A. Pengguna Anggaran ( PA )
B. Kuasa Pengguna Anggaran ( KPA )
C. Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK )
D. Pejabat Pengadaan
E. Kelompok Kerja Pemilihan ( pokja Pemilihan )
F. Agen Pengadaan
G. Penyelenggara Swakelola
H. Penyedia
I. Pejabat/Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan ( PJPHP/PPHP )
D. Pejabat Pengadaan;
Adalah pejabat administrasi/pejabat fungsional/ personel yang bertugas
melaksanakan Pengadaan Langsung, Penunjukan Langsung, dan latau
E-purchasing.
E. Pokja Pemilihan;
Adalah sumber daya manusia yang ditetapkan oleh kepala UKPBJ untuk
mengelola pemilihan Penyedia
F. Agen Pengadaan;
G. Penyelenggara Swakelola
H. Penyedia.
A. Efisien
B. Epektif
C. Transparan
D. Terbuka
E. Bersaing
F. Adil
G. Akuntabel
A. EFISIEN :
Hal ini dapat diukur terhadap seberapa besar upaya—termasuk di
dalamnya dana dan daya—yang dikerjakan demi terpenuhinya
barang/jasa dengan spesifikasi tertentu. semakin kecil upaya yang
dikerjakan, sebuah proses pengadaan akan dapat dikatakan semakin
efisien
B. EPEKTIF :
Hal ini dapat diukur dari seberapa jauh barang/jasa yang diperoleh dari
pengadaan yang dilakukan dapat memenuhi spesifikasi yang diharapkan
C. TRANSPARAN :
Yang memastikan proses pengadaan suatu barang/jasa dapat diketahui
secara luas. proses ini meliputi dasar hukum, tata cara, spesifikasi
barang/ jasa, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses
pengadaan itu sendiri.
D. TERBUKA :
Yang menjadikan pengadaan barang/jasa dapat diikuti oleh semua
penyedia barang/jasa dengan kriteria yang sudah terpenuhi dan
mendukungnya dengan memberikan akses terhadap informasi tentang
prosedur yang ditetapkan
E. BERSAING :
Yang menjadikan proses pengadaan barang/jasa menciptakan iklim
persaingan sehat di antara penyedia barang/jasa tanpa adanya
intervensi yang dapat mengganggu mekanisme dalam pasar.
F. ADIL :
Yang menjamin proses pengadaan barang/jasa memberikan perlakuan
sama bagi seluruh calon penyedia barang/jasa yang tertarik tanpa ada
perlakuan khusus bagi salah satunya.
G. AKUNTABEL :
Yang memastikan proses pengadaan barang/jasa dapat dipertanggung
jawabkan sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku
A. Melalui Swakelola
B. Melalui Penyedia
A. Melalui Swakelola
B. Melalui Penyedia
A. Barang
B. Pekerjaan Konstruksi
C. Jasa Konsultansi
D. Jasa Lainnya
A. Barang
Adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, bergerak
maupun tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai,
dipergunakan atau dimanfaatkan oleh pengguna barang
B. Pekerjaan Konstruksi
Adalah keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi
pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan
pembangunan kembali suatu bangunan.
C. Jasa Konsultansi
Adalah jasa layanan profesional yang membutuhkan keahlian tertentu di
berbagai bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir.
D. Jasa Lainnya
Adalah jasa non-konsultansi atau jasa yang membutuhkan peralatan,
metodologi khusus, dan/atau keterampilan dalarn suatu sistem tata
kelola yang telah dikenal luas di dunia usaha untuk rnenyelesaikan suatu
Pekerjaan'
a) E- Purchasing
b) Pengadaan Langsung
c) Penunjukan Langsung
d) Tender Cepat
e) Tender
1) E- Purchasing
Adalah tata cara pembelian barang/jasa meialui sistem katalog
elektronik atau toko daring
2) Pengadaan Langsung
Adalah metode pemilihan untuk mendapatkan Penyedia
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling
banyak Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
3) Penunjukan langsung
metode pemilihan untuk mendapatkan Penyedia Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya dalam keadaan tertentu
4) Tender Cepat
adalah proses pemilihan penyedia barang/konstruksi/jasa lainnya
dengan memanfaatkan Sistem Informasi Kinerja Penyedia Barang/Jasa
(SIKaP) yang tidak memerlukan penilaian kualifikasi, administrasi, dan
teknis dengan tahapan sesuai dengan ketentuan Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 2018.
5) Tender
adalah metode pemilihan untuk mendapatkan Penyedia
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya.
a) Seleksi
b) Pengadaan Langsung
c) Penunjukan Langsung
1) Seleksi
adalah metode pernilihan untuk mendapatkan Penyedia Jasa
Konsultansi.
2) Pengadaan Langsung
adalah rnetode pemilihan untuk mendapatkan Penyedia Jasa
Konsultansi yang bernilai paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus
juta rupiah).
3) Penunjukan langsung
metode pemilihan untuk mendapatkan Penyedia Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya dalam keadaan tertentu
1. PERENCANAAN PENGADAAN :
2. PERSIAPAN PENGADAAN :
3. PELAKSANAAN PENGADAAN :
PEDOMAN PERENCANAAN :
LANGKAH PERENCANAAN :
2. PENETAPAN BARANG/JASA :
4. Tipe Swakelola :
a. tipe I yaitu Swakelola yang direncanakan, dilaksanakan dan diawasi
oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah Penanggung jawab
Anggaran;
b. tipe II yaitu Swakelola yang direncanakan dan diawasi oleh
Kementerian / Lembaga / Perangkat Daerah Penanggung jawab
Anggaran dan dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat
Daerah lain pelaksana Swakelola;
c. tipe III yaitu Swakelola yang direncanakan dan diawasi oleh
Kementerian / Lembaga / Perangkat Daerah Penanggung jawab
Anggaran dan dilaksanakan oleh Organisasi Kemasyarakatan
pelaksana Swakelola; dan
d. tipe IV yaitu Swakelola yang direncanakan sendiri oleh
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah Penanggung jawab
Anggaran dan/atau berdasarkan usulan Kelompok Masyarakat, dan
dilaksanakan serta diawasi oleh Kelompok Masyarakat pelaksana
Swakelola.
KETENTUAN UMUM
PENGUMUMAN RUP :
MELIPUTI :
1. Penetapan Sasaran
2. Penetapan Penyelenggara Swakelola
3. Rencana Kegiatan
4. Jadwal Pelaksanaan
5. Rencana Anggaran Biaya ( RAB )
1. Penetapan sasaran :
Penetapan sasaran pekerjaan Swakelola ditetapkan oleh PA/KPA.
3. Rencana kegiatan
Rencana kegiatan ditetapkan oleh PPK dengan memperhitungkan
tenaga ahli/ peralatan/ bahan tertentu yang dilaksanakan dengan
Kontrak tersendiri
HPS adalah perkiraan harga barang/jasa yang ditetapkan oleh PPK yang
telah memperhitungkan biaya tidak langsung, keuntungan dan Pajak
Pertambahan Nilai.
Kontrak Payung dapat berupa kontrak harga satuan dalam periode waktu
tertentu untuk barang/jasa yang belum dapat ditentukan volume dan/atau
waktu pengirimannya pada saat Kontrak ditandatangani.
YANG MEMUAT :
A. UANG MUKA,
Uang muka dapat diberikan untuk persiapan pelaksanaan pekerjaan
C. JAMINAN PELAKSANAAN,
1. Jaminan Pelaksanaan diberlakukan untuk Kontrak Pengadaan
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai paling sedikit
di atas Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
D. JAMINAN PEMELIHARAAN :
a) Jaminan Pemeliharaan diberlakukan untuk Pekerjaan Konstruksi atau
Jasa Lainnya yang membutuhkan masa pemeliharaan, dalam hal
Penyedia menerima uang retensi pada serah terima pekerjaan
pertama (Provisional Hand Over).
b) Jaminan Pemeliharaan dikembalikan 14 (empat belas) hari kerja
setelah masa pemeliharaan selesai.
c) Besaran nilai Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima persen) dari
nilai kontrak.
E. SERTIFIKAT GARANSI,
a) Sertifikat Garansi diberikan terhadap kelaikan penggunaan barang
hingga jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan dalam
Kontrak.
b) Sertifikat Garansi diterbitkan oleh produsen atau pihak yang ditunjuk
secara sah oleh produsen.
F. PENYESUAIAN HARGA.
a) Penyesuaian harga dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
diberlakukan terhadap Kontrak Tahun Jamak dengan jenis Kontrak
Harga Satuan atau Kontrak berdasarkan Waktu Penugasan sesuai
dengan
ketentuan dan persyaratan yang telah tercantum dalam Dokumen
Pemilihan dan/atau perubahan Dokumen Pemilihan;
b)
tata cara penghitungan penyesuaian harga harusdicantumkan
dengan jelas dalam DokumenPemilihan dan/atau perubahan
Dokumen Pemilihan
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Kontrak.
Persyaratan dan tata cara penghitungan penyesuaian harga terdiri
atas:
a) penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak Tahun Jamak yang
masa pelaksanaannya lebih dari 18 (delapan belas) bulan;
b) penyesuaian harga diberlakukan mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak
pelaksanaan pekerjaan;
c) Penyesuaian harga satuan berlaku bagi seluruh kegiatan/mata
pembayaran, kecuali komponen keuntungan, biaya tidak langsung
(overhead cost), dan harga satuan timpang sebagaimana tercantum
dalam penawaran;
d) penyesuaian harga satuan diberlakukan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan yang tercantum dalam Kontrak;
e) penyesuaian harga satuan bagi komponen pekerjaan yang berasal
dari luar negeri, menggunakan indeks penyesuaian harga dari negara
asal barang tersebut;
f) jenis pekerjaan baru dengan harga satuan baru sebagai akibat
adanya adendum kontrak dapat diberikan penyesuaian harga mulai
bulan ke-13 (tiga belas) sejak adendum kontrak tersebut
ditandatangani; dan
g) indeks yang digunakan dalam hal pelaksanaan Kontrak terlambat
disebabkan oleh kesalahan Penyedia adalah indeks terendah antara
jadwal kontrak dan realisasi pekerjaan.
MENETAPKAN METODE :
a. Sistem Nilai;
b. Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis; atau
c. Harga Terendah.
a. 1 (satu) file;
b. 2 (dua) file; atau
c. 2 (dua) tahap.
LATIHAN I :