Anda di halaman 1dari 130

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG

PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)


TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP
REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 2
KOTA SORONG

SKRIPSI

Disusun oleh:

EKA YULIANINGSIH AHMAD


NIM. 201402018A

YAYASAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PAPUA (YPMP)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN(STIKES) PAPUA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SORONG
2019
LEMBAR PERSETUJUAN

SKRIPSI

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG


PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)
TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP
REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 2
KOTA SORONG

Disusun oleh:

EKA YULIANINGSIH AHMAD

NIM: 201402018A

Telah disetujui untuk diseminarkan pada:

Hari :.......................................

Tanggal :.......................................

Tempat :.......................................

Pembimbing I Pembimbing II

Ns. Maylar Gurning, S.Kep., M.Kep. Baktianita R. E, S.ST., M.Kes.


NIDN : 12-1411-8601 NIDN : 14-0802-881

Mengetahui Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan

Ka. BAAK STIKES PAPUA SORONG

Fenelon Howay, S.Kom.


MOTTO

Bertaqwa kepada Allah, maka Dia akan membimbingmu.

Sesungguhnya Allah mengetahui segala sesuatu.

(Q.S Albaqarah: 282)

Di dalam hidup ini hanya ada dua pilihan, kata-kata dari orang-orang di sekitar

kita, yaitu positif dan negatif, ketika anda mendengarkan yang negatif, percayalah

anda akan terjatuh.

(Alfario Donovan Mezak)

Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari

betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah

(Thomas Alva Edison)


LEMBAR PERSEMBAHAN

Alhamdulillah tak terhingga atas rahmat-Nya, ku panjatkan kepada Allah SWT


yang telah menyertaiku dalam perjalanan hidupku.

Kupersembahkan karya ini untuk:

Yang tercinta kedua orang tuaku, kepada almarhum kakek saya dan yang
kubanggakan adik-adikku yang selalu memberikan doa, dorongan, motivasi serta
dukungannya selama ini.

Yang tersayang saudara-saudaraku yang selalu membantuku, memotivasiku serta


memberikan dukungan selama ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang lebih kepada mereka yang dengan
ikhlasnya membantu saya, sehingga saya mempersembahkan Skripsi ini kepada
mereka yang telah berjasa dalam memperoleh gelar Sarjana Keperawatan ini,
terimakasih.
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) PAPUA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

EKA YULIANINGSIH AHMAD


201402018A

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PEMERIKSAAN


PAYUDARA SENDIRI (SADARI) TERHADAP PENGETAHUAN DAN
SIKAP REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 2 KOTA SORONG

(xiv + 71 Halaman+ 8 Tabel + 11 Gambar + 11 Lampiran)

ABSTRAK
Kanker payudara masih menjadi masalah utama yang terjadi pada wanita
setiap tahunnya. Berdasarkan permasalahan tersebut perlu adanya upaya deteksi
dini. Pencegahan lebih ditekankan pada kelompok usia remaja. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan tentang pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI) terhadap pengetahuan dan sikap remaja putri di SMA
Negeri 2 Kota Sorong.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian
pre experimental design. Populasi penelitian adalah siswi kelas XII SMA Negeri 2
Kota Sorong yang berjumlah 102 siswi. Sampel penelitian diambil berdasarkan
purposive propotional random yaitu 81 orang. Penelitian ini dilakukan di SMA
Negeri 2 Kota Sorong pada tanggal 8 April-9 April 2019.
Hasil uji wilcoxon menunjukkan p value = 0,000 < α = 0,05, sehingga H0
ditolak dan Ha diterima artinya ada pengaruh penyuluhan kesehatan tentang
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) terhadap pengetahuan dan sikap putri di
SMA Negeri 2 Kota Sorong.
Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh penyuluhan kesehatan
tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) terhadap pengetahuan dan sikap
putri di SMA Negeri 2 Kota Sorong. Saran dari hasil penelitian ini adalah agar
instansi kesehatan agar lebih meningkatkan sosialisasi dan pemberian infromasi
secara berkala.

Kata Kunci : Penyuluhan kesehatan, Pemeriksaan Payudara Sendiri


(SADARI), Pengetahuan, Sikap
Jumlah Pustaka : 51 (2002-2017)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan hasil penelitian ini dengan judul

“pengaruh penyuluhan kesehatan tentang pemeriksaan payudara sendiri

(SADARI) terhadap pengetahuan dan sikap remaja putri di SMA Negeri 2

Kota Sorong.”

Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada pihak yang telah memberikan

bantuan, bimbingan dan dukungan dalam proses penyelesaian hasil penelitian ini,

sebagai berikut:

1. Drs. Hendrik Sagrim, M.Si., selaku Ketua Yayasan Pemberdayaan

Masyarakat Papua (YPMP).

2. Dr. Marthen Sagrim, SKM., M.Kes., selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan (STIKES) Papua.

3. Triani Banna, S.Kep., Ners, M.Kep., selaku Ketua Program Studi Strata satu

(S1) Ilmu Keperawatan dan selaku dosen penguji II (dua) yang selalu

memberikan masukan dan saran yang sangat berguna untuk penyempurnaan

hasil penelitian ini.

4. Maylar Gurning, S.Kep., Ners, M.Kep., selaku dosen pembimbing I (satu)

yang senantiasa memberikan waktu untuk membimbing dan memberikan

masukan dalam penulisan hasil penelitian ini.


5. Baktianita R. E, S.ST., M.Kes., selaku dosen pembimbing II (dua) yang selalu

memberikan pengetahuan, motivasi, saran dan bimbingan dalam penyusunan

hasil penelitian ini.

6. Novita Mansoben, S.Kep., Ners, M.Kep., selaku dosen penguji I (satu) yang

selalu memberi masukan, motivasi, saran dalam penulisan hasil penelitian ini.

7. Dosen Keperawatan dan Staf beserta seluruh Pengelola Akademik.

8. Dra. Elsina R. Sro’er, MMPD., selaku kepala sekolah SMA Negeri 2 Kota

Sorong yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

9. Siswi kelas XII SMA Negeri 2 Kota Sorong yang telah bersedia menjadi

responden dan mengisi kuesioner.

10. Kedua orang tua tercinta Bapak Ahmad Hi.Taha dan Ibu Jakiat Darman ,

adik-adik tercinta yang selalu memberikan doa, dorongan, semangat,

motivasi, dan bantuan biaya kuliah hingga saat ini.

11. Darman Salim, almarhum Kakek saya yang sudah menjaga dan mendoakan

saya sehingga saya bisa sampai pada tahap sekarang ini.

12. Sahabatku Henni, Jefri, Mimi, Michael, Sanny, Ainur, Novella, Ni Kadek

yang telah memberikan dukungan dan semangat selama penyusunan hasil

penelitian.

13. Seluruh teman-teman keperawatan angkatan XI yang telah memberikan

semangat dan dorongan selama penyusunan hasil penelitian ini.

14. Semua pihak yang telah memberikan dorongan, semangat, motivasi, sehingga

dapat terselesainya hasil penelitian ini.


Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan hasil penelitian ini membutuhkan

tenaga dan waktu, semoga dalam usaha pembuatan skripsi ini membuahkan hasil

yang maksimal dan dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Penulis juga

menyadari pembuatan hasil penelitian ini jauh dari kesempurnaan dan masih

terdapat kekurangan, demi kesempurnaan penulisan ini penulis mohon masukan

masukan, kritikan yang bersifat membangun.

Sorong, 18 April 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................

................................................................................................................................. i

LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................

................................................................................................................................. ii

MOTTO .................................................................................................................

................................................................................................................................. ii

LEMBAR PERSEMBAHAN ...............................................................................

................................................................................................................................. i

ABSTRAK .............................................................................................................

................................................................................................................................. v

KATA PENGANTAR ..........................................................................................

................................................................................................................................. v

DAFTAR ISI ..........................................................................................................

................................................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL..................................................................................................

................................................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xii


DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................

................................................................................................................................. xiii

DAFTAR SINGKATAN .......................................................................................


................................................................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................


................................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang .....................................................................................
.............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................
.............................................................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian..................................................................................
.............................................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian................................................................................
.............................................................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................


..................................................................................................................... 7
A. Konsep Dasar Penyuluhan Kesehatan ..................................................
.............................................................................................................. 7
B. Konsep Dasar Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) ................... 13
C. Konsep Dasar Kanker Payudara ...........................................................
.............................................................................................................. 27
D. Konsep Dasar Pengetahuan ..................................................................
.............................................................................................................. 34
E. Konsep Dasar Sikap .............................................................................
.............................................................................................................. 38
F. Kerangka Teori .....................................................................................
.............................................................................................................. 42
G. Kerangka Konsep .................................................................................
.............................................................................................................. 43
H. Definisi Operasional .............................................................................
.............................................................................................................. 43
I. Hipotesis Penelitian ..............................................................................
.............................................................................................................. 44

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................


..................................................................................................................... 46
A. Desain Penelitian ..................................................................................
.............................................................................................................. 46
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ...............................................................
.............................................................................................................. 46
C. Populasi Dan Sampel ...........................................................................
.............................................................................................................. 46
D. Instrumen Penelitian.............................................................................
.............................................................................................................. 49
E. Pengumpulan Data ...............................................................................
.............................................................................................................. 50
F. Pengolahan Data dan Analisa Data ......................................................
.............................................................................................................. 50
G. Etika Penelitian ....................................................................................
.............................................................................................................. 52

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................


................................................................................................................................. 54
A. Hasil Penelitian ....................................................................................
.............................................................................................................. 54
B. Pembahasan ..........................................................................................
.............................................................................................................. 61
BAB V PENUTUP ..............................................................................................
................................................................................................................................. 67
A. Kesimpulan...........................................................................................
.............................................................................................................. 67
B. Saran .....................................................................................................
.............................................................................................................. 67

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................


................................................................................................................................. 68
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur


Di SMA Negeri 2 Kota Sorong
Tahun 2019........................................................................................ 54

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Informasi Sadari


Di SMA Negeri 2 Kota Sorong
Tahun 2019........................................................................................... 55

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Sadari


Di SMA Negeri 2 Kota Sorong
Tahun 2019........................................................................................... 55

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Praktik Sadari


Di SMA Negeri 2 Kota Sorong
Tahun 2019.......................................................................................... 56

Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan


Sebelum dan Sesudah Diberikan Penyuluhan Kesehatan
Di SMA Negeri 2 Kota Sorong
Tahun 2019.......................................................................................... 57

Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap


Sebelum dan Sesudah Diberikan Penyuluhan Kesehatan
Di SMA Negeri 2 Kota Sorong
Tahun 2019.......................................................................................... 58

Tabel 4.7 Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Pemeriksaan


Payudara Sendiri (SADARI) Terhadap Pengetahuan
Remaja Putri di SMA Negeri 2 Kota Sorong
Tahun 2019......................................................................................... 59

Tabel 4.8 Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Pemeriksaan


Payudara Sendiri (SADARI) Terhadap Sikap
Remaja Putri di SMA Negeri 2 Kota Sorong
Tahun 2019........................................................................................ 60
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Melihat Bentuk Payudara di Cermin ............................................... 18


Gambar 2.2 Periksa Payudara dengan Mengangkat Kedua Tangan ................... 19
Gambar 2.3 Berdiri Didepan Cermin dengan Tangan Disamping ...................... 20
Gambar 2.4 Menegangkan Otot Bagian Dada dengan Berkaca Pinggang.......... 20
Gambar 2.5 Persiapan Melakukan SADARI ..................................................... 21
Gambar 2.6 Pemeriksaan Payudara Sendiri dengan Vertical Strip ..................... 22
Gambar 2.7 Pemeriksaan Payudara dengan Cara Memutar ................................ 23
Gambar 2.8 Pemeriksaan Cairan diputing Payudara........................................... 23
Gambar 2.9 Memeriksa Ketiak ........................................................................... 24
Gambar 2.10 Kerangka Teori .............................................................................. 42
Gambar 2.11 Kerangka Konsep .......................................................................... 43
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Penjelasan Penelitian

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Sebagai Responden

Lampiran 3 Kuesioner Penelitian

Lampiran 4 SAP (Satuan Acara Penyuluhan)

Lampiran 5 SOP (Standar Operasional Prosedur)

Lampiran 6 Surat permohonan ijin pengambilan data awal di RSUD Sele Be


Solu Kota Sorong

Lampiran 7 Surat permohonan ijin penelitian di SMA Negeri 2 Kota Sorong

Lampiran 8 Surat keterangan selesai melakukan penelitian di SMA Negeri 2


Kota Sorong

Lampiran 9 Master tabel

Lampiran 10 Rekapan Kuesioner

Lampiran 11 Uji statistik


DAFTAR SINGKATAN

ASI : Air Susu Ibu

BSE : Breast Self Examination

CAF : cyclophosphamide, andriamycin andfluorouracil

CMF : cyclophosphamide, methotrexate and fluorouracil

CMFVP : cyclophosphamide, methotrexate, fluorouracil, vincrisstin and


Prednisone

DCIS : Ductal CarcinomaIn Situ

DES : Diethilstilbestrol

Ha : Hipotesis alternatif

H0 : Hipotesis nol

IDC : Infiltrating Ductal Carcinoma

ILC : Infiltrating Lobular Carcinoma

LCIS : Lubolar Carcinoma In Situ

PHBS : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

S : Setuju

SADARI : Pemeriksaan Payudara Sendiri

SMA : Sekolah Menengah Atas

SS : Sangat Setuju

STIKES : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

WHO : World Health Organizatio


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kanker payudara merupakan kanker yang paling sering terjadi pada

wanita, berdampak pada 2,1 juta wanita setiap tahunnya dan penyebab

kematian terbesar diantara wanita. Tahun 2018 diperkirakan 627.000 wanita

meninggal karena kanker payudara, yaitu sekitar 15% dari semua kematian

akibat kanker dikalangan wanita. Tingkat penderita kanker payudara pada

wanita berada di daerah yang lebih maju (World Health Organization, 2018)

Penyebab kanker payudara masih belum diketahui secara pasti, namun

beberapa hal yang dapat menyebabkan kanker payudara diantaranya adalah

hormonal, riwayat keluarga, gaya hidup, ras, etnis, status social ekonomi dan

radiasi (Yarboro et al, 2011).

Berdasarkan survey American Cancer Society pada tahun 2012 di

Amerika, kanker payudara menempati urutan teratas dalam jumlah kasus

kanker yang terjadi pada perempuan, mencapai angka 226.870, dengan angka

kematian mencapai 72.590 (American Cancer Society, 2012).

Berdasarkan data (Indonesian Cancer Fondation, 2011) diperkirakan

50% penderita kanker payudara di Indonesia datang memeriksakan penyakit

kanker yang dideritanya sudah pada stadium lanjut. Deteksi dini kanker

payudara merupakan langkah awal yang baik untuk mengetahui adanya


penyakit kanker payudara sedini mungkin, yaitu dengan periksa payudara

sendiri (SADARI). Keterlambatan deteksi dini ini kemungkinan disebabkan

karena kurangnya pengetahuan wanita tentang deteksi dini kanker payudara.

Data di Indonesia diperkirakan terdapat 100 penderita baru per

100.000 penduduk setiap tahunnya. Ini berarti dari jumlah 237 juta penduduk,

ada sekitar 237.000 penderita kanker baru setiap tahunnya. Sejalan dengan

itu, data empiris juga menunjukkan bahwa prevalensi kanker meningkat

seiring dengan bertambahnya usia. Sekitar 2,2% kematian semua umur

disebabkan oleh kanker ganas. Prevalensi tumor/kanker di Indonesia adalah

1,4 per 1000 penduduk (Kemenkes, 2015).

Penderita kanker payudara telah banyak ditemukan pada usia muda

bahkan tidak sedikit remaja putri usia 14 tahun menderita tumor payudara,

dimana tumor dapat berpotensi menjadi kanker bila tidak terdeteksi lebih

awal. Perempuan penderita kanker payudara masih menempati urutan

pertama kasus dan kematian akibat kanker, yaitu sebesar 43,3% dan 12,9%

(Riskesdas, 2013).

Sedikitnya penemuan kasus dalam stadium dini menyebabkan upaya

deteksi dini dan skrining menjadi sangat penting. Rendahnya kesadaran untuk

memeriksakan diri tidak hanya terjadi pada wanita dengan pendidikan dan

ekonomis rendah, tetapi ini juga terjadi pada wanita yang berpendidikan

tinggi dan cukup mapan, tingginya angka kematian perempuan di Indonesia

akibat kanker payudara akan terus meningkat jika pengetahuan dan kesadaran

wanita akan SADARI masih rendah (Annisa, 2012).


Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah pemeriksaan yang

mudah yang bisa dilakukan setiap wanita dan bisa dilakukan sendiri.

Tindakan ini penting karena hampir 85% kelainan di payudara justru

ditemukan pertama kali oleh penderita melalui pemeriksaan payudara sendiri

dengan benar (Olfah et al, 2013).

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Permata (2013) diperoleh

hasil penelitian menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan setelah

penyuluhan SADARI dari 1,11% menjadi 64,84%. Hasil penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Reza (2016) adalah rata-rata nilai

pengetahuan meningkat setelah dilakukannya penyuluhan dari 58,42%

menjadi 79,21%, sedangkan hasil rata-rata nilai sikap juga meningka t setelah

dilakukannya penyuluhan dari 75,49% menjadi 78, 15%.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di ruang

melati RSUD Sele Be Solu Kota Sorong, terdapat jumlah pasien yang

melakukan operasi kanker payudara pada tahun 2017 sebanyak 210 orang,

dan di antaranya terdapat remaja putri yang melakukan operasi kanker

payudara sebanyak 110 orang, dan usia dewasa yang melakukan operasi

kanker payudara sebanyak 75 orang dan penderita kanker payudara yang

meninggal dunia sebanyak 25 orang (RSUD Sele Be Solu Kota Sorong,

2017).

Bulan Juni-November 2018 jumlah pasien kanker payudara yang

melakukan operasi sebanyak 160 orang. Pasien remaja putri sebanyak 85

orang, kemudian diurutan selanjutnya usia dewasa yang melakukan operasi


sebanyak 70 orang dan yang meninggal dunia akibat kanker payudara

sebanyak 5 orang (RSUD Sele Be Solu Kota Sorong, 2018).

Data yang didapatkan dari bagian Tata Usaha SMA Negeri 2 Kota

Sorong bahwa jumlah siswa dan siswi keseluruhan sebanyak 945 orang dan

jumlah siswi putri pada kelas XII sebanyak 102 orang. Berdasarkan hasil

wawancara peneliti terhadap beberapa siswi kelas XII, mereka belum

mengetahui tentang pemeriksaan SADARI, dan salah satu guru dibagian Tata

Usaha, mengatakan bahwa belum pernah adanya penyuluhan pemeriksaan

payudara sendiri (SADARI) yang dilakukan di SMA NEGERI 2 Kota

Sorong.

Kurangnya kesadaran wanita untuk melakukan pemeriksaan payudara

sendiri, khususnya remaja putri untuk lebih menyadari pentingnya melakukan

pemeriksaan SADARI sebagai upaya mencegah terjadinya resiko kanker

payudara.

Pentingnya pemeriksaan SADARI membuat peneliti tertarik

mengambil penelitian tentang “Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Terhadap Pengetahuan dan Sikap

Remaja Putri di SMA Negeri 2 Kota Sorong”.

B. Rumusan Masalah

Jumlah wanita penderita kanker meningkat setiap tahunnya sehingga

perlu adanya pendektesian sejak dini pada remaja putri tentang SADARI.

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai


berikut “Bagaimanakah Pengetahuan Remaja Putri Tentang Deteksi Dini

Kanker Payudara dengan Sadari ?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan tentang pemeriksaan

payudara sendiri (SADARI) sebagai deteksi dini kanker payudara terhadap

pengetahuan dan sikap remaja putri di SMA Negeri 2 Kota Sorong.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui pengetahuan dan sikap remaja putri sebelum diberikan

penyuluhan kesehatan tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)

di SMA Negeri 2 Kota Sorong.

b. Mengetahui pengetahuan dan sikap remaja putri sesudah diberikan

penyuluhan kesehatan tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)

di SMA Negeri 2 Kota Sorong.

c. Mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan tentang pemeriksaan

payudara sendiri (SADARI) terhadap pengetahuan putri di SMA Negeri

2 Kota Sorong.

d. Mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan tentang pemeriksaan

payudara sendiri (SADARI) terhadap sikap putri di SMA Negeri 2 Kota

Sorong.
D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan yang

bermanfaat bagi instansi terkait dalam hal ini pihak sekolah SMA Negeri 2

Kota Sorong terutama bagi remaja putri.

2. Manfaat ilmiah

Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan

penelitian atau yang akan melakukan penelitian sejenis.

3. Manfaat institusi

Sebagai pengalaman untuk penelitian sendiri guna pengayaan

informasi dan konsep tentang penyuluhan kesehatan pemeriksaan

payudara sendiri (SADARI) dan menjadi bahan masukan bagi adik-adik

mahasiswa/mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Papua.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Penyuluhan Kesehatan

1. Pengertian penyuluhan kesehatan

Penyuluhan secara umum adalah ilmu sosial yang mempelajari

sistem dan proses perubahan pada individu serta masyarakat agar dapat

terwujud perubahan yang lebih baik sesuai dengan yang diharapkan

(Adriani, 2015).

Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan

dengan cara menyebarkan informasi-informasi pesan dan menanamkan

keyakinan sehingga masyarakat sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau

dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan

kesehatan serta terjadi peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap

(Notoatmodjo, 2012).

Penyuluhan kesehatan merupakan kegiatan yang melekat pada

setiap upaya peningkatan kesehatan. Penyuluhan kesehatan masyarakat

diselenggarakan untuk mengubah perilaku seseorang atau kelompok

masyarakat agar hidup sehat melalui komunikasi, informasi dan edukasi

(Richo dkk, 2009).

2. Sasaran penyuluhan kesehatan

Sasaran penyuluhan kesehatan mencakup individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat. Penyuluhan kesehatan pada individu dapat


dilakukan di rumah sakit, klinik, puskesmas, posyandu, keluarga binaan,

dan masyarakat binaan. Penyuluhan kesehatan pada keluarga diutamakan

pada keluarga resiko tinggi, seperti keluarga yang menderita penyakit

menular, keluarga dengan sosial ekonomi rendah, keluarga dengan

keadaan gizi yang buruk, keluarga dengan sanitasi lingkungan yang buruk

dan sebagainya (Adriani, 2015).

Menurut Kemenkes (2011), dalam pelaksanaan promosi kesehatan

dikenal adanya 3 (tiga) jenis sasaran, yaitu :

a. Sasaran primer

Sasaran primer (utama) adalah upaya penyuluhan kesehatan

sesungguhnya kepada pasien, individu sehat dan keluarga (rumah

tangga) sebagai komponen dari masyarakat. Mereka ini diharapkan

mengubah perilaku hidup mereka yang tidak bersih dan tidak sehat

menjadi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), akan tetapi disadari

bahwa mengubah perilaku bukanlah sesuatu yang mudah.

b. Sasaran sekunder

Sasaran sekunder adalah para pemuka masyarakat, baik

pemuka informal (misalnya pemuka adat, pemuka agama dan lain

sebagainya) maupun pemuka formal (misalnya petugas kesehatan,

pejabat pemerintahan dan lain sebagainya), organisasi kemasyarakatan

dan media massa.


c. Sasaran tersier

Sasaran tersier ditujukan kepada para pembuat kebijakan publik

yang berupa peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan dan

bidang-bidang lain yang berkaitan, serta mereka yang dapat

memfasilitasi atau menyediakan sumber daya.

3. Metode penyuluhan kesehatan

Menurut Notoatmodjo (2012), berdasarkan pendekatan sasaran

yang ingin dicapai, penggolongan metode pendidikan ada 3 (tiga), yaitu:

a. Metode berdasarkan pendekatan perorangan

Metode ini bersifat individual dan biasanya digunakan untuk

membina perilaku baru atau membina seorang yang mulai tertarik pada

suatu perubahan perilaku atau inovasi. Dasar digunakannya

pendekatan individual ini karena setiap orang mempunyai masalah

atau alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau

perilaku baru tersebut. Ada 2 bentuk pendekatannya,yaitu :

1) Bimbingan dan penyuluhan (Guidance and Counceling)

2) Wawancara

d. Metode berdasarkan pendekatan kelompok

Penyuluh berhubungan dengan sasaran secara kelompok.

Dalam penyampaian promosi kesehatan dengan metode ini kita perlu

mempertimbangkan besarnya kelompok sasaran serta tingkat

pendidikan formal dari sasaran. Ada 2 jenis tergantung besarnya

kelompok, yaitu :
1) Kelompok besar

2) Kelompok kecil

e. Metode berdasarkan pendekatan massa

Metode pendekatan massa ini cocok untuk

mengkomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukan kepada

masyarakat. Sehingga sasaran dari metode ini bersifat umum, dalam

arti tidak membedakan golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status

sosial ekonomi, tingkat pendidikan dan sebagainya, sehingga pesan-

pesan kesehatan yang ingin disampaikan harus dirancang sedemikian

rupa sehingga dapat ditangkap oleh massa.

4. Alat bantu dan media penyuluhan

a. Alat bantu penyuluhan (peraga)

Alat bantu penyuluhan adalah alat-alat yang digunakan oleh

penyuluh dalam menyampaikan informasi. Alat bantu ini sering

disebut alat peraga karena berfungsi untuk membantu dan meragakan

sesuatu dalam proses penyuluhan (Notoatmodjo, 2012). Terdiri dari 3

macam alat bantu penyuluhan yaitu :

1) Alat bantu lihat

Alat ini berguna dalam membantu menstimulasikan indera

mata pada waktu terjadinya penyuluhan. Misalnya gambar.


2) Alat bantu dengar

Alat ini berguna dalam membantu menstimulasi indera

pendengar, pada waktu proses penyampaian bahan penyuluhan.

Misalnya radio.

3) Alat bantu lihat-dengar

Alat ini berguna dalam menstimulasi indera penglihatan

dan pendengaran pada waktu proses penyuluhan. Misalnya televisi,

video cassette.

Menurut (Notoatmodjo, 2010) Tujuan yang hendak dicapai :

a. Tujuan penyuluhan adalah untuk mengubah pengetahuan/pengertian,

pendapat dan konsep-konsep, mengubah sikap dan persepsi,

menanamkan tingkah laku atau kebiasaan yang baru.

b. Tujuan penggunaan alat peraga adalah sebagai alat bantu dalam

latihan/penataran/penyuluhan, untuk menimbulkan perhatian terhadap

sesuatu masalah, mengingatkan sesuatu pesan atau informasi dan

menjelaskan fakta-fakta, prosedur dan tindakan.

5. Media penyuluhan

Media penyuluhan kesehatan adalah alat yang digunakan untuk

memudahkan penyampaian informasi kesehatan. Berdasarkan fungsinya

media dibagi menjadi 3 yaitu (Notoatmodjo, 2012) :

a. Media cetak

1) Booklet
Media untuk menyampaikan pesan kesehatan dalam bentuk

buku, baik tulisan maupun gambar.

2) Leaflet

Media penyampaian informasi kesehatan melalui lembaran

yang dilipat. Leaflet bisa dalam bentuk kalimat dan gambar.

3) Selebaran

Media pesan seperti leaflet tetapi tidak dalam bentuk

lipatan.

4) Flipchart (lembar balik)

Suatu media penyampaian pesan kesehatan dalam bentuk

lembar balik. tiap halaman berisi gambar peragaan dan dibaliknya

berisi kalimat sebagai pesan kesehatan.

5) Poster

Merupakan bentuk media cetak yang berisi informasi

kesehatan yang biasanya ditempel di tembok-tembok atau tempat

umum.

b. Media elektronik

1) Televisi

Penyampaian informasi kesehatan melalui televisi dapat

dalam bentuk forum diskusi atau Tanya jawab masalah kesehatan,

pidato, kuis, dan lain-lain.


2) Radio

Penyampaian informasi kesehatan melalui radio dapat

berbentuk tanya jawab, radio spot, dan lain-lain.

3) Video

Penyampaian dalam bentuk video dapat berupa slide

maupun film strip.

c. Media papan (billboard)

Billboard yang dipasang di tempat umum juga dapat

digunakan untuk menyampaikan informasi kesehatan.

B. Konsep dasar pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)

1. Pengertian SADARI

Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah pemeriksaan

yang dilakukan sebagai deteksi dini kanker payudara untuk mengetahui

adanya benjolan yang kemungkinan besar berkembang menjadi kanker

ganas (Olfah et al, 2013).

American Cancer Society merekomendasikan agar sejak usia 20

tahun, kaum wanita memeriksakan payudaranya setiap tiga tahun sekali

sampai usia 40 tahun. Sesudahnya pemeriksaan dapat dilakukan sekali

dalam setahun. Meskipun sebelum umur 20 tahun benjolan pada payudara

bisa dijumpai, tetapi potensi keganasannya sangat kecil (Setiati & Eni,

2009).
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah pengembangan

kepedulian seorang wanita terhadap kondisi payudaranya sendiri.

Tindakan ini dilengkapi dengan langkah-langkah khusus untuk mendeteksi

secara awal penyakit kanker payudara. Kegiatan ini sangat sederhana dan

dapat dilakukan oleh semua wanita tanpa perlu merasa malu kepada

pemeriksa, tidak membutuhkan biaya dan bagi wanita yang sibuk, hanya

perlu menyediakan waktunya selama kurang lebih lima menit. Tidak

diperlukan waktu khusus, cukup dilakukan saat mandi atau pada saat

sedang berbaring. SADARI sebaiknya mulai dilakukan saat seorang

wanita telah mengalami menstruasi. Tingkat sensitivitasnya

(kemampuannya untuk mendeteksi kanker payudara) sekitar 20-30%

(Nisman, 2011).

Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah pemeriksaan

payudara sendiri untuk dapat menemukan adanya benjolan abnormal.

Pemeriksaan ini dapat dilakukan sendiri tanpa harus pergi ke petugas

kesehatan dan tanpa harus mengeluarkan biaya. American Cancer Society

dalam proyek skrening kanker payudara menganjurkan pemeriksaan

SADARI walaupun tidak dijumpai keluhan apapun. Dengan melakukan

deteksi dini dapat menekan angka kematian sebesar 25-30%. Dalam

melakukan deteksi dini seperti SADARI diperlukan minat dan kesadaran

akan pentingnya kesehatan untuk meningkatkan kualitas hidup serta

menjaga kualitas hidup untuk lebih baik (Mulyani & Rinawati, 2013).
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sebaiknya dilakukan

sekitar 7-14 hari setelah awal siklus menstruasi karena pada masa itu

retensi cairan minimal dan payudara dalam keadaan lembut, tidak keras,

membengkak sehingga jika ada pembengkakan akan lebih mudah

ditemukan (Mulyani & Rinawati, 2013).

2. Tujuan SADARI

Menurut Nisman (2011) tujuan SADARI sangat perlu

dilakukan dengan tujuan mengurangi kejadian kanker payudara

sebagai berikut :

a. SADARI hanya mendeteksi secara dini kanker payudara, bukan

untuk mencegah kanker payudara. Dengan adanya deteksi dini

maka kanker payudara dapat terdeteksi pada stadium awal

sehingga pengobatan dini akan memperpanjang harapan hidup

penderita kanker payudara.

b. Menurunkan angka kematian penderita karena kanker yang

ditemukan pada stadium awal akan memberikan harapan hidup

lebih lama.

3. Manfaat SADARI

Deteksi dini merupakan langkah awal yang sangat penting

untuk mengetahui secara dini adanya tumor atau benjolan pada

payudara sehingga dapat mengurangi tingkat kematian karena penyakit

kanker tersebut. Keuntungan dari deteksi dini bermanfaat untuk

meningkatkan kemungkinan harapan hidup pada wanita penderita


kanker payudara. Hampir 85% gangguan atau benjolan ditemukan oleh

penderita sendiri melalui pemeriksaan dengan benar. Selain itu,

SADARI adalah metode termudah, tercepat, termurah dan paling

sederhana yang dapat mendeteksi secara dini kanker payudara

(Nisman, 2011).

4. Waktu SADARI

Wanita yang dianjurkan melakukan SADARI atau Breast Self

Examination (BSE) untuk mengurangi memicu kejadian kanker

payudara waktu pelaksanaan SADARI sebagai berikut (Nisman,

2011):

a. Wanita usia subur, 7-8 hari setelah menstruasi

b. Wanita pascamenopause pada waktu tertentu setiap bulan

c. Setiap wanita berusia diatas 20 tahun perlu melakukan pemeriksan

payudara sendiri (SADARI) setiap bulan.

d. Wanita yang berisiko tinggi sebelum mencapai 50 tahun perlu

melakukan mamografi setiap tahun, pemeriksaan payudara oleh

dokter setiap 2 tahun.

e. Wanita yang berusia antara 20-40 tahun :

1) Mamografi awal atau dasar antara usia 35 sampai 40 tahun.

2) Melakukan pengujian payudara pada dokter setiap 3 tahun.

f. Wanita yang berusia antara 40-49 tahun melakukan pemeriksaan

payudara pada dokter dan mamografi setiap 1-2 tahun.


g. Wanita yang berusia diatas 50 tahun melakukan pemeriksaan

payudara pada dokter dan mamogarfi setiap tahun.

5. Cara memeriksa payudara sendiri (SADARI)

Menurut Olfah et al, (2013), deteksi dini kanker payudara

dapat dilakukan dengan cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri.

Waktu yang tepat untuk periksa payudara sendiri adalah satu minggu

setelah selesai haid. Jika siklus haid telah berhenti, maka sebaiknya

dilakukan periksa payudara sendiri pada waktu yang sama setiap

bulannya dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukannya tidak lebih

dari 5 menit. Terbukti 95% wanita yang terdiagnosis pada tahap awal

kanker payudara dapat bertahan hidup lebih dari lima tahun setelah

terdiagnosis sehingga banyak dokter yang merekomendasikan agar

para wanita menjalani SADARI pada saat menstruasi, pada hari ke 7

sampai dengan hari ke 10 setelah hari pertama haid di rumah secara

rutin dan menyarankan dilakukannya pemeriksaan rutin tahunan untuk

mendeteksi benjolan pada payudara. Pemeriksaan payudara sendiri

dapat dilakukan pada usia 20 tahun kurang atau lebih.

a. Langkah pertama

Buka baju dan tanggalkan pakaian-bra Anda dan berdiri

tegak di depan cermin dengan kedua lengan lurus ke bawah.

Perhatikan ada atau tidaknya perubahan ukuran dan bentuk dari

payudara anda, seperti lekukan atau kerutan dari kulit.


b. Langkah kedua

Lihat pada cermin, bentuk dan keseimbangan bentuk

payudara (simetris atau tidak). Melihat perubahan bentuk dan

besarnya, perubahan puting susu, serta kulit payudara didepan

kaca. Sambil berdiri tegak depan cermin, posisi kedua lengan lurus

ke bawah disamping badan. Perhatikan bentuk dan ukuran

payudara. Normal jika ukuran satu dengan yang lain tidak sama.

Kemudian, perhatikan juga bentuk puting dan warna kulit. Rata-

rata payudara berubah tanpa kita sadari. Perubahan yang perlu

diwaspadai adalah jika payudara berkerut, cekung kedalam, atau

menonjol kedepan karena benjolan. Puting yang berubah posisi

dimana seharusnya menonjol keluar, malahan tertarik kedalam,

dengan warna memerah, kasar, dan terasa sakit.

Gambar 2.1 Melihat Bentuk Payudara di Cermin


Sumber : Olfah et al (2013)
c. Langkah ketiga

Periksa payudara dengan tangan diangkat diatas kepala,

dengan maksud untuk melihat retraksi kulit, perlekatan tumor

terhadap otot atau fascia dibawahnya atau kelainan pada kedua

payudara. Kembali amati perubahan yang terjadi pada payudara

anda, seperti perubahan warna, tarikan, tonjolan, kerutan,

perubahan bentuk puting atau permukaan kulit menjadi kasar.

Gambar 2.2 Periksa Payudara dengan Mengangkat Kedua Tangan


Sumber : Olfah et al (2013)

d. Langkah keempat

Berdiri tegak didepan cermin dengan tangan disamping

kanan dan kiri. Miringkan badan ke kanan dan kiri untuk melihat

perubahan pada payudara.


Gambar 2.3 Berdiri Didepan Cermin dengan Tangan Disamping
Sumber : Olfah et al (2013)

e. Langkah kelima

Menegangkan otot-otot bagian dada dengan berkaca

pinggang atau tangan menekan pinggul dimaksudkan untuk

menegangkan otot di daerah axilla. Lalu perhatikan apakah ada

kelainan seperti di atas. Masih dengan posisi demikian,

bungkukkan badan dan tandai apakah ada perubahan yang

mencurigakan perubahan atau kelainan atau puting.

Gambar 2.4 Menegangkan Otot Bagian Dada dengan Berkaca


Pinggang
Sumber : Olfah et al (2013)
f. Tahap keenam

Mulai dari payudara kanan, baring menghadap kekiri

dengan membengkokkan kedua lutut, letakkan bantal atau handuk

mandi yang telah dilipat dibawah bahu sebelah kanan untuk

menaikan bagian yang akan diperiksa. Kemudian letakkan tangan

kanan dibawah kepala. Gunakan tangan kiri untuk memeriksa

payudara kanan. Gunakan telapak jari untuk memeriksa sembarang

benjolan atau penebalan. Periksa payudara dengan menggunakan

Vertical Strip dan Circular membentuk sudut 90°.

Gambar 2.5 Persiapan Melakukan SADARI


Sumber : Olfah et al (2013)

g. Tahap ketujuh
Memeriksa seluruh bagian payudara dengan cara vertical,

dari tulang selangka dibagian atas ke bra-line dibagian bawah, dan

garis tengah antara kedua payudara ke garis tengah bagian ketiak.

Gunakan tangan kiri untuk mengawali pijatan pada ketiak,


kemudian putar dan tekan kuat untuk merasakan benjolan.

Gerakkan tangan perlahan-lahan ke bawah bra-line dengan putaran

ringan dan tekan kuat di setiap tempat. Pada bagian bawah bra-line,

bergerak kurang lebih 2 cm kekiri dan terus ke arah atas menuju

tulang selangka dengan memutar dan menekan. Bergeraklah keatas

dan kebawah mengikuti pijatan dan meliputi seluruh bagian yang

ditunjuk.

Gambar 2.6 Pemeriksaan Payudara Sendiri dengan Vertical Strip


Sumber : Olfah et al (2013)

h. Tahap kedelapan

Berawal dari bagian atas payudara buat putaran yang besar,

bergeraklah sekeliling payudara dengan memperhatikan benjolan

yang luar biasa. Buatlah sekurang-kurangnya tiga putaran kecil

sampai keputing payudara. Lakukan sebanyak 2 kali, sekali dengan

tekanan ringan dan sekali dengan tekanan kuat. Jangan lupa

periksa bagian bawah areola mammae. Tekanan payudara memutar

searah jarum jam dengan bidang datar dari jari yang dirapatkan,

dimulai dari posisi jam12.00 pada bagian puting susu.


Gambar 2.7 Pemeriksaan Payudara dengan Cara Memutar
Sumber : Olfah et al (2013)

i. Tahap kesembilan

Menggunakan kedua tangan, kemudian tekan payudara

untuk melihat adanya cairan abnormal dari puting payudara.

Gambar 2.8 Pemeriksaan Cairan diputing Payudara


Sumber : Olfah et al (2013)
j. Tahap kesepuluh

Letakkan tangan kanan kesamping dan rasakan ketiak

kesamping dan rasakan ketiak dengan teliti, apakah teraba benjolan

abnormal atau tidak.

Gambar 2.9 Memeriksa Ketiak


Sumber : Olfah et al (2013)

6. Cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)

Langkah-langkah pemeriksaan payudara sendiri dapat

dilakukan semasa mandi, berdiri dihadapan cermin dan berbaring

ditempat tidur supaya membuat kenyamanan untuk melakukan

SADARI dalam setiap bulan untuk mengurangi kematian akibat

kanker payudara karena terlambat mendeteksi dini kanker payudara

yaitu sebagai berikut (Purnomo, 2009):

a. Semasa Mandi

Angkat sebelah tangan dengan menggunakan satu jari,

gerakkan secara mendatar perlahan-lahan keserata tempat bagi

setiap payudara. Gunakan tangan kanan untuk memeriksa payudara

sebelah kiri dan tangan kiri untuk memeriksa payudara kanan.


Periksa dan cari bila terdapat gumpalan atau kebetulan keras,

menebal dipayudara.

b. Berdiri dihadapan cermin

Dengan mengangkat kedua tangan keatas kepala, putar-

putar tubuh perlahan-lahan dari sisi kanan kesisi kiri. Berkaca

pinggang, tekan turun perlahan-lahan kebawah untuk menegangkan

otot dada dan menolak payudara kehadapan. Perhatikan dengan

teliti segala perubahan seperti besar, bentuk dan kontur setiap

payudara. Lihat pula jika terdapat kekakuan, lekukan atau puting

tersorot ke dalam. Dengan perlahan-lahan, picit kedua puting dan

perhatikan jika terdapat cairan keluar. Periksa lanjut apa cairan itu

kelihatan jernih atau mengandungi darah.

c. Berbaring

Untuk memeriksa payudara sebelah kanan, letakkan bantal

dibawah bahu kanan dan tangan kanan diletakkan dibelakang

kepala. Tekan jari mendatar dan bergerak perlahan-lahan dalam

bentuk bulatan kecil, bermula dari bagian pangkal payuadara.

Selepas satu putaran, jari digerakkan 1 inci (2,5 cm) kearah puting.

Lakukan putaran untuk memeriksa setiap bagian payudara

termasuk puting. Ulangi hal yang sama pada payudara sebelah kiri

dengan meletakkan bantal dibawah bahu kiri dan tangan kiri

diletakkan dibelakang kepala. Coba rasakan sama ada terdapat

sebarang gumpalan dibawah dan disepanjang atas tulang selangka.


7. Masalah yang ditemukan saat keterlambatan melakukan SADARI

Apabila tidak melakukan skrining dan deteksi dini dengan

pemeriksaan payudara sendiri setiap 5 bulan sampai 7 hari setelah

menstruasi akan medapatkan temuan masalah kanker payudara atau

kelainan yang terjadi dipayudara seperti memiliki ada sejumlah tanda

yang harus diwaspadai yang menunjukkan suatu ketidak normalan

pada payudara. Hal-hal berikut ini dapat menandakan adanya kanker

payudara tanda-tanda khusus kanker payudara sebagai berikut :

a. Terdapat benjolan kecil pada jaringan disekeliling payudara

biasanya tanpa rasa sakit walaupun 25% kanker dihubungkan

dengan suatu rasa tidak nyaman.

b. Puting susu yang terlipat kedalam.

c. Perubahan tekstur atau rasa seperti perubahan warna kulit dan

terdapat kerutan-kerutan pada kulit payudara.

d. Rasa tidak nyaman atau kesadaran rutin terhadap salah satu

payudara.

e. Suatu perubahan pada puting susu atau pengeluaran spontan dari

puting susu (jarang-jarang).

f. Bintik-bintik getah bening yang membengkak dibawah ketiak yang

berbintik-bintik adalah tanda meningkatnya penyakit.

g. Terjadi pembengkakan, benjolan yang keras, padat, tidak sakit, jika

ditekan tidak bergerak pada tempatnya dan hanya teraba pada salah

satu payudara.
h. Terjadi perlukaan seperti keluar darah atau nanah dari puting susu.

i. Timbul rasa nyeri.

j. Terjadi pembengkakan didaerah ketiak atau puting susu seperti

gatal, terasa terbakar dan tertarik ke dalam.

k. Terjadi perlukaan di daerah ketiak.

C. Konsep dasar kanker payudara

1. Pengertian kanker payudara

Kanker payudara disebut juga dengan Carcinoma Mamae adalah

sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara (Suryaningsih

& Sukaca 2009).

Kanker payudara terjadi karena terganggunya sistem pertumbuhan

sel di dalam jaringan payudara. Kanker payudara sebagaimana sel kanker

lainnya, memiliki perkembangan pra kanker yang sangat lambat dan tidak

menimbulkan gejala, sehingga seringkali seorang pengidap tidak merasa

jika ia telah dijangkiti sel kanker (Nurcahyo, 2010).

2. Penyebab kanker payudara

Penyebab kanker belum diketahui namun banyak sekali pemicunya

antara lain adanya pertumbuhan tidak normal sel dalam payudara dan

terjadi penuaan sel (Suryaningsih & Sukaca, 2009).

3. Jenis-jenis kanker payudara

Menurut Nurcahyo (2010), jenis-jenis kanker payudara antara lain :


a. Tumor jinak (Fibroadenoma Mamae), tumor jinak berkembang di

jaringan dan kelenjar susu.

b. LCIS (Lobular Carcinoma In Situ), LCIS ini tidak meluas, melainkan

hanya terjebak pada kelenjar susu.

c. DCIS (Ductal Carcinoma In Situ), DCIS adalah perkembangan sel

abnormal yang menyerang sel-sel pada saluran susu.

d. ILC (Infiltrating Lobular Carcinoma), kanker jenis ini menyerang

jaringan payudara di bawah kulit di dalam kelenjar susu dan menyebar

ke jaringan lemak serta jaringan penyangga payudara.

e. IDC (Infiltrating Ductal Carcinoma), jenis kanker ini yang paling

banyak menyerang. IDC berawal dari saluran susu dan menyebar

melalui aliran darah serta jaringan limfa ke bagian tubuh lainnya.

4. Pemicu kanker payudara

Menurut Nurcahyo (2010), faktor pemicu atau faktor resiko

tumbuhnya sel kanker payudara antara lain :

a. Keturunan

b. Usia produktif

c. Penggunaan hormon buatan

d. Konsumsi lemak berlebih

e. Radiasi

f. Periode usia subur (menstruasi)

g. Faktor usia dan ras

h. Kepadatan payudara
i. Masa menyusui

j. Pemakaian obat DES (Diethilstilbestrol)

k. Konsumsi alkohol

l. Kebiasaan merokok

m. Makanan

5. Menurut (Suryo, 2009), Faktor penyebab kanker payudara yaitu :

a. Usia

Pada wanita yang berusia 60 tahun keatas memiliki resiko

tinggi terjadinya kanker payudara.

b. Riwayat penyakit

Penderita pernah memiliki riwayat penyakit yang sama yaitu

kanker payudara tetapi masih tahap awal dan sudah melakukan

pengangkatan kanker, maka akan beresiko pula pada payudara yang

sehat.

c. Riwayat keluarga

Penderita memiliki riwayat keluarga yang mana ibu atau

saudara perempuan yang mengalami penyakit yang sama akan

beresiko tiga kali lipat untuk menderita kanker payudara.

d. Faktor genetik dan hormonal

Kadar hormonal yang berlebihan akan menumbuhkan sel-sel

genetik yang rusak yang akan menyebabkan kanker payudara.

e. Menarce, menopause dan kehamilan pertama


Seseorang yang mengalami menarce pada umur kurang dari 12

tahun, menopause yang lambat, dan kehamilan pertama pada usia yang

tua akan beresiko besar terjadinya kanker payudara.

f. Obesitas pascamenopouse

Dimana seseorang yang mengalami obesitas itu akan

meningkatkan kadar estrogen pada wanita yang akan beresiko terkena

kanker.

g. Dietilstilbestrol

Dietilstilbestrol adalah obat untuk mencegah keguguran akan

beresiko terkena kanker.

h. Penyinaran

Ketika masa kanak-kanak sering tekena paparan sinar pada

dadanya, dapat menimbulkan resiko terjadinya kanker payudara.

6. Gejala umum kanker payudara

Gejala-gejala yang dapat dirasakan penderita kanker adalah sebagai

berikut (Suryaningsih &Sukaca, 2009):

a. Timbul benjolan

b. Bentuk dan ukuran atau berat salah satu payudara berubah

c. Tahapan benjolan per stadium

d. Timbul benjolan kecil dibawah ketiak

e. Keluar darah, nanah atau cairan encer dari puting susu

f. Kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk


g. Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan,

pembengkakan lengan atau ulserasi kulit.

7. Tahapan pada kanker payudara

a. Tahap I : tumor yang berukuran kurang dari 2 cm dan tidak ada

penyebaran ke aksila.

b. Tahap II : tumor berukuran diantara 2-5 cm, metastasi tidak terdeteksi.

c. Tahap III : tumor berukuran lebih dari 5 cm, dan sudah terdeteksi

metastasis ke aksila atau kelenjar getah bening.

d. Tahap IV : kanker sudah bermetastasis jauh (Baughman & Hackley,

2000).

8. Penatalaksanaan medis

Menurut Nabilah dan Kusumadewi (2015), penanganan kanker

payudara meliputi :

a. Pembedahan

Pembedahan dapat dipilih antara operasi yang mempertahankan

payudara dan mansektomi

b. Penyinaran

Radioterapi untuk mempertahankan payudara digunakan dosis

minimal 50 Gy. Dilakukan setelah pembedahan untuk membunuh sel-

sel kanker di tempat penggangkatan tumor dan daerah sekitarnya,

termasuk kelenjar getah bening.


c. Kemoterapi

Merupakan kombinasi obat untuk membunuh sel-sel yang

berkembangbiak dengan cepat. Obat kemoterapi ini bisa melalui oral

maupun infus. Preparat kemoterapi yang sering digunakan dalam

kombinasi adalah CAF (cyclophosphamide, andriamycin

andfluorouracil). Regimen CMF (cyclophosphamide, methotrexate

and fluorouracil) atau CAF adalah protokol pengobatan umum,

penggunaan yang kurang umum adalah CMFVP (cyclophosphamide,

methotrexate, fluorouracil, vincrisstin and prednisone).

Reaksi dari kemoterapi, ansietas yang diantisipasi respon yang

umum diantara pasien yang menghadapi kemoterapi. Efek kemoterapi

timbul karena obat-obat kemoterapi sangatlah kuat, tidak hanya

membunuh sel-sel kanker tetapi juga menyerang sel-sel sehat, terutama

sel-sel yang membelah dengan cepat. Efek sampingnya meliputi: mual

muntah, penurunan jumlah sel darah merah, penurunan jumlah sel

darah putih, rambut rontok, kaki tangan kebas, pusing, nyeri,

kelelahan, hilangnya nafsu makan, sering marah cemas (Ardika, 2015).

Kemoterapi dapat memberikan efek negatif yang menimbulkan

kecemasan akibat terjadi perubahan pada hargadiri, seksualitas dan

kesejahteraan pasien. Disertai stres tentang diagnosa yang mengancam

jiwa, perubahan harga diri, seksualitas, dan kesejahteraan dapat sangat

membebani. Kekawatiran-kawatiran akan muncul pada penderita

kanker payudara.
9. Pencegahan

a. Pencegahan primer

Pencegahan primer adalah pencegahan yang paling utama.

Caranya adalah dengan upaya menghindarkan diri dari keterpaparan

pada berbagai faktor resiko dan melaksanakan pola hidup sehat. Hal-

hal yang dapat dilakukan dengan pencegahan primer (Suryaningsih &

Sukaca, 2009), yaitu :

1) Pahami keadaan diri anda

2) Mengatur usia reproduksi

3) Berikan ASI pada anak anda

4) Menjaga berat badan

5) Hindari alkohol dan rokok

6) Diet makanan sehat/kurangi lemak

7) Menghindari stress

8) Olahraga

9) Makan lebih banyak buah dan sayuran

10) Cukupi kebutuhan vitamin D

b. Pencegahan sekunder

Pencegahan sekunder dilakukan terhadap individu yang

memiliki resiko untuk terkena kanker payudara. Pencegahan sekunder

dilakukan dengan melakukan deteksi dini melalui beberapa metode

seperti mamografi atau SADARI (periksa payudara sendiri) (Olfah et

al, 2013).
c. Pencegahan tertier

Pencegahan ini ditujukan pada individu yang telah positif

menderita kanker payudara dan penting untuk meningkatkan

kualitas hidup penderita serta mencegah komplikasi penyakit dan

meneruskan pengobatan. Tindakan pengobatan yang dapat

dilakukan yaitu (Suryaningsih & Sukaca, 2009) :

1) Operasi walaupun tidak berpengaruh banyak terhadap

ketahanan hidup penderita.

2) Tindakan kemoterapi dengan sitostatika.

3) Pada stadium tertentu pengobatan diberikan hanya berupa

simptomatik.

4) Dianjurkan untuk mencari pengobatan alternative

D. Konsep dasar pengetahuan

1. Pengertian pengetahuan

Pengertian adalah hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan

terjadi melalui pancaindra manusia, yaitu : indra penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2010).

2. Tingkat pengetahuan

Pengetahuan yang dicakup dalam dominan kognitif mempunyai

enam tingkatan, yaitu : (Notoatmodjo, 2010)


a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingatkan suatu materi yang

telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan

tingkat ini adalah mengingatkan kembali (recall) terhadap suatu

rangsangan yang telah diterima.

b. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterpretasi materi tersebut secara benar.

c. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.

d. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan

materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi

masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada

kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari

penggunaan katakerja: dapat menggambarkan (membuat bagan),

memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.

e. Sintesis (synthesis)

Sintesis menujukkan pada suatu kemampuan untuk

melekatkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu

bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-

formulasi yang ada.

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk

melakukan jastifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau

objek. Penilaian-penilaian ini berdasarkan suatu kriteria yang

ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah

ada.

3. Faktor-faktor yang memengaruhi pengetahuan

Beberapa faktor yang memengaruhi pengetahuan seseorang

menurut Wawan dan Dewi (2010) antara lain :

a. Faktor internal

1) Tingkat pendidikan

Pendidikan adalah bimbingan yang diberikan seseorang

terhadap perkembangan orang lain menuju ke arah cita-cita

tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat untuk

mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan diperlukan

untuk mendapatkan informasi yang akhirnya dapat

memengaruhi seseorang. Pada umumnya makin tinggi

pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi.


2) Pekerjaan

Pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan

terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan

keluarga.

3) Umur

Semakin cukup umur individu, tingkat kematangan dan

kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan

bekerja.

4) Informasi

Seseorang yang mempunyai sumber informasi yang

lebih banyak akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas.

b. Eksternal

1) Faktor Lingkungan

Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada di

sekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat memmengaruhi

perkembangan dan perilaku orang atau kelompok

2) Sosial budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat

memengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.


E. Konsep dasar sikap

1. Pengertian sikap

Sikap adalah kecenderungan, pandangan, pendapat atau

pendirian seseorang untuk menilai suatu objek atau persoalan dan

bertindak sesuai dengan penilaiannya dengan menyadari perasaan

positif dan negatif dalam menghadapi suatu objek (Azwar, 2010).

Sikap dikatakan ialah cara kita suka atau tidak suka terhadap

sesuatu hal yang menentukan perilaku kita pada akhirnya. Sikap jika

berorinteasi kepada kesiapan respon ialah kesiapan dalam merespon

terhadap objek atau sesuatu hal dengan cara-cara tertentu, apabila

dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki responnya (Azwar,

2010).

Sikap dalam arti sempit adalah pendangan atau kecenderungan

mental. Sikap (attitude) adalah suatu kecenderungan untuk mereaksi

suatu hal, orang atau benda dengan suka, tidak suka atau acuh tak acuh

(Sabri, 2010).

2. Komponen sikap

Sikap teridiri dari 3 komponen (Azwar, 2010), yaitu :

a. Komponen kognitif

Komponen ini berkaitan dengan pengetahuan, pandangan

dan keyakinan tentang objek. Hal tersebut berkaitan dengan

bagaimana orang mempersepsi objek sikap.


b. Komponen afektif

Komponen afektif terdiri dari seluruh perasaan atau emosi

seseorang terhadap sikap. Perasaan tersebut dapat berupa rasa

senang atau tidak senang terhadap objek, rasa tidak senang

merupakan hal yang negatif. Komponen ini menunjukkan kearah

sikap yaitu positif dan negatif. Komponen afektif menyangkut

masalah emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap.

Secara umum komponen afektif disamakan dengan perasaan yang

dimiliki terhadap sesuatu, namun pengertian perasaan pribadi

seringkali sangat berbeda perwujudannya bila dikaitkan dengan

sikap.

c. Komponen konatif

Komponen merupakan kecenderungan untuk bereaksi dan

bertindak terhadap objek sikap. Komponen ini menunjukkan

intensitas sikap, yaitu besar kecilnya kecenderungan bertindak atau

berperilaku seseorang terhadap objek sikap.

Ketiga komponen tersebut saling berhubungan dan

tergantung satu sama lain. Apabila seseorang menghadapi suatu

objek tertentu, maka melalui komponen kognitifnya akan terjadi

persepsi pemahaman terhadap objek sikap. Hasil pemahaman sikap

individu mengakui dapat menimbulkan keyakinan-keyakinan

tertentu terhadap suatu objek yang dapat berarti atau tidak berarti.

Dalam setiap individu akan berkembang komponen afektif yang


kemudian akan memberikan emosinya yang mungkin positif dan

mungkin negatif. Bila penilaiannya positif akan menimbulkan rasa

senang, sedangkan penilaian negatif akan menimbulkan perasaan

tidak senang. Akhirnya berdasarkan penilaian tersebut akan

mempengaruhi konasinya, melalui inilah akan mendapat diketahui

apakah individu ada kecenderungan bertindak dalam bertingkah

laku, baik hanya secara lisan maupun bertingkah laku secara nyata.

3. Faktor yang memengaruhi sikap

Faktor-faktor yang memengaruhi pembentukan sikap (Azwar,

2010),antara lain :

a. Pengalaman pribadi

Dasar pembentukan sikap ialah pengalaman pribadi yang

memberikan kesan yang kuat. Melibatkan faktor emosional akan

mudah membentuk sikap.

b. Kebudayaan

Sikap juga terbentuk tergantung pada kebudayaan tempat

individu dibesarkan.

c. Orang lain yang dianggap penting (significant others)

Orang-orang yang kita harapkan persetujuannya bagi setiap

perilaku dan opini kita, yang tidak ingin dikecewakan, dan yang

berarti khusus seperti orangtua, pacar, suami/isteri, teman dekat,

guru, pemimpin. Umumnya individu tersebut akan memiliki sikap

yang searah (konformis) dengan orang yang dianggap penting.


d. Media massa

Dalam menyampaikan pesan, media massa cetak dan media

massa elektronik membawa pesan-pesan sugestif yang dapat

mempengaruhi opini kita. Ketika pesan sugestif yang disampaikan

cukup kuat, maka akan memberi dasar afektif pada kita dalam

menilai sesuatu hal hingga membentuk suatu sikap.

e. Institusi atau lembaga pendidikan dan agama

Institusi yang berfungsi meletakkan dasar pengertian dan

konsep moral dalam diri individu. Pemahaman baik dan buruk,

salah atau benar yang menentukan sistem kepercayaan seseorang

hingga ikut berperan dalam menentukan sikap individu.

f. Faktor Emosional

Suatu sikap yang dilandasi oleh emosi yang fungsinya

sebagai semacam penyaluran frustrasi atau pengalihan bentuk

mekanisme pertahanan ego. Dapat bersifat sementara ataupun

menetap (persisten/tahan lama) seperti prasangka (sikap tidak

toleran, tidak fair).


F. Kerangka Teori

Kanker Payudara

Pencegahan primer : Pencegahan sekunder : Pencegahan tertier :


-Upaya menghindarkan - Melakukan deteksi dini -Individu yang positif
diri dari keterpaparan berupa skrining dengan menderita kanker
berbagai faktor resiko cara mamografi. ;payudara dan penting
dan melaksanakan pola meningkatkan kualitas
hidup sehat. -Pengobatan atau operasi hidup.
-Mencegah komplikasi

Pendidikan Kesehatan Pemeriksaan


Payudara Sendiri (SADARI)

Pengetahuan Sikap

1. Pengalaman
Faktor internal : Faktor eksternal : pribadi
2. Kebudayaan
1. Tingkat 1. Lingkungan 3. Significant
pendidikan 2. Budaya others
2. Pekerjaan 4. Media massa
3. Umur 5. Institusi
4. Informasi 6. Emosional

Gambar 2.10 Kerangka Teori


Sumber :Suryaningsih & Sukaca(2009), Olfah, Mendri & Badi’ah(2013), Wawan
& Dewi (2010), Azwar (2010)
G. Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Penyuluhan kesehatan Pengetahuan


tentang pemeriksaan
SADARI
Sikap

H. Definisi Operasional

1. Penyuluhan kesehatan

a. Definisi

Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang

dilakukan untuk menyebarkan informasi kepada para wanita

tentang pentingnya pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sejak

dini.

b. Metode

Salah satu metode yang digunakan dalam penyuluhan

kesehatan adalah metode ceramah, yaitu penyuluh memaparkan

dan menjelaskan materi tetang SADARI kepada kelompok

responden.

c. Media : Leaflet dan video

2. Pengetahuan

a. Definisi

Pengetahuan adalah informasi yang sudah diketahui oleh

responden tentang pemeriksaan payudara sendiri.


b. Kriteria objektif

1) Baik : Jika skor jawaban 8 - 10

2) Cukup : Jika skor jawaban 4 - 7

3) Kurang : Jika skor jawaban 0 - 3

c. Alat ukur : Kuesioner

d. Skala : Ordinal

3. Sikap

a. Definisi

Sikap adalah reaksi atau respon yang dilakukan responden

yang sudah mengetahui pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).

b. Kriteria objektif

1) Baik : Jika skor jawaban 61 - 80

2) Cukup : Jika skor jawaban 41 - 60

3) Kurang : Jika skor jawaban 20 - 40

c. Alat ukur : Kuesioner

d. Skala : Ordinal

I. Hipotesis Penelitian

1. Hipotesis alternatif (Ha)

Terdapat pengaruh penyuluhan kesehatan tentang pemeriksaan

payudara sendiri (SADARI) terhadap pengetahuan dan sikap remaja

putri di SMA Negeri 2 Kota Sorong.


2. Hipotesis nol (H0)

Tidak terdapat pengaruh penyuluhan kesehatan tentang

pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) terhadap pengetahuan dan

sikap remaja putri di SMA NEGERI 2 Kota Sorong.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan

penelitian pre experimental design dengan metode one group pretest-

posttest design. Rancangan ini tidak menggunakan pembanding (kontrol)

untuk dapat menguji perbedaan-perbedaan yang terjadi setelah perlakuan

yang diberikan, dilakukan observasi pertama (pretest) (Notoatmodjo,

2012).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Kota Sorong.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 8-9 April 2019.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan sumber data yang diperlukan

dalam suatu penelitian (Saryono, 2010). Dalam penelitian ini populasi


yang diteliti adalah siswi kelas XII SMA Negeri 2 Kota Sorong yang

berjumlah 102 siswi tahun ajaran 2018/2019.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili suatu

populasi (Siswanto, dkk, 2014). Untuk menentukan besarnya sampel

dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin sebagai berikut :

N
n=
1 + N (d2 )

keterangan :

n = besar sampel

N = besar populasi

d = derajat kepercayaan (0,05)

Berdasarkan rumus diatas, maka besar sampel pada penelitian

ini adalah :

N
n=
1 + N (d2 )

102
n=
1 + 102 (0,052 )

102
n=
1,255

n = 81,2 ≈ 81

Jadi, jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini

adalah 81 responden yang akan di bagi sebagai berikut :

13
Kelas XII IPA 1 : 102 ×81=10,3 (10 orang)
9
Kelas XII IPA 2 : 102 ×81=7,14 (7 orang)

11
Kelas XII IPA 3 : 102 ×81=8,73 (9 orang)

10
Kelas XII IPA 4 : 102 ×81=7,94 (8 orang)

10
Kelas XII IPA 5 : 102 ×81=7,94 (8 orang)

8
Kelas XII IPS 1 : 102 ×81=6,35 (7 orang)

8
Kelas XII IPS 2 : 102 ×81=6,35 (7 orang)

12
Kelas XII IPS 3 : 102 ×81=9,52 (10 orang)

12
Kelas XII IPS 4 : 102 ×81=9,52 (10 orang)

9
Kelas XII Bahasa : 102 ×81=7,14 (7 orang)

3. Teknik sampling

Teknik sampling dalam pengambilan sampel pada penelitian

ini adalah purposive proportional random sampling. Purposive

sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu (Sugiyono, 2012). Adapun pertimbangan kriterianya adalah

sebagai berikut :

a. Kriteria inklusi

1) Siswi putri kelas XII SMA Negeri 2 Kota Sorong

2) Bersedia menjadi responden

b. Kriteria eksklusi

1) Siswa putra kelas XII SMA Negeri 2 Kota Sorong


2) Tidak mengikuti salah satu pretest, penyuluhan, posttest

maupun ketiganya.

D. Instrument Penelitian

Instrument yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner,

yaitu kuesioner pengetahuan tentang pemeriksaan payudara sendiri

(SADARI) yang diadopsi dari Rizka (2017) dan kuesioner sikap tentang

pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) yang diadopsi dari Reza (2016).

Kuesioner pengetahuan berjumlah 10 pertanyaan yang terdiri dari 6

pertanyaan favorable (2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10) dan 2 pertanyaan unfavorable

(1, 7). Skor jawaban benar untuk pertanyaan favorable adalah 1 jawaban

salah adalah 0, sedangkan skor jawaban benar untuk pertanyaan

unfavorable adalah 0 dan jawaban salah adalah 1.

Kuesioner sikap berjumlah 20 pertanyaan yang terdiri dari 6

pertanyaan favorable (2, 3, 5, 9, 11, 17) dan 14 pertanyaan unfavorable (1,

4, 6, 7, 8, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20) dengan menggunakan 4

alternatif pilihan yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS) dan

sangat tidak setuju (STS). Skor jawaban untuk pertanyaan

favorabledengan pilihan SS = 4, S = 3, TS = 2 dan STS = 1, sedangkan

skor jawaban untuk pertanyaan unfavorable dengan pilihan SS = 1, S = 2,

TS = 3 dan STS = 4.
E. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui :

1. Data primer

Data primer diperoleh dari hasil pretest dan posttest, serta

lembar kuesioner.

2. Data sekunder

Data sekunder diperoleh dari hasil wawancara dan data jumlah

siswa di SMA Negeri 2 Kota Sorong.

F. Pengolahan Data dan Analisa Data

1. Pengolahan data

Dalam suatu penelitian, pengolahan data merupakan salah satu

langkah yang sangat penting. Hal ini di sebabkan karena data yang

diperoleh langsung dari penelitian masih mentah, belum memberikan

informasi apa-apa, dan belum siap untuk disajikan. Untuk memperoleh

penyajian data sebagai hasil yang berarti dan kesimpulan yang baik,

diperlukan pengolahan data (Notoatmodjo, 2012). Dalam hal ini

pengolahan data menggunakan komputer akan melalui tahap-tahap

sebagai berikut :

a. Editing

Peneliti melakukan pengecekan isian formulir atau

kuesioner apakah jawaban yang ada di kuesioner sudah lengkap,

jelas, relevan dan konsisten.


b. Coding

Pemberian kode yakni mengubah data berbentuk kalimat

atau huruf menjadi data angka atau bilangan.

c. Processing

Peneliti memasukan data dari kuesioner ke komputer agar

dapat dianalisis. Processing dilakukan pada analisa univariat dan

bivariat mengunakan komputer.

d. Cleaning

Peneliti melakukan pengecekan kembali data dari setiap

sumber data selesai di masukkan, untuk melihat kemungkinan

adanya kesalahan kode, ketidak lengkapan. Kemungkinan

dilakukan pembetulan atau koreksi.

e. Tabulating

Tabulating yaitu data yang dikelompokan kemudian

disajikan dalam bentuk tabel.

2. Analisa data

Setelah dilakukan 4 tahapan pada pengolahan data, maka

tahapan selanjutnya yang dilakukan adalah analisa data dengan cara

sebagai berikut :

a. Analisis univariat

Analisa univariat dilakukan untuk menganalisis setiap

variabel dari hasil penelitian, disajikan dalam bentuk distribusi

frekuensi dan presentase (Notoatmodjo, 2012).


b. Analisis bivariat

Analisis bivariat adalah analisa yang dilakukan untuk

menguji pengaruh penyuluhan kesehatan SADARI terhadap tingkat

pengetahuan dan sikap siswi tentang SADARI dengan

menggunakan uji statistik. Uji statistik yang digunakan untuk

menguji pengaruh variabel dependen yaitu dengan menggunakan

sistem komputerisasi dengan uji Wilcoxon untuk melihat

perubahan pretest dan posttest setelah diberikan intervensi berupa

penyuluhan kesehatan, dengan menguji tingkat signifikan p< 0,05

maka H0 ditolak. Uji ini dipilih karena skala data kedua variabel

yang diuji adalah skala ordinal dengan data berpasangan (Dahlan,

2011).

G. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian khususnya jika yang menjadi subjek

penelitian adalah manusia, maka penelitian harus memahami hak dasar

manusia. Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya,

sehingga penelitian yang akan dilaksanakan benar-benar menjunjung

tinggi kebebasan manusia. Masalah etika yang harus di perhatikan antara

lain sebagai berikut (Hidayat, 2010) :

1. Informed consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara

penelitian dengan responden penelitian dengan memberikan lembar


persetujuan sebelum penelitian dilakukan. Tujuan informed consent

adalah agar responden mengerti maksud dan tujuan penelitian,

mengetahui dampaknya.

2. Anonimity (tanpa nama)

Merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam

penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak mencantumkan nama

responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada

lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan

jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-

masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran umum lokasi penelitian

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Kota Sorong adalah

sebuah sekolah yang berada di jalan Sungai Maruni Km. 10, Kelurahan

Sawagumu, Kota Sorong, Papua Barat. SMA Negeri 2 Kota Sorong

merupakan salah satu SMA terfavorit di Kota Sorong yang sudah

terakreditasi “A”. Lokasi SMA Negeri 2 Kota Sorong sangat strategis

karena berada dipinggir jalan raya.

2. Karakteristik responden

a. Umur

Distribusi responden berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel

di bawah ini:

Tabel 4.1
Distribusi Responden Berdasarkan Umur
di SMA Negeri 2 Kota Sorong
Tahun 2019

No Umur Frekuensi (F) Persentase (%)


1 16 Tahun 45 55,6
2 17 Tahun 36 44,4
Jumlah 81 100

Tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa respoden yang berumur

16 tahun yaitu 45 responden (55,6%) paling banyak dibandingkan

dengan responden yang berumur 17 tahun yaitu 36 responden

(44,4%).
b. Informasi sadari

Distribusi responden berdasarkan Informasi sadari dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Informasi Sadari
di SMA Negeri 2 Kota Sorong
Tahun 2019
No Pemeriksaan Frekuensi (F) Persentase (%)
sadari
1 Tidak pernah 72 88,9
2 Pernah 9 11,1
Jumlah 81 100

Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa responden yang tidak

pernah mendapatkan informasi sadari yaitu 72 responden (88,9%)

lebih banyak dibandingkan dengan responden yang pernah

mendapatkan informasi sadari yaitu 9 responden (11,1%).

c. Sumber sadari

Distribusi responden berdasarkan sumber sadari dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Sadari
di SMA Negeri 2 Kota Sorong
Tahun 2019
No Informasi Frekuensi (F) Persentase (%)
sadari
1 Radio 5 6,2
2 Petugas 21 25,9
kesehatan
3 Orang tua 1 1,2
4 Internet 38 46,9
5 Teman 16 19,8
Jumlah 81 100
Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa responden yang mendapat

sumber sadari dari internet yaitu 38 responden (46,9%) lebih banyak

dibandingkan dengan responden yang mendapat sumber sadari dari

orang tua yaitu 1 responden (1,2%).

d. Praktik sadari

Distribusi responden berdasarkan praktik sadari dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.4
Distribusi Responden Berdasarkan Praktik Sadari
di SMA Negeri 2 Kota Sorong
Tahun 2019
No Praktik sadari Frekuensi (F) Persentase (%)
1 Tidak pernah 74 91,4
2 Pernah 7 8,6
Jumlah 81 100

Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa responden yang tidak

pernah melakukan praktik sadari yaitu 74 responden (91,4%) lebih

banyak dibandingkan dengan responden yang pernah melakukan

praktik sadari yaitu 7 responden (8,6%).

3. Analisa univariat

a. Distribusi responden berdasarkan pengetahuan sebelum dan

sesudah diberikan penyuluhan dapat dilihat pada tabel di bawah:


Tabel 4.5
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Sebelum dan
Sesudah Diberikan Penyuluhan Kesehatan
di SMA Negeri 2 Kota Sorong
Tahun 2019

No Pengetahuan Sebelum diberikan Sesudah diberikan


Penyuluhan kesehatan penyuluhan kesehatan

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase


(F) (%) (F) (%)

1 Kurang 44 54,3 0 0
2 Cukup 21 25,9 15 18,5
3 Baik 16 19,8 66 81,5
Jumlah 81 100 81 100

Tabel 4.5 di atas dapat dilihat bahwa responden dengan

pengetahuan kurang sebelum diberikan penyuluhan kesehatan yaitu

44 responden (54,3%) lebih banyak dibandingkan responden

dengan pengetahuan baik dan cukup. Sesudah diberikan

penyuluhan kesehatan responden dengan pengetahuan baik yaitu 66

responden (81,5) lebih banyak dibandingkan dengan pengetahuan

cukup yaitu 15 responden (18,5%).

b. Distribusi responden berdasarkan sikap sebelum dan sesudah

diberikan penyuluhan dapat dilihat pada tabel di bawah:


Tabel 4.6
Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Sebelum dan
Sesudah Diberikan Penyuluhan Kesehatan
di SMA Negeri 2 Kota Sorong
Tahun 2019

No Sikap Sebelum diberikan Sesudah diberikan


Penyuluhan kesehatan penyuluhan kesehatan

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase


(F) (%) (F) (%)

1 Kurang 38 46,9 0 0
2 Cukup 25 30,9 14 17,3
3 Baik 18 22,2 67 82,7
Jumlah 81 100 81 100

Tabel 4.6 di atas dapat dilihat bahwa responden dengan sikap

kurang sebelum diberikan penyuluhan kesehatan yaitu 38

responden (46,9%) lebih banyak dibandingkan responden dengan

sikap baik dan cukup. Sesudah diberikan penyuluhan kesehatan

responden dengan sikap baik yaitu 67 responden (82,7%) lebih

banyak dibandingkan dengan sikap cukup yaitu 14 responden

(17,3%).

4. Analisa bivariat

a. Penelitian ini menggunakan uji statistik yaitu uji Wilcoxon signed

rank test yang digunakan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan

kesehatan tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

terhadap pengetahuan remaja putri di SMA Negeri 2 Kota Sorong.


Tabel 4.7
Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Pemeriksaan
Payudara Sendiri (SADARI) Terhadap Pengetahuan
Remaja Putri di SMA Negeri 2 Kota Sorong
Tahun 2019
N Mean Rank Sum of Rank
Pengetahuan Negative Ranks 4 13,50 54,00
sesudah Positive Ranks 60 33,77 2026,00
diberikan Ties 17
penyuluhan Total 81
kesehatan
Pengetahuan
sebelum
diberikan
penyuluhan
kesehatan
P value 0,000

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa sesudah diberikan

penyuluhan kesehatan pemeriksaan sadari ada 4 responden yang

mengalami penurunan pengetahuan, 60 responden mengalami

peningkatan pengetahuan dan 17 responden tidak ada perubahan pada

pengetahuan.

Hasil uji Wilcoxon signed rank test pada pengetahun remaja

putri sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kesehatan tentang

SADARI didapatkan p value = 0,000 atau p < 0,05 berarti ada

pengaruh pengetahuan terhadap penyuluhan kesehatan remaja putri

tentang SADARI di SMA Negeri 2 Kota Sorong.

b. Penelitian ini menggunakan uji statistic yaitu uji Wilcoxon signed rank

test yang digunakan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan


kesehatan tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) terhadap

sikap remaja putri di SMA Negeri 2 Kota Sorong.

Tabel 4.8
Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Pemeriksaan
Payudara Sendiri (SADARI) Terhadap Sikap
Remaja Putri di SMA Negeri 2 Kota Sorong
Tahun 2019
N Mean Rank Sum of Rank
Pengetahuan Negative Ranks 3 15,00 45,00
sesudah Positive Ranks 58 31,83 1846,00
diberikan Ties 20
penyuluhan Total 81
kesehatan
Pengetahuan
sebelum
diberikan
penyuluhan
kesehatan
P value 0,000

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa sesudah diberikan

penyuluhan kesehatan pemeriksaan sadari ada 3 responden yang

mengalami penurunan sikap, 58 responden mengalami peningkatan

sikap dan 20 responden tidak ada perubahan pada sikap.

Hasil uji Wilcoxon signed rank test pada sikap remaja putri

sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kesehatan tentang

SADARI didapatkan p value = 0,000 atau p < 0,05 berarti ada

pengaruh sikap terhadap penyuluhan kesehatan remaja putri tentang

SADARI di SMA Negeri 2 Kota Sorong.


B. Pembahasan

1. Pengetahuan dan sikap remaja putri sebelum diberikan penyuluhan

kesehatan tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di SMA

Negeri 2 Kota Sorong.

Hasil penelitian menggambarkan distribusi responden berdasarkan

tingkat pengetahuan remaja sebelum diberikan penyuluhan kesehatan

yang menunjukkan responden terbanyak adalah responden yang

berpengetahuan kurang yaitu 44 responden (54,3%), sedangkan responden

berpengetahuan cukup sebanyak 21 responden (25,9%), dan responden

berpengetahuan baik yaitu 16 orang (19,8%).

Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang dapat secara lansung

maupun tidak langsung yang mulanya tidak tahu menjadi tahu setelah

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan

terjadi melalui panca indera manusia yaitu indera penglihatan, rasa dan

indera peraba (Saryono, 2009).

Hasil penelitian menggambarkan distribusi responden berdasarkan

sikap remaja sebelum diberikan penyuluhan kesehatan yang menunjukkan

responden terbanyak adalah responden dengan sikap kurang yaitu 38

responden (46,9%), sedangkan responden dengan sikap cukup sebanyak

25 responden (30,9%), dan responden dengan sikap baik yaitu 18 orang

(22,2%).

Sikap (attitude) adalah perasaan atau pandangan seseorang yang

disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap suatu objek atau


stimulus. Sikap merupakan konsep yang paling penting dalam psikologis

sosial yang membahas unsur sikap baik sebagai individu maupun

kelompok (Angrainy, 2017).

2. Pengetahuan dan sikap remaja putri sesudah diberikan penyuluhan

kesehatan tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di SMA

Negeri 2 Kota Sorong.

Hasil penelitian menggambarkan distribusi responden berdasarkan

tingkat pengetahuan remaja sesudah diberikan penyuluhan kesehatan yang

menunjukkan responden terbanyak adalah responden yang

berpengetahuan baik yaitu 66 responden (81,5%), sedangkan responden

berpengetahuan cukup sebanyak 15 responden (18,5%).

Hasil penelitian menggambarkan distribusi responden berdasarkan

sikap remaja sesudah diberikan penyuluhan kesehatan yang menunjukkan

responden terbanyak adalah responden dengan sikap baik yaitu 67

responden (82,7%), sedangkan responden dengan sikap cukup sebanyak

14 responden (17,3%).

Dari hasil penelitian ini didapatkan semua siswa yang mendapat

penyuluhan kesehatan mengalami peningkatan pengetahuan dan sikap

tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), hal ini dapat

disebabkan karena informasi yang diberikan sangat berguna bagi mereka

sehingga menambah wawasan siswa tentang pemeriksaan payudara

sendiri (SADARI).
3. Pengaruh penyuluhan kesehatan tentang pemeriksaan payudara

sendiri (SADARI) terhadap pengetahuan remaja putri di SMA

Negeri 2 Kota Sorong.

Berdasarkan hasil uji statistik Wilcoxon diperoleh p value = 0,000

atau p < 0,05 maka H0 ditolak, berarti ada pengaruh penyuluhan kesehatan

tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) terhadap pengetahuan

remaja putri di SMA Negeri 2 Kota Sorong.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Fitryesta (2016) menyatakan bahwa ada pengaruh penyuluhan

pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan penggunaan media

video terhadap pengetahuan deteksi dini kanker payudara.

Penelitian yang dilakukan oleh Lubis (2017) menyatakan bahwa

ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku

SADARI.

Pendidikan kesehatan tentang pemeriksaan SADARI sangat

memengaruhi terhadap pengetahuan remaja putri. Pendidikan kesehatan

merupakan suatu kegiatan yang dapat meningkatkan pengetahuan

(Adnani, 2011). Pendidikan kesehatan terjadi karena adanya perubahan

kesadaran dari dalam diri individu sendiri untuk penambahan

pengetahuan dan kemampuan melalui teknik belajar dengan tujuan untuk

mengingat fakta/kondisi nyata dengan cara memberikan dorongan

terhadap pengarahan diri (Mubarak et.al, 2007).


Pengetahuan adalah kesan dalam pikiran manusia sebagai hasil

penggunaan panca inderanya. Pengetahuan adalah segala sesuatu apa

yang diketahui berdasarkan pengalaman yang didapatkan oleh setiap

manusia (Olfah et al., 2013).

Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan.

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap orang

lain untuk mencapai tujuan tertentu. Pada umumnya makin tinggi

pendidikan seseorang makin mudah pula dalam menerima informasi

(Wawan & Dewi, 2011).

Tingginya pengetahuan akan berdampak terhadap proses perubahan

perilaku yang akan dilakukan sehubungan dengan permasalahan yang

dihadapinya. Seseorang yang memiliki pengetahuan yang tinggi dalam

suatu hal, akan mudah menerima perilaku yang lebih baik, sebaliknya

seseorang yang mempunyai pengetahuan yang rendah akan sulit

menerima perilaku baru dengan baik (Notoatmodjo, 2010).

Peneliti berasumsi bahwa pengetahuan yang baik akan

menciptakan siswi yang peduli terhadap kesehatan pemeriksaan payudara

sendiri (SADARI). Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting

untuk terbentuknya perilaku seseorang. Pengetahuan mengenai kanker

payudara dan SADARI sebagai deteksi dininya merupakan faktor yang

sangat penting untuk terbentuknya perilaku SADARI seseorang. Salah

satu upaya agar siswi dapat memperoleh pengetahuan mengenai kanker

payudara dan SADARI yaitu dengan metode penyuluhan.


4. Pengaruh penyuluhan kesehatan tentang pemeriksaan payudara sendiri

(SADARI) terhadap sikap remaja putri di SMA Negeri 2 Kota Sorong

Berdasarkan hasil uji statistik Wilcoxon diperoleh p value = 0,000

atau p < 0,05 maka H0 ditolak, berarti ada pengaruh penyuluhan kesehatan

tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) terhadap sikap remaja

putri di SMA Negeri 2 Kota Sorong.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Alfika

(2012) menyatakan bahwa terdapat pengaruh penyuluhan tentang

SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) terhadap sikap remaja putrid di

SMA 1 Islam Gamping Yogyakarta.

Penelitian yang dilakukan oleh Viviyawati (2014) yang

menyatakan ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang pemeriksaan

SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara terhadap sikap remaja

putri di SMK N 1 Karanganyar.

Pendidikan kesehatan tentang pemeriksaan SADARI sangat

memengaruhi terhadap sikap remaja putri. Pendidikan kesehatan

merupakan suatu kegiatan yang dapat meningkatkan sikap dalam

memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri (Adnani, 2011).

Pengetahuan akan berpengaruh terhadap sikap seseorang karena

poengetahuan akan terus bertambah sesuai dengan proses pengalam yang

dialami (Mubarak, 2012). Proses kognitif dapat terjadi pada saat individu

memperoleh informasi mengenai objek sikap. Sikap dapat terjadi melalui

pengalaman langsung, media massa, pengaruh orang lain yang dianggap


penting, lembaga pendidikan. Sikap yang didasari oleh pengetahuan akan

lebih langgeng daripada sikap tanpa didasari pengetahuan (Wawan &

Dewi, 2011).

Peneliti berasumsi bahwa pengetahuan dan sikap yang baik tentang

SADARI akan terbentuk potensi untuk berperilaku yang baik tentang

SADARI, hal ini dibenarkan oleh teori yang dikemukakan oleh

Notoatmodjo (2010) bahwa pengetahuan domain bagi tindakan kesehatan

seseorang.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh

penyuluhan kesehatan tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)

terhadap pengetahuan dan sikap remaja putri di SMA Negeri 2 Kota Sorong.

B. Saran

1. Instansi kesehatan

Lebih meningkatkan sosialisasi dan pemberian informasi secara

berkala baik kepada masyarakat maupun remaja putri di sekolah-sekolah

terkait bagaimana cara pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).

2. Remaja

Lebih memperluas wawasan dan mempelajari fakta atau informasi

yang benar tentang cara pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).

3. Peneliti lain

Peneliti lain dapat melanjutkan penelitian ini dengan mengganti

atau menambah variabel lainnya.


DAFTAR PUSTAKA

Adnani, H. 2011. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Nuha Medika.

Adriani S. 2015. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang SADARI Terhadap


Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Dalam Upaya Deteksi Dini Kanker
Payudara Di SMK Negeri 3 TebingTinggi.Medan :Universitas Sumatera
Utara.Diambildari:http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/49836yan
g diaksespadatanggal 20 Februari 2019 pukul 21.07 WIT.

Alfika, A. E. 2012. Pengaruh Penyuluhan Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri


(SADARI) Terhadap Sikap Remaja Putri di SMA Islam 1 Gamping
Yogyakarta. Naskah Publikasih.

Angrainy, R. 2017. Hubungan Pengetahuan, Sikap Tentang Sadari Dalam


Mendeteksi Dini Kanker Payudara Pada Remaja. Journal Endurance 2(2).

Agus, Riyanto dan Budiman. 2013. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan
Sikap Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta :Salemba Medika.

American Cancer Society. 2012. Cancer Facts and Figure 2012. Atlanta:
American Cancer Society, Inc.

Annisa. 2012. Pengaruh Penyuluhan Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri


(SADARI) Terhadap Sikap Remaja Putri di SMA I Islam Gamping
Yogyakarta.

Azwar S. 2010. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta :Pustaka


Pelajar.

Baughman C. Diane & Hackley J. Ann. 2000. Keperawatan Medikal Bedah Buku
Saku untuk Brunner dan Suddarth, Edisi I. alih bahasa :Yasmin Asih.
Editor : Monica Ester. Jakarta : EGC.

Dahlan S. M. 2011. Statistiku ntuk Kedokteran dan Kesehatan :Deskriptif,


Bivariat dan Multivariat. Edisi 5. Jakarta :Salemba Medika.

Depkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta :Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.

Fitryesta, R. 2016. Pengaruh Penyuluhan Pemeriksaan Payudara Sendiri


(SADARI) Dengan Penggunaan Media Video Terhadap Pengetahuan Dan
Sikap Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Siswi SMA Negeri 1 Sumbawa.
Skripsi.
Hidayat. 2010. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta
:Salemba Medika.

Indonesian Cancer Fondation. 2012. Kanker dapat Disembuhkan Jika Ditemukan


dalam Stadium Dini. Diunduh: 15 Maret 2019.
http://yayasan kanker indonesia. org/.

Kemenkes. 2011. Promosi Kesehatan di Daerah Bermasalah Kesehatan.

Kemenkes. 2015. Panduan Nasional Penanganan Kanker Payudara Komite


Nasional Penanggulangan Kanker(KPKN).
Lubis, L. U. 2017. Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan Payudara
Sendiri (SADARI) Dengan Perilaku SADARI. Jurnal Ilmu Kesehatan 2
(1).

Mulyani N. Siti & Rinawati Mega. 2013. Kanker Payudara dan PMS pada
Kehamilan. Yogyakarta :Nuha Medika.
Nabilah P. G & Kusuma dewi S. 2015. Fuzzi Inference System Untuk Penentuan
Faktor Resiko Kanker Payudara. ISBN : 978-602-1180-21-1.
NismanWenny A. 2011. Lima Menit Kenali Payudara. Yogyakarta : CV. Andi.
Notoatmodjo S. 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi (EdisiRevisi).
Jakarta :Rineka Cipta.

Notoatmodjo S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta


:Rineka Cipta.

Notoatmodjo S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurcahyo Jalu. 2010. Awas!!! Bahaya Kanker Rahim dan Kanker Payudara.
Yogyakarta :Wahana Totalita Publiser.

Mubarak, et.al. 2007. Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Mubarak, W. I. 2012. Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba


Medika.

Olfah Y, et al. 2013. Kanker Payudara dan Sadari. Yogyakarta :Nuha Medika.

Permatasari. D. 2013. Naskah Publikasi. Efektivitas Penyuluhan SADARI


Terhadap Tingkat Pengetahuan Siswi SMA Negeri 2 di Kecamatan
Pontianak Barat. Jurnal publikasi mahasiswa PSPD FK UNTAN.Volum 3
No 1 (2013). Diambildari:http://jurnal.untan.Ac.id/index.Php/jfk/
article/vie /3846.

Purnomo Heru. 2009. Pencegahan dan Pengobatan Penyakit yang Paling


Mematikan. Yogyakarta :Buana Pustaka.

Reza Fitryesta R. 2016. Pengaruh Penyuluhan Pemeriksaan Payudara Sendiri


(SADARI) dengan Penggunaan Media Video Terhadap Pengetahuan dan
Sikap Deteksi Dini Kanker Payudara pada Siswi SMA Negeri 1 Sumbawa.
Skripsi Diambil dari :http://repository.unair.ac.id/54402/yang diakses pada
tanggal 16 Januari 2019 pukul 23.10 WIT

Richo, dkk. 2009. Undang-Undang Kesehatan dan Praktik Kedokteran. Redaksi


Best Publisher. Jakarta :Galang Press.

Rizka Damayati. 2017. Pengaruh Pelaksanaan Pemeriksaan Payudara Sendiri


(SADARI) Terhadap Pengetahuan dan Kemampuan Siswi Dalam Upaya
Deteksi Dini Kanker Payudara di SMP Negeri 1 Sibulue Kabupaten Bone.
Makassar :Universitas Hasanuddin. Diambil dari
:http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/Ym
Y0MTQ1YjdkZDNhM2M3ZDViMDUwYWQwYjM4ZmVjN2E0Zjg0O
WM0Mg==.pdfyang diaksespadatanggal 2 Maret 2019 pukul 22.03 WIT

RSUD Sele Be Solu Kota Sorong. 2018. Data Pasien Kanker Payudara Tahun
2017-November 2018.

Sabri M. 2010. Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional. Jakarta


:Pedoman Ilmu Raya.

Saryono. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta :Mitra Cendikia


Press.

Saryono, D. P. P. 2009. Perawatan Payudara (pp. 54–58). yogyakarta: Nuha


Medika.

Setiati & Ani. 2009. Waspadai 4 Kanker Ganas Pembunuh Wanita. Yogyakarta :
CV. Andi.

Siswanto, dkk. 2014. Metodologi Penelitian Kesehatan dan Kedokteran.


Yogyakarta : Bursa Ilmu.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung


:Alfabeta.
Sukardja & I Dewa G. 2000. Onkologi Klinik. Surabaya :Airlangga University
Press.
Suryaningsih E. K. &Sukaca. 2009. Kupas Tuntas Kanker Payudara. Yogyakarta
:Paradigma Indonesia.

Suryo J. 2009. Herbal Penyembuh Kanker Pada Perempuan. Yogyakarta


:Benteng Pustaka.

Suyatno P. & Emir T. 2010. Bedah Onkologi Diagnosis dan Terapi. Jakarta : CV
Sugeng Seto.

Tagliaferri M., dkk. 2002. KankerPayudara Cara Pengobatan Alternatif. Jakarta :


PT. Indeks.

Yarboro et al. 2011. Cancer Nursing : Principles and Prantice 7th edition. United
Sates of America : Jones and Bartlett Publisher.

Viviyati, T. 2014. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pemeriksaan


SADARI Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Terhadap Pengetahuan
dan Sikap Remaja Putri di SMK Negeri 1 Karanganyar. Skripsi.

Wawan A. dan Dewi M. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta :Nuha Medika.

WHO. 2012. World Rangkings-Total Deaths about Breast Cancer 2010.


Diunduh pada 19 september 2012.
http://www.worldlifeexpectancy.com/cause-of-death/breast-cancer/by-
country/.
WHO. 2018. Breast Cancer. Diambil dari
:https://www.who.int/cancer/prevention/diagnosis-screening/breast-
cancer/en/yang diakses pada tanggal 7 Februari 2019 pukul 00.16 WIT

.
LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN

Sorong, April 2019


KepadaYth,
Adik-adik
Di tempat

Syaloom/Assalam’alaikumWr. Wb/SelamatPagi
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Eka Yulianingsih Ahmad
NIM : 201402018A
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Km.10 Harapan Indah, Jln. Flamboyan raya
No HP : 082199693232
Melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Terhadap Pengetahuan Dan Sikap
Remaja Putri di SMA Negeri 2 Kota Sorong”. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menganalisis pengaruh penyuluhan kesehatan tentang pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI) terhadap pengetahuan dan sikap remaja putri di SMA
Negeri 2 Kota Sorong. Penelitian ini tidak akan menimbulkan kerugian dan
pengaruh apapun terhadap diri adik-adik. Kerahasiaan identitas dan semua
informasi yang diberikan dijaga dan hanya akan digunakan untuk kepentingan
penelitian ini saja. Jika selama adik-adik menjadi responden penelitian terjadi hal
yang menimbulkan ketidaknyamanan maka adik-adik diperkenankan untuk
mengundurkan diri dengan memberitahukan terlebih dahulu pada peneliti, jika
adik-adik berkenan untuk menjadi responden penelitian ini saya persilahkan untuk
mengisi lembar persetujuan. Demikian atas perhatian dan kesediaan adik-adik
saya sampaikan terimakasih.
Sorong, April 2019
Peneliti,

EkaYulianingsih Ahmad
LEMBAR PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN

Judul Penelitian : Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Pemeriksaan


Payudara Sendiri (SADARI) Terhadap Pengetahuan Dan
Sikap Remaja Putri di SMA Negeri 2 Kota Sorong

Peneliti : Nama : Eka Yulianingsih Ahmad


NIM : 201402018A

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya memberikan
persetujuan untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Saya mengetahui
bahwa saya menjadi bagian dari penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui
kelayakan dan penerimaan instrument yang akan dipakai pada penelitian yang
akan dilakukan pada SMA Negeri 2 Kota Sorong.

Saya mengetahui bahwa tidak ada resiko yang saya alami dan saya telah
diberitahukan tentang adanya jaminan kerahasiaan informasi yang diberikan dan
saya juga memahami manfaat penelitian ini bagi pelayanan keperawatan.

Sorong, April 2019

Penulis Responden

EkaYulianingsih Ahmad (……………………………..)


KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PEMERIKSAAN


PAYUDARA SENDIRI (SADARI) TERHADAP PENGETAHUAN DAN
SIKAP REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 2 KOTA SORONG

Petunjuk pengisian :

1. Isilah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda check list (√)

pada kota yang tersedia pada pertanyaan I, II dan III

2. Tidak berdiskusi atau bekerjasama dengan teman yang lain selama mengisi

kuesioner ini.

3. Isilah kuesioner ini secara JUJUR sesuai dengan pendapat anda

4. Anda diperbolehkan bertanya kepada peneliti, apabila merasa kesulitan

atau merasa kurang jelas.

5. Terimakasih atas kerja sama anda.

No. responden : (diisi oleh peneliti)

I. DATA DEMOGRAFI RESPONDEN

1. Inisial responden :

2. Umur :

3. Kelas :
4. Pernah mendapatkan informasi tentang Pemeriksaan Payudara

Sendiri (SADARI) sebelumnya ?

Pernah Tidak pernah

5. Sumber tentang SADARI didapat dari mana ?

Radio Petugas kesehatan Orang tua

Internet Teman

6. Pernah melakukan praktik SADARI sebelumnya ?

Pernah Tidak pernah

II. KUESIONER PENGETAHUAN

JAWABAN
No. PERTANYAAN
BENAR SALAH

SADARI merupakan pemeriksaan


1. payudara sendiri yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan
SADARI biasanya dilakukan selama
2.
5 menit
Tujuan dilaksanakan SADARI
adalah untuk mengetahui adanya
3.
kelainan pada payudara seperti
adanya benjolan pada payudara
Hal-hal tang harus diperhatikan pada
saat melihat payudara didepan
4.
cermin adalah bentuk, ukuran dan
warna payudara
SADARI sebaiknya dilakukan pada
5.
7-10 hari setelah haid
Pada wanita yang telah menopause
6. (berhenti masa haid) tidak dapat
dilakukan SADARI lagi
7. Langkah pemeriksaan SADARI
yaitu dengan berdiri didepan cermin
untuk melihat keindahan payudara
Memijit putting payudara berguna
8. untuk mengetahui adanya cairan
yang keluar atau tidak
Pada saat melaksanakan SADARI
dengan posisi berbaring, satu tangan
ditekuk dibelakang kepala dan
9.
sebuah bantal berada dibawah bahu
yang akan diperiksa dan tangan yang
satunya melakukan pemeriksaan
SADARI dapat dilakukan dengan
menggerakkan 3 jari (jari telunjuk,
jari tengah, jari manis) dengan
10. tekanan ringan secara melingkar
searah jarum jam yang dimulai dari
tepi luar payudara sampai puting
susu

III. KUESIONER SIKAP


Keterangan pilihan jawaban :
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

No. PERTANYAAN SS S TS STS


SADARI hanya dapat
1. dilakukan pada wanita usia
> 35 tahun
2. SADARI harus rutin
dilakukan sebulan sekali
SADARI bertujuan untuk
3. mendeteksi kanker payudara
secara dini
4. Dengan SADARI, saya tidak
perlu lagi konsultasi ke
dokter jika menemukan
kelainan pada payudara
Perubahan mencurigakan
yang terjadi pada payudara
5. harus dikonsultasikan pada
dokter meskipun tidak
menimbulkan rasa sakit
Hanya wanita yang memiliki
6. keluarga penderita kanker
payudara yang perlu
melakukan SADARI
SADARI tidak perlu
7. dilakukan selama tidak
memiliki keluhan pada
payudara
8. SADARI dilakukan oleh
tenaga kesehatan
SADARI adalah cara
9. termudah untuk deteksi dini
kanker payudara
10. SADARI hanya dilakukan
saat payudara terasa sakit
11. Pengeluaran dari putting
perlu diamati saat SADARI
Jika ditemukan kelainan pada
12. payudara, akan saya obati
sendiri dengan obat-obatan
tradisional
13. Kanker payudara dapat
sembuh dengan SADARI
SADARI tidak lagi penting
dilakukan karena alat-alat
14. kedokteran untuk deteksi dini
kanker payudara sudah sangat
canggih
SADARI tidak boleh
15. dilakukan sebelum usia 35
tahun
16. Pengeluaran putting selain
ASI tidak perlu
dikhawatirkan selama tidak
menimbulkan rasa sakit
SADARI akan tetap
dilakukan meskipun pada
17. pemeriksaan SADARI
sebelumnya tidak ditemukan
kelainan
SADARI adalah satu-satunya
18. cara untuk deteksi kanker
payudara
Saat usia 35 tahun saya hanya
19. akan melakukan mammografi
dan tidak perlu lagi
melakukan SADARI
SADARI tidak perlu
20. dilakukan oleh wanita usia
< 35 tahun
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Judul : Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Pemeriksaan Payudara

Sendiri (Sadari) Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri

di Sma Negeri 2 Kota Sorong

Topik : Penyuluhan Kesehatan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

Waktu : 120 menit

Tempat : SMA Negeri 2 Kota Sorong

Sasaran : Siswi kelas XI SMA Negeri 2 Kota Sorong

A. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan umum
Peserta mampu memahami pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI)
2. Tujuan khusus
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan, siswi kelas XI SMA
Negeri 2 Kota Sorong mampu untuk :
a. Menjelaskan tentang kanker payudara
b. Menjelaskan pengertian SADARI
c. Menjelaskan tujuan SADARI
d. Menjelaskan waktu pelaksanaan SADARI
e. Mendemonstrasikan dan melakukan prosedur SADARI dirumah

B. Materi Pembelajaran
1. Pengertian kanker payudara
2. Tanda-tanda kanker payudara
3. Penyebab kanker payudara
4. Pengertian SADARI

5. Tujuan SADARI

6. Waktu pelaksanaan SADARI

7. Prosedur SADARI

C. Metode Pembelajaran
Metode ceramah dan demonstrasi

D. Media dan Alat Bantu


1. Leaflet
2. Video edukasi

E. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan
No. Tahapan Waktu
Penyuluh Responden

- Salam - Membalas
pembuka salam
- Perkenalan - Menerima
1. - Penyampaian perkenalan
Preinteraksi 10 menit
tujuan - Mengerti tujuan
- Kontrak pendidikan
waktu - Menyetujui
kontrak waktu
- Memberikan - Memperhatikan
penjelasan - Mengisi
kuesioner kuesioner
2.
Pretest 10 menit - Membagikan
kuesioner
pengetahuan
dan sikap
tentang
SADARI
- Penjelasan - Memperhatika
materi (kanker - Bertanya
payudara,
pengertian
SADARI,
tujuan dan
waktu
pelaksaan
SADARI,
3. Interaksi video
30 menit
(ceramah) SADARI,
prosedur
SADARI)
- Memberikan
kesempatan
kepada peserta
untuk
bertanya hal
yang kurang
jelas
Memberikan Memperhatikan dan
demonstrasi bertanya
4. dengan
Demonstrasi 20 menit
memperagakan
langkah-langkah
praktik SADARI
Mengadakan Mempraktikkan
latihan praktik
SADARI dengan
memandu setiap
langkah-langkah
5. pemeriksaan
Latihan 30 menit
payudara sendiri
dan mengoreksi
apabila ada yang
belum tepat dalam
setiap langkah-
langkah
pemeriksaan
6. Membagikan Mengisi Kuesioner
Posttest 10 menit
kuesioner
- Evaluasi - Mampu
pelaksaan menjawab
penyuluhan - Memperhatikan
kesehatan - Menjawab
7. Terminasi 10 menit - Kesimpulan salam
penyuluhan
kesehatan
- Salam
penutup
LAMPIRAN MATERI

A. Kanker Payudara

Kanker payudara merupakan jenis kanker dengan jumlah kasus

terbanyak di dunia, sekaligus penyebab kematian terbesar dikalangan

wanita.Kanker payudara berawal dari sel-sel dalam jaringan payudara

yang berkembang dalam keadaan yang tidak baik.

B. Tanda-Tanda Kanker Payudara

Payudara mengalami pengerasan, adanya lekukan, terkikis,

kemerahan, keluar cairan selain ASI, bengkak disekitar putting,

berkerut, muncul pembuluh darah, putting tertarik kedalam, asimetri

antara payudara kanan dan kiri, kulit berwarna orange, muncul

benjolan.

C. Penyebab Kanker Payudara

Penyebab kanker payudara belum dapat diketahui secara pasti,

namun terdapat factor resiko kanker payudara, yaitu :

1. Usia yang meningkat

2. Pernah menderita kanker payudara

3. Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara

4. Menarce (menstruasi pertama) sebelum usia 12 tahun, menopause

setelah ≥ 50 tahun
5. Kehamilan pertama setelah usia 30 tahun dan belum pernah hamil

6. Konsumsi alkohol dan terpapar bahan kimia

D. Pengertian SADARI

SADARI adalah pemeriksaan payudara sendiri yang dilakukan

untuk mengetahui ada tidaknya kanker dalam payudara wanita.

Pemeriksaan ini sangat mudah dilakukan oleh wanita untuk mencari

benjolan atau kelainan lain dengan menggunakan cermin dan

berbaring.

E. Tujuan SADARI

Adapun tujuan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)

dilakukan untuk mengetahui adanya kelainan pada payudara baik

struktur, bentuk ataupun tekstur sejak dini, sehingga diharapkan

kelainan-kelainan tersebut dapat diobati sedini mungkin.

F. Waktu Pelaksanaan SADARI

Waktu yang paling tepat dianjurkan untuk melakukan

SADARI, yaitu :

1. Pada 7-10 hari setelah haid

2. Bagi wanita yang menopause, SADARI dilakukan setiap bulannya

(misalnya setiap tanggal 5 atau memilih tanggal lahir untuk

dilakukannya SADARI)
3. Sadari biasanya berlangsung tidak lebih dari 2-3 menit

G. Prosedur SADARI

1. Buka baju dan tanggalkan pakaian-bra Anda dan berdiri tegak di

depan cermin dengan kedua lengan lurus ke bawah. Perhatikan ada

atau tidaknya perubahan ukuran dan bentuk dari payudara Anda,

seperti lekukan atau kerutan dari kulit.

2. Lihat pada cermin, bentuk dan keseimbangan bentuk payudara

(simetris atau tidak). Melihat perubahan bentuk dan besarnya,

perubahan puting susu, serta kulit payudara didepan kaca. Sambil

berdiri tegak depan cermin, posisi kedua lengan lurus ke bawah

disamping badan. Perhatikan bentuk dan ukuran payudara. Normal

jika ukuran satu dengan yang lain tidak sama. Kemudian,

perhatikan juga bentuk puting dan warna kulit. Rata-rata payudara

berubah tanpa kita SADARI. Perubahan yang perlu diwaspadai

adalah jika payudara berkerut, cekung kedalam, atau menonjol

kedepan karena benjolan. Puting yang berubah posisi dimana

seharusnya menonjol keluar, malahan tertarik kedalam, dengan

warna memerah, kasar, dan terasa sakit.

3. Periksa payudara dengan tangan diangkat diatas kepala, dengan

maksud untuk melihat retraksi kulit, perlekatan tumor terhadap otot

atau fasciadibawahnya atau kelainan pada kedua payudara.

Kembali amati perubahan yang terjadi pada payudara anda, seperti


perubahan warna, tarikan, tonjolan, kerutan, perubahan bentuk

puting atau permukaan kulit menjadi kasar.

4. Berdiri tegak didepan cermin dengan tangan disamping kanan dan

kiri. Miringkan badan ke kanan dan kiri untuk melihat perubahan

pada payudara.

5. Menegangkan otot-otot bagian dada dengan berkacak pinggang

atau tangan menekan pinggul dimaksudkan untuk menegangkan

otot di daerah axilla. Lalu perhatikan apakah ada kelainan seperti

di atas. Masih dengan posisi demikian, bungkukkan badan dan

tandai apakah ada perubahan yang mencurigakan perubahan atau

kelainan atau puting.

6. Mulai dari payudara kanan, baring menghadap kekiri dengan

membengkokkan kedua lutut, letakkan bantal atau handuk mandi

yang telah dilipat dibawah bahu sebelah kanan untuk menaikan

bagian yang akan diperiksa. Kemudian letakkan tangan kanan

dibawah kepala. Gunakan tangan kiri untuk memeriksa payudara

kanan. Gunakan telapak jari untuk memeriksa sembarang benjolan

atau penebalan. Periksa payudara dengan menggunakan Vertical

Strip dan Circular membentuk sudut 90°.

7. Memeriksa seluruh bagian payudara dengan caravertical, dari

tulang selangka dibagian atas ke bra-line dibagian bawah, dan garis

tengah antara kedua payudara ke garis tengah bagian ketiak.

Gunakan tangan kiri untuk mengawali pijatan pada ketiak,


kemudian putar dan tekan kuat untuk merasakan benjolan.

Gerakkan tangan perlahan-lahan ke bawah bra-line dengan putaran

ringan dan tekan kuat di setiap tempat. Pada bagian bawah bra-line,

bergerak kurang lebih 2 cm kekiri dan terus ke arah atas menuju

tulang selangka dengan memutar dan menekan. Bergeraklah keatas

dan kebawah mengikuti pijatan dan meliputi seluruh bagian yang

ditunjuk.

8. Berawal dari bagian atas payudara buat putaran yang besar,

bergeraklah sekeliling payudara dengan memperhatikan benjolan

yang luar biasa. Buatlah sekurang-kurangnya tiga putaran kecil

sampai keputing payudara. Lakukan sebanyak 2 kali, sekali dengan

tekanan ringan dan sekali dengan tekanan kuat. Jangan lupa

periksa bagian bawah areola mammae. Tekanan payudara memutar

searah jarum jam dengan bidang datar dari jari yang dirapatkan,

dimulai dari posisi jam12.00 pada bagian puting susu.

9. Menggunakan kedua tangan, kemudian tekan payudara untuk

melihat adanya cairan abnormal dari puting payudara.

10. Letakkan tangan kanan kesamping dan rasakan ketiak kesamping

dan rasakan ketiak dengan teliti, apakah teraba benjolan abnormal

atau tidak.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)

A. Pengertian
Payudara yang sehat ada dalam berbagai macam bentuk, ukuran
dan tekstur. Kunci dari kesehatan payudara adalah dengan mengenali
perubahan bagaimana payudara terlihat dan apa yang dirasakan. SADARI
adalah pemeriksaan atau perabaan sendiri untuk menemukan timbulnya
benjolan abnormal pada payudara.

B. Tujuan
Deteksi dini adanya ketidak normalan pada payudara, bukan untuk
mencegah kanker payudara.

C. Target
1. SADARI dianjurkan dilakukan secara intensif pada wanita mulai usia
20 tahun, segera ketika pertumbuhan payudara sebagai gejala pubertas.
2. Pada wanita muda, agak sedikit sulit karena payudara mereka masih
berserabut (fibrous), sehingga dianjurkan sebaiknya mulai melakukan
SADARI pada usia 20 tahun karena pada umumnya pada usia tersebut
jaringan payudara sudah terbentuk sempurna.

D. WaktuPelaksanaan
1. Wanita sebaiknya melakukan SADARI sekali dalam 1bulan
2. Wanita yang belum menopause sebaiknya melakukan SADARI setelah
menstruasi sebab perubahan hormonal menyebabkan kelembutan dan
pembengkakan pada payudara sebelum menstruasi
3. SADARI sebaiknya dilakukan sekitar 1 minggu setelah menstruasi
4. Setelah menopause, SADARI sebaiknya dilakukan pada tanggal yang
sama setiap bulan sehingga menjadi aktifitas rutin dalam kehidupan
wanita tersebut.

E. Keadaan yang Harus Menjadi Perhatian


1. Teraba benjolan
2. Penebalan kulit
3. Perubahan ukuran dan bentuk pada payudara
4. Pengerutan kulit
5. Keluar cairan dari putting susu
6. Penarikan putting susu
7. Nyeri
8. Pembengkakan lengan atas
9. Teraba benjolan pada ketiak atau di leher
Jika menemukan kelainan-kelainan seperti yang telah disebutkan di
atas atau terasa ada perubahan dibandingkan dengan keadaan pada bulan
sebelumnya, maka segera periksakan diri kedokter untuk pemeriksaan
lebih lanjut.

F. Prosedur
1. Langkah pertama
Buka baju dan tanggalkan pakaian-bra anda dan berdiri tegak di
depan cermin dengan kedua lengan lurus kebawah. Perhatikan ada atau
tidaknya perubahan ukuran dan bentuk dari payudara anda, seperti
lekukan atau kerutan dari kulit.
2. Langkah kedua
Lihat pada cermin, bentuk dan keseimbangan bentuk payudara
(simetris atau tidak). Melihat perubahan bentuk dan besarnya,
perubahan putting susu, serta kulit payudara didepan kaca. Sambil
berdiri tegak depan cermin, posisi kedua lengan lurus kebawah
disamping badan. Perhatikan bentuk dan ukuran payudara. Normal jika
ukuran satu dengan yang lain tidak sama. Kemudian, perhatikan juga
bentuk putting dan warna kulit. Rata-rata payudara berubah tanpa kita
SADARI. Perubahan yang perlu diwaspadai adalah jika payudara
berkerut, cekung kedalam, atau menonjol kedepan karena benjolan.
Puting yang berubah posisi dimana seharusnya menonjol keluar,
malahan tertarik kedalam, dengan warna memerah, kasar, dan terasa
sakit.

3. Langkah ketiga

Periksa payudara dengan tangan diangkat diatas kepala, dengan

maksud untuk melihat retraksi kulit, perlekatan tumor terhadap otot

atau fascia dibawahnya atau kelainan pada kedua payudara. Kembali

amati perubahan yang terjadi pada payudara anda, seperti perubahan

warna, tarikan, tonjolan, kerutan, perubahan bentuk putting atau

permukaan kulit menjadi kasar.


4. Langkah keempat

Berdiri tegak didepan cermin dengan tangan disamping kanan

dan kiri. Miringkan badan kekanan dan kiri untuk melihat perubahan

pada payudara.

5. Langkah kelima

Menegangkan otot-otot bagian dada dengan berkaca pinggang

atau tangan menekan pinggul dimaksudkan untuk menegankan otot di

daerah axilla. Lalu perhatikan apakah ada kelainan seperti di atas.

Masih dengan posisi demikian, bungkukkan badan dan tandai apakah

ada perubahan yang mencurigakan perubahan atau kelainan pada

puting.
6. Tahap keenam

Mulai dari payudara kanan, baring menghadap kekiri dengan

membengkokkan kedua lutut, letakkan bantal atau handuk mandi yang

telah dilipat dibawah bahu sebelah kanan untuk menaikan bagian yang

akan diperiksa. Kemudian letakkan tangan kanan dibawah kepala.

Gunakan tangan kiri untuk memeriksa payudara kanan. Gunakan

telapak jari untuk memeriksa sembarang benjolan atau penebalan.

Periksa payudara dengan menggunakan Vertical Strip dan Circular

membentuk sudut 90°.

7. Tahap ketujuh

Memeriksa seluruh bagian payudara dengan cara vertical, dari

tulang selangka dibagian atas ke bra-line dibagian bawah, dan garis

tengah antara kedua payudara kegaris tengah bagian ketiak. Gunakan

tangan kiri untuk mengawali pijatan pada ketiak, kemudian putar dan

tekan kata untuk merasakan benjolan. Gerakkan tangan perlahan-lahan

kebawah bra-line dengan putaran ringan dan tekan kuat di setiap

tempat. Pada bagian bawah bra-line, bergerak kuranglebih 2 cm kekiri

dan terus kearah atas menuju tulang selangka dengan memutar dan
menekan. Bergeraklah keatas dan kebawah mengikuti pijatan dan

meliputi seluruh bagian yang ditunjuk.

8. Tahap kedelapan

Berawal dari bagian atas payudara buat putaran yang besar,

bergeraklah sekeliling payudara dengan memperhatikan benjolan yang

luar biasa. Buatlah sekurang-kurangnya tiga putaran kecil sampai

keputing payudara. Lakukan sebanyak 2 kali, sekali dengan tekanan

ringan dan sekali dengan tekanan kuat. Jangan lupa periksa bagian

bawah areola mammae. Tekanan payudara memutar searah jarum jam

dengan bidang datar dari jari yang dirapatkan, dimulai dari posisi jam

12.00 pada bagian putting susu.


9. Tahap kesembilan

Menggunakan kedua tangan, kemudian tekan payudara untuk

melihat adanya cairan abnormal dari putting payudara.

10. Tahap kesepuluh

Letakkan tangan kanan kesamping dan rasakan ketiak

kesamping dan rasakan ketiak dengan teliti, apakah teraba benjolan

abnormal atau tidak.


Lampiran 9

MASTER TABEL

Pemeriksaan Informasi Sumber Pretest Posttes Pretest Posttest


No Umur Payudara SADARI Sadari Pengetahuan Pengetahuan Sikap Sikap
1 1 1 4 0 1 2 3 2
2 2 1 2 1 3 3 3 2
3 1 0 2 0 3 3 1 2
4 1 0 2 0 3 2 2 2
5 2 1 2 0 3 2 3 3
6 1 1 2 1 3 2 1 2
7 1 0 1 0 2 3 1 2
8 1 0 4 0 1 2 2 3
9 1 0 5 0 1 3 1 3
10 2 0 5 0 2 2 1 3
11 1 0 2 0 2 2 3 3
12 2 0 4 0 1 3 2 3
13 1 0 4 0 1 2 1 3
14 2 0 2 0 3 3 1 3
15 2 0 1 0 2 2 2 3
16 2 0 4 0 1 3 2 3
17 1 0 4 0 1 3 1 3
18 1 1 2 1 3 3 3 3
19 1 0 4 0 1 3 1 3
20 2 0 2 0 2 3 1 3
21 2 0 4 0 1 3 2 3
22 2 0 4 0 1 3 2 3
23 1 0 4 0 3 3 3 3
24 1 0 1 0 3 3 3 3
25 1 0 4 0 1 2 1 3
26 1 0 5 0 1 3 1 3
27 2 0 1 0 2 3 2 3
28 1 0 2 0 2 3 3 3
29 1 0 5 0 3 3 3 3
30 1 0 3 0 1 3 1 3
31 1 0 4 0 2 3 1 3
32 2 1 2 0 1 3 1 3
33 1 0 5 0 1 3 2 3
34 1 0 5 0 2 3 3 3
35 1 0 2 0 3 3 3 3
36 1 0 2 0 2 3 3 3
37 2 0 5 0 3 3 2 3
38 2 0 4 0 2 3 1 3
39 2 0 4 0 3 3 1 2
40 2 0 5 0 1 3 2 3
41 1 0 4 0 1 3 1 3
42 2 0 4 0 1 3 1 3
43 1 0 2 0 1 3 2 3
44 2 0 5 0 2 3 1 3
45 2 0 4 0 2 3 2 3
46 2 0 4 0 1 3 1 3
47 1 0 5 0 2 3 2 3
48 2 0 4 0 1 3 1 3
49 2 0 4 0 1 3 1 3
50 1 1 4 1 2 3 3 2
51 1 1 4 1 3 3 3 3
52 1 0 2 0 1 3 3 3
53 2 0 4 0 1 3 2 3
54 2 0 4 0 2 3 2 3
55 1 0 5 0 1 2 1 3
56 2 0 2 0 1 3 1 3
57 1 0 2 0 3 2 2 3
58 1 0 4 0 1 3 2 3
59 2 0 2 0 1 3 1 3
60 1 0 4 0 1 3 1 3
61 1 0 2 0 1 3 3 3
62 1 0 2 0 1 3 3 3
63 2 0 4 0 2 3 2 3
64 2 0 5 0 1 3 2 3
65 1 0 5 0 1 3 1 3
66 1 0 4 0 1 3 1 3
67 2 0 5 0 2 3 2 3
68 2 1 1 1 3 3 3 3
69 1 0 4 0 1 3 1 3
70 2 0 4 0 1 3 1 3
71 2 0 4 0 1 3 1 3
72 1 0 5 0 1 3 1 3
73 1 0 5 0 2 2 2 2
74 2 0 4 0 1 2 2 2
75 2 0 4 0 1 3 1 2
76 1 0 4 0 2 2 1 2
77 1 0 2 0 1 3 2 2
78 2 0 4 0 1 3 1 3
79 1 0 4 0 1 3 2 2
80 1 0 4 1 2 3 1 3
81 2 0 4 0 1 3 1 3
Lampiran 10

REKAPAN KUESIONER

A. Sebelum Diberikan Penyuluhan Kesehatan

Pengetahuan Kriteria
No Total Koding
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Objektif
1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 3 Kurang 1
2 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8 Baik 3
3 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 Baik 3
4 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 Baik 3
5 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Baik 3
6 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8 Baik 3
7 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 4 Cukup 2
8 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 3 Kurang 1
9 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 3 Kurang 1
10 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 4 Cukup 2
11 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 7 Cukup 2
12 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 2 Kurang 1
13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Kurang 1
14 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 Baik 3
15 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 4 Cukup 2
16 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 3 Kurang 1
17 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 Kurang 1
18 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 8 Baik 3
19 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 2 Kurang 1
20 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 4 Cukup 2
21 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 2 Kurang 1
22 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 2 Kurang 1
23 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8 Baik 3
24 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 3
25 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 2 Kurang 1
26 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 Kurang 1
27 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 4 Cukup 2
28 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 7 Cukup 2
29 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 Baik 3
30 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 3 Kurang 1
31 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 4 Cukup 2
32 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Kurang 1
33 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2 Kurang 1
34 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 6 Cukup 2
35 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Baik 3
36 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 5 Cukup 2
37 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 3 Kurang 3
38 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 5 Cukup 2
39 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 3
40 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 3 Kurang 1
41 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 2 Kurang 1
42 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 3 Kurang 1
43 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 3 Kurang 1
44 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 4 Cukup 2
45 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 4 Cukup 2
46 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 3 Kurang 1
47 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 4 Cukup 2
48 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 3 Kurang 1
49 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 3 Kurang 1
50 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 5 Cukup 2
51 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 Baik 3
52 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 3 Kurang 1
53 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Kurang 1
54 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 4 Cukup 2
55 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 3 Kurang 1
56 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 3 Kurang 1
57 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 Baik 3
58 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 3 Kurang 1
59 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 Kurang 1
60 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 3 Kurang 1
61 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 2 Kurang 1
62 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 3 Kurang 1
63 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 4 Cukup 2
64 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 3 Kurang 1
65 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 2 Kurang 1
66 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 Kurang 1
67 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 4 Cukup 2
68 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 7 Baik 3
69 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 3 Kurang 1
70 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 2 Kurang 1
71 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 3 Kurang 1
72 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 3 Kurang 1
73 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 4 Cukup 2
74 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 2 Kurang 1
75 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 3 Kurang 1
76 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 5 Cukup 2
77 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 2 Kurang 1
78 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 2 Kurang 1
79 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 3 Kurang 1
80 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 5 Cukup 2
81 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 3 Kurang 1

B. Sesudah Diberikan Penyuluhan

Pengetahuan Kriteria
No Total Koding
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Objektif
1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 6 Cukup 2
2 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8 Baik 3
3 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 Baik 3
4 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 7 Cukup 2
5 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 7 Cukup 2
6 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 6 Cukup 2
7 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Baik 3
8 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 5 Cukup 2
9 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Baik 3
10 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 7 Cukup 2
11 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 6 Cukup 2
12 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8 Baik 3
13 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 6 Cukup 2
14 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 7 Baik 3
15 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 6 Cukup 2
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 3
17 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Baik 3
18 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Baik 3
19 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 8 Baik 3
20 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Baik 3
21 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Baik 3
22 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8 Baik 3
23 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Baik 3
24 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Baik 3
25 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 7 Cukup 2
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 3
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Baik 3
28 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Baik 3
29 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 Baik 3
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 3
31 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 3
32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 3
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 3
34 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Baik 3
35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 3
36 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 3
37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 3
38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 3
39 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 3
40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 3
41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 3
42 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 3
43 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 Baik 3
44 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Baik 3
45 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 3
46 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Baik 3
47 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 8 Baik 3
48 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 Baik 3
49 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 Baik 3
50 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8 Baik 3
51 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 Baik 3
52 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Baik 3
53 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 3
54 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Baik 3
55 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 7 Cukup 2
56 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Baik 3
57 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 7 Cukup 2
58 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 Baik 3
59 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Baik 3
60 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 3
61 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Baik 3
62 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 Baik 3
63 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Baik 3
64 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Baik 3
65 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Baik 3
66 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 8 Baik 3
67 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Baik 3
68 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 Baik 3
69 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Baik 3
70 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Baik 3
71 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Baik 3
72 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Baik 3
73 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 7 Cukup 2
74 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 7 Cukup 2
75 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 Baik 3
76 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 7 Cukup 2
77 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 Baik 3
78 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Baik 3
79 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 3
80 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Baik 3
81 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 3
Lampiran 11

UJI STATISTIK

Statistics
Informasi Sumber Praktik Pre Post Pre Post
Umur Sadari Sadari Sadari Pengetahuan Pengetahuan Sikap Sikap
N Valid 81 81 81 81 81 81 81 81
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0

Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 16 45 55.6 55.6 55.6
17 36 44.4 44.4 100.0
Total 81 100.0 100.0

Informasi Sadari
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak
72 88.9 88.9 88.9
pernah
Pernah 9 11.1 11.1 100.0
Total 81 100.0 100.0
Sumber Sadari
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Radio 5 6.2 6.2 6.2
Petugas
21 25.9 25.9 32.1
kesehatan
Orang tua 1 1.2 1.2 33.3
Internet 38 46.9 46.9 80.2
Teman 16 19.8 19.8 100.0
Total 81 100.0 100.0

Praktik Sadari
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak
74 91.4 91.4 91.4
pernah
Pernah 7 8.6 8.6 100.0
Total 81 100.0 100.0

Pre Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 44 54.3 54.3 54.3
Cukup 21 25.9 25.9 80.2
Baik 16 19.8 19.8 100.0
Total 81 100.0 100.0
Post Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Cukup 15 18.5 18.5 18.5
Baik 66 81.5 81.5 100.0
Total 81 100.0 100.0

Pre Sikap
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 38 46.9 46.9 46.9
Cukup 25 30.9 30.9 77.8
Baik 18 22.2 22.2 100.0
Total 81 100.0 100.0

Post Sikap
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Cukup 14 17.3 17.3 17.3
Baik 67 82.7 82.7 100.0
Total 81 100.0 100.0
Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
Post Pengetahuan - Pre Negative Ranks 4a 13.50 54.00
Pengetahuan
Positive Ranks 60b 33.77 2026.00
Ties 17c
Total 81
Post Sikap - Pre Sikap Negative Ranks 3d 15.00 45.00
Positive Ranks 58e 31.83 1846.00
Ties 20f
Total 81
A. Post Pengetahuan < Pre Pengetahuan
B. Post Pengetahuan > Pre Pengetahuan
C. Post Pengetahuan = Pre Pengetahuan
D. Post Sikap < Pre Sikap
E. Post Sikap > Pre Sikap
F. Post Sikap = Pre Sikap

Test Statisticsb

Post Pengetahuan - Pre


Pengetahuan Post Sikap - Pre Sikap
Z -6.828a -6.676a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
C. Sebelum Diberikan Penyuluhan

Sikap Kriteria
No Total Koding
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Objektif
1 3 3 4 1 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 2 3 3 66 Baik 3
2 4 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 65 Baik 3
3 4 1 1 2 1 3 1 3 1 1 3 1 2 1 1 1 3 3 2 3 38 Kurang 1
4 1 2 4 1 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 4 4 58 Cukup 2
5 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 61 Baik 3
6 2 3 4 3 1 3 1 2 2 2 3 1 2 1 1 1 1 1 1 2 37 Kurang 1
7 1 3 3 2 3 2 2 2 2 1 1 3 1 1 2 2 3 2 1 1 38 Kurang 1
8 1 3 2 4 2 4 1 2 4 1 4 1 1 1 2 3 2 2 1 3 44 Cukup 2
9 1 2 2 4 2 3 1 2 2 1 4 1 1 1 1 4 2 1 2 3 40 Kurang 1
10 1 4 1 3 3 3 1 3 3 1 3 1 1 2 1 2 2 1 1 1 38 Kurang 1
11 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 1 3 3 62 Baik 3
12 1 1 3 4 2 1 2 2 1 2 4 3 3 3 1 4 1 2 4 2 46 Cukup 2
13 1 2 4 4 2 2 2 1 2 2 1 1 1 3 1 1 1 1 2 1 35 Kurang 1
14 2 2 3 1 1 1 3 1 1 1 1 1 4 3 1 3 3 2 2 1 37 Kurang 1
15 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 4 2 1 3 1 4 1 2 4 2 47 Cukup 2
16 2 4 3 1 4 3 2 3 3 3 4 2 1 1 3 1 4 2 1 2 49 Cukup 2
17 1 3 1 3 1 1 3 1 2 1 3 2 2 3 2 3 2 1 2 2 39 Kurang 1
18 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 71 Baik 3
19 2 4 4 1 1 3 2 1 4 1 3 1 1 1 2 1 2 1 2 1 38 Kurang 1
20 3 3 4 3 2 2 1 2 1 2 1 1 1 3 1 2 2 2 1 2 39 Kurang 1
21 3 3 2 4 4 3 4 3 1 1 4 2 2 2 3 4 2 4 2 3 56 Cukup 2
22 1 4 1 4 1 3 1 1 4 1 4 1 1 1 1 4 2 4 2 3 44 Cukup 2
23 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 62 Baik 3
24 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 62 Baik 3
25 1 1 3 3 1 2 3 1 1 2 1 1 2 1 4 1 2 1 1 3 35 Kurang 1
26 1 1 2 4 1 1 1 1 4 1 4 1 1 1 2 4 4 3 2 1 40 Kurang 1
27 3 4 3 4 3 2 3 2 3 2 4 1 1 3 1 4 1 2 4 2 52 Cukup 2
28 3 3 3 3 3 4 3 2 2 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 63 Baik 3
29 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 4 4 3 4 4 3 3 3 3 63 Baik 3
30 2 3 1 1 4 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 29 Kurang 1
31 1 4 3 1 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 32 Kurang 1
32 1 3 4 2 3 2 2 2 3 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 2 37 Kurang 1
33 1 3 3 2 3 2 1 2 3 2 2 2 1 2 2 1 3 2 2 2 41 Cukup 2
34 4 4 4 3 4 4 4 3 1 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 70 Baik 3
35 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 68 Baik 3
36 3 3 4 3 3 4 3 2 4 4 3 3 3 4 4 3 2 4 3 3 65 Baik 3
37 1 4 4 2 3 2 1 2 2 2 2 3 2 1 2 1 2 3 2 2 43 Cukup 2
38 2 1 3 4 2 2 2 2 1 2 1 1 1 3 1 1 1 1 4 1 36 Kurang 1
1 3 2 3 1 2 3 2 2 1 2 1 3 1 3 2 1 1 1 3 1 38 Kurang 1
40 2 1 2 4 4 1 2 4 4 1 1 4 1 1 4 3 4 2 4 3 52 Cukup 2
41 1 2 3 1 2 2 2 2 3 1 1 1 3 3 1 4 1 3 1 1 38 Kurang 1
42 1 1 2 3 2 1 1 1 4 1 4 1 1 1 1 3 2 2 3 1 36 Kurang 1
43 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 50 Cukup 2
44 2 1 2 2 2 1 1 2 3 4 2 1 1 1 1 2 4 1 1 1 35 Kurang 1
45 4 4 3 3 2 4 1 1 4 1 4 1 1 1 1 2 3 2 1 3 46 Cukup 2
46 2 4 2 1 3 2 3 4 1 3 3 1 1 1 1 2 33 1 3 1 72 Baik 1
47 1 3 3 4 2 4 2 3 1 4 1 1 1 1 1 3 3 3 1 3 45 Cukup 2
48 2 3 2 1 3 3 2 1 2 4 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 36 Kurang 1
49 1 2 3 4 2 1 2 2 1 2 1 1 1 3 1 4 3 1 4 1 40 Kurang 1
50 3 3 4 3 4 4 4 2 4 3 3 4 3 3 3 4 4 2 2 3 65 Baik 3
51 1 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 2 2 3 63 Baik 3
52 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 62 Baik 3
53 2 3 4 3 3 2 3 3 3 1 2 1 3 2 1 1 3 1 2 1 44 Cukup 2
54 1 1 3 4 2 2 2 2 2 3 1 1 1 3 1 4 4 2 4 2 45 Cukup 2
55 1 1 2 1 3 1 1 1 4 2 3 3 2 2 1 1 3 1 4 1 38 Kurang 1
56 2 3 3 1 3 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 1 1 2 37 Kurang 1
57 1 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 4 4 59 Cukup 2
58 1 3 2 1 2 4 2 1 4 1 4 1 3 1 2 3 3 3 1 4 46 Cukup 2
59 1 3 1 2 1 1 4 1 1 1 4 1 2 3 1 1 2 1 3 4 38 Kurang 1
60 1 3 2 1 1 1 3 1 1 1 3 2 2 3 1 3 3 1 3 4 40 Kurang 1
61 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 64 Baik 3
62 3 3 4 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 3 4 1 2 4 67 Baik 3
63 3 4 2 3 4 2 1 1 4 1 4 1 1 2 3 2 2 1 4 1 46 Cukup 2
64 1 2 3 4 4 3 1 1 4 1 4 1 1 1 3 1 2 2 1 4 44 Cukup 2
65 1 2 2 3 2 3 2 2 4 1 2 1 3 1 1 2 1 2 3 1 39 Kurang 1
66 3 3 3 3 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 4 1 1 2 35 Kurang 1
67 1 4 3 4 1 1 3 3 4 1 1 1 1 1 4 3 1 1 1 3 42 Cukup 2
68 3 2 4 2 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 3 2 3 3 61 Baik 3
69 1 1 1 1 3 4 4 1 4 1 4 1 1 1 2 3 3 1 2 1 40 Kurang 1
70 1 2 3 4 1 3 1 1 4 1 4 1 1 1 1 1 4 1 1 1 37 Kurang 1
71 1 3 3 1 3 1 4 1 4 1 3 2 1 1 2 1 3 1 2 1 39 Kurang 1
72 2 1 2 4 1 3 2 2 1 2 2 3 2 2 2 1 1 2 1 1 37 Kurang 1
73 2 1 2 4 2 2 4 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 49 Cukup 2
74 1 1 3 4 2 2 1 2 2 2 4 1 3 3 1 4 1 2 4 2 45 Cukup 2
75 1 1 4 4 2 2 1 2 1 1 1 1 3 3 1 4 1 1 1 2 37 Kurang 1
76 1 3 2 4 1 1 2 1 2 2 4 2 2 2 2 1 2 1 2 1 38 Kurang 1
77 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 57 Cukup 2
78 1 4 2 2 1 2 1 2 4 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 3 34 Kurang 1
79 1 1 3 4 2 4 1 1 2 1 2 3 1 2 3 4 1 3 1 1 41 Cukup 2
80 1 2 1 1 4 4 1 2 2 1 4 1 1 1 1 3 3 1 1 3 38 Kurang 1
81 1 1 1 4 2 4 1 2 2 2 1 2 1 3 1 4 2 1 3 1 39 Kurang 1
D. Sesudah Diberikan Penyuluhan

Sikap Kriteria
No Total Koding
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Objektif
1 2 4 3 3 2 1 2 3 3 3 4 2 2 4 3 4 4 1 1 4 55 Cukup 2
2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 59 Cukup 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60 Cukup 2
4 1 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 60 Cukup 2
5 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 61 Baik 3
6 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 1 3 3 3 3 2 3 3 59 Cukup 2
7 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 2 2 3 3 2 3 2 3 57 Cukup 2
8 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 66 Baik 3
9 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 64 Baik 3
10 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 66 Baik 3
11 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 2 3 3 67 Baik 3
12 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 61 Baik 3
13 3 4 4 3 4 3 3 2 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 2 68 Baik 3
14 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 4 62 Baik 3
15 3 4 4 3 4 3 3 1 4 3 4 4 3 3 3 3 4 1 3 3 63 Baik 3
16 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 67 Baik 3
17 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 71 Baik 3
18 3 4 4 4 4 4 3 2 1 3 4 4 3 4 3 4 4 2 3 3 66 Baik 3
19 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 70 Baik 3
20 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 69 Baik 3
21 3 3 3 4 3 3 4 2 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 65 Baik 3
22 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 65 Baik 3
23 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 73 Baik 3
24 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 63 Baik 3
25 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 69 Baik 3
26 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 67 Baik 3
27 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 69 Baik 3
28 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 69 Baik 3
29 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 67 Baik 3
30 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 4 4 3 4 4 3 67 Baik 3
31 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 65 Baik 3
32 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 68 Baik 3
33 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 4 66 Baik 3
34 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 75 Baik 3
35 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 67 Baik 3
36 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 64 Baik 3
37 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 4 4 3 3 3 4 3 66 Baik 3
38 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 66 Baik 3
39 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 52 Cukup 2
40 4 3 3 4 4 3 3 2 4 3 1 4 4 4 4 3 3 3 4 4 67 Baik 3
41 4 3 3 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 69 Baik 3
42 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 68 Baik 3
43 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 68 Baik 3
44 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 70 Baik 3
45 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 1 3 65 Baik 3
46 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 67 Baik 3
47 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 67 Baik 3
48 3 4 4 3 4 1 4 4 2 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 64 Baik 3
49 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 68 Baik 3
50 3 4 4 3 4 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 59 Cukup 2
51 3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 63 Baik 3
52 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60 Baik 3
53 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 68 Baik 3
54 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 67 Baik 3
55 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 68 Baik 3
56 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 70 Baik 3
57 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 4 62 Baik 3
58 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 71 Baik 3
59 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 68 Baik 3
60 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 64 Baik 3
61 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 61 Baik 3
62 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 75 Baik 3
63 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 68 Baik 3
64 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 67 Baik 3
65 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 67 Baik 3
66 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 69 Baik 3
67 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 71 Baik 3
68 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 2 2 3 64 Baik 3
69 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 67 Baik 3
70 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 65 Baik 3
71 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 68 Baik 3
72 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 63 Baik 3
73 3 3 4 3 4 3 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 60 Cukup 2
74 1 4 4 3 3 3 3 1 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 59 Cukup 2
75 2 3 3 3 3 3 1 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 58 Cukup 2
76 2 3 4 2 4 2 3 2 4 2 1 4 2 4 3 2 4 3 2 3 56 Cukup 2
77 3 2 3 3 2 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 56 Cukup 2
78 4 4 4 3 4 3 3 1 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 62 Baik 3
79 3 3 4 3 3 3 2 1 4 2 2 3 3 3 2 3 4 1 2 3 54 Cukup 2
80 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 2 2 4 67 Baik 3
81 4 4 4 4 4 4 2 3 3 1 3 3 2 2 3 4 4 2 3 2 61 Baik 3

Anda mungkin juga menyukai