Hal 1/13
Manajemen Proyek – Arsitektur 2020
By : Riza Priandi, ST, MT
Hal 2/13
Manajemen Proyek – Arsitektur 2020
By : Riza Priandi, ST, MT
Hal 3/13
Manajemen Proyek – Arsitektur 2020
By : Riza Priandi, ST, MT
Hal 4/13
Manajemen Proyek – Arsitektur 2020
By : Riza Priandi, ST, MT
SWAKELOLA
Swakelola adalah pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan, dikerjakan, dan diawasi sendiri.
Swakelola dapat dilaksanakan oleh :
1. Pengguna barang/jasa;
2. Instansi pemerintah lain;
3. Kelompok masyarakat/lembaga swadaya masyarakat penerima hibah.
Sifat pekerjaan-pekerjaan yang dapat dilakukan dengan swakelola, adalah :
1. Pekerjaan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis sumber daya
manusia instansi pemerintah yang bersangkutan dan sesuai dengan fungsi dan tugas
pokok pengguna barang/jasa; dan/atau
2. Pekerjaan yang operasi dan pemeliharaannya memerlukan partisipasi masyarakat
setempat; dan/atau
3. Pekerjaan tersebut dilihat dari segi besaran, sifat, lokasi atau pembiayaannya tidak
diminati oleh penyedia barang/jasa; dan/atau
4. Pekerjaan yang secara rinci/detail tidak dapat dihitung/ditentukan terlebih dahulu,
sehingga apabila dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa akan menanggung resiko
yang besar; dan/atau
5. Penyelenggaraan diklat, kursus, penataran, seminar, lokakarya, atau penyuluhan;
dan/atau
6. Pekerjaan untuk proyek percontohan (pilot project) yang bersifat khusus untuk
pengembangan teknologi/metoda kerja yang belum dapat dilaksanakan oleh penyedia
barang/jasa; dan/atau
7. Pekerjaan khusus yang bersifat pemrosesan data, perumusan kebijakan pemerintah,
pengujian di laboratorium, pengembangan sistem tertentu dan penelitian oleh
perguruan tinggi/lembaga ilmiah pemerintah;
8. Pekerjaan yang bersifat rahasia bagi instansi pengguna barang/jasa yang bersangkutan.
Hal 5/13
Manajemen Proyek – Arsitektur 2020
By : Riza Priandi, ST, MT
1. Pelelangan umum
2. Pelelangan terbatas
3. Pemilihan langsung
4. Penunjukan langsung
5. Pengadaan langsung
Penjelasan
1. Pelelangan umum adalah metoda pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi yang
dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa dan
papan pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga masyarakat luas dunia
usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.
Pada prinsipnya semua pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi dilakukan melalui
metode Pelelangan Umum.
2. Pelelangan terbatas adalah metoda pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi yang
dilakukan jika jumlah rekanan yang mampu melaksanakan diyakini terbatas yaitu
untuk pekerjaan yang kompleks. Seperti halnya pelelangan umum, pelelangan terbatas
juga diumumkan secara luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi
dengan mencantumkan penyedia pekerjaan konstruksi yang telah diyakini mampu,
guna memberi kesempatan kepada penyedia pekerjaan konstruksi lainnya yang
memenuhi kualifikasi.
3. Pemilihan langsung adalah metode pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi yang
dilakukan dengan membandingkan sebanyak-banyaknya penawaran, sekurang-
kurangnya 3 (tiga) penawaran dari rekanan yang telah lulus prakualifikasi serta
dilakukan negosiasi baik teknis maupun biaya serta harus diumumkan minimal
melalui papan pengumuman resmi untuk penerangan umum dan bila memungkinkan
melalui internet.
Metode pemilihan langsung dilakukan apabila metoda pelelangan umum atau
pelelangan terbatas dinilai tidak efisien dari segi biaya pelelangan.
Nilai pekerjaan yang diperkenankan dilakukan dengan metoda ini adalah ≤ Rp. 5 M.
4. Penunjukan langsung adalah metode pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi yang
dilakukan dengan cara penunjukan langsung terhadap 1 (satu) penyedia pekerjaan
Hal 6/13
Manajemen Proyek – Arsitektur 2020
By : Riza Priandi, ST, MT
konstruksi dengan cara melakukan negosiasi baik teknis maupun biaya sehingga
diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.
Metode penunjukan langsung dilakukan dalam keadaan tertentu dan keadaan khusus,
Nilai pekerjaan yang diperkenankan dilakukan dengan metoda ini adalah tidak
terbatas.
Kriteria keadaan tertentu yang memungkinkan dilakukan Penunjukan
Langsung terhadap Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa meliputi:
a. Penanganan darurat yang tidak bisa direncanakan sebelumnya dan waktu
penyelesaian pekerjaannya harus segera/tidak dapat ditunda untuk :
1) Pertahanan negara;
2) Keamanan dan ketertiban masyarakat;
3) Keselamatan/perlindungan masyarakat yang pelaksanaan pekerjaannya tidak
dapat ditunda/ harus dilakukan segera, termasuk:
Akibat bencana alam dan/atau bencana nonalam dan/atau bencana sosial;
Dalam rangka pencegahan bencana;
Akibat kerusakan sarana/prasarana yang dapat menghentikan kegiatan
pelayanan publik.
b. Pekerjaan penyelenggaraan penyiapan konferensi yang mendadak untuk
menindaklanjuti komitmen internasional dan dihadiri oleh Presiden/Wakil
Presiden;
c. Kegiatan menyangkut pertahanan negara yang ditetapkan oleh Menteri Pertahanan
serta kegiatan yang menyangkut keamanan dan ketertiban masyarakat yang
ditetapkan oleh Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia; atau
d. Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang spesifik dan hanya dapat
dilaksanakan oleh 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa Lainnya karena 1 (satu)
pabrikan, 1 (satu) pemegang hak paten, atau pihak yang telah mendapat izin dari
pemegang hak paten, atau pihak yang menjadi pemenang pelelangan untuk
mendapatkan izin dari pemerintah.
5. Pengadaan Langsung adalah Pengadaan pekerjaan konstruksi langsung kepada
Penyedia Barang/Jasa, tanpa melalui Pelelangan/ Penunjukan Langsung.
Hal 7/13
Manajemen Proyek – Arsitektur 2020
By : Riza Priandi, ST, MT
Dalam pemilihan penyedia barang/jasa pemborongan/jasa lainnya dapat dipilih salah 1 (satu)
dari 3 (tiga) metoda penyampaian dokumen penawaran berdasarkan jenis barang/jasa yang
akan diadakan dan metoda penyampaian dokumen penawaran tersebut harus dicantumkan
dalam dokumen lelang.
1. Metoda satu sampul yaitu penyampaian dokumen penawaran yang terdiri dari
persyaratan administrasi, teknis, dan penawaran harga yang dimasukan ke dalam 1
(satu) sampul tertutup kepada panitia/pejabat pengadaan.
2. Metoda dua sampul yaitu penyampaian dokumen penawaran yang persyaratan
administrasi dan teknis dimasukkan dalam sampul tertutup I, sedangkan harga
penawaran dimasukkan dalam sampul tertutup II, selanjutnya sampul I dan sampul II
dimasukkan ke dalam 1 (satu) sampul (sampul penutup) dan disampaikan kepada
panitia/pejabat pengadaan.
3. Metoda dua tahap yaitu penyampaian dokumen penawaran yang persyaratan
administrasi dan teknis dimasukkan dalam sampul tertutup I, sedangkan harga
penawaran dimasukkan dalam sampul tertutup II, yang penyampaiannya dilakukan
dalam 2 (dua) tahap secara terpisah dan dalam waktu yang berbeda.
Hal 8/13
Manajemen Proyek – Arsitektur 2020
By : Riza Priandi, ST, MT
1. Seleksi umum.
2. Seleksi Sederhana
3. Penunjukan langsung
4. Pengadaan langsung
5. Sayembara
Penjelasan
1. Seleksi umum adalah adalah metoda pemilihan penyedia jasa konsultansi yang daftar
pendek pesertanya dipilih melalui proses prakualifikasi secara terbuka yaitu
diumumkan secara luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi untuk
penerangan umum sehingga masyarakat luas mengetahui dan penyedia jasa
konsultansi yangberminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.
Semua pengadaan jasa konsultansi pada prinsipnya dengan Seleksi Umum.
2. Seleksi Sederhana; dapat dilakukan untuk pengadaan jasa konsultansi yang bersifat
sederhana dan bernilai paling tinggi Rp. 200 Juta.
3. Penunjukan langsung; dalam keadaan tertentu dan keadaan khusus, pemilihan
penyedia jasa konsultansi dapat dilakukan dengan penunjukan langsung satu
penyedia jasa konsultansi yang memenuhi kualifikasi dan dilakukan negosiasi baik
dari segi teknis maupun biaya sehingga diperoleh biaya yang wajar dan secara teknis
dapat dipertanggungjawabkan.
Metode penunjukan langsung dilakukan dalam keadaan tertentu dan keadaan khusus.
4. Pengadaan langsung; dalam hal metoda seleksi umum atau seleksi sederhana dinilai
tidak efisien dari segi biaya seleksi, maka pemilihan penyedia jasa konsultansi dapat
dilakukan dengan pengadaan langsung yaitu metoda pemilihan penyedia jasa
Hal 9/13
Manajemen Proyek – Arsitektur 2020
By : Riza Priandi, ST, MT
Hal 10/13
Manajemen Proyek – Arsitektur 2020
By : Riza Priandi, ST, MT
1. Pelelangan umum
2. Pelelangan terbatas
3. Pelelangan sederhana
4. Penunjukan langsung
5. Pengadaan langsung
6. Kontes
Penjelasan
1. Pelelangan Umum ; pada prinsipnya semua pemilihan penyedia pengadaan barang
dilakukan dengan Pelelangan Umum.
2. Pelelangan terbatas; dilakukan jika jumlah penyedia barang yang mampu
melaksanakan diyakini terbatas.
3. Pelelangan Sederhana ; untuk pengadaan barang yang tidak kompleks dan bernilai
paling tinggi Rp. 200 juta.
4. Penunjukan Langsung
5. Pengadaan Langsung ; untuk pekerjaan yang merupakan kebutuhan operasioan
K/D/L/I, teknologi sederhana, resiko kecil dan bernilai ≤ Rp. 200 juta.
6. Kontes
Kontes adalah metode pemilihan Penyedia Barang yang memperlombakan
Barang/benda tertentu yang tidak mempunyai harga pasar dan yang harga/biayanya
tidak dapat ditetapkan berdasarkan Harga Satuan.
Kontes dilakukan khusus untuk pemilihan Penyedia Barang yang merupakan hasil
Industri Kreatif, inovatif, dan budaya dalam negeri.
Hal 11/13
Manajemen Proyek – Arsitektur 2020
By : Riza Priandi, ST, MT
1. Pelelangan umum
2. Pelelangan sederhana
3. Penunjukan langsung
4. Pengadaan langsung
5. Sayembara
Penjelasan
1. Pelelangan Umum ; pada prinsipnya semua pemilihan penyedia pengadaan jasa
lainnya dan juga pekerjaan konstruksi dilakukan dengan Pelelangan Umum.
2. Pelelangan Sederhana ; untuk pengadaan jasa lainnya yang tidak kompleks dan
bernilai paling tinggi Rp. 200 juta.
3. Penunjukan Langsung
4. Pengadaan Langsung ; untuk pekerjaan yang merupakan kebutuhan operasioan
K/D/L/I, teknologi sederhana, resiko kecil dan bernilai ≤ Rp. 200 juta.
5. Sayembara
Sayembara adalah metode pemilihan Penyedia Jasa Lainnya yang memperlombakan
gagasan orisinal, kreatifitas dan inovasi tertentu yang harga/biayanya tidak dapat
ditetapkan berdasarkan Harga Satuan. Sayembara digunakan untuk pengadaan Jasa
Lainnya.
Sayembara dilakukan khusus untuk pemilihan Penyedia Jasa Lainnya yang merupakan
hasil Industri Kreatif, inovatif, dan budaya dalam negeri.
Hal 12/13
Manajemen Proyek – Arsitektur 2020
By : Riza Priandi, ST, MT
Materi VI.
PRAKUALIFIKASI DAN PASCAKUALIFIKASI
A. PENGERTIAN
Hal 13/13