Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Gizi Ilmiah Vol.1 No.1 September - Novermber 2014 Hal.

48 - 58

PENGARUH PEMBERIAN JUS ALPUKAT TERHADAP PENURUNAN


TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI

1Heriyanto

Stikes Karya Kesehatan1

Abstrak

Hipertensi merupakan tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya


diatas 140 mgHg dan tekanan diastoliknya di atas 90 mmHg. Alpukat merupakan
buah yang dapat menormalkan tekanan darah, hal ini karena adanya senyawa kalium
dan flavonoid dalam buah alpukat menyebabkan buah alpukat berefek menurunkan
tekanan darah.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jus alpukat
terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di wilayah kerja
Puskesmas Motaha Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini
merupakan penelitian pra eksperimen dengan rancangan one group pre–post test dan
telah dilaksanakan pada tanggal 15-22 Februari di wilayah kerja puskesmas
Motaha. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita hipertensi baik
primer dan sekunder. tahun 2014 periode Januari-Februari sebanyak 86 orang dan
sampel sebanyak 46 orang yang diperoleh secara Accidental Sampling dan, data
diperoleh menggunakan kuisioner dan di uji menggunakan uji paired sample t test.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 46 sampel, setelah diberikan jus
alpukat, sampel yang tekanan darahnya sedang mengalami penurunan sebesar 17,3%
begitu pula dengan penderita yang tekanan darahnya berat, mengalami penurunan
sebesar 26,2%, kemudian pada sampel yang tekanan darahnya rendah, setelah
diberikan jus alpukat meningkat sebesar 43,5%.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Tekanan darah penderita Hipertensi
sebelum diberikan jus alpukat, sebagian besar yakni 54,3% dalam kategori sedang
dan setelah diberikan jus alpukat, sebagian besar yakni 50,0% dalam kategori ringan
dan ada pengaruh pemberian jus alpukat terhadap penurunan tekanan darah pada
penderita hipertensi dengan nilai p=0,001. Saran dalam penelitian ini adalah bagi
masyarakat agar dapat menjadi sumber informasi tentang khasiat jus alpukat dalam
menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi dan dapat menerapkan
pemberian jus alpukat untuk menurunkan tekanan darah. Bagi peneliti lain agar dapat
agar menjadi bahan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang gizi klinik menjadi
bahan pustaka dan informasi tambahan bagi penelitian selanjutnya yang tertarik
untuk mengkaji masalah yang relevan dengan penelitian ini. Bagi peneliti agar
menjadi pengalaman nyata penerapan metodologi penelitian dan menambah
wawasan serta pengetahuan tentang manfaat jus alpukat terhadap penurunan tekanan
darah pada penderita hipertensi.

Kata Kunci : Tekanan Darah, Hipertensi dan Alpukat

48
Jurnal Gizi Ilmiah Vol.1 No.1 September - Novermber 2014 Hal. 48 - 58

PENDAHULUAN mendekati angka 1 miliar. Artinya, 1


Hipertensi merupakan suatu dari 4 orang dewasa menderita
peningkatan abnormal tekanan darah tekanan darah tinggi. Lebih dari
dalam pembuluh darah arteri secara separuh atau sekitar 600 juta
terus–menerus lebih dari suatu periode penderita, tersebar di Negara
hipertensi merupakan tekanan darah berkembang, termasuk Negara
persisten dimana tekanan sistoliknya Indonesia, diperkirakan sekitar 80 %
diatas 140 mgHg dan tekanan kenaikan kasus hipertensi terutama
diastoliknya di atas 90 mmHg dinegara berkembang dari sejumlah
(Brunner & Suddarth, 2007) 639 juta kasus ditahun 2000
Hipertensi atau tekanan darah diperkirakan menjadi 1.15 milyar
tinggi merupakan salah satu masalah kasus ditahun 2025. Angka ini
kesehatan yang cukup dominan dan menunjukkan, hipertensi bukan hanya
perlu mendapatkan perhatian, sebab masalah Negara-negara maju.
angka prevalensi yang tinggi dan juga Banyaknya penderita hipertensi
karena akibat jangka panjang yang diperkirakan sebesar 15 juta bangsa
ditimbulkan mempunyai konsekuensi Indonesia tetapi hanya 4% yang
tertentu. Penyakit hipertensi seringkali controlled hypertension, yang
tidak mempunyai tanda atau gejala dimaksud dengan hipertensi
atau sering juga disebut “silent killer” terekendali adalah mereka yang
atau penyakit yang membunuh secara menderita hipertensi dan tahu bahwa
diam-diam atau terselubung. mereka menderita hipertensi dan
Masyarakat tidak menyadari kalau sedang berobat untuk itu (Bustan,
mereka menderita hipertensi sampai 2007).
terjadi gangguan pada jantung, otak Pengobatan hipertensi
atau ginjal (Hull, 2009) membutuhkan biaya yang tidak
Hipertensi membuka peluang sedikit. Hal ini merupakan beban yang
12 kali lebih besar bagi penderitanya besar baik untuk keluarga, masyarakat
untuk menderita stroke dan 6 kali maupun negara (Khasanah, 2012).
lebih besar untuk serangan jantung, Untuk mengendalikan tekanan
serta 5 kali lebih besar kemungkinan darah, penderita hipertensi umumnya
meninggal karena gagal jantung minum obat setiap hari, akan tetapi
(congestive heart failure). Penderita rutinitas ini sering tidak disukai
hipertensi berisiko besar mengalami penderita. Selain membuat bosan dan
gagal ginjal, di Amerika diperkirakan harganya relatif mahal, konsumsi obat
sekitar 64 juta lebih penduduknya dalam jangka panjang membuat
yang berusia antara 18 sampai 75 penderita takut pada efek sampingnya.
tahun menderita hipertensi, separuh pengobatan alternatif menjadi pilihan
dari jumlah tersebut pada awalnya beberapa orang untuk mengatasi
tidak menyadari bahwa dirinya sedang hipertensi. Salah satunya melakukan
diincar oleh pembawa maut yang terapi herbal yang telah diakui
bernama hipertensi (Vitahealth, 2006). kalangan medis untuk mengobati
Data Joint National Committee hipertensi. Terapi ini menggunakan
on Prevention detection, Evaluation, tanaman yang telah terbukti secara
and Treatment on High Blood medis memiliki kandungan obat
Pressure 7 (JNC 7) mengungkap, herbal sebagai obat antihipertensi
penderita hipertensi di seluruh dunia (Nurrahmani, 2012).

49
Jurnal Gizi Ilmiah Vol.1 No.1 September - Novermber 2014 Hal. 48 - 58

Pemanfaatan tumbuhan sebagai Kendari Sulawesi Tenggara. Luas


obat tradisional masih selalu Wilayah Kecamatan Angata terbagi
digunakan masyarakat di Indonesia atas 26 desa dan jumlah penduduknya
terutama di daerah pedesaan yang 1900 jiwa pada tahun 2012. Tetapi
masih kaya dengan keanekaragaman sampai sekarang ini angka kelahiran
tumbuhannya. Selain murah dan ibu semakin meningkat dan tentunya
mudah didapat, obat tradisional yang penduduk di Wilayah Kecamatan
berasal dari tumbuhan pun memiliki Angata juga akan meningkat (Data
efek samping yang jauh lebih rendah puskesmas Angata, 2012)
tingkat bahayanya dibandingkan obat- Berdasarkan survei awal pada
obatan kimia (Rahardjo, 2007). Bulan Januari 2014 di puskesmas
Salah satu tanaman herbal adalah Motaha, Sejak tahun 2011 penderita
alpukat (persea americana milli) hipertensi berjumlah 481 penderita
merupakan buah yang sering dijumpai dan pada tahun 2012 mengalami
buah serba guna ini memiliki banyak peningkatan, penderita hipertensi yang
manfaat dan khasiat bagi manusia. berkunjung berjumlah 502 penderita,
Ada banyak manfaat zat yang kaya tetapi pada awal 2014 pada bulan
manfaat yang terdapat dalam buah ini berjumlah 486 penderita hipertensi
(George Mateljan Foundation, 2010). yang berkunjung dan masih ada
Bagian alpukat yang digunakan kemungkinan besar akan mengalami
untuk herbal adalah daging buah peningkatan dan merupakan penyakit
(perseae fructus), daun (perseae ke dua dari sepuluh besar penyakit di
folium ), biji (perseae semen) dan kulit puskesmas motaha, atas dasar tersebut
pohon (perseae cortex). Daging buah maka peneliti memilih puskesmas
yang berwarna hijau dan lembek dapat motaha sebagai lokasi penelitian (Data
menghasilkan bubur yang halus sekali. Puskesmas Motaha, 2014).
Oleh karena itu diolah dalam bentuk Berdasarkan uraian di atas penulis
jus (Nurheti, 2009). tertarik untuk meneliti lebih jauh
Alpukat juga banyak tentang “Pengaruh Pemberian Jus
mengandung potassium atau kalium , Alpukat terhadap Penurunan Tekanan
mineral yang membantu menormalkan Darah pada Penderita Hipertensi ”
tekanan darah dan mereka yang
mendapat potassium yang cukup, Tujuan Penelitian
punya resiko lebih kecil untuk terkena 1. Tujuan Umum
penyakit yang berhubungan dengan Penelitian ini bertujuan untuk
sirkulasi darah. Misalnya darah tinggi, mengetahui pengaruh pemberian
jantung dan stroke (Nurheti, 2009). jus alpukat terhadap penurunan
Menurut penelitian Nirwana tekanan darah pada penderita
(2011) tentang Pengaruh Jus Alpukat hipertensi
terhadap perubahan tekanan darah 2. Tujuan Khusus
sistolik dan diastolik pada penderita 2.1 Mengetahui gambaran tekanan
hipertensi terjadi perubahan tekanan darah sebelum diberikan jus
darah karena adanya kandungan alpukat pada penderita hipertensi.
kalium 2.2 Mengetahui gambaran tekanan
Puskesmas Motaha yang berada darah setelah diberikan jus
di Wilayah Kecamatan Angata alpukat pada penderita hipertensi.
Kabupaten Konawe Selatan, Kota

50
Jurnal Gizi Ilmiah Vol.1 No.1 September - Novermber 2014 Hal. 48 - 58

2.3 Mengetahui pengaruh pemberian Waktu dan Tempat


jus alpukat terhadap penurunan Penelitian ini dilaksanakan
tekanan darah pada penderita pada tanggal 15-22 Februari 2014 di
hipertensi. wilayah kerja Puskesmas Motaha
Kecamatan Angata Kabupaten
Manfaat Penelitian Konawe Selatan.
1. Manfaat Akademik
1.1 Hasil penelitian ini diharapkan Populasi dan Sampel
dapat menjadi bahan ilmu Populasi
pengetahuan di bidang gizi klinik. Populasi dalam penelitian ini
1.2 Hasil penelitian ini diharapkan adalah seluruh penderita hipertensi
dapat menjadi bahan pustaka dan baik primer dan sekunder di wilayah
informasi tambahan bagi kerja Puskesmas Motaha Kecamatan
penelitian selanjutnya yang tertarik Angata Kabupaten Konawe Selatan
untuk mengkaji masalah yang tahun 2014 periode Januari-Februari
relevan dengan penelitian ini. sebanyak 86 orang secara keseluruhan
2. Manfaat Praktis kelompok usia.
Hasil penelitian ini Sampel
diharapkan dapat memberikan Sampel dalam penelitian ini
informasi terhadap masyarakat adalah sebagian penderita hipertensi
tentang jus alpukat dalam sebanyak 86 orang. Teknik
menurunkan tekanan darah pada pengambilan sampel dalam penelitian
penderita hipertensi dan ini menggunakan teknik
diharapkan masyarakat secara nonprobability sampling berupa
umum juga menerapkan Accidental sampling yaitu
pemberian jus alpukat untuk pengambilan sampel yang kebetulan
menurunkan tekanan darah pada ada saat penelitian.
penderita hipertensi agar tidak
hanya menggunakan obat-obatan. Jenis dan Cara Pengumpulan Data
3. Manfaat bagi peneliti Data Primer
Sebagai pengalaman nyata 1. Data identitas meliputi nama, umur,
penerapan metodologi penelitian jenis kelamin, pendidikan dan
dan menambah wawasan serta pekerjaan responden melalui
pengetahuan tentang manfaat jus wawancara dengan menggunakan
alpukat terhadap penurunan formulir mengumpulan data
tekanan darah pada penderita 2. Data tekanan darah diperoleh
hipertensi. melalui pengukuran tekanan darah
menggunakan tensimeter dan
METODE PENELITIAN stetoskop yang dilakukan oleh
Jenis dan Rancangan Penelitian tenaga medis yakni perawat di
Rancangan penelitian ini Pukesmas Motaha.
menggunakan pra eksperimen yang 3. Data pemberian jus alpukat dengan
berbentuk rancangan one group pre– melihat dan didampingi oleh
post test. peneliti secara langsung penderita
hipertensi minum jus alpukat 200
cc sampai habis setelah 60 menit
kemudian ditensi kembali.

51
Jurnal Gizi Ilmiah Vol.1 No.1 September - Novermber 2014 Hal. 48 - 58

Data Sekunder 2. Analisis Bivariat


Data sekunder diperoleh dari Analisis bivariat adalah analisa
instansi terkait yang ada hubungannya yang digunakan untuk mencari
dengan penelitian ini. Data yang pengaruh antara variabel
diperoleh gambaran umum lokasi dan independent dan variabel
data medical record pasien melalui dependent, untuk mengetahui
penulusuran dokumentasi di besarnya pengaruh pemberian jus
Puskesmas Motaha Kecamatan Angata alpukat terhadap penurunan tekanan
Kabupaten Konawe Selatan darah digunakan uji t sampel
berpasangan atau paired sample t
Pengolahan dan Analisis Data test
Pengolahan Data
1. Data identitas sampel berupa nama, HASIL DAN PEMBAHASAN
umur, jenis kelamin, pendidikan Gambaran Umum Sampel
dan pekerjaan diperolah dengan Umur
wawancara menggunakan Tabel 1. Distribusi Umur Penderita
kuesioner. Hipertensi di Wilayah Kerja
2. Data tekanan darah penderita Puskesmas Motaha
hipertensi diolah dengan Umur (Tahun) n %
membandingkan hasil pengukuran 46-49 19 41,3
tekanan darah sampel dengan 50-59 27 58,7
kriteria objektif.
Jumlah 46 100
3. Data yang diperoleh dari hasil
Data Primer Terolah, 2014
pengukuran dan lembar observasi
diolah dengan menggunakan Tabel 1 menunjukan bahwa dari
komputer melalui program SPSS. 46 sampel, sebagian besar yaitu 58,7
% pada kategori umur 50-49 tahun
Analisis data dan selebihnya yaitu 41,3% pada
1. Analisis Univariat kategori umur 46 – 49 tahun.
Analisa univariat dilakukan
untuk menjelaskan atau Jenis Kelamin
mendeskripsikan karakteristik Tabel 2. Distribusi Jenis Kelamin
setiap variabel penelitian Penderita Hipertensi di
(Notoatmodjo, 2005). Analisis ini Wilayah Kerja Puskesmas
digunakan untuk mendeskripsikan Motaha
tekanan darah sebelum diberikan Jenis Kelamin n %
jus alpukat dan sesudah diberikan Laki-Laki 27 58,7
jus alpukat, meliputi rata-rata, Perempuan 19 41,3
standar deviasi, nilai maksimum
Jumlah 46 100
dan minimum masing-masing
Data Primer Terolah, 2014
tekanan darah sistolik dan diastolic.
Analisa ini menghasilkan distribusi Tabel 2 menunjukan bahwa dari
dan persentasi dari tiap variabel 36 responden sebagian besar yaitu
yang diteliti. 58,7 % berjenis kelamin Laki-Laki,
selebihnya 41,3% berjenis kelamin
Perempuan.

52
Jurnal Gizi Ilmiah Vol.1 No.1 September - Novermber 2014 Hal. 48 - 58

Tingkat Pendidikan Tekanan Darah Sebelum Pemberian


Distribusi sampel berdasarkan Jus Alpukat (Pre-Test)
tingkat pendidikan dapat dilihat pada
tabel berikut: Tabel 5. Distribusi Tekanan Darah
Tabel 3. Distribusi Tingkat Sebelum Pemberian Jus
Pendidikan Penderita Alpukat (Pre Test) pada
Hipertensi di Wilayah Penderita Hipertensi
Kerja Puskesmas Motaha Tekanan Darah
Pendidikan Ibu n % Sebelum Pemberian
n %
SD 10 21,7 Jus Alpukat
SMP 19 41,3 (Pre Test)
SMA 12 26,1 Berat 18 39,2
Akademik (DIII) 5 10,9 Sedang 25 54,3
Ringan 3 6,5
Jumlah 46 100
Jumlah 46 100
Data Primer Terolah, 2014
Data Primer Terolah, 2014
Tabel 3 menunjukan bahwa dari Tabel 5 menunjukan bahwa
36 sampel terdapat 41,3 % tamatan dari 46 penderita hipertensi sebelum
SMP, 26,1% tamatan SMA, 21,7% diberikan jus alpukat sebagian besar
tamatan SD dan 10,9% tamatan yakni 54,3% tekanan darahnya dalam
Akademik (DIII). kategori sedang, 39,2% dalam
kategori berat dan 6,5% dalam
Pekerjaan kategori ringan.
Tabel 4. Distribusi Pekerjaan
Penderita Hipertensi di Tekanan Darah Setelah Pemberian
Wilayah Kerja Puskesmas Jus Alpukat (Pre-Test)
Motaha
Pekerjaan n % Tabel 6 Distribusi Tekanan Darah
Pegawai Negeri Sipil 8 17,4 Setelah Pemberian Jus
Wiraswasta 11 23,9 Alpukat (Pre Test) pada
Petani 18 39,1 Penderita Hipertensi
Ibu Rumah Tangga 9 19,6 Tekanan Darah
Setelah Pemberian
Jumlah 46 100 n %
Jus Alpukat
Data Primer Terolah, 2014
(Post Test)
Tabel 4 menunjukan bahwa dari Berat 6 13,0
36 sampel, terdapat 39,1% bekerja Sedang 17 37,0
sebagai petani, 23,9% adalah Ringan 23 50,0
wiraswasta, 19,6% adalah Ibu Rumah Jumlah 46 100
Tangga, dan 17,4% adalah Pegawai Data Primer Terolah, 2014
Negeri Sipil (PNS). Tabel 6 menunjukan bahwa
dari 46 penderita hipertensi setelah
Gambaran Umum Variabel Penelitian diberikan jus alpukat, sebagian besar
Analisis Univariat yakni 50,0% tekanan darahnya dalam
Analisis univariat menjabarkan kategori ringan, 37,0% dalam
distribusi variabel-variabel yang kategori sedang dan 13,0% dalam
diteliti yakni: kategori berat.

53
Jurnal Gizi Ilmiah Vol.1 No.1 September - Novermber 2014 Hal. 48 - 58

Analisis Bivariat PEMBAHASAN


Pengaruh Pemberian Jus Alpukat Tekanan Darah Sebelum Pemberian
terhadap Tekanan Darah Jus Alpukat
Berdasarkan hasil penelitian
Tabel 7. Pengaruh pemberian jus menunjukan bahwa dari 46 penderita
alpukat terhadap tekanan hipertensi sebelum diberikan jus
darah Ibu Penderita alpukat sebagian besar yakni 54,3%
Hipertensi tekanan darahnya dalam kategori
Pemberian Jus sedang, 39,2% dalam kategori berat
Tekanan dan 6,5% dalam kategori ringan.
Alpukat Hasil
Darah Pengelompokan sampel yang
Pre Test Post Test Uji
n % n % bertekanan darah ringan (hipertensi
Berat 18 39,2 6 13,0 ringan) apabila hasil pengukuran
tekanan darah sistoliknya mencapai
Sedang 25 54,3 17 37,0
0,001 140-159 mmHg, dan dikatakan
Ringan 3 6,5 23 50,0 bertekanan darah sedang (hipertensi
Total 46 100 46 100 sedang) apabila tekanan darah
Data Primer Terolah, 2014 sistoliknya 160-179 mmHg dan
Tabel 7 menunjukan bahwa dari dikategorikan memiliki tekanan darah
46 sampel, sebelum diberikan jus berat (hipertensi berat) apabila
alpukat, terdapat 54,3% tekanan tekanan darah sistoliknya > 180
darahnya sedang dan setelah diberikan mmHg. Tingginya tekanan darah
jus alpukat penderita yang tekanan penderita Hipertensi umumnya
darahnya sedang menjadi 37,0%, disebabkan oleh faktor usia dimana
begitu pula dengan penderita yang berdasarkan hasil penelitian sebagian
tekanan darahnya berat, sebelum besar yaitu 58,7 % pada kategori
diberikan jus alpukat terdapat 39,2% umur 50-49 tahun dan selebihnya
yang tekanan darahnya berat dan yaitu 41,3% pada kategori umur 46 –
setelah diberikan jus alpukat, 49 tahun. Semakin tinggi usia
penderita yang tekanan darahnya berat seseorang, maka lebih mudah
menjadi 13,0%. Kemudian pada mengalami hipertensi dibanding
sampel yang tekanan darahnya rendah, seseorang yang berusia muda
sebelum diberikan jus alpukat terdapat (Khasanah, 2012).
6,5% dan setelah diberikan jus alpukat Hasil penelitian ini sejalan
bertambah menjadi 50,0%. dengan pendapat Armilawaty (2007)
Hasil uji statistik menggunakan yang mengemukakan bahwa banyak
uji T-test dengan 1 sampel bebas faktor yang mempengaruhi terjadinya
antara tekanan darah sebelum dan hipertensi, baik yang dapat dikontrol
setelah pemberian jus alpukat, maupun tidak dapat dikontrol. Faktor
diperoleh nilai P=0,001 (P<0,05) risiko yang tidak dapat dikendalikan
berarti hipotesis alternatif diterima dan atau tidak dapat kontrol yaitu umur,
hipotesis nol ditolak, sehingga jenis kelamin dan genetik . Hipertensi
disimpulkan bahwa ada pengaruh umumnya dijumpai pada umur lebih
pemberian jus alpukat terhadap dari 40 tahun dan ditinjau dari jenis
tekanan darah penderita hipertensi. kelamin perempuan lebih berisiko
dibandingkan dengan laki-laki.
Individu dengan riwayat keluarga

54
Jurnal Gizi Ilmiah Vol.1 No.1 September - Novermber 2014 Hal. 48 - 58

hipertensi mempunyai risiko dua kali bersifat menarik dan menahan air.
lebih besar untuk menderita hipertensi Peningkatan ini menyebabkan jantung
dari pada orang yang tidak bekerja lebih keras untuk mengalirkan
mempunyai keluarga dengan riwayat darah ke seluruh pembuluh tubuh
hipertensi. (Brunner & Suddarth, 2007)
Hipertensi merupakan faktor Hasil penelitian menunjukan
risiko utama untuk terjadinya penyakit bahwa dari 46 penderita hipertensi
jantung, gagal jantung kongesif, setelah diberikan jus alpukat, sebagian
stroke, gangguan penglihatan dan besar yakni 50,0% tekanan darahnya
penyakit ginjal. Tekanan darah yang dalam kategori ringan, 37,0% dalam
tinggi pada umumnya meningkatkan kategori sedang dan 13,0% dalam
risiko terjadinya komplikasi tersebut. kategori berat.
Hipertensi yang tidak di obati akan Penelitian ini sejalan dengan
mempengaruhi semua sistem organ penelitian yang dilakukan oleh Amran.
dan akhirnya memperpendek harapan Y, dkk, (2010) menunjukan bahwa
hidup sebesar 10-20 tahun. dari jus alpukat dapat menurunkan
Komplikasi yang terjadi pada tekanan darah penderita Hipertensi
hipertensi ringan dan sedang Dalam proses penelitian ini,
mengenai mata, ginjal, jantung dan peneliti menggunakan alpukat
otak.Komplikasi pada mata berupa mantega (Persea Americana Mill)
perdarahan retina, gangguan dalam proses pembutan jus, hal ini
penglihatan sampai dengan kebutaan. untuk mengefisienkan proses
Gagal jantung merupakan kelainan pembuatan jus, dimana dengan
yang sering di temukan pada menggunakan 1 alpukat mantega, jus
hipertensi berat selain kelainan yang dihasilkan mencapai 400 cc,
koroner dan miokard. Kelainan lain sehingga untuk 1 buah alpukat bisa
yang dapat terjadi adalah proses diberikan kepada 2 orang penderita
tromboemboli dan serangan iskemia hipertensi dan masing-masing
otak sementara (transient ishemic penderita hipertensi mendapat 200 cc
attack/TIA). Gagal ginjal sering jus alpukat
dijumpai sebagai komplikasi Hasil penelitian ini menunjukan
hipertensi yang lama dan pada proses setelah pemberian jus alpukat
akut seperti hipertensi maligna. sebagian besar tekanan darah menjadi
ringan. Hal ini dilakukan karena
Tekanan Darah Setelah Pemberian peranan jus alpukat yang dapat
Jus Alpukat menurunkan tekanan darah,dimana
Hipertensi merupakan suatu sebelum pengukuran penelitian beserta
peningkatan abnormal tekanan darah tenaga perawat melakukan
dalam pembuluh darah arteri secara pengukuran tekanan darah, dan
terus–menerus lebih dari suatu periode memberikan Jus alpukat, setelah
Seseorang dikatakan mengalami berselang 60 menit, tekanan darah
hipertensi jika tekanan darahnya pasien rata-rata mengalami penurunan
melebihi 140/90 mmHg rata-rata 10 mmHg, sehingga sampel
(sistolik/diastolik). Ketika kadar yang tadinya memiliki tekanan darah
natrium dalam darah tinggi dan tidak sedang menurun menjadi ringan dan
dapat dikeluarkan oleh ginjal, volume yang berat menjadi sedang.
darah meningkat karena natrium

55
Jurnal Gizi Ilmiah Vol.1 No.1 September - Novermber 2014 Hal. 48 - 58

Penelitian ini pula sejalan yang tekanan darahnya berat dan


dengan penelitian Nirwana (2011) setelah diberikan jus alpukat,
tentang Efektifitas waktu dalam penderita yang tekanan darahnya berat
pemberian jus alpukat, dimana pada menjadi 13,0%. Kemudian pada
menit ke 60, penentuan tekanan darah sampel yang tekanan darahnya rendah,
penderita Hipertensi dapat dideteksi sebelum diberikan jus alpukat terdapat
dengan baik, hal ini berkaitan dengan 6,5% dan setelah diberikan jus alpukat
proses penyerapan jus alpukat, yang bertambah menjadi 50,0% (Tabel 5.8).
beraksi setelah 1 jam mengkonsumsi Hasil uji statistik menggunakan uji T-
jus alpukat. Buah alpukat mengandung test, diperoleh nilai P=0,001 (P<0,05),
nutrisi yang sangat tinggi yaitu asam sehingga disimpulkan bahwa ada
folat, asam pantotenat, niasin, vitamin pengaruh pemberian jus alpukat
B1, B6, C, dan E. Buah alpukat juga terhadap tekanan darah penderita
mengandung mineral yaitu fosfor, zat hipertensi.
besi, kalium, magnesium, dan Penelitian ini sejalan dengan
glutation, juga kaya akan serat dan penelitian yang dilakukan oleh
asam lemak tak jenuh tunggal Nirwana (2011) yang mengemukakan
(Wijoyo, 2009). Selain itu, buah bahwa ada pengaruh jus alpukat
alpukat juga mengandung saponin, terhadap tekanan darah penderita
alkaloid, flavonoid, dan tanin hipertensi dengan nilai p=0,002.
(Nurheti, 2009). Alpukat dapat menurunkan
tekanan darah karena adanya senyawa
Pengaruh Pemberian Jus Alpukat kalium dan flavonoid dalam buah
Terhadap Tekanan Darah alpukat. Kalium dapat menurunkan
Penderita Hipertensi tekanan darah dengan cara
Tekanan darah tinggi atau meningkatkan ekskresi natrium,
hipertensi adalah kondisi medis menekan sekresi renin, menyebabkan
dimana terjadi peningkatan tekanan dilatasi arteriol dan mengurangi
darah secara kronis atau dalam jangka respon terhadap vasokonstriktor
waktu yang lama. Tekanan darah endogen. Sedangkan flavonoid bekerja
adalah kekuatan yang dihasilkan oleh sebagai Angiotensin Converting
darah terhadap setiap satuan luas Enzym (ACE) inhibitor dengan
dinding pembuluh. Tekanan darah menghambat pembentukan
arteri dinyatakan dalam millimeter air angiotensin II dari angiotensin I.
raksa (mmHg) karena manometer air Dengan berkurangnya jumlah
raksa telah dipakai sebagai rujukan angiotensin II, efek vasokonstriksi dan
baku untuk pengukuran tekanan darah sekresi aldosteron semakin berkurang
(Dewi. S & Familia. D, 2010). untuk reabsorpsi natrium dan air.
Hasil penelitian menunjukan Akhirnya tekanan darah akan menurun
bahwa dari 46 sampel, sebelum (Nurrahmani, 2012).
diberikan jus alpukat, terdapat 54,3% Penelitian ini sejalan dengan
tekanan darahnya sedang dan setelah pendapat Khasanah (2012) yang
diberikan jus alpukat penderita yang mengemukakan bahwa konsumsi
tekanan darahnya sedang menjadi kalium dalam jumlah yang tinggi
37,0%, begitu pula dengan penderita dapat melindungi individu dari
yang tekanan darahnya berat, sebelum hipertensi dan apabila pemenuhan
diberikan jus alpukat terdapat 39,2% kalium kurang dari minimum maka

56
Jurnal Gizi Ilmiah Vol.1 No.1 September - Novermber 2014 Hal. 48 - 58

jantung akan berdebar-debar detaknya Saran


dan menurunkan kemampuan untuk 1. Bagi masyarakat agar dapat
memompa darah. Asupan kalium yang menjadi sumber informasi tentang
meningkat akan menurunkan tekanan khasiat jus alpukat dalam
darah sistolik dan diastolic. Cara kerja menurunkan tekanan darah pada
kalium adalah kebalikan dari natrium. penderita hipertensi dan dapat
Konsumsi kalium yang banyak akan menerapkan pemberian jus alpukat
meningkatkan konsentrasinya didalam untuk menurunkan tekanan darah
cairan intraselular, sehingga 2. Bagi peneliti lain agar dapat agar
cenderung menarik cairan dari bagian menjadi bahan pengembangan
ekstraselular dan menurunkan tekanan ilmu pengetahuan di bidang gizi
darah. Rasio kalium dan natrium klinik menjadi bahan pustaka dan
dalam diet berperan dalam mencegah informasi tambahan bagi
dan mengendalikan hipertensi. penelitian selanjutnya yang tertarik
Suplements potasium 2-4 gram untuk mengkaji masalah yang
perhari dapat membantu penurunan relevan dengan penelitian ini
tekanan darah, Potasium umumnya 3. Bagi peneliti agar menjadi
bayak didapati pada beberapa buah- pengalaman nyata penerapan
buahan dan sayuran. Buah dan metodologi penelitian dan
sayuran yang mengandung potasium menambah wawasan serta
dan baik untuk di konsumsi penderita pengetahuan tentang manfaat jus
tekanan darah tinggi antara lain alpukat terhadap penurunan
semangka, alpukat, melon, buah pare, tekanan darah pada penderita
labu siam, bligo, labu parang/labu, hipertensi.
mentimun, lidah buaya, seledri,
bawang dan bawang putih. DAFTAR PUSTAKA
Adriani dan Wirjatmadi, 2012.
KESIMPULAN DAN SARAN Peranan Gizi dalam Siklus
Kesimpulan Kehidupan. Kencana Prenada
1. Tekanan darah penderita Media Group. Jakarta.
Hipertensi sebelumdiberikan jus Amran. Y, dkk, 2010. Pengaruh
alpukat, sebagian besar yakni Tambahan Asupan Kalium
54,3% dalam kategori sedang. dari Diet terhadap Penurunan
2. Tekanan darah penderita Hipertensi Sistolik Tingkat
Hipertensi setelah diberikan jus Sedang pada Lansia
alpukat, sebagian besar yakni Basha, A., 2005. Kelebihan Berat
50,0% dalam kategori ringan. Badan Hubungannya
3. Ada pengaruh pemberian jus Dengan Penyakit Jantung
alpukat terhadap penurunan Koroner. Jurnal Kardiologi
tekanan darah pada penderita Indonesia.Volume: 20, No: 4,
hipertensi dengan nilai p=0,001, Oktober – Desember.
artinya penderita hipertensi Bruner & Suddarth, 2007.Buku ajar
berisiko 0,001 kali untuk patologi II.EGG : Jakarta
mengalami penurunan tekanan Bustam, 2007. HIpertensi dan
darah. Penangannya. Karya Medika.
Jakarta.

57
Jurnal Gizi Ilmiah Vol.1 No.1 September - Novermber 2014 Hal. 48 - 58

Dewi. S & Familia. D, 2010. Alpokat Taufik, 2010. Keunggulan Buah


dan Hipertensi. Nuha Medika. Alpokat. Nuha Medika.
Yogyakarta. Yogyakarta
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Vita health, 2006. Hipertensi. PT
Tenggara, 2013. Profil dinas Gramedia Pustaka Utama,
kesehatan provinsi Sulawesi Jakarta.
tenggara. Kendari.
George Mateljan Foundation, 2010.
Keajaiban
Hull, 2009. Penyakit jantung ,
hipertensi dan nutrisi. Bumi
aksara. Jakarta.
Rahardjo P, 2007. Pengaruh Jus
Tomat Terhadap Perubahan
Tekanan Darah Sistolik dan
Diastolik Pada Penderita .
hipertensi
Sugiono, 2011.Statistik Untuk
Penelitian. Edisi Revisi,
Alfabeta ; Bandung
Khasanah, N., 2012. Waspadai
Beragam Penyakit Degeneratif
Akibat Pola Makan.
Transmedia. Yogyakarta.
Notoatmodjo Soekidjo, 2005.
Metodologi Penelitian. Rineka
Cipta, Jakarta.
,2007.Kesehatan Masyarakat
Ilmu dan Seni. Rineka Cipta,
Jakarta.
Nurheti, 2009. Khasiat Buah Alpokat
bagi Penderita Hipertensi.
Mulya Sentosa. Jakarta.
Prasetyawati, 2012. Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA). Nuha Medika.
Yogyakarta.
Proverawati, 2010. Ilmu Gizi untuk
Keperawatan dan Gizi
Kesehatan. Nuha
Medika.Yogyakarta.
Puskesmas Motaha, Profil
Puskesmas Motaha Kecamatan
Angata Kabupaten Konawe
Selatan. 2013.
Shanty, M., 2012. Silent Killer
Disease. PT. Buku Kita.
Yogyakarta.

58

Anda mungkin juga menyukai