Disusun Oleh :
FEBRIANI INANG .A
NIM. 1720811220023
1.2 Tujuan
Adapun tujuan kegiatan kuliah umum dengan tema “Pengadaan Barang atau
Jasa pada Proyek Pemerintah” ULM Banjarbaru tahun 2019 adalah Menambah
wawasan mahasiswa mengenai Pengadaan Barang/Jasa pada Proyek Pemerintah.
1.3 Tema
Tema pada kuliah umum ini adalah “Pengadaan Barang atau Jasa pada Proyek
Pemerintah”
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
2.2 Peserta
Peserta pada kuliah umum ini adalah Mahasiswa program S1 Teknik Jurusan
Teknik Sipil Universitas Lambung Mangkurat Banjarabaru.
d. Pejabat Pengadaan
1. Pejabat Pengadaan dalam Pengadaan Barang/Jasa
sebagaimana dimaksud memiliki tugas:
2. Melaksanakan persiapan dan pelaksanaan Pengadaan
Langsung;
3. Melaksanakan persiapan dan pelaksanaan Penunjukan
Langsung untuk pengadaan Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling banyak
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah);
4. Melaksanakan persiapan dan pelaksanaan Penunjukan
Langsung untuk pengadaan Jasa Konsultansi yang bernilai
paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah); dan
5. Melaksanakan E-purchasing yang bernilai paling banyak
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
e. Pokja Pemilihan
1. Melaksanakan persiapan dan pelaksanaan pemilihan
Penyedia;
2. Melaksanakan persiapan dan pelaksanaan pemilihan
Penyedia untuk katalog elektronik; dan
3. Menetapkan pemenang pemilihan/Penyedia untuk metode
pemilihan:
a) Tender/Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai
Pagu Anggaran paling banyak Rp100.000.000.000,00
(seratus miliar rupiah); dan
b) Seleksi/Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan
Jasa Konsultansi dengan nilai Pagu Anggaran paling
banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).
4. Pokja Pemilihan beranggotakan minimal 3 (tiga) orang , bisa
lebih dari tiga sepanjang berjumlah gasal.
5. Pokja Pemilihan dapat dibantu oleh tim atau tenaga ahli.
h. Penyelenggara Swakelola
Penyelenggara Swakelola sebagaimana dimaksud terdiri atas
Tim Persiapan, Tim Pelaksana, dan/atau Tim Pengawas.
a) Tim Persiapan memiliki tugas menyusun sasaran,
rencana kegiatan, jadwal pelaksanaan, dan rencana
biaya.
b) Tim Pelaksana memiliki tugas melaksanakan,
mencatat, mengevaluasi, dan melaporkan secara
berkala kemajuan pelaksanaan kegiatan dan
penyerapan anggaran.
c) Tim Pengawas memiliki tugas mengawasi persiapan
dan pelaksanaan fisik maupun administrasi
Swakelola.
i. Penyedia (Pelaku Usaha yang menyediakan barang/jasa)
1. Penyedia sebagaimana dimaksud adalah penyedia yang
memenuhi kualifikasi sesuai dengan barang/jasa yang
diadakan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
2. Penyedia bertanggung jawab atas:
a. Pelaksanaan Kontrak;
b. Kualitas barang/jasa;
c. Ketepatan perhitungan jumlah atau volume;
d. Ketepatan waktu penyerahan; dan
e. Ketepatan tempat penyerahan.
Media dalam melakukan pengadaan barang/jasa
Pelaksanaan Pengadaan barang jasa bisa dilakukan dengan
cara menual atau bisa dengan cara menggunakan SPSE
(Sistem Pengadaan Secara Elektronik)
LKPP sebagai Lembaga Kebijakan Pengadaan Pemerintah
menyediakan SPSE (Sistem Pengadaan Secara Elektonik)
untuk memudahkan proses tender dan mengurangi tatap muka
antara Pokja pemilihan dengan peserta tender.
Perencanaan pengadaan barang/jasa pemerintah
Perencanaan pengadaan meliputi identifikasi kebutuhan,
penetapan barang/jasa, cara, jadwal, dan anggaran Pengadaan
Barang/Jasa.
Perencanaan pengadaan yang dananya bersumber dari APBN
dilakukan bersamaan dengan proses penyusunan Rencana
Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L) setelah penetapan
Pagu Indikatif. Begitu juga dengan sumber anggaran APBD.
Perencanaan pengadaan terdiri atas: Penyedia atau Swakelola
(Penyusunan Spesifikasi Teknis (KAK), Penyusunan
perkiraan Biaya (RAB)/HPS, Penyusunan Biaya Pendukung
dan Pemaketan.
Penyusunan Rencana pemaketan pekerjaan untuk diumumkan
melalui SIRUP (Sistem Informasi Rencana Umum
Pengadaan)
Rencana umum pengadaan
LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Pemerintah) sebagai
lembaga yang menaungi pelaksanaan pengadaan barang/jasa
pemerintah memiliki sebuah sistem aplikasi yang disebut
SIRUP (Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan).
Pengumuman RUP Kementerian/Lembaga dilakukan setelah
penetapan alokasi anggaran belanja.
Semua kegiatan pengadaan diumumkan melalaui SIRUP ini,
agar semua orang / penyedia bisa melihat melalui SIRUP ini.
Pengumuman RUP dilakukan kembali dalam hal terdapat
perubahan/revisi paket pengadaan atau Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA)/Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA)
Metode pemilihan penyedia
Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi bila melalui metode :
a. E – Purchasing
• E – Purchashing adalah Pembelian barang secara
Elektronik selalui sistem SPSE
• Terdapat dua kewenangan pelaksanaan kegiatan :
• Untuk pekerjaan pengadaan barang dengan nilai pagu
0 s/d 200 juta kewenagan melalui pejabat pengadaan.
Tetapi surat pesanan barang/kontrak ditandatangani
oleh PPK.
• Untuk pekerjaan pengadaan barang dengan nilai 200
juta s/d tidak terbatas, tapi untuk diatas 100 milyar
harus mendapat persetuan dari PA terlebih dahulu
sebelum melakukan kontrak. Kewenangan proses
pengadaan dilakukan langsung oleh PPK.
b. Pengadaan Langsung (nilai pengadaan sampai dengan
200 juta)
c. Penunjukkan Langsung (untuk pekerjaan darurat)
d. Tender / Tender Cepat (nilai pengadaan 200 juta keatas)
• Tender/Seleksi dilakukan untuk mendapat penyedia
barang/Jasa Konstruksi/Konsultan.
• Tender Cepat kebanyakan digunakan untuk pengadaan
barang saja. Dalam proses tender cepat PPK dan
POKJA pemilihan dibolehkan menapilkan nama
barang, merek dan spesifikasi barang yang akan
ditenderkan.
Jenis kontrak
1. Kontrak Lumsum
Merupakan kontrak dengan ruang lingkup pekerjaan dan jumlah
harga yang pasti dan tetap dalam batas waktu tertentu, dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia;
b. Berorientasi kepada keluaran; dan
c. Pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran
yang dihasilkan sesuai dengan Kontrak.
2. Kontrak Harga Satuan
Merupakan kontrak Pengadaan Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya dengan harga satuan yang tetap
untuk setiap satuan atau unsur pekerjaan dengan spesifikasi
teknis tertentu atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam
batas waktu yang telah ditetapkan dengan ketentuan sebagai
a. Volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat
Perkiraan pada saat kontrak ditandatangani;
b. Pembayaran berdasarkan hasil pengukuran bersama atas
realisasi volume pekerjaan; dan
c. Nilai akhir kontrak ditetapkan setelah seluruh pekerjaan
diselesaikan
3. Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan
Merupakan Kontrak Pengadaan Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya gabungan Lumsum dan Harga
Satuan dalam 1(satu) pekerjaan yang diperjanjikan.
4. Kontrak Terima Jadi/Turnkey
Merupakan Kontrak Pengadaan Pekerjaan Konstruksi atas
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh pekerjaan
selesai dilaksanakan; dan
b. Pembayaran dapat dilakukan berdasarkan termin sesuai
kesepakatan dalam Kontrak.
5. Kontrak Payung
Berupa kontrak harga satuan dalam periode waktu tertentu
untuk barang/jasa yang belum dapat ditentukan volume
dan/atau waktu pengirimannya pada saat Kontrak
ditandatangani.
Bentuk kontrak
1. Bukti Pembayaran/Pembelian; Pengadaan Barang/Jasa
Lainnya dengan nilai paling banyak Rp10.000.000,00
2. Kuitansi; untuk Pengadaan Barang/Jasa Lainnya dengan nilai
paling banyak Rp50.000.000,00
3. Surat Perintah Kerja (SPK); Pengadaan Jasa Konsultansi
dengan nilai paling banyak Rp100.000.000,00, Pengadaan
Barang/Jasa Lainnya dengan nilai paling sedikit di atas
Rp50.000.000,00 sampai dengan nilai paling banyak
Rp200.000.000,00, dan Pengadaan Pekerjaan Konstruksi
dengan nilai paling banyak Rp200.000.000,00.
4. Surat Perjanjian; dan Pengadaan Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai paling sedikit di atas
Rp200.000.000,00 dan untuk Pengadaan Jasa Konsultansi
dengan nilai paling sedikit di atas Rp100.000.000,00
5. Surat Pesanan. Pengadaan Barang/Jasa melalui E-purchasing
Gambar
2.3.2.2 Sesi Tanya
jawab
Gambar 2.3.2.3 Sesi Tanya jawab
Gambar 2.3.2.4
Narasumber pada
Kuliah Tamu
Gambar 2.3.2.5 Peserta pada Kuliah Tamu
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah berlandaskan Peraturan Presiden Nomor
16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Pengadaan Barang dan
Jasa terbagi menjadi 4 yaitu : Pengadaan Barang, Pengadaan Konstruksi, Pengadaan
Jasa Konsultansi dan Pengadaan Jasa Lainnya. Pelaku pengadaan barang dan jasa
berupa : Pengguna Anggaran (PA), Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pengadaan, Pokja Pemilihan, UKPBJ (Unit
Kegiatan Pengadaan Barang Jasa), Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan (PJPHP) /
Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP), Penyelenggara Swakelola, dan Penyedia
(Pelaku Usaha yang menyediakan barang/jasa) yang memiliki tugas yang saling
berhubungan.