1. Satgas A
Ketua dan anggota pegawai BPN, kemampuan
dibidang survei, pengukuran dan pemetaan. Bila
diperlukan Ketua Pengadaan Tanah dpt
mengangkat surveyor berlisensi.
2. Satgas B
Ketua dan anggota pegawai BPN, kemampuan di
bidang pertanahan, hukum, manajemen dan
pemetaan. Bila diperlukan Ketua Pengadaan Tanah
dpt menambah anggota dari instansi teknis
terkait.
Tugas Satgas A meliputi :
a. pengukuran batas keliling lokasi pengadaan tanah.
b. pengukuraan bidang per bidang.
c. menghitung, menggambar bidang per bidang dan
batas keliling.
d. pemetaan bidang per bidang dan batas keliling
bidang tanah.
Tugas Satgas B, melaksanakan pengumpulan data paling
kurang meliputi :
a. Nama, pekerjaan, dan alamat Pihak yang Berhak;
b. Nomor Induk Kependudukan atau identitas diri lainnya Pihak yang
Berhak;
c. Bukti penguasaan dan/atau kepemilikan tanah, bangunan, tanaman,
dan/atau benda yang berkaitan dengan tanah;
d. Letak tanah, luas tanah dan nomor identifikasi bidang;
e. Status tanah dan dokumennya;
f. Jenis penggunaan dan pemanfaatan tanah;
g. Penguasaan dan/atau kepemilikan tanah, bangunan, dan/atau
benda lain yang berkaitan dengan tanah;
h. Pembebanan hak atas tanah; dan
i. Ruang atas dan ruang bawah tanah.
Hasil Identifikasi dan Inventarisasi Satgas, diumumkan
selama 14 hari kerja pada :
1. uang;
2. tanah pengganti;
3. pemukiman kembali;
4. bentuk lain yang disetujui kedua pihak;
5. kepemilikan saham (BUMN).
PEMBERIAN GANTI KERUGIAN
Bentuk Uang
1. Dilakukan melalui jasa perbankan.
2. Rekening atas nama pihak yang berhak.
3. Pemberian ganti kerugian bersamaan dgn pelepasan
hak, dan penyerahan bukti-bukti kepemilikan.
4. Dokumentasi dengan foto/video.
Tanah Pengganti
1. Lokasi tanah sesuai kesepakatan dgn pihak yang
berhak.
2. Nilai sama dengan bentuk uang.
3. Setelah ada permintaan tertulis dari Ketua Pelaksana
Pengadaan Tanah.
4. Instansi harus menyediakan tanah pengganti 6 bulan
saat penetapan ganti kerugian.
5. Pelepasan hak, tanpa menunggu adanya tanah
pengganti.
Pemukiman Kembali
1. Dilakukan instansi yang memerlukan tanah atas
permintaan tertulis Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah
2. Nilainya sama dalam bentuk uang.
3. Instansi yang memerlukan tanah menyediakan
permukiman kembali paling lama 1 tahun.
4. Pelepasan hak tanpa menunggu selesainya
permukiman kembali.
5. Penyerahan permukiman kembali didokumentasi
dengan foto/video.
Kepemikian Saham
1. Berdasarkan kesepakatan pihak yang berhak dengan
BUMN yang mendapat penugasan Khusus
Pemerintah.
2. Pelepasan hak oleh pihak yang berhak, setelah
disepakati ganti kerugian dalam bentuk kepemilikan
saham.
3. Selama proses pemberian ganti kerugian, dana
kepemilikan saham dititipkan pada bank.
4. Pelepasan hak, dilakukan bersamaan dengan
penitipan uang di bank.
5. Penyerahan didokumentasi foto/video.
Bentuk lain
1. Gabungan Ganti Kerugian, tanah pengganti atau
putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan
hukum tetap.
2. Penyerahan Ganti Kerugian bentuk lain dengan
Berita Acara Penyerahan.
3. Penyerahan didokumentasi foto/video.
Dalam Keadaan Khusus
1. Dalam keadaan mendesak (bencana alam, biaya
pendidikan, menjalankan ibadah, pengobatan,
pembayaran hutang).
2. Dibuktikan Surat Keterangan Lurah/Kepala Desa.
3. Diberikan maksimal 25 % dari nilai Ganti Kerugian
yang didasarkan NJOP tahun sebelumnya.
4. Diberikan dalam bentuk uang.
5. Dengan Berita Acara.
6. Dokumentasi foto/video.
PENITIPAN UANG GANTI KERUGIAN