Anda di halaman 1dari 25

USAHA PERBAIKAN

GIZI KELUARGA
oleh:

1. Musfirolaili 2003007
2. Syarni 2003016
3. Zulkanova 2003017
4. Eka Lusiana 2003019
5. Fradilla Fitri 2003020
6. Widya Nurmala Sari 2003021
7. Febrian Saputra 2003026
8. Girl Fariza 2003027
Latar Belakang
 Tujuan :
Peningkatan kualitas
SDM yang dilakukan
secara berkelanjutan
 Visi : untuk
mewujudkan
indonesia sehat 2010
Perumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan
UPKG, tujuan, sasaran, dasar
pemikiran yang melandasi
UPKG, pokok-pokok
kegiatan UPKG, dan langkah-
langkah pelaksanaan UPKG?
2. Bagaimana dengan masalah
perbaikan gizi dalam
masyarakat sekarang ini ?
Definisi
 UPGK adalah usaha perbaikan gizi masyarakat
yang berintikan penyuluhan gizi melalui
peningkatan peran serta masyarakat dan didukung
kegiatan yang bersifat lintas sektoral, dilaksanakan
oleh berbagai sektor terkait . (Depkes RI 1993:2)
Epidemiologi
 Gizi Kurang merupakan salah satu
masalah gizi utama pada balita di
Indonesia.
 Berdasarkan hasil susenas data gizi
kurang tahun 1999 adalah 26.4 %,
sementara itu data gizi buruk tahun
1995 yaitu 11.4 %. Sedangkan untuk
tahun 2000 prevalensi gizi kurang
24.9 % dan gizi buruk 7.1% .
Tujuan
 Tujuan umum
mendorong perubahan sikap danperilaku yang
mendukung perbaikan gizi anak balita dan keluarga
melalui peningkatan pemahaman, partisipasi dan
pemerataan hasil kegiatan untuk mencapai keluarga
sadar gizi menuju terjadinya manusia berkualitas
 Tujuan khusus
1. Partisipasi dan pemerataan kegiatan

pada daerah UPGK, kegiatan meluas ke semua RW


(balita, ibu hamil, dan ibu menyusui tercakup
dalam kegiatan)
2. Perubahan tingakh laku yang mendukung
tercapainya perbaikan gizi
Sasaran UPGK
 Sasaran langsung
perorangan atau keluarga yang bersedia melakukan
sesuatu terhadap dirinya sendiri dalam rangka
mewujudkan keluarga sadar gizi
ex: keluarga Balita ( ibu, ayah, anggota keluarga
yang ditugasi mengasuh anak, ibu muda, bumil, ibu
menyusui )
Sasaran tidak langsung
perorangan atau institusi yang diharapkan dapat
membantu secara aktif baik sebaga pengajarm
maupun sebagai penyedia jasa
Ex: Intitusi tingkat desa, Kader, sektor kesehatan
( petugas RS, Puskesmas,dll)
sektor keagamaan ( petugas KUA, motivator
UPGK penyuluh agama, guru agama)
sektor pertanian , BKKBN, pendidikan
Pokok-pokok kegiatan UPGK
 Pengawasan gizi balita
melalui penimbangan berat
badan secara teratur setiap
bulan dengan menggunakan
KMS
 Penyuluhan pada ibu sangat
penting untuk
menumbuhkan perilaku gizi
yang positif yang
diperlukan dalam UPGK
 Pelayanan pertolongan gizi diberikan untuk
menanggulangi penderita gangguna gizi terutama
penderita defisiensi viteamin A (sebagai upaya
perlindungan terhadap terjadinya defisiensi)
 Pemulihan gizi untuk anak-anak penderita KKP
 Imunisasi
 Pelayanan KB
 Pekarangan mempunyai arti penting untuk
membantu dan mendorong tumbuhnya swadaya
keluarga untuk perbaikan gizi
Langkah-langkah pelaksanaan UPGK

1. Persiapan masyarakat dan sarana pelaksanaaan


kegiatan
2. Tata cara pelaksanaan kegiatan di panti gizi desa
atau pos penimbangan
3. Posyandu
Masalah perbaikan gizi makro
Masalah gizi makro adalah
masalah yang utamanya
disebabkan kekurangan atau
ketidakseimbangan asupan
energy dan Protein.
Ex : bila terjadi pada wanita
usia subur dan ibu hamil
yang Kurang Energi Kronis
(KEK) adalah berat badan
bayi baru lahir yang rendah
(BBLR)
 Program perbaikkan gizi makro diarahkan untuk
menurunkan masalah gizi makro yang utamanya
mengatasi masalah kekurangan energy proein
terutama di daerah miskin baik di pedesaan
maupun di perkotaan dengan meningkatkan
keadaan gizi keluarga
Strategi yang dilakukan untuk mengatasi masalah
gizi makro adalah:
 melalui pemberdayaan keluarga di bidang
kesehatan dan gizi,
 pemberdayaan masyarakat di bidang gizi,
pemberdayaan petugas dan subsidi langsung berupa
dana untuk pembelian makanan tambahan dan
penyuluhan pada balita gizi buruk dan ibu hamil.
 Keadaan gizi dapat dipengaruhi oleh keadaan
fisiologis, dan juga oleh keadaan ekonomi, sosial,
politik dan budaya
 Upaya untuk mencegah semakin memburuknya
keadaan gizi masyarakat di masa datang perlu
dilakukan dengan segera dan direncanakan sesuai
masalah daerah sejalan dengan kebijkan
pemerintah dalam pelaksaan desentralisasi.
 Pemberdayaan keluarga dibidang kesehatan dan
gizi ( ikut berpartisipasi dalam memecahakan
masalah mereka ), meningkatkan kemandirian
dengan fokus keluarga mandiri sadar gizi , berikan
konseling gizi
Pemberdayaan masyarakat di bidang
gizi
1. Pemberdayaan ekonomi mikro
kegiatan dilaksanakan secara lintas sektor
terutama dalam rangka income generating
2. Advocacy
kegiatan ini dimaksudkan untuk memperoleh
dukungan scr teknis ataupun nonteknis dari
pemerintiah setempat untuk memobilisasi SDM
yang dimiliki.
lanjutan....
3. Pemberdayaan Petugas
petugas kesehatan
memberikan pelayanan
kesehatan sesusai dengan
standar
4. Subsidi langsung
diberikan dalam bentuk
paket dana untuk pembelian
makanan tambahan dan
penyuluhan
Pelaksanaan
1. Pemberdayaan keluarga
dibidang kesehatan dan
gizi
Tujuan : mengidentifikasi
keluarga yang belum
melaksanakan perilaku gizi
baik dan benar
Kegiatan : pelatihan kadarzi
bagi kader, pengadaan
bahan-bahan
2. Asuhan dan konseling gizi
Tujuan : meningkatkan kemandirian anggota keluarga
dalam pelayanan gizi
Kegiatan : menyusuun standar tatalaksana asuhan
konseling dan gizi, melaksanakan di tiap sarana
pelayanan kesehatan, melaksanakan kegiatan
asuhan dan konseling gizi secara profesional
3. Kampanye keluarga
mandiri sadar gizi
Tujuan  meningkatkan
kepedulian keluarga untuk
selalu menerapkan perilaku
gizi yang baik dan benar
Kegiatan : pengadaan
bahan-bahan, pesan-pesan
Kadarzi melalui media
cetak ataupun elektronik
Evaluasi
 Input : ketenagaan ( jumlah, kualitas, fasilitas dan
sarana pelayanan kesehatan )
 Proses : menilai pelaksanaan kegiatan apakah telah
mencapai target, mengidentifikasi masalah dan
kendala yang dihadapi serta pemecahannya
 Output : menilai pencapain setiap kegiatan
penanggulangan gizi makro
 Impact : menilai prevalensi status gizi pada sasaran
Kegiatan
 Dilakukan oleh pihak ke-3 agar tidak terjadi
subjektivitas, dengan tahap:
1. Penunjukkan pelaksana evaluasi, misalnya LSM di
bidang kesehatan universitas
2. Evaluasi dilaksanakan secara berkesinambungan
dengan rentang waktu 1 tahun sekali
3. Hasil evaluasi digunakan sebagai dasar dalam
perecanaan selanjutnya
Kesimpulan
 Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan
SDM yang dilakukan secara berkelanjutan
 Visi pembangunan gizi adalah mewujudkan keluarga mandiri
sadar gizi untuk mencapai status gizi keluarga yang optimal
 Dalam UPGK adalah usaha perbaikan gizi masyarakat yang
berintikan penyuluhan gizi melalui peningkatan peran serta
masyarakat dan didukung kegiatan yang bersifat lintas
sektoral, dilaksanakan oleh berbagai sektor terakit kesehatan

Anda mungkin juga menyukai