Anda di halaman 1dari 13

STRATEGI SURVEILANS

GIZI DI INDONESIA

DEPARTEMEN GIZI KES MAS


FKM USU
Strategi operasional sureilens gizi :

1.  Melaksanakan surveilans gizi rutin.


2.  Melaksanakan surveilans gizi khusus.
3.  Melaksanakan surveilans gizi darurat/bencana
4.  Mengintegrasikan surveilen gizi dengan
surveilans penyakit.
Dalam pelaksanaan surveilans gizi, beberapa hal
yang perlu diperhatikan :

1.  Pengumpulan data gizi dan faktor terkait secara


terus-menerus dan teratur.
2.  Analisis data tentang keadaan gizi masyarakat.
3.  Menyajikan hasil analisis data dalam forum lintas
sektor terkait sesuai dengan kondisi dan situasi
birokrasi wilayah.
4.  Diseminasi informasi.
Masalah Pelaksanaan Surveilens Gizi di
Indonesia
Masalah dalam pelaksanaan surveilans gizi diketegorikan
menjadi 3 kelompok masalah yaitu:

1.  Masalah yang terkait dengan pemangku


kepentingan.
2.  Masalah yang terkait dengan kapasitas sumber
daya manusia pelaksana, dan
3.  Masalah disiplin dan tertib pelaporan.
Upaya meningkatkan komitmen para
pemangku kepentingan ....

Perlu memperkuat implementasi program gizi


yang bersifat langsung dan tidak langsung
berdasarkan konsep atau pola pikir penyebab
masalah gizi
Kerangka Pikir Masalah Gizi
Tujuan memahami masalah dan faktor penyebab

•  Apabila surveilans gizi terhadap akar masalah


maupun indikator-indikator yang terkait penyebab
masalah gizi dilaksanakan secara terus-menerus
dan berkala,

•  maka potensi masalah akan lebih cepat diketahui,


dan upaya penanggulangan masalah gizi dapat
dilakukan lebih dini, sehingga dampak yang lebih
buruk dapat dicegah.
Contoh : sasaran upaya percepatan perbaikan gizi
Salah satu upaya pemerintah yi. Gerakan Nasional Sadar
Gizi dengan strategi sebagai berikut:

1.  Penggalangan dukungan kepada lintas sektor, lintas


program, dan legislatif.
2.  Kampanye nasional melalui media efektif terpilih, baik
cetak maupun elektronik.
3.  Pemanfaatan kelompok masyarakat, kelompok agama,
ormas, NGO/LSM.
4.  Penggerakan gizi seimbang melalui sekolah.
5.  Meningkatkan peran Yankes, Posyandu, dan Nakes.
Kegiatan teknis
1.  Memperkuat peran masyarakat dalam pembinaan gizi melalui
posyandu.
2. Memberlakukan standar pertumbuhan anak Indonesia.
3. Perawatan gizi buruk dilaksanakan dengan pendekatan
rawat inap di Puskesmas Perawatan, Rumah Sakit
maupun rawat jalan di Puskesmas
4. Menerapkan standar pemberian makanan bagi bayi dan
anak melalui CFC (Community Feeding Centre)
5. Meneruskan suplementasi gizi pada balita, remaja,
ibu hamil, dan ibu nifas serta fortifikasi makanan
6. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pemulihan
diberikan pada balita gizi kurang dan ibu hamil miskin
dan KEK
Tugas (kelompok)
Tampilkan Masalah Gizi di Indonsia :
1.  Gizi Kurang (Kurang Energi Protein)
2.  Kurang Vitamin A dan program terkait
3.  Anemia gizi besi dan program terkait
4.  Kurang gizi mikro lainnya (Ca, Zn, dll)
5.  Kelebihan gizi (overweight dan obesitas) dan faktor
penyebab/faktor risiko

Sumber data : Riskesdas, Survei Gizi Khusus, Hasil


penelitian yang sudah publikasi

Anda mungkin juga menyukai