SKRIPSI
OLEH
i
PENGARUH PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP
PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DAN
SIKAP IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS JAILOLO
SKRIPSI
OLEH:
DESTI SUGILASTI LEWENUSSA
NIM . 1614201169
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui ,
Dekan
ii
Desti S Lewenussa, 2022.Pengaruh Penyuluhan ASI Eksklusif Terhadap Pengetahuan
Ibu tentang ASI Eksklusif dan Sikap Ibu Menyusui di Puskesmas Jailolo(Dibawah
Bimbingan Thirsa O. Mongi dan Ariska ).
ABSTRAK
World Health Organization dan UnitedNations Childrens Fund (UNICEF) juga
merekomendasikan empat hal penting yang harus dilakukan yaitu yang pertama,
memberikan ASI pada bayi segera dalam waktu 1 jam setelah bayi lahir, kedua memberikan
hanya ASI saja atau pemberian ASI secara eksklusif sejak lahir sampai usia 6 bulan, ketiga
memberikan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) sejak usia 6 bulan sampai 24
bulan, keempat meneruskan pemberian ASI sampai anak berusia 24 bulan atau lebih.
Penyuluhan kesehatan pada dasarnya adalah suatu proses mendidik individu/masyarakat
dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menananmkan keyakinan sehingga masyarakat
tidak saja sadar, tahu dan mengerti,tetapi juga mau dan bias melakukan suatu anjuran yang
ada hubungannya dengan kesehatan.Tujuan Penelitian yaitu teridentifikasi Pengaruh
Penyuluhan ASI Eksklusif Terhadap Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif Dan Sikap Ibu
Menyusui Di Puskesmas Jailolo Halmahera Barat
Penelitian ini adalahJenis penelitian ini adalah PraEksperimental dengan
menggunakan rancangan penelitian rancangan one group pre test andpost test design. waktu
pada bulan januari 2022 dan tempat penelitian di Puskesmas Jailolo Halmahera Barat. Uji
statistik yang digunakan adalah uji statistik “uji paired sampel t-tes” dengan derajat
kepercayaan 95% bila .
Hasil penelitian diperoleh nilai P value = 0,009 sedangkan nilai α = 0,05 sehingga nilai
P value = 0,0009 < α = 0,05. Dengan demikian Ho ditolak dan H1 diterima, maka ada
penggunaan kontrasepsi suntik dengan kenaian berat badan pada wanita usia subur di
Puskesmas Likupang Timur.
Kesimpulan Dari hasil penelitian terlihat lebih banyak responden dengan penggunaan
kontrasepsi secara teratur dari pada yang tidak teratur dan Lebih banyak responden dengan
tidak mengalami kenaikan berat badan setelah mengunakan kontrasepsi dari pada tidak
mengunakan kontrasepsi. Saran dalam Penelitian ini yaitu Penelitian ini dapat dijadikan
informasi data dasar untuk mengembangkan engembangan rencana strategis Puskesmas
dalam pencaaian Progran Keluarga Berencana.
iii
Desti S. Lewenussa, 2022. The Corelation between the use of injectable contraceptives
and weight gain in women of childbearing age at the Likupang Timur Health Center,
North Minahasa Regency (Under the guidance of, Thirsa O. Mongi and Ariska).
ABSTRACT
Hormonal contraception is an injectable type and is often used for 1 month because it
has the main advantages of simplicity of administration and long duration of action, but it is
not uncommon for 1-month family planning acceptors to complain of various side effects
from the injection, including weight gain, weight gain. actually this is rarely caused by low
doses of progesterone, but may be a problem for a minority of users of estriol and
progesterone derivatives. Mild gains of 1-2 kg often stabilize after continued use but a small
number of women continue to gain moderate weight while they are on the method. The
purpose of the study was to determine the relationship between the use of injectable
contraceptives and weight gain in women of childbearing age.
This research is a quantitative type of research using a cross sectional study that is
descriptive analytic of time in August 2021 and the place of research is at the Likupang
Health Center. The statistical test used is the "Chi-square" statistical test with a 95%
confidence degree if the use of injectable contraceptives with weight gain in women of
childbearing age at the East Likupang Health Center.
The results showed that the P value = 0.009 while the value of = 0.05 so that the P
value = 0.0009 < = 0.05. Thus Ho is rejected and H1 is accepted, then there is .
Conclusion From the results of the study, it was seen that there were more respondents
with regular use of contraception than those who did not and more respondents who did not
experience weight gain after using contraception than did not use contraception. Suggestions
in this study are that this research can be used as basic data information to develop the
development of the strategic plan of the Puskesmas in achieving the Family Planning
Program.
iv
RIWAYAT HIDUP
NIM : 1614201169
Riwayat Pendidikan :
v
LEMBARAN PERNYATAAN
Umur : 22 Tahun
1. Skripsi saya adalah asli dan belum pernah di ajukan untuk mendapatkan gelar akademik
sarjana di universitas manapun di perguruan tinggi lainnya.
2. Skripsi ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri tanpa bantuan dari
pihak lain kecuali arahan dari dosen pembimbing.
3. Dalam skripsi ini terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan
orang lain; kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah
dengan disebutkan nama dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila dikemudian hari terdapat
penyimpangan dan kekeliruan dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima
sanksi akademik sesuai dengan aturan yang berlaku.
Manado, Februari 2022
Yang Membuat Pernyataan
Desti S. Lewenussa
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah yang Pengasih dan Penyayang atas
berkat dan rahmat yang diberikanNya, juga kemampuan yang Dia berikan kepada penulis
untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Penyuluhan ASI Eksklusif Terhadap
Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif dan Sikap Ibu Menyusui di Puskesmas Jailolo”.
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Keperawatan pada Program Studi Ilmu
penulisan skripsi ini penulis banyak menemukan hambatan dan kesulitan, namun hal ini dapat
dilalui berkat bimbingan, serta bantuan dari berbagai pihak, untuk itu perkenankan penulis
1. Drs. Frans H. Rende selaku Ketua Yayasan Generasi Pembangunan Indonesia yang telah
2. Dr.Dra. Debby Christin Rende, M.Si selaku Rektor Universitas Pembangunan Indonesia
Manado.
3. Ns. Vivi Mampuk, S.Kep., M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas
4. Ns. Thirsa O. Mongi, S.Kep, M.Kes, selaku pembimbing I yang telah membantu,
5. Ns. Ariska, S.Kep, M.Kep, selaku pembimbing II yang telah membantu, mengarahkan,
membimbing penulis.
6. Kepala Puskesmas Jailolo dan Staf yang telah membantu penulis dalam pengumpulan
data awal.
vii
7. Ayah dan Ibu serta saudara yang penuh kasih sayang dan pengorbanan telah
8. Penulis sampaikan terimakasih juga kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penelitian dan penyusunan
penulisan ini, karena itu sangat diharapkan saran dan kritikan untuk
penyempurnaannya.Terima kasih.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
ABSTRACT .......................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
ix
D. Kriteria Aksklusi dan Insklusi................................................................... 37
E. Instrumen Penelitian .................................................................................. 37
F. Prosedur Pengumpulan Data .................................................................... 37
G. Teknik Pengolahan Data ........................................................................... 38
H. Analisa Data ............................................................................................... 38
I. Etika Penelitian .......................................................................................... 39
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 40
B. Pembahasan ................................................................................................ 47
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 59
B. Saran ................................................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 61
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
xi
DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif merupakan air susu ibu yang memiliki
sumber gizi yang baik bagi bayi dengan komposisi seimbang dan disesuai dengan
prevelansi cakupan ASI eksklusif di dunia hanya sebesar 36%, capaian tersebut
masih dibawah target cakupan ASI eksklusif yang ditetapkan oleh WHO sebesar
(UNICEF) juga merekomendasikan empat hal penting yang harus dilakukan yaitu
yang pertama, memberikan ASI pada bayi segera dalam waktu 1 jam setelah bayi
lahir, kedua memberikan hanya ASI saja atau pemberian ASI secara eksklusif
sejak lahir sampai usia 6 bulan, ketiga memberikan makanan pendamping air susu
ibu (MP-ASI) sejak usia 6 bulan sampai 24 bulan, keempat meneruskan pemberian
ASI sampai anak berusia 24 bulan atau lebih (KemenKes RI, 2018).
eksklusif di Indonesia sebesar 15,3% dan tahun 2017 cakupan ASI eksklusif
sebesar 30,2% walaupun mengalami peningkatan tetapi cakupan ini masih jauh di
1
bawah standar yaitu sebesar 80%. Pemberian ASI segera setelah bayi lahir atau
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) juga masih jauh dari harapan yaitu sebesar 29,3%
tahun 2017 dan ditahun 2017 meningkat menjadi 34,5%. Selama menunggu ASI
keluar maka bayi telah diberikan makanan prelakteal dan ditahun 2013 sedikit
selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi
daya tahan hidup bayi, pertumbuhan dan perkembangan. ASI memberi semua
Energi dan gizi yang dibutuhkan selama 6 bulan pertama hidupnya. Pemberian
penyakit yang umum menimpah anak-anak seperti diare dan radang paru, serta
(Maryunani,2017).
ASI adalah makanan alamiah yang paling ideal untuk bayi, terutama pada
bulan-bulan pertama, sebab ASI mengandung semjua zat gizi yang diperlukan
perkembangan bayi. ASI eksklusif yaitu,ASI yang diberikan sampai bayi berusia 6
bulan tanpa diberi tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk,madu, Air teh,
bahkan air putih dan tidak diberi makanan padat lain seperti pisang, pepaya, bubur
2
Pengetahuan akan mempengaruhi sikap terhadap perilaku hidup sehat dan
ASI eksklusif tersebut. Begitu juga dengan kehidupan sehari-hari, banyak ibu-ibu
yang mempunyai sikap dan kebiasaan yang dilakukan tanpa melalui penalaran
apakah yang dilakukannya baik atau tidak dalam pemberian ASI (Purba,2017).
pada mereka. Penyuluhan kesehatan pada dasarnya adalah suatu proses mendidik
keyakinan sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti,tetapi juga mau
dan bias melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan
merangsang ibu hamil untuk lebih mengetahui ASI eksklusif. Informasi akan
membuat seseorang ingin mengetahui lebih banyak hal yang diperlukan dan lebih
Surakarta tahun 2018dengan judul yang sama membuktikan bahwa ada pengaruh
positif yang sangat signifikan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan pemberian
3
ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan dimana nilai p value sebesar 0,000 sehingga
terdapat hubungan.
bahwa 95% balita di Indonesia pernah mendapatkan ASI, 44% bayi baru lahir
mendapat ASI dalam satu jam setelah lahir dan 62% bayi mendapat ASI pada hari
pertama namun hanya 32% bayi yang mendapatkan ASI ekslusif sampai enam
Indonesia saat ini memprihatinkan, bayi yang menyusu eksklusif sampai enam
2020 Presentase bayi mendapat ASI Eksklusif menurut provinsi maluku utara
Barat ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan yang berkunjung di Puskesmas Jailolo
Halmahera Barat pada bulan Agustus - September 2021 sebanyak 76 bayi (Data
Barat didapatkan ada 17ibu yang memliliki bayi terdapat 10 Ibu memberikan ASI
pada bayi dengan baik dan ada 5 ibu yang tidak memberikan ASI ekklusif dengan
alasan Ibu tidak mengeluarkan ASI dan ada 2 Ibu yang tidak memberikan ASI
4
Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif Dan Sikap Ibu Menyusui Di Puskesmas
B. Rumusan Masalah
Tentang ASI Eksklusif dan Sikap Ibu Menyusui Di Puskesmas Jailolo Halmahera
Barat
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Ibu Tentang ASI Eksklusif Dan Sikap Ibu Menyusui Di Puskesmas Jailolo
Halmahera Barat
2. Tujuan Khusus
diberikan penyuluhan.
diberikan penyuluhan.
diberikan penyuluhan.
diberikan penyuluhan.
5
e. Teranalisa pengaruh penyuluah terhadap pengetahuan ibu tentang ASI
Eksklusif
ASI Eksklusif.
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi Puskesmas
Hasil penelitian ini kiranya dapat bermanfaat bagi Puskesmas Jailolo Halmahera
Barat
Hasil penelitian ini kiranya dapat bermanfaat bagi peneliti lanjutan agar dapat
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Penyuluhan
1. Pengertian Penyuluhan
tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa juga melakukan
keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukannya apa
mengerti, memahami, tertarik dan mengikuti apa yang kita sampaikan dengan
baik dan benar dan atas kesadarannya berusaha untuk menerapkan ide-ide baru
tersebut dalam kehidupannnya. Indikasi yang dapat terlihat dari diri seseorang
pada setiap tahapan adopsi dalam penyuluhan antara lain tahap sadar
(awarness), pada tahap ini seseorang sudah mengetahui sesuatu yang baru
karena hasil dari berkomunikasi dengan pihak lain. Tahap selanjutnya adalah
7
tahap minat (interest), pada tahap ini seseorang mulai menilai atau menimbang-
kesanggupan serta resiko yang akan ditanggung baik dari segi sosial maupun
ekonomis. Kemudian tahap mencoba (trial), pada tahap ini seseorang mulai
atau adopsi (adoption) , pada tahap ini seseorang sudah yakin akan hal yang
2. Metode Penyuluhan
yang mulai tertarik kepada suatu perubahan prilaku atau inovasi. Bentuk
Counceling) dengan cara ini kontak antara klien dan petugas lebih intensif.
Setiap masalah yang dihadapi oleh klien dapat diteliti dan dibantu
penyelesaiannya,
8
1) Wawancara (Interview)
1) Kelompok Besar
9
2) Kelompok Kecil
ini antara lain : diskusi kelompok, curah pendapat (Brain storming) bola
3. Media Penyuluhan
bahwa media pembelajar atau penyuluhan adalah segala sesuatu yang dapat
10
kemauan.audience sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada
pengetahuan yang ada pada setiap manusia diterima atau ditangkap melalui
a. Media Cetak
3) Flyer (selebaran)
5) Majala
6) Poster
7) Foto
11
b. Media Elektronik
bentuk apapun dari usia 0-6 bulan. Waktu yang direkomendasikan WHO untuk
diperlukan bayi untuk bertahan hidup pada 6 bulan pertama, mulai hormon
6 bulan (Riksana,2017).
ASI Eksklusif merupakan nutrisi bagi bayi berupa air susu ibu tanpa
12
diperlukan bayi. Pemberian ASI Eksklusif adalah pemberian ASI sejak bayi
lahir sampai sekitar usia 6 bulan. Selama itu bayi diharapkan tidak
mendapatkan tambahan cairan lain, seperti susu formula, air jeruk, air teh,
madu, air putih. Pada pemberian ASI Eksklusif, bayi juga tidak diberikan
makanan tambahan seperti pisang, biscuit, bubur nasi, tim dan sebagainya. ASI
benar akan dapat mencukupi hubungan bayi sampai usia 6 bulan, tanpa
(Khasanah, 2017).
selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi
daya tahan hidup bayi. ASI memberikan semua energi dan gizi (nutrisi) yang
umum menimpa anak-anak seperti diare, dan radang paru, serta mempercepat
penyakit. Hal ini disebabkan system imun bayi < 6 bulan belum sempurna.
Hasil riset terakhir dari penelitian di Indonesia menunjukan bahwa bayi yang
13
diarae, sembelit, batuk-pilek, dan panas dibandingkan bayi yang hanya
memberikan ASI saja sampai enam bulan, menyusui dimulai 30 menit setelah
bayi lahir,tidak memberikan cairan atau makanan lain selain ASI kepada bayi
yang baru lahir. Cairan lain yang boleh diberikan hanya vitamin, mineral obat
memulai dan mencapai ASI Eksklusif. Langkah pertama menyusui dalam satu
jam setelah melahirkan, langkah kedua menyusui secara eksklusif : hanya ASI
saja. Artinya, tidak ditambah makanan atau minuman laian, bahkan air putih
mau, siang dan malam, tidak menggunakan botol susu atau empeng,
2017).
4. Manfaat ASI
14
Manfaat ASI Eksklusif sudah tidak diragukan lagi karena kandungan di
dalam ASI yang luar biasa dan tidak terdapat pada jenis susu manapun
(Adiningrum, 2019).
ASI memberikan manfaat tak terhingga bagi bayi antara lain : ASI
ASI setiap ibu berbeda yang mempengaruhi perbedaan komposisi ASI ibu
bukan karena makanan yang berlainan dan perbedaan etnik, bukan pula
karena lebih kaya atau lebih gemuk. Komposisi ASI ibu dari hari ke hari
juga tidak tetap. Oleh karena itu, tidak ada satu hari pun yang komposisi
ASI-nya persis sama. Saat lahir, bayi diberkali daya tahan tubuh dari ibu
cukup banyak. Bayi ASI akan dilindungi oleh daya tahan dari ASI. ASI
mengandung cairan hidup yang terdiri dari zat hidup, misalnya daya tahan
tubuh.
Lemak pada ASI adalah lemak tak jenuh yang mengandung omega 3 untuk
sehingga menjadi anak lebih cerdas dan terhindar dari kerusakan sel-sel otak.
Selain itu ASI juga meningkatkan jalinan kasih sayang ibu-anak (bonding).
yang berfungsi mengubah asam laktat dan asam asetat. Selain itu di dalam
15
ASI terdapat laktoferin yang berfungsi dalam menghambat pertumbuhan
candida.
memberikan keuntungan pada ibu. Ada beberapa manfaat bagi ibu yang
Masyarakat
makanan bagi bayi dan anak, meningkatkan status ekonomi, ibu dan
obatan.
16
Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi, menghemat devisa
oleh reflek proklatin dan reflek let down yang masing-masing berperan
yang kadarnya tinggi. Pada ibu menyusui, proklatin akan meningkat dalam
keadaan stress atau pengaruh psikis, anestesi, operasi dan rangsangan puting
seperti,klopormazin fenotiazid.
Reflek let down merupakan reflek yang berasal dari rangsangan isapan
tersebut. Kontraksi dari sel akan memeras air susu keluar dari alveoli dan
(Soetjiningsih, 2016).
17
6. Komposisi ASI
ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang
bahan makanan tunggal akan cukup memenuhi kebutuhan tumbuh bayi normal
sampai usia 6 bulan dan ketika mulai diberikan makanan padat dapat diteruskan
Berdasarkan Stadium Laktasi, ASI dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
a. Kolostrum
kelenjar payudara dari hari pertama sampai hari ketiga atau keempat.
ideal untuk membersihkan meconium dari usus bayi yang baru lahir dan
ASI matur, tetapi berlainan dengan ASI ysng mstur pada kolostrum
18
Merupakan ASI peralihan dari kolostrum sampai menjadi ASI yang
matur. Disekresi dari hari ke-4 sampai hari ke-10 dari masa laktasi. Kadar
komposisi relatif konstan. Pada ibu yang sehat dimana produksi ASI
cukup, ASI ini merupakan satu-satunya makanan yang paling baik dan
rendah (1-2 g/dl) dan lebih tinggi pada hindmilk (ASI yang dihasilkan
pada akhir menyusui, setelah 15-20 menit. Kadar lemak hindmilk bisa
C. Konsep Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
panca indra, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
19
perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku
a. Tahu (Know)
mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan
yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu “Tahu”
b. Memahami (Comprehension)
tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi
c. Aplikasi (Applicaption)
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi rill (sebenarnya). Aplikasi
d. Analisa (Analysis)
20
Analisa adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
organisasi tersebut, dan masi dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja :
e. Sintesa (Synthesis)
Dengan kata lain, sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi-
f. Evaluasi (Evaluation)
dengan wawancara atau anket yang menanyakan isi materi yang ingin diukur
dari objek penelitian atau respoden kedalam pengetahuan yang ingin kita
D. Konsep Sikap
1. Pengertian Sikap
objek, baik yang bersifat intern maupun ekstern shingga manisfestasinya tidak
21
dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari sikap
atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek.
suatu objek. Kedua kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek
diartikan bahwa orang atau subjek mau menerima stimulus yang diberikan
seseorang memberikan nilai yang positif terhadap objek atau stimulus, dalam
keyakinannya, dia harus berani mengambil risiko bila orang lain yang
1. Pengertian menyusui
22
Menyusui adalah cara yang optimal dalam memberikan nutrisi dan
terpenuhi hingga tahun kedua dan tahun – tahun berikutnya (Varney, 2019).
2. Keuntungan menyusui
a. Air susu ibu adalah makanan yang paling ideal bagi bayi baru lahir .
c. Air susu ibu mengandung kalori yang lebih banyak dari susu formula.
d.Kurang terjadi infeksi pada bayi yang menyusu pada ibu karena ada
imunisasi pasif.
3. Cara menyusui
Usahakan memberi minum dalam suasana yang santai bagi ibu dan
pertama, bayi perlu diberi ASI setiap 2,5 – 3 jam sekali. Menjelang akhir
minggu keenam, sebagian besar kebutuhan bayi akan ASI setiap 4 jam sekali.
Jadwal ini baik sampai bayi berumur antara 10 – 12 bulan. Pada usia ini
23
sebagian besar bayi tidur sepanjang malam sehingga tak perlu lagi memberi
a) Ibu duduk atau berbaring dengan santai, bila duduk lebih baik
menggunakan
b) kursi yang rendah agar kaki ibu tidak menggantung dan punggung ibu
c) Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu lengan, kepala bayi
d) Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu, dan yang satu
didepan.
e) Perut bayi menempel pada badan ibu, kepala bayi menghadap payudara
3) Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menipang
24
4) Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut (rooting reflek) dengan cara :
sehingga putting susu berada di bawah langit – langit dan lidah bayi
akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak
di bawah kalang
b) payudara. Posisi salah, yaitu apabila bayi hanya menghisap pada putting
susu saja, akan mengakibatkan masukan ASI yang tidak adekuat dan
putting lecet.
6) Melepas isapan bayi Setelah menyusui pada satu payudara sampai terasa
a) Jari kelingking ibu dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut atau
25
8) Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada
b) Dengan cara menelengkupkan bayi diatas pangkuan ibu, lalu usap – usap
5. Lama menyusui
Pada hari pertama, biasanya ASI belum keluar, bayi cukup disusukan
susu dihisap oleh bayi. Setelah hari ke 4 – 5,boleh disusukan selama 10 menit.
Setelah produksi ASI cukup, bayi dapat disusukan selama 15 menit (jangan
lebih dari 20 menit). Menyusukan selama 15 menit ini jika produksi ASI cukup
dan ASI lancar keluarnya, sudah cukup untuk bayi. Dikatakaan bahwa, jumlah
ASI yang terisap bayi pada 5 menit pertama adalah ±112 ml, 5 menit kedua
26
F. Konsep Bayi
1. Pengertian Bayi
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur
sampai 4000 gram, cukup bulan, langsung menangis dan tidak ada cacat
Bayi merupakan makhluk yang sangat peka dan halus, apakah bayi itu akan
terus tumbuh dan berkembang dengan sehat, sangat bergantung pada proses
bayi premature, dan bayi dengan berat bayi lahir rendah (BBLR) (Hayati,
(Goi, 2019).
dari segi jumlah, ukuran, dan dimensi pada tingkat sel, organ yang di ukur
27
yang bervariasi sesuai dengan bertambahnya usia anak secara umum,
(Chamidah, 2019).
bayi, konsep pertumbuhan lebih kearah fisik, yaitu pertambahan berat tubuh
bayi. Dalam hal ini terjadi pertumbuhan organ-organ bayi seperti tulang,
terdiri dari beberapa tahap antara lain sebagai berikut (Chamidah, 2019):
misalnya pada organ pencernaan dari hanya bias mencerna susu hingga
28
c. Periode usia 1-2 tahun (periode bayi akhir): terjadi perkembangan
motorik besar dan halus, control fungsi ekskresi (buang air besar) dan
pertumbuhan lambat.
3. Ciri-ciri Pertumbuhan
lingkar lengan, lingkar dada, perubahan proporsi yang terlihat pada proporsi
fisik atau organ manusia yang muncul mulai dari masa konsepsi sampai
kematangan seperti adanya rambut pada daerah aksial, pubis atau dada,
hilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi sus, atau hilangnya refleks tertentu
(Chamidah, 2019):
29
c. Lingkungan fisis dan kimia meliputi sanitasi lingkungan yang kurang
bagi bayi, kurangnya sinar matahari, paparan sinar radio aktif, zat kimia
seorang anak yang tidak dikehendaki orang tuanya atau anak yang selalu
maupun pertumbuhan.
menjadi kerdil.
kebutuhan bayi.
pertumbuhan.
30
i. Genetik atau Hereditas.
berat badan dan tinggi badan. Pengukuran berat badan digunakan untuk
menilai hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan yang ada pada
tubuh, misalnya tulang, otot, lemak, organ tubuh, dan cairan tubuh sehingga
dapat diketahui status keadaan gizi atau tumbuh kembang anak. Selain itu
berat badan juga dapat digunakan sebagai dasar perhitungan dosis dan
hari, berat badan bayi mengalami penurunan yang sifatnya normal, yaitu
sekitar 10% dari berat badan waktu lahir. Hal ini disebabkan karena
keluarnya mekonium dan air seni yang belum diimbangi dengan asupan
yang mencukupi, misalnya produksi ASI yang belum lancar dan berat badan
Bayi akan memiliki berat badan 2 kali berat lahirnya pada umur 5
sampai 6 bulan dan 3 kali berat lahirnya pada umur 1 tahun. Berat badannya
bertambah 4 kali lebih banyak dalam 2 tahun, 5 kali lebih banyak dalam 3
tahun, 6 kali lebih banyak dalam 5 tahun dan 10 kali lebih banyak dalam 10
31
Pengukuran pertumuhan pada bayi selain berat badan adalah
Panjang badan bayi baru lahir normal adalah 45-50 cm dan berdasarkan
sampai usia 9 tahun, yaitu hanya sekitar 5 cm/tahun dan penambahan ini
32
BAB III
A. Kerangka Konsep
Pengetahuan dan
Penyuluhan ASI Pengetahuan dan Sikap
Sikap Ibu tentang ASI
Eksklusif Ibu tentang ASI
Eksklusif sebelum
Eksklusi sesudah
mendapat penyuluhan
mendapat penyuluhan
Keterangan :
B. Hipotesis
A. Ho : Tidak ada pengaruh penyuluhan ASI eksklusif terhadap pengetahuan ibu
B. Ho : Tidak ada pengaruh penyuluhan ASI eksklusif terhadap Sikap Ibu tentang
33
D. Ha : Tidak ada pengaruh penyuluhan ASI eksklusif terhadap Sikap Ibu
C. Definisi Operational
34
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Eksklusif Dan Sikap IbuMenyusuidengan rancangan one group pre test andpost
1. TempatPenelitian
2. WaktuPenelitian
C. Populasi DanSampel
1. Populasi
35
2. Sampel
N
n= 2
1+ N (d )
Keterangan :
N : Besar Populasi
n : Besar Sampel
d : Tingkat kepercayaan (ketepatan yang diinginkan) sebesar 90%
N
n=
1+ N (d 2)
76
n= 2
1+76 (0 )
76
¿
1+76 (0,01)
76
¿
1+ 0,76
76
¿ =43
1,76
Jadi jumlah sampel pada peneliti ini 43 responden.
36
D. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
a. Kriteria inklusi
b. Kriteria eksklusi
E. Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
digunakan kuesioner yang dilakukan penelitian sebelumnya oleh Widha Ayu tahun
Ibu tentang ASI Eksklusif dan Sikap Ibu Menyusui di Kanigoro Kabupaten Blitar.
2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari Puskesmas Jailolo yang menjadi
37
tempat antara lain data tentangpopulasi.
kuesioner yang diisi oleh responden yang memastikan bahwa tidak ada
kuesioner yang di isi oleh responden untuk memudahkan dalam entri data.
H. Analisa Data
1. Analisa Univariat
2. Analisa Bivariat
38
Menstruasi Pada Remaja Putri , menggunakan uji paired sampel t-tes dengan
I. Etika Penelitian
Lembar persetujuan ini diberikan pada responden yang akan mengisi kuesioner
Menjaga kerahasiaan maka subjek tidak mencantumkan tapi di beri kode atau
inisial
3. Confidentialy (Kerahasiaan)
Kerahasiaan informal responden di jamin oleh peneliti dan hanya data – data
39
BAB V
A. Hasil Penelitian
Halmahera Barat Propinsi Maluku Utara dengan luas wilayah ±209.05 km²,
adalah Puskesmas Rawat Jalan yang memiliki batas batas wilayah sebagai
berikut :
Saat ini Puskesmas Jailolo memiliki wilayah kerja terdiri dari 17 desa
yaitu Desa Ulo, Bukubualawa, Bukumaadu, Tauro, Matui, Guaeria, Saria, Bobo,
Baru, dan Desa Gamlamo. Dari ke 17 desa tersebut 10 desa kategori desa mudah
dan 7 desa kategori desa sulit, yang kesemuanya dapat dijangkau baik dengan
kendaraan darat mapun laut. Penduduknya berjumlah 15,993 jiwa dan sebagian
40
a. Dokter Umum : 6 Orang
c. Perawat : 12 Orang
d. Bidan : 32 Orang
h. Pekaarya : 2 Orang
2. Karakteristik Responden
a.Umur
Tahun 2022
Umur N Persentase
Total 43
100%
41
Dari tabel 5.1 di atas di ketahui responden dengan umur 21-25 tahun
responden (4,7%).
b.Pendidikan
(2,3%).
42
3. Analisa Univariat
Baik 23 53,5%
Total 43 100
Baik 28 65,1%
Total 43 100%
43
Dari tabel 5.4 menunjukan bahwa sebagian besarpengetahuan ibu tentang
Asi eksklusif sesudah penyuluhan Asi eksklusif yang sebagian besar baik
Tabel 5.4 Distribusi Responden berdasarkan Sikap Ibu tentang ASI Ekslusif sebelum
penyuluhan Asi Eksklusif di Puskesmas Jailolo.
Kurang 22 51,2%
Baik 21 48,8%
Total 43 100
Dari tabel 5.4 menunjukan bahwa sebagian besar sikap ibu tentang Asi
44
penyuluhan Asi eksklusif yang baiksebanyak 21 responden (48,8%).
Kurang 15 43,9%
Baik 28 65,1%
Total 43 100
Dari tabel 5.4 menunjukan bahwa sebagian besar sikap ibu tentang Asi
4. Analisa Bivariat
45
Sig Ket
Sebelum penyuluhan 0,20>0,05 Data berdistribusi normal
Sesudah penyuluhan 0,15>0,05 Data berdistribusi normal
N:43
Berdasarkan tabel 5.5 di atas diketahui hasil uji paired samples test nilai
sig. (2-tailed) tailed adalah sebesar 0,019< 0,05, maka Ho ditolak dan Ha
diterima yang berarti bahwa ada perbedaan rata-rata antara pretest dan
Puskesmas Jailolo.
Sig Ket
46
Sebelum penyuluhan 0,20>0,05 Data berdistribusi normal
Sesudah penyuluhan 0,146>0,05 Data berdistribusi normal
N:43
Berdasarkan tabel 5.5 di atas diketahui hasil uji paired samples test nilai sig.
diterima yang berarti bahwa ada perbedaan rata-rata antara pretest dan
B. Pembahasan
1. Analisa Univariat
47
Dari tabel 5.5 menunjukan bahwa sebagian besar pengetahuan ibu tentang
ibu yang memiliki pengetahuan baik, memberikam ASI eksklusif. Hal ini
terjadi karena adanya faktor yang menyebabkan ibu tidak memberikan ASI
48
dan sikap Ibu dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi di Puskesmas
Tabangan hasil uji satistk diperoleh nilai p value sebesar 0,003 < 0,05 dengan
demikian terdapat hubungan pengetahuan dan sikap Ibu dengan pemberian ASI
pengetahuan ibu hamil tentang ASI eksklusif meningkat menjadi lebih baik.
Hal ini dapat disebabkan informasi dalam penyuluhan tentang ASI eksklusif
rendah, tapi jika mendapatkan informasi yang baik seperti dari penyuluhan, TV,
radio, atau surat kabar, maka hal itu akan meningkatkan pengetahuan seseorang
eksklusif sesudah penyuluhan Asi eksklusif yang sebagian besar baik sebanyak
faktor internal dan faktor ekskternal. Faktor internal yaitu pendidikan, minat,
pengalaman dan usia, seangkan faktor eksternal yaitu ekonomi, informasi dan
49
pendidikan responden yang mayoritas SMA (60,5%), tetapi dipengaruhi oleh
faktor internal dan faktor ekskternal lainnya antara usia dan pengalaman.
Enrekang hasil uji diperoleh nilai p value sebesar 0,005 < 0,05 dengan
bayi bagi imunitas bayi, kesehatan bayi juga terjalinnya kedekatan dan kasih
anak.
Eksklusif.
Dari tabel menunjukkan sebagian besar sikap ibu tentang Asi eksklusif
Sedangkan sikap ibu tentang Asi eksklusif sebelum penyuluhan Asi eksklusif
orang lain, media massa, informasi dan pendidikan, serta lingkungan dan
budaya (Azwar, 2010). Pendapat ini sesuai dengan hasil penelitian bahwa
50
eksklusif ibu hamil mengalami peningkatan. Meski sebagian besar responden
hanya memiliki tingkat pendidikan SD dan SMP, hal ini tidak menutup
dengan adanya informasi ASI eksklusif pada saat penyuluhan akan memberikan
Eksklusif terhadap Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif hasiluji nilai p value
0.006 < 0,05 dengan demikian ada Pengaruh Penyuluhan ASI Eksklusif
Asumssi peneliti sikap ibu yang baik dengan setuju dalam memberikan
ASI eksklusif belum tentu secara nyata memberikan ASI secara eksklusif. Hal
Eksklusif.
Sedangkan sikap ibu tentang Asi eksklusif sesudah penyuluhan Asi eksklusif
suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak maupun perasaan tidak
51
beberapa hal. Sebelum diberikan penyuluhan ASI eksklusif responden tidak
Hasil uji nilai p 0.001 < 0,05 dengan demikian ada Pengaruh Penyuluhan ASI
terhadap makna pemberian ASI yang membuat para ibu tidak melakukan
memberikan ASI eksklusif meliputi rasa takut yang tidak mendasar bahwa ASI
yang dihasilkan tidak cukup atau memiliki mutu yang tidak baik, keterlambatan
memulai pemberian ASI yang salah, serta kepercayaan yang keliru bahwa bayi
haus dan memerlukan cairan tambahan lainnya. Selain itu, kurangnya dukungan
kepadabayinya.
a. Analisa Bivariat
Berdasarkan hasil uji paired samples test nilai sig. (2-tailed) tailed
adalah sebesar 0,019< 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti
52
bahwa ada perbedaan rata-rata antara pretest dan posttest yang artinya
membina dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat serta berperan
perilaku hidup sehat baik fisik, mental, dan sosial sehingga terwujudkan
derajat kesehatanoptimal.
tersebut menunjukkan suatu usia yang belum matang dan belum memiliki
53
dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu
(Notoatmodjo,2017).
baik atau kurang sangat mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksklusif.
Ada beberapa faktor yang mendorong ibu untuk tidak memberikan ASI
ini sejalan dengan penelitian Happy (2018) bahwa hasil uji statistik untuk
54
menunjukkan bahwa ada pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan ibu
tentang ASI eksklusif maka akan semakin baik perilaku ibu tentang ASI
eksklusif maka akan kuran baik perilaku pemberian ASI eksklusifnya. Hal
55
diabaikan
Puskesmas Jailolo.
Berdasarkan hasil uji paired samples test nilai sig. (2-tailed) tailed
adalah sebesar 0,033< 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti
ibu yang memiiki sikap kurang cenderung memberikan ASI eksklusif dan ibu
yang memiliki sikap baik cenderung juga memberikan ASI eksklusif. faktor
pribadi
Penelitian yang dikutib dari Mustafa tahun 2018 menunjukkan bahwa ibu
yang memiliki sikap kurang, tidak memberikan ASI eksklusif lebih tinggi
dibandingkan dengan ibu yang memiliki sikap baik dan memberikan ASI
ekskusif. Hal ini dikarenakan faktor yang mempengaruhi ibu tidak memberikan
menyusui, takut bentuk payudara mereka berubah terutama pada ibu yang
masih berumur muda dan baru pertama melahirkan, susu formula lebih praktis
dan dianggap lebih membuat pertumbuhan anak cepat, serta tidak adanya
dukungan dari suami untuk memberikan saran pada ibu bayi tersebut.
56
Pada penelitian yang dilakukan Risnayanti, et al (2018) menunjukkan
bahwa ibu yang memiliki sikap negatif, tidak memberikan ASI eksklusif dan
informasi lainnya juga melalui dukungan dari keluarga terutama nenek bayi,
bahwa dengan memberikan ASI pada bayi akan sangat bermanfaat untuk gizi
bayi maupun dapat mencegah terjadinya kanker payudara bagi ibu yang
Penelitian ini sejalan dengan (Septiani, Budi, & Karbito, 2017) hasil p
ibumenyusui, dimana sikap yang baik berpeluang 3,7 kali untuk memberikan
ASI eksklusif dibandingkan dengan responden yang memiliki sikap kurang. Ibu
pengaruh penyuluhan tentang ASI eksklusif terhadap sikap ibu menyusui dalam
57
menyusui untuk keberhasilan ASI eksklusif ini dikarenakan sikap merupakan
eksklusif. jika ibu sudah memiliki sikap yang kuat dalam memberikan ASI
pengetahuan dan sikap ibu hamil sehingga akan berperilaku positif dengan
tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada
perubahan perilaku agar dapat terbentuk perilaku sehat pada individu, keluarga
dan masyarakat, dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental dan sosial
58
BAB VI
A. Kesimpulan
Jailolo.
Jailolo.
Puskesmas Jailolo.
B. Saran
59
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memeberikan informasi dan
eksklusif
2. Bagi Puskesmas
Halmahera Barat
Hasil penelitian ini kiranya dapat bermanfaat bagi peneliti lanjutan agar
dapat meneliti lebih mendalam tentang variable lain dalam ASi eksklusif
60
DAFTAR PUSTAKA
Ernawati, 2014. Metode dan teknik dalam upaya ibu untuk memberikan ASI
Eksklusif pada bayi, Eka Cipta, Jakarta.
Goi, 2014. Dukungan Terhadap Praktek Pemberian ASI Eksklusif EGC, Jakarta
Hayati, 2018. Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita. Buku praktikum Mahasiswa
Kebidanan. Jakarta: Buku Kedokteran.
KemenKes RI, 2018. Dasyatnya ASI dan Laktasi. Yogyakarta: Media Baca.
Khasana, 2017. ASI Ekslusif Dan Cara Menyusui Yang Benar, dalam
http://lenteraimpian.wordpress.com/2010/04/04/asi-eksklusif-dan-cara-menyusui-
yang-benar/ diakses 27 Oktober 2017.
Maryunani, 2017. Produksi ASI dan Faktor yang mempengaruhinya EGC. Jakarta.
61
Nuryati, 2018. Keperawatan Anak Sakit Edisi 2. Jakarta: EGC.
Verrals, S. 2017. Anatomi dan Fisiologi Terapan Dalam Kebidanan. Jakarta: EGC.
KUESIONER
PENGARUH PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP
PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DAN
SIKAP IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS JAILOLO
62
No. Responden :
Hari/Tanggal :
I. KARAKTERISTIK RESPONDEN
1. Inisial Responden
2. Alamat
3. Umur
4. Pendidikan Terakhir 1. Tamat SD
2. Tamat SMP
3. Tamat SMA
4. Tamat Perguruan Tinggi
63
, kecerdasan dan kebutuhan protein,
mineral serta gizi bayi ?
B. Memahami
6. ASI Eksklusif jika tidak diberi pada bayi
maka bayi akan terlihat kulit kuning dan
kekurangan Gizi, protein serta imunitas
tubuh kurang baik ?
7. Alternatif pemberian pengganti ASI yaitu
menggunakan susu formula dan donor ASI
Eksklusif ?
8. ASI eksklusif diberi pada bayi sampai
umur 6 bulan tanpa makanan tambahan ?
9. ASI Ekslusif merupakan kebutuhan bayi
dalam tumbuh kembang agar bayi tidak
mudah alergi, berat badan anak ideal,
medapat limpahan kolesterol ?
10. ASI Eksklusif merupkan kebutuhan
kecerdasan bayi, imunitas bayi dan jalinan
kasih sayang ibu pada bayi ?
Kuesioner Widha Ayu tahun 2014 Skripsi tentangPengaruh Penyuluhan ASI
Eksklusif Terhadap Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif dan Sikap Ibu Menyusui
di Kanigoro Kabupaten Blitar
64
Kuesioner Sikap Ibu
NO PERTANYAAN Setuju Sangat
Setuju
1. Dalam Pemberian ASI Eksklusif sangat peduli dan
respon positif dalam memberikan pada bayi
2. ASI Eksklusif adalah asupan makanan bagi bayi
dalam pemenuhan nutrisi dan kebutuhan kesehatan
3. Susu formula dan makanan pendamping ASI sangat
mudah terserang bakteri dan virus dibandingkan
dengan ASI
4. Pemberian ASI sangat penting saat anak diare
5. Saat bayi kurang sehat maka pemberian ASI
eksklusif tetap harus diberikan
6. Pemberian bila ASI ibu lancar sebaiknya pemberian
ASI Formula tidak dianjurkan
Kuesioner Widha Ayu tahun 2014 Skripsi tentang Pengaruh Penyuluhan ASI
Eksklusif Terhadap Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif dan Sikap Ibu Menyusui
di Kanigoro Kabupaten Blitar
65
66
SATUANACARAPENYULUHAN
1. KarakteristikPeserta
1) JumlahPeserta :
2) Peserta :Ibu Menyusui
2. TujuanPenyuluhan
a. TujuanUmum
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui
tentang ASIeksklusif.
b. TujuanKhusus
Setelahselesaimengikutipenyuluhan,diharapkan :
a) PesertadapatmenjelaskanpengertianASIekslusif
b) Pesertadapatmenyebutkan waktuASIeksklusif
c) PesertadapatmenjelaskanmanfaatASIekslusif
d) Peserta dapat menyebutkan tentang kandungan-kandungan
ASIekslusif
e) Pesertadapat membedakan komposisiASIeksklusif,susu formula
3) MateriPenyuluhan
1. Terlampir
4) Metode
a. Ceramah
b. Tanyajawab
67
c. Demonstrasi
d. kuis
5) Media
a. Leaflet
b. Demontrasi
c. LCD
6) Kegiatanpenyuluhan
Memberikesempatanpesertauntukb
ertanya.
7) Evaluasi
A. Pelaksanaan
1. Tanggal/ Jam :
2. Waktu :10.00WIB
3. Tempat :
4. JumlahPeserta : 44 orang
68
5. 0Responterhadap penyuluhan :
a) Jumlahpesertayangaktif :
b) Jumlahpertanyaanyangdiajukan
c) Macampertanyaanyangdiajukan :
1. Bayiusiaberapadapatdiberimakanantambahan?
2. Mengapabayiyangdiberikan ASIterkadangmasihdiare?
3. Mengapa bayi yang minum asi sering BAB dan teksturnya
lembek bahkankadangcair?
MATERI PENYULUHANASIEKSKLUSIF
1. Pengertiandanwaktupemberian
A. ASIEksklusif
Adalah pemberian ASI saja sejak bayi dilahirkan sampai sekitar usia6
bulan.Selama itu bayi tidak diharapkan mendapatkan tambahan cairanseperti:
susu formula, air jeruk, air teh, madu, air putih.Pada pemberianASI eksklusif
bayi juga tidak diberi makanan tambahan seperti : pisang,biscuit,bubursusu,
bubur nasi,tim dsb.
ASI eksklusif diharapkan dapat diberikan sampai 6 bulan,
tanpamakanan pendamping.Diatas usia 6 bulan bayi memerlukan
makanantambahan tetapi pemberian ASI dapat dilanjutkan sampai ia berumur
2 tahun.
B. KandunganASI
1.Mengandungnutrient(zatgizi)yangsesuaiuntukbayi
a. Mengandunglemak
Sumber kalori utama dalam ASI adalah lemak, sekitar 50 %
ASIberasal dari lemak.Kadar kolesterol ASI lebih tinggi dari pada
sususapi, sehingga bayi yang mendapat ASI mempunyai kadar
kolesterollebih tinggi.Disamping kolesterol, ASI mengandung asam
lemakesensial:asam linoleat(omega6)danasam linoleat(omega3)
69
b. Mengandungkarbohidrat
Karbohidrat utama dalam ASI adalaah laktosa.Manfaat
laktosamempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang
pertumbuhanlaktosabasilusbifidus.
3. Mengandungprotein
Protein dalam susu adalah kasein dan whey.Kadar protein sebesar0,9%,
whey sebesar 60%.Didalam ASI terdapat 2 asam
amino,systemuntukpertumbuhan somaticdan taurin untukpertumbuhan otak.
4. Garamdanmineral
Ginjal neonatus belum dapat mengkonsentrasikan air kemih
denganbaik,sehinggadiperlukansusudengankadargaramdanmineralyangrenda
h.ASI mengandung garam dan mineral lebih rendah disbandingsususapi.
5. Vitamin
ASI mengandung vitamin yang diperlukan : yaitu vitamin K, E,
danJ.VitaminKberfungsisebagai katalusatordanpembekuan darah.
SedangkanvitaminE, terutamaterdapatdikolostrom.
2.Mengandungzatprotektif
a. Mengandunglaktobasilus bifidus
Berfungsi mengubah laktosa menjadi asam laktat dan asamasetat.Kedua asam
ini menjadikan saluran pencernaan bersifat asamsehingga menghambat
pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteriekoliyangseringmenyebabkan
diare,sigeladan jamur.
b. mengandunglaktoferin
Merupakan protein yang berikatan dengan zat besi.Dengan pengikatanzat besi,
maka laktoferin bermanfaat untuk menghambat pertumbuhankuman yaitu
stafilokokus dan ekoli.
c. Mengandunglisosom
Merupakan enzim yang dapat memecah dinding bakteri dan antiinflamatori
bekerja bersama peroksida dan askorbat untuk menyerangekolidan sebagian
salmonela.
70
d. Komplemen C3 dan C4
Mempunyai daya opsoni
g. Imunitasseluler
ASI mengandung sel-sel. Sebagian besar (90%) sel tersebut berupa
makrofak, yamg berfungsi membunuh dan memfagasitosis mikroorganisme,
membentuk C3 dan C4 lasozim dan laktoferim.
3.Manfaat ASI
a.Manfaat ASI bagi bayi
1) Mengandung nutrient (zatgizi) yang sesuai untuk bayi
2) Mengandung zatprotektif
3) Efekpsikologis yang mrnguntungkan
4) Mengurangi kariesdentis
5) Mengurangi kejadian maloklusi
b.ManfaatASIbagaibu
1) Aspekkesehatan
Mengurangi perdarahan
Mempercep atinvolusiuterus
Mengurangi Camama
71
Lebih cepat langsing kembali
2) Aspek KB
Metode amenore laktasi
3) Aspek psikologis
Ibu merasa puas telah memberikan ASI pada bayinya
4) Aspek teknis
Tidak merepotkan
Hemat waktu
Praktis
Mudah dibawa kemana-mana
4.Manfaat ASI bagi keluarga
1) Aspek ekonomi
ASI tidak perlu dibeli, sehingga dan yang seharusnya digunakan untuk
membeli susu formula, dapat digunakan untuk keperluan lain.
2) Aspekpsikologis
Kebahagian keluarga bertambah, karena kelahiran lebih jarang
sehinggasuasana kejiwaan ibu baek dan dapat mendekatkan hubungan bayi
dankelaurga.
3) Aspekkemudahan
Sangat praktis karena dapat diberikan dimana saja dan kapan saja.
5.Manfaat ASI bagi Negara
1) Mengurangi angka kesakitan dan kematian anak
2) Mengurangi subsidi untuk RS
3) Mengurangi devisa untuk membeli susu formula
4) Meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa
Sumber : KemenKes RI , 2020
MASTER TABEL
72
MASTER TABEL
1 2 3 18 2 20 2 14 1 12 1 Umur :
2 1 4 19 2 18 2 11 1 19 2 1= < 20 Tahun
3 2 4 20 2 19 2 16 2 19 2 2=21-25Tahun
4 3 3 18 2 18 2 15 2 12 1 3=26-30Tahun
5 2 1 19 2 20 2 17 2 18 2 4=>31
6 2 4 19 2 19 2 17 2 19 2
7 1 3 18 2 18 2 14 1 12 1 Pendidikan :
8 3 3 13 1 19 2 15 2 11 1 1=SD
9 2 4 19 2 17 2 11 1 12 1 2=SMP
10 3 3 18 2 20 2 16 2 18 2 3=SMA/SMK
11 1 1 12 1 18 2 17 2 11 1 4.PT
12 2 4 17 2 17 2 14 1 13 1 Pengetahuan
13 3 4 13 1 19 2 15 2 18 2 Sebelum Penyuluhan
14 2 3 20 2 17 2 16 2 11 1 1=Kurang
15 3 2 17 2 20 2 11 1 20 2 2=Baik
16 1 4 20 2 16 2 16 2 13 1
17 2 3 17 2 11 1 14 1 19 2 Pengetahuan
18 2 4 12 1 17 2 15 2 18 2 Sesudah Penyuluhan
19 2 3 13 1 16 2 17 2 13 1 1=Kurang
20 2 3 16 2 20 2 11 1 20 2 2=Baik
21 1 3 17 2 15 2 18 2 17 2 Sikap
22 4 3 12 1 11 1 12 1 13 1 Sebelum Penyuluhan
23 2 3 10 1 16 2 18 2 17 2 1=Kurang
24 2 4 13 1 15 2 19 2 14 1 2=Baik
25 4 3 14 1 16 2 12 1 20 2
26 2 3 11 1 11 1 19 2 17 2 Sikap
27 1 3 12 1 12 1 18 2 14 1 Sesudah Penyuluhan
28 3 3 14 1 20 2 12 1 16 2 1=Kurang
29 3 4 10 1 15 2 19 2 20 2 2=Baik
30 2 3 11 1 12 1 18 2 14 1
31 3 3 15 2 15 2 19 2 17 2
32 3 3 16 2 20 2 12 1 16 2
73
33 1 3 14 1 12 1 13 1 20 2
34 2 3 10 1 12 1 20 2 14 1
35 2 3 11 1 14 1 10 1 20 2
36 3 3 14 1 13 1 13 1 15 2
37 3 4 15 2 20 2 10 1 20 2
38 2 3 10 1 14 1 10 1 16 2
39 1 4 11 1 13 1 13 1 15 2
40 2 3 16 2 14 1 10 1 16 2
41 3 4 15 2 13 1 10 1 15 2
42 3 4 16 2 14 1 10 1 20 2
43 2 3 15 2 13 1 13 1 15 2
74
Frequencies
Notes
Output Created 29-JAN-2022 22:42:33
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 43
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with valid
data.
Syntax FREQUENCIES VARIABLES=VAR00001
VAR00002
/ORDER=ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:00.00
Elapsed Time 00:00:00.00
[DataSet0]
Statistics
Umur Pendidikan
N Valid 43 43
Missing 0 0
Frequency Table
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid <20 Tahun 8 18.6 18.6 18.6
21-25 Tahun 20 46.5 46.5 65.1
26-30 Tahun 13 30.2 30.2 95.3
>31 Tahun 2 4.7 4.7 100.0
Total 43 100.0 100.0
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SD 2 4.7 4.7 4.7
SMP 1 2.3 2.3 7.0
SMA 26 60.5 60.5 67.4
PT 14 32.6 32.6 100.0
Total 43 100.0 100.0
75
Frequency Table
Pretest Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 20 46.5 46.5 46.5
Baik 23 53.5 53.5 100.0
Total 43 100.0 100.0
Postest Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 15 34.9 34.9 34.9
Baik 28 65.1 65.1 100.0
Total 43 100.0 100.0
Frequency Table
Pretest Sikap
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 22 51.2 51.2 51.2
Baik 21 48.8 48.8 100.0
Total 43 100.0 100.0
Postest Sikap
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 15 34.9 34.9 34.9
Baik 28 65.1 65.1 100.0
Total 43 100.0 100.0
76
NPar Tests
Notes
Output Created 29-JAN-2022 09:26:05
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 43
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing.
Cases Used Statistics for each test are based on all
cases with valid data for the variable(s) used
in that test.
Syntax NPAR TESTS
/K-S(NORMAL)=VAR00001 VAR00002
/MISSING ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:00.00
Elapsed Time 00:00:00.00
Number of Cases Alloweda 157286
a. Based on availability of workspace memory.
[DataSet0]
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pretest Postest
Pengetahuan Pengetahuan
N 43 43
Normal Parametersa,b Mean 14.8837 16.0233
Std. Deviation 3.14120 3.00387
Most Extreme Differences Absolute .100 .118
Positive .100 .099
Negative -.099 -.118
Test Statistic .100 .118
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d .146c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
77
NPar Tests
Notes
Output Created 29-JAN-2022 09:28:08
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 43
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing.
Cases Used Statistics for each test are based on all
cases with valid data for the variable(s) used
in that test.
Syntax NPAR TESTS
/K-S(NORMAL)=VAR00001 VAR00002
/MISSING ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:00.00
Elapsed Time 00:00:00.00
Number of Cases Alloweda 157286
a. Based on availability of workspace memory.
[DataSet0]
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pretest Sikap Postest Sikap
N 43 43
Normal Parametersa,b Mean 14.4186 16.0233
Std. Deviation 3.08786 3.00387
Most Extreme Differences Absolute .109 .118
Positive .109 .099
Negative -.101 -.118
Test Statistic .109 .118
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d .146c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
78
T-Test
Notes
Output Created 24-JAN-2022 09:21:28
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 43
Missing Value Handling Definition of Missing User defined missing values are treated as
missing.
Cases Used Statistics for each analysis are based on the
cases with no missing or out-of-range data
for any variable in the analysis.
Syntax T-TEST PAIRS=VAR00001 WITH
VAR00002 (PAIRED)
/CRITERIA=CI(.9500)
/MISSING=ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:00.00
Elapsed Time 00:00:00.00
[DataSet0]
79
T-Test
Notes
Output Created 24-JAN-2022 09:23:55
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 43
Missing Value Handling Definition of Missing User defined missing values are treated as
missing.
Cases Used Statistics for each analysis are based on the
cases with no missing or out-of-range data
for any variable in the analysis.
Syntax T-TEST PAIRS=VAR00001 WITH
VAR00002 (PAIRED)
/CRITERIA=CI(.9500)
/MISSING=ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:00.02
Elapsed Time 00:00:00.02
[DataSet0]
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Pretest Sikap 14.4186 43 3.08786 .47089
Postest Sikap 16.0233 43 3.00387 .45809
N Correlation Sig.
80
Frequencies
Statistics
Pengetahuan Ibu
Tentang ASI Sikap Ibu Tentang
Eksklusif ASI Eksklusif
N Valid 43 43
Missing 0 0
81
82
83
84