Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Keperawatan Volume 9 No 1, Hal 30 - 37, Maret 2017

Jurnal Keperawatan
Sekolah Tinggi IlmuVolume 9 No
Kesehatan 1, Hal 30 - 37, Maret 2017
Kendal Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
ISSN : Cetak 2085-1049 – Online 2549-8118

STUDI KEJADIAN ULKUS DIABETIKUM DAN TINGKAT STRES KLIEN


DIABETISI

Rosi Indriani1, Ahmad Asyrofi1, Setianingsih1


1
Program Studi Ilmu Keperawatan Kendal, STIKES Kendal
Email: Rossi0312@gmail.com; ahasyrofi@yahoo.co.id; asih_ners@rocketmail.com

ABSTRAK
Pendahuluan: Diabetes Melitus merupakan masalah kesehatan yang terjadi hampir di seluruh lapisan
masyarakat di dunia. Salah satu komplikasi diabetes melitus yang sering dijumpai adalah terjadinya
ulkus diabetikum. Komplikasi ulkus diabetikum merupakan situasi yang mengganggu dan dapat
memicu terjadinya stres pada klien. Metode: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara
kejadian ulkus diabetikum dengan tingkat stres pada klien diabetisi. Penelitian ini menggunakan
desain cross sectional. Sampel di ambil secara accidental sampling sebanyak 49 klien ulkus diabetes
melitus di RSUD Dr. H. Soewondo Kendal. Alat penelitian menggunakan penilaian derajat ulkus
menurut Wagner dan kuesioner Diabetes Distress Scale (DDS). Data dianalisis secara univariat dan
bivariat menggunakan Kendall’s tau-b. Hasil: Hasil penelitian menunjukan hubungan antara lama
ulkus diabetikum dengan tingkat stres pada klien diabetisi (p = 0,041, α = 0,05); dan terdapat
hubungan derajat ulkus dengan tingkat stres pada klien diabetisi (p = 0,002, α = 0,05). Diskusi:
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengidentifikasi variabel-variabel lain yang dapat
mempengaruhi tingkat stres pada klien ulkus diabetikum.

Kata kunci: Ulkus Diabetikum, Tingkat Stres, Diabetes Melitus

ABSTRACT
Introduction: Diabetes Mellitus is a health problem that affect almost all walks of life in the world.
One of the complications of diabetes mellitus is a common diabetes ulcers. The presence of diabetic
ulcers complications are situations that are distrubingand can lead to stress on the patient. Methods:
The purpose of this study was to determine the relationship incidence of the diabetic ulcers with stress
levels in diabetics clents in Dr. H. Soewondo Hospital. This study used a cross sectional design. A
sample of 49 clients ulcers diabeticum at Dr. H, Soewondo Kendal Hospital taken by accidental
sampling. Using a research tool assessment of the degree of ulcers by Wagner and questionnaires
Diabetes Distress Scale (DDS). Data was analyzed univariate by tendency central, variation, and
proportion; and bivariate using Kendall’s tau-b. Results: These result indicate there is a relationship
between old diabetic ulcers (p = 0.041, α = 0,05) and the degree of ulcers (p = 0,002, α = 0,05) with
the level of stress in client with diabetes. Discussion: The further research is expected to add other
variables that can affect stress levels in patients with diabetic ulcers.

Keywords: Diabetic Ulcers, Stress Levels, Diabetes Mellitus

PENDAHULUAN mencapai 350 juta pada tahun 2025. Penderita


Diabetes melitus merupakan masalah diabetes 80% terpusat di negara yang
kesehatan yang terjadi hampir di seluruh penghasilannya kecil dan menengah seperti
lapisan masyarakat di dunia yang memicu India, Cina, Pakistan, dan Indonesia
krisis kesehatan terbesar abad ke-21 (American (International Diabetes Federation, 2012).
Diabetes Association, 2010). International Indonesia menempati urutan keempat terbesar
Diabetes Federation (IDF) tahun 2012 dalam jumlah penderita diabetes setelah
melaporkan, ada sekitar 230 juta penderita Amerika, India, dan China dengan prevalensi
diabetes di seluruh dunia dan akan terus 3% dari total penduduk. Jumlah kasus diabetes
bertambah hingga mencapai 3% (sekitar 7 juta di Indonesia 7,6 juta pada 2012 menjadi
orang) setiap tahun, serta diperkirakan

30
Jurnal Keperawatan Volume 9 No 1, Hal 30 - 37, Maret 2017 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

sekitar 21,3 juta pada tahun 2030 diabetikum tersebut (Sari, 2012). Astuti
(International Diabetes Federation, 2012). (2014), menemukan penderita diabetes
mengalami stress menengah 40,9%, stress
Prevalensi diabetes mellitus tergantung insulin berat 31,8%, dan stres ringan 8,2%. Penderita
di Jawa Tengah pada tahun 2013 sebesar ulkus diabetikum 24,5% merasa tertekan
0,19% lebih tinggi dibanding tahun 2012 dengan kondisinya (Vladimira, 2014). Surya
(0,16%) (Dinkes Jateng, 2014). Di Kabupaten (2014), menunjukkan 53,3% klien diabetisi
Kendal sendiri mencapai 1,42% (Dinkes memiliki konsep diri yang negatif. Wibowo
Kendal, 2014). (2015) menunjukkan 45,7% klien diabetisi
menyatakan kesepian, putus asa, cemas,
Diabetes Melitus termasuk penyakit yang tidak depresi, dan stres. Purwoko (2015),
menular yang merupakan salah satu penyakit menunjukkan 41,3% klien diabetisi mengalami
degeneratif, disebabkan oleh peningkatan masalah psikologis yang ringan hingga sedang.
kadar gula darah akibat kekurangan ataupun Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan
resistensi insulin yang mempengaruhi lama dan derajat ulkus diabetikum dengan
kesehatan secara fisik serta adanya komplikasi tingkat stres pada klien diabetisi. Hipotesis
yang bersifat akut dan kronis (Bustan, 2007). penelitian adalah terdapat hubungan lama dan
Salah satu komplikasi diabetes melitus adalah derajat ulkus diabetikum dengan tingkat stres
terjadinya ulkus pada kaki atau sering disebut pada klien diabetis.
sebagai kaki diabetik.
METODE
Komplikasi ulkus diabetikum merupakan Penelitian menggunakan desain cross
situasi yang mengganggu dan dapat memicu sectional. Variabel meliputi variabel
terjadinya stres pada penderita. Stres adalah independen: kejadian ulkus diabetikum dan
respon tubuh yang tidak spesifik terhadap lama ulkus diabetikum; dan variabel
setiap kebutuhan tubuh yang terganggu, suatu dependennya adalah tingkat stres. Tempat
fenomena universal yang terjadi dalam penelitian di RSUD Dr. H. Soewondo Kendal
kehidupan sehari-hari dan tidak dapat di pada bulan September 2015 sampai dengan
hindari, dan setiap orang mengalaminya. Stres Maret 2016. Jumlah sampel sebanyak 49 klien
dapat berdampak secara total terhadap fisik, diabetes melitus yang mengalami ulkus
psikologis, intelektual, sosial, spiritual diabetikum menggunakan teknik accidental
individu, dan stres juga mengancam sampling. Instrumen peneltian menggunakan
keseimbangan fisiologis (Potter & Perry, lembar observasi ulkus diabetikum
2009). mengadopsi Wagner, dan kuesioner lama
ulkus, serta Diabetes Distress Scale (DDS).
Penderita diabetes melitus dengan ulkus
diabetikum semakin membutuhkan biaya Pengumpulan data diawali mengobservasi
perawatan yang besar, sehingga berdampak derajat ulkus, kemudian responden
terhadap ekonomi dalam keluarga (Saraswati, mengisi kuesioner lama ulkus dan Diabetes
2009). Selain biaya, penderita akan mengalami Distress Scale yang didampingi oleh peneliti
gangguan fisik dalam kehidupan sehari-hari, dan enumerator. Analisis univariat
rasa sakit, resiko amputasi, dan gangguan mendeskripsikan karakteristik dengan tendency
penampilan (Sari, 2012). Dampak lainnya central, ukuran variasi, dan proporsi. Analisis
adalah stigmatisasi dan isolasi dalam bivariat menguji hubungan derajat ulkus dan
kelompok sosialnya yang menyebabkan lama ulkus dengan tingkat stress menggunakan
interaksi sosial dan hubungan interpersonal tes statistik kendall’s tau-b.
terganggu (Price & Wilson, 2005; Boyd,
2011). HASIL
Hasil penelitian memaparkan analisis secara
Serangkaian dampak ekonomi, fisik, dan sosial univariat dan bivariat. Hasil univariat meliputi:
pada penderita ulkus diabetikum dapat karakteristik (usia, jenis kelamin, pendidikan,
menimbulkan dampak psikologis. Penderita dan pekerjaan, lama menderita diabetes
mengalami stres akibat dampak ulkus melitus, dan lama menderita ulkus) dan
31
Jurnal Keperawatan Volume 9 No 1, Hal 30 - 37, Maret 2017 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

bivariat. Hasil bivariat meliputi: hubungan rentang 3-16 tahun, dan lama menderita ulkus
lama ulkus dan derajat ulkus dengan tingkat nilai tengahnya 5 bulan rentang 2-14 bulan.
stres klien diabetisi. Infomasi selengkapnya terdapat pada tabel 2 di
atas.
Tabel 1
Tabel 3
Deskripsi jenis kelamin, pendidikan, dan
Distribusi frekuensi klien berdasarkan
pekerjaan klien diabetisi di RSUD Dr. H.
derajat ulkus dan tingkat stres klien
Soewondo Kendal, Februari 2016 (n=49)
Variabel Frekuensi Persentase
diabetisi di RSUD Dr. H. Soewondo Kendal,
(%) Februari 2016 (n=49)
Jenis kelamin Variabel Frekuensi Persentase (%)
Derajat ulkus
Laki-laki 27 55.1
Derajat 1 2 4.1
Perempuan 22 44.9
Derajat 2 22 44.9
Pendidikan
Derajat 3 15 30.6
Tidak Sekolah 15 30.6 Derajat 4 9 18.4
SD 18 36.7 Derajat 5 1 2.0
SMP 5 10.2 Tingkat Stres
SMA 8 16.3 Stres ringan 20 40.8
PT 3 6.1 Stres menengah 18 36.7
Pekerjaan Stres berat 11 22.4
Tidak Bekerja 12 24.5 Klien diabetisi sebagian besar mengalami
Pedagang 7 14.3 ulkus diabetikum derajat 2 (44,9%) dan derajat
Karyawan 18 36.7 3 (30,6%). Klien diabetisi juga sebagian besar
Petani 10 20.4 mengalami stres ringan (40,8%) dan stres
PNS 2 4.1 menengah (36,7). Informasi selengkapnya
terdapat pada tabel 3 di atas.
Analisis univariat menunjukkan klien
Tabel 4
diabetisis sebagian besar adalah laki-laki
Hubungan lama dan derajat ulkus
(55,1%), memiliki latar belakang tingkat
diabetikum dengan tingkat stres klien
pendidikan yang rendah yaitu tidak sekolah
diabetisi di RSUD Dr. H. Soewondo Kendal,
(30,6%), dan SD (36,7%). Pekerjaan diabetisi
Februari 2016 (n=49)
sebagian besar sebagai karyawan (36,7%),
Tingkat Stres
tidak bekerja (24,5%), dan petani (20,4%). Derajat ulkus n Koefisien p
Informasi selengkapnya pada tabel 1 di atas. korelasi
Tabel 2 Lama ulkus 49 0,240 0,041
Distribusi frekuensi klien berdasarkan usia, Derajat ulkus 49 0,391 0,002
lama menderita diabetes melitus dan lama
ulkus klien diabetisi di RSUD Dr. H. Hasil bivariat menunjukkan hubungan
Soewondo Kendal, Februari 2016 (n=49) signifikan lama menderita ulkus diabetikum
Variabel Media IQR Min- CI 95 % dengan tingkat stres pada klien diabetisi (p =
n Max
0,041, α = 0,05). Koefisien korelasi Kendall’s
Usia 47 14 36 - 47.8 –
72 53.2 tau b menunjukkan korelasi positif sebesar
Lama DM 6 4 3– 5.7 – 7.3 0,241, diartikan bahwa semakin lama ulkus
(tahun) 16 maka semakin tinggi tingkat stres yang dialami
Lama 5 5 2 - 14 4.9 – 6.9
Ulkus
oleh klien diabetisi. Hasil berikutnya juga
(bulan) menunjukan hubungan signifikan derajat ulkus
diabetikum dengan tingkat stres pada klien
Klien diabetisi usia tengahnya 47 tahun diabetisi (p = 0,002, α = 0,05). Koefisien
rentang usia 36-72 tahun. Lama mengalami korelasi Kendall’s tau b menunjukkan korelasi
diabetes melitus nilai tengahnya 6 tahun positif sebesar 0,391, dapat diartikan bahwa
32
Jurnal Keperawatan Volume 9 No 1, Hal 30 - 37, Maret 2017 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

semakin berat derajat ulkus, maka semakin jaringan dan selanjutnya timbul ulkus diabetika
tinggi tingkat stres yang dialami oleh klien (Fox, 2011).
diabetisi.
Klien mengalami Diabetes Melitus lama
PEMBAHASAN mediannya 6 tahun. Hal ini tidak selaras
Jenis kelamin laki-laki mendominasi kejadian dengan penelitian Margareth (2014)
ulkus diabetikum. Hal ini sesuai dengan menunjukkan rerata klien diabetisi mengalami
temuan Manda (2012), bahwa laki-laki ulkus diabetik ketika sudah menderita DM
menjadi faktor predominan yang berhubungan selama 9 tahun. Frykberg (2006) menjelaskan
dengan terjadinya ulkus, tetapi faktor risiko ini neuropati merupakan penyebab iskemik dan
bukan faktor tunggal untuk berkembang munculnya ulkus diabetik yang dapat terjadi
menjadi ulkus. Laki-laki berisiko mengalami setelah 10 tahun mengalami DM. Boyko
ulkus berulang adalah 73,5% dibandingkan (1999) dalam Sukatemin (2013), kejadian
dengan wanita 26,5% dari pasien yang di ulkus kaki diabetik semakin meningkat apabila
follow up (Peters, 2007). Pendidikan secara seseorang menderita DM ≥ 10 tahun disertai
tidak langsung akan mempengaruhi pola obesitas. Penderita DM yang telah menderita
perilaku diabetisi dalam perawatan diabetes DM ≥10 tahun, mengakibatkan kadar glukosa
melitus. darah semakin tidak terkendali dan
menyebabkan komplikasi yang berhubungan
Yusra (2011), menemukan pendidikan dengan vaskuler sehingga mengalami
mempengaruhi perilaku diabetisi dalam makroangiopati-mikroangiopati yang akan
mencari perawatan dan pengobatan penyakit menjadi vaskulopati dan neuropati yang
yang diderita, serta memilih dan memutuskan mengakibatkan iskemia dan adanya ulkus
tindakan/terapi yang dijalani untuk mengatasi (Wound International, 2013).
masalahnya. Hasil penelitian menunjukkan
sebagian besar besar klien diabetisi Peneltian ini menunjukkan klien diabetisi
mempunyai status bekerja yang tentunya mengalami ulkus diabetikum cukup lama
sebagai pencari nafkah keluarga. Hasil (median = 5 bulan). Lamanya menderita ulkus
univariat menunjukkan usia klien diabetisi dapat terjadi karena peningkatan kadar gula
nilai tengahnya adalah usia dewasa (47 tahun). darah yang tidak terkontrol disertai dengan
Hal ini berbeda dengan penelitian Nyamu gangguan metabolisme lipid dan yang lainnya.
(2008), menunjukkan dari 1788 pasien DM Kondisi hiperglikemia membuat beberapa
dengan usia 40-59 tahun, sebesar 90% glukosa dirubah menjadi sorbitol oleh enzim
mengalami ulkus diabetik dengan rerata usia aldose reductase. Peningkatan konsentrasi
pasien 56,9 tahun. sorbitol menyebabkan peningkatan osmolalitas
di dalam sel yang membentuk jenis reactive
Hasil penelitian ini juga berbeda dengan oxygen, dan pada akhirnya menyebabkan
Manda (2012) yang menemukan prevalensi disfungsi sel (Fauci, 2008). Disfungsi sel ini
ulkus paling sering terjadi pada usia 50-59 mengakibatkan lamanya penyembuhan pada
tahun (42,5%) dan paling sedikit muncul ulkus diabetisi ketika mengalami luka.
kaki pada tahun 20-29 tahun (5%) dari 132
pasien. Bertambahnya usia membawa seorang Hasil penelitian menunjukkan diabetisi
diabetisi berisiko mengalami ulkus diabetik. sebagian besar mengalami ulkus derajat 2
Kelompok usia yang berisiko untuk menderita (44,9%). Frykberg (2006) juga menyebutkan
diabetes adalah setelah usia ≥ 45 tahun, karena neuropati merupakan penyebab iskemik dan
telah mengalami penurunan proses metabolism munculnya ulkus diabetik yang dapat terjadi
jaringan (Perhimpunan Endokrinologi setelah 10 tahun mengalami diabetes melitus.
Indonesia, 2011). Deformabilitas eritrosit dan Namun, hasil penelitian ini menunjukkan lama
pelepasan oksigen di jaringan oleh eritrosit menderita diabetes melitus reratanya 6 tahun.
terganggu, akan terjadi penyumbatan yang Hal ini menunjukkan bahwa derajat ulkus yang
menggangu sirkulasi jaringan dan kekurangan terjadi pada responden bukan dikarenakan
oksigen yang mengakibatkan kematian neuropati. Peneliti mengasumsikan berat
ringannya derajat ulkus dipengaruhi oleh
33
Jurnal Keperawatan Volume 9 No 1, Hal 30 - 37, Maret 2017 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

trauma yang dialami diabetisi. Selaras dengan stresor yang dialami pada seseorang, dapat
Frykberg (2006) yang menyebutkan bahwa menimbulkan dampak yang besar bagi fungsi
ulkus diabetikum sebagai salah satu tubuh juga sebaliknya dengan jumlah stresor
komplikasi DM yang terjadi karena neuropati yang dialami banyak dan kemampuan adaptasi
perifer, penyakit vaskuler perifer, dan trauma. baik, maka seseorang akan memiliki
Adanya trauma apabila tidak dikelola dengan kemampuan dalam mengatasinya (Hidayat,
baik dapat memperburuk ulkus, karena 2009).
diabetes melitus menyebabkan penurunan
kemampuan leukosit dan netrofil yang
SIMPULAN
dipengaruhi oleh ketidaknormalan kadar gula
Terdapat hubungan lama dan derajat ulkus
darah (Reiber, 2009).
diabetikum dengan tingkat stres pada klien
diabetisi. Semakin lama mengalami ulkus dan
Penelitian ini menunjukkan bahwa klien
semakin berat derajat ulkus, maka semakin
diabetisi yang mengalami ulkus diabetik
tinggi pula tingkat stres yang dialami oleh
sebagian besar mengalami stres ringan
diabetisi. Penelitian selanjutnya dapat
(40,8%). Selaras penelitian Firdaus (2013),
mengidentifikasi faktor lain yang berhubungan
bahwa semakin lama menderita DM
dengan stres klien ulkus diabetikum, dan
menjadikan diabetisi penuh stres dan depresi.
mencari faktor yang berhubungan dengan
Aris (2013) juga menjelaskan semakin lama
lamanya penyembuhan ulkus diabetikum.
Diabetisi mengalami ulkus diabetik maka
semakin tinggi pula tingkat stres yang
DAFTAR PUSTAKA
dialaminya. Stres pada ulkus diabetikum
American Diabetes Association. (2010).
terkait dengan kenyamanan dan penilaian
Position statement: Standards of
masyarakat. Ulkus diabetik menyebabkan
Medical Care in Diabetes. Diab Care.
nyeri yang berkepanjangan sehingga
2010;33 (Suppl.1)
menyebabkan stres pada diabetisi dalam
melakukan aktivitasnya (Tarwoto, 2012). Aris. (2013). Gambaran Psikologi Stres dan
Depresi pada Penderita Diabetes
Ulkus diabetik juga menjadikan Melitus di Poliklinik RS
ketidaknyamanan orang disekitarnya karena Muhammadiyah Pekajangan. Skripsi
bau tak sedap, sehingga memicu penilaian STIKES Pekajangan.
negatif pada diabetisi dan timbulnya stres pada
diabetisi (Elsevier, 2012; Atkinson, 2009). Astuti. (2014). Hubungan Tingkat Stres
Lamanya ulkus yang diderita oleh diabetisi dengan Penyembuhan Luka Diabetes
akan mempengaruhi kehidupan diabetisi baik Melitus Di RSUD Gunungsitoli
dalam aktivitas, pekerjaan, maupun ekonomi. Kabupaten Nias. Jurnal STIKes
Seperti yang kita ketahui bahwa ulkus diabetik Medistra Indonesia. Diakses melalui:
menggangu kehidupan diabetisi secara https://ayurvedamedistra.files.wordpre
keseluruhan (Tarwoto, 2012). Apabila stresor ss. com/2015/08/ pada tanggal 1
yang dialami lebih lama, maka respon yang November 2015.
dialaminya juga akan lebih lama dan dapat
mempengaruhi dari fungsi tubuh yang lain, Boyd, L. (2011). Physical, Mental & Social
sifat stresor ini memperberat tingkat stres yang Effects of Diabetes. Diakses melalui
dialami (Hidayat, 2009). http://www.livestrong.com/articl
e/57132-physical-mental-social-
Stuart dan Laraia (2013) bahwa penurunan effects/, pada tanggal 26 September
kesehatan menjadi faktor resiko terjadinya 2015.
stres. Diabetes melitus adalah salah satu
penyakit yang berhubungan dengan masalah Bustan, M.N. (2007). Epidemiologi Penyakit
psikologi, apalagi jika diabetes melitus Tidak Menular. Jogjakarta : Rineka
tersebut diikuti dengan ulkus diabetik. Jumlah Cipta.
stresor yang dialami seseorang dapat
menentukan respon tubuh. Semakin banyak
34
Jurnal Keperawatan Volume 9 No 1, Hal 30 - 37, Maret 2017 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Elsevier. (2012). Perawatan kaki Diabetesi. Peters. (2007). Risk Factors for Recurrent
Yogyakarta: Andi Diabetics Foot Ulcers, Diabetes Care.

Fauci, A.S. (2008). Harrison’s: Principles of Polonski, W.H., Fisher, L., Earles, J., Dudley,
internal medicine (17th ed). New York: R.J., Lees, J., Mullan, J.T. & Jackson,
Mc Graw Hill. R.A. (2005). Assessing psychological
stress in diabetes. Diabetes Care. 28,
Firdaus. (2013). Hubungan Lamanya 626 – 631
Menderita Diabetes Melitus Tipe 2
Terhadap Tingkat Depresi Pada Pompers. (2007). Prediction of Outcome in
Pasien Poli Penyakit Dalam RSD Dr. Individuals with Diabetic Foot Ulcer;
Soebandi Jember. UNEJ Digital Fokus on the Differences between
Repository 2013. Diakses melalui Individual with and without Peripheral
http://hdl.handle.net/123456789/2343 Arterial Disease the EURODIALE
pada tanggal 10 Desember 2014 study, Diabetakogia

Fox, C. (2011). Bersahabat dengan Diabetes Potter & Perry. (2009). Buku ajar fundamental
Tipe 2. Jakarta: Penebar Plus. keperawatan : konsep, proses dan
praktik. Edisi-4 Volume-1. Jakarta :
Frykberg, R.G., Zgonis, T., Armstrong., D.G., EGC.
Driver, V.r., Giurini, J.M., Kravitz,
S.R., Landsman, A.S., et al. (2006). Pratiwi. (2014). Pengaruh Stress Terhadap
Diabetic Foot Disorders a Clinical Kadar Gula Darah Sewaktu Pada
Practies Guidelnies (2006 revision). Pasien Diabetes Melitus. Jurnal
The Journal of Foot & Ankle Surgery Kesehatan, Volume V, Nomor 1, April
2014, hlm 11-16. Diakses melalui:
Hidayat, A. (2009). Pengantar kebutuhan http://eprints.ums.ac.id/20431/12/9
dasar manusia : aplikasi konsep dan pada tanggal 1 November 2015.
proses keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika. Price, S & Wilson, L., (2005). Patofisiologi:
Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.
International Diabetes Federation. (2012). Edisi 6. EGC, Jakarta.
Diabetes in Indonesia – 2012. From:
http://www.idf.org/membership/wp/in Priyanto. (2015). Gambaran Tingkat Stres
donesia. diakses tanggal 26 Oktober Keluarga Pasien Kritis di Ruang ICU
2015. RSUD Dr. H. Soewondo Kendal.
Skripsi STIKES Kendal.
Manda. (2012). Foot Ulcer and rsik Factor
among diabetic Patiets Visiting Purwanti,O.S (2013). Analisis Faktor-faktor
Surgerty department in a University Risiko Terjadi Ulkus Kaki pada pasien
Teaching hospital in Ajman. Diabetes Melitus di RSUD Dr.
International journal of medicine and Moewardi. Tesis. Fakultas Ilmu
public health. Keperawatan Universitas Indonesia.
Nyamu. (2008), Risk Factor and Prevlance of
Diabetics Foot Ulcers at Kenyatta Purwoko, Slamet Setyo. (2015). Hubungan
National Hospital, Nairobi. East antara Dukungan Keluarga dengan
African Medical Journal. Tingkat Depresi pada Penderita
Diabetes Melitus di RSUD Dr. H.
Perhimpunan Endokrinologi Indonesia. (2011). Soewondo Kendal. Skripsi STIKES
Konsensus Pengelolaan dan Kendal.
pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di
Indonesia;1-22 diakses melalui: Rasmun. (2004). Stres, Koping dan Adaptasi.
http://www.library.upnvj.ac.id pada Jakarta: Sagung Seto.
tanggal 23 September 2015.

35
Jurnal Keperawatan Volume 9 No 1, Hal 30 - 37, Maret 2017 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Reiber, (2009). Causal pathways for Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 2.


Indcidents Lower extremity ulcers www.jurnal.hgbedygdbhu-
inpatient with Diabetes. From Two 76232hgh@bs
settings. Diabetes Care,
Surya. (2014). Gambaran Konsep Diri Pada
Rowland, K. (2009). Wound healing Penderita Diabetes Melitus di Poli
perspectives: diabetic foot ulcers. Dalam RSUD Dr. Soewondo Kendal.
National Healing Coorporation, 6 (4). Skripsi STIKES Kendal.

Saraswati. (2009). Hubungan Antara Konsep Suyono. (2006). Perawatan Luka Edisi 1.
Diri dengan Tingkat Depresi Jakarta: Sagung Seto.
Penderita Diabetes Mellitus di Rumah
Sakit Umum Ungaran. Program Studi Tafsir, N.H. (2014). Pengaruh Pengelolaan
Ilmu Keperawatan FK Universitas Depresi dengan Latihan Pernafasan
Diponegoro. Jurnal Ilmiah Kesehatan Yoga terhadap Perkembangan Proses
Keperawatan, Volume 5, No. 3 Penyembuhan Ulkus Diabetikum di
Rumah Sakit Pemerintah Aceh. Tesis
Sari, R. N. (2012). Diabetes Melitus. Keperawatan Medikal Bedah: UI.
Yogyakarta: Nulia Medika Depok.

Septian. (2010). Hubungan Antara Tingkat Tambunan, (2009). Perawatan Kaki Diabetes,
Stres Dengan Kadar Gula Darah Pada dalam S. Soegond,. P,. Jakarta : FKUI
Pasien Diabetes Melitus Di Wilayah
Kerja Puskesmas Sukoharjo I Tarwoto et al. (2012). Keperawatan Medikal
Kabupaten Sukoharjo. Jurnal UMS. Bedah Gangguan Sistem Endokrin.
Diakses melalui: https:// Jakarta: Trans Info Medika.
publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream
pada tanggal 26 September 2015. Tobing. (2006). Diabetes. Jakarta: Persada
Citra
Sieggreen, M. Y. (2006). Step up care for foot
diabetic. Journal of Nursing Vladimira. (2014). Does the Diabetic Foot
management vol 5 no 2. Have a Significant Impact on Selected
Psychological or Social Characteristics
Sofiana. (2012). Hubungan antara Stress of Patients with Diabetes Mellitus.
dengan Konsep Diri pada Penderita Journal of Diabetes Research. Volume
Diabetes Mellitus Tipe 2. Jurnal Stikes 2014 (2014), Article ID 371938, 7
Aufa Royhan Padang Sidempuan. pages. Diakses melalui:
http://dx.doi.org/10.1155/2014/371938
Stefhany. (2012). Hubungan Pola Makan, pada tanggal 1 November 2015.
Gaya Hidup, danIndeks Massa Tubuh
dengan Hipertensi pada Pra Lansia WHO. (2009). General Guidelines For
dan Lansia di Posbindu Kelurahan Methodologies On Research On
Depok Jaya Tahun 2012. Skripsi Evaluation Of Traditional Medicion.
Fakultas Kesehatan Masyarakat ISBN 978 92 4 156444 1
Universitas Indonesia, Depok.
WHO. (2010). Noncommunicable Diseases
Stuart G.W & Laraia ,M.T. (2013). Principles Country Profiles 2011. Diakses
and Practice of Phychiatric Nursing. melalui:
Edition 8. Missouri : Mosby Years www.who.int/nmh/publications/ncd_p
Boo rofiles_report.pdf - 2560k. pada
tanggal 26 September 2015.
Sukmaningrum, E. (2005). Hubungan antara
Penerimaan Diri dengan Depresi WHO. (2012). Diabetes. http://www.who.int
Penderita Diabetes Melitus di RSAPD diperoleh 7 Oktober 2015.
Gatot Subroto dan Hasan Sadikin.
36
Jurnal Keperawatan Volume 9 No 1, Hal 30 - 37, Maret 2017 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Wibowo, Agus Yugo (2015). Hubungan Wound International. (2013). International


Dukungan Keluarga dengan Kualitas best practice guidelines: wound
Hidup Penderita Diabetes Melitus management in diabetic foot ulcers.
yang Berobat di Poli Penyakit Dalam London: Wound International.
RSUD Dr. Soewondo Kendal. Skripsi
STIKES Kendal. Yusra. (2011). Hubungan antara Dukungan
Keluarga dengan Kualitas Hidup
Wohpa. (2015). Gambaran dan Manajemen Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di
Stres Pada Penderita Diabetes Melitus Poliklinik Penyakit Dalam RSUP
Di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Fatmawati Jakarta. Tesis
DR. Moewardi. Tesis Universitas Keperawatan Medikal Bedah UI.
Muhammadiyah Surakarta Depok

37

Anda mungkin juga menyukai