1, 2
Akper Karya Bhakti Nusantara Magelang
Telp. 085292885982/ E-mail : astuti.wahyutri@yahoo.co.id
ABSTRAK
Latar belakang : Cemas merupakan dampak dari hospitalisasi yang dialami oleh anak karena
menghadapi stressor yang ada dilingkungan rumah sakit. Bentuk perasaan cemas yang muncul
seperti anak gelisah, anak rewel, menangis, kondisi tersebut tentunya memerlukan strategi yang
terpat agar anak prasekolah yang dirawat dirumah sakit dapat menerima tindakan medis atau
keperawatan yang diprogramkan. Salah satu strategi yang bisa diterapkan adalah terapi
mendongeng, dengan mendongeng dapat membantu membuka pikiran anak dan dapat merubah
presepsi anak terhadap stress menjadi kondisi yang tidak menakutkan. Tujuan : Mengetahui
efektifitas terapi story telling/mendongeng terhadap kecemasan anak prasekolah yang mengalami
hospitalisasi. Metode : Artikel ilmiah menggunakan pendekatan eksploratif dengan metode dan
desain literature riview ini dengan mengambil sumber-sumber yang dilakukan pada tanggal 15 Juni
sampai 25 Agustus 2020 dengan penelitian Google Shoolar yang sesuai dengan kata kunci dan
kriteria diantaranya jurnal nasional bahasa Indonesia, terbit 10 tahun terakhir, bukan merupakan
jurnal asuhan keperawatan, jurnal yang tidak dapat diakses full text. Hasil : terdapat 265 yang
diidentifikasi dan dipublikasi dari tahun 2011-2020. Dari 265 artikel 3 artikel yang memenuhi
kriteria inklusi dan eksklusi, yang menunjukkan bahwa terapi mendongeng efektif dapat membantu
menurunkan kecemasan. Simpulan : terapi story telling efektif untuk menurunkan kecemasan pada
anak prasekolah yang mengalami hospitalisasi.
Kata kunci : Hospitalisasi, kecemasan, story telling
ABSTRACT
Background: Anxiety is the impact of hospitalization experienced by children because they face
stressors in the hospital environment. Forms of feelings of anxiety that appear such as restless
children, fussy children, crying, these conditions of course require the right strategy so that
preschool children who are hospitalized can receive programmed medical or nursing action. One
strategy that can be applied is storytelling therapy, where storytelling can help open children's
minds and can change children's perceptions of stress into conditions that are not scary. Objective:
To determine the effectiveness of story telling therapy on the anxiety of preschool children
experiencing hospitalization. Methods: This exploratory research uses the method and design of
this review literature by taking sources carried out from 15 June to 25 August 2020 with Google
Shoolar research that matches the keywords and criteria including the Indonesian national journal,
published in the last 10 years, is not a nursing care journals, journals that cannot be accessed in full
text. Results: 265 identified and published from 2011-2020. Of the 265 articles, 3 articles met the
inclusion and exclusion criteria, which showed that storytelling therapy was effective in helping
12
reduce anxiety. Conclusion: story telling therapy is effective in reducing anxiety in preschool
children experiencing hospitalization.
fisik maupun psikis pada anak dan keluarga dan sarana komunikasi anak dengan orang
(Fradianto, 2014.Cit, Padila 2019). Dirumah tuanya (Nursalam, 2013).
sakit anak harus menghadapi lingkungan yang Selaras dengan hasil penelitian
asing dan menerima asuhan keperawatan yang Palwiyah (2019) menunjukan bahwa
belum dikenal seperti mengalami tindakan perlakuan dengan menggunakan terapi
injeksi, minum obat, sehingga intervensi yang bermain mendongeng lebih signifikan dan
harus diberikan pada anak usia sekolah dapat menurunkan score ansietas atau
tersebut salah satu intervensi yang dapat kecemasan pada anak prasekolah di RSUD
digunakan untuk mengatasi ansietas atau Dr. Sobirin Lubuklinggau, didukung oleh
kecemasan yang disebabkan hospitalisasi penelitian Susanti & Hendika (2017) tentang
pada anak usia prasekolah yaitu terapi pengaruh story telling terhadap tingkat
mendongeng (Supartini, 2010). kecemasan anak prasekolah yang mengalami
Story telling (mendongeng) merupakan hospitalisasi di RSUP Dr. M. Djamil Padang,
salah satu teknik bermain terapeutik bercerita disimpulkan bahwa tingkat kecemasan pada
atau mendongeng dalam menyampaikan isi anak dapat dikurangi dengan melakukan
perasaan, buah pikiran atau sebuah cerita terapi storry telling (p=0.007). Penelitian ini
kepada anak-anak dengan topik-topik fiktif juga didukung oleh Kiyat, dkk (2014) bahwa
yang mendidik melalui lisan untuk ada pengaruh yang signifikan antara terapi
mengalihkan perhatian anak ke hal yang lain mendongeng terhadap penurunan tingkat
(Pratiwi Y.S, 2012. Cit, Padila 2019). kecemasan pada anak pra sekolah akibat
Mendengarkan cerita juga merupakan hospitalisasi di Bangsal Cempaka RSUD
distraksi dari rasa sakit yang dialami anak. RAA Soewandi Pati.
Dengan bercerita, perawat juga dapat Tujuan pada artikel ilmiah ini adalah
mengubah koping mekanisme anak dari mengetahui pengaruh penerapan story
maladaptif menjadi adaptif, mengurangi stress telling/mendongeng terhadap tingkat
hospitalisasi, sehingga anak dapat menerima kecemasan anak prasekolah akibat
tindakan yang diprogramkan untuk hospitalisasi.
mempercepat proses penyembuhannya.
Adapun manfaat lain bagi anak dengan METODE
mendongeng antara lain adalah Metode yang digunakan adalah studi
mengembangkan daya pikir dan imajinasi literatur yaitu serangkaian kegiatan yang
anak, mengembangkan kemampuan berbicara berkenaan dengan metode pengumpulan data
anak, mengembangkan daya sosialisasi anak, pustaka, membaca dan mencatat, serta
14
mengelolah bahan penelitian. Telaah literatur yang berkaitan dengan penerapan terapi
digunakan untuk mengumpulkan data atau mendongeng dan tingkat kecemasan anak
sumber yang berhubungan dengan penerapan akibat hospitalisasi, jurnal/publikasi
terapi mendongeng terhadap tingkat penelitian terbit 10 tahun terakhir dan
kecemasan anak prasekolah akibat berbahasa Indonesia yaitu tahun 2011–2020
hospitalisasi didapat dari buku teks, jurnal dan dilakukan dengan salah satu dari berbagai
yang diperoleh melalui internet maupun desain penelitian: quasi eksperiment.
pustaka lainnya yang telah dikaji dan Kriteria eksklusi pada artikel ilmiah ini
dituliskan dalam bahasa Indonesia atau adalah laporan review dan laporan asuhan
bahasa Inggris. keperawatan. merupakan artikel review,
Kegiatan pengambilan data dilakukan laporan keperawatan dan jurnal yang tidak
terhitung mulai penyusunan proposal bisa diakses secara full text.
penelitian sampai penyampaian laporan akhir Sampel dalam artikel ilmiah ini adalah 3
yang dilakukan tanggal 15 Juni sampai 25 jurnal nasional yang berkaitan dengan
Agustus 2020. penerapan terapi story telling terhadap tingkat
Populasi dalam artikel ilmiah ini adalah kecemasan anak prasekolah akibat
jurnal nasional terakreditasi/belum hospitalisasi. Pencarian data dalam artikel
terakreditasi yang berkaitan dengan penerapan ilmiah ini dilakukan melalui website portal
terapi mendongeng terhadap kecemasan anak jurnal yang dapat diakses seperti google
akibat hospitalisasi. Pengambilan sampel scholar, diketemukan sekitar 294 sesuai
menggunakan teknik purposive sampling, dengan topik dan kata kunci yang diteliti yaitu
yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan story telling dan kecemasan hospitalisasi anak
cara memilih sampel di antara populasi sesuai prasekolah. Jurnal sejumlah 294 kemudian
dengan tujuan dan masalah dalam penelitian dilakukan skrining yaitu penyaringan atau
yang dikehendaki peneliti, sehingga sampel pemelihan data sehingga terpilih 264 jurnal
dapat mewakili karakteristik populasi yang yang berbahasa Indonesia. Sejumlah 264
telah diketahui sebelumnya (Nursalam, 2015). jurnal tersebut diskrining menurut tahun terbit
Menurut Notoatmodjo (2010), kriteria terdapat, terdapat 244 jurnal yang terbit 10
inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu tahun terahir, kemudian terdapat 52 jurnal
dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dengan desain quasy exsperimen, selanjutnya
dapat diambil sebagai sampel. Kriteria inklusi di skrining lagi sehingga 32 jurnal yang dapat
dalam karya ilmiah ini antara lain jurnal diakses full texs. Sejumlah 32 jurnal tersebut
nasional terakreditasi dan belum terakreditasi terdapat 14 jurnal yang sesuai dengan kriteria
15
inklusi yang akhirnya terseleksi menjadi 3 akibat hospitalisasi. Hasil dari analisa data
jurnal dengan pertimbangan memenuhi selanjutnya akan dibahas untuk menarik
kriteria inklusi yang memenuhi syarat untuk kesimpulan.
selanjutnya dianalisis. Literature review ini disintesis
Analisa data dilakukan setelah data menggunakan metode naratif dengan
melewati tahapan skrining sampai dengan mengelompokkan data hasil ekstraksi yang
ekstraksi data maka analisa dengan sejenis sesuai dengan hasil yang diukur untuk
menggabungkan semua data yang memenuhi menjawab tujuan penelitian. Jurnal penelitian
persyaratan inklusi menggunakan teknik baik yang memenuhi kriteria inklusi dikumpulkan
kuantitatif, kualitatif atau keduanya. dan dibuat ringkasan jurnal meliputi nama
Literature review ini disintesis menggunakan peneliti, tahun terbit jurnal, judul penelitian,
metode naratif dengan mengelompokkan data metode dan ringkasan hasil atau temuan.
hasil ekstraksi yang sejenis sesuai dengan
hasil yang diukur untuk menjawab tujuan HASIL
penelitian. Jurnal penelitian yang memenuhi Artikel literature review dengan judul
kriteria inklusi dikumpulkan dan dibuat “Penerapan Terapi Story Telling/Mendongeng
ringkasan jurnal meliputi nama peneliti, Kecemasan Anak Prasekolah Akibat
tahun terbit jurnal, negara penelitian, judul Hospitalisasi” telah dilaksanakan pada bulan
penelitian, metode dan ringkasan hasil atau Juni sampai dengan Agustus 2020. Hasil
temuan. Ringkasan jurnal penelitian tersebut pencarian atau penelusuran jurnal melalui
dimasukan ke dalam tabel. Google Scholar, penelusuran sumber
Analisis yang digunakan menggunakan literature riview dilakukan skrining sesuai
analisisis jurnal, kemudian dilakukan koding dengan kriteria inklusi dan eklusi
terhadap isi jurnal yang direview menggunakan diagram Preferred Reporting
menggunakan kategori tingkat kecemasan dan Items For Systematic Revuews and Meta-
terapi story telling dicari persamaan dan analyses (PRISMA) pada tahapan sistematik
perbedaannya. Ringkasan jurnal kemudian review.
dianalisis PICO (population, intervention,
comparation, outcome) terhadap isi yang
dalam tujuan karya ilmiah dan hasil/temuan
karya ilmiah sehingga dapat dilihat
bagaimana penerapan terapi story telling
terhadap tingkat kecemasan anak prasekolah
16
Screening:
Screening bahasa a. Jurnal bahasa Indonesia (n=265)
(n= 294) b. Jurnal bahasa inggris (n=29)
Screening tahun:
Screening tahun a. Jurnal 10 tahun terahir (n=244)
(n= 265) b. Jurnal lebih dari 10 tahun terahir (n=21)
Desain penelitian :
a. Desain yang digunakan Quasi eksperimen (n=52)
b. Desain yang tidak digunakan
Desain penelitian 1. Survey studi (n=56)
(n=244) 2. Cross sectional study (n=49)
3. Analisis kolerasi (n=38)
4. Analisis kompasasi(n=49)
Full text :
Jurnal yang berkaitan dengan story telling (terapi
Screening berdasarkan full mendongeng) dan kecemasan akibat hospitalisasi (n=32)
text Tidak full text
(n=52) Jurnal yang tidak dapat diakses full text (n=20)
Kriteria ekslusi (n=32)
a. Jurnal yang terkait rivew laporan/naskah publikasi (n=14)
Jurnal sesuai dengan b. Jurnal yang berkaitan dengan asuhan keperawatan (n=18)
kriteria ekslusi Kriteria inklusi : (n=14)
(n=46)
Kriteria Inklusi :
Jurnal yang berkaitan dengan pengaruh story telling (terapi
mendongeng) terhadap kecemasan anak prasekolah akibat
hospitalisasi (n=3). Alasan :
a. Isi jurnal lengkap
Jurnal dengan kriteria
b. Ketiga jurnal dengan kriteria inklusi
inklusi (n = 14)
c. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh story telling
Jurnal akhir yang sesuai (terapi mendongeng terhadap kecemasan anak prasekolah
dengan kriteria inklusi akibat hospitalisasi
(n= 3) d. Berasal dari jurnal keperawatan.
Hasil pencarian literature yang akan dianalisis dan ditetapkan secara literature review
adalah sebagai berikut:
Table 1.1 : Sistematik Riview 2011-2020
Jenis studi penelitian
Sumber Desain penelitian
Bahasa Tahun Database N Scrining Quasi True Deskriptif
experimental sectional kualitatif
2011 4
2012 1
2013 6
Bahasa 2014 Google 6
Indonesia 2015 Scholar 17 3 3 0 0
2016 17
2017 85
2018 42
2019 42
2020 24
Sumber : Data Google Sholar
terdiri dari 14 item dengan jawaban Aji, dkk (2010), kecemasan anak
yang harus diisi oleh pasien atau orang prasekolah akibat hospitalisasi
tua sesuai dengan kondisinya dirasakan mengalami penurunan score kecemasan
pasien tersebut jawaban yang diberikan dari sebelum diberikan terapi bermain
cara penilaian kecemasan dengan mendongeng dengan jumlah 13 (68,4%)
memberikan nilai kategori skala angka anak prasekolah mengalami kecemasan
0 (tidak ada gejala sam sekali), 1 (satu berat sedangkan sesudah diberikan
gejala yang ada), 2 (sedang/separuh terapi bermain mendongeng terjadi
gejala yang ada), 3 (berat/lebih dari penurunan score kecemasan sebanyak
separuh gejala yang ada), 4 (sangat 11 (57,9%) anak prasekolah mengalami
berat semua gejala ada) dan setelah kecemasan ringan.
pasien menjawab sesuai apa yang Pawiliyah, dkk (2019), pada anak
dirasakannya maka dapat ditentukan prasekolah yang mengalami kecemasan
derajat kecemasan dengan cara akibat rawat inap mengalami penurunan
menjumlahkan score 1-14 dengan hasil, score kecemasan sebanyak 10,50.
score >14 (tidak mengalami Dengan jumlah 20 anak prasekolah
kecemasan), score 14-20 (kecemasan mayoritas sebelum diberikan terapi
ringan), score 21-27 (kecemasan bermain mendongeng 85% mengalami
sedang), score 28-41 (kecemasan berat), kecemasan berat, sedangkan sesudah
score 42-52 (kecemasan berat diberikan terapi bermain mendongeng
sekali/panic. terjadi penurunan score kecemasan 60%
Penanganan kecemasan selain anak mengalami kecemasan sedang.
menggunakan story telling terdapat juga Susanti, dkk (2016), anak yang
terapi lainya. Diantaranya dengan mengalami kecemasan akibat
memberikan terapi sosial affective play, hospitalisasi sebelum diberikan terapi
sense pleasure play, dramatic play. story telling dari 10 responden 6 (60%)
Penangan alat ukur kecemasan selain anak prasekolah mengalami kecemasan
menggunakan HARS diantaranya sedangkan sesudah diberikan terapi
dengan lembar observasi skala guttman story telling ditemukan 8 anak
dan Visual Analog Scale for Anxiety prasekolah mengalami kecemasan
(VAS). ringan, maka terjadi penurunan
c. Hasil (outcome) kecemasan dengan didapatkan p value
(p <0,05).
21
Ghufron dan Rini. 2014. Teori teori Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian
Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta.
Media.
Nursalam. 2015. Metodologi ilmu
Hockenbery, M, J,. & Wilson, D. 2011. Buku keperawatan, edisi 4, Jakarta: Salemba
Keperawatan pediatrik, St. Louis, Medika.
Missouri: ELSEVIER MOSBY.
Nursalam. 2013. Asuhan Keperawatan Bayi
Ismiyatun. 2017. Hubungan pemberian dan Anak. Jakarta: Salemba medika.
komunikasi terapeutik dengan tingkat
kecemasan pasien pre oprasi (online) Nursalam. 2008. Asuhan Keperawatan Bayi
Media Ilmu Kesehata, dan Anak untuk Perawat dan Bidan
(http://respository.unimus.ac.id/921/3/ Jakarta : Salemba Medika
BAB%20II.pdf)
Pamungkas, W.T., Hartini, S. & Astuti, R
James, I, Ghai, S. Sharma, N. 2012. 2016. Pengaruh Terapi Bermain
Effectiveness of"Animated Cartoons" Origami dan Bercerita Terhadap
as a Distraction Strategy on Tingkat Kecemasan pada anak usia
Behavioural Response to Anxiety and prasekolah yang mengalami
Pain Perception among Children hospitalisasi di RSUD Ambarawa.
Undergoing Venipuncture. Nursing Jurnal Ilmu Keperawatan dan
and Midwifery Research Journal, 8 Kebidanan Silampari Diambil dari
(3): 198-209. http://journal.stikestelogorejo.ac.id
Kemenkes Ri, 2013. Riset Kesehatan Pawaliyah. 2019. Pengaruh Terapi Bermain
Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Mendongeng Dengan Penurunan
Balitbang Kemenkes Ri. Tingkat Kecemasan Pada Anak Usia
Prasekolah Akibat Hospitalisasi.
Kiyat A, Ani F, Dias K. 2014. Terapi Bengkulu. Jurnal Keperawatan
Bermain Mendongeng Dapat Silampari, 3 (1) : 271-280.
Menurunkan Tingkat Kecenasan pada
Anak Usia Pra Sekolah Akibat Saputro, H. & Fazrin, I. 2017. Anak sakit
Hospitalisasi. Yogyakarta Media Ilmu wajib bermain di Rumah Sakit.
Kesehatan. 3 (1) : 23-28. Sukorejo: Forum Ilmiah kesehatan
(FORIKES).
Kyle, T & Carman, S. 2015. Buku Ajar
keperawatan pediatri Edisi 1. Jakarta : Safrika, R. dkk, Tatik H dan Nanik O. 2009.
-441. Mendidik Tanpa Mengurung melalui
Dongeng Anak. Jurnal pedalangan, 7
Mahmud 2011. Metode Penelitian (2): 214-227.
Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Mal, K. 2008. The Power Of Story Telling Shinta P.T., Saptiningsih, M. & Shintowati,V.
(Kekuatan Dongeng Terhadap 2011. Pengaruh bermain terhadap
Pembentukan Karakter Anak). Depok: perilaku anak prasekolah masa
PT Luximan Metro Media. hospitalisasi di ruang “Y” rumah
Sakit”X” Bandung. Majalah
Moeslichatoen. 2006. Metode pengajaran keperawatan unpad 11(20).
di taman kanak-kanak. Jakarta:
Rhineka Cipta.
24