Anda di halaman 1dari 12

44

HUBUNGAN STRES DENGAN KADAR GULA DARAH PADA


PENDERITA DIABETES MELITUS DI RUANG DAHLIA RSUD
JOMBANG

Mochammad Reza Toriquddin1,Hany Puspita A2, Istiadah Fatmawati3


123
STIKES Husada Jombang
Email : mtoriquddin@gmail.com

ABSTRAK

Stres dan Diabetes Melitus memiliki hubungan sangat erat. Pasien Pada keadaan stres
terjadi peningkatan ekskresi hormon katekolamin, glucagon, glukokortikoid, endorphin
dan hormon pertumbuhan yang menyebabkan hiperglikemia. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan stres dengan kadar gula darah pada penderita diabetes
melitus di ruang dahlia RSUD Jombang. Desain penelitian ini adalah analitik cross
sectional. Populasi dari penelitian ini adalah penderita diabetes di ruang dahlia RSUD
Jombang sebanyak 78 orang. Pemilihan sampel dilakukan secara Simple random
sampling. Sampel dalam penelitian ini, berjumlah 39 orang. Pengumpulan data
menggunakan kuesioner. Analisis menggunakan uji statistik uji Korelasi Spearman Rank.
Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar penderita diabetes melitus dengan
tingkat stres berat sebanyak 12 orang (80%) mengalami hiperglikemia. hasil uji statistik
spearman rank didapatkan nilai ρ=0,000 yang artinya p<0,05 dengan nilai 0,605 dengan
kategori kuat. Yang berarti ada hubungan stres dengan kadar gula darah pada penderita
diabetes melitus di ruang dahlia RSUD Jombang. Berdasarkan hasil penelitian,
peningkatan kadar gula darah salah satunya disebabkan oleh stres. Stres pada responden
sebagian besar dialami karena responden tinggal di rumah sendiri dengan pekerjaan yang
tidak menentu dan berpenghasilan kurang mencukupi. Untuk mengatasi stres responden
dapat menerapkan coping stres dengan cara berfikir positif, mengatur pola makan,
istirahat teratur, olah raga teratur dan bisa juga dengan berlibur.
Kata kunci : stres, kadar gula darah, diabetes mellitus

PENDAHULUAN adalah meningkatnya risiko penyakit


Diabetes Melitus (DM) jantung dan stroke, neuropati atau
merupakan masalah kesehatan yang kerusakan syaraf di kaki, retinopati
diberi perhatian khusus dalam satu diabetikum yang merupakan salah
windu terakhir ini. Hal ini satu penyebab utama kebutaan, gagal
dikarenakan Diabetes Melitus adalah ginjal bahkan kematian
salah satu penyakit yang serius. (Kementerian Kesehatan RI, 2014).
Diabetes biasa dikenal dengan istilah Dampak psikologis dari
the silent killer karena penyakit ini Diabetes Melitus mulai dirasakan
dapat menjadi faktor resiko bagi oleh pasien sejak terdiagnosis
berbagai macam penyakit lainnya Diabetes Melitus dan penyakitnya
pada organ tubuh. Beberapa telah berlangsung selama beberapa
konsekuensi dari penyakit diabetes bulan. Pasien mulai mengalami

Media Pendidikan Keperawatan │Volume I Nomor 3 : Desember 2019


45

gangguan psikis diantaranya stres angka kematian sebesar 30% pada


pada dirinya sendiri berkaitan pasien diabetes melitus.
dengan pengobatan yang dijalani Menurut World Health
(Tjokroprawiro, dalam Jamaluddin, Organization (WHO) tahun 2016,
2011). jumlah penderita diabetes telah
Stres dan Diabetes Melitus meningkat dari 108 juta penduduk
memiliki hubungan sangat erat pada tahun 1980 menjadi 422 juta
terutama pada penduduk perkotaan. penduduk pada tahun 2014.
Tekanan kehidupan dan gaya hidup Data terbaru dari International
yang tidak sehat disertai kemajuan Diabetes Federation (IDF) Atlas
teknologi yang semakin pesat dan tahun 2017 menunjukkan bahwa
berbagai penyakit yang sedang Indonesia menduduki peringkat ke-6
diderita menyebabkan penurunan dunia dengan jumlah diabetesi
kondisi seseorang sehingga memicu sebanyak 10,3 juta jiwa.
timbulnya stres. Pasien Diabetes World Health Organization
Melitus yang mengalami stres dapat (WHO) juga memprediksi Indonesia,
mengakibatkan gangguan pada bahwa akan ada kenaikan prevalensi
pengontrolan glukosa daraPada DM di Indonesia dari 8,4 juta
keadaan stres terjadi peningkatan diabetisi pada tahun 2000, 14 juta
ekskresi hormon katekolamin, diabetisi pada tahun 2006, dan akan
glucagon, glukokortikoid, endorphin meningkat menjadi sekitar 21,3 juta
dan hormon pertumbuhan diabetisi pada tahun 2020. Artinya
(Suherman, 2009). akan terjadi kenaikan tiga kali lipat
World Health Organization dalam waktu 30 tahun. Hal ini akan
(WHO) tahun 2010 mengestimasi menjadikan Indonesia menempati
prevalensi dunia pada tahun 2000, urutan ke empat dunia setelah
terdapat 43 juta pasien diabetes Amerika Serikat, China, dan India
melitus yang mengalami stres. dalam masalah diabetes (Aprianti,
Indikasi estimasi bahwa satu diantara 2009).
empat pasien diabetes melitus Berdasarkan data Riset
mengalami stres. Lebih lanjut Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2015,
dikatakan bahwa perkembangan stres di Indonesia terdapat 10 juta orang
berlipat ganda, bahkan meningkatkan penderita diabetes, dan 17,9 juta

Media Pendidikan Keperawatan │Volume I Nomor 3 : Desember 2019


46

orang yang berisiko menderita kurangnya aktifitas fisik, proses


penyakit ini. Sementara Provinsi menua, kehamilan, perokok dan stres
Jawa Timur masuk 10 besar (Soegondo, Soewondo dan Subekti,
prevalensi penderita diabetes se- 2011).
Indonesia atau menempati urutan ke Tingkat stres yang tinggi dapat
9. Sedangkan menurut Pusat Data memicu kadar gula darah seseorang
dan Informasi Kemenkes 2014, semakin meningkat, sehingga
Provinsi Jawa Timur memiliki angka semakin tinggi tingkat stres yang
sebesar 2,5% dari total penduduk dialami oleh pasien diabetes, maka
Jawa Timur. Hal itu berarti ada penyakit Diabetes Melitus yang
sekitar 605.974 orang yang diderita akan semakin tambah buruk
didiagnosa menderita Diabetes (Chritina dan Mistra, 2009).
Mellitus. Berdasarkan studi Menurut Satria (2007) salah satu
pendahuluan yang dilakukan di faktor yang mempengaruhi kejadian
Ruang Dahlia RSUD Jombang pada diabetes melitus adalah tingkat stres.
tanggal 01 Januari – 27 Februari Stres yang dapat menyebabkan
2019 didapatkan data penderita diabetes melitus merupakan stres
Diabetes Melitus berjumlah 78 psikologi.
orang. Penderita diabetes melitus harus
Dari 39 responden penderita menyadari kemunduran
diabetes melitus di ruang dahlia pengendalian diabetes yang
RSUD Jombang 9 orang tidak menyertai stres emosional. Bagi
mengalami stres atau normal, 8 mereka diperlukan motivasi agar
orang mengalami stres ringan, 7 sedapat mungkin mematuhi rencana
orang mengalami stres sedang, dan terapi diabetes pada saat-saat stres.
15 orang mengalami stres parah. Di samping itu, strategi pembelajaran
Meningkatnya jumlah penderita untuk memperkecil pengaruh stres
diabetes mellitus dapat disebabkan dan mengatasinya ketika hal ini
oleh banyak faktor diantaranya terjadi merupakan aspek yang
adalah faktor keturunan/genetik, penting dalam pendidikan diabetes
obesitas, perubahan gaya hidup, pola (Smeltzer and Bare, 2002).
makan, salah obat-obatan yang Berdasarkan fenomena di atas,
mempengaruhi kadar glukosa darah, dapat diasumsikan bahwa penderita

Media Pendidikan Keperawatan │Volume I Nomor 3 : Desember 2019


47

diabetes mellitus mengalami stres digunakan dalam penelitian ini


terhadap perubahan pola hidupnya adalah simple random sampling.
dan ketika penderita diabetes Penelitian dilaksanakan pada tanggal
mellitus mengalami stres dapat 18 juli sampai 01 Agustus 2019.
meningkatkan kadar gula darah. Hal Variabel yang diteliti adalah
inilah yang membuat peneliti ingin variabel independen yaitu stres
melakukan penelitian melalui skripsi dengan menggunakan instrumen
yang berjudul “Hubungan Stres kuesioner Depression Anxiety Stress
Dengan Kadar Gula Darah Pada Scale (DASS) dan variabel dependen
Penderita Diabetes Melitus di ruang yaitu kadar gula darah dengan
dahlia RSUD Jombang”. menggunakan observasi rekam
medis. Data dianalisis dengan uji
METODE PENELITIAN statistik Spearman Rank dengan nilai
Berdasarkan permasalahan dan kemaknaan < 0,05 dan diperoleh
tujuan yang hendak dicapai, maka angka signifikan dengan nilai 0,605
penelitian ini adalah kuantitatif. berarti keeratan hubungan antara
Penelitian ini menyoroti hubungan variabel dalam kategori kuat.
antara variabel dan menganalisa atau
menguji hipotesa yang dirumuskan. HASIL PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan Hasil penelitian yang
pendekatan cross sectional yaitu dilaksanakan di ruang dahlia RSUD
penelitian dengan melakukan Jombang menggunakan data primer
pengukuran atau pengamatan pada yang diambil dengan menggunakan
saat bersamaan. kuesioner dengan jumlah responden
Populasi dalam penelitian ini 39 orang yang dilaksanakan tanggal
adalah semua penderita Diabetes 18 Juli sampai 01 Agustus 2019
Melitus (DM) di ruang dahlia RSUD dikelompokkan menjadi dua bagian
Jombang bulan Juli 2019 sebanyak yaitu data umum dan data khusus
78 orang. Besar sampel dalam sebagaimana disajikan dalam bentuk
penelitian ini adalah sebagian tabel berikut ini :
penderita Diabetes Melitus di ruang Tabel 1 Distribusi Frekuensi
Responden Berdasarkan
dahlia RSUD Jombang sebanyak 39
Jenis Kelamin
orang. Teknik sampling yang yang

Media Pendidikan Keperawatan │Volume I Nomor 3 : Desember 2019


48

No. Jenis Kelamin f % 2. >5 tahun 11 28.2

1 Laki-laki 12 30.8
Total 39 100
2 Perempuan 27 69.2
Total 39 100 Sumber : Data Primer, 2019
Sumber : Data Primer, 2019
Berdasarkan data pada tabel 3
Berdasarkan data pada tabel 1 Menunjukkan bahwa dari 39
Menunjukkan bahwa dari 39 responden lama menderita diabetes
responden sebagian besar berjenis melitus <5 tahun sebanyak 28 orang
kelamin perempuan sebanyak 27 (71,8%).
orang(69,2%) dan laki-laki 12 orang Tabel 4 Distribusi Frekuensi
(30,8%). Responden Berdasarkan
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Sumber Informasi
Responden Berdasarkan Sumber
No. f %
Usia Informasi
No. Usia f % 1. Pernah 13 33.3
1. 30-39 tahun 4 10.3 2. Tidak Pernah 26 66.7
2. 40-49 tahun 11 28.2 Total 39 100
3. 40-49 tahun 17 43.6 Sumber : Data Primer, 2019
4. >60 tahun 7 17.9 Berdasarkan data pada tabel 4
Total 39 100.0 Menunjukkan bahwa dari 39
Sumber : Data Primer, 2019 responden tidak pernah mendapatkan
Berdasarkan data pada Tabel informasi tentang penyakit Diabetes
2 Menunjukkan bahwa dari 39 Melitus sebanyak 26 orang (66,7%).
responden didapatkan usia terbanyak Tabel 5 Distribusi Frekuensi
berusia 50-59 tahun sebanyak 17 Responden Berdasarkan
orang (43,6%). Pendidikan
Tabel3DistribusiFrekuensiRespon No. Pendidikan f %
den Berdasarkan 1. SD 8 20.5
Pekerjaan 2. SMP 7 17.9

No. Lama DM f % 3. SMA 21 53.8


4. SARJANA 3 7.7
1. <5 tahun 28 71.8
Total 39 100

Media Pendidikan Keperawatan │Volume I Nomor 3 : Desember 2019


49

Sumber : Data Primer, 2019 Berdasarkan data pada tabel 7


Berdasarkan data pada tabel 5 Menunjukkan bahwa dari 39
Menunjukkan bahwa dari 39 responden tinggal bersama
responden paling banyak suami/istri sebanyak 33 orang
berpendidikan SMA sebanyak 21 (84,6%).
orang (53,8%). Tabel 8 Distribusi Frekuensi
Tabel 6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Responden Berdasarkan Penghasilan
Pekerjaan No. Penghasilan f %
No. Pekerjaan f %
1. <1 juta 26 66.7
1. PNS 4 10.3
2. 1-2,5 juta 11 28.2
2. Wiraswasta 13 33.3
3. Buruh Harian 5 12.8 3. >2,5 juta 2 5.1
4. Petani 7 17.9
Total 39 100
5. ART 2 5.1
6. Tidak Bekerja 8 20.5 Sumber : Data Primer, 2019
Berdasarkan data pada tabel 8
Total 39 100
Menunjukkan bahwa dari 39
Sumber : Data Primer, 2019
responden berpengasilan <1 juta
Berdasarkan data pada tabel 6
sebanyak 26 orang(66,7%).
Menunjukkan bahwa dari 39
Tabel 9 Distribusi Frekuensi Stres
responden hampir setengahnya
No. Stres f %
bekerja sebagai wiraswasta sebanyak
13 orang (33,3%). 1. Normal 9 23.1

Tabel 7 Distribusi Frekuensi 2. Stres Ringan 8 20.5

Responden Berdasarkan 3. Stres Sedang 7 17.9


Saat Ini Tinggal 4. Stres Parah 15 38.5
No. Tinggal f % Total 39 100
1. Sendirian 2 5.1
Sumber : Data Primer, 2019
2. Suami/Istri 33 84.6
Berdasarkan data pada tabel 9
3. Anak 4 10.3
Menunjukkan bahwa dari 39
Total 39 100
responden pada penderita diabetes
Sumber : Data Primer, 2019
melitus sebagian besar mengalami

Media Pendidikan Keperawatan │Volume I Nomor 3 : Desember 2019


50

stres parah sebanyak15 orang PEMBAHASAN


(38,5%). Pembahasan mencakup
Tabel 10 Distribusi Frekuensi hubungan stres dengan kadar gula
Kadar Gula Darah darah pada penderita diabetes
No. Kadar Gula Darah f % melitus di ruang dahlia RSUD
1. Normal 16 41 Jombang, didapatkan hasil sebagai

2. Hiperglikemia 23 59 berikut :
Stres pada penderita diabetes di
Total 39 100
ruang dahlia RSUD Jombang
Sumber : Data Primer, 2019
Berdasarkan hasil penelitian pada
Berdasarkan data pada abel 5.10
Tabel 9 Menunjukkan bahwa dari 39
Menunjukkan bahwa dari 39
responden pada penderita diabetes
responden mengalami Hiperglikemia
melitus sebagian besar mengalami
sebanyak 23 orang (59%).
tidak stres atau normal sebanyak 9
Tabel 11 Tabulasi Silang
orang (23,1%), stres ringan pada
Hubungan Stres Dengan
penderita diabetes melitus sebanyak
Kadar Gula Darah
Sumber : Data Primer, 2019 Kadar Gula Darah Total
Berdasarkan data pada tabel 11 Stres Normal Hiperglikemia
menunjukkan bahwa dari 39  %  %  %
responden penderita diabetes melitus Tidak Stres 9 100 0 0 9 100
dengan stres ringan kadar gula darah Stres Ringan 4 50 4 50 8 100
normal sebanyak 9 orang (100%) Stres Sedang 0 0 7 100 7 100
tidak ada yang terkena
Stres Berat 3 20 12 80 15 100
hiperglikemia, stres ringan dengan
 = 0,000  = 0,05
kadar gula darah normal sebanyak 4
8 orang (20,5%), stres sedangpada
orang (50%) dan hiperglikemia 4
penderita diabetes melitus sebanyak
orang (50%), stres sedang dengan
7 orang (17,9%), stres berat
kadar gula darah normal 0 orang
sebanyak15 orang (38,5%).
(0%) dan hiperglikemia 7 orang
Yang dimaksud dengan stres
(100%), stres berat dengan kadar
adalah respons tubuh yang sifatnya
gula darah normal sebanyak 3 orang
non spesifik terhadap setiap tuntutan
(20%) dan terkena hiperglikemia
beban atasnya. Misalnya bagaimana
sejumlah 12 orang (80%).

Media Pendidikan Keperawatan │Volume I Nomor 3 : Desember 2019


51

respon tubuh seseorang manakala maka responden ketika menghadapi


yang bersangkutan mengalami beban suatu masalah sampai terkena stres
pekerjaan yang berlebihan berat.
(Hawari,2016). Faktor kedua yang
Faktor pertama yang mempengaruhi stres adalah faktor
mempengaruhi stres adalah faktor penghasilan. Berdasarkan tabel 8
usia, Berdasarkan tabel 2dapat dapat diketahui bahwa dari 39
diketahui bahwa dari 39 responden responden pasien dengan
yang berumur 50-59 tahunberjumlah penghasilan < 1 juta sebanyak 26
17 orang (43,6%). orang(66,7%).
Semakin lanjut usia seseorang Masalah keuangan dalam
maka akan mengalami kemunduran kehidupan sehari-hari ternyata
terutama dibidang kemampuan fisik merupakan salah satu stresor utama
dan psikologis, yang mengakibatkan dalam rumah tangga seseorang.
penurunan peranan-peranan Misalnya, pendapatan lebih kecil
sosialnya. Hal ini mengakibatkan dari pengeluaran, terlibat hutang,
timbulnya gangguan di dalam kebangkrutan usaha, soal warisan
mencukupi kehidupannya sehingga dan lain sebagainya (American
dapat mempengaruhi Activity of Psychological Association, 2010).
Daily Living (ADL) yaitu Menurut peneliti angka
kemampuan seseorang untuk penghasilan yang diterima oleh
mengurus dirinya sendiri, dimuali responden dalam sehari-hari juga
dari bangun tidur, mandi, berpakaian bisa berdampak stres bagi
dan seterusnya meningkatkan responden. Apabila penghasilan
bantuan orang lain (Nugroho, 2008). tidak mencukupi untuk kebutuhan
Menurut peneliti seseorang yang sehari-hari ditambah dengan
berumur 50 tahun atau bisa responden mengalami penyakit
dikatakan lansia mempunyai cara diabetes melitus akan menambah
berfikir yang berkurang. Terutama beban pikirannya.
dalam menghadapi suatu masalah Menurut peneliti responden
yang menyangkut penyakit diabetes yang mengalami stres diakibatkan
melitus yang dideritanya. Dengan karena responden mengalami
cara berfikir yang kurang baik, masalah pekerjaan yang tidak

Media Pendidikan Keperawatan │Volume I Nomor 3 : Desember 2019


52

menentu yang mengakibatkan Hiperglikemia adalah keadaan


penghasilan kurang mencukupi dimana kadar glukosa darah lebih
untuk kebutuhan sehari hari. Dan dari normal, bilamana dengan kadar
ditambah responden mengalami glukosa darah sesaat ≥ 200 mg/dL
penyakit diabetes melitus. dan kadar glukosa darah puasa ≥ 126
Untuk mencegahstres responden mg/dL merupakan kriteria DM
dapat menerapkan coping stres (American Diabetes Association,
dengan cara pola makan yang sehat 2011).
dan bergizi, memelihara kebugaran Faktor-faktor yang
jasmani, latihan pernapasan, latihan mempengaruhi kadar gula darah
relaksasi, melakukan aktivitas yang adalahmeningkatnya stres, faktor
menggembirakan, berlibur, menjalin emosi, cemas, kurang berolah raga,
hubungan yang harmonis, pertambahan berat badan dan usia
menghindari kebiasaan yang jelek, (American Diabetes Association,
merencanakan kegiatan harian 2011).
secara rutin, memelihara tanaman Menurut peneliti ketika penderita
dan binatang, meluangkan waktu diabetes melitus mengalami stres
untuk diri sendiri (keluarga), dan sangat besar kemungkinan akan
menghindari diri dalam kesendirian. terkena hiperglikemia. Karena ketika
Kadar gula darah pada penderita penderita diabetes melitus
diabetes melitus di ruang dahlia mengalami stres hormon kortisol dan
RSUD Jombang adrenal akan meningkat dan
Berdasarkan Tabel 10 mengakibatkan resistensi insulin.
Menunjukkan bahwa dari 39 Stress menyebabkan produksi
responden mengalami Hiperglikemia berlebih pada kortisol, kortisol
sebanyak 23 orang (59%), dan 16 adalah suatu hormon yang melawan
orang (41%) dengan kadar gula efek insulin dan menyebabkan kadar
normal. gula darah tinggi, jika seseorang
Kadar gula darah adalah tingkat mengalami stress berat yang
gula di dalam darah, konsentrasi gula dihasilkan dalam tubuhnya, maka
darah, atau tingkat glukosa serum, kortisol yang dihasilkan akan
diatur dengan ketat di dalam tubuh semakin banyak, ini akan
(Henriksen and Bech-Nielsen, 2009). mengurangi sensivitas tubuh

Media Pendidikan Keperawatan │Volume I Nomor 3 : Desember 2019


53

terhadap insulin. Kortisol merupakan orang (50%), stres sedang dengan


musuh dari insulin sehingga kadar gula darah normal 0 orang
membuat glukosa lebih sulit untuk (0%) dan hiperglikemia 7 orang
memasuki sel dan meningkatkan (100%), stres berat dengan kadar
gula darah (Watkins, 2010). gula darah normal sebanyak 3 orang
Dari hasil penelitian ini (20%) dan terkena hiperglikemia
didapatkan lebih banyak responden sejumlah 12 orang (80%).
dengan kadar gula darah Menurut Labindjang, (2015)
hiperglikemia. Menurut peneliti dinyatakan bahwa stres merupakan
kadar gula darah responden yang faktor yang berpengaruh penting
sebagian besar hiperglikemia bagi penyandang diabetes,
dikarenakan faktor stres yang peningkatan hormon stres diproduksi
dialami. dapat menyebabkan kadar glukosa
Untuk mencegah agar kadar gula darah menjadi meningkat. Kondisi
tetap stabil responden dianjurkan yang rileks dapat mengembalikan
untuk meminum obat-obatan yang kontra-regulasi hormon stres dan
telah diberikan oleh dokter. Dan memungkinkan tubuh untuk
responden harus menjaga pola menggunakan insulin lebih efektif.
makan, istirahat teratur dan harus Pengaruh stres dapat meningkatan
berfikiran positif akan kesembuhan kadar gula darah terkait dengan
penyakitnya. sistem neuroendokrin yaitu melalui
Hubungan stres dengan kadar gula jalur Hipotalamus-Pituitary-Adrenal.
darah pada penderita diabetes melitus Dari hasil uji statistik
di ruang dahlia RSUD Jombang spearmanrank diperoleh angka
Berdasarkan tabel 11 signifikan atau nilai probabilitas
menunjukkan bahwa dari 39 (0,000) jauh lebih rendah standart
responden penderita diabetes melitus signifikan 0,05 atau (<),
dengan stres ringan kadar gula darah
dikarenakan <, yang berarti ada
normal sebanyak 9 orang (100%)
hubungan stres dengan kadar gula
tidak ada yang terkena
darah pada penderita diabetes
hiperglikemia, stres ringan dengan
melitus di ruang dahlia RSUD
kadar gula darah normal sebanyak 4
Jombang.
orang (50%) dan hiperglikemia 4

Media Pendidikan Keperawatan │Volume I Nomor 3 : Desember 2019


54

Dari hasil uji statistik terus mengkonsumsi obat-obatan,


spearmanrank diperoleh angka olah raga teratur dan menjaga pola
signifikan dengan nilai 0,605 berarti makan.
keeratan hubungan antara variabel
dalam kategori kuat. KESIMPULAN
Menurut peneliti responden yang Berdasarkan penelitian di ruang
memiliki tingkat stres rendah atau dahlia RSUD Jombang dapat ditarik
tidak stres tidak terkena kesimpulan sebagai berikut : tingkat
hiperglikemia atau kadar gula darah stres penderita diabetes melitus di
normal, dan sebaliknya responden ruang dahlia RSUD Jombang
yang memiliki tingkat stres berat sebagian besar adalah mengalami
akan terkena hiperglikemia. stres berat, kadar gula penderita
Bagi responden sebaiknya diabetes melitus di ruang dahlia
menjaga pola fikirnya agar psikisnya RSUD Jombang sebagian besar
tidak terganggu yang mengakibatkan mengalami hiperglikemia, dan
stres, karena ketika penderita terdapat hubungan stres dengan
diabetes melitus mengalami stres kadar gula darah pada penderita
akan mengakibatkan hiperglikemia. diabetes melitus di ruang dahlia
Responden tidak perlu memikirkan RSUD Jombang dalam kategori kuat.
hal-hal yang buruk terhadap Responden diharapkan dapat
penyakitnya, lebih baik berfikiran meningkatkan pengetahuan tentang
positif akan kesembuhan stres pada penyakit Diabetes Melitus
penyakitnya. Banyak cara untuk sehingga pasien dapat mengetahui
menjaga agar tidak stres seperti dampak stres terhadap kadar gula
berolah raga, melihat hiburan, darah karena semakin berat stres
berlibur atau rekreasi dan melakukan akan menyebabkan hiperglikemia.
kegiatan-kegiatan yang positif Responden juga dapat menerapkan
lainnya. coping stres untuk mencegah
Dan ketika kadar gula darah terjadinya stres dengan cara tetap
tinggi atau hiperglikemia sebaiknya berfikiran positif, istirahat teratur,
responden jangan berfikiran negatif mengatur pola makan, olah raga
tentang keadaan penyakitnya. Harus teratur, minum obat teratur dan
selalu optimis untuk sembuh dan berlibur.

Media Pendidikan Keperawatan │Volume I Nomor 3 : Desember 2019


55

DAFTAR PUSTAKA Jamaluddin, M.Strategi Coping Stres


Aprianti, Mahpolah, Ruslan Penderita Diabetes Mellitus
A,Faktor-Faktor Yang Dengan Self Monitoring
Berhubungan Dengan Sebagai Variabel Mediasi.
Kadar Gula Darah Sesaat 2011.
Pada Penderita Diabetes Kemenkes. (2014). Riset Kesehatan
Mellitus Di Wilayah Kerja Dasar : Riskesdas 2014.
Puskesmas Gambut Jakarta : Badan Penelitian dan
Kecamatan Gambut Pengembangan Kesehatan
Kabupaten Banjar Tahun Kementrian Kesehatan RI.
2008, Al „Ulum, Volume Labindjang, F.I , Kadir, S. &
42, No 4, hlm. 27- Salamanja V. Hubungan Stres
32.Oktober 2009. Dengan Kadar Glukosa
American Psycological Association. Darah Pada Penderita
“Managing your stress in Diabetes Mellitus Di
tough economic times.” Puskesmas Bolangitang Barat
http//www.apa.org/helpcenter Kabupaten Bolaang
/economic-stress.aspx. Mongondow Utara. 2015.
Diakses: 16 september 2014. Soegondo, S., Soewondo, P., &
Chritina. “Acute Psychological subekti, I. Penatalaksanaan
Stress Affects Glucose diabetes melitus terpadu. (2th
Concentration In Patients ed). Jakarta : Fakultas
With Type 1 Diabetes Kedokteran Universitas
Following Food Intake But Indonesia. 2011.
Not In The Fasting State. Smeltzer and Bare. 2002. Buku Ajar
Diabetes Care.” Volume 28. Keperawatan Medikal Bedah
Iss 8. Pg 1910, Brunner & Suddarth Edisi 8.
6pgs.http://proquest.umi.com/ Jakarta: EGC
Diakses tanggal 27 Maret Satria. “Diabetes Mellitus.” Dalam
2015. http//www.bluefameforume.co
m. Akses 15 Maret 2008

Media Pendidikan Keperawatan │Volume I Nomor 3 : Desember 2019

Anda mungkin juga menyukai