SKRIPSI
OLEH
NURSAIDAH
21061213
SKRIPSI
OLEH
NURSAIDAH
21061213
NURSAIDAH
21061213
PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA FAKULTAS
KESEHATAN UNIVERSITAS AUFA ROYHAN
DI KOTA PADANGSIDIMPUAN
Abstrak
Setiap tahun lebih dari 1,5 juta anak di dunia meninggal karena berbagai penyakit
yang sebenarnya dapat dicegah dengan imunisasi. Cakupan imunisasi dasar di
Indonesia Tahun 2019 sebesar (93,7%), sementara cakupan imunisasi di Wilayah
Kerja UPTD Puskesmas Tambangan Tahun 2021 adalah 38,4%, angka tersebut
masih sangat rendah karena belum mencapai target nasioanal imunisasi dasar
lengkap 93%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Sikap Ibu
tentang Imunisasi Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Sibuhuan Tahun 2022.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross
sectional, dengan populasi 69 ibu dan sampel dalam penelitian yaitu ibu yang
mempunyai bayi 9-12 bulan berjumlah 69 ibu. Data dikumpulkan dengan
menggunakan instrumen berupa kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukan
Mayoritas usia ibu interval 30–34 tahun sebanyak 31 orang (44.9%). Mayoritas
responden memiliki pendidikan SMA sebanyak 34 orang (49,3%) Mayoritas
mayoritas ibu rumah tangga sebanyak 53 orang (76,8%) Mayoritas sikap ibu
adalah positif yaitu sebanyak 39 orang (53,5%). Diharapkan ibu meningkatkan
sikap tentang pentingnya memberikan imunisasi dasar lengkap kepada bayinya
melalui membaca buku kesehatan, berkonsultasi dengan tenaga kesehatan, yang
pada akhirnya akan memperbaiki persepsi ibu tentang imunisasi dasar lengkap.
penelitaian dalam rangka penulisan skripsi yang menjadi salah satu syarat
2. Nurelila Sari Siregar, SST, M.Keb, selaku Ketua Prodi Kebidanan Program
3. Sri Sartika Sari Dewi, SST, M.Keb sekaligus pembimbing utama yang
Penulis menyadari Skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun penulis harapkan guna
perbaikan di masa mendatang semoga kita semua mendapat Rahmat dan karunia
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI .................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................... vi
DAFTAR TABEL............................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................... viii
DAFTAR SINGKATAN .................................................................. ix
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................... 5
1.3.Tujuan Penelitian.............................................................. 5
1.3.1 Tujuan Umum ......................................................... 5
1.3.2 Tujuan Khusus ........................................................ 5
1.4. Manfaat Penelitian ........................................................... 6
1.4.1 Manfaat Praktis ..................................................... 6
1.4.2 Manfaat Teoritis ..................................................... 6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Imunisasi ........................................................................ 7
2.1.1 Pengertian ............................................................. 7
2.1.2 Tujuan ................................................................... 7
2.1.3 Manfaat Imunisasi ................................................ 10
2.1.4 Jenis Penyelengaraan Imunisasi ........................... 10
2.1.5 Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi .. 13
2.1.6 Imunisasi Dasar Lengkap ..................................... 13
2.2 Pengetahuan ................................................................... 16
2.1.2 Tingkat Pengetahuan ............................................ 17
2.1.3 Cara Memperoleh Pengetahuan ............................ 19
2.3 Kerangka Konsep ........................................................... 27
2.4 Hipotesa Penelitian ........................................................ 27
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian ............................................. 28
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................... 28
3.2.1 Tempat Penelitian.................................................. 28
3.2.2 Waktu Penelitian ................................................... 28
3.3 Populasi dan Sampel ....................................................... 29
3.3.1 Populasi ................................................................ 29
3.3.2 Sampel .................................................................. 29
3.4 Defenisi Operasional ...................................................... 30
3.5 Bahan dan Alat Penelitian .............................................. 30
3.6 Prosedur Pengumpulan Data ........................................... 31
3.7 Pengolahan dan Analisa Data ........................................ 32
3.7.1 Pengolahan Data ................................................... 32
3.7.2 Analisa Data .......................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Rencana Kegiatan dan Waktu
Penelitian…………………………...........31
Tabel 3.2 Defenisi
Operasional……………………….…………………….............36
DAFTAR LAMPIRAN
MR : Measles, Rubella
Td : Toksoid Difteri
TBC : Tuberculosis
HB : Hepatitis
memiliki jumlah anak yang belum memperoleh vaksin sama sekali atau vaksinnya
belum lengkap dengan jumlah lebih dari satu juta anak. Indonesia berada di bawah
Nigeria, India, dan Pakistan, dan berada satu posisi di atas Etiopia
Data World Health Organization (WHO) Tahun 2019 sekitar 1,5 juta anak
mengalami kematian tiap tahunnya karena penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi di dunia yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap, bahkan ada yang
sedikit 95%) dan merata. Akan tetapi, saat ini masih banyak anak Indonesia yang
belum mendapatkan imunisasi lengkap. Dari 60% bayi tersebut berasal dari 10
negara: Angola, Brazil, Republik Demokratik Kongo, Ethiopia, India, Indonesia,
terakhir selalu diatas 90%. Pada 2017, cakupan imunisasi dasar lengkap mencapai
(91,12%), pada 2018 mencapai (90,61%), dan pada 2019 mencapai (93,7%)
dengan target renstra 93%. Dari 34 provinsi di Indonesia hanya 15 provinsi yang
dasar lengkap di Indonesia sebesar 86,2%. (Data dan Informasi Profil Kesehatan
Indonesia, 2019)
bayi dan anak. Penyelenggaraan imunisasi ini tertuang dalam Peraturan Menteri
keluarga dengan ketepatan waktu ibu dalam pemberian imunisasi dasar lengkap
dan hasil penelitian Ritonga (2014), terdapat hubungan yang bermakna antara
variable dukungan keluarga informasional, penilaian, instrumental, dan emosional
responden yang berpengetahuan baik sudah tahu pentingnya dan manfaat dari
adanya keyakinan dan kesadaran akan pentingnya imunisasi bagi anak mereka.
untuk melakukan imunisasi yang dapat memproteksi anak-anak atau orang dewasa
anak tidak diimunisasi antara lain karena takut panas, keluarga tidak mengizinkan,
tempat imunisasi jauh, sibuk, sering sakit, tidak tahu tempat imunisasi.
(Kemenkes RI, 2018). Walau latar belakang para orang tua sangat heterogen, pola
program imunisasi atau vaksin tertentu, termasuk juga faktor dukungan yang
2018).
terhadap 10 ibu yang memiliki bayi umur 9-12 bulan. Diketahui, bahwa 8 dari
mereka tidak mendapat imunisasi dasar lengkap dikarnakan ibu tidak membawa
bayinya keposyandu karena takut bayinya demam, rewel setelah di imunisasi dan
Tahun 2021?”
1.3 Tujuan Penelitian
dasar lengkap
3. Bagi Peneliti
2.1.1 Imunisasi
A. Pengertian Imunisasi
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat
terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit
B. Tujuan Imunisasi
kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan
tercapainya cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL) pada bayi sesuai target
Immunization/ UCI (prosentase minimal 80% bayi yang mendapat IDL disuatu
C. Manfaat Imunisasi
menurunkan angka kesakitan dan kematian penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi, tetapi dapat dirasakan oleh :
sebagai bagian dari masyarakat dalam rangka melindungi yang bersangkutan dan
Imunisasi program terdiri dari imunisasi rutin, imunisasi tambahan, dan imunisasi
a. Imunisasi Rutin
menerus dan berkesinambungan yang terdiri dari imunisasi dasar dan imunisasi
1. Imunisasi Dasar
sebelum berusia satu tahun. Pada kondisi ini, diharapkan sistem kekebalan tubuh
dapat bekerja secara optimal. Setiap bayi (usia 0-11 bulan) diwajibkan untuk
mendapatkan imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari 1 dosis Hepatitis B, 1 dosis
BCG, 3 dosis DPT-HB-HiB, 4 dosis polio tetes, dan 1 dosis campak/MR
2. Imunisasi Lanjutan
terjaganya tingkat imunitas pada anak baduta, anak usia sekolah, dan wanita usia
tingkat kekebalan dan untuk memperpanjang masa perlindungan anak yang sudah
usia 18 bulan dan 1 dosis campak/MR pada usia 24 bulan. Perlindungan optimal
dari pemberian imunisasi lanjutan ini hanya didapatkan apabila anak tersebut telah
Imunisasi lanjutan yang diberikan pada anak usia SD diberikan pada kegiatan
Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang diintegrasikan dengan kegiatan UKS.
Imunisasi yang diberikan adalah imunisasi campak, tetanus, dan difteri. Imunisasi
ini diberikan pada kelas 1 (campak dan DT), kelas 2 (Td), dan kelas 5 (Td)
Imunisasi yang diberikan pada wanita usia subur adalah imunisasi tetanus toksoid
difteri (Td) yang berada pada kelompok usia 15-39 tahun baik itu WUS hamil (ibu
d. Imunisasi Tambahan
Imunisasi tambahan merupakan jenis Imunisasi tertentu yang diberikan pada
kelompok umur tertentu yang paling berisiko terkena penyakit sesuai dengan
e. Imunisasi Khusus
calon jemaah haji/umroh, persiapan perjalanan menuju atau dari negara endemis
Menurut buku ajar imunisasi yang disusun oleh pusat pendidikan dan
1. Tuberculosis (TBC)
tuberculosa disebut juga batuk darah yang ditularkan melalui pernafasan dan
melalui bersin atau batuk. Gejala awal penyakit ini adalah lemah badan,
penurunan berat badan, demam, dan keluar keringat pada malam hari, gejala
selanjutnya yaitu batuk terus menerus, nyeri dada dan mungkin batuk darah,
sedangkan gejala lain timbul tergantung pada organ yang diserang. Komplikasi
yang dapat diakibatkan dari penyakit TBC adalah kelemahan dan kematian.
2. Difteri
ringan,dalam 2-3 hari timbul selaput putih kebirubiruan pada tenggorokan dan
tonsil. Komplikasi yang dapat diakibatkan dari penyakit difteri adalah gangguan
3. Pertusis
oleh bakteri Bordetella pertusis yang ditularkan melalui percikan ludah (droplet
infection) dari batuk atau bersin. Gejala yang timbul berupa pilek, mata merah,
bersin, demam, batuk ringan yang lama kelamaan menjadi parah dan
menimbulkan batuk yang cepat dan keras. Komplikasi yang dapat diakibatkan dari
kematian.
4. Tetanus
dalam luka yang dalam. Gejala awal yang timbul berupa kaku otot pada rahang,
disertai kaku pada leher, kesulitan menelan, kaku otot perut, berkeringat dan
demam. Pada bayi terdapat gejala berhenti menetek antara 3-28 hari setelah lahir
dan gejala berikutnya berupa kejang yang hebat dan tumbuh menjadi kaku.
Komplikasi yang dapat diakibatkan dari penyakit tetanus adalah patah tulang
5. Hepatitis B
dan secara vertikal dari ibu ke bayi selama proses persalinan. Gejala yang
ditimbul berupa merasa lemah, gangguan perut, flu, urin menjadi kuning, kotoran
menjadi pucat, dan warna kuning bisa terlihat pada mata ataupun kulit.
6. Campak
viridae measles dan ditularkan melalui udara (percikan ludah) dari bersin atau
batuk penderita. Gejala awal yang timbul berupa demam, bercak kemerahan,
batuk, pilek, konjungtivitis (mata merah) dan koplik spots, selanjutnya timbul
ruam pada muka dan leher, kemudian menyebar ke tubuh dan tangan serta kaki.
7. Rubella
virus rubella, sebuah togavirus yang menyelimuti dan memiliki RNA genom untai
tunggal. Virus ini ditularkan melalui jalur pernafasan dan bereplikasi dalam
nasofaring dan kelenjar getah bening serta ditemukan dalam darah 5-7 hari setelah
infeksi dan menyebar ke seluruh tubuh. Rubella ditularkan melalui oral droplet,
dari nasofaring atau rute pernafasan. Gejala rubella pada anak biasanya
berlangsung dua hari yang ditandai dengan ruam awal pada wajah yang menyebar
pembengkakan kelenjar, dingin seperti gejala, dan sakit sendi terutama pada
wanita muda. Masalah serius dapat terjadi berupa infeksi otak dan perdarahan
(Ankas, 2015).
8. Poliomielitis
disebabkan oleh virus polio tipe 1, 2, atau 3 dan secara klinis menyerang anak di
bawah usia 15 tahun dan menderita lumpuh layu akut dengan ditularkan melalui
kotoran manusia (tinja) yang terkontaminasi. Gejala yang timbul berupa demam,
nyeri otot dan kelumpuhan terjadi pada minggu pertama. Komplikasi yang
virus, bakteri, riketsia, jamur, cacing, dan protozoa. Penyebab paling sering adalah
virus dan bakteri. Meningitis yang disebabkan oleh bakteri berakibat lebih fatal
gangguan otak yang disebabkan oleh bakteri maupun produk bakteri lebih berat.
Penularan kuman dapat terjadi secara kontak langsung dengan penderita dan
droplet (tetesan) infection yaitu terkena percikan ludah, dahak, ingus, cairan
cairan serebrospinal (CSS) melalui fungsi lumbal. Pada stadium I selama 2-3
minggu ditandai dengan gejala ringan dan nampak seperti gejala infeksi biasa,
stadium II berlangsung selama 1-3 minggu ditandai dengan gejala penyakit lebih
berat dimana penderita mengalami nyeri kepala yang hebat dan sangat gelisah,
sampai koma. Pada stadium ini penderita dapat meninggal dunia dalam waktu tiga
meradang dan terisi oleh cairan. Radang paru-paru dapat disebabkan oleh
beberapa penyebab, termasuk infeksi oleh bakteri, virus, jamur, atau parasit.
Radang paru-paru dapat juga disebabkan oleh penyakit lainnya, seperti kanker
diberikan pada bayi sebelum berusia satu tahun. Jenis imunisasi dasar terdiri dari ;
kekebalan aktif terhadap penyakit hepatitis B, yaitu penyakit infeksi yang dapat
Vaksin hepatitis B diberikan sebaiknya 12 jam setelah lahir dengan syarat kondisi
bayi dalam keadaan stabil, tidak ada gangguan pada paru-paru dan jantung
penyakit tuberculosis (TBC). Vaksin BCG merupakan vaksin beku kering yang
didaerah lengan kanan atas dengan dosis pemberian 0,05 ml sebanyak 1 kali
(HBsAg) murni yang tidak infeksius dan komponen Hib sebagai vaksin bakteri
sub unit berupa kapsul polisakarida haemophilus influenza tipe b (Hib) tidak
tipe b secara stimulant. Cara pemberian vaksin DPT-HB-HIB ini yaitu dengan
suntikan secara intramuscular pada anterolateral paha atas dengan dosis 0,5 ml
(Kemenkes, 2015).
d. Imunisasi Polio
poliomyelitis. Cara pemberian imunisasi dasar polio diberikan 4 kali (polio I, II,
III,IV) dengan interval tidak kurang dari 4 minggu, vaksin polio diberikan secara
Poliovirus Vaccine (IPV) mendapat lisensi pada tahun 1955 dan langsung
digunakan secara luas. Pada tahun 1963, mulai digunakan trivalen virus polio
secara oral (OPV) secara luas. Enhanced potency IPV yang menggunakan
molekul yang lebih besar dan menimbulkan kadar anti bodi lebih tinggi mulai
digunakan tahun 1988. Perbedaan kedua vaksin ini adalah IPV merupakan virus
yang sudah mati dengan formaldehid, sedangkan OPV adalah virus yang masih
Vaksin IPV diberikan secara intra muscular atau subkutan dalam, dengan
dosis pemberian 0,5 ml. Dari usia 2 bulan, 3 suntikan berturut-turut 0,5ml harus
diberikan pada interval satu atau dua bulan. IPV dapat diberikan setelah usia bayi
6, 10, dan 14, sesuai dengan rekomendasi dari WHO. Bagi orang dewasa yang
belum dimunisasi diberikan 2 suntikan berturut-turut dengan interval satu atau dua
e. Imunisasi Campak
penyakit campak, pemberian vaksin campak diberikan 1 kali pada umur 9 bulan
program school based catch campaign, yaitu secara rutin pada anak sekolah SD
Efek samping dari vaksinasi campak adalah hingga 15% pasien dapat mengalami
demam ringan dan kemerahan selama 3 hari yang dapat terjadi 8-12 hari setelah
vaksinasi.
WHO position paper terbaru untuk berbagai vaksin, Permenkes No. 12 tahun 2017
imunisasi global,
menit sebelumnya. Bayi dengan berat lahir kurang dari 2000g, imunisasi hepatitis
B sebaiknya ditunda sampai berumur 1 bulan atau lebih, kecuali ibu HBsAg
positif dan bayi bugar berikan imunisasi HB segera setelah lahir tetapi tidak
dihitung sebagai dosis primer. Bayi lahir dari ibu HBsAg positif, segera berikan
b. BCG
Vaksin ini sebaiknya diberikan segera setelah lahir atau segera mungkin
sebelum bayi berumur 1 bulan. Bila berumur 3 bulan atau lebih, BCG diberikan
bila uji tuberkulin negatif. Bila uji tuberkulin tidak tersedia, BCG dapat diberikan.
Bila timbul reaksi lokal cepat pada minggu pertama dilakukan pemeriksaan
lahir di fasilitas kesehatan berikan bOPV-0 saat bayi pulang atau pada kunjungan
d. DPT-Hb-Hib
Dapat diberikan mulai umur 6 minggu berupa vaksin DTwP atau DTaP.
e. MR/MMR
Pada umur 9 bulan berikan vaksin MR. Bila sampai umur 12 bulan belum
2.2 Pengetahuan
penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera
yang dimiliki (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Jadi pengetahuan adalah
berbagai macam hal yang diperoleh oleh seseorang melalui panca indera.
pengetahuan yang senantiasa berkaitan dengan suatu ukuran dan norma atau
pertanyaan tentang hakikat segala sesuatu dan hal ini sudah dikaji dalam bidang
ilmu filsafat.
1. Pengetahuan (Knowledge)
2. Pemahaman (Comprehension)
Memahami suatu objek bukan sekedar tahu, tidak sekedar dapat menyebutkan,
tetapi harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui.
3. Penerapan (Application)
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek tersebut dapat
menggunakan dan mengaplikasikan prinsip yang diketahui pada situasi yang lain.
4. Analisis (Analysis)
suatu objek.
5. Sintesis (Synthesis)
Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-
6. Penilaian (Evaluation)
objek tertentu didasarkan pada suatu kriteria atau norma-norma yang berlaku di
masyarakat.
a. Cara coba salah (Trial and Error) Cara ini telah di pakai orang sebelum
Hal ini dilakukan dengan mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam
memecahkan masalah yang dihadapi pada masa yang lalu (Notoatmodjo, 2010)
Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih popular disebut metodologi
perilaku “TAHU” perilaku “tahu” adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia
baik yang dapat diamati langsung maupun tidak dapat diamati oleh pihak luar
Sedangkan sebelum mengadopsi perilaku baru di dalam diri orang tersebut terjadi
dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
yaitu:
a. Pendidikan
pengetahuan masyarakat
e. Pengalaman
f. Umur
terhadap daya tangkap dan pola pikir.Dari uraian ini maka dapat
h. Paritas
Pengetahuan
Sikap Imunisasi Dasar
Tindakan
Gambar 2.1 Kerangka Konsep
BAB 3
METODE PENELITIAN
dikarenakan masih banyak ibu yang bayinya tidak mendapatkan imunisasi dasar
lengkap.
No Kegiatan Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Juli
1 Pengajuan judul
2 Penyajian Skripsi
3 Seminar Skripsi
4 Pelaksanaan
Penelitian
5 Seminar hasil
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki bayi dan
sebanyak 69 bayi
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian ibu yang memiliki bayi
pada bulan juni 2022. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini
1. Informed consent
responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar
3. Confidentiality (kerahasiaan)
untuk mengumpulkan data agar mempermudah bagi peneliti untuk mengolah data
sehingga memperoleh hasil yang lebih baik. Instrumen yang digunakan dalam
sudah matang, dimana responden (dalam hal angeket) dan interview (dalam hal
Puskesmas Sibuhuan
data. Peneliti mengumpulkan dan meminta data ibu yang memiliki bayi
5. Selain itu peneliti ke rumah ibu yang sudah didapatkan datanya dan
kuesioner penelitian.
yang sangat penting. Hal ini di sebabkan karena data yang diperoleh
1. Editing
jawaban yang ada di kuesioner sudah lengkap, jelas, relevan dan konsisten.
2. Coding
mengunakan komputer.
4. Cleaning
5. Tabulating
bentuk tabel.
orang (44.9%), minoritas pada umur interval 20-24 tahun sebanyak 4 orang
4.2.2 Sikap
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Tentang Imunisasi Dasar Bayi
No Sikap F (%)
1 Negatif 31 40.0
2 Positif 38 60.0
Jumlah 69 100.0
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa mayoritas responden
memiliki sikap positif tentang imunisasi dasar bayi yaitu sebanyak 38 orang
5.1.1 Umur
persentase umur terbesar adalah interval umur ibu 30–34 tahun sebanyak 31 orang
(44.9%) dan terendah interval umur 20-24 tahun sebanyak 5 orang (7,2%). hasil
penelitian dapat dilihat umur yang paling mendominasi adalah pada umur 30 – 34
kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi
5.1.2 Pendidikan
disampaikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan ibu, maka akan semakin mudah
dalam menerima inovasi-inovasi baru yang dihadapannya termasuk imunisasi
(Notoatmodjo. 2011)
5.1.4 Pekerjaan
orang (13,0%), PNS sebanyak 7 orang (10,1%). Sedangkan dilihat dari tingkat
langsung. Namun perlu diketahui bahwa, pengetahuan tidak hanya diperoleh dari
informasi dari berbagai media juga akan menambah pengetahuan yang baru
walaupun hanya melakukan kegiatan di rumah saja. Jadi walaupun hanya seorang
ibu rumah tangga, tidak akan menghambat seseorang untuk mendapatkan akses
responden memiliki sikap positif tentang imunisasi dasar bayi yaitu sebanyak 38
Sikap merupakan suatu reaksi seseorang yang masih tertutup terhadap suatu
Perwujudan sikap hanya dapat ditafsirkan melalui perilaku yang tertutup dan tidak
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab
6.2 Saran
3. Bagi Peneliti
metode dan desain penelitian lain untuk mengetahui dan meniliti faktor lain yang
Agus. Budiman. (2014). Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap dalam
Anik Maryunani, 2010, Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan, Jakarta: CV.Trans Info
Media.
Ariya. Sistem Pakar Diagnosa Awal Radang Selaput Otak (Meningitis) Dengan
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/handle/123456789/3471?show=full.
Faot,M. (2019). Hubungan Pengetahuan Tentang Caries Gigi Dengan Motivasi Untuk
Friedman, L. M. (2010). Buku ajar keperawatan keluarga riset, teori, praktik. Jakarta:
ECG
Gagnon, D., MacDonald, N., Bocquier, A., Peretti-Watel, P., & Verger, P. (2018).
Ibrahim, LH, Tinneke Tandipajung, Rooije R.H. Rumende. (2016) Faktor-Faktor yang
Indriyani. (2013). Aplikasi Konsep & Teori Keperawatan Maternitas Postpartum dengan
Kemenkes RI. (2015). Rencana Strategis Kementrian Kesehatan Tahun 2015- 2019.
http://www.depkes.go.id/article/view/18043000011/berikan-anak-
imunisasirutin-lengkap-ini-rinciannya.html
2017.
Syarif Hidayatullah
Rineka Cipta.
Proverawati, A & Andhini, C.S.D. (2015). Imunisasi dan Vaksinasi. Nuha Offset,
Yogyakarta
Tahun2014.jurnal.usu.ac.id/index.php/kpkb/article/download/6879/4804
Republik Indonesia. (2009). Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Sahroni RZ. (2012) Hubungan Kebiasaan Merokok Anggota Keluarga degan Kejadian
Wawan dan Dewi M. (2011) Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
Yuliana. (2017) Konsep Dasar Pengetahuan. Surakarta. Revisi cetakan ke-2: Cipta Graha.
Lampiran 1
penelitian yang dilakukan oleh saudari Nursaidah, mahasisiwi Universitas Aufa Royhan di
Perilaku Ibu tentang Imunisasi Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Sibuhuan Tahun 2021”
Demikianlah persetujuan ini saya tandatangani dengan sukarela tanpa ada paksaan
Responden
(…..……………………)
Lampiran 2
Kepada Yth.
Responden Penelitian
Dengan Hormat
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasisiwi Universitas Aufa
Nama : Nursaidah
NIM : 21061213
Dengan ini menyampaikan bahwa saya akan mengadakan penelitian dengan judul
“Gambaran Perilaku Ibu tentang Imunisasi Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Sibuhuan
Tahun 2022”
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan proses gambaran yang dilakukan
melalui kuesioner. Data yang diperoleh hanya digunakan untuk keperluan penelitian.
menandatangani lembaran persetujuan yang disediakan ini. Atas kesediaan dan kerja
Penulis
LEMBAR KONSULTASI
Nama Mahasiswa :
NIM :
Nama Pembimbing :
Pembimbing tangan
Pembimbing
N U U Pd Pen P Pe P P P P P P P P P P P P P P P S Sika
o e p
_k didi ker 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 Tot
kan_ K 0 1 2 3 4 5
K e jaa
r n
_K
1 16 2 1 0 3 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 11 1
2 37 2 2 0 5 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 1
3 37 2 3 1 5 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 13 1
4 34 1 2 0 2 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 9 0
5 30 1 3 1 5 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 10 0
6 35 1 4 1 4 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 7 0
7 37 2 2 0 2 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 11 1
8 36 2 2 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 1
9 37 2 3 1 2 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 8 0
10 17 2 1 0 3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13 1
11 35 1 3 1 4 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 7 0
12 36 2 2 0 5 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 12 1
13 30 1 3 1 5 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 7 0
14 36 2 1 0 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 13 1
15 35 1 4 1 5 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 11 1
16 35 1 3 1 2 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12 1
17 34 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 13 1
18 33 1 2 0 5 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 7 0
19 36 2 1 0 3 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 10 0
20 35 2 4 1 5 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11 1
21 18 2 1 0 3 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 6 0
22 35 1 3 1 2 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 2 0
23 33 1 3 1 2 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 8 0
24 34 1 4 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 7 0
25 16 2 1 0 3 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 5 0
26 34 1 3 1 2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 2
27 35 1 4 1 2 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 9 0
28 31 1 4 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 13 1
29 35 1 3 1 2 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12 1
30 17 2 1 0 3 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 13 1
31 16 2 1 0 3 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 11 1
32 37 2 2 0 5 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 1
33 37 2 3 1 5 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 13 1
34 34 1 2 0 2 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 9 0
35 30 1 3 1 5 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 10 0
36 35 1 4 1 4 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 7 0
37 37 2 2 0 2 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 11 1
38 36 2 2 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 1
39 37 2 3 1 2 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 8 0
40 17 2 1 0 3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13 1
41 35 1 3 1 4 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 7 0
42 36 2 2 0 5 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 12 1
43 30 1 3 1 5 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 7 0
45 36 2 1 0 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 13 1
46 35 1 4 1 5 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 11 1
47 35 1 3 1 2 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12 1
48 34 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 13 1
49 33 1 2 0 5 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 7 0
50 36 2 1 0 3 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 10 0
51 35 2 4 1 5 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11 1
52 18 2 1 0 3 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 6 0
53 31 1 4 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 13 1
54 35 1 3 1 2 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12 1
55 17 2 1 0 3 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 13 1
56 16 2 1 0 3 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 11 1
57 37 2 2 0 5 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 1
58 37 2 3 1 5 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 13 1
59 34 1 2 0 2 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 9 0
60 30 1 3 1 5 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 10 0
61 35 1 4 1 4 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 7 0
62 37 2 2 0 2 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 11 1
OUTPUT SPSS
ANALISIS UNIVARIAT
Pendidikan
Pendidikan Ibu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid PT 6 8.7 8.7 8.7
SD 4 5.8 5.8 14.5
SMA 34 49.3 49.3 63.8
SMP 25 36.2 36.2 100.0
T otal 69 100.0 100.0
Pekerjaan
Umur
Klasifikasi Um ur Ibu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 20-24 5 7.2 7.2 7.2
25-29 24 34.8 34.8 42.0
30-34 31 44.9 44.9 87.0
35-39 9 13.0 13.0 100.0
Total 69 100.0 100.0