RENCANA STRATEGIS
RENSTRA
Tahun 2019-2023
BPBJ
Biro Pengadaan Barang dan Jasa, Setda Provinsi NTB
KATA PENGANTAR
Sadimin.,S.T.,M.T.
Pembina Tk. I (IV/b)
NIP. 19690905 199703 1 006
1
Visi, Misi, RENSTRA Pedoman RENJA Pedoman RINCIAN
RKA - KL
ProgramPresiden KL KL APBN
Pemerintah
diacu
Pedoman
Pusat
Dijabarkan
Pemerintah
diacu
Pedoman
Daerah
Dijabarkan
PERENCANAAN PENGANGGARAN
Gambar 1
Hubungan Rencana Strategis Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah
Provinsi NTB dengan Dokumen Perencanaan lain
2
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;
7. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Pembagian Urusan Pemerintah
antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah
11. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
12. Peraturan Presiden No.16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Raperda tentang RPJPD dan
RPJMD serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD;
15. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi,
Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan
Daerah.
16. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 3);
17. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 11 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat
18. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor ... Tahun 2020 tentang
Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Bara
3
19. Peraturan Gubernur Nomor 48 Tahun 2020 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi
Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis Biro Pengadaaan Barang dan Jasa ini disusun dengan
sistematika sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Sistematika Penulisan
4
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Biro Pengadaan
Barang dan Jasa
2.2. Sumber Daya Biro Pengadaan Barang dan Jasa
2.3. Kinerja Pelayanan Biro Pengadaan Barang dan Jasa
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Biro
Pengadaan Barang dan Jasa
5
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
BIRO PENGADAAN BARANG DAN JASA
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Biro Pengadaan Barang dan Jasa
6
Struktur Organisasi Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Barat dipimpin oleh seorang Kepala Biro terdiri atas 3 (tiga
Bagian dan 9 (sembilan) Sub Bagian dengan rincian:
2.1.1 Biro
2.1.2 Bagian Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa, terdiri dari :
1. Sub Bagian Pengelolaan Strategi Pengadaan Barang dan Jasa
2. Sub Bagian Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa
3. Sub Bagian Pemantauan dan Evaluasi Pengadaan Barang dan Jasa
2.1.3. Bagian Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik, terdiri dari :
1. Sub Bagian Pengelolaan Sistem Pengadaan Secara Elektronik
2. Sub Bagian Pengembangan Sistem Informasi
3. Sub Bagian Pengelolaan Informasi Pengadaan Barang dan Jasa
2.1.4. Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang dan Jasa, terdiri dari :
1. Sub Bagian Pembinaan Sumber Daya Manusia Pengadaan Barang dan
Jasa
2. Sub Bagian Pembinaan Kelembagaan Pengadaan Barang dan Jasa
3. Sub Bagian Pendampingan, Konsultasi, dan/atau Bimbingan Teknis
Pengadaan Barang dan Jasa
7
BIRO BINA ADMINISTRASI PENGENDALIAN
PEMBANGUNAN DAN LAYANAN PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
SUB BAGIAN
SUB BAGIAN SUB BAGIAN.
PENGELOLAAN PEMBINAAN SUMBER
PENGELOLAAN
SISTEM PENGADAAN DAYA MANUSIA
STRATEGI
SECARA ELEKTRONIK PENGADAAN BARANG
PENGADAAN BARANG
DAN JASA
DAN JASA
Gambar 2
Bagan Struktur Organisasi Biro Pengadaan Barang dan Jasa
8
2.2. Susunan Kepegawaian dan Aset yang dikelola
2.2.1. Susunan Kepegawaian
2.2.1.1. Komposisi PNS menurut jenis kelamin
Salah satu unsur penting dalam organisasi adalah Sumberdaya Manusia
(SDM) atau pegawai yang akan menggerakkan dan melaksanakan
organisasi tersebut. Jumlah pegawai yang ada pada Biro Pengadaan
Barang dan Jasa sebanyak 52 orang terdiri dari laki-laki 34 orang
( 65,38 %) dan perempuan 18 orang ( 34,62%).
Secara lebih rinci komposisi pegawai per Bagian pada Biro Pengadaan Barang
dan Jasa dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.1
Komposisi Pegawai per 31 Desember 2019
Komposisi Pegawai
Kedudukan dalam Organisasi
Laki-Laki Perempuan Jumlah
1. Biro Pengadaan Barang dan Jasa
1.1. Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa 1 1
9
- Staf Pendukung
a. Pegawai Negeri Sipil 2 - 2
b. Pegawai Tidak Tetap
5. Pejabat Fungsional 10 3 13
Jumlah 34 18 52
1. IV 5 1 1 0 7 13,72
2. III 3 9 12 12 36 70,59
3. II 0 0 5 3 8 15.69
Jmlh 9 12 18 14 51 100,00
Sumber:: Biro Bina Adm Pengendalian Pembangunan & LPBJP , tahun 2019.
10
dan Layanan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah dapat dilihat pada tabel
berikut
Tabel 2. 3
Data Pegawai Menurut Status Kepegawaian, Pangkat dan Golongan
(Keadaan s.d. 31 Desember 2019)
Bagian Adm.
Kepala Bagian Pembangunan Bagian Adm.
Status Pejabat
Biro Pengadaan Ekonomi, Sosbud Pemb. Infra
Kepegawaian/Pangkat Fungsi- Total
Barang/ dan struktur dan
(Golongan/Ruang) onal
Jasa Kesejahteraan TR
Rakyat
1. Pegawai Negeri Sipil 1 12 20 8 10 51
- Pembina Tk. I (IV/c) 1 - - - - 1
- Pembina Tk. I (IV/b) - - - 1 - 1
- Pembina (IV/a) - 2 1 2 - 5
- Penata Tk. I (III/d) - 3 3 1 5 12
- Penata (III/c) - 4 3 1 4 12
- Penata Muda Tk. I (III/b) - 4 - 2 3 9
- Penata Muda (III/a) - 2 - 1 - 3
- Pengatur Tk. I (II/d) - - 1 1 - 1
- Pengatur (II/c) - 4 - 1 - 5
- Pengatur Muda Tk. I (II/b) - - - - - -
- Pengatur Muda (II/a) - - - - - -
- Juru (I/c) - - - - -
11
Tabel 2.4. Distribusi PNS berdasarkan Tingkat Pendidikan
Secara lebih rinci distribusi pegawai menurut tingkat pendidikan pegawai per
Bagian pada Biro Pengadaan Barang dan Jasa dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 2.5
Data Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan
(Keadaan s.d. 31 Desember 2018)
Tabel 2.6
Data Barang Milik Daerah (BMD) / Asset yang dikelola oleh Biro BAPP & LPBJP
B ASET TETAP
01 Tanah 0
02 Peralatan dan Mesin 3.115.764.797
03 Gedung dan Bangunan 0
04 Jalan, Irigasi dan Jaringan 0
05 Aset tetap lainnya 467.200
13
khususnya bersumber dari APBD Prov NTB, dan sumber lain seperti APBN,
dana hibah dan lainnya yang sah.
Berdasarkan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2019-2023, Biro
Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Provinsi NTB mempunyai 1
program/kegiatan yang menunjang program daerah yaitu :
- Program Kebijakan dan Pelayanan Pengadaan Barang Dan Jasa dengan
kegiatan Pengadaan Barang dan Jasa serta sub kegiatan sbb :
Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Pendampingan, Konsultasi, dan/atau Bimbingan Teknis Pengadaan
Barang dan Jasa
Pengembangan Sistem Informasi Pengadaan Barang dan Jasa
Pengelolaan Sistem Pengadaan Secara Elektronik
Pengelolaan Strategi Pengadaan Barang dan Jasa
Pemantauan dan Evaluasi Pengadaan Barang dan Jasa
Pembinaan Kelembagaan Pengadaan Barang dan Jasa
Pengelolaan Informasi Pengadaan Barang dan Jasa
Pembinaan Sumber Daya Manusia Pengadaan Barang dan Jasa
UKPBJ yang ada di Biro Pengadaan Barang dan Jasa Setda Provinsi
NTB mempunyai tugas dan fungsi yang sangat strategis yang menjadi
salah satu indikator kinerja dalam RPJMD provinsi NTB yaitu tugas untuk
memberikan layanan pengadaan barang/jasa pemerintah yang berkualitas.
UKPBJ NTB kedepan harus menjadi Pusat Unggulan, yaitu sebagai area
fokus yang menyediakan fasilitas pendukung dalam membantu
memberikan wadah atau pembelajaran praktik terbaik, kepemimpinan,
pelatihan dan penelitian. Alasan UKPBJ dijadikan sebagai Pusat Unggulan
Pengadaan, a.l untuk :
a. Proses perbaikan pengadaan berkelanjutan yang memastikan adanya
visi dan strategi organisasi yang bertujuan untuk mengantisipasi dan
melampaui ekspektasi pelanggan.
14
b. Mengkombinasikan praktik unggulan yang ada di dunia internasional
maupun yang ada dikalangan industri untuk meraih konsistensi dan
mengurangi kompleksitas yang ada pada standar-standar pengadaan.
c. Membuat UKPBJ mampu mendorong laju informasi dalam berbagai
tingkatan yang ada pada rantai nilai pengadaan.
d. Kolaborasi tim yang menggunakan praktik, sistem, dan proses
pengadaan unggul yang digunakan sebagai referensi
e. Mewujudkan terciptanya pergeseran pola pikir menjadi seorang
pemberi layanan yang proaktif dalam unit pengadaan
f. Mendorong terciptanya fungsi pengadaan yang bersifat lebih strategis
bukan lagi sebatas operasi pengadaan yang hanya bersifat transaksional
15
- Standar Pengelolaan Kelangsungan Layanan
- Standar Pengelolaan Anggaran Layanan
- Standar Pengelolaan Pendukung Layanan
- Standar Pengelolaan Hubungan dengan Pengguna Layanan
- Standar Pengelolaan Kepatuhan
- Standar Penilaian Internal
16
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Perangkat Daerah
Lingkungan strategis sangat mempengaruhi keberhasilan dari suatu
lembaga/organisasi. Lingkungan tersebut baik secara internal dan ekternal dapat
diindentifikasi sbb
Kekuatan (Strengths)
1) Mempunyai tugas dan fungsi yang cukup strategis dalam pelaksanaan
pembangunan
2) Tersedianya sumber daya manusia
3) Tersedianya peraturan perundang-undangan di bidang pengadaan (Perpres 16
Tahun 2018, Permen PU No. 14 Tahun 2020, Pergub No. 20 Tahun 2019 dll)
4) Tersedianya sarana dan prasarana
Kelemahan (Weaknesses)
1) Pendanaan yang terbatas
2) Terbatasnya kapasitas sumber daya manusia Pengelola Pengadaan
3) Etos kerja dan kesadaran aparat masih kurang (Masih mengentalnya budaya
PNS yang selalu menunggu perintah, kurang inovatif dan kurang kreatif)
Peluang (Opportunities)
1) Penerapan anggaran kinerja dalam peningkatan efisiensi APBD
2) Komitmen penentu kebijakan yang berkaitan dengan peningkatan kinerja
pembangunan yang cukup baik (Kebijakan tentang Anggaran Kinerja)
3) Pengembangan di bidang Teknologi Informasi (TI)
Ancaman (Threats)
1) Inkonsistensi antara perencanaan dan pelaksanaan anggaran
2) Kurang optimalnya komunikasi dan koordinasi antar unit pengendalian
Perangkat Daerah Prov. NTB
3) Penyampaian data dari Perangkat Daerah kurang
17
Adapun matriks SWOT dapat digambarkan sebagai berikut :
Tabel 2.7
Matriks Analisis Strategis
18
Ancaman (T) Asumsi Stratejik (ST) Asumsi Stratejik (WT)
1. Inkonsistensi antara 1. Dukungan dana dalam 1. Memberikan fasilitas
perencanaan dan penyesuaian peraturan pendampingan kepada PD
pelaksanaan anggaran perundang-undangan dalam pelaksanaan
2. Kurang optimalnya pengadaan
komunikasi dan 2. Pelaksanaan sinergitas
koordinasi antar unit melalui Sistem 2. Meningkatkan koordinasi
pengendalian OPD pengadaan dengan PD terkait
Prov. NTB pengendalian pelaksanaan
3. Sosialisasi peraturan
3. Penyampaian data dari pengadaan
perundang-undangan di
OPD kurang bidang pengadaan 3. Rekonsiliasi terhadap
realisasi belanja
4. Pembuatan sistem
aplikasi pengadaan
19
3. Mengoptimalkan koordinasi dan memanfaatkan peraturan yang ada guna
meningkatkan produktifitas kerja.
4. Meningkatkan hubungan antar Dinas dengan stacholder
5. Mengoptimalkan pelaksanaan tugas sesuai dengan peraturan yang ada
20
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
21
- ASN yang memiliki sertifikat pengadaan barang/jasa sangat terbatas
- Data informasi ttg pelaksanaan program kegiatan dari Perangkat Daerah
sering terlambat dan berubah-ubah
- Sapras pendukung tupoksi terbatas
- SDM pengelola pengadaan barang dan jasa terbatas
b. Bagian Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara ELektronik, permasalahan yang
ada sbb :
- Ketepatan waktu penyampaian Data informasi tentang pelaksanaan program
kegiatan dari Perangkat Daerah belum maksimal
- LPSE belum memenuhi standar (17 standar ...... LKPP)
22
Tabel 3.1.
Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Biro Pengadaan Barang dan Jasa Setda Provinsi NTB
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih
Visi
Visi pembangunan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2019-2023, adalah:
Membangun Nusa Tenggara Barat Yang Gemilang. Visi pembangunan
tersebut mengandung kata kunci “GEMILANG”
• Satu keyakinan bahwa NTB dapat berperan besar di kancah nasional dan
internasional.
• Satu komitmen bahwa percepatan dan lompatan pembangunan harus terus
diikhtiarkan untuk mewujudkan NTB yang tertata rapi sebagai tempat hunian
menyenangkan, dengan masyarakat yang berdaya saing, tangguh, dan berbudi
luhur serta pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik. Dalam visi
yang diusung terdapat kata kunci “NTB GEMILANG” yang bermakna :
• Satu keyakinan bahwa Provinsi NTB dapat berperan besar di kancah nasional
dan internasional.
23
• Satu komitmen bahwa percepatan dan lompatan pembangunan harus terus
diikhtiarkan untuk mewujudkan Provinsi NTB yang tertata rapi sebagai tempat
hunian menyenangkan, dengan masyarakat yang berdaya saing, tangguh, dan
berbudi luhur serta pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik..
Misi
Dalam rangka mewujudkan visi untuk membangun NTB Gemilang tersebut
ditetapkan 6 misi pembangunan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2019-2023
sebagai berikut :
Misi yang diusung timbul dari hasil elaborasi permasalahan dan isu strategis
serta memperhatikan dan mempertimbangan rencana pembangunan jangka
panjang daerah atau perencanaan pada tingkat yang lebih tinggi. Berikut ini
keterkaitan misi pembangunan yang diusung dengan isu strategis dan perencanaan
lainnya.
24
Tenggara Barat adalah misi ke 2 yaitu NTB BERSIH DAN MELAYANI melalui
transformasi birokrasi yang berintegritas, berkinerja tinggi, bersih dari
KKN dan berdedikasi.
Tabel 3.2. Misi, Tujuan, sasaran dan Strategi RPJMD Provinsi NTB 2019-2023
25
3.3. Telaahan RENSTRA LKPP dan RENSTRA KAB./KOTA
Renstra LKPP :
Target
Tujuan Indikator Tujuan
2020 2024
1 Terwujudnya 1 Persentase penggunaan 40 % 55 %
ekonomi yang produk dalam negeri dalam
produktif, proses pengadaan barang/jasa
mandiri dan
2 Persentase nilai transaksi 25 % 50 %
berkeadilan
UMKM terhadap Rencana
melalui
Umum Pengadaan 25% 50% 3
optimalisasi
Jumlah K/L/Pemda yang
penerapan tata
memiliki kategori tata kelola
kelola pengadaan
pengadaan minimal “BAIK”
3 Jumlah K/L/Pemda yang 1 K/L/ 100
memiliki kategori tata kelola Pemda K/L/
pengadaan minimal “BAIK” Pemda
4 Indeks Kualitas Kebijakan PBJ Cukup Baik
Cukup Baik
2 Meningkatnya 1 Nilai RB BB A
kualitas tata
2 Nilai AKIP Baik Sangat
kelola internal
Baik
LKPP
3 Opini BPK WTP WTP WTP
4 Nilai IKM Baik Sangat
Baik
26
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan KLHS RPJMD.
Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Provinsi NTB dalam
menyelenggarakan perumusan dan menetapkan kebijakan umum Pemerintah
Daerah Provinsi dan pengkoordinasian administratif, membina, mengawasi,
mengendalikan, memimpin pelaksanaan tugas pokok dan koordinasi fungsi
Sekretariat Daerah dan memfasilitasi terhadap pelaksanaan tugas oleh
Perangkat Daerah, serta mengkoordinasikan pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi Staf Ahli Gubernur senantiasa memperhatikan RTRW, dimana RTWP
merupakan matra spasial dari RPJP, dan disusun dengan memperhatikan aspek
daya dukung dan daya tamping lingkungan, yang mencakup perencanaan
ruang darat, laut, udara, dan dalam bumi. Peraturan Daerah Provinsi NTB
Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi NTB Tahun
2009-2029 memuat pengaturan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang,
dan pengendalian pemanfaatan ruang, yang menghasilkan rencana struktur
ruang, rencana pola ruang, dan rencana kawasan strategis provinsi dalam
jangka waktu 20 tahun. Perwujudan indikasi program pemanfataan ruang
terdiri dari program utama, pelaksana, lokasi, sumber pembiayaan dan waktu
pelaksanaan 5 (lima) tahunan. RTRW menjadi acuan dalam penyusunan
dokumen perumusan kebijakan umum pembangunan, khususnya terkait
kebijakan pengembangan wilayah, rencana struktur ruang dan pola ruang,
serta indikasi program pemanfaatan ruang (dalam 5tahunan).
Kajian lingkungan hidup strategis RTRW Provinsi NTB diinternalisasikan
dalam kebijakan kawasan lindung 30% dari luas NTB. Tugas dan fungsi Biro
Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah dalammewujudkan perumusan
kebijakan umum melaksanakan koordinasi pelaksanaan bidang penataan ruang
melalui fasilitasi Asisten Perkonomian dan Pembangunan untuk memastikan,
mengendalikan, dan mengevaluasi perwujudan RTRW, mengantisipasi dan
menangani permasalahan lingkungan hidup, sebagai bentuk eksistensi
Sekretariat Daerah dalam pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan.
Tantangan penataan ruang akibat peningkatan jumlah penduduk di
perkotaan menuntut penyediaan dan pelayanan sarana dan prasarana yang
memadai, serta infrastruktur strategis antar pusat kegiatan untuk mendukung
kemudahan aktivitas ekonomi dan mempercepat pemerataan hasil
27
pembangunan. Tugas Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah
dalam merumuskan kebijakan strategis program, kegiatan atau pekerjaan
unggulan daerah Provinsi NTBsesuai Peraturan Gubernur Nomor 44 Tahun 2019
Tentang Program Strategis dan Unggulan Daerah Dalam Pencapaian Indikator
Kinerja Utama Pemerintah Provinsi NTB Tahun 2019-2023 perlu diwujudkan
sesuai sarana prasarana minimal yang harus tersedia. Cakupan pelayanan pusat
kegiatan yang berupa kawasan perkotaan, akan terus berkembang, termasuk
fenomena metropolitan dan pembentukan pusat-pusat pertumbuhan baru yang
didorong perkembangannya. Pembangunan di kawasan metropolitan dan pusat
pertumbuhan perlu dikelola agar sesuai dengan fungsi yang direncanakan.
Dinamika perubahan kebijakan internal dan eksternal, termasuk perkembangan
kawasan perkotaan, menjadi perhatian Sekretariat Daerah dalam peninjauan
kembali RTRWP pada periode 5 (lima) tahun ke depan hal ini dilakukan untuk
mendukung pencapaian Visi dan Misi Gubernur terpilih.
28
Tabel 3.3. Keterkaitan Masalah dan Isu
No. Bagian Permasalahan Isu
I. Pengelola Lambatnya dokumen
1.
Pengadaan lelang yang Proses tender masih
Barang dan disampaikan PD ke lambat
Jasa UKPBJ
Jumlah Anggota Pokja
2. 2
UKPBJ relatif tidak
.
sebanding dengan
jumlah paket lelang
Perangkat Daerah
3.
terlambat
mengumumkan
Rencana Umum
Pengadaan (RUP)
melalui SiRUP dan
segera mengajukan
Tender, seharusnya
dilaksanakan setelah
Rancangan Perda APBD
disetujui oleh Pemda
dan DPRD
Permohonan lelang
4.
sering menumpuk di
triwulan III dan IV
ASN yang memiliki
5.
sertifikat pengadaan
barang/jasa sangat
terbatas
Data informasi ttg
6.
pelaksanaan program
kegiatan dari PD sering
terlambat dan berubah-
ubah
Sapras pendukung
7.
tupoksi terbatas
Pengelolaan Data informasi tentang
8.
II. Layanan pelaksanaan program
Data yang terupload
Pengadaan kegiatan dari OPD
terkadang hilang
Secara sering terlambat dan
Elektronik berubah-ubah
Sarpras pendukung
9.
tupoksi terbatas
Staf pengelola LPSE
10.
terbatas
LPSE belum memenuhi
11.
standar (17 standar)
29
III. Pembinaan dan Masih lemahnya
12.
Advokasi pembinaan/pendampi
Pengadaan ngan UKPBJ/LKPP
Barang dan terhadap pelaku
Jasa pengadaan baik Pengetahuan SDM
PA/KPA, PPK, Pokmil Pengelola
dan Penyedia untuk Pengadaan Barang
memahami perpres 16 dan Jasa Kurang
Tahun 2018 dan
peraturan turunannya
beserta Aplikasi SPSE-
4.3
Masih lambatnya
13.
respon perangkat
daerah dalam
perubahan akun PA,
KPA, PPK dan Admin
SiRUP.
Sapras pendukung
14.
tupoksi terbatas
Staf terbatas
15.
30
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
32
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Biro Pengadaan Barang dan Jasa
Adapun tujuan dan sasaran yang akan dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan dalam mewujudkan visi
pembangunan NTB “ Membangun Nusa Tenggara Barat Yang Gemilang “ adalah sebagai berikut :
29
05. Meningkatkan Terwujudnya Pendidikan dan Diarahkan untuk Program Cakupan
kapasitas sumber kapasitas pelatihan meningkatkan peningkatan Pembinaan
daya aparatur sumber daya kapasitas kapasitas sumber disiplin dan Kapasitas Sumber
aparatur yang sumber daya daya aparatiur kapasitas Daya Aparatur 100 100 100 100 100
profesional aparatur melalui sumber daya
pendidikan dan aparatur
pelatihan
6. Meningkatkan Terwujudny Melakukan Pemanfaatan Program Tingkat
kualitas a layanan peningkatan sistem informasi Perekonomian Kematangan Unit
pelayanan kepada pengadaan pengembanga untuk dan Kerja Pengadaan
masyarakat yg n transparansi dan Pembangunan Barang/Jasa
transparan, Kelembagaan, penyediaan / Program (UKPBJ) (level)
3 3,33 3.67 4,00
efektif, SDM, IT dan pelayanan publik Kebijakan dan
efisien dan Manajemen berbasis Pelayanan
akuntabel Resiko.. elektronik Pengadaan
Barang dan
Jasa
30
BAB V
31
Tabel 5.1. Strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
ARAH KEBIAKAN
NO. STRATEGI
2019 2020 2021 2022 2023
1. Peningkatan kualitas Meningkatkan Tata Meningkatkan Tata Meningkatkan Tata Meningkatkan Tata Meningkatkan Tata
pengelolaan kelola keuangan kelola keuangan kelola keuangan kelola keuangan kelola keuangan
keuangan daerah daerah, Asistensi daerah, Asistensi daerah, Asistensi daerah, Asistensi daerah, Asistensi
Laporan Keuangan Laporan Keuangan Laporan Keuangan Laporan Keuangan Laporan Keuangan
Daerah, koordinasi Daerah, koordinasi Daerah, koordinasi Daerah, koordinasi Daerah, koordinasi
unsur pendukung unsur pendukung unsur pendukung unsur pendukung unsur pendukung
pengelolaan keuangan pengelolaan keuangan pengelolaan keuangan pengelolaan keuangan pengelolaan keuangan
dan Menjamin dan Menjamin dan Menjamin dan Menjamin dan Menjamin
penyusunan LKPD penyusunan LKPD tepat penyusunan LKPD penyusunan LKPD tepat penyusunan LKPD
tepat waktu waktu tepat waktu waktu tepat waktu
2. Penguatan fungsi Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan
pengawasan penyelesaian tindak penyelesaian tindak penyelesaian tindak penyelesaian tindak penyelesaian tindak
penyelenggaraan lanjut hasil lanjut hasil lanjut hasil lanjut hasil lanjut hasil
pemerintah pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan
3. Peningkatan dan Meningkatkan kualitas Meningkatkan kualitas Meningkatkan kualitas Meningkatkan kualitas Meningkatkan kualitas
Penguatan dan profesionalisme dan profesionalisme dan profesionalisme dan profesionalisme dan profesionalisme
profesionalisme APIP APIP APIP APIP APIP
Aparat Pengawas
Intern Pemerintah
(APIP)
4. Peningkatan Tata Meningkatkan kualitas Meningkatkan kualitas Meningkatkan kualitas Meningkatkan kualitas Meningkatkan kualitas
Kelola Pemerintahan kelembagaan dan tata kelembagaan dan tata kelembagaan dan tata kelembagaan dan tata kelembagaan dan tata
yang Baik laksana Pemerintahan laksana Pemerintahan laksana Pemerintahan laksana Pemerintahan laksana Pemerintahan
Meningkatkan kualitas Meningkatkan kualitas Meningkatkan kualitas Meningkatkan kualitas Meningkatkan kualitas
evaluasi kinerja evaluasi kinerja evaluasi kinerja evaluasi kinerja evaluasi kinerja
32
Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan
kerjasama antar kerjasama antar daerah kerjasama antar kerjasama antar daerah kerjasama antar
daerah dalam dalam pembangunan daerah dalam dalam pembangunan daerah dalam
pembangunan pembangunan pembangunan
5. Penataan Sistem Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan
Manajemen SDM kompetensi dan kompetensi dan kompetensi dan kompetensi dan kompetensi dan
profesionalisme profesionalisme profesionalisme profesionalisme profesionalisme
aparatur aparatur aparatur aparatur aparatur
Meningkatkan kinerja Meningkatkan kinerja Meningkatkan kinerja Meningkatkan kinerja Meningkatkan kinerja
dan disiplin ASN dan disiplin ASN dan disiplin ASN dan disiplin ASN dan disiplin ASN
6. Peningkatan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan
Kemandirian Pendapatan Daerah Pendapatan Daerah Pendapatan Daerah Pendapatan Daerah Pendapatan Daerah
Keuangan Daerah melalui optimalisasi melalui optimalisasi melalui optimalisasi melalui optimalisasi melalui optimalisasi
potensi sumber- potensi sumber-sumber potensi sumber- potensi sumber-sumber potensi sumber-
sumber Pendapatan Pendapatan sumber Pendapatan Pendapatan sumber Pendapatan
7. Peningkatan kualitas Menerapkan Menerapkan Menerapkan Menerapkan Menerapkan
perencanaan perencanaan berbasis perencanaan berbasis perencanaan berbasis perencanaan berbasis perencanaan berbasis
elektronik elektronik elektronik elektronik elektronik
Mengoptimalkan Mengoptimalkan Mengoptimalkan Mengoptimalkan Mengoptimalkan
pemanfaatan hasil pemanfaatan hasil pemanfaatan hasil pemanfaatan hasil pemanfaatan hasil
evaluasi pembangunan evaluasi pembangunan evaluasi pembangunan evaluasi pembangunan evaluasi pembangunan
sebagai basis sebagai basis sebagai basis sebagai basis sebagai basis
perencanaan dan perencanaan dan perencanaan dan perencanaan dan perencanaan dan
penganggaran penganggaran penganggaran penganggaran penganggaran
selanjutnya selanjutnya selanjutnya selanjutnya selanjutnya
8. Peningkatan Meningkatkan kualitas Meningkatkan kualitas Meningkatkan kualitas Meningkatkan kualitas Meningkatkan kualitas
standarisasi sarana dan prasarana sarana dan prasarana sarana dan prasarana sarana dan prasarana sarana dan prasarana
Pelayanan Pada Unit pelayanan publik pelayanan publik pelayanan publik pelayanan publik pelayanan publik
Pelayanan Publik
Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan
ketersediaan data dan ketersediaan data dan ketersediaan data dan ketersediaan data dan ketersediaan data dan
informasi informasi informasi informasi informasi
33
pembangunan pembangunan pembangunan pembangunan pembangunan
Mengoptimalkan Mengoptimalkan Mengoptimalkan Mengoptimalkan Mengoptimalkan
pemanfaatan pemanfaatan pemanfaatan pemanfaatan pemanfaatan
pengelolaan pengelolaan pengaduan pengelolaan pengelolaan pengaduan pengelolaan
pengaduan masyarakat untuk pengaduan masyarakat untuk pengaduan masyarakat
masyarakat untuk meningkatkan mutu masyarakat untuk meningkatkan mutu untuk meningkatkan
meningkatkan mutu pelayanan publik meningkatkan mutu pelayanan publik mutu pelayanan publik
pelayanan publik pelayanan publik
9. Peningkatan kualitas Memanfaatkan sistem Memanfaatkan sistem Memanfaatkan sistem Memanfaatkan sistem Memanfaatkan sistem
layanan melalui informasi untuk informasi untuk informasi untuk informasi untuk informasi untuk
pemanfaatan transparansi dan transparansi dan transparansi dan transparansi dan transparansi dan
Teknologi Informasi penyediaan pelayanan penyediaan pelayanan penyediaan pelayanan penyediaan pelayanan penyediaan pelayanan
publik berbasis publik berbasis publik berbasis publik berbasis publik berbasis
elektronik elektronik elektronik elektronik elektronik
34
5.2. Strategi dan Arah Kebijakan Biro Pengadaan Barang dan Jasa
Strategi dan arah kebijakan Biro Pengasdaan Barang dan Jasa tahun 2019-
2023 sesuai RPJMD Provinsi NTB Tahun 2019-2023 sbb :
Tabel 5.2 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, dan Strategi Provinsi NTB
35
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Sebagai upaya sinkronisasi antara rumusan visi, misi, tujuan, sasaran strategi dan
kebijakan yang dimiliki Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat dengan Rencana Strategis Daerah/Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2019-2023, telah
dirumuskan program-program untuk tahun 2019-2023 yaitu :
1. Program Penunjang Urusan Pemerintah Daerah
2. Program Kebijakan dan Layanan Pengadaan Barang dan Jasa
Dari 2 program tersebut, terdapat 1 (satu) program yang merupakan prioritas Biro,
sesuai RPJMD Provinsi NTB yaitu:
1. Program Perekonomian dan Pembangunan/ Program Kebijakan dan Pelayanan
Pengadaan Barang dan Jasa, dengan kegiatan :
- Pengadaan barang dan jasa, dan sub kegiatan sbb :
a. Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa
b. Pendampingan, Konsultasi, dan/atau Bimbingan Teknis Pengadaan
Barang dan Jasa
c. Pengembangan Sistem Informasi Pengadaan Barang dan Jasa
d. Pengelolaan Sistem Pengadaan Secara Elektronik
e. Pengelolaan Strategi Pengadaan Barang dan Jasa
f. Pemantauan dan Evaluasi Pengadaan Barang dan Jasa
g. Pembinaan Kelembagaan Pengadaan Barang dan Jasa
h. Pengelolaan Informasi Pengadaan Barang dan Jasa
i. Pembinaan Sumber Daya Manusia Pengadaan Barang dan Jasa
36
Kebutuhan pendanaan sangat tergantung dari program dan kegiatan yang menjadi
fokus dalam mendukung kinerja, dimana sumber pendanaan diharapkan akan dapat
memberikan daya saing terhadap pencapaian kinerja yang diinginkan.
Arah kebijakan belanja Biro Pengadaan Barang dan Jasa untuk belanja tidak
langsung ditujukan untuk belanja pegawai, sedangkan untuk belanja langsung ditujukan
untuk belanja pegawai, belanja barang dan jasa serta belanja modal.
Uraian program, kegiatan prioritas, indikator, kelompok sasaran dan pendanaan
indikatif yang hendak dicapai Biro Pengadaan Barang dan Jasa dalam periode 5 (lima)
tahun kedepan, dapat dilihat pada tabel 6.1 .
37
Tabel 6.1. Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai Kebutuhan Pendanaan Provinsi Nusa Tenggara Barat
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
DATA
BID. URUSAN TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAANNYA KONDISI KINERJA
CAPAIAN PD
PEMERINTAHAN/ AKHIR PERIODE
INDIKATOR THN AWAL
PROGRAM/ SATUAN 2019 2020 2021 2022 2023 RPJMD
KINERJA PERENC.
KEGIATAN/ SUB
RP RP RP
KEGIATAN Target Target Target Target RP (000) Target RP (000) Target RP (000) Target RP (000)
(000) (000) (000)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
ADMINISTRASI
PEMERINTAHAN
SEKRETARIS
DAERAH
BIRO PENGADAAN
- - 8.187.247 7.643.261 8.025.424 22.947.980
BARANG/JASA
PROGRAM
PENUNJANG
Nilai LAKIP
URUSAN B B B BB BB BB
PD
PEMERINTAHAN
DAERAH
Kegiatan :
Perencanaan dan
Evaluasi Kinerja
Perangkat Daerah
Penyusunan tersedianya
Renstra dan dokumen
- dokumen 2 6.826 2 7.167 2 7.526 6,00 21.519
Renja Perangkat Renstra dan
Daerah Renja
Penyusunan
Program dan
tersedianya
Kegiatan
dokumen
- Perangkat dokumen 4 11.587 4 12.166 4 12.774 12,00 36.527
RKA, DPA,
Daerah dalam
RKAP, DPPA
Dokumen
Perencanaan
38
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Kegiatan :
Administrasi
Keuangan
Penyusunan
Laporan
Nilai LKjIP
Capaian Kinerja
Perangkat nilai BB 3.620 BB 3.801 BB 3.991 BB 11.412
dan Ikhtisar
Daerah
Realisasi Kinerja
SKPD
Kegiatan :
Administrasi
Umum
Penyediaan
- Jasa Surat jenis surat jenis 2 27.668 2 29.052 2 30.504 2,00 87.225
Menyurat
Penyediaan
Jasa
- Komunikasi, jenis jenis 2 148.750 2 156.188 2 163.997 2,00 468.934
Sumber Daya
Air dan Listrik
Penyediaan
Jasa Peralatan
- dan jumlah unit unit 26 61.780 26 64.869 26 68.112 26,00 194.761
Perlengkapan
Kantor
Penyediaan
jumlah tenaga
Jasa
- adm. orang 5 257.155 5 270.012 5 283.513 5,00 810.680
Administrasi
keuangan
Keuangan
Penyediaan Alat
- Jenis ATK jenis 55 85.932 55 90.229 55 94.740 55,00 270.902
Tulis Kantor
Penyediaan
Peralatan dan
PC, Laptop unit 224.875 236.119 247.925 708.918
Perlengkapan
Kantor
Penyediaan
Bahan Bacaan
- dan Peraturan jenis bacaan jenis 2 8.460 2 8.883 2 9.327 2,00 26.670
Perundang-
undangan
Penyediaan
jenis
- Makanan dan jenis 2 26.870 2 28.214 2 29.624 2,00 84.708
makanan
Minuman
39
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Rapat-rapat
Kordinasi dan frekwensi
- kali 10 322.919 10 339.065 10 356.018 30,00 1.018.002
Konsultasi ke perjalanan
Luar Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Pengadaan Tersedianya
Kendaraan Kendaraan
- unit 11 907.951
Dinas/Operasio Dinas/Operas
nal ional
Pemeliharaan Terpeliharany
- Rutin/Berkala a Gedung tahun 1 175.750 1 184.538 1 193.764 554.052
Gedung Kantor Kantor
Pemeliharaan jumlah unit
Rutin/Berkala kendaraan
- Kendaraan yang unit 21 255.120 21 267.876 21 281.270 804.266
Dinas/Operasio beroperasi
nal dengan baik
Kegiatan :
Peningkatan
Disiplin dan Meningkatka
Kapasitas n kualitas orang 6,00 6,00 6,00
Sumber Daya aparatur
Aparatur
Bimbingan
Teknis
Implementasi Aparatur yang
- orang 6,00 21.000 6 22.050 6 23.153 18,00 66.203
Peraturan terlatih
Perundang-
undangan
Kegiatan :
Pengadaan
Barang Milik
Daerah
Penunjang
Urusan
Pemerintah
Daerah
Tersedianya
Pengadaan meja kerja,
- set 2,00 24.720 2 25.956 2 27.254 6,00 77.930
Mebel meja tamu
40
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
PROGRAM
KEBIJAKAN DAN
Tingkat
PELAYANAN
Kematangan 3.33 3.67 4 4
PENGADAAN
UKPBJ
BARANG DAN
JASA
Kegiatan : Tingkat
Pengadaan Kematangan level 3,33 3,67 4,00
Barang dan Jasa UKPBJ
Pengelolaan
Jumlah
Strategi
kebijakan
- Pengadaan dokumen 1 228.506 1 239.931 1 251.928 720.365
pengadaan
Barang dan
barang/jasa
Jasa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Pelaksanaan Prosentase
Pengadaan lelang sesuai
- persen 95 2.924.316 97 3.070.532 97 3.224.058 9.218.906
Barang dan pengajuan
Jasa OPD
laporan
Pemantauan
pemantauan
dan Evaluasi
& evaluasi
- Pengadaan lap 1 259.220 1 272.181 1 285.790 817.191
pengadaan
Barang dan
barang dan
Jasa
jasa
Jumlah
Pengelolaan
standar
Sistem
pelayanan
- Pengadaan standar 17 681.653 17 715.736 17 751.523 2.148.911
sesuai
Secara
standarisasi
Elektronik
LPSE
Pengembanga Jumlah
n Sistem aplikasi
Informasi pengadaan
- aplikasi 2 504.903 2 530.148 2 556.655 1.591.705
Pengadaan barang/jasa
Barang dan yg di-
Jasa kembangkan
Pengelolaan
jumlah
Informasi
informasi
- Pengadaan laporan 4 133.764 4 140.453 4 147.475 421.692
pengadaan
Barang dan
barang/jasa
Jasa
41
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1
Pembinaan
Kelembagaan jumlah
kabupaten
- Pengadaan kabupaten/kot 10 303.060 10 318.212 10 334.123 955.395
/kota
Barang dan a terbina
Jasa
Pendampingan
, Konsultasi,
dan/atau Jumlah
Bimbingan pelaku
- orang 200 351.573 200 369.152 200 387.609 600,00 1.108.334
Teknis pengadaan
Pengadaan terlatih
Barang dan
Jasa
Pembinaan
Sumber Daya
Manusia Jumlah SDM
- orang 100 229.270 100 240.733 100 252.770 300,00 722.773
Pengadaan Terlatih
Barang dan
Jasa
42
BAB VII
KINERJA BIRO PENGADAAN BARANG DAN JASA
43
Tabel 7.1.
Indikator Kinerja Biro Pengadaan Barang dan Jasa
yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
1. Tingkat kematangan Unit Kerja Level 3 Level 3 Level 3.3 Level 3.6 Level 4.0
Pengadaan Barang/Jasa
- Jumlah pelaku pengadaan terlatih - - 200 org 200 org 200 org
44
BAB VIII
PENUTUP
Rencana Strategis Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Provinsi
Nusa Tenggara Barat Tahun 2019-2023 ini merupakan acuan bagi seluruh unit kerja yang
ada di lingkungan Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat dalam menjalankan tugas dan fungsi organisasi sehingga diharapkan
dapat dilaksanakan secara bersinergi, terutama dalam mendukung tercapainya tujuan dan
sasaran pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan
jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Sehubungan dengan hal tersebut perlu ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaannya
sebagai berikut :
1. Dalam Rencana Strategis Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2019 – 2023 telah ditetapkan rumusan
pernyataan visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan
Biro Pengadaan Barang dan Jasa dalam mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam dokumen Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2019 –
2023.
2. Rencana Strategis Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat Tahun 2019 – 2023.diarahkan dan dikendalikan langsung oleh
Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa, dan dalam pelaksanaannya dibantu oleh
para Kepala Bagian yang ada di lingkungan Biro Pengadaan Barang dan Jasa
Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
3. Rencana Strategis Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat Tahun 2019 – 2023. harus menjadi pedoman dalam menyiapkan
Rencana Kerja Biro Pengadaan Barang dan Jasa dengan tetap mengacu pada
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Nusa Tenggara Barat yang
ditetapkan setiap tahun.
4. Untuk mendukung penyiapan Rancangan APBD Provinsi Nusa Tenggara Barat,
Rencana Kerja Biro Pengadaan Barang dan Jasa harus menjadi pedoman dalam
45
menyiapkan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Biro Pengadaan Barang dan Jasa
Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
5. Hasil Pelaksanaan tahunan Rencana Strategis Biro Pengadaan Barang dan Jasa
Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2019 – 2023 yang
tercantum dalam Rencana Kerja Biro Pengadaan Barang dan Jasa harus
dipertanggungjawabkan secara sistematis dan melembaga dengan menggunakan
format pelaporan sesuai ketentuan peraturan yang berlaku.
46