Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ALAN YUSTAKIM HS

NPP : 29.1567
KELAS : D-2
NO ABSEN :03
MATA PELATIHAN : PPBDJ

PA ( Pengguna anggaran) adalah istilah yang digunakan pada peraturan pengadaan


barang dan jasa pemerintah Indonesia yang merujuk pada pejabat pemegang kewenangan
penggunaan anggaran yang berada di kementerian, lembaga, bagian dari satuan kerja
perangkat daerah atau pejabat yang disamakan pada institusi pengguna Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Secara singkat tugasnya adalah melakukan keputusan untuk menggunakan anggaran.

Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) merupakan pejabat dalam bidang pengadaan yang
ditetapkan oleh Pengguna Anggaran untuk menggunakan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) atau ditetapkan oleh kepala daerah untuk menggunakan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Secara singkat tugas KPA adalah dapat menerima pengalihan wewenang dari pengguna
anggaran baik seluruhnya maupun sebagian.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK ) adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh
Pengguna Anggaran (PA)/Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) untuk mengambil keputusan
dan/ atau melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja
negara atau daerah.
tugas PPK adalah menjaga dan mengawal seluruh proses pengeluaran negara dari awal
perencanaan hingga akhir penyelesaian serta memastikan seluruh aspek dari pengadaan
tersebut berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku baik dari sisi teknis maupun
administrasi.

Pejabat Pengadaan adalah pejabat administrasi/pejabat fungsional/personel yang bertugas


melaksanakan Pengadaan Langsung, Penunjukan Langsung, dan/atau E-purchasing
Tugas pokok dan kewenangan Pejabat Pengadaan diatur dalam Perpres 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah pasal 12, yaitu:

1. melaksanakan persiapan dan pelaksanaan Pengadaan Langsung ;


2. melaksanakan persiapan dan pelaksanaan Penunjukan Langsung untuk
pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai
paling banyak Rp200.000.000,00 ( dua ratus juta rupiah ) ;
3. melaksanakan persiapan dan pelaksanaan Penunjukan Langsung untuk
pengadaan Jasa Konsultansi yang bernilai paling banyak
Rp100.000.000,00 ( seratus juta rupiah ) ; dan
4. melaksanakan E-purchasing yang bernilai paling banyak
Rp200.000.000,00 ( dua ratus juta rupiah ).

Pokja Pemilihan adalah sumber daya manusia yang ditetapkan oleh Pimpinan UKPBJ
untuk mengelola pemilihan Penyedia.
Pokja Pemilihan bertugas:
 Melaksanakan persiapan dan pelaksanaan Pemilihan Penyedia
 Melaksanakan persiapan dan pelaksanaan pemilihan Penyedia untuk katalog
elektronik; dan
 Menetapkan pemenang pemilihan/Penyedia untuk metode pemilihan:
o Tender/Penu.njukan Langsung untuk paket Pengadaan Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai Pagu Anggaran paling banyak
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah); dan
o Seleksi/ Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Jasa Konsultansi
dengan nilai Pagu Anggaran paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh
miliar rupiah)

Agen Pengadaan adalah UKPBJ atau Pelaku Usaha yang melaksanakan sebagian atau
seluruh pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa yang diberi kepercayaan oleh Kementerian/
Lembaga/Perangkat Daerah sebagai pihak pemberi pekerjaan.tugas agen pengadaan yaitu
mutatis mutandis dengan tugas Pokja Pemilihan. dan/atau PPK.

PjPHP/PPHP adalah salah satu pelaku pengaadaan, tugasnya adalah memeriksa


administrasi hasil pekerjaan dari penyedia. Sebagai kegiatan terakhir dari suatu
pengadaan maka PjPHP/PPHP bertanggung jawab atas kebenaran barang/jasa yang
diterima. Tanpa adanya serah terima barang maka tidak dapat dibayarkan kepada
Penyedia. Tanggung jawab mempunyai konsekuensi hukum yang berupa sanksi, baik
ringan, sedang, maupun berat.

Penyelenggara swakelola dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah merupakan


kegiatan Pengadaan Barang/Jasa yang penyelenggaran pekerjaannya direncanakan,
dikerjakan dan/atau diawasi sendiri oleh K/L/D/I sebagai penanggung jawab anggaran,
instansi pemerintah lain, dan/atau kelompok masyarakat.
Tipe swakelola di bagi menjadi 4 :
 Tipe I yaitu Swakelola yang direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi oleh
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah penanggung jawab anggaran;
 Tipe II yaitu Swakelola yang direncanakan dan diawasi oleh
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah penanggung jawab anggaran dan
dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah lain pelaksana
Swakelola;
 Tipe III yaitu Swakelola yang direncanakan dan diawasi oleh
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah penanggung jawab anggaran dan
dilaksanakan oleh Ormas pelaksana Swakelola; dan
 Tipe IV yaitu Swakelola yang direncanakan oleh
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah penanggung jawab anggaran dan/atau
berdasarkan usulan Kelompok Masyarakat, dan dilaksanakan serta diawasi oleh
Kelompok Masyarakat pelaksana Swakelola.

Penyedia adalah istilah untuk badan usaha atau orang perseorangan yang menyediakan
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya.
Penyedia sebagaimana dimaksud bertanggung jawab atas:
 pelaksanaan Kontrak;
 kualitas barang/jasa;
 ketepatan perhitungan jumlah atau volume;
 ketepatan waktu penyerahan; dan
 ketepatan tempat penyerahan.

Anda mungkin juga menyukai