54 Tahun 2010
Dengan Perpres No. 16 Tahun 2018
A. Umum
Secara umum, perbedaan antara Perpres No. 54 Tahun 2010 dan Perpres No. 16 Tahun 2018 terdiri
dari:
1. Penyederhanaan bab dan pasal-pasalnya.
Perpres No. 54 Tahun 2010 terdiri dari 19 Bab dan 139 Pasal, sedangkan Perpres No. 16 Tahun
2018 terdiri dari 15 Bab dan 94 Pasal.
2. Menghilangkan bagian penjelasan dengan memperjelas norma.
3. Hal-hal yang bersifat prosedural, pelaksanaan tugas dan fungsi diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Kepala LKPP dan Peraturan Kementerian Sektoral Lainnya.
B. Item Tambahan
Beberapa hal baru yang terkandung dalam Perpres No. 16 Tahun 2018:
1. Tujuan pengadaan
Tercantum pada pasal 4, sedangkan tujuan pengadaan adalah:
a. Menghasilkan barang/jasa yang tepat dari setiap uang yang dibelanjakan, diukur dari aspek
kualitas, jumlah, waktu, biaya dan penyedia.
b. Meningkatkan penggunaan produk dalam negeri.
c. Meningkatkan peran serta usaha mikro, kecil dan menengah.
d. Meningkatkan peran perusahaan nasional.
e. Meningkatkan pemanfaatan barang/jasa hasil penelitian dan industri kreatif.
f. Mendorong pemerataan ekonomi.
g. Mendorong pengadaan berkelanjutan.
2. Agen pengadaan
Tercantum pada pasal 14. Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah yang belum/tidak memiliki
kapasitas untuk melaksanakan sebagian/seluruh pengadaan barang/jasa dapat menyerahkan
pelaksanaan pengadaan kepada agen pengadaan. Agen tersebut dapat berupa:
a. UKPBJ pada Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah lain.
b. Badan Usaha.
c. Perorangan.
3. Konsolidasi pengadaan
Tercantum pada pasal 21. Konsolidasi pengadaan adalah strategi pengadaan barang/jasa yang
menggabungkan beberapa paket pengadaan barang/jasa sejenis. Dilaksanakan oleh
PA/KPA/PPK/UKPBJ.
Tahap pelaksanaan konsolidasi pengadaan:
a. Perencanaan
b. Persiapan
c. Pemilihan penyedia
d. Kontrak
e. Serah terima pekerjaan
4. Pelaksanaan penelitian
Tercantum pada pasal 62. Pelaksana penelitian dapat dilakukan oleh:
a. Individu/kelompok
b. Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah
c. Perguruan Tinggi
d. Organisasi Kemasyarakatan
e. Badan Usaha
Pelaksana penelitian ditetapkan berdasarkan hasil kompetisi atau penugasan. Ketentuan lebih
lanjut mengenai pelaksanaan penelitian diatur dengan Peraturan Menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Ristekdikti.
5. Pengecualian
Tercantum pada pasal 61. Yang menjadi pertimbangan dalam penetapan pengecualian adalah:
a. Pengadaan pada Badan Layanan Umum.
b. Tarif resmi yang telah dipublikasikan secara luas.
c. Pengadaan barang/jasa yang telah sesuai praktik bisnis yang mapan.
d. Sudah diatur dalam peraturan perundang-undangan yang lain.
6. Layanan penyelesaian sengketa
Tercantum pada pasal 85. Layanan penyelesaian sengketa memberikan pendapat hukum dan
layanan penyelesaian sengketa kontrak sebagai alternatif penyelesaian sengketa selain
penyelesaian di pengadilan dan arbitrase yang telah ada (BANI). Alternatif penyelesaian sengketa
tersebut adalah:
a. Mediasi
b. Konsiliasi
c. Arbitrase
7. Tipe baru untuk swakelola
Tercantum pada pasal 18, 23 dan 47. Tipe baru ini berada di antara tipe II dan IV, sehingga
sebutannya adalah Tipe III. Tipe ini direncanakan dan diawasi oleh K/L/PD penanggungjawab
anggaran dan dilaksanakan oleh Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).
8. E-marketplace pemerintah
Tercantum pada pasal 70. Definisi dari E-Marketplace pengadaan barang/jasa adalah pasar
elektronik yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan barang/jasa pemerintah.
Dalam rangka pengembangan dan pengelolaan e-Marketplace pengadaan barang/jasa, LKPP
dapat bekerjasama dengan UKPBJ dan/atau Pelaku Usaha.
9. Repeat order
Tercantum pada pasal 41. Penunjukan penyedia jasa konsultasi dapat dilakukan berulang (Repeat
Order) melalui proses penunjukan langsung. Permintaan berulang dilakukan paling banyak 2
(dua) kali.
10. E-Reverse Auction
Tercantum pada pasal 50. E-Reverse Auction merupakan metode penawaran harga secara
berulang. Metode ini dapat digunakan:
a. Pada tender cepat.
b. Sebagai tindak lanjut tender yang hanya terdapat 2 (dua) penawaran.
11. Pekerjaan terintegrasi
Tercantum pada pasal 3. Pekerjaan terintegrasi mencakup seluruh jenis pengadaan:
a. Pekerjaan design and build
b. Pekerjaan IT Solution
c. Pekerjaan EPC
d. Pekerjaan pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan
e. Dan lain-lain.
C. Perubahan