Anda di halaman 1dari 16

PENGADAAN

BARANG DAN JASA


DALAM
PEMERINTAHAN
Disusun oleh :

1. ALFI ISTI FARINI (195030400111011)


2. RISKA WAHDINI (195030407111003)
3.SEFI ESA GAVINI (195030407111028)
4.NANDA AYU ROSYIDAH (195030407111030)
Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah

Kegiatan untuk memperoleh Barang dan Jasa oleh Kementerian,


Lembaga, Satuan Kerja Perangkat Daerah, Institusi lainnya yang
prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya
seluruh kegiatan untuk memperoleh Barang dan Jasa.
Dalam suatu instansi pemerintah atau perusahaan
swasta pengadaan barang/jasa sangat mempengaruhi
proses jalannya suatu instansi swasta maupun
pemerintah dan keberhasilan suatu perusahaan.

Untuk mendapatkan suatu barang atau jasa hasil yang maksimal harus melalui
pengadaan barang terlebih dahulu.
PENGERTIAN

Barang Pejabat Pembuat


01 istilah yang digunakan untuk
01 03 Komitmen (PPK)
menyebut benda, baik dalam merupakan pemilik pekerjaan yang
bentuk bahan baku, setengah bertanggung jawab atas pelaksaan
jadi, maupun barang jadi yang proses pengadaan barang dan jasa
menjadi objek dari pengadaan pemerintah,yang diangkat oleh
Pengguna Anggara/ Kuasa
barang pemerintah.
Pengguna Anggaran.

02 Jasa 04 Penyedia barang jasa,


terbagi menjadi Jasa Konsultasi, merupakan perusahaan maupun
Jasa Pemborongan dan Jasa lainnya. badan usaha perseorangan yang
menyediakan barang/jasa.
Tujuan Pengadaan Barang dan Jasa
Pengadaan Barang/Jasa bertujuan untuk:
 Menghasilkan barang/jasa yang tepat dari setiap uang yang dibelanjakan, diukur dari
aspek kualitas, jumlah, waktu, biaya, lokasi, dan penyedia;
 Meningkatkan penggunaan produk dalam negeri;
 Meningkatkan peran serta usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah;
 Meningkatkan peran pelaku usaha nasional;
 Mendukung pelaksanaan penelitian dan pemanfaatan barang/jasa hasil penelitian;
 Meningkatkan keikutsertaan industri kreatif;
 Mendorong pemerataan ekonomi; dan
 Mendorong pengadaan berkelanjutan.
Prinsip Pengadaan Barang dan Jasa

Terbuka Akuntabel
Bersaing

Efisien
Efektif

Adil

Transparan
Pelaku Pengadaan Barang dan Jasa
Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah pejabat
PA pemegang kewenangan penggunaan anggaran Kementerian
Negara/Lembaga/Perangkat Daerah.

Kuasa Pengguna Anggaran pada Pelaksanaan APBN yang


selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang memperoleh kuasa
KPA dari PA untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung
jawab penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga
yang bersangkutan.

Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah


pejabat yang diberi kewenangan
PPK oleh PA/ KPA untuk mengambil keputusan dan/ atau melakukan
tindakan yang dapat mengakibatkan
pengeluaran anggaran belanja negara/anggaran belanja daerah.
Pejabat Pengadaan adalah pejabat administrasi/pejabat
Pejabat
fungsional/personel yang bertugas melaksanakan Pengadaan
Pengadaan
Langsung, Penunjukan Langsung, dan/atau E-purchasing.

Pokja Kelompok Kerja Pemilihan yang selanjutnya disebut Pokja Pemilihan


Pemilihan adalah sumber daya manusia yang ditetapkan oleh pimpinan UKPBJ
untuk mengelola pemilihan Penyedia

Agen Pengadaan adalah UKPBJ atau Pelaku Usaha yang melaksanakan


Agen sebagian atau seluruh pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa yang diberi
Pengadaan kepercayaan oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah sebagai
pihak pemberi pekerjaan.

Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya


disingkat UKPBJ adalah unit kerja di
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah yang menjadi
pusat keunggulan Pengadaan Barang/Jasa.
Pejabat Pemeriksa Hasil Pekerjaan yang selanjutnya disingkat PjPHP
PjPHP adalah pejabat administrasi/pejabat fungsional/personel yang bertugas
memeriksa administrasi hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa.

Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan yang selanjutnya disingkat PPHP


PPHP adalah tim yang bertugas memeriksa administrasi hasil pekerjaan
Pengadaan Barang/Jasa.

Penyelenggara Penyelenggara Swakelola adalah Tim yang menyelenggarakan


Swakelola kegiatan secara Swakelola.

Penyedia Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut Penyedia


Penyedia adalah Pelaku Usaha yang menyediakan barang/jasa berdasarkan
kontrak.
Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa

Perencanaan pengadaan meliputi identifikasi kebutuhan, penetapan barang/jasa,


cara, jadwal, dan anggaran Pengadaan Barang/Jasa.

Perencanaan pengadaan yang dananya bersumber dari APBN dilakukan


bersamaan dengan proses penyusunan Rencana Kerja
Kementerian/Lembaga (Renja K/L) setelah penetapan Pagu Indikatif.

Perencanaan Pengadaan yang dananya bersumber dari APBD dilakukan


bersamaan dengan proses penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Perangkat Daerah (RKA Perangkat Daerah) setelah nota kesepakatan
Kebijakan Umum APBD serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-
PPAS).
Perencanaan Pengadaan Barang
dan Jasa Terdiri atas

Perencanaan Perencanaan
pengadaan pengadaan
melalui melalui
Swakelola Penyedia
Perencanaan Pengadaan Melalui Swakelola
a. penetapan tipe Swakelola;
b. penyusunan spesifikasi teknis/KAK; dan
c. penyusunan perkiraan biaya/ Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Tipe Swakelola terdiri atas:


a. Tipe I yaitu Swakelola yang direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi oleh Kementerian/
Lembaga/ Perangkat Daerah penanggung jawab anggaran;
b. Tipe II yaitu Swakelola yang direncanakan dan diawasi oleh Kementerian/ Lembaga/ Perangkat
Daerah penanggung jawab anggaran dan dilaksanakan oleh Kementerian/ Lembaga/ Perangkat
Daerah lain pelaksana Swakelola;
c. Tipe III yaitu Swakelola yang direncanakan dan diawasi oleh Kementerian/ Lembaga/ Perangkat
Daerah penanggung jawab anggaran dan dilaksanakan oleh Ormas pelaksana Swakelola; atau
d. Tipe IV yaitu Swakelola yang direncanakan oleh Kementerian/ Lembaga/ Perangkat Daerah
penanggung jawab anggaran dan/atau berdasarkan usulan Kelompok Masyarakat, dan
dilaksanakan serta diawasi oleh Kelompok Masyarakat pelaksana Swakelola.
Perencanaan Pengadaan Melalui Penyedia

A. Penyusunan spesifikasi teknis/KAK;


B. Penyusunan perkiraan biaya/RAB;
C. Pemaketan pengadaan barang/jasa;
D. Konsolidasi pengadaan barang/jasa; dan
E. Penyusunan biaya pendukung.
Perubahan Tata Cara Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah
Perpres No 54 Tahun 2010 mengatur tata cara pengadaan barang dan jasa
sebagai berikut :

Pengadaan Pekerjaan Pengadaan Barang/ Jasa Pengadaan Jasa


Lainnya Konsultasi
Konstruksi

1.Pelelangan Umum 1.Pelelangan Umum 1. Seleksi Umum

2.Pemilihan Langsung 2.Pelelangan Sederhana 2. Seleksi Sederhana

3.Pengadaan Langsung 3.Pengadaan Langsung 3. Pengadaan Langsung

4.Pelelangan Terbatas 4.Penunjukkan Langsung 4. Penunjuk Langsung

5.Penunjukkan Langsung 5.Kontes/ Sayembara. 5. Sayembara


Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan Korupsi
Berdasarkan data yang dihimpun KPK, sebagian besar kasus KKN yang dilaporkan
mempunyai hubungan dengan proses pengadaan barang/jasa baik di instansi pemerintah
maupun swasta.

Sudah sepatutnya institusi yang terkait dengan kasus pengadaan barang dan jasa
pemerintah melakukan refleksi dan introspeksi untuk system yang lebih baik dan
transparan demi kebaikan bersama

Seiring dengan penerapan aturan yang baru dan peran KPK, diharapkan semua
instansi dapat melakukan proses pengadaan barang dan jasa dengan baik. Tidak
hanya secara struktural, tetapi secara fungsional. Dengan terpenuhinya
kebutuhan dari instansi tersebut, maka kinerjanya juga akan semakin meningkat.
Jika dirunut lagi, kinerja yang meningkat akan membuat tingkat kepercayaan
masyarakat yang lebih tinggi dan terpenuhinya visi misi instansi tersebut.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai