Anda di halaman 1dari 18

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN DIABETES


MELITUS TIPE II DI WILAYAH PUSKESMAS PEBAYURAN
Penulis

Putri Nurfadillah1, Yana Setiawan2


Data Penulis

1. Putri Nurfadillah : Program Studi Sarjana Keperawatan Dan Pendidikan Profesi Ners,
Universitas Medika Suherman; Jalan Raya Kampung Pulopipisan, Bekasi - 17710
E-mail : Putrinf338@gmail.com
2. Ns. Yana Setiawan, SKM,. S.Kep., M. Kes : Program Studi Sarjana Keperawatan Dan
Pendidikan Profesi Ners, Universitas Medika Suherman; Jalan Raya Industri Pasir
Gombong Jababeka Cikarang Utara Bekasi, Jawa Barat – 17530
E-mail : Yana.setiawan@gmail.com

ABSTRAK

Orang dengan diabetes mellitus mengalami banyak perubahan yang mengubah hidup, yang perlu mereka
lakukan sepanjang hidup mereka, seperti perubahan pola makan, olahraga, dan kontrol gula darah. Karena
perubahan hidup yang tiba-tiba, penderita diabetes mengalami beberapa reaksi psikologis negatif terhadap
penjelasan ini, seperti kemarahan, ketidakberdayaan, kurangnya dukungan keluarga, peningkatan kecemasan,
dan depresi. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor – faktor apa Saja yang Berhubungan
Dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Wilayah Puskesmas Pebayuran. Metode
penelitian ini menggunakan kuantitatif, dan jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik
dengan desain Cross Sectional. jumlah sample yaitu sebanyak 67 responden yang diambil menggunakan teknik
total sampling. Data yang digunakan yaitu data Primer berupa wawancara serta responden diminta untuk
mengisi kuesioner dan data Skunder yaitu gambaran jumlah penderita Diabetes Mellitus yang didapatkan
data dari bulan Januari s/d April 2022 di Puskesmas Pebayuran. Adapun analisis yang digunakan pada
penelitian ini yaitu Uji chi-square. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
lama menderita ρ-value (0,000), komplikasi ρ-value (0,044), dan dukungan keluarga ρ-value (0,004) dengan
tingkat kecemasan. Diharapkan agar penderita diabetes mellitus lebih semangat dalam menjalani hidup sehat
agar tidak mengalami kecemasan dan diharapkan bagi keluarga serta petugas kesehatan bekerjasama dan
berperan dalam pengobatan penderita dabetes mellitus.

Kata Kunci: Tingkat kecemasan; diabetes mellitus tipe 2

ABSTRACT

People with diabetes mellitus experience many life-changing changes that they need to make throughout their
lives, such as changes in diet, exercise, and blood sugar control. Due to sudden life changes, diabetics
experience several negative psychological reactions to this explanation, such as anger, helplessness, lack of
family support, increased anxiety, and depression. Objective Therefore, the formulation of the problem in this
study is to determine what factors are related to the level of anxiety in Type 2 Diabetes Mellitus Patients in the
Pebayuran Health Center area. Methods this study uses quantitative, and this type of research is an analytical
observational study with a cross sectional design. the number of samples is 67 respondents who were taken
using total sampling technique. The data used are primary data in the form of interviews and respondents are
asked to fill out questionnaires and secondary data is a description of the number of people with diabetes
mellitus who obtained data from January to April 2022 at the Pebayuran Health Center. The analysis used in
this study is the chi-square test. Results the study showed that there was a significant relationship between
length of suffering -value (0.000), complications - value (0.044), and family support -value (0.004) with anxiety
levels. It is expected that people with diabetes mellitus are more enthusiastic in living a healthy life so as not to
experience anxiety and it is hoped that families and health workers will cooperate and play a role in the
treatment of patients with diabetes mellitus.

Keywords: Level of anxiety; type 2 diabetes mellitus

Putri Nurfadillah, September 2022


1. PENDAHULUAN juta pada 2045 (Kementrian
kesehatan republik indonesia, 2020).
Diabetes mellitus adalah penyakit Tahun 2021, diabetes juga
kronis yang ditargetkan yang terjadi menyebabkan 6,7 juta kematian atau
ketika pankreas tidak memproduksi 1 orang setiap 5 detik. Berdasarkan
insulin (hormon yang mengatur darah data tersebut, 4 dari 5 orang
atau glukosa) atau ketika tubuh tidak mengidap diabetes (81%) orang
dapat secara efektif menggunakan dewasa dengan diabetes tinggal di
insulin yang dibuatnya. Diabetes negara berpendapatan rendah dan
merupakan penyakit yang sangat menengah (databoks.katadata.co.id).
penting bagi kesehatan masyarakat Indonesia berada di posisi kelima
dan merupakan salah satu dari empat dengan jumlah pengidap diabetes
penyakit tidak menular prioritas yang sebanyak 19,47 juta. Dengan jumlah
menjadi perhatian para pemimpin penduduk sebesar 179,72 juta, ini
dunia untuk dipantau. (Diabetes, berarti prevalensi diabetes di
n.d.). Diabetes mellitus biasa Indonesia sebesar 10,6%. Prevalensi
dianggap menggunakan the silent diabetes Mellitus di Jawa Barat
killer (karena banyak orang tidak merupakan salah satu provinsi di
menyadari bahwa dirinya Indonesia dengan prevalensi diabetes
menyandang diabetes) lantaran mellitus yang cukup tinggi
penyakit ini dapat mengenai semua menempati peringkat 21 dari 36
organ dalam tubuh dan provinsi.
mengakibatkan banyak sekali macam Pada tahun 2018, prevalensi
keluhan. Diabetes mellitus bisa Diabetes Mellitus mengalami
mengakibatkan komplikasi peningkatan menjadi 1,7% jika
diantaranya gangguan penglihatan, dibandingkan tahun 2013 sebesar
katarak, penyakit jantung, ginjal, 1,3% (Kemenkes RI 2018). Pada
inpotensi seksual, infeksi paru – tahun 2020 di Kabupaten Bekasi
paru, gangguan pembuluh darah, persentase penderita Diabetes
stoke dan sebagainya. Salah satu Mellitus yang mendapatkan
komplikasi lain diabetes melitus pelayanan kesehatan sesuai standar
merupakan luka sulit sembuh atau berjumlah 22.573 dengan persentase
ulkus diabetikum yg rentang infeksi 9.32% serta jumlah penderita yakni
dan mengakibatkan luka sebagai sebesar 242.169 (Dinas Kesehatan
busuk atau gangreng (Njotomulio & Kab. Bekasi, 2021). Dan pada tahun
Pramadi, 2021). 2022 dari bulan januari s/d bulan
Pada tahun 2011, WHO april di Wilayah puskesmas
menetapkan bahwa dari berbagai Pebayuran didapatkan data penderita
jenis diabetes mellitus, diabetes diabetes mellitus yang mendapatkan
mellitus tipe 2 merupakan tipe yang pelayanan kesehatan di puskesmas
paling tinggi persentase penderitanya pebayuran berjumlah 67 dengan
yaitu sebesar (90–95%). Berdasarkan prevelensi 7,12%.
data International Diabetes Penderita diabetes mengalami
Federation (IDF) 2013, penderita perubahan hidup seperti: Pengaturan
diabetes mellitus tipe 2 sebesar pola makan, olahraga, kadar gula
(80%) berada di negara yang darah, dan lain – lain. Perubahan
berpenghasilan rendah atau pada penderita diabetes menunjukkan
menengah dengan rentang usia 40–59 reaksi psikologis seperti marah, tidak
tahun (Nurayati & Adriani, 2017). berguna, kecemasan meningkat, dan
Menurut International Diabetes depresi. Oleh karena itu penderita
Federation (IDF) pada Tahun 2019 diabetes mellitus yang mengalami
mencatat 537 juta orang dewasa komplikasi maka akan semakin
(umur 20–79 tahun) atau 1 dari 10 tinggi kecemasan penderita karena
orang hidup dengan diabetes di adanya komplikasi tersebut (Ludiana,
seluruh dunia. termasuk diabetes tipe 2017).
1 dan tipe 2, serta didiagnosis dan Menurut WHO (2016) jumlah
diabetes yang tidak terdiagnosis. orang yang menderita kecemasan
Angka ini diprediksi akan meningkat meningkat hampir 50%, atau 615 juta
menjadi 643 juta pada 2030 dan 784
Putri Nurfadillah, September 2022
jiwa. 30% orang dengan gangguan dalam.Saqila, 2021) bahwa terdapat
mental diantaranya disebabkan oleh hubungan yang signifikan antara
beban penyakit. WHO komplikasi Diabetes Mellitus dengan
memperkirakan hingga 1 dari 5 orang tingkat kecemasan. Yang
akan mengalami kecemasan dalam menunjukkan bahwa 4,3%, pasien
keadaan darurat. Kecemasan dengan komplikasi mengalami
diprediksi oleh WHO menjadi kecemasan berat dan 3,7% Pasien
penyebab utama masalah pada tahun tanpa komplikasi mengalami
2020 dan penyakit nomor dua di kecemasan (Saqila & Muflihatin,
dunia setelah jantung iskemik. Orang 2021).
dengan penyakit kronis, termasuk Kecemasan adalah sesuatu yang
penderita diabetes, cenderung cemas. orang diabetes mellitus tidak dapat
Penelitian telah menunjukkan bahwa dengan mudah mengatasinya. Oleh
48% penderita diabetes khawatir karena itu, penderita diabetes
tentang kondisi mereka. Organisasi mellitus sangat membutuhkan
Kesehatan Dunia menemukan bahwa bantuan dari lingkungan sosial,
27% pasien Diabetes Mellitus seperti dukungan keluarga.
menderita kecemasan (Gunawan & Dukungan keluarga telah
Rahmawati, 2021). diidentifikasi sebagai penentu
Timbulnya kecemasan pada penting kepatuhan pengobatan pada
pasien Diabetes Mellitus diawali orang dengan penyakit kronis.
dengan respon stres yang terus Dukungan keluarga adalah salah satu
menerus. Respon pertama terhadap indikator terkuat dari dampak positif
respon stres adalah pelepasan perawatan diri bagi penderita
norepinefrin oleh sekresi sistem saraf diabetes (Hensarling, 2009).
simpatis, yang meningkatkan denyut Dukungan keluarga dapat
jantung. Kondisi ini meningkatkan membantu membangun kepercayaan
kadar gula darah yang merupakan diri dalam kegiatan perawatan diri
sumber energi untuk sirkulasi darah. bagi penderita diabetes tipe 2,
Peningkatan produksi hormon stres menurut sebuah penelitian yang
dapat meningkatkan kadar gula dilakukan oleh Tamara (2019).
darah. Hal ini terkait dengan adanya Kondisi ini mencegah
sistem endokrin saraf melalui jalur berkembangnya stres dan
hipotalamus–hipofisis–adrenal mengurangi kecemasan pada pasien
(Derek, Rottie, & Kallo, 2017). diabetes tipe 2 (Tamara dalam
Masalah kecemasan pada Mahmudah, 2019).
penderita diabetes adalah masalah Faktor lain yang terkait dengan
yang sangat kompleks yang kecemasan adalah lamanya
dipengaruhi oleh banyak faktor yang menderita diabetes. Hal ini menjadi
berbeda dalam kehidupan mereka. stressor baginya karena berbagai
Siapapun dengan diabetes sering komplikasi seperti retinopati,
memiliki kekhawatiran tentang apa nefropati diabetik dan neuropati
pun yang berhubungan dengan diabetik dapat terjadi. Semakin lama
penyakit mereka, seperti seseorang menderita diabetes,
kekhawatiran tentang gula darah semakin besar kecemasannya. Hal ini
tinggi atau kekhawatiran tentang karena menurut kami orang yang
komplikasi diabetes. Penderita menderita merasa tidak berdaya dan
diabetes yang datang dengan tingkat putus asa tentang komplikasi yang
depresi dan kecemasan yang tinggi terjadi, lamanya pengobatan, karena
terkait dengan pengobatan perlu penyakit yang dideritanya (Khan et
mengambil dan mengembangkan al., 2019).
komplikasi serius dan perlu Berdasarkan dari hasil penelitian
mengikuti diet atau mengatur pola tersebut menyatakan bahwa lama
makan, memeriksa gula darah menderita diabetes berhubungan
mereka, obat-obatan dan olahraga. dengan tingkat kecemasan pada
Selain itu, risiko komplikasi penyakit penderita diabetes melitus tipe 2
yang mungkin dialami pasien juga (Maulasari, 2017). Adanya
membuat pasien khawatir. Hal ini komplikasi menciptakan ketakutan
sesuai dengan penelitian yang akan penolakan interpersonal yang
dilakukan oleh (Wahyuni terkait dengan dukungan keluarga.
Putri Nurfadillah, September 2022
Dukungan keluarga membuat orang Dengan Tingkat Kecemasan Pada
merasa dihargai dan diterima, bahkan Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di
ketika sakit. Dukungan keluarga Wilayah Puskesmas Pebayuran yang
yang tidak memadai pada penderita meliputi Dukungan Keluarga,
diabetes tipe 2 meningkatkan risiko Komplikasi, dan Lama menderita
mengalami kecemasan sebesar 2,15 penderita Diabetes Mellitus Tipe 2”.
(Mahmuda dalam Yulia, 2019).
Berdasarkan hasil studi 2. METODE PENELITIAN
pendahuluan yang dilakukan oleh Jenis penelitian ini merupakan
peneliti pada hari Senin 18 April penelitian observasional analitik,
2022 – 20 April 2022 di Puskesmas yaitu rancangan penelitian yang
di dapatkan data 15 responden dilakukan untuk menganalisa
ditemukan 10 responden yang hubungan antara variabel
mengalami kecemasan pada independent terhadap variabel
penderita diabetes mellitus tipe II. dependent. Metode penelitian ini
Orang dengan diabetes mengalami menggunakan Cross Sectional.
banyak perubahan yang mengubah Populasi penelitian ini sebanyak 67
hidup yang perlu mereka lakukan orang. Sampel yang digunakan
sepanjang hidup mereka, seperti sebanyak 67 orang dengan
perubahan pola makan, olahraga, dan menggunakan teknik sampling.
kontrol gula darah. Karena Analisa data yang digunakan adalah
perubahan hidup yang tiba – tiba, univariat dengan menghitung
penderita diabetes mengalami distribusi frekuensi setiap variabel
beberapa reaksi psikologis negatif dan analisis bivariate berupa uji
terhadap penjelasan ini, seperti statistik Chi-Square untuk
kemarahan, ketidakberdayaan, mengetahui Faktor – faktor Yang
kurangnya dukungan keluarga, Berhubungan Dengan Tingkat
peningkatan kecemasan, dan depresi. Kecemasan Pada Pasien Diabetes
Maka penulis tertarik untuk Melitus tipe II Di Wilayah
melakukan penelitian dengan judul Puskesmas Pebayuran.
“Faktor – faktor yang Berhubungan

3. HASIL PENELITIAN Berdasarkan Komplikasi


Analisa Univariat menjelaskan menunjukan bahwa dari 67
secara deskriptif mengenai variabel- responden diabetes mellitus tipe 2
variabel penelitian yang terdiri dari diwilayah puskesmas pebayuran
jenis kelamin, usia, komplikasi, lama hasil frekuensi menunjukan bahwa
menderita, dukungan keluarga, tingkat
yang tidak memiliki komplikasi
kecemasan. Data- data penelitian ini
disajikan dalam bentuk tabel
berjumlah 27 orang atau 40,3%,
distribusi frekuensi sebagai berikut sedangkan yang memiliki
Berdasarkan Jenis kelamin komplikasi sebanyak 40 orang atau
menunjukan bahwa dari 67 59,7%.
responden diabetes mellitus tipe 2 Berdasarkan Lama menderita
diwilayah puskesmas pebayuran menunjukan bahwa dari 67
hasil frekuensi menurut jenis responden diabetes mellitus tipe 2
kelamin pada perempuan sebanyak diwilayah puskesmas pebayuran
46 orang atau 68,7%. Sedangkan menunjukan bahwa hasil lama
jumlah pada laki-laki yaitu menderita > 10 tahun berjumlah 20
sebanyak 21 orang atau 31,3%. orang atau 29,9%, sedangkan lama
Berdasarkan Usia menunjukan menderita yang 5 – 10 tahun
bahwa dari 67 responden diabetes berjumlah 22 orang atau 32,8%,
mellitus tipe 2 diwilayah dan lama menderita yang < 5 tahun
puskesmas pebayuran didapatkan berjumlah 25 orang atau 37,3%.
responden yang usianya 41-50 Berdasarkan Dukungan
tahun berjumlah 39 orang atau keluarga menunjukan bahwa dari
58,2%, sedangkan responden yang 67 responden diabetes mellitus tipe
berusia 51-60 tahun berjumlah 28 2 diwilayah puskesmas pebayuran
orang atau 41,8% menunjukan bahwa hasil yang
Putri Nurfadillah, September 2022
mendapat dukungan keluarga
berjumlah 33 orang atau 49,3%,
Sedangkan responden yang tidak
mendapat dukungan keluarga baik
berjumlah 34 orang atau 50,7%.
Berdasarkan Tingkat
kecemasan menunjukan bahwa
dari 67 responden diabetes mellitus
tipe 2 diwilayah puskesmas
pebayuran hasil frekuensi menurut
tingkat kecemasan ringan
berjumlah 22 orang atau 32,8%,
sedangkan tingkat kecemasan
sedang berjumlah 27 orang atau
40,3%, dan tingkat kecemasan
berat sebanyak 18 orang atau
26,9%.
Analisa data bivariat adalah
suatu uji yang dilakukan untuk
mengetahui suatu hubungan antara
variabel independen dan variabel
dependen. Pada analisa data
bivariat ini dilakukan dengan uji
pada (α = 0,05) yaitu Chi Square
untuk mengetahui hubungan
variabel independen dengan
variabel dependen. Berikut
disajikan hasil uji ChiSquare hasil
analisa bivariat. Berdasarkan pada
tabel 5.6 diatas menunjukan bahwa
dari 67 responden diabetes mellitus
tipe 2 diwilayah puskesmas
pebayuran dapat diketahui bahwa
responden yang tidak memiliki
komplikasi cenderung memiliki
tingkat kecemasan yang ringan
sebanyak 11 orang atau (40,7%),
tingkat kecemasan sedang
sebanyak 6 orang atau (22,2%),
dan tingkat kecemasan berat
sebanyak 10 orang atau (37,0%).
Sedangkan yang memiliki
komplikasi cenderung memiliki
tingkat kecemasan yang ringan
sebanyak 11 orang atau (27,5%),
tingkat kecemasan sedang
sebanyak 21 orang atau (52,5%),
dan tingkat kecemasan berat
sebanyak 8 orang (20,0%).

Putri Nurfadillah, September 2022


Variabel F %
r
e
k
u
e
s
i
Jenis Kelamin
Laki-laki 2 31,3
1
Perempuan 4 68,7
6
Jumlah 6 100,0
7
Usia Frekuesi %
46-50 3 58,2
9
51-60 2 41,8
8
Jumlah 6 100,0
7
Komplikasi Frekuesi %
Tidak Komplikasi 2 40,3
7
Komplikasi 4 59,7
0
Jumlah 6 100,0
7
Lama Frekuesi %
Menderita
 10 tahun 2 29,9
0
5- 10 tahun 2 32,8
2
< 5 tahun 2 37,3
5
Jumlah 6 100,0
7
Dukungan F %
Keluarga r
e
k
u
e
s
i
Baik 3 49,3
3
Tidak Baik 3 50,7
4
Junlah 6 100,0
7
Tingkat F %
Kecemasan r
e
k
u
e
s
i
Ringan 2 32,8
2
Sedang 2 40,3
7
Berat 1 26,9
8
Jumlah 6 100,0
7

Putri Nurfadillah, September 2022


Tabel 5.10 Hubungan Antara Komplikasi Dengan Tingkat Kecemasan Pada
Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Wilayah Puskesmas Pebayuran
Tingkat Kecemasan
Variabel Ringan Sedang Berat Total P Value
Komplikasi n % n % n % n %
Tidak
11 40,7% 6 22,2% 10 37,0% 27 100,0%
Komplikasi 0,044
Komplikasi 11 27,5% 21 52,5% 8 20,0% 40 100,0%
Total 22 32,8% 27 40,3% 18 26,9% 67 100,0%

Berdasarkan pada tabel 5.6 sebanyak 11 orang atau


diatas menunjukan bahwa (27,5%), tingkat kecemasan
dari 67 responden diabetes sedang sebanyak 21 orang
mellitus tipe 2 diwilayah atau (52,5%), dan tingkat
puskesmas pebayuran dapat kecemasan berat sebanyak 8
diketahui bahwa responden orang (20,0%). Berdasarkan
yang tidak memiliki hasil pengolahan data
komplikasi cenderung dengan menggunakan chi-
memiliki tingkat kecemasan square menunjukan nilai P=
yang ringan sebanyak 11 0,044 < α = 0,05 yang
orang atau (40,7%), tingkat artinya H0 ditolak dan Ha
kecemasan sedang sebanyak diterima. Maka dapat
6 orang atau (22,2%), dan diambil kesimpulan secara
tingkat kecemasan berat statistic bahwa ada
sebanyak 10 orang atau hubungan antara komplikasi
(37,0%). Sedangkan yang dengan tingkat kecemasan
memiliki komplikasi pada penderita diabetes
cenderung memiliki tingkat mellitus tipe 2 diwilayah
kecemasan yang ringan puskesmas pebayuran

Tingkat Kecemasan
Ringan Sedang Berat Total P Value
Lama n % n % n % n %
Menderita
 10
tahun 14 56,0% 6 24,0% 5 20,0 27 100,0%
0,000
5 – 10 3 13,6% 19 86,4% 0 00,0% 40 100,0%
tahun
< 5 tahun 5 25,0% 2 10,0% 13 65,0 100,0%
Total 22 32,8% 27 40,3% 18 26,9% 67 100,0%

Berdasarkan pada tabel 5.7 puskesmas pebayuran dapat


diatas menunjukan bahwa diketahui bahwa responden
dari 67 responden diabetes lama menderita lebih dari 10
mellitus tipe 2 diwilayah tahun cenderung memiliki

Putri Nurfadillah, September 2022


tingkat kecemasan yang
ringan sebanyak 14 orang
atau (56,0%), tingkat
kecemasan sedang sebanyak
6 orang atau (24,0%), dan
tingkat kecemasan berat
sebanyak 5 orang (20,0%).
Sedangkan responden
dengan lama menderita 5-10
tahun cenderung memiliki
tingkat kecemasan ringan
sebanyak 3 orang atau
(13,6%), tingkat kecemasan
sedang sebanyak 19 orang
atau (86,4%), dan tingkat
kecemasan berat sebanyak 0
orang atau (00,0%). Dan
responden dengan lama
menderita kurang dari 5
tahun cenderung memiliki
tingkat kecemasan yang
ringan sebanyak 5 orang
(25,0%), tingkat kecemasan
sedang sebanyak 2 orang
atau (10,0%),dan tingkat
kecemasan berat sebnyak 13
orang atau (65,0%).
Berdasarkan hasil
pengolahan data dengan
menggunakan chi- square
menunjukan nilai P= 0,000
< α = 0,05 yang artinya H0
ditolak dan Ha diterima.
Maka dapat diambil
kesimpulan secara statistic
bahwa ada hubungan antara
lama menderita dengan
tingkat kecemasan pada
penderita diabetes
mellitus tipe 2 diwilayah
puskesmas pebayuran

Putri Nurfadillah, September 2022


Tingkat Kecemasan

Ringan Sedang Berat Total P Value

Dukungan n % n % n % n %
Keluarga
Baik
Mendukung 12 36,4 18 54,5% 3 9,1% 33 100,0%
0,004
Tidak Baik 10 29,4% 9 26,5% 15 44,1% 34 100,0%
Tidak
Mendukun
g
Total 22 32,8% 27 40,3% 18 26,9% 67 100,0%
Berdasarkan pada tabel 5.8 diatas atau (29,4%), tingkat kecemasan
menunjukan bahwa dari 67 responden sedang sebanyak 9 orang atau
diabetes mellitus tipe 2 diwilayah (26,5%), dan tingkat kecemasan berat
puskesmas pebayuran dapat diketahui sebanyak 15 orang atau (44,1%).
bahwa responden yang yang mendapat Berdasarkan hasil pengolahan data
dukungan keluarga (Baik) cenderung dengan menggunakan chi- square
memiliki tingkat kecemasan ringan menunjukan nilai (P= 0,004) (< α =
sebanyak 12 orang atau (36,4%), 0,05) yang artinya H0 ditolak dan Ha
tingkat kecemasan sedang sebanyak 18 diterima. Maka dapat diambil
orang atau (54,5%) dan tingkat kesimpulan secara statistic bahwa ada
kecemasan berat sebanyak 3 orang hubungan antara dukungan keluarga
atau (9,1%). Sedangkan yang tidak dengan tingkat kecemasan pada
mendapat dukungan keluarga (Tidak penderita diabetes
baik) cenderung memiliki tingkat mellitustipe 2 diwilayah
kecemasan ringan sebanyak 10 orang puskesmas pebayuran.

4. PEMBAHASAN karena terlalu sering mengkonsumsi


1.Analisa Univariat makanan manis dibandingkan
Hasil uji statistic jenis kelamin dengan laki-laki dan pada
didapatkan dari 67 responden perempuan pasca-menopous lemak
penderita diabetes melitus tipe 2 di didalam tubuh mudah menyebabkan
wilayah puskesmas pebayuran. penimbunan lemak tubuh akibat
Didapatkan sebagian besar proses hormon (Rosita et al., 2022).
responden dengan jenis kelamin Sedangkan hasil uji statistic pada
perempuan yang mengalami kelompok usia didapatkan dari 67
diabetes mellitus terjadi pada responden penderita diabetes
perempuan sebanyak 46 orang atau melitus tipe 2 di wilayah puskesmas
(68,7%) dibandingkan dengan pebayuran. Didapatkan sebagian
responden dengan jenis kelamin besar terjadi direntang usia 41-50
laki-laki yang berjumlah 21 orang tahun yang berjumlah 39 orang atau
atau (31,3%). (58,2%).
Hal ini sejalan dengan hasil Dibandingkan dengan
Riskesdas tahun 2018 bahwa responden berusia 51-60 tahun yang
prevelensi diabetes mellitus lebih berjumlah 28 orang atau (41,8%).
banyak terjadi pada perempuan Hal ini sejalan dengan hasil
dibandingkan laki-laki hal ini Rikesdas tahun 2018 bahwa
dikarenakan perempuan lebih prevelensi diabetes mellitus
mudah mengalami stress serta menurut kelompok beresiko tinggi
mengalami peningkatan berat badan pada usia 40-55 tahun diabetes

Putri Nurfadillah, September 2022


mellitus akan semakin meningkat seperti penyakit jantung, hipertensi,
seiring dengan bertambahnya usia, stroke, kebutaan akibat retinopati,
hal ini disebabkan karena manusia glaukoma, katarak, gagal ginjal,
mengalami penurunan fisiologis dan impotensi pada pria serta kecacatan
faktor degeneratif pada tahap akibat luka yang sulit disembuhkan
penuaan yang menyebabkan (Rosyada, 2019).
menurunnya sensitivitas insulin Berdasarkan hasil uji statistic
serta juga dapat menurunnya fungsi variabel dari 67 responden penderita
tubuh untuk metabolisme glukosa diabetes mellitus tipe 2 di wilayah
setelah usia 40 tahun. Diabetes puskesmas pebayuran. Yang
berkembang setelah memasuki usia dikategorikan lama menderita > 10
rentan, dan semakin tua, semakin tahun berjumlah sebanyak 25 orang
tinggi resiko terkena diabetes atau 37,3%, dan kategori yang lama
mellitus terutama pada usia 45 menderita 5-10 tahun tahun
tahun dengan usia (kelompok berjumlah 22 orang atau 32,8%,
beresiko tinggi) (Gunawan & sedangkan yang lama menderita < 5
Rahmawati, 2021). tahun berjumlah 20 orang atau
Berdasarkan hasil uji statistic 29,9%. Diabetes adalah penyakit di
variabel dari 67 responden penderita mana kadar gula darah meningkat
diabetes melitus tipe 2 di wilayah karena ketidakmampuan tubuh
puskesmas pebayuran. Yang untuk melepaskan atau
memiliki komplikasi sebanyak 40 menggunakan insulin secara
orang atau 59,7% .dan yang tidak memadai. Di antara faktor-faktor
memiliki komplikasi berjumlah 27 yang cenderung mempengaruhi
orang atau 40,3%. perilaku kesehatan adalah lamanya
Komplikasi diabetes mellitus menderita. Lamanya penyakit
dapat didefinisikan sebagai kondisi berhubungan dengan usia pasien
seseorang yang mengidap dua atau pertama kali didiagnosis diabetes,
lebih penyakit atau kondisi yang semakin muda usia pasien semakin
kronis. Sebagian besar disebabkan lama menderita nyeri (Bertalina &
oleh faktor genetik dan prilaku atau Purnama, 2018).
gaya hidup seseorang. Penyakit Semakin lama seseorang
kronis akibat komplikasi dari menderita DM, semakin besar
diabetes dapat Diklasifikasikan kemungkinan untuk mengalami
sebagai mikrovaskuler dan hiperglikemia kronis, yang pada
makrovaskuler. Komplikasi akhirnya akan menimbulkan
mikrovaskuler termasuk kerusakan komplikasi DM berupa retinopati,
sistem saraf (neuropati), kerusakan penyakit ginjal, penyakit arteri
sistem ginjal (nefropati) dan koroner, dan ulkus diabetikum.
kerusakan mata (retinopati). Durasi DM menyebabkan
Sedangkan komplikasi hiperglikemia persisten.
makrovaskular termasuk penyakit Hiperglikemia yang berlanjut
jantung, stroke, dan penyakit memulai timbulnya hiperglikemia,
pembuluh darah perifer. Penyakit suatu kondisi di mana sel dibanjiri
pembuluh darah perifer dapat glukosa. Trombositemia kronis akan
menyebabkan cedera yang sulit mengubah homeostasis biokimia
tidak sembuh, gangren, bahkan sel-sel ini, yang pada gilirannya
amputasi. Komplikasi yang lain cenderung menginduksi perubahan
termasuk kerusakan gigi, penurunan mendasar dalam pembentukan
resistensi infeksi seperti influenza komplikasi kronis DM.(Suryati et
dan pneumonia, makrosomia dan al., 2019).
komplikasi saat melahirkan. Berdasarkan hasil uji statistic
Komplikasi penyakit ini variabel dari 67 responden penderita
berhubungan dengan kemunculan diabetes mellitus tipe 2 di wilayah
penyakit kronis berbahaya lainnya puskesmas pebayuran. Yang

Putri Nurfadillah, September 2022


menunjukan bahwa hasil yang terhadap kecemasan dapat
mendapat dukungan keluarga baik bermanifestasi sebagai perasaan
berjumlah 33 orang atau 49,3%. cemas, takut, dan perasaan negatif.
Sedangkan yang tidak mendapat Penderita diabetes jika mengalami
dukungan keluarga berjumlah 34 kecemasan akan mengalami
orang atau 50,7%. Dukungan gangguan fisiologis seperti perasaan
keluarga merupakan faktor yang cemas, detak jantung lebih cepat,
paling penting untuk membantu keringat dingin, terkadang sesak
individu menghadapi masalah napas, lemas dan kurang motivasi,
kesehatan, ketika seorang anggota gelisah dalam makan dan tidur. .
keluarga terkena masalah terutama hal-hal yang dia pikir berbahaya,
masalah kesehatan, peran keluarga terutama ketika dia berpikir tentang
adalah memberikan perawatan vital kematian (Supriatna et al., 2022).
bagi anggota keluarga yang sakit
untuk mencapai kesehatan yang 2. Analisa Bivariat
optimal (Rahmi et al., 2020). Untuk Hubungan Antara Komplikasi
itu, dukungan keluarga merupakan Dengan Tingkat Kecemasan Pada
kegiatan dukungan yang diberikan Penderita Diabetes Mellitus Tipe II
oleh anggota keluarga agar orang Di Wilayah Puskesmas Pebayuran.
yang terkena dampak merasa Berdasarkan hasil Analisa tabel
diperhatikan dan dihargai oleh penelitian yang dilakukan sebanyak
keluarganya karena mendapat 67 responden mengenai komplikasi
bantuan dari orang lain yang dengan tingkat kecemasan pada
dianggap penting dalam hidupnya. penderita diabetes mellitus tipe 2 di
Oleh karena itu, disimpulkan bahwa wilayah puskesmas pebayuran.
individu dengan dukungan keluarga Responden yang tidak memiliki
yang baik lebih optimis terhadap komplikasi cenderung memiliki
kehidupannya dan lebih mudah tingkat kecemasan yang ringan
dalam menghadapi masalah yang sebanyak 11 orang atau (40,7%),
dihadapinya (Patel, 2019). tingkat kecemasan sedang sebanyak
Berdasarkan hasil uji statistic 6 orang atau (22,2%), dan tingkat
variabel dari 67 responden penderita kecemasan berat sebanyak 10 orang
diabetes mellitus tipe 2 di wilayah atau (37,0%).
puskesmas pebayuran. Menunjukan Sedangkan yang memiliki
hasil yang dikategorikan menurut komplikasi cenderung memiliki
tingkat kecemasan ringan sebanyak tingkat kecemasan yang ringan
berjumlah 22 orang atau 32,8%, sebanyak 11 orang atau (27,5%),
sedangkan hasil tingkat kecemasan tingkat kecemasan sedang sebanyak
sedang berjumlah 27 orang atau 21 orang atau (52,5%), dan tingkat
40,3%, dan tingkat kecemasan berat kecemasan berat sebanyak 8 orang
dengan hasil sebanyak 18 orang (20,0%).
atau 26,9%. Berdasarkan hasil analisa uji
Kecemasan adalah suatu chi-square didapat nilai P= 0,044 <
kondisi yang membuat seseorang α = 0,05 yang artinya H0 ditolak
merasa tidak aman, cemas, gelisah, dan Ha diterima. Maka dapat
takut dan tidak nyaman dengan diambil kesimpulan secara statistic
berbagai keluhan fisik. Kecemasan bahwa ada hubungan antara
dikaitkan dengan perasaan tidak komplikasi dengan tingkat
pasti dan tidak berdaya. Selanjutnya kecemasan pada penderita diabetes
menurut (Kaju et al., 2020). mellitus tipe 2 diwilayah puskesmas
Kecemasan dapat terlihat ketika pebayuran.
seseorang mengalami perasaan Komplikasi ini merupakan
gugup atau takut mengikuti gabungan dari beberapa penyakit
pengalaman yang sulit dalam yang ada dalam tubuh manusia yang
hidupnya. Reaksi psikologis disebabkan oleh penyakit lama,

Putri Nurfadillah, September 2022


seperti diabetes yang dapat kecemasan. Hal ini diperkuat
menyebabkan penyakit hati, dengan analisis butir kuesioner yang
kemudian berubah menjadi sirosis menunjukkan responden mengalami
yang dapat menyebabkan penyakit keringat yang berlebihan, detak
jantung, kebutaan, gangguan saraf jantung yang meningkat walaupun
(neuropati), gagal ginjal, gangren, tidak melakukan aktivitas, dan
penyakit jantung, penyakit jantung merasa lemas. Kecemasan dikaitkan
koroner, stroke, dll. Komplikasi dengan proses metabolisme yang
yang dihadapi penderita diabetes buruk dan meningkatnya komplikasi
antara lain kebutaan, kerusakan pada penderita DM tipe 2 (Bickett
saraf, gagal ginjal, gangren, dan & Tapp, 2017).
stroke. Pasien dengan diabetes Hal ini diperkuat dengan
berada pada peningkatan risiko Wiyadi, Rina & Junita (2018) yang
ulserasi atau gangren dan pada mengatakan bahwa pasien yang
peningkatan risiko amputasi. Hasil mengalami diabetes mellitus
penelitian ini sesuai dengan terutama diabetes mellitus kronik
(Maulasari, 2017). dapat menimbulkan kecemasan
Pandangan interpersonal terutama pada penderita diabetes
menyatakan bahwa kecemasan mellitus yang sudah timbul
berasal dari perasaan takut ketika komplikasi.
ada kurangnya penerimaan dan Hal ini dapat disimpulkan
penolakan interpersonal. bahwa kecemasan muncul
Kecemasan juga dikaitkan dikarenakan metabolism yang buruk
dengan perkembangan trauma dan adanya komplikasi yang
seperti perpisahan dan kehilangan, diderita oleh responden.
yang menyebabkan kelemahan Berdasarkan analisis peneliti
tertentu. Kecemasan yang terus menyimpulkan bahwa adanya
menerus dapat meningkatkan kadar hubungan antara komplikasi dengan
gula darah yang akan berpengaruh tingkat kecemasan pada penderita
dalam proses kesembuhan dan diabetes mellitus dipuskesmas
menghambat aktivitas kehidupan pebayuran karena penelitian ini
sehari-hari. Hal ini sesuai teori menunjukkan bahwa masalah
bahwa kecemasan merupakah hal kecemasan pada penderita diabetes
yang tidak mudah dihadapi oleh adalah masalah yang rumit.
penderita diabetes mellitus dan jika Dipengaruhi oleh sejumlah faktor,
tidak diatasi akan menimbulkan semua pasien diabetes umumnya
berbagi komplikasi (Soegondo, khawatir tentang apa pun yang
2007). Selain itu, tingkat kecemasan berhubungan dengan penyakit
yang terjadi pada pasien diabetes mereka, misalnya kecemasan
mellitus tipe 2 disebabkan oleh tentang komplikasi, kecemasan
ketakutan pribadi terhadap tentang penyakit yang tidak kunjung
komplikasi yang mungkin muncul sembuh, semua karena fakta bahwa
akibat dari penyakit yang penderita diabetes percaya bahwa
dialaminya (Mahmuda dkk, 2016). diabetes adalah penyakit yang
Hal ini membuktikan mematikan. Penyakit, karena
bahwapenderita DM tanpa menunjukkan ada tidaknya
komplikasi juga dapat mengalami komplikasi dapat mempengaruhi
kecemasan. Jika kecemasan ini tingkat kecemasan pada penderita
tidak di tanggulangi maka gula diabetes.
darah akan tinggi dan menyebabkan Hubungan Antara Lama
risiko munculnya komplikasi. Menderita Dengan Tingkat
Sedangkan, data DM dengan Kecemasan Pada Penderita Diabetes
komplikasi yang diperoleh saat Mellitus Tipe II Di Wilayah
penelitian didapatkan 21 responden Puskesmas Pebayuran
(55,3%) yang mengalami

Putri Nurfadillah, September 2022


Berdasarkan hasil Analisa tabel Hal ini karena penderita
penelitian yang dilakukan sebanyak diabetes masih perlu melakukan
67 responden mengenai lamanya penyesuaian gaya hidup secara
menderita dengan tingkat teratur, termasuk pola makan,
kecemasan pada penderita diabetes aktivitas fisik dan obat-obatan, di
mellitus tipe 2 di wilayah antara alasan lain mengapa diabetes
puskesmas pebayuran. Diketahui dapat menyebabkan kecemasan.
responden yang lama menderita Gula adalah penyakit yang tidak
lebih dari 10 tahun cenderung dapat disembuhkan.
memiliki tingkat kecemasan yang Hal inilah yang membuat
ringan sebanyak 14 orang atau khawatir pasien baru karena
(56,0%), tingkat kecemasan sedang ketakutan mereka tidak dapat
sebanyak 6 orang atau (24,0%), dan menerapkan pola hidup sehat secara
tingkat kecemasan berat sebanyak 5 teratur dan kurangnya pengalaman
orang (20,0%). mereka dalam beradaptasi dengan
Sedangkan responden dengan gaya hidup baru.
lama menderita 5-10 tahun Sebaliknya, seseorang yang
cenderung memiliki tingkat sudah lama mengetahui bahwa
kecemasan ringan sebanyak 3 orang dirinya menderita diabetes
atau (13,6%), tingkat kecemasan cenderung tidak khawatir karena
sedang sebanyak 19 orang atau telah berpengalaman dalam
(86,4%), dan tingkat kecemasan melakukan penyesuaian gaya hidup
berat sebanyak 0 orang atau dan sudah lama harus mengobati
(00,0%). Dan responden dengan penyakit yang akan dijalaninya,
lama menderita kurang dari 5 tahun sehingga ia mulai menderita
cenderung memiliki tingkat diabetes, mungkin lebih adaptif
kecemasan yang ringan sebanyak 5 untuk mengelola penyakitnya
orang (25,0%), tingkat kecemasan daripada seseorang yang tidak sadar
sedang sebanyak 2 orang atau dan baru mengenal penyakitnya. Hal
(10,0%),dan tingkat kecemasan ini sesuai dengan penelitian
berat sebnyak 13 orang atau (Maulasari, 2020) yang menjelaskan
(65,0%). bahwa kemampuan seseorang untuk
Berdasarkan hasil analisa uji menyesuaikan diri meningkat jika
chi-square menunjukan nilai P= telah lama hidup sebagai penderita
0,000 < α = 0,05 yang artinya H0 diabetes, sehingga tingkat
ditolak dan Ha diterima. Maka dapat kecemasannya lebih pendek
diambil kesimpulan secara statistic dibandingkan seseorang yang sudah
bahwa ada hubungan antara lama lama menderita diabetes (Maulasari,
menderita dengan tingkat 2020).
kecemasan pada penderita diabetes Diperkuat dengan peneliti (Noor
mellitus tipe 2 diwilayah puskesmas Diani et al., 2022) menyebutkan
pebayuran. terdapat 64% pasien diabetes
Diabetes adalah penyakit kronis, mellitus dengan pendidikan
membutuhkan pengobatan dan menengah ke bawah. Hal ini
perawatan jangka panjang, bahkan berkaitan dengan tingkat
menemani hidup pasien. Kondisi ini pemahaman seseorang terhadap
tentunya dapat menimbulkan penyakit yang diderita dan
kejenuhan pada diri pasien. Oleh penanggulangannya. Selain itu,
karena itu, selain memperhatikan menurut karakteristik lama
masalah fisik, penting untuk menderita di dapatkan hasil bahwa
memperhatikan faktor psikologis semakin lama menderita makan
penderitanya (Fatimah RN, 2019). semakin lama durasi diabetes
Disimpulkan bahwa seseorang yang mellitus. Durasi lamanya diabetes
baru mengenal penyakitnya akan melitus yang diderita ini dikaitkan
merasa cemas akan penyakitnya. dengan resiko terjadinya beberapa

Putri Nurfadillah, September 2022


komplikasi yang timbul sesudahnya. ditolak dan Ha diterima. Maka dapat
Faktor utama pencetus komplikasi diambil kesimpulan secara statistic
pada diabetes melitus selain durasi bahwa ada hubungan antara
atau lama menderita adalah tingkat dukungan keluarga dengan tingkat
keparahan diabetes. kecemasan pada penderita diabetes
Berdasarkan analisis peneliti mellitus tipe 2 diwilayah puskesmas
menyimpulkan bahwa adanya pebayuran.
hubungan antara lama menderita Dukungan keluarga merupakan
dengan tingkat kecemasan pada bentuk hubungan interpersonal yang
penderita diabetes mellitus tipe 2 meliputi sikap, tindakan dan
disebabkan karena adanya penerimaan anggota keluarga,
kecemasan bahwa diabetes tidak berupa dukungan informasional,
dapat disembuhkan. Semakin lama dukungan alat, dan dukungan
seseorang menderita diabetes, emosional (Erda et al., 2021).
semakin besar kemungkinan mereka Dukungan keluarga dapat
berpikir bahwa durasi diabetes berupa dukungan sosial dari dalam,
mempengaruhi kemampuan pasien seperti dukungan dari suami, istri,
sendiri untuk memahami kondisi atau dukungan saudara kandung,
mereka sendiri dan mengelola dan dapat juga berupa dukungan
kondisi mereka, dan dapat keluarga di luar keluarga inti.. Hal
mencegah munculnya kecemasan itu ini meningkatkan kesehatan dan
sendiri. adaptasi keluarga (Erda et al., 2021)
Hubungan Antara Dukungan Kurangnya dukungan keluarga
keluarga Dengan Tingkat terhadap penderita diabetes tipe 2
Kecemasan Pada Penderita Diabetes menyebabkan peningkatan
Mellitus Tipe II Di Wilayah kecemasan, dan tingkat kecemasan
Puskesmas Pebayuran dapat mempengaruhi status
Berdasarkan hasil Analisa tabel penderita diabetes tipe 2
penelitian yang dilakukan sebanyak (Pamungkas et al., 2017).
67 responden mengenai lamanya Hubungan keluarga dapat
menderita dengan tingkat menjadi sumber dukungan yang
kecemasan pada penderita diabetes penting bagi penderita diabetes, dan
mellitus tipe 2 di wilayah kedekatan dengan keluarga
puskesmas pebayuran. Dapat dipertahankan untuk perawatan
diketahui bahwa responden yang diabetes. Menurut fungsinya,
mendapat dukungan keluarga (Baik) keluarga bertanggung jawab atas
cenderung memiliki tingkat pangan dan pemeliharaan kesehatan.
kecemasan ringan sebanyak 12 Dukungan keluarga meliputi
orang atau (36,4%), tingkat dukungan tatap muka, pemberian
kecemasan sedang sebanyak 18 informasi yang dibutuhkan, dan
orang atau (54,5%) dan tingkat pujian sebagai bentuk kasih sayang
kecemasan berat sebanyak 3 orang dan perhatian.
atau (9,1%). Perlu disadari bahwa hidup
Sedangkan yang tidak mendapat dengan diabetes melitus dapat
dukungan keluarga (Tidak baik) memberikan beban psikososial bagi
cenderung memiliki tingkat penderita maupun anggota
kecemasan ringan sebanyak 10 keluarganya. Respon psikologis
orang atau (29,4%), tingkat yang negatif terhadap diagnosis
kecemasan sedang sebanyak 9 orang bahwa seseorang mengidap
atau (26,5%), dan tingkat penyakit ini dapat berupa penolakan
kecemasan berat sebanyak 15 orang atau tidak mau mengakui kenyataan,
atau (44,1%). marah, merasa berdosa, cemas dan
Berdasarkan hasil analisa uji depresi sejalan dengan penelitian
chi-square menunjukan nilai P= (Afifah et al., 2020), Menyatakan
0,004 < α = 0,05 yang artinya H0 bahwa hubungan dukungan keluarga

Putri Nurfadillah, September 2022


dengan tingkat kecemasan yang Berdasarkan analisis peneliti
mengalami Diabetes Mellitus. Hasil menyimpulkan bahwa tingkat
penelitian ini menunjukkan bahwa kecemasan dapat mempengaruhi
adanya dukungan dari keluarga status penderita diabetes tipe 2 yang
membantu menurunkan kecemasan seharusnya mendapat dukungan
sehingga disarankan untuk keluarga keluarga berupa motivasi dari
agar tetap memberikan dukungan keluarga untuk melakukan kontrol
kepada penderita yang mengalami gula darah secara rutin, mendukung
diabetes. Selain perubahan tersebut pola hidup sehat, dan peran keluarga
jika penderita diabetes melitus telah untuk mendampingi serta mengantar
mengalami komplikasi maka akan responden saat kontrol yang
menambah kecemasan pada membuat responden merasa lebih
penderita karena dengan adanya tenang dan mmeiliki semangat yang
komplikasi akan membuat penderita besar untuk melakukan kontrol gula
mengeluarkan lebih banyak biaya, darah secara rutin. Oleh karena itu
pandangan negatif tentang masa prasaan hawatir dan cemas akibat
depan, dan lain-lain penyakit diabetes mellitus menjadi
tidak dirasakan oleh responden.

5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan yang tidak memiliki komplikasi
pembahasan tentang faktor-faktor sebanyak 27 orang atau 40,3% dan
yang berhubungan dengan tingkat sering mendapat dukungan keluarga
kecemasan pasien diabetes mellitus baik sebanyak 33 orang atau 49,3%,
tipe II diwilayah puskesmas sebagian besar responden memiliki
pebayuran dapat diambil kesimplan tingkat kecemasan ringan yaitu
bahwa Hasil Univariat Pada sebanyak 22 orang atau 32,8%.
penelitian ini didapatkan sebagian Hasil bivariat Ada hubungan yang
besar responden berada pada signifikan antara komplikasi, lama
kelompok usia 41-50 tahun menderita, dukungan keluarga
sebanyak 39 orang atau 58,2%, dengan tingkat kecemasan di
dengan jenis kelamin terbanyak puskesmas pebayuran dengan hasil
yaitu pada perempuan sebanyak 46 yang memiliki komplikasi dengan
orang atau 68,7%. Sedangkan nilai ρ-value (0,044), lama
responden yang memiliki menderita dengan nilai ρ-value
komplikasi sebanyak 40 orang atau (0,000), dukungan keluarga dengan
59,7% sebagian besar responden nilai ρ- value (0,004). Yang
telah menderita diabetes mellitus keseluruhan hasil nilai ρ-value lebih
tipe 2 kurang lebih selama 5 tahun kecil dari α (0,05) dengan demikian
yang berjumlah sebanyak 25 orang H0 ditolak dan Ha diterima.
atau 37,3%, Sedangkan responden

6. REFERENSI

Afifah, Y. N., Rokayah, C., & Fazriana, http://stikeswh.ac.id:8082/journal/in


E. E. (2020). Hubungan Dukungan dex.php/jners/article/view/313
Keluarga dengan Tingkat Bertalina, B., & Purnama, P. (2016).
Kecemasan Lansia yang Mengalami Hubungan Lama Sakit,
Diabetes Melitus. Jurnal Ners Pengetahuan, Motivasi Pasien dan
Widya Husada, 4(2), 53–56. Dukungan Keluarga dengan
Kepatuhan Diet Pasien Diabetes

Putri Nurfadillah, September 2022


Mellitus. Jurnal 15–22.
Kesehatan, 7(2), 329. https://doi.org/10.22236/arkesmas.v
https://doi.org/10.26630/jk.v7i2.211 6i1.5829
Bickett A, Tapp H. Anxiety and Hensarling, J. (2009). Development and
diabetes: Innovative approaches to Psychometric Testing. Dissertation,
management in primary care. Exp May. Kaju, M. N., Mariyanti, S.,
Biol Med (Maywood). 2017 Psikologi, F., & Esa, U. (2020).
Sep;241(15):1724-31. doi: Perbedaan Kecemasan Pada
10.1177/1535370216657613. Epub Penderita Diabetes Melitus Tipe 2
2016 Jul 6. PMID: 27390262; Ditinjau Dari Jenis Kelamin.
PMCID: PMC4999621. PERBEDAAN KECEMASAN PADA
Derek, M., Rottie, J., & Kallo, V. PENDERITA DIABETES
(2017). Hubungan Tingkat Stres MELITUS TIPE 2 DITINJAU
Dengan Kadar Gula Darah Pada DARI JENIS KELAMINj, 1(2017),
Pasien Diabetes Melitus Tipe Ii Di 153–161.
Rumah Sakit Pancaran Kasih Gmim Keluarga, D., & Kecemasan, T. (2020).
Manado. Jurnal Keperawatan PROFIL TINGKAT KECEMASAN
UNSRAT, 5(1), 105312. BERDASARKAN
Diabetes, D. (n.d.). HARI DIABETES KARAKTERISTIK LANSIA. XIV,
SEDUNIA TAHUN 2018. 114–121.
Dinas Kesehatan Kab. Berau. Kementrian kesehatan republik
(2021). Profil Kesehatan Kabupaten indonesia. (2020). Tetap Produktif,
Berau. Cegah Dan Atasi Diabetes Mellitus.
Kemenkes RI, 2013–2015. In pusat data dan informasi
Erda, R., Novitri, W., Gemini, S., & kementrian kesehatan RI.
Yunaspi, D. (2021). Hubungan Keperawatan, F., Kebidanan, D. A. N.,
Dukungan Keluarga Dengan Nahdlatul, U., & Surabaya, U.
Tingkat Kecemasan Pada Penderita (2019). Asuhan Keperawatan Lansia
Diabetes Mellitus. Jurnal Dengan Gangguan Sistem Endokrin
Kesehatan Mercusuar, ( Diabetes Millitus ). 1130016152.
4(2), 82–86. Khan, P., Qayyum, N., Malik, F.,
https://doi.org/10.36984/jkm.v4i2.2 Khan, T., Khan, M., & Tahir, A.
50 (2019). Incidence of Anxiety and
Fatimah RN. (2015). Diabetes Melitus Depression Among Patients with
Tipe 2. Fakultas Kedokteran Type 2 Diabetes and the
Universitas Lampung, 4(1), 93–101. Predicting Factors.
Fitri, D., & Ifdil, A. &. (2016). Cureus, 11(3).
Konsep Kecemasan (Anxiety) pada https://doi.org/10.7759/cureus.4254
Lanjut Usia (Lansia). 5(2). Komariah, K., & Rahayu, S. (2020).
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/k Hubungan Usia, Jenis Kelamin Dan
onselor Indeks Massa Tubuh Dengan Kadar
GINA. (2020). Gula Darah Puasa Pada Pasien
Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Di Klinik
Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa di Pratama Rawat Jalan Proklamasi,
Indonesia 2015. (2015). PB Depok, Jawa Barat. Jurnal
PERKENI. Global Initiative for Kesehatan Kusuma
Asthma, 46. www.ginasthma.org. Husada,Dm, 41–50.
Gunawan, S., & Rahmawati, R. https://doi.org/10.34035/jk.v11i1.41
(2021). Hubungan Usia, Jenis 2
Kelamin dan Hipertensi dengan Lestari, L., Zulkarnain, Z., & Sijid, S.
Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 A. (2021). Diabetes Melitus:
di Puskesmas Tugu Kecamatan Review etiologi, patofisiologi,
Cimanggis Kota Depok Tahun gejala, penyebab, cara pemeriksaan,
2019. ARKESMAS (Arsip cara pengobatan dan cara
Kesehatan Masyarakat), 6(1), pencegahan. Prosiding Seminar

Putri Nurfadillah, September 2022


Nasional Biologi, 7(1), 237–241. Nutrition, 1(2), 80.
http://journal.uin-alauddin.ac.id/ind https://doi.org/10.20473/amnt.v1i2.
ex.php/psb/article/view/24229 6229
Ludiana, L. (2017). Hubungan Patel. (2019). No Title No Title No
Kecemasan Dengan Kadar Glukosa Title. 09(01), 9–25.
Darah Penderita Diabetes Mellitus Rahmi, H., Malini, H., & Huriani, E.
Di Wilayah Kerja Puskesmas (2020). Peran Dukungan Keluarga
Sumbersari Bantul Kec. Metro Dalam Menurunkan Diabetes
Selatan Kota Metro. Jurnal Wacana Distress Pada Pasien Diabetes
Kesehatan, 2(1), 5. Mellitus Tipe II. Jurnal Kesehatan
https://doi.org/10.52822/jwk.v2i1.3 Andalas, 8(4), 127–133.
9 https://doi.org/10.25077/jka.v8i4.11
Luis, F., & Moncayo, G. (n.d.). No.2018 29
Title. Bahan Ajar Rekam Medis Rosita, R., Kusumaningtiar, D. A.,
Dan Informasi. Irfandi, A., Ayu, I. M., Studi, P.,
Mahmudah, N. laily, Thohirun, & Masyarakat, K., Kesehatan, F. I.,
Prasetyowati, I. (2016). Faktor yang Esa, U., & Barat, K. J. (2022).
Berhubungan dengan Tingkat Aktivitas Fisik Lansia Dengan
Kecemasan Penderita Diabetes Diabetes Melitus Tipe 2 Di
Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit Puskesmas Balaraja Kabupaten
Nusantara Medika Utama. Artikel Tangerang. 10, 364–371.
Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa, Rosyada, A. dkk. (2018). Determinan
1(1), 1–7. Komplikasi Kronik Diabetes
http://repository.unej.ac.id/bitstream Melitus pada Lanjut Usia
/handle/123456789/77360/Nur Determinan of Diabetes Mellitus
Laily Mahmuda.pdf?sequence=1 Chronic Complications on Elderly.
Maulasari, Y. (2017). Departemen Biostatistika Dan Ilmu
Tingkat Kecemasan pada Penderita Kependudukan Fakultas Kesehatan
Diabetes Melitus Tipe Masyarakat Universitas Indonesia,
2. Higeia Journal of Public Health 7, 395–401.
Research and Development, 1(3), Saqila, R. L., & Muflihatin, S. K.
84–94. Njotomulio, A. M., & (2021). Hubungan Kecemasan
Pramadi, A. (2021). Studi Kasus Dengan Manajemen Diri Pada
Penderita Diabetes Penderita Diabetes Mellitus. Borneo
Mellitus Tipe 2 Ditinjau dari Student Research, 2(2), 738–746.
Protection Motivation Theory. Supriatna, A. M., Avianti, N., &
Insight : Jurnal Pemikiran Dan Desmaniarti, Z. (2022).
Penelitian Psikologi, 17(1), 37–46. KECEMASAN PASIEN
https://doi.org/10.32528/ins.v17i1.2 DIABETES MELLITUS TIPE 2 :
131 Type 2 Diabetes Mellitus ’ Patient
Noor Diani, Choiruna, H. P., Aprilyani, Anxiety : Study Literature Review.
O., Ilham, A. M., & Noor, M. F. 2(1), 44–50.
(2022). Tingkat Kecemasan Dan Suryati, I., Primal, D., & Pordiati, D.
Mekanisme Koping Pada Penderita (2019). Hubungan Tingkat
Diabetes. 7(April), 119–125. Pengetahuan Dan Lama Menderita
Nuraisyah, F. (2018). Faktor Risiko Diabetes Mellitus (Dm) Dengan
Diabetes Mellitus Tipe 2. Jurnal Kejadian Ulkus Diabetikum Pada
Kebidanan Dan Keperawatan Pasien Dm Tipe 2. JURNAL
Aisyiyah, 13(2), 120– KESEHATAN PERINTIS
127. (Perintis’s Health Journal), 6(1), 1–
https://doi.org/10.31101/jkk.395 8.
Nurayati, L., & Adriani, M. (2017). https://doi.org/10.33653/jkp.v6i1.21
Hubungan Aktifitas Fisik dengan Kadar 4
Gula Darah Puasa Penderita
Diabetes Melitus Tipe 2. Amerta

Putri Nurfadillah, September 2022


Syarifudin, A. (2020). No Title. 2507
Tingkat Kecemasan Pada Penderita
Diabetes Mellitus. (February), 1–9.
Tjahjono, H. D. (2019). Analisis
Kejadian Komplikasi Akut dan
Kronis Pada Pasien Diabetes
Melitus Tipe-2. Jurnal
Keperawatan, 8(1), 37–41.
https://doi.org/10.47560/kep.v8i1.88

Putri Nurfadillah, September 2022

Anda mungkin juga menyukai