SKRIPSI
Oleh:
Putri Nurfadilah
010318510
i
UNIVERSITAS MEDIKA SUHERMAN
2022
ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui, diperiksa dan siap untuk dipertahankan dihadapan Tim
Penguji Skripsi Program Studi Sarjana Keperawatan Dan Pendidikan Profesi Ners
UNIVERSITAS MEDIKA SUHERMAN
Pembimbing
Mengetahui
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi Ini Telah Diperiksa Dan Disahkan Oleh Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi
Skripsi Program Studi Sarjana Keperawatan Dan Pendidikan Profesi Ners
Universitas Medika Suherman (UMS) Guna Melengkapi Syarat Syarat Untuk
Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Cikarang, 31 Agustus 2022
Ketua Penguji
Anggota penguji
Pembimbing
iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Dengan demikian pernyataan ini dibuat dalam keadaan sadar tanpa unsur
paksaan dari siapapun.
Cikarang, 2022
NIK : 50160365
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Personal Data
Nama : Putri Nurfadilah
Tempat/ Tanggal Lahir : BEKASI, 03 Juni 2000
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Kp. Pulopipisan RT 002 RW 002
Kec.Pebayuran, Kab. Bekasi
Email : Putrinf338@gmail.com
B. Pendidikan Formal
SDN KarangJaya 01 : Tahun 2006-2012
MTS Hidayatul Mubtadiin : Tahun 2012-2014
SMAN 1 Pebayuran : Tahun 2015-2018
Universitas Medika Suherman : Tahun 2018 – Sekarang
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat,
Hidayah, dan Karunia-Nya penulis dapat menyusun skripsi yang berjudul
“Farktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Kecemasan Pada
Penderita Diabetes Mellitus Tipe II Di Wilayah Puskesmas Pebayuran”. Tak
lupa kami sampaikan sholawat dan salam peneliti kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW.
1. Dr. drg. Eddy Suharso, SH., M.Kes, selaku Ketua Yayasan Medika Bahagia.
2. Dr. Triseu Setianingsih, SKM., MKM, selaku Rektor Universitas Medika
Suherman yang telah member kesempatan untuk mengikuti pendidikan sampai
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Amrulloh Ibnu Kholud, S,E., M.M., selaku Ketua Senat dan Ketua LPMI
Universitas Medika Suherman.
4. Ns. Retno Anggraeni Puspita Sari, S.Kep., M.Kes, selaku Wakil Rektor
Bidang Mutu Pendidikan Universitas Media Suherman.
5. Vincet Oktavius, SE, selaku Wakil Rektor II Bidang Human Capital Asset dan
Keuangan Universitas Medika Suherman.
6. Ns. Yana Setiawan, SKM., S.Kep., M.Kep, selaku Wakil Rektor III Bidang
Prestasi dan Kemahasiswaan Universitas Media Suherman. Dan selaku dosen
pembimbing yang bertanggung jawab dalam memberikan pengarahan,
bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
vii
7. Ns. Angga Saeful Rahmat, S.Kep., M.Kep, SP Kep.Kom selaku Ketua LPPM
Universitas Medika Suherman. Sebagai selaku penguji II
8. Herlina Simanjuntak, S.ST., M.Keb selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Medika Suherman
9. Ns. Apriliani Sartika, S.Kep., M.Kes selaku Penanggung Jawab Pendidikan
Protesi Ners di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Medika Suherman.
Sebagai selaku penguji I
10. Ns. Yulidian Nurpratiwi, S.Kep., M.Kep, selaku Penanggung Jawab
Akademik Program Studi Sarjana Keperawatan di Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Medika Suherman
11. Ns. Beatrix Elizabeth, S.Kep M.Kep, selaku Penanggung Jawab Akademik
Sarjana Keperawatan di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Medika
Sauherman
12. Ibu Kastiah. Am. Keb. Sst, selaku ketua posbindu yang telah mengizinkan
saya untuk melakukan penelitian dan mengikuti kegiatan dipuskesmas.
13. Semua dosen pengajar Program S1 Keperawatan beserta staff dan karyawan
Universitas Medika Sherman, yang sudah banyak memberi kesan dan pesan
yang baik bagi penulis.
14. Kedua orang tua penulis yang saya Cintai dan saya Sayangi Alm. Ibu Ipah dan
Bapak Darmansyah serta ketiga saudara penulis Kevin Al Fiansyah selaku
kakak penulis, Hapsah Salsabila, dan Badil Syah Badar selaku adik yang
senantiasa membantu memberikan support melalui doa, perhatian, dorongan
maupun material dan selalu mengingatkan penulis untuk berpacu meraih
kesuksesan.
15. Kepada Keluarga-Keluargaku, Nenekku, Saudaraku, yang membantu
memberikan dukungan,suport melalui doa dalam mengerjakan skripsi ini.
16. Kepada Bapak Sufyan Bintoro, dan Ibu Neneng Nurwiyah (Bunda) selaku
orangtua dari Bayu Adi Prasetyo yang saya sayangi yang selalu memberi
dukungan, support melalui doa, perhatian, dalam menyelesaikan tugas Skripsi
ini
viii
17. Kepada sahabat penulis Sulistya Salbiah, Ratu Najla Shopandi dan Ulfa
Dwiyanti yang senantiasa selalu memberikan bantuan, dukungan, saran dan
semangatnya untuk menyelesaikan tugas Skripsi ini.
18. Teman-teman Program Studi Sarjana Keperawatan angkatan 2018 yang telah
memberikan dukungan kepada penulis.
19. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang
telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi pihak yang membaca laporan ini.
Penulis
Putri Nurfadilah
ix
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PENDIDIKAN
PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MEDIKA SUHERMAN 2022
Nama : Putri Nurfadilah
NIM : 010318510
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT
KECEMASAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II DI
WILAYAH PUSKESMAS PEBAYURAN
ABSTRAK
x
NURSING AND EDUCATION GRADUATE STUDY PROGRAM
NERS PROFESSION FACULTY OF HEALTH SCIENCES
SUHERMAN MEDICA UNIVERSITY 2022
Name : Putri Nurfadilah
ID : 010318510
FACTORS RELATED TO ANXIETY LEVEL IN TYPE II DIABETES
MELLITUS PATIENTS IN THE AREA OF PEBAYURAN PUSKESMAS
ABSTRACT
Background : People with diabetes mellitus experience many life-changing
changes that they need to make throughout their lives, such as changes in diet,
exercise, and blood sugar control. Due to sudden life changes, diabetics
experience several negative psychological reactions to this explanation, such as
anger, helplessness, lack of family support, increased anxiety, and depression.
Objective: Therefore, the formulation of the problem in this study is to determine
what factors are related to the level of anxiety in Type 2 Diabetes Mellitus
Patients in the Pebayuran Health Center area. Methods: this study uses
quantitative, and this type of research is an analytical observational study with a
cross sectional design. the number of samples is 67 respondents who were taken
using total sampling technique. The data used are primary data in the form of
interviews and respondents are asked to fill out questionnaires and secondary
data is a description of the number of people with diabetes mellitus who obtained
data from January to April 2022 at the Pebayuran Health Center. The analysis
used in this study is the chi-square test. Results: the study showed that there was a
significant relationship between length of suffering -value (0.000), complications -
value (0.044), and family support -value (0.004) with anxiety levels. Conclusion:
It is expected that people with diabetes mellitus are more enthusiastic in living a
healthy life so as not to experience anxiety and it is hoped that families and health
workers will cooperate and play a role in the treatment of patients with diabetes
mellitus.
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL...........................................................................................i
PERNYATAAN PERSETUJUAN.......................................................................ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.............................................................................iv
KATA PENGANTAR............................................................................................v
ABSTRAK...........................................................................................................viii
ABSTRACT............................................................................................................ix
DAFTAR ISI...........................................................................................................x
DAFTAR TABEL................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xiii
DAFTAR SINGKATAN.....................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................5
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................5
D. Manfaat Penelitian...................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................8
A. Konsep Dasar Diabetes Mellitus.............................................................8
B. Konsep Dasar Kecemasan.....................................................................20
C. Kecemasan Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe II...........................25
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan Penderita DM...........26
E. Komplikasi Penderita DM.....................................................................28
F. Kerangka Teori......................................................................................31
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL, DEFINISI OPERASIONAL, DAN
HIPOTESIS..........................................................................................................32
A. Kerangka Konseptual Penelitian............................................................32
B. Definisi Operasional..............................................................................32
C. Hipotesis Penelitian...............................................................................34
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN..........................................................35
xii
A. Jenis Penelitian......................................................................................35
B. Populasi Dan Sampel.............................................................................35
C. Variabel Penelitian.................................................................................36
D. Waktu Dan Lokasi Penelitian................................................................36
E. Prosedur Pengumpulan Data..................................................................37
F. Jenis Data...............................................................................................37
G. Sumber Data..........................................................................................38
H. Instrumen Penelitian..............................................................................38
I. Pengolahan Data....................................................................................41
J. Analisa Data...........................................................................................43
K. Etika Penelitian......................................................................................45
BAB V HASIL PENELITIAN............................................................................46
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian......................................................46
B. Hasil Analisa Data.................................................................................47
BAB VI PEMBAHASAN....................................................................................56
A. Keterbatasan Peneliti.............................................................................56
B. Pembahasan Hasil Penelitian.................................................................56
BAB VII KESIMPULAN....................................................................................68
A. Kesimpulan............................................................................................68
B. Saran......................................................................................................68
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................70
LAMPIRAN..........................................................................................................74
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Definisi Operasional..............................................................................33
Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Dukungan Keluarga...........................40
Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Tingkat Kecemasan...........................40
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin (n=67).....................48
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia (n=67)......................................48
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Komplikasi (n=67)..........................49
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lama Menderita (n=67)..................49
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Dukungan Keluarga (n=67).............50
Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Kecemasan (n=67).............50
Tabel 5.10 Hubungan Antara Komplikasi Dengan Tingkat Kecemasan Pada
Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Wilayah Puskesmas Pebayuran (n=67)....52
Tabel 5.11 Hubungan Antara Lama Menderita Dengan Tingkat Kecemasan Pada
Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Wilayah Puskesmas Pebayuran (n=67)....53
Tabel 5.12 Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan
Pada Penderita Diabetes Mellitus Tiper II Di Wilayah Puskesmas Pebayuran
(n=67).....................................................................................................................54
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1 Kerangka Teori.................................................................................................31
3.2 Kerangka Konseptual Penelitian......................................................................32
xv
DAFTAR SINGKATAN
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian..........................................................................75
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian Kesbangpol......................................................76
Lampiran 3. Surat Balasan Puskesmas Pebayuran.................................................77
Lampiran 4. Bukti Bimbingan...............................................................................78
Lampiran 5. Surat Permohonan Menjadi Responden............................................82
Lampiran 6. Lembar Persetujuan Menjadi Responden..........................................83
Lampiran 7. Kuesioner Identitas Responden.........................................................84
Lampiran 8. Kuesioner Dukungan Keluarga Pasien Diabetes Mellitus II.............85
Lampiran 9. Kuesioner Tingkat Kecemasan..........................................................88
Lampiran 10. Dokumentasi....................................................................................90
Lampiran 11. Hasil SPSS.......................................................................................91
Lampiran 12. Rekapitulasi Data..........................................................................111
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang ditargetkan yang terjadi
ketika pankreas tidak memproduksi insulin (hormon yang mengatur darah atau
glukosa) atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin
yang dibuatnya. Diabetes merupakan penyakit yang sangat penting bagi
kesehatan masyarakat dan merupakan salah satu dari empat penyakit tidak
menular prioritas yang menjadi perhatian para pemimpin dunia untuk
dipantau. (Diabetes, n.d.). Diabetes mellitus biasa dianggap menggunakan the
silent killer (karena banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya menyandang
diabetes) lantaran penyakit ini dapat mengenai semua organ dalam tubuh dan
mengakibatkan banyak sekali macam keluhan. Diabetes mellitus bisa
mengakibatkan komplikasi diantaranya gangguan penglihatan, katarak,
penyakit jantung, ginjal, inpotensi seksual, infeksi paru – paru, gangguan
pembuluh darah, stoke dan sebagainya. Salah satu komplikasi lain diabetes
melitus merupakan luka sulit sembuh atau ulkus diabetikum yg rentang infeksi
dan mengakibatkan luka sebagai busuk atau gangreng (Njotomulio &
Pramadi, 2021).
Pada tahun 2011, WHO menetapkan bahwa dari berbagai jenis diabetes
mellitus, diabetes mellitus tipe 2 merupakan tipe yang paling tinggi persentase
penderitanya yaitu sebesar (90–95%). Berdasarkan data International
Diabetes Federation (IDF) 2013, penderita diabetes mellitus tipe 2 sebesar
(80%) berada di negara yang berpenghasilan rendah atau menengah dengan
rentang usia 40–59 tahun (Nurayati & Adriani, 2017).
Menurut International Diabetes Federation (IDF) pada Tahun 2019
mencatat 537 juta orang dewasa (umur 20–79 tahun) atau 1 dari 10 orang
hidup dengan diabetes di seluruh dunia. termasuk diabetes tipe 1 dan tipe 2,
serta didiagnosis dan diabetes yang tidak terdiagnosis. Angka ini diprediksi
akan meningkat menjadi 643 juta pada 2030 dan 784 juta pada 2045
1
2
dan depresi. Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Faktor – faktor yang Berhubungan Dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien
Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Wilayah Puskesmas Pebayuran yang meliputi
Dukungan Keluarga, Komplikasi, dan Lama menderita penderita Diabetes
Mellitus Tipe 2”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan diatas peneliti menyimpulkan bahwa
Kecemasan diprediksi oleh WHO menjadi penyebab utama masalah pada
tahun 2020 dan penyakit nomor dua di dunia setelah jantung iskemik. Orang
dengan penyakit kronis, rentan mengalami kecemasan salah satunya adalah
penderita diabetes. Terdapat 48% penderita diabetes yang mengalami
kecemasan dan khawatir tentang kondisi mereka. Badan Kesehatan Dunia
menemukan bahwa 27% pasien Diabetes Mellitus menderita kecemasan.
Karena orang dengan diabetes mengalami banyak perubahan yang mengubah
hidup, yang perlu mereka lakukan sepanjang hidup mereka, seperti perubahan
pola makan, olahraga, dan kontrol gula darah. Karena perubahan hidup yang
tiba-tiba, penderita diabetes mengalami beberapa reaksi psikologis negatif
terhadap penjelasan ini, seperti kemarahan, ketidakberdayaan, kurangnya
dukungan keluarga, peningkatan kecemasan, dan depresi. Seseorang dengan
tingkat kecemasan bisa mempengaruhi kesehatan, diabetes mellitus akan
menaikan stresor pada seseorang dimana stresor ini bisa menyebabkan
kecemasan sebagai akibatnya bisa mengakibatkan kadar gula darah semakin
tinggi. Resiko terjadinya kecemasan akan cenderung lebih tinggi pada orang
yang mengidap diabetes melllitus. Komplikasi dan penanganan diabetes
mellitus bisa berperan penting terjadinya kecemasan dalam pasien diabetes
mellitus. Kecemasan merupakan hal yang tidak gampang dihadapi oleh
penderita diabetes mellitus. Berdasarkan Latar Belakang yang telah diuraikan
diatas, permasalahan yang timbul dalam penelitian ini adalah pada 10 dari 15
penderita diabetes mellitus tipe 2 yang memiliki kecemasan. Oleh karena itu
6
C. Tujuan Penelitian
D. Tujuan Umum
Tujuan Umum dari penelitian ini adalah untuk Mengidentifikasi
Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Kecemasan Pada
Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Wilayah Puskesmas Pebayuran.
E. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus dari penelitian ini adalah :
a. Untuk Mengidentifikasi distribusi frekuensi usia, jenis kelamin, lama
menderita, komplikasi, dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan
penderita diabetes mellitus tipe 2 Di Wilayah Puskesmas Pebayuran
b. Untuk Mengidentifikasi hubungan antara lama menderita dengan
tingkat kecemasan penderita diabetes mellitus tipe 2 Di Wilayah
Puskesmas Pebayuran
c. Untuk Mengidentifikasi hubungan antara komplikasi dengan tingkat
kecemasan penderita diabetes mellitus tipe 2 Di Wilayah Puskesmas
Pebayuran
d. Untuk Mengidentifikasi hubungan antara dukungan keluarga dengan
tingkat kecemasan penderita diabetes mellitus tipe 2 Di Wilayah
Puskesmas Pebayuran
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan para
pembaca, dapat dijadikan bahan referensi atau sumber informasi untuk
penelitian berikutnya, dan sebagai bahan bacaan di perpustakaan mengenai
7
B. Manfaat Praktis
a. Bagi Program Studi
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi dan
referensi bagi perbaikan sistem pelayanan pendidikan siswa.
b. Bagi Profesi Keperawatan
Hasil penelitian ini memberikan pengetahuan tambahan bagi
para profesi keperawatan tentang faktor-faktor yang berhubungan
dengan tingkat kecemasan pada pasien diabetes tipe 2, sehingga
membantu dalam memberikan asuhan keperawatan dan diharapkan
dapat menjadi masukan bagi profesi keperawatan dalam mata kuliah
keperawatan medika bedah.
c. Bagi Universitas
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan
dan bahan masukan bagi pimpinan universitas dan civitas akademik,
serta diharapkan bermanfaat dan menjadi bahan referensi untuk
penelitian lebih lanjut.
d. Bagi Lahan Penelitian
Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi bagi lahan
penelitian tentang faktor – faktor yang berhubungan dengan tingkat
kecemasan pada pasien diabetes mellitus tipe 2.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
9
d. Gestational Diabetes
Diabetes tipe ini meningkat atau hiperglikemik selama
kehamilan, dan kadar gula darah dalam arah normal tetapi di bawah
diagnosis umum diabetes. Wanita dengan diabetes saat hamil berada
pada peningkatan risiko komplikasi selama kehamilan. Ibu yang
mengalami diabetes gestasional memiliki peningkatan risiko terkena
diabetes tipe 2 di kemudian hari.
3) Jenis Kelamin
Baik pada pria maupun perempuan memiliki risiko yang
sama terkena diabetes di awal masa dewasa. Sejak usia 30 tahun,
perempuan memiliki risiko yang lebih tinggi dibanding pria. Jenis
kelamin perempuan lebih berisiko terkena Diabetes mellitus Tipe 2
dibandingkan laki – laki. Secara fisik perempuan lebih berisiko
mengidap diabetes karena secara fisik perempuan memiliki
peluang peningkatan indeks massa tubuh yang lebih besar.
Perempuan beresiko terkena diabetes mellitus tipe 2 karena
Sindroma siklus menstruasi pascamenopause menyebabkan
mudahnya penimbunan distribusi lemak tubuh akibat proses
hormonal tersebut sehingga perempuan berisiko menderita diabetes
mellitus tipe 2.
Pria dan wanita sama-sama berisiko terkena diabetes di
masa dewasa. Sejak usia 30 tahun, wanita memiliki risiko tinggi
terkena penyakit ini daripada pria. Wanita lebih mungkin
mengembangkan diabetes tipe 2 daripada pria. Secara fisik, wanita
lebih berisiko terkena diabetes karena fisik mereka lebih cenderung
meningkatkan indeks massa tubuhnya. Wanita berisiko lebih tinggi
terkena diabetes tipe 2 karena sindrom siklus menstruasi
pascamenopause mudah menyebabkan penimbunan dan distribusi
lemak tubuh akibat proses hormonal, sehingga wanita berisiko
terkena diabetes tipe II. Hasil analisis variabel jenis kelamin
menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna dengan kejadian
Diabetes Mellitus tipe 2 dengan p–value 0,346 (p > 0,05), namun
risiko terkena Diabetes Mellitus tipe 2 subjek perempuan adalah
1.749 kali lebih tinggi. Banyak dari responden adalah laki-laki.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Komariah & Rahayu, 2020) yang menyatakan bahwa tidak ada
hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan kejadian
diabetes tipe 2.
14
sedikit atau tidak ada insulin. Ini dapat ditentukan oleh jumlah protein
Cpeptida yang rendah atau sama sekali tidak terdeteksi.
b. Diabetes Melitus Tipe 2
Jenis diabetes ini mengembangkan hiperinsulinemia, tetapi
perkembangan resistensi insulin mencegah insulin memasukkan
glukosa ke dalam jaringan. Ini adalah suatu kondisi di mana
kemampuan insulin untuk merangsang dan menghambat penyerapan
glukosa oleh insulin di jaringan perifer berkurang. Dengan demikian,
perkembangan resistensi insulin (reseptor insulin dianggap tinggi
dalam darah dan tidak berfungsi lagi) menyebabkan defisiensi insulin
relatif. Hal ini mengurangi sekresi insulin menjadi glukosa dan dapat
membuat sel beta pankreas tidak sensitif terhadap keberadaan glukosa.
Secara umum, penderita diabetes tipe ini berusia di atas 40
tahun. Namun, diagnosis terbaru menunjukkan bahwa banyak anak
menderita diabetes tipe 2. Ini sering disebut sebagai MODY (Maturity
Onset Diabetes). Pada diabetes mellitus tipe 2, pemicu utamanya
diduga kelebihan berat badan atau kelebihan lemak. Selain itu, faktor
risiko diabetes tipe 2 lainnya adalah usia, riwayat keluarga, kurangnya
aktivitas fisik, riwayat diabetes selama kehamilan, dan pola konsumsi
yang tidak tepat.
c. Diabetes Melitus Tipe Lain
Jenis diabetes ini ditandai oleh faktor genetik fungsi sel beta,
stigma genetik kerja insulin, gangguan endokrin pankreas, dan
peningkatan kadar glukosa darah yang disebabkan oleh virus
iatrogenik metabolik endokrin lainnya, yang dapat dipengaruhi oleh
gangguan tersebut.
d. Diabetes Melitus Gestasional
Diabetes gestasional Diabetes tipe ini terjadi selama kehamilan
biasanya selama trimester kedua dan ketiga kehamilan. Diabetes
gestasional dikaitkan dengan peningkatan komplikasi perinatal. Pasien
17
b. Gejala Kronik
Pada beberapa kasus, penderita diabetes melitus tidak
menunjukkan gejala akut (mendadak) dan baru muncul setelah
menderita berbulan – bulan atau bertahun – tahun. Gejala – gejala ini
dikenal sebagai gejala kronis. Gejala kronis yang umum adalah pasien
mengalami beberapa gejala berikut:
1) Kesemutan
2) Kulit terasa panas atau seperti tertusuk – tusuk jarum
3) Kulit pada jari kaki tebal sehingga kalau berjalan seolah – olah
sedang berjalan di atas bantal atau kasur
4) Keram
5) Mudah mengantuk
6) Mata kabur
7) Gatal di sekitar kemaluan, terutama wanita
8) Gigi mudah goyah dan mudah lepas.
5) Jenis Kelamin
Jenis kelamin dapat berdampak signifikan terhadap tingkat
kecemasan, dan disebutkan juga bahwa wanita memiliki risiko
lebih tinggi mengalami kecemasan dibandingkan pria.
3. Tingkat Kecemasan
Stuart (2017) menyatakan bahwa kecemasan berkaitan erat dengan
ketakutan dan ketidakberdayaan. Keadaan cemas ini tidak memiliki tujuan
khusus. Tingkat kecemasan memiliki berbagai karakteristik dan gejala
yang bergantung pada kedewasaan individu, pemahaman mengatasi
ketegangan, harga diri, dan mekanisme yang digunakan. Kecemasan dapat
dibagi menjadi empat tahap
a. Cemas Ringan
Kecemasan ringan atau cemas yang normal menjadi bagian dari
kehidupan sehari-hari dan menyebabkan waspada dan meningkatkan
persepsinya terhadap penyakit diabetes mellitus dengan komplikasi
dan lama perawatannya (Di et al., n.d.)
b. Cemas Sedang
Kecemasan sedang akan terjadi pada individu untuk lebih fokus
pada apa yang sudah terjadi, mengesampingkan orang lain, dan
memungkinkan individu untuk menerima perhatian yang lebih fokus
Menurut Novitasari (2018), diabetes memerlukan perhatian terhadap
pola makan, aktivitas dan pengobatan, sehingga diabetes perlu
diprioritaskan dan ditangani..
c. Cemas Berat
Pada kecemasan yang serius, individu tidak dapat lagi berpikir
keras, dan cenderung memikirkan hal-hal kecil dan mengabaikan
orang lain. Diabetes dengan komplikasi yang memerlukan
pembedahan dapat menyebabkan ketidaknyamanan fisik dan
kecemasan yang terus menerus, sehingga sulit untuk fokus dalam
pengambilan keputusan (Novitasari, 2018).
24
d. Panik
Kepanikan pada tahap ini mengganggu bidang perseptual,
sehingga individu tidak mampu mengendalikan dirinya sendiri dan
tidak mampu berbuat apa – apa meski dibimbing (Stuart, 2017).
d. Respon Efektif
Mudah terganggu, tidak sabar, gelisah, tegang, nervus,
ketakutan, gugup. Menurut Novitasari (2018), gejala kecemasan pada
pasien diabetes melitus tipe 2 antara lain:
1) Kehilangan minat dan kegembiraan
2) Mudah lelah
3) Konsentrasi dan perhatian berkurang
4) Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
5) Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
6) Gagasan atau perbuatan membahayakan diri
7) Tidur terganggu
8) Nafsu makan berkurang
E. Komplikasi Penderita DM
Reaksi-reaksi ini yang apabila terjadi pada penderita yang sudah
mengalami komplikasi, akan mempengaruhi penyakit komplikasinya.
Misalnya ketika penderita yang sudah mengalami komplikasi pada
jantungnya, dan mengalami kecemasan dengan reaksi pada jantung yang
berdegup kencang, maka akan berdampak buruk pada penyakit jantungnya
tersebut. Sejalan dengan pendapat (Butcher, dalam Kaju et al., 2020) bahwa
respon fisiologis terhadap kecemasan dapat mempengaruhi aksis hipotalamus-
hipofisis, sehingga dapat mempengaruhi fungsi endokrin seperti peningkatan
kadar kortisol, yang mungkin, pada kenyataannya, memiliki efek antagonis
fungsi insulin dan dapat mempengaruhi kontrol gula darah.
Komplikasi yang terjadi pada penderita DM terbagi menjadi dua
kategori, yaitu:
1. Komplikasi Metabolik Akut
Komplikasi akut terjadi ketika kadar gula darah seseorang naik atau
turun tajam dalam waktu yang singkat. Kadar gula darah bisa turun drastis
jika pasien memiliki pola makan yang terlalu dibatasi. Perubahan besar
dan tiba – tiba bisa berbahaya. Komplikasi metabolik akut dapat terjadi
dalam bentuk hipoglikemia, suatu kondisi pada orang yang kadar gula
darahnya di bawah normal. Komplikasi metabolik lain yang umumnya
terkait dengan diabetes adalah ketoasidosis diabetik (KAD).
29
F. Kerangka Teori
Faktor resiko yang tidak dapat diubah Faktor resiko yang dapat diubah
Ras atau Etnik Obesitas
Umur Aktifitas kurang
Jenis kelamin Pola makan
Keluarga yang menderita DM Hipertensi
Riwayat penderita DM Gestasional
Gejala: poliphagia, Polidipsia, Poliuria
dan gejala lainnya
Faktor Internal
Faktor Eksternal Usia
Ancaman terhadap integritas diri Jenis kelamin
Penyakit Pendidikan dan ekonomi
Trauma fisik Lingkungan
Ancaman terhadap konsep diri Pengetahuan dan pengalaman
Dukungan keluarga
B. Definisi Operasional
Menurut Iin (2018) menjelaskan bahwa definisi operasional merupakan
unsur dari penelitian yang memberikan informasi ilmiah untuk membantu
peneliti memudahkan membaca serta menjelaskan arti penelitian dalam
menyelesaikan pengukuran atau pengamatan terhadap variabel – variabel yang
bersangkutan dalam mengembangkan instrument.
32
33
34
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah suatu jawaban sementara atau kesimpulan sementara
dari apa yang menjadi permasalahan dan dibuktikan dari hasil penelitian yang
dilakukan (Imron, 2018). Hipotesis yaitu suatu jawaban atas pertanyaan
penelitian yang telah dirumuskan atau kebenaran yang akan dibuktikan dalam
penelitian, maka hipotesis itu dapat benar atau salah dan dapat diterima atau
ditolak. Hipotesis yang ingin dibuktikan peneliti yaitu:
1. Ha: Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan
pada penderita Diabetes Mellitus tipe II di Wilayah Puskesmas Pebayuran.
2. H0: Tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat
kecemasan pada penderita Diabetes Mellitus tipe II di Wilayah Puskesmas
Pebayuran
3. Ha: Ada hubungan antara lama menderita dengan tingkat kecemasan pada
penderita Diabetes Mellitus tipe II di Wilayah Puskesmas Pebayuran.
4. H0: Tidak ada hubungan antara lama menderita dengan tingkat kecemasan
pada penderita Diabetes Mellitus tipe II di Wilayah Puskesmas Pebayuran.
5. Ha: Ada hubungan antara komplikasi dengan tingkat kecemasan pada
penderita Diabetes Mellitus tipe II di Wilayah Puskesmas Pebayuran.
6. H0: Tidak ada hubungan antara komplikasi dengan tingkat kecemasan
pada penderita Diabetes Mellitus tipe II di Wilayah Puskesmas Pebayuran.
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik, yaitu
rancangan penelitian yang dilakukan untuk menganalisa hubungan antara
variabel independent terhadap variabel dependent. Metode penelitian ini
menggunakan Cross Sectional. Pendekatan penelitian cross sectional
merupakan suatu penelitian yang mempelajari korelasi antara paparan atau
faktor – faktor risiko (independen) dengan akibat atau efek (dependen),
dengan cara pendekatan observasional atau pengumpulan data dilakukan
bersamaan secara serentak dalam satu waktu antara faktor risiko dengan
efeknya (point time approach), artinya semua variabel baik variabel
independen maupun variabel dependen diobservasi pada waktu yang sama
(Luis & Moncayo, n.d.).
36
37
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan suatu konsep agar dapat diteliti secara
empiris atau berdasarkan pengalaman seperti dari penemuan, percobaan,
pengamatan yang telah dilakukan (Imron, 2018). Pada penelitain ini variabel
yang akan dilakukan penelitian dibagi menjadi dua yaitu variabel dependen
dan variabel independen. Variabel Dependen atau variabel terkait adalah
variabel yang keberadaannya dipengaruhi oleh variabel lain dan menjadi
variabel akibat kerana dipengaruhi oleh variabel independen atau bebas
(Imron, 2018). Variabel dependen dalam penelitain ini adalah Tingkat
Kecemasan. Sedangkan Variabel independen atau variabel bebas adalah
variabel yang mempengaruhi variabel dependen atau menjadi sebab perubahan
atau munculnya variabel terkait (Imron, 2018). Variabel independen dalam
penelitaian ini adalah komplikasi, lama menderita, dukungan keluarga.
F. Jenis Data
Jenis data yang diambil dalam penelitian ini adalah jenis kuantitatif,
jenis data penelitian yang berupa angka atau bilangan (Imron, 2018). Adapun
penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder yang dijabarkan
sebagi berikut:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang didapatkan secara langsung. Pada
penelitian ini data primer diambil meliputi identitas responden, komplikasi
Diabetes Mellitus, lamanya menderita Diabetes Mellitus serta kuesioner
yang diberikan Dukungan Keluarga dan Tingkat Kecemasan.
39
40
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapatkan dari pihak kedua atau
lain. Pada penelitian ini data sekunder yang diambil berupa gambaran
mengenai jumlah penderita Diabetes Mellitus di Puskesmas Pebayuran.
G. Sumber Data
Berdasarkan sumber data, terbagi menjadi data primer dan data
sekunder. Pada penelitian ini dijabarkan sumber data sebagai berikut:
1. Data Primer
Data primer yaitu responden menjawab pertanyaan yang disediakan oleh
peneliti.
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu berupa jurnal, sumber refrensi dan buku pendukung.
H. Instrumen Penelitian
Instumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah dengan
menggunakan angket atau kuesioner, karena sejumlah pertanyaan atau
pernyataan tertulis digunakan untuk memperoleh informasi dari responden
tentang laporan pribadinya, atau hal-hal yang diketahuinya. Kuesioner
diberikan kepada responden yang menderita penyakit diabetes mellitus di
wilayah puskesmas pebayuran. Pengisian kuesioner dilakukan setelah
responden menyetujuinya. Dalam hal ini penelitian menggunakan kuesioner
tertutup dimana alternatif jawaban yang telah disediakan. Namun sebelum
semua itu disebarkan untuk kuesioner variabel independen harus diuji
validitas dan relibilitasi dengan melakukan uji coba kuesioner dengan tujuan
layak atau tidak untuk disebarkan pada saat penelitian. Uji validitas dan
reliabilitas yang digunakan yaitu perangkat lunak statistik melalui komputer.
Kuesioner dalam penelitian ini untuk diuji validitas dan reliabilitasinya
diambil dari responden yang menderita penyakit diabetes mellitus di wilayah
puskesmas pebayuran.
41
42
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar –
benar mengukur apa yang diukur. Uji validitas bertujuan untuk
mengetahui apakah kuesioner yang telah disusun mampu mengukur apa
yang akan diukur (Notoatmodjo, 2018). Maka untuk penelitian ini akan
diuji dengan uji korelasi antar skors (nilai tiap-tiap item pertanyaan dengan
nilai skors total kuesioner) bila semua pertanyaan mempunyai korelasi
yang bermakna (Crostruct Validity).
Koefisien korelasi yang diperoleh masih harus diuji signifikansinya
dengan membandingkan dengan tabel r. Butir pertanyaan dikatakan valid
jika nilai r hitung > r tabel atau nilai p < 0,05. Syarat minimum untuk
dianggap memenuhi syarat adalah jika r = (0,3), jadi jika korelasi antara
butir dengan skore total kurang dari (0,3) maka butir dalam instrumen
tersebut dinyatakan tidak valid (Sugiyono, 2018).
Untuk variabel dukungan keluarga dengan menggunakan kuesioner
HDFSS telah dilakukan uji validitas oleh peneliti sebelumnya (Yusra,
dalam Ety 2017) dan didapat nilai r = 0,006 – 0,745 sehingga instrumen
dikatakan signifikan dan telah valid untuk digunakan dalam penelitian.
Sedangkan tingkat kecemasan menggunakan kuesioner Zung Sel-Rating
Anxiety Scale (ZSAS) yang telah dilakukan uji validitas oleh peneliti
sebelumnya (Nur, 2016) dan didapat nilai r = 0,388 – 0,888 sehingga
instrumen dikatakan signifikan dan telah valid untuk digunakan dalam
penelitian.
Hasil pengamatan pada ertabel didapatkan nilai dari sampel (N) =
30 responden dengan tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar 0,3610. Pada
kuesioner HDFSS terdapat 29 item yang dimana 19 item valid dan 10 item
tidak valid. Sehingga hanya terdapat 19 item yang akan di jadikan
penelitian oleh peneliti.
Jadi hasil pengamatan pada ertabel didapat nilai sampel (N) = 20
responden dengan tingkat signifikan 0,05 yaitu sebesar 0,444 Pada
kuisioner tingkat kecemasan Zung Sel-Rating Anxiety Scale (ZSAS)
43
Reliability Statistics
Cronbach's Cronbach's N of
Alpha Alpha Based Items
on
Standardized
Items
.911 .912 20
I. Pengolahan Data
Kegiatan pengolahan data dilaksanakan setelah kegiatan pengumpulan
data dilakukan. Menurut Imron (2018) dalam pengolahan data terdapat
langkah – langkah yang ditempuh atau yang harus dilakukan antara lain yaitu:
1. Editing Data
Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan lembar jawaban kuesioner
terlebih dahulu, apakah susah sesuai yang diharapkan atau belum, yaitu
dengan menggunakan melihat dan mengamati seluruh jawaban untuk
memastikan pertanyaan/pernyataan menurut kuesioner telah terjawab
semua, serta melihat kelengkapan agar tidak mengganggu pada proses
pengolahan data berikutnya.
2. Coding Data
Adalah suatu proses pemberian angka pada setiap pertanyaan yang
terdapat pada kuesioner, yang bertujuan untuk menelaah data mentah dan
memudahkan dalam menganalisa.
45
3. Entry Data
Langkah memasukan data hasil penelitian kedalam tabel berdasarkan atau
sesuai dengan kriteria.
4. Scoring Data
Scoring merupakan tahap pemberian nilai pda setiap pertanyaan
untuk menentukan nilai keseluruhan hasil jawaban dari responden. Scoring
pada kategori tiap variabel penelitian ini adalah:
a. Scoring pada kuesioner dukungan keluarga
1) = 75 : dinyatakan baik jika nilai sama dengan 75
2) < 75 : kurang baik jika nilai kurang dari 75
b. Scoring pada kuesioner tingkat kecemasan
1) 20 – 40 = kecemasan ringan
2) 45 – 59 = kecemasan sedang
3) 60 – 74 = kecemasan berat
4) 75 – 80 = kecemasan panik
5. Prosecing Data
Langkah ini jawaban dari masing – masing responded yang dalam
bentuk kode kategori kemudian dimasukan kedalam tabel atau ke kolom –
kolom dengan cara menghitung frekuensi data, memasukan data boleh
dengan cara manual atau perangkat lunak statistic melalui komputer. Pada
tahap ini, data – data yang sudah melalui proses coding dan editing
dimasukan ke dalam program komputer agar dapat memudahkan untuk
dianalisis.
6. Cleaning Data
Cleaning data dilakukan agar tidak terjadi kesalahan pada saat
melakukan analisis lebih lanjut. Dengan cara yaitu memeriksa kembali
untuk memastikan bahwa data bersih dari kesalahan, baik salah dalam
pengkodean maupun dalam membaca kode, dan diharapkan data tersebut
benar-benar telah siap dianalisis.
46
J. Analisa Data
Analisis data adalah pengelompokan data berdasarkan karakteristik
responden, menyajikan data dari setiap variabel yang diselidiki dengan
menggunakan perhitungan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Analisis
data dilakukan untuk menjelaskan hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat dengan analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan
uji statistik.
1. Analisis Univariat
Analisis univariat adalah analisis setiap variabel berdasarkan survei.
Analisis ini biasanya hanya menggambarkan distribusi dan persentase
masing-masing variabel tanpa mencapai kesimpulan yang bersifat umum
(Ghozali,2018). Analisis Univariat dilakukan untuk menggambarkan
distribusi frekuensi masing-masing variabel, baik variabel bebas
(komplikasi, lama menderita diabetes dan dukungan keluarga), variabel
terikat (tingkat kecemasan). Dengan rumus :
Keterangan :
F
P= x 100%
n
Keterangan :
P = Nilai yang didapat
F = Skor yang didapat
n = Skor maksimal
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat. Analisis yang digunakan disesuaikan
dengan rancangan penelitian yang digunakan dan skala data dari variabel
yang diteliti karena variabel bebas dan variabel terikat bersekala ordinal
maka analisis bivariat yang digunakan adalah uji statistik chi-square
47
3. Odds Ratio
Hasil uji Chi-Square hanya dapat menyimpulkan ada atau tidaknya
perbedaan proporsi antar kelompok mana yang memiliki resiko lebih besar
terhadap kelompok lain. Penelitian yang menggunakan desain cross
sectional adalah untuk mengetahui derajat hubungan dua variabel
digunakan dengan odds ratio (OR). Nilai OR merupakan estimasi untuk
terjadinya Out Come sebagai pengaruh adanya variabel independen.
Perubahan suatu unit variabel independen akan menyebabkan perubahan
sebesar nilai OR pada variabel independen, dan estimasi confidence
interval (CI),OR ditetapkan pada tingkat kepercayaan 95%.
Adapun rumus odds ratio adalah :
a .d
` ¿=
b.c
OR = 1 : Artinya kelompok satu dengan kelompok lain, tidak ada
perbedaan resiko.
OR < 1 : Artinya kelompok satu memiliki efek proteksi atau perlindungan.
OR > 1 : Artinya kelompok satu memiliki perbedaan dari kelompok
lainnya.
48
K. Etika Penelitian
Etika penelitian dalam pengumpulan data ini memiliki prinsip yang
dibagi menjadi tiga bagian yaitu prinsip kepentingan, prinsip penghormatan
terhadap hak subjek, dan prinsip ketidakberpihakan (Nursalam, 2017). Peneliti
menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian yang mereka lakukan. Semua
responden menerima surat masuk untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
Menurut penelitian Hidayat dalam Azizah (2018), peneliti harus
mempertimbangkan etika dalam penelitian sebagai berikut:
1. Informed Consent
Informed consent merupakan bentuk kesepakatan antara peneliti
dan responden bahwa mereka menyetujui untuk menjadi responden
sebelum melakukan penelitian. Tujuan dari informed consent adalah untuk
memberikan subjek pemahaman tentang maksud dan tujuan dari penelitian
yang dilakukan.
2. Anonimitas (Tanpa Nama)
Dalam penelitian ini, masalah etika adalah untuk memastikan
penggunaan subjek penelitian dengan tidak menyebutkan nama. Untuk
daftar alat ukur yang diberikan kepada responden, cukup dengan
menuliskan kode atau hasil survei yang ditampilkan pada formulir
pendataan.
3. Kerahasiaan
Dalam penelitian ini, masalah etika adalah untuk menjamin
kerahasiaan hasil penelitian, termasuk informasi dan hal – hal lain. Peneliti
memastikan kerahasiaan semua informasi yang dikumpulkan dan hanya
melaporkan temuan dari kumpulan data tertentu.
BAB V
HASIL PENELITIAN
49
50
a. Jenis Kelamin
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Jenis Kelamin (n=67)
b. Usia
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia (n=67)
41 – 50 39 58,2%
51 – 60 28 41,8%
Total 67 100,0%
Sumber: Data Primer 2022
c. Komplikasi
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Komplikasi (n=67)
d. Lama Menderita
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Lama Menderita (n=67)
e. Dukungan Keluarga
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Dukungan Keluarga (n=67)
Baik 33 49,3%
Tidak Baik 34 50,7%
Total 67 100,0%
Sumber: Data Primer 2022
f. Tingkat Kecemasan
Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Tingkat Kecemasan (n=67)
Ringan 22 32,8%
Sedang 27 40,3%
Berat 18 26,9%
Total 67 100,0%
Sumber: Data Primer 2022
Tingkat Kecemasan
Total P
Komplikasi Ringan Sedang Berat
n % n % n % n %
Tidak
11 40,7% 6 22,2% 10 37,0% 27 100,0%
Komplikasi 0,044
Komplikasi 11 27,5% 21 52,5% 8 20,0% 40 100,0%
Total 22 32,8% 27 40,3% 18 26,9% 67 100,0%
Sumber: Data Primer 2022
Berdasarkan pada tabel 5.6 diatas menunjukan bahwa dari 67
responden diabetes mellitus tipe 2 diwilayah puskesmas pebayuran
dapat diketahui bahwa responden yang tidak memiliki komplikasi
cenderung memiliki tingkat kecemasan yang ringan sebanyak 11 orang
atau (40,7%), tingkat kecemasan sedang sebanyak 6 orang atau
(22,2%), dan tingkat kecemasan berat sebanyak 10 orang atau (37,0%).
Sedangkan yang memiliki komplikasi cenderung memiliki tingkat
kecemasan yang ringan sebanyak 11 orang atau (27,5%), tingkat
kecemasan sedang sebanyak 21 orang atau (52,5%), dan tingkat
kecemasan berat sebanyak 8 orang (20,0%).
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan chi-
square menunjukan nilai P= 0,044 < α = 0,05 yang artinya H0 ditolak
dan Ha diterima. Maka dapat diambil kesimpulan secara statistic
bahwa ada hubungan antara komplikasi dengan tingkat kecemasan
pada penderita diabetes mellitus tipe 2 diwilayah puskesmas
pebayuran.
56
Tingkat Kecemasan
Lama Total
Ringan Sedang Berat P
Menderita
n % n % n % n %
> 10 Tahun 14 56,0% 6 24,0% 5 20,0% 25 100,0%
5-10 Tahun 3 13,6% 19 86,4% 0 00,0% 22 100,0%
0,000
< 5 Tahun 5 25,0% 2 10,0% 13 65,0% 20 100,0%
Total 22 32,8% 27 40,3% 18 26,9% 67 100,0%
Sumber: Data Primer 2022
Berdasarkan pada tabel 5.7 diatas menunjukan bahwa dari 67
responden diabetes mellitus tipe 2 diwilayah puskesmas pebayuran
dapat diketahui bahwa responden lama menderita lebih dari 10 tahun
cenderung memiliki tingkat kecemasan yang ringan sebanyak 14 orang
atau (56,0%), tingkat kecemasan sedang sebanyak 6 orang atau
(24,0%), dan tingkat kecemasan berat sebanyak 5 orang (20,0%).
Sedangkan responden dengan lama menderita 5-10 tahun cenderung
memiliki tingkat kecemasan ringan sebanyak 3 orang atau (13,6%),
tingkat kecemasan sedang sebanyak 19 orang atau (86,4%), dan
tingkat kecemasan berat sebanyak 0 orang atau (00,0%). Dan
responden dengan lama menderita kurang dari 5 tahun cenderung
memiliki tingkat kecemasan yang ringan sebanyak 5 orang (25,0%),
tingkat kecemasan sedang sebanyak 2 orang atau (10,0%),dan tingkat
kecemasan berat sebnyak 13 orang atau (65,0%).
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan chi-
square menunjukan nilai P= 0,000 < α = 0,05 yang artinya H0 ditolak
dan Ha diterima. Maka dapat diambil kesimpulan secara statistic
bahwa ada hubungan antara lama menderita dengan tingkat kecemasan
57
Tingkat Kecemasan
Dukungan Total P
Ringan Sedang Berat
Keluarga
n % n % n % N %
Baik
12 36,4% 18 54,5% 3 9,1% 33 100,0%
(Mendukung)
0,004
Tidak Baik (Tidak
10 29,4% 9 26,5% 15 44,1% 34 100,0%
Mendukung)
Total 22 32,8% 27 40,3% 18 26,9% 67 100,0%
Sumber: Data Primer 2022
Berdasarkan pada tabel 5.8 diatas menunjukan bahwa dari 67
responden diabetes mellitus tipe 2 diwilayah puskesmas pebayuran
dapat diketahui bahwa responden yang yang mendapat dukungan
keluarga (Baik) cenderung memiliki tingkat kecemasan ringan
sebanyak 12 orang atau (36,4%), tingkat kecemasan sedang sebanyak
18 orang atau (54,5%) dan tingkat kecemasan berat sebanyak 3 orang
atau (9,1%). Sedangkan yang tidak mendapat dukungan keluarga
(Tidak baik) cenderung memiliki tingkat kecemasan ringan sebanyak
10 orang atau (29,4%), tingkat kecemasan sedang sebanyak 9 orang
atau (26,5%), dan tingkat kecemasan berat sebanyak 15 orang atau
(44,1%).
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan chi-
square menunjukan nilai (P= 0,004) (< α = 0,05) yang artinya H0
ditolak dan Ha diterima. Maka dapat diambil kesimpulan secara
statistic bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat
58
A. Keterbatasan Peneliti
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini menggunakan data primer
secara langsung dari responden melalui tatap muka. Penelitian ini tidak
terlepas dari keterbatasan peneliti, baik dalam mengumpulkan bahan materi,
biaya untuk penelitian, mengumpulkan responden agar bersedia mengisi
kuesioner penelitian melalui tatap muka. Karena keterbatasan waktu maupun
dalam pengolahan data, akan tetapi dalam hal ini peneliti telah berupaya
semaksimal mungkin dengan berbagai cara dan usaha untuk mendapatkan
hasil penelitian yang sempurna.
Instrumen penelitian ini berupa kuesioner yang telah disediakan
alternatif jawaban (jawaban tertutup) sehingga jawaban responden kurang
sesuai dengan yang di harapkan peneliti bila dibandingkan dengan pertanyaan
terbuka. Kualitas jawaban responden tergantung dari kejujuran responden
dalam menjawab setiap pertanyaan atau pernyataan sehingga bisa saja terdapat
bias karena responden menjawab sesuai dengan keinginan responden
59
60
b. Komplikasi
Berdasarkan hasil uji statistic variabel dari 67 responden
penderita diabetes melitus tipe 2 di wilayah puskesmas pebayuran.
Yang memiliki komplikasi sebanyak 40 orang atau 59,7% .dan yang
tidak memiliki komplikasi berjumlah 27 orang atau 40,3%. Komplikasi
diabetes mellitus dapat didefinisikan sebagai kondisi seseorang yang
mengidap dua atau lebih penyakit atau kondisi yang kronis. Sebagian
besar disebabkan oleh faktor genetik dan prilaku atau gaya hidup
61
c. Lama menderita
Berdasarkan hasil uji statistic variabel dari 67 responden
penderita diabetes mellitus tipe 2 di wilayah puskesmas pebayuran.
Yang dikategorikan lama menderita > 10 tahun berjumlah sebanyak 25
orang atau 37,3%, dan kategori yang lama menderita 5-10 tahun tahun
berjumlah 22 orang atau 32,8%, sedangkan yang lama menderita < 5
tahun berjumlah 20 orang atau 29,9%. Diabetes adalah penyakit di
mana kadar gula darah meningkat karena ketidakmampuan tubuh
untuk melepaskan atau menggunakan insulin secara memadai. Di
antara faktor-faktor yang cenderung mempengaruhi perilaku kesehatan
adalah lamanya menderita. Lamanya penyakit berhubungan dengan
usia pasien pertama kali didiagnosis diabetes, semakin muda usia
pasien semakin lama menderita nyeri (Bertalina & Purnama, 2018).
Semakin lama seseorang menderita DM, semakin besar kemungkinan
untuk mengalami hiperglikemia kronis, yang pada akhirnya akan
62
d. Dukungan keluarga
Berdasarkan hasil uji statistic variabel dari 67 responden
penderita diabetes mellitus tipe 2 di wilayah puskesmas pebayuran.
Yang menunjukan bahwa hasil yang mendapat dukungan keluarga baik
berjumlah 33 orang atau 49,3%. Sedangkan yang tidak mendapat
dukungan keluarga berjumlah 34 orang atau 50,7%. Dukungan
keluarga merupakan faktor yang paling penting untuk membantu
individu menghadapi masalah kesehatan, ketika seorang anggota
keluarga terkena masalah terutama masalah kesehatan, peran keluarga
adalah memberikan perawatan vital bagi anggota keluarga yang sakit
untuk mencapai kesehatan yang optimal (Rahmi et al., 2020). Untuk
itu, dukungan keluarga merupakan kegiatan dukungan yang diberikan
oleh anggota keluarga agar orang yang terkena dampak merasa
diperhatikan dan dihargai oleh keluarganya karena mendapat bantuan
dari orang lain yang dianggap penting dalam hidupnya. Oleh karena
itu, disimpulkan bahwa individu dengan dukungan keluarga yang baik
lebih optimis terhadap kehidupannya dan lebih mudah dalam
menghadapi masalah yang dihadapinya (Patel, 2019).
e. Tingkat kecemasan
Berdasarkan hasil uji statistic variabel dari 67 responden
penderita diabetes mellitus tipe 2 di wilayah puskesmas pebayuran.
63
2. Analisa Bivariat
a. Hubungan Antara Komplikasi Dengan Tingkat Kecemasan Pada
Penderita Diabetes Mellitus Tipe II Di Wilayah Puskesmas
Pebayuran.
Berdasarkan hasil Analisa tabel penelitian yang dilakukan
sebanyak 67 responden mengenai komplikasi dengan tingkat
kecemasan pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di wilayah
puskesmas pebayuran. Responden yang tidak memiliki komplikasi
cenderung memiliki tingkat kecemasan yang ringan sebanyak 11 orang
atau (40,7%), tingkat kecemasan sedang sebanyak 6 orang atau
(22,2%), dan tingkat kecemasan berat sebanyak 10 orang atau (37,0%).
Sedangkan yang memiliki komplikasi cenderung memiliki tingkat
kecemasan yang ringan sebanyak 11 orang atau (27,5%), tingkat
64
dukungan sosial dari dalam, seperti dukungan dari suami, istri, atau
dukungan saudara kandung, dan dapat juga berupa dukungan keluarga
di luar keluarga inti.. Hal ini meningkatkan kesehatan dan adaptasi
keluarga (Erda et al., 2021)
Kurangnya dukungan keluarga terhadap penderita diabetes tipe
2 menyebabkan peningkatan kecemasan, dan tingkat kecemasan dapat
mempengaruhi status penderita diabetes tipe 2 (Pamungkas et al.,
2017). Hubungan keluarga dapat menjadi sumber dukungan yang
penting bagi penderita diabetes, dan kedekatan dengan keluarga
dipertahankan untuk perawatan diabetes. Menurut fungsinya, keluarga
bertanggung jawab atas pangan dan pemeliharaan kesehatan.
Dukungan keluarga meliputi dukungan tatap muka, pemberian
informasi yang dibutuhkan, dan pujian sebagai bentuk kasih sayang
dan perhatian.
Perlu disadari bahwa hidup dengan diabetes melitus dapat
memberikan beban psikososial bagi penderita maupun anggota
keluarganya. Respon psikologis yang negatif terhadap diagnosis bahwa
seseorang mengidap penyakit ini dapat berupa penolakan atau tidak
mau mengakui kenyataan, marah, merasa berdosa, cemas dan depresi
sejalan dengan penelitian (Afifah et al., 2020), Menyatakan bahwa
hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan yang
mengalami Diabetes Mellitus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
adanya dukungan dari keluarga membantu menurunkan kecemasan
sehingga disarankan untuk keluarga agar tetap memberikan dukungan
kepada penderita yang mengalami diabetes. Selain perubahan tersebut
jika penderita diabetes melitus telah mengalami komplikasi maka akan
menambah kecemasan pada penderita karena dengan adanya
komplikasi akan membuat penderita mengeluarkan lebih banyak biaya,
pandangan negatif tentang masa depan, dan lain-lain
Berdasarkan analisis peneliti menyimpulkan bahwa adanya
dukungan keluarga berupa motivasi dari keluarga untuk melakukan
70
kontrol gula darah secara rutin, mendukung pola hidup sehat, dan
peran keluarga untuk mendampingi serta mengantar responden saat
kontrol yang membuat responden merasa lebih tenang dan mmeiliki
semangat yang besar untuk melakukan kontrol gula darah secara rutin.
Oleh karena itu prasaan hawatir dan cemas akibat penyakit diabetes
mellitus menjadi tidak dirasakan oleh responden.
BAB VII
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang faktor-faktor
yang berhubungan dengan tingkat kecemasan pasien diabetes mellitus tipe II
diwilayah puskesmas pebayuran dapat diambil kesimplan bahwa :
1. Analisa Univariat
Pada penelitian ini didapatkan sebagian besar responden berada
pada kelompok usia 41-50 tahun sebanyak 39 orang atau 58,2%, dengan
jenis kelamin terbanyak yaitu pada perempuan sebanyak 46 orang atau
68,7%. Sedangkan responden yang memiliki komplikasi sebanyak 40
orang atau 59,7% sebagian besar responden telah menderita diabetes
mellitus tipe 2 kurang lebih selama 5 tahun yang berjumlah sebanyak 25
orang atau 37,3%, Sedangkan responden yang tidak memiliki komplikasi
sebanyak 27 orang atau 40,3% dan sering mendapat dukungan keluarga
baik sebanyak 33 orang atau 49,3%, sebagian besar responden memiliki
tingkat kecemasan ringan yaitu sebanyak 22 orang atau 32,8%.
2. Analisa Bivariat
Ada hubungan yang signifikan antara komplikasi, lama menderita,
dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan di puskesmas pebayuran
dengan hasil yang memiliki komplikasi dengan nilai ρ-value (0,044), lama
menderita dengan nilai ρ-value (0,000), dukungan keluarga dengan nilai ρ-
value (0,004). Yang keseluruhan hasil nilai ρ-value lebih kecil dari α
(0,05) dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima.
B. Saran
1. Bagi Program Studi Dan Instansi Kesehatan
Disarankan bagi program studi bahwa penelitian dapat digunakan
sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya dan dapat menambah
71
72
73
74
Rahmi, H., Malini, H., & Huriani, E. (2020). Peran Dukungan Keluarga Dalam
Menurunkan Diabetes Distress Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II. Jurnal
Kesehatan Andalas, 8(4), 127–133. https://doi.org/10.25077/jka.v8i4.1129
Rosita, R., Kusumaningtiar, D. A., Irfandi, A., Ayu, I. M., Studi, P., Masyarakat,
K., Kesehatan, F. I., Esa, U., & Barat, K. J. (2022). Aktivitas Fisik Lansia
Dengan Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas Balaraja Kabupaten
Tangerang. 10, 364–371.
Rosyada, A. dkk. (2013). Determinan Komplikasi Kronik Diabetes Melitus pada
Lanjut Usia Determinan of Diabetes Mellitus Chronic Complications on
Elderly. Departemen Biostatistika Dan Ilmu Kependudukan Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 7, 395–401.
Saqila, R. L., & Muflihatin, S. K. (2021). Hubungan Kecemasan Dengan
Manajemen Diri Pada Penderita Diabetes Mellitus. Borneo Student Research,
2(2), 738–746.
Supriatna, A. M., Avianti, N., & Desmaniarti, Z. (2022). KECEMASAN PASIEN
DIABETES MELLITUS TIPE 2 : Type 2 Diabetes Mellitus ’ Patient Anxiety :
Study Literature Review. 2(1), 44–50.
Suryati, I., Primal, D., & Pordiati, D. (2019). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan
Lama Menderita Diabetes Mellitus (Dm) Dengan Kejadian Ulkus
Diabetikum Pada Pasien Dm Tipe 2. JURNAL KESEHATAN PERINTIS
(Perintis’s Health Journal), 6(1), 1–8. https://doi.org/10.33653/jkp.v6i1.214
Syarifudin, A. (2020). No Tingkat Kecemasan Pada Penderita Diabetes Mellitus
Title. 2507(February), 1–9.
Tjahjono, H. D. (2019). Analisis Kejadian Komplikasi Akut dan Kronis Pada
Pasien Diabetes Melitus Tipe-2. Jurnal Keperawatan, 8(1), 37–41.
https://doi.org/10.47560/kep.v8i1.88
77
LAMPIRAN
78
Dosen
Senin, 11 Pembimbing - Revisi judul, perkuat
1.
April 2022 Pengajuan judul fenomena setempat
dan fenomena
- Tujuan Penelitian
dan Manfaat penelitian
perbaiki sesuai
Variabel dan jenis
Penelitian yang akan
di teliti
- Tambahkan
Pemanfaatan Bagi
Profesi
Dosen
- Tambahkan
Pembimbing
Hubungan Antara
4.
Rabu, 11 Revisi BAB I, Alinea 1 dan lainnya
Mei 2022 BAB II, dan
- Tambahkan poin-
BAB III.
poin yang terkait
Tambahan BAB
dengan hubungan
IV
kecemasan
Dosen
5.
Senin 23 Pembimbing ACC SIDANG
mei 2022 Bimbingan PROPOSAL
Ulang bab I-IV
khusus
- Pahami Definisi
Operasional baik skala
ukur maupun hasil
ukur.
- Tambahkan syarat-
syarat menggunakan
uji chi-square + cara
penghitungannya
- Rapihkan penulisan
bagan
Dosen penguji
Rabu 24 II - Tambahkan teori,
6. Aguatus jurnal-jurnal tentang
2022 Bimbingan Bab variabel Bab VI
V, VI, dan VII
- Rapihkan tabel
bivariat Bab
ACC SIDANG
SKRIPSI
Dosen Penguji
Jum’at 26 II - Pembahasan masih
7. Agustus kurang, tambahkan
2022 Bimbingan Bab
literatur lainnya
V dan VI
termasuk penelitian
sebelumnya
ACC + TTD
Kamis 15 Dosen
8. September Pembimbing OK, pastikan dengan
2022 tim penguji dan
Revisi .
semangat
84
Dosen
pembimbing
Senin, 19 dan Dosen
9. september penguji ACC manuskrip
2022
Bimbingan
Manuskrip
Kepada Yth
Bapak/Ibu Responden
Di Tempat.
Dengan Hormat
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Putri Nurfadilah
NIM : 010318510
Dengan surat ini memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menajdi responden dalam
penelitian yang tersebut diatas, yang disusun untuk memenuhi Tugas Akhir
sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Sarjana Ilmu Keperawatan
Universitas Medika Suherman.
Oleh karena itu diperlukan dukungan dan partisipan dari Bapak/Ibu untuk
meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner ini dengan sejujur-jujurnya.
Semua informasi yang diberikan akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk
kepentingan penelitian. Demikian atas partisipasi dan dukungan dari Bapak/Ibu
saya ucapkan Terimakasih.
Putri Nurfadilah
86
Pebayuran 2022
Peneliti Responden
Hari / Tanggal :
Nama (Inisial) :
Umur :
Jenis Kelamin :
Berilah tanda (✓) pada pertanyaan di bawah ini pada kolom yang sudah
disediakan sesuai dengan keadaan Bapak / Ibu.
☐ 5 – 10 Tahun
Pernah
Jarang
Sering
Selalu
Tidak
No. Pertanyaan
Pernah
Jarang
Sering
Selalu
Tidak
No. Pertanyaan
Total Nilai:
Skor = 75 : Baik jika nilai sama dengan
Skor ≤ 75 : Kurang baik jika nilai kurang dari 75
91
Pernah
Jarang
Sering
Selalu
Tidak
No. Pertanyaan
Pernah
Jarang
Sering
Selalu
Tidak
No. Pertanyaan
Total Nilai:
Skor 20 – 44 = Kecemasan Ringan
Skor 45 – 59 = Kecemasan Sedang
Skor 60 – 74 = Kecemasan Berat
Skor 75 – 80 = Kecemasan Panik
93
DOKUMENTASI
94
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.000 0.000 0.006 0.037 0.008 0.000 0.006 0.231 0.001 0.031 0.359 0.004 0.000 0.031 0.029
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
A4 Pearson
Correlation - -
.644** .531** .679** 1 .473** 0.364 -0.461 0.402 0.135 0.204 .528** -0.045 0.269 -.708** 0.292
0.197 0.222
95
ATOTA
A18 A19 A20 A21 A22 A23 A24 A25 A26 A27 A28 A29 L
.638** .625** 0.409 0.153 -0.388 0.253 -0.200 .701** .511** .488** .466** 0.003 .745**
0.00
0.000 0.000 0.025 0.420 0.034 0.177 0.290 0.004 0.006 0.009 0.985 0.000
0
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
-
.583** .645** .554** 0.009 -0.210 0.177 -0.263 .538** 0.410 0.387 0.275 .573**
0.227
0.00
0.001 0.000 0.001 0.962 0.265 0.351 0.160 0.024 0.035 0.141 0.227 0.001
2
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
-
.651** .533** 0.354 0.044 -0.279 0.061 -0.236 .697** .575** .515** .465** .684**
0.027
0.00
0.000 0.002 0.055 0.816 0.135 0.750 0.210 0.001 0.004 0.010 0.889 0.000
0
101
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
0.44
.492** 0.276 0.019 0.160 -0.397 0.229 -0.186 .490** .509** .514** 0.287 .659**
1
0.01
0.006 0.140 0.919 0.400 0.030 0.224 0.325 0.006 0.004 0.004 0.125 0.000
5
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
0.33
0.354 .558** 0.213 0.113 -0.041 0.108 -0.046 .478** 0.458 0.386 0.095 .576**
2
0.07
0.055 0.001 0.258 0.552 0.828 0.571 0.810 0.008 0.011 0.035 0.618 0.001
3
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
0.38
0.265 0.275 0.010 0.261 -0.199 -0.221 0.016 .552** .732** .682** 0.415 0.429
4
0.03
0.157 0.141 0.959 0.164 0.291 0.241 0.934 0.002 0.000 0.000 0.023 0.018
6
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
0.00
0.007 0.002 0.037 0.006 0.120 0.880 0.005 0.002 0.001 0.000 0.029 0.058
8
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
-.716* - -.535 - -
-.521** -.669** * 0.171 -0.100 .486** -0.270 0.133 -0.383
0.205 **
0.328 0.252
0.00
0.003 0.000 0.000 0.278 0.367 0.601 0.006 0.077 0.178 0.148 0.482 0.037
2
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
102
-
.553** .677** .617** 0.190 -.496** 0.367 -0.335 .506** 0.325 0.201 0.184 .464**
0.268
0.00
0.002 0.000 0.000 0.314 0.005 0.046 0.070 0.080 0.288 0.331 0.152 0.010
4
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
0.00 - - -
0.116 0.020 0.219 0.035 -0.238 0.383 -0.031 -0.052 0.357
0 0.108 0.212 0.126
1.00
0.543 0.916 0.244 0.855 0.206 0.037 0.871 0.568 0.261 0.787 0.506 0.053
0
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
0.43 -
0.447 .464** .530** 0.027 -0.208 0.314 -0.204 0.257 0.088 0.162 .561**
2 0.201
0.01
0.013 0.010 0.003 0.889 0.270 0.091 0.279 0.170 0.645 0.392 0.287 0.001
7
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
- 0.22
0.145 -0.065 0.145 -0.127 0.351 0.137 0.286 0.206 0.290 0.299 .581**
0.189 6
0.23
0.443 0.734 0.316 0.445 0.503 0.057 0.470 0.126 0.275 0.120 0.109 0.001
1
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
-
- - - -
-0.396 -0.179 0.237 -0.160 .487** 0.12 -0.258 0.030 -0.080
0.417 0.273 0.110 0.257
1
0.52
0.030 0.343 0.022 0.144 0.207 0.399 0.006 0.561 0.171 0.168 0.876 0.673
4
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
103
- -
0.453 .470** 0.314 -0.087 -0.354 -0.248 .615** .612** .515** 0.450 0.165
0.129 0.105
0.00
0.012 0.009 0.091 0.497 0.649 0.055 0.187 0.000 0.004 0.013 0.580 0.382
0
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
0.00
0.006 0.065 0.235 0.594 0.218 0.742 0.233 0.008 0.007 0.004 0.611 0.001
0
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
- 0.06 -
0.193 0.261 0.330 -0.153 0.116 -0.310 0.160 0.093 -0.047 .490**
0.268 4 0.094
0.73
0.306 0.163 0.075 0.152 0.420 0.541 0.095 0.398 0.625 0.805 0.622 0.006
8
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
-
- - - -
-.532** -0.353 0.204 -0.264 0.342 0.31 -0.094 0.444 -0.275
0.453 0.177 0.172 0.162
2
0.09
0.002 0.056 0.012 0.349 0.280 0.158 0.065 0.363 0.392 0.622 0.014 0.141
3
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
-
1 .744** .583** 0.307 -0.451 0.397 -0.358 .729** .664** .531** 0.444 .577**
0.159
0.00
0.000 0.001 0.099 0.012 0.030 0.052 0.000 0.003 0.014 0.400 0.001
0
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
104
-
.744** 1 .678** 0.141 -0.202 0.121 -0.371 .637** .630** 0.461 0.264 .483**
0.272
0.00
0.000 0.000 0.456 0.285 0.523 0.044 0.000 0.010 0.158 0.146 0.007
0
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
0.26 -.486*
.583** .678** 1 0.314 -0.128 0.239 -.619** 0.260 0.144 0.012 0.293
5 *
0.15
0.001 0.000 0.091 0.499 0.204 0.000 0.165 0.449 0.948 0.006 0.117
6
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
0.13
0.307 0.141 0.314 1 -0.218 0.263 -0.242 0.078 0.253 0.300 0.120 0.210
9
0.46
0.099 0.456 0.091 0.247 0.160 0.198 0.684 0.177 0.108 0.528 0.266
5
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
-
- - - - -
-0.451 -0.202 1 -0.429 0.121 0.38 -0.324 -0.356
0.128 0.218 0.318 0.321 0.080
9
0.03
0.012 0.285 0.499 0.247 0.018 0.525 0.087 0.084 0.081 0.676 0.054
3
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
0.10 - -
0.397 0.121 0.239 0.263 -0.429 1 -0.063 0.063 -0.021 0.377
2 0.048 0.079
0.59
0.030 0.523 0.204 0.160 0.018 0.742 0.742 0.803 0.913 0.677 0.040
3
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
105
-
-.619* - - -
-0.358 -0.371 0.121 -0.063 1 0.06 -0.056 0.036 -0.013
*
0.242 0.033 0.044
2
0.74
0.052 0.044 0.000 0.198 0.525 0.742 0.861 0.818 0.770 0.851 0.945
6
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
-
.729** .637** 0.265 0.139 -0.389 0.102 -0.062 1 .740** .609** .512** .475**
0.056
0.000 0.000 0.156 0.465 0.033 0.593 0.746 0.000 0.000 0.004 0.769 0.008
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.664** .630** 0.260 0.078 -0.318 0.063 -0.033 .740** 1 .834** .677** 0.063 .597**
0.00
0.000 0.000 0.165 0.684 0.087 0.742 0.861 0.000 0.000 0.740 0.001
0
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.531** 0.461 0.144 0.253 -0.321 -0.048 -0.044 .609** .834** 1 .811** 0.266 .481**
0.00
0.003 0.010 0.449 0.177 0.084 0.803 0.818 0.000 0.000 0.156 0.007
0
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
0.444 0.264 0.012 0.300 -0.324 -0.021 -0.056 .512** .677** .811** 1 .586** 0.419
0.00
0.014 0.158 0.948 0.108 0.081 0.913 0.770 0.000 0.000 0.001 0.021
4
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
-.486* -
-0.159 -0.272 * 0.120 -0.080 -0.079 0.036 0.063 0.266 .586 **
1 0.006
0.05
106
6
0.76
0.400 0.146 0.006 0.528 0.676 0.677 0.851 0.740 0.156 0.001 0.973
9
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.577** .483** 0.293 0.210 -0.356 0.377 -0.013 .475** .597** .481** 0.419 0.006 1
0.00
0.001 0.007 0.117 0.266 0.054 0.040 0.945 0.001 0.007 0.021 0.973
8
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Correl
ation
Sig. 0,0 0,1 0,0 0,1 0,0 0,0 0,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,1 0,0 0,0 0,1 0,00
(2- 00 49 61 21 02 27 66 20 06 25 00 58 44 01 02 90 00 03 17 0
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
TK2 Pearso .81 1 0,2 0,4 0,3 .66 0,3 0,3 0,3 0,2 .61 .51 .55 0,4 .92 .48 0,2 .59 .59 .52 .838*
n 0** 80 43 18 5** 87 22 56 58 2** 1* 8* 40 0** 0* 32 4** 0** 4* *
Correl
ation
Sig. 0,0 0,2 0,0 0,1 0,0 0,0 0,1 0,1 0,2 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,3 0,0 0,0 0,0 0,00
(2- 00 32 50 72 01 92 66 23 73 04 21 11 52 00 32 24 06 06 18 0
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
TK3 Pearso 0,3 0,2 1 0,2 0,3 0,2 0,0 .51 0,4 - 0,4 0,2 0,3 0,1 0,3 0,0 0,2 0,0 0,2 0,0 .454*
n 35 80 77 67 13 76 1* 30 0,0 21 37 55 41 52 32 35 64 29 53
Correl 54
ation
Sig. 0,1 0,2 0,2 0,1 0,3 0,7 0,0 0,0 0,8 0,0 0,3 0,1 0,5 0,1 0,8 0,3 0,7 0,3 0,8 0,04
(2- 49 32 37 11 68 49 21 58 21 65 14 25 54 28 95 19 87 31 24 4
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
TK4 Pearso 0,4 0,4 0,2 1 0,4 0,1 0,3 .60 .70 0,1 0,4 0,1 0,3 0,2 0,2 0,1 0,3 0,1 0,2 0,3 .591*
n 26 43 77 35 78 22 4** 7** 61 06 96 00 51 95 33 30 93 90 35 *
Correl
108
ation
Sig. 0,0 0,0 0,2 0,0 0,4 0,1 0,0 0,0 0,4 0,0 0,4 0,1 0,2 0,2 0,5 0,1 0,4 0,2 0,1 0,00
(2- 61 50 37 55 52 66 05 00 99 76 07 98 85 07 75 55 14 14 49 6
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
TK5 Pearso 0,3 0,3 0,3 0,4 1 .54 0,3 0,2 0,3 - .48 0,3 0,2 .64 0,1 - 0,3 0,0 .62 - .548*
n 58 18 67 35 5* 90 34 63 0,0 8* 46 11 0** 23 0,0 55 00 5** 0,0
Correl 45 48 96
ation
Sig. 0,1 0,1 0,1 0,0 0,0 0,0 0,3 0,1 0,8 0,0 0,1 0,3 0,0 0,6 0,8 0,1 1,0 0,0 0,6 0,01
(2- 21 72 11 55 13 89 20 15 52 29 35 71 02 06 41 24 00 03 87 2
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
TK6 Pearso .66 .66 0,2 0,1 .54 1 0,3 0,2 0,2 0,3 .44 .70 0,2 0,3 .55 0,4 0,2 .49 .84 0,3 .752*
n 0** 5** 13 78 5* 25 20 86 42 5* 0** 54 98 6* 16 75 0* 3** 44 *
Correl
ation
Sig. 0,0 0,0 0,3 0,4 0,0 0,1 0,3 0,2 0,1 0,0 0,0 0,2 0,0 0,0 0,0 0,2 0,0 0,0 0,1 0,00
(2- 02 01 68 52 13 62 50 21 40 49 01 79 82 11 68 41 28 00 38 0
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
TK7 Pearso .49 0,3 0,0 0,3 0,3 0,3 1 - 0,3 0,1 - 0,3 0,4 0,3 0,4 0,2 0,3 0,3 0,2 0,3 .524*
n 3* 87 76 22 90 25 0,0 40 07 0,0 68 23 17 09 09 69 79 60 50
Correl 83 51
ation
Sig. 0,0 0,0 0,7 0,1 0,0 0,1 0,7 0,1 0,6 0,8 0,1 0,0 0,1 0,0 0,3 0,1 0,0 0,2 0,1 0,01
(2- 27 92 49 66 89 62 28 42 54 32 11 63 73 73 77 09 99 68 30 8
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
TK8 Pearso 0,3 0,3 .51 .60 0,2 0,2 - 1 .52 0,2 0,3 0,0 0,0 ### 0,2 0,3 0,2 0,3 0,2 0,4 .503*
n 22 22 1* 4** 34 20 0,0 6* 74 75 99 62 # 49 39 60 62 34 33
Correl 83
109
ation
Sig. 0,1 0,1 0,0 0,0 0,3 0,3 0,7 0,0 0,2 0,1 0,6 0,7 0,6 0,2 0,1 0,2 0,1 0,3 0,0 0,02
(2- 66 66 21 05 20 50 28 17 43 03 76 94 09 90 43 68 16 20 56 4
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
TK9 Pearso .51 0,3 0,4 .70 0,3 0,2 0,3 .52 1 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,2 0,2 0,2 0,2 .50 0,3 .656*
n 7* 56 30 7** 63 86 40 6* 06 90 44 28 86 06 19 71 50 0* 67 *
Correl
ation
Sig. 0,0 0,1 0,0 0,0 0,1 0,2 0,1 0,0 0,1 0,0 0,1 0,1 0,0 0,3 0,3 0,2 0,2 0,0 0,1 0,00
(2- 20 23 58 00 15 21 42 17 89 89 38 58 93 85 53 48 87 25 11 2
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
TK1 Pearso .59 0,2 - 0,1 - 0,3 0,1 0,2 0,3 1 0,0 .54 0,0 ### 0,1 .88 0,3 .75 0,2 0,2 .508*
0 n 4** 58 0,0 61 0,0 42 07 74 06 09 7* 88 # 93 6** 61 4** 23 06
Correl 54 45
ation
Sig. 0,0 0,2 0,8 0,4 0,8 0,1 0,6 0,2 0,1 0,9 0,0 0,7 0,9 0,4 0,0 0,1 0,0 0,3 0,3 0,02
(2- 06 73 21 99 52 40 54 43 89 71 13 13 65 15 00 18 00 45 84 2
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
TK1 Pearso .49 .61 0,4 0,4 .48 .44 - 0,3 0,3 0,0 1 0,2 0,0 .56 0,4 0,0 - 0,1 .61 0,0 .551*
1 n 8* 2** 21 06 8* 5* 0,0 75 90 09 93 41 7** 16 84 0,0 05 0** 94
Correl 51 69
ation
Sig. 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,8 0,1 0,0 0,9 0,2 0,8 0,0 0,0 0,7 0,7 0,6 0,0 0,6 0,01
(2- 25 04 65 76 29 49 32 03 89 71 11 63 09 68 25 71 58 04 94 2
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
TK1 Pearso .80 .51 0,2 0,1 0,3 .70 0,3 0,0 0,3 .54 0,2 1 0,2 0,3 0,4 .49 0,1 .54 .57 0,1 .689*
2 n 9** 1* 37 96 46 0** 68 99 44 7* 93 29 72 01 4* 64 4* 7** 33 *
Correl
110
ation
Sig. 0,0 0,0 0,3 0,4 0,1 0,0 0,1 0,6 0,1 0,0 0,2 0,3 0,1 0,0 0,0 0,4 0,0 0,0 0,5 0,00
(2- 00 21 14 07 35 01 11 76 38 13 11 32 06 80 27 90 13 08 76 1
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
TK1 Pearso 0,4 .55 0,3 0,3 0,2 0,2 0,4 0,0 0,3 0,0 0,0 0,2 1 0,3 .60 0,1 0,3 0,2 0,2 0,2 .522*
3 n 31 8* 55 00 11 54 23 62 28 88 41 29 87 2** 64 38 77 11 44
Correl
ation
Sig. 0,0 0,0 0,1 0,1 0,3 0,2 0,0 0,7 0,1 0,7 0,8 0,3 0,0 0,0 0,4 0,1 0,2 0,3 0,3 0,01
(2- 58 11 25 98 71 79 63 94 58 13 63 32 92 05 90 45 38 71 00 8
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
TK1 Pearso .45 0,4 0,1 0,2 .64 0,3 0,3 - 0,3 - .56 0,3 0,3 1 0,2 - 0,0 - .64 - .481*
4 n 5* 40 41 51 0** 98 17 0,1 86 0,0 7** 72 87 23 0,0 42 0,0 0** 0,1
Correl 22 11 45 21 70
ation
Sig. 0,0 0,0 0,5 0,2 0,0 0,0 0,1 0,6 0,0 0,9 0,0 0,1 0,0 0,3 0,8 0,8 0,9 0,0 0,4 0,03
(2- 44 52 54 85 02 82 73 09 93 65 09 06 92 45 50 61 29 02 72 2
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
TK1 Pearso .69 .92 0,3 0,2 0,1 .55 0,4 0,2 0,2 0,1 0,4 0,4 .60 0,2 1 .45 0,2 .61 0,3 .52 .718*
5 n 6** 0** 52 95 23 6* 09 49 06 93 16 01 2** 23 2* 45 1** 69 1* *
Correl
ation
Sig. 0,0 0,0 0,1 0,2 0,6 0,0 0,0 0,2 0,3 0,4 0,0 0,0 0,0 0,3 0,0 0,2 0,0 0,1 0,0 0,00
(2- 01 00 28 07 06 11 73 90 85 15 68 80 05 45 45 98 04 09 19 0
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
TK1 Pearso .64 .48 0,0 0,1 - 0,4 0,2 0,3 0,2 .88 0,0 .49 0,1 ### .45 1 .44 .88 0,2 0,4 .612*
6 n 8** 0* 32 33 0,0 16 09 39 19 6** 84 4* 64 # 2* 9* 4** 39 42 *
Correl 48
111
ation
Sig. 0,0 0,0 0,8 0,5 0,8 0,0 0,3 0,1 0,3 0,0 0,7 0,0 0,4 0,8 0,0 0,0 0,0 0,3 0,0 0,00
(2- 02 32 95 75 41 68 77 43 53 00 25 27 90 50 45 47 00 10 51 4
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
TK1 Pearso 0,3 0,2 0,2 0,3 0,3 0,2 0,3 0,2 0,2 0,3 - 0,1 0,3 0,0 0,2 .44 1 0,4 0,0 0,3 .499*
7 n 05 32 35 30 55 75 69 60 71 61 0,0 64 38 42 45 9* 42 36 69
Correl 69
ation
Sig. 0,1 0,3 0,3 0,1 0,1 0,2 0,1 0,2 0,2 0,1 0,7 0,4 0,1 0,8 0,2 0,0 0,0 0,8 0,1 0,02
(2- 90 24 19 55 24 41 09 68 48 18 71 90 45 61 98 47 51 82 09 5
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
TK1 Pearso .71 .59 0,0 0,1 0,0 .49 0,3 0,3 0,2 .75 0,1 .54 0,2 ### .61 .88 0,4 1 0,2 .52 .690*
8 n 6** 4** 64 93 00 0* 79 62 50 4** 05 4* 77 # 1** 4** 42 70 0* *
Correl
ation
Sig. 0,0 0,0 0,7 0,4 1,0 0,0 0,0 0,1 0,2 0,0 0,6 0,0 0,2 0,9 0,0 0,0 0,0 0,2 0,0 0,00
(2- 00 06 87 14 00 28 99 16 87 00 58 13 38 29 04 00 51 49 19 1
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
TK1 Pearso .62 .59 0,2 0,2 .62 .84 0,2 0,2 .50 0,2 .61 .57 0,2 .64 0,3 0,2 0,0 0,2 1 0,1 .700*
9 n 7** 0** 29 90 5** 3** 60 34 0* 23 0** 7** 11 0** 69 39 36 70 92 *
Correl
ation
Sig. 0,0 0,0 0,3 0,2 0,0 0,0 0,2 0,3 0,0 0,3 0,0 0,0 0,3 0,0 0,1 0,3 0,8 0,2 0,4 0,00
(2- 03 06 31 14 03 00 68 20 25 45 04 08 71 02 09 10 82 49 16 1
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
TK2 Pearso 0,3 .52 0,0 0,3 - 0,3 0,3 0,4 0,3 0,2 0,0 0,1 0,2 ### .52 0,4 0,3 .52 0,1 1 .502*
0 n 62 4* 53 35 0,0 44 50 33 67 06 94 33 44 # 1* 42 69 0* 92
Correl 96
112
ation
Sig. 0,1 0,0 0,8 0,1 0,6 0,1 0,1 0,0 0,1 0,3 0,6 0,5 0,3 0,4 0,0 0,0 0,1 0,0 0,4 0,02
(2- 17 18 24 49 87 38 30 56 11 84 94 76 00 72 19 51 09 19 16 4
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
TOT Pearso .90 .83 .45 .59 .54 .75 .52 .50 .65 .50 .55 .68 .52 .48 .71 .61 .49 .69 .70 .50 1
AL n 4** 8** 4* 1** 8* 2** 4* 3* 6** 8* 1* 9** 2* 1* 8** 2** 9* 0** 0** 2*
Correl
ation
Sig. 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
(2- 00 00 44 06 12 00 18 24 02 22 12 01 18 32 00 04 25 01 01 24
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.911 .912 20
113
Rekapitulasi Data
No Nama Usia Jenis kelamin Komplikasi Lama menderita Dukungan keluarga Tingkat kecemasan
1 S 49 P 0 1 0 1
2 D 52 L 1 0 1 1
3 L 47 P 0 1 0 1
4 E 45 P 1 0 0 0
5 K 46 P 0 1 0 0
6 S 52 P 0 1 0 0
7 J 55 L 1 0 0 0
8 S 55 L 0 1 0 1
9 H 51 L 1 0 0 0
10 H 54 P 0 1 1 1
11 E 55 P 1 0 0 0
12 D 48 L 0 0 0 1
13 S 58 P 1 0 0 0
14 J 51 L 0 1 0 1
15 U 50 L 1 0 0 0
16 R 50 P 0 1 1 1
17 E 49 P 0 1 0 1
18 D 53 L 0 0 0 1
19 K 50 P 1 2 1 2
20 E 50 P 1 1 0 1
21 A 47 P 1 1 1 0
114
22 I 55 L 1 0 0 1
23 P 50 L 1 2 1 2
24 J 52 L 0 0 1 0
25 S 51 P 1 2 1 0
26 Y 48 P 0 0 1 0
27 Y 50 P 0 1 0 1
28 T 53 P 1 0 1 0
29 L 53 P 0 2 0 0
30 D 55 P 1 2 1 2
31 B 49 L 0 1 0 1
32 I 58 P 1 0 0 1
33 U 58 P 0 1 0 1
34 Y 60 P 0 2 1 2
35 S 48 P 0 2 0 0
36 T 50 L 1 0 1 2
37 U 50 L 0 2 1 0
38 N 49 P 1 1 1 1
39 L 48 P 0 0 0 2
40 S 50 P 0 0 1 0
41 S 52 P 1 2 1 2
42 B 50 L 0 0 0 0
43 L 46 P 0 2 1 2
44 L 49 P 0 2 0 2
45 P 47 P 0 2 1 2
46 C 46 P 0 1 0 1
115
47 P 45 P 0 1 1 1
48 A 56 L 1 0 1 2
49 T 55 P 0 1 1 1
50 D 48 P 1 2 1 2
51 G 49 L 0 1 0 1
52 C 48 P 1 2 1 2
53 I 46 P 0 2 0 1
54 E 48 P 1 2 1 2
55 D 49 L 0 1 0 1
56 B 55 L 0 0 1 2
57 M 56 P 0 0 0 0
58 S 55 P 0 1 1 1
59 L 48 P 1 0 0 2
60 S 51 P 1 0 1 0
61 D 50 P 0 2 1 2
62 H 52 P 0 2 1 2
63 U 54 L 1 1 1 1
64 M 44 L 0 2 0 1
65 M 47 P 0 0 1 0
66 S 48 P 1 2 1 0
67 M 49 P 0 0 1 1
Hasil univariate
116
Statistics
dukungankeluar tingkatkecemasa
komplikasi lamamenderita ga n
N Valid 67 67 67 67
Missing 0 0 0 0
Jeniskelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid L 21 31.3 31.3 31.3
P 46 68.7 68.7 100.0
Total 67 100.0 100.0
117
usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 44-50 39 58.2 58.2 58.2
51-60 28 41.8 41.8 100.0
Total 67 100.0 100.0
komplikasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak komplikasi 27 40.3 40.3 40.3
komplikasi 40 59.7 59.7 100.0
Total 67 100.0 100.0
lamamenderita
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid > 10 tahun 25 37.3 37.3 37.3
5-10 tahun 22 32.8 32.8 70.1
< 5 tahun 20 29.9 29.9 100.0
Total 67 100.0 100.0
118
dukungankeluarga
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid mendukung 33 49.3 49.3 49.3
tidak mendukung 34 50.7 50.7 100.0
Total 67 100.0 100.0
tingkatkecemasan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ringan 22 32.8 32.8 32.8
Crosstabs
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 6.269a 2 .044
Likelihood Ratio 6.510 2 .039
Linear-by-Linear Association .039 1 .844
N of Valid Cases 67
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is 7,25.
Risk Estimate
Value
Odds Ratio for komplikasi a
(komplikasi / tidak
komplikasi)
a. Risk Estimate statistics cannot be
computed. They are only computed for a
2*2 table without empty cells.
122
Crosstabs
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 41.893a 4 .000
Likelihood Ratio 44.141 4 .000
Linear-by-Linear Association 10.375 1 .001
N of Valid Cases 67
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is 5,37.
Risk Estimate
Value
Odds Ratio for a
Crosstabs
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 11.169 a
2 .004
Likelihood Ratio 11.958 2 .003
Linear-by-Linear Association 4.898 1 .027
N of Valid Cases 67
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is 8,87.
Risk Estimate
Value
Odds Ratio for a
dukungankeluarga
(mendukung / tidak
mendukung)
a. Risk Estimate statistics cannot be
computed. They are only computed for a
2*2 table without empty cells.
126