KELOMPOK 4
1. FERI KASMAN
2. GIRL FARIZA
3. EKA LUSIANA
4. FRADILLA FITRI
5. WIDYA NURMALASARI
6. NURBIMA
7. ADISMARNI
Pengadaan barang/jasa (procurement)
adalah proses suatu organisasi memperoleh barang dan
jasa untuk memenuhi kebutuhan internal dan/atau
eksternal organisasi. Oleh karena itu hampir semua
organisasi, baik organisasi yang bergerak di sektor bisnis
(organisasi profit), sektor nirlaba (non-profit), maupun
sektor pemerintah, melakukan proses pengadaan untuk
memenuhi kebutuhan dalam melaksanakan kegiatan
mereka masing-masing. Meski demikian, terdapat
perbedaan diantara organisasi-organisasi tersebut dalam
proses pengadaan barang/jasa-nya, misalnya antara lain
perbedaan dalam sumber pendanaan, cara mendapatkan
penyedia, kepentingan pelayanannya, dan lain
sebagainya. Sementara kesamaan proses pegadaan pada
ketiga organisasi tersebut adalah tujuan utamanya, yaitu
untuk mendapatkan barang dan jasa dengan nilai terbaik
(getting value)
Pengadaan barang/jasa (procurement)
Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah sebagai mana diatur dalam Peraturan Presiden RI
Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Peraturan ini menjadi dasar
hukum (yang mencabut semua peraturan sebelumnya) bagi para pihak dalam pengadaan
Barang/Jasa untuk melaksanakan proses pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.
Mekanisme Prosedur yang Berlaku
Secara umum, pengadaan dimulai dari perencanaan, persiapan pengadaan, melakukan pengadaan
(melalui swakelola atau pemilihan penyedia), pelaksanaan kontrak dan serah terima barang/jasa.
Aktifitas-aktifitas yang termasuk dalam proses diatas, diantaranya identifikasi kebutuhan, melakukan
analisa pasar, melakukan kualifikasi terhadap penyedia, melakukan tender, mengevaluasi penyedia,
menetapkan pemenang, melaksanakan kontrak dan melakukan serah terima.
Jenis pengadaan barang/jasa pemerintah sesuai dengan Perpres 16/2018 dibagi menjadi 4 kelompok
besar :
1. Barang
2. Pekerjaan Konstruksi
3. Jasa Konsultasi
4. Jasa lainnya
OBJEK/JENIS PENGADAAN
5.Kelompok Kerja Pemilihan (Pokja Pemilihan) Pokja Pemilihan adalah tim yang
ditetapkan oleh pimpinan Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) untuk
mengelola proses pemilihan penyedia
6.Agen Pengadaan adalah UKPBJ atau Pelaku Usaha yang melaksanakan sebagian
atau seluruh pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa yang diberi kepercayaan oleh
Kementerian/ Lembaga/Perangkat Daerah sebagai pihak pemberi pekerjaan
7.Pejabat Pemeriksa Hasil Pekerjaan (PjPHP) atau Panitia Pemeriksa Hasil
Pekerjaan (PPHP) pejabat administrasi / pejabat fungsional / personil yang
bertugas memeriksa administrasi hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa
8.Penyelenggara Swakelola adalah tim yang menyelenggarakan kegiatan secara
swakelola baik sebagai Tim Persiapan, Tim Pelaksana dan/atau Tim Pengawas
bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik yang tidak bisa di laksanakan
oleh Penyedia Barang/Jasa
9.Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) adalah unit kerja yang dibentuk
oleh Menteri/ Kepala Lembaga/ Kepala Daerah dengan tugas sebagai
penyelenggara dukungan pengadaan barang/jasa.
Poin-poin yang bisa diambil dari definisi
PBJP tersebut, diantaranya:
1. PBJP adalah kegiatan pembelian barang dan/atau jasa oleh instansi pemerintah.
Kata pengadaan dimaksudkan sebagai istilah yang memilki makna sama dengan
pembelian.
2. Instansi pemerintah yang dimaksud adalah Kementerian Negara, Lembaga
Pemerintah, dan/atau Perangkat Daerah, yang biasa disingkat K/L/PD.
a) Kementerian Negara (ke depan disebut Kementerian saja) adalah perangkat
pemerintah yang membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan. Contohnya:
Kementerian Dalam Negeri membidangi urusan di dalam negeri
b) Lembaga Pemertihan (ke depan disebut Lembaga saja) adalah organisasi non-
Kementerian Negara dan instansi lain pengguna anggaran yang dibentuk untuk
melaksanakan tugas tertentu berdasarkan UndangUndang Dasara Negera Republik
Indonesia tahun 1945. Contohnya LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah) yang dibentuk dengan tujuan untuk mengembangkan
dan merumuskan kebijakan PBJP
c. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Kepala Daerah dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dalam penyelenggaraan urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. Contohnya Dinas Pertanian
dan Perikanan di suatu Provinsi atau Kabupaten/Kota yang tugasnya
membantu Gubernur atau Bupati/Walikota mengurusi urusan pertanian dan
perikanan di daerah tersebut
3. Biaya dalam kegiatan PBJP didanai dari APBN (Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara) atau APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah)
4. Proses PBJP diawali dengan instansi melakukan identifikasi kebutuhan
barang/jasa untuk kegiatan organisasi pemerintah, sampai dengan proses
serah terima hasil pekerjaan atau hasil pengadaan
Pelaku Usaha adalah setiap orang perorangan atau badan usaha, baik
yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan
dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara
Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.
Penyedia adalah Pelaku Usaha yang menyediakan barang/jasa
berdasarkan kontrak.
1. Swakelola
Swakelola, yakni cara memperoleh barang/jasa yang dikerjakan sendiri oleh
K/L/PD, K/L/PD lain, organisasi kemasyarakatan, atau kelompok masyarakat.
Contohnya : sebuah kantor kecamatan membutuhkan alat kebersihan sekaligus
membutuhkan sistem untuk menjaga kebersihan kantor kecamatan tersebut,
maka bagian pengadaan kantor kecamatan dapat membeli alat-alat kebersihan
sendiri, lalu merumuskan bersama dengan para karyawan di
2. Pemilihan Penyedia
Pengadaan Barang/Jasa melalui penyedia adalah cara
memperoleh barang/jasa yang disediakan
oleh Pelaku Usaha. Dalam hal ini K/L/PD memilih penyedia untuk
mendapatkan barang/jasa
yang diinginkan.
Proses pengadaan dimulai dari pemilihan penyedia dengan melalui
proses
berikut:
1) Persiapan pemilihan penyedia
2) Perencanaan pemilihan penyedia
3) Melakukan pemilihan penyedia
4) Pelaksanaan kontrak pengadaan
5) Pengawasan dan pengendalian pengadaan
6) Penyerahan hasil pengadaan
Ketentuan Pelaksanaan Pengadaan dalam
Perpres 54/2010
K/L/D/I
Intansi
Pasal 26
Swakelola Pemerintah
s/d
Lain Pasal 32
Pokmas
Pengadaan
Pasal 3
Perorangan
Pasal 33
Penyedia s/d
Pasal 95
Badan Usaha
15
2017
Ketentuan Pelaksanaan Pengadaan dalam
Perpres 54/2010
Lelang Umum/Sederhana
Barang/
Konstruksi/Ja Penunjukan/Pengadaan Langsung
sa Lainnya
Sayembara/Kontes
Non Perka LKPP 14/2012
Elektronik
Seleksi Umum/Sederhana Perka LKPP 15/2012
Jasa
Konsultansi Penunjukan/Pengadaan Langsung
Pemilihan Sayembara
Penyedia
E-Lelang Umum/Sederhana
E-Tendering Perka LKPP 14/2012
E-Seleksi Umum/Sederhana Perka LKPP 15/2012
Perka LKPP 1/2015
Elektronik E-Purchasing
2017
TERIMA KASIH