Anda di halaman 1dari 44

LATIHAN SOAL UJIAN PPAT 2022

1. Landasan filosofis diundangkannya UUPA adalah sebagai berikut,


kecuali :
a. Hukum agraria yang masih berlaku sekarang ini sebagian
tersusun berdasarkan tujuan dan sendi-sendi dari pemerintahan
jajahan dan sebagian dipengaruhi olehnya, hingga bertentangan
dengan kepentingan rakyat dan Negara di dalam menyelesaikan
revolusi nasional sekarang ini serta pembangunan semesta;
b. Hukum Agraria yang berlaku tidak sesuai dengan amanat UUD
1945
c. Hukum agraria tersebut mempunyai sifat dualisme, dengan
berlakunya hukum adat di samping hukum agraria yang
didasarkan atas hukum barat;
d. bagi rakyat asli hukum agraria penjajahan itu tidak menjamin
kepastian hukum.

2. Implikasi dari orang asing yang sesudah berlakunya UUPA


mempunyai Hak Milik karena pewarisan-tanpa wasiat atau
percampuran harta karena perkawinan; dan seorang WNI yang
kehilangan kewarganegaraannya adalah:
a. Wajib melepaskan hak itu di dalam jangka waktu 1 (satu) tahun
sejak diperolehnya hak tersebut atau hilangnya kewarganegaraan
itu;
b. Wajib menyerahkan hak itu setelah 1 (satu) tahun sejak
diperolehnya hak tersebut atau hilangnya kewarganegaraan itu;
c. Seharusnya melepaskan hak itu di dalam jangka waktu 1 (satu)
tahun sejak diperolehnya hak tersebut atau hilangnya
kewarganegaraan itu;
d. Seyogianya menjual hak itu setelah 1 (satu) tahun sejak diperoleh
diperolehnya atau hilangnya kewarganegaraannya itu;

3. Ketentuan mengenai Reklamasi diatur dalam :


a. Perpres No. 7 Tahun 2015 dan Permen ATR/Ka. BPN No. 2 Th.
2018
b. Perpres No. 17 Tahun 2015 dan Permen ATR/Ka. BPN No. No. 20
Th. 2018
c. Perpres No. 20 Tahun 2015 dan Permen ATR/Ka. BPN No. 1 Th.
2016
d. Perpres No. 122 Tahun 2012 dan Permen ATR/Ka. BPN No. 17 Th.
2016

4. UUPA mengatur mengenai konversi hak-hak barat menjadi hak atas


tanah yang sesuai dengan UUPA. Berikut ini merupakan ketentuan
konversi yang diatur dalam UUPA, kecuali :
a. Hak eigendom atas tanah menjadi Hak Milik

1
b. Hak eigendom kepunyaan Pemerintan Negara Asing menjadi Hak
Guna Bangunan
c. Hak erffpacht menjadi Hak Guna Usaha
d. Hak Gogolan, Pekulen atau Sanggan yang bersifat tetap menjadi
hak milik

5. Hukum adat masih diakui sepanjang tidak bertentangan dengan


kepentingan nasional dan negara. Ketentuan ini merupakan bunyi
UUPA dalam :
a. Pasal 1
b. Pasal 2
c. Pasal 5
d. Pasal 7

6. Dalam UUPA diatur macam hak atas tanah yang dapat diberikan
kepada subyek hak yang memenuhi syarat. Di bawah ini adalah
macam hak atas tanah sesuai UUPA, kecuali:
a. Hak milik
b. Hak membuka tanah
c. Hak sewa
d. Hak memungut hasil perkebunan

7. Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 yang menjadi dasar mengenai hak
menguasai Negara berbunyi :
a. Bumi, air dan ruang angkasa dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat
b. Sumber daya agraria dikuasai oleh Negara dan dipergunakan
untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat
c. Tubuh bumi dan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat
d. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat

8. Dengan berlakunya UUPA, maka menghapus dualisme hukum tanah


yang lama dan menciptakan unifikasi serta kodifikasi Hukum Tanah
Nasional yang didasarkan pada Hukum Tanah Adat, yakni mencabut
ketentuan sebagai berikut, kecuali :
a. Seluruh Pasal 51 IS yang didalamnya termasuk juga ayat-ayat
yang merupakan Agrarische Wet (Stbd. 1870:55)
b. Semua domeinverklaring dari Pemerintah Belanda baik umum
maupun yang khusus
c. Pengaturan mengenai Agrarische Eigendom yang dituangkan
kedalam Koninklijk Besluit tanggal 16 April 1872 No.29 (Stbd.
1872:117)

2
d. Semua ketentuan dalam Buku Kedua KUH Perdata

9. Tujuan disusunnya UUPA sebagai dasar dari hukum tanah nasional


adalah sebagai berikut, kecuali :
a. Meletakkan dasar-dasar bagi penyusunan hukum agraria
nasional, yang akan merupakan alat untuk membawakan
kemakmuran, kebahagiaan dan keadilan bagi Negara dan rakyat,
terutama rakyat tani, dalam rangka masyarakat yang adil dan
makmur
b. Meletakkan dasar-dasar untuk mengadakan kesatuan dan
kesederhanaan dalam hukum pertanahan
c. Meletakkan dasar komunalistik yang religius, individual, pribadi
serta mengandung unsur kebersamaan
d. Meletakkan dasar-dasar untuk memberikan kepastian hukum
mengenai hak-hak atas tanah bagi rakyat seluruhnya

10. Konsep Hukum Agraria atau Hukum Tanah Nasional: ditunjukkan


oleh Pasal 1 ayat 2: Seluruh bumi, air dan ruang angkasa, termasuk
kekayaan alam yang terkandung didalamnya, dalam wilayah
Republik Indonesia, sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa, adalah
bumi, air dan ruang angkasa yang diberikan kepada bangsa
Indonesia dan merupakan kekayaan nasional. Bermakna bahwa
Hukum Tanah Nasional adalah bersifat:
a. Komunalistik Religius
b. Harmoni individual dan sosial
c. Individualistik
d. Nasionalistik

11. Atas dasar ketentuan dalam Pasal 33 ayat 3 UUD NRI 1945 dan hal-
hal sebagai yang dimaksud dalam Pasal 1, bumi, air dan ruang
angkasa termasuk kekayaan alam yang terkandung didalamnya itu
pada tingkatan tertinggi dikuasai oleh Negara, sebagai organisasi
kekuasaan seluruh rakyat. Dibawah ini kalimat mana yang bukan
bermakna dalam Perkataan “dikuasai”:
a. Bukan berarti “dimiliki”
b. Memberi wewenang kepada Negara sebagai organisasi kekuasaan
seluruh rakyat pada tingkatan tertinggi
c. Dikuasai oleh negara guna pengaturan sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat
d. Dikuasai negara untuk pengaturan penguasaan, penggunaan,
pemilikan dan pemanfaatan hak atas tanah

12. Tanah yang dapat diberikan dengan Hak Guna Usaha meliputi:
a. Tanah Negara
b. Tanah Hak Pengelolaan
c. Tanah Hak Milik

3
d. Jawaban a dan b benar

13. Badan Hukum yang dapat diberikan Hak Guna Bangunan adalah:
a. Badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan
berkedudukan di Indonesia.
b. Badan hukum asing yang mempunyai perwakilan di Indonesia;
c. Badan hukum yang merupakan perwakilan negara asing dan
perwakilan badan Internasional.
d. Jawaban a dan b benar

14. Hak untuk menggunakan dan/atau memungut hasil dari tanah yang
dikuasai langsung oleh Negara atau tanah milik orang lain, yang
memberi wewenang dan kewajiban yang ditentukan dalam
keputusan pemberiannya oleh pejabat yang berwenang
memberikannya atau dalam perjanjian dengan pemilik tanahnya,
yang bukan perjanjian sewa-menyewa atau perjanjian pengolahan
tanah, segala sesuatu asal tidak bertentangan dengan jiwa dan
ketentuan-ketentuan UUPA adalah pengertian dari:
a. Hak Milik
b. Hak Guna Usaha
c. Hak Guna Bangunan
d. Hak Pakai

15. Wakaf adalah perbuatan hukum untuk memisahkan dan/atau


menyerahkan sebagian harta benda milik seseorang untuk
dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai
dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau
kesejahteraan umum menurut syariah. Wakaf dapat dilaksanakan
jika ada 2 (dua) pihak yaitu:
a. Nazhir atau pihak yang mewakafkan harta benda miliknya dan
Wakif atau pihak yang menerima harta benda wakaf
b. Wakif atau pihak yang mewakafkan harta benda miliknya dan
Nazhir atau pihak yang menerima harta benda wakaf
c. Wakif atau pihak yang mewakafkan harta benda miliknya dan
Badan wakaf sebagai pihak yang menerima harta benda wakaf
d. Nazhir atau pihak yang mewakafkan harta benda miliknya dan
Wasabi atau pihak yang menerima harta benda wakaf

16. Hak atas tanah yang dapat diwakafkan terdiri dari:


a. Hak milik atas tanah baik yang sudah atau belum terdaftar dan
Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun
b. Tanah Negara dan HGB, HGU atau Hak Pakai di atas tanah negara
c. HGB atau hak pakai di atas hak pengelolaan atau hak milik wajib
mendapat izin tertulis pemegang hak pengelolaan atau hak milik
d. Semua jawaban benar

4
17. Hal-hal yang mengakibatkan hapusnya Hak Tanggungan, kecuali:
a. Hapusnya utang yang dijamin dengan Hak Tanggungan;
b. Tanahnya beralih kepada pihak lain
c. Dilepaskannya Hak Tanggungan oleh pemegang Hak
Tanggungan;
d. Pembersihan Hak Tanggungan berdasarkan penetapan peringkat
oleh Ketua Pengadilan Negeri;

18. UUPA mengatur ketentuan pidana atas tindak pidana pelanggaran


kewajiban tiap tiap orang, badan hukum atau instansi yang
mempunyai hubungan hukum dengan tanah untuk memelihara
tanah, termasuk menambah kesuburannya serta mencegah
kerusakannya, dengan memperhatikan pihak yang ekonomis lemah,
sebagaimana disebutkan dalam Pasal 15 UUPA. Ketentuan Pidana di
dalam UUPA tersebut diatur dalam:
a. Pasal 50 UUPA
b. Pasal 51 UUPA
c. Pasal 52 UUPA
d. Pasal 53 UUPA

19. Hak atas tanah apapun yang ada pada seseorang tidaklah dapat
dibenarkan bahwa tanahnya itu akan dipergunakan (atau tidak
dipergunakan) semata-mata untuk kepentingan pribadinya, apalagi
kalau hal itu menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Penggunaan
tanah harus disesuaikan dengan keadaannya dan sifat daripada
haknya, hingga bermanfaat baik bagi kesejahteraan dan
kebahagiaan yang mempunyainya maupun bermanfaat bagi
masyarakat dan Negara. Hal ini merupakan salah satu prinsip
pertanahan yang ada dalam UUPA, yakni bahwa semua hak atas
tanah mempunyai fungsi :
a. Kesejahteraan
b. Gotong Royong
c. Sosial
d. Kebersamaan

20. Rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun


dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang
distrukturkan secara fungsional, baik dalam arah horizontal
maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-
masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama
untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda
bersama, dan tanah bersama. Undang-Undang yang mengatur
tentang rumah susun dan berlaku hingga saat ini adalah:
a. UU No. 16 Th. 1985
b. UU No. 20 Th. 2011
c. UU No. 30 Th. 2004

5
d. UU No. 21 Th. 2000

21. Tanda bukti kepemilikan atas sarusun di atas tanah hak milik, hak
guna bangunan, atau hak pakai di atas tanah negara, hak guna
bangunan atau hak pakai diatas tanah hak pengelolaan adalah
berupa SHM Sarusun, sedangkan tanda bukti kepemilikan atas
sarusun di atas barang milik negara/daerah berupa tanah atau
tanah wakaf dengan cara sewa adalah berupa SKBG Sarusun. SKBG
sarusun yang dijadikan jaminan utang dengan lembaga jaminan :
a. Hak Tanggungan
b. Credietverband
c. Hypoteek
d. Fidusia

22. Pada masa Kabinet Dwikora ditetapkan Peraturan Presidium Kabinet


Dwikora Nomor 5/Prk/Tahun 1965 Tentang Penegasan Status
Rumah/Tanah Kepunyaan Badan-Badan Hukum Yang Ditinggalkan
Direksi/Pengurusnya. Peraturan tersebut pada pokoknya
menentukan:
a. Semua rumah dan tanah bangunan kepunyaan Badan-badan
Hukum Yang Direksi/Pengurusnya sudah meninggalkan
Indonesia dan menurut kenyataannya tidak lagi
menyelenggarakan ketatalaksanaan dan usahanya, ditangguhkan
status kepemilikannya sampai dengan kembalinya pemilik hak.
b. Semua rumah dan tanah bangunan kepunyaan Badan-badan
Hukum Yang Direksi/Pengurusnya sudah meninggalkan
Indonesia dan menurut kenyataannya tidak lagi
menyelenggarakan ketatalaksanaan dan usahanya, tetap
dinyatakan sebagai kepunyaan pemegang hak selama tidak ada
putusan pengadilan yang membatalkannya
c. Semua rumah dan tanah bangunan kepunyaan Badan-badan
Hukum Yang Direksi/Pengurusnya sudah meninggalkan
Indonesia dan menurut kenyataannya tidak lagi
menyelenggarakan ketatalaksanaan dan usahanya, dinyatakan
jatuh kepada Negara dan dikuasai oleh pemerintah Republik
Indonesia.
d. Jawaban a, b dan c benar

23. Hak Menguasai dari Negara memberi wewenang kepada Negara


untuk melakukan/berbuat apa saja menurut yang Saudara ketahui:
a. mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan,
persediaan dan pemeliharaan bumi, air dan ruang angkasa
tersebut
b. menentukan dan mengatur hubungan- hubungan hukum antara
orang-orang dengan bumi, air dan ruang angkasa;

6
c. menentukan dan mengatur hubungan - hubungan hukum antara
orang-orang dan perbuatan-perbuatan hukum yang mengenai
bumi, air dan ruang angkasa;
d. jawaban a, b dan c.

24. Tanah mempunyai pengertian yang beragam, menurut Saudara


pengertian tanah menurut UUPA adalah:
a. Tempat tumbuh tanaman.
b. Sekumpulan partikel bahan organik.
c. Permukaan bumi.
d. Tempat hidup manusia, hewan dan tanaman.

25. Berdasarkan UUPA, bumi, air dan ruang angkasa termasuk


kekayaan yang terkandung di dalamnya pada tingkat tertinggi di
kuasai oleh......... sebagai organisasi kekuasaan seluruh rakyat.
a. Pemerintah
b. Negara
c. Rakyat
d. Masyarakat Hukum Adat

26. Subyek/Pemegang hak atas tanah diberi wewenang untuk


mempergunakan tanah, menurut Saudara apakah maksudnya
wewenang tersebut?
a. mempergunakan bersangkutan, demikian pula tubuh bumi dan
air serta ruang yang ada di atasnya sekedar diperlukan untuk
kepentingan yang langsung berhubungan dengan penggunaan
tanah itu dalam batas-batas menurut UU ini dan peraturan-
peraturan hukum lainnya yg lebih tinggi.
b. Hanya mempergunakan tanahnya.
c. Hanya mempergunakan ruang di atasnya
d. Menguasai bahan-bahan galian yang ada di bawah tanah.

27. Pemberian hak dengan diterbitkannya Surat Keputusan Pemberian


Hak (SKPH) oleh pejabat yang berwenang kemudian wajib didaftar di
Kantor Pertanahan setempat. Untuk Hak Milik atas tanah non
pertanian dengan luas 15.000 m2 bagi perorangan, maka pejabat
yang berwenang menerbitkan SKPH adalah :
a. Kepala Kantor Pertanahan
b. Kepala Kantor Wilayah
c. Kepala Badan Pertanahan Nasional
d. Jawaban a dan b benar

28. Yang dimaksud dengan Canon adalah:


a. Uang yang wajib dibayar oleh pemegang hak eigendom
b. Uang yang wajib dibayar oleh pemegang konsensi perusahaan
perkebunan besar
7
c. Uang yang wajib dibayar oleh pemegang hak erfpacht setiap
tahunnya kepada negara
d. Jawaban a dan b benar

29. Uang yang wajib dibayar oleh pemegang konsensi perusahaan


perkebunan besar adalah pengertian dari:
a. Canon
b. Cijn
c. Eigendom
d. Opstall

30. Reforma Agraria diatur dalam :


a. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2015
b. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2015
c. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2018
d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2018

31. Reforma Agraria adalah penataan kembali struktur penguasaan,


pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah yang lebih
berkeadilan melalui ..........untuk kemakmuran rakyat Indonesia.
a. Pensertifikatan tanah
b. Pendaftaran tanah
c. Penataan Aset dan disertai dengan Penataan Akses
d. Pendataan aset dan pendaftaran aset

32. Untuk keperluan penanaman modal pemberian hak atas tanah dapat
diberikan dan diperpanjang di muka sekaligus dan dapat diperbarui
kembali atas permohonan penanam modal. Ketentuan mengenai
pemberian hak atas tanah untuk keperluan penanaman modal
tersebut diatur dalam :
a. Pasal 21 UU No. 5 Th. 1960
b. Pasal 22 UU No. 25 Th. 2007
c. Pasal 23 UU No. 40 Th. 2007
d. Pasal 24 UU No. 4 Th 1996

33. Berapa yang harus saudara bayar untuk pendaftaran pembebanan


hak tanggungan berdasarkan PP Nomor 128 Tahun 2015 apabila
sertipikat hak atas tanah 5 buah dengan sertipikat hak tanggungan
dengan nilai hak tanggungan sampai dengan Rp. 150.000.000,00?
a. Rp. 50.000,00
b. Rp. 250.000,00
c. Rp. 200.000,00
d. Rp. 500.000,00

8
34. Salah satu persyaratan dalam peralihan hak atas tanah adalah
penjual harus membayar PPh. Khusus untuk perorangan berapa
prosentase PPh yang dikenakan sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 34 Tahun 2016?
a. 1%
b. 2,5%
c. 3%
d. 5%

35. PT. Sutra sebagau developer membangun perumahan dengan


kategori RS dan RSS. Berapa prosentase PPh yang dikenakan kepada
developer sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun
2016?
a. 1%
b. 1,5%
c. 2,5%
d. 3%

36. Peraturan mengenai BPHTB yang terbaru dan dijadikan dasar


pelaksanaan tugas PPAT diatur dalam :
a. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997
b. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2000
c. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009
d. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022

37. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan


Nasional Nomor 4 Tahun 1996 tentang Penetapan Batas Waktu
Penggunaan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan Untuk
Menjamin Pelunasan Kredit-Kredit Tertentu telah dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku dengan diundangkannya:
a. Permen ATR/Ka. BPN No. 10 Th. 2017
b. Permen ATR/Ka. BPN No. 22 Th. 2017
c. Permen ATR/Ka. BPN No. 2 Th. 2018
d. Permen ATR/Ka. BPN No. 22 Th. 2018

38. Menurut Saudara siapa saja yang dapat diberikan hak atas tanah?
a. Perorangan
b. Orang-orang baik sendiri maupun bersama-sama dengan orang
lain.
c. Badan hukum.
d. Orang-orang, baik sendiri maupun bersama-sama dengan orang
lain serta badan hukum.

39. Apa tujuan dilakukan Pendaftaran Tanah di Indonesia?

9
a. Menjamin kepastian hukum dan perlindungan hukum kepada
pemegang hak atas suatu bidang tanah.
b. Menyediakan informasi kepada pihak- pihak yang berkepentingan
agar dengan mudah memperoleh dalam data dalam mengadakan
perbuatan hukum mengenai bidang tanah yang telah terdaftar.
c. Agar tanah dapat dijual belikan.
d. Jawaban a dan b benar

40. Pendaftaran Tanah Originair adalah :


a. Kegiatan Pendaftaran Tanah pertama kali untuk tanah-tanah yang
belum terdaftar dengan penetapan hak atas tanah atau
konversi/pengakuan hak
b. Kegiatan Pendaftaran Tanah Negara
c. Pendaftaran Tanah untuk tanah- tanah yang telah terdaftar (telah
bersertipikat) karena adanya peralihan hak atas tanah karena
pebuatan hukum atau peristiwa hukum.
d. Pendaftaran Tanah sempurna.

41. Syarat permohonan pendaftaran peralihan hak yang diperoleh


melalui lelang :
a. Bukti pelunasan harga pembelian.
b. Bukti pelunasan BPHTB dan PPh.
c. Sertipikat Sertipikat Hak Atas Tanah/Hak Milik Satuan Rumah
Susun.
d. Jawaban a, b, dan c benar

42. Hak atas tanah apa saja yang menjadi obyek Pendaftaran Tanah di
Indonesia, sebutkan!
a. Tanah Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, Hak
Pengelolaan, Hak Milik Satuan Rumah Susun, Hak Tanggungan
dan Wakaf.
b. Tanah Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, dan Hak
Hak Pakai
c. Hak Pengelolaan dan Hak Milik Satuan Rumah Susun.
d. Tanah Wakaf dan Hak Pengelolaan.

43. Sertipikat Hak Atas Tanah adalah tanda bukti hak atas tanah yang
berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat. Artinya:
a. bahwa selama tidak dapat dibuktikan sebaliknya data fisik dan
data yuridis yang tercantum di dalam sertipikat hak atas tanah
harus diterima sebagai data yang benar
b. Tidak lemah.
c. Tidak dapat dibatalkan sertipikat hak atas tanahnya.
d. Jawaban a, b dan c benar.

44. Penyelenggara Pendaftaran Tanah adalah:

10
a. Pemerintah dalam hal ini Badan Pertanahan Nasional
b. Pemerintah dan Pemerintah Provinsi.
c. Pemerintah Kabupaten/Kota
d. Lembaga Non Pemerintah.

45. Apa yang dimaksud dengan Pendaftaran Tanah ?


a. Rangkaian kegiatan dilakukan secara terus menerus,
berkesinambungan dan teratur
b. Meliputi pengumpulan, pengolahan, pembukuan dan penyajian
data fisik dan yuridis
c. Pemeliharaan data fisik dan yuridis, pembuatan peta dan daftar
bidang tanah, termasuk pemberian surat tanda bukti hak.
d. Jawaban a, b dan c benar

46. Pendaftaran tanah dilaksanakan berdasarkan asas sederhana,


aman, terjangkau, mutakhir dan terbuka. Yang dimaksud dengan
asas sederhana adalah:
a. Untuk menunjukkan, bahwa pendaftaran tanah perlu
diselenggarakan secara teliti dan cermat sehingga hasilnya dapat
memberikan jaminan kepastian hukum sesuai tujuan pendaftaran
tanah itu sendiri.
b. memperhatikan kebutuhan dan kemampuan golongan ekonomi
lemah.
c. Menuntut dipeliharanya data pendaftaran tanah secara terus
menerus dan berkesinambungan
d. Pendaftaran tanah dimaksudkan agar ketentuan-ketentuan
pokoknya maupun prosedurnya dengan mudah dapat dipahami
oleh pihak-pihak yang berkepentingan, terutama para pemegang
hak atas tanah.

47. Setiap terjadi perubahan batas fisik pada bidang tanah karena
adanya pemecahan, pemisahan dan penggabungan, maka
terhadap...
a. Peta pandaftaran dilakukan perubahan Peta bidang tanah
dilakukan perubahan
b. Peta Dasar pendaftaran dilakukan perubahan
c. Peta kerja dilakukan perubahan
d. Peta bidang tanah tidak dilakukan perubahan

48. Dalam hal bukti kepemilikan tanah masyarakat tidak lengkap atau
tidak ada sama sekali maka dapat dilengkapi dan dibuktikan dengan
surat pernyataan tertulis tentang ......... dengan itikad baik yang
bersangkutan.
a. perolehan bidang tanah
b. penguasaan fisik bidang tanah
c. pemanfaatan bidang tanah

11
d. tidak ada sengketa tanah

49. Apa saja yang meliputi kegiatan pemeliharaan data pendaftaran


tanah?
a. Pembuktian hak dan pembukuannya, pendaftaran peralihan dan
pembebanan hak
b. Pendaftaran peralihan dan pembebanan hak, pendaftaran
perubahan data pendaftaran tanah
c. Penggantian blangko sertipikat, penyimpanan daftar umum dan
dokumen
d. Jawaban a dan b benar

50. Sistem publikasi dalam pendaftaran tanah tanah di Indonesia


adalah:
a. Negatif
b. Positif
c. Negatif yang mengandung unsur Positif
d. Positif yang mengandung unsur Negatif

51. Penerbitan sertipikat pengganti karena hilang harus disertai :


a. Berita acara sumpah dihadapan Kepala Kantor Pertanahan atau
Pejabat yang ditunjuk
b. Diumumkan di surat kabar selama 30 hari
c. Diumumkan di surat kabar selama 60 hari
d. Jawaban a dan b benar

52. Apabila ada permohonan pembuatan akta oleh para pihak, PPAT
menolak membuat akta, kecuali :
a. Sertipikat tidak sesuai dengan data buku di tanah di Kantor
Pertanahan
b. Salah satu pihak bukan suami/istri PPAT
c. Dalam pembuatan akta belum diperoleh izin pejabat yang
berwenang apabila diisyaratkan izin
d. Pihak penjual bertindak atas dasar surat kuasa mutlak

53. Apa yang dimaksud dengan Tanah Negara?


a. Tanah yang tidak dilekati suatu hak atas tanah
b. Tanah yang bukan Tanah wakaf dan bukan Tanah Ulayat
c. Tanah yang bukan merupakan aset barang milik negara/barang
milik daerah
d. Semua jawaban benar

54. Penetapan batas bidang tanah berdasarkan penunjukan batas oleh


pemegang hak atas tanah yang bersangkutan dan sedapat mungkin
disetujui oleh para pemegang hak atas tanah yang berbatasan.

12
Untuk bidang tanah yang luasnya kurang dari 10 ha, dipergunakan
tanda-tanda batas sebagai berikut, kecuali:
a. Pipa besi atau batang besi, panjang sekurang-kurangnya 100 cm
dan bergaris tengah sekurang-kurangnya 5 cm, dimasukkan ke
dalam tanah sepanjang 80 cm, sedang selebihnya 20 cm diberi
tutup dan dicat merah
b. Pipa paralon yang diisi dengan beton (pasir campur kerikil dan
semen) panjang sekurang-kurangnya 100 cm dan bergaris tengah
sekurang-kurangnya 5 cm, dimasukkan ke dalam tanah sepanjang
80 cm, sedang selebihnya 20 cm dicat merah
c. Besi balok dengan panjang sekurang-kurangnya 1,5 m dan lebar
sekurang-kurangnya 10 cm, dimasukkan ke dalam tanah
sepanjang 1 m, pada bagian yang muncul di atas tanah dicat
merah, atau
d. tugu dari beton, batu kali atau granit dipahat sekurang-
kurangnya sebesar 0,10 m persegi dan panjang 0,50 m, yang 0,40
m dimasukkan ke dalam tanah, dengan ketentuan bahwa apabila
tanda batas itu terbuat dari beton di tengah-tengahnya dipasang
paku atau besi.

55. Peraturan tentang Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL)


yang berlaku pada saat ini adalah :
a. Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017
b. Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2018
c. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2017
d. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 35 Tahun 2016

56. Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) adalah :


a. kegiatan Pendaftaran Tanah untuk pertama kali yang dilakukan
secara serentak bagi semua objek Pendaftaran Tanah di seluruh
wilayah Republik Indonesia dalam satu wilayah desa/kelurahan
atau nama lainnya yang setingkat dengan itu, yang meliputi
pengumpulan data fisik dan data yuridis mengenai satu atau
beberapa objek Pendaftaran Tanah untuk keperluan
pendaftarannya.
b. kegiatan Pendaftaran Tanah untuk pertama kali yang dilakukan
secara serentak bagi semua obyek Pendaftaran Tanah di seluruh
wilayah Republik Indonesia dalam satu wilayah desa/kelurahan
atau nama lainnya yang setingkat dengan itu, yang meliputi
pengumpulan dan penetapan kebenaran data fisik dan data
yuridis mengenai satu atau beberapa obyek Pendaftaran Tanah
untuk keperluan pendaftarannya.

13
c. rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah secara terus
menerus, berkesinambungan dan teratur, meliputi pengumpulan,
pengolahan, pembukuan, dan penyajian serta pemeliharaan data
fisik dan data yuridis, dalam bentuk peta dan daftar, mengenai
bidang-bidang tanah dan satuan rumah susun, termasuk
pemberian tanda bukti haknya bagi bidang-bidang tanah yang
sudah ada haknya, dan hak milik atas satuan rumah susun serta
hak-hak tertentu yang membebaninya.
d. Jawaban a, b dan c benar

57. Pengumuman Data Fisik dan Data Yuridis dalam Pendaftaran Tanah
Sistematik) adalah selama :
a. 14 (empat belas) hari kerja
b. 14 (empat belas) hari kalender
c. 30 (tiga puluh) hari kerja
d. 60 (enam puluh) hari kerja

58. Pengumuman Data Fisik dan Data Yuridis dalam Pendaftaran Tanah
Sporadik adalah selama :
a. 14 (empat belas) hari kerja
b. 30 (tiga puluh) hari kerja
c. 30 (tiga puluh) hari kalender
d. 60 (enam puluh) hari kerja

59. Pengumuman Data Fisik dan Data Yuridis dalam Pendaftaran Tanah
Sistematik Lengkap (PTSL) adalah selama :
a. 14 (empat belas) hari kerja
b. 14 (empat belas) hari kalender
c. 30 (tiga puluh) hari kerja
d. 60 (enam puluh) hari kerja

60. Penyelesaian proses Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap terdiri


atas 4 (empat) kategori. Untuk bidang tanah yang data fisik dan data
yuridisnya memenuhi syarat untuk diteribitkan sertipikat hak atas
tanahnya namun terdapat perkara di Pengadilan dan/atau sengketa
termasuk ke dalam :
a. Kluster 1
b. Kluster 2
c. Kluster 3
d. Kluster 4

61. Dalam pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap, Panitia


Ajudikasi dibantu oleh :
a. Satgas Fisik
b. Satgas Yuridis

14
c. Satgas Administrasi
d. Jawaban a, b dan c benar

62. Dalam hal peserta PTSL tidak atau belum mampu membayar BPHTB
maka yang bersangkutan harus membuat.
a. surat pernyataan tidak sanggup bayar BPHTB
b. surat pernyataan BPHTB terhutang
c. surat pengajuan bebas BPHTB
d. surat pengakuan BPHTB terhutang

63. Asas PTSL meliputi:


a. Asas sederhana, aman, terjangkau, mutakhir dan terbuka.
b. Asas sederhana, cepat, lancar, aman, adil, merata dan terbuka
serta akuntabel.
c. Asas sederhana, mudah, aman, adil dan merata.
d. Semua jawaban benar

64. Yang termasuk dalam kegiatan pemeliharaan data pendaftaran tanah


adalah:
a. Pengukuran , Pemetaan dan Pembukuan tanah
b. Pendaftaran perubahan dan pembebanan hak
c. Penerbitan sertipikat hak atas tanah
d. Semua jawaban benar

65. Pendaftaran tanah dilaksanakan berdasarkan asas sederhana,


aman, terjangkau, mutakhir dan terbuka. Asas-asas pendaftaran
tanah tersebut diatur dalam:
a. Pasal 2 PP No. 24 Th. 1997
b. Pasal 3 PP No. 24 Th. 1997
c. Pasal 2 PP No. 37 Th. 1998
d. Pasal 3 PP No. 37 Th. 1998

66. Sebelum mengajukan permohonan hak, pemohon harus menguasai


tanah yang dimohon dibuktikan dengan data yuridis dan data fisik
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Dalam hal tanah yang dimohon merupakan tanah kawasan
hutan, maka:

a. Pemohon harus terlebih dahulu memperoleh penunjukan berupa


perjanjian penggunaan tanah dari Pemegang Hak
b. Harus lebih dahulu dilepaskan dari statusnya sebagai kawasan
hutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
c. Pemohon harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari Menteri
d. Jawaban a, b dan c benar

15
67. Buku tanah adalah:
a. dokumen dalam bentuk daftar yang memuat data yuridis dan data
fisik suatu obyek pendaftaran tanah yang sudah ada haknya.
b. dokumen yang memuat data fisik suatu bidang tanah dalam
bentuk peta dan uraian.
c. dokumen dalam bentuk daftar yang memuat keterangan mengenai
penguasaan tanah dengan sesuatu hak atas tanah, atau hak
pengelolaan dan mengenai pemilikan hak milik atas satuan rumah
susun oleh orang perseorangan atau badan hukum tertentu
d. dokumen dalam bentuk daftar yang membuat identitas bidang
tanah dengan suatu

68. Surat ukur adalah:


a. dokumen dalam bentuk daftar yang memuat data yuridis dan data
fisik suatu obyek pendaftaran tanah yang sudah ada haknya.
b. dokumen yang memuat data fisik suatu bidang tanah dalam
bentuk peta dan uraian.
c. dokumen dalam bentuk daftar yang memuat keterangan mengenai
penguasaan tanah dengan sesuatu hak atas tanah, atau hak
pengelolaan dan mengenai pemilikan hak milik atas satuan rumah
susun oleh orang perseorangan atau badan hukum tertentu
d. dokumen dalam bentuk daftar yang membuat identitas bidang
tanah dengan suatu

69. Peta dasar pendaftaran adalah:


a. peta yang memuat titik-titik dasar teknik dan unsur-unsur
geografis, seperti sungai, jalan, bangunan dan batas fisik bidang-
bidang tanah.
b. peta yang menggambarkan bidang atau bidang-bidang tanah
untuk keperluan pembukuan tanah.
c. Peta yang memuat data yuridis dan data fisik suatu obyek
pendaftaran tanah yang sudah ada haknya.
d. Jawaban a, b dan c benar

70. Dalam pendaftaran hak pertama kali ada kewajiban pemohon untuk
memasang tanda batas yang akan diukur oleh petugas ukur dengan
persetujuan para tetangga batas. Istilah yang dikenal adalah :
a. Lex Specialis Derogat Legi Generalis
b. Contradicture Delimitatie
c. Contradicture Cultural
d. Jawaban a, b dan c salah

71. PPAT memiliki kewajiban untuk menyampaikan akta PPAT dan


dokumen-dokumen lain yang diperlukan untuk keperluan
pendaftaran peralihan hak yang bersangkutan kepada Kantor
Pertanahan, selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak

16
ditandatanganinya akta yang bersangkutan. Apabila PPAT terlambat
menyampaikan Akta PPAT dan dokumen-dokumennya kepada
Kantor Pertanahan maka :
a. Pendaftaran peralihan hak tetap harus dilaksanakan oleh Kepala
Kantor Pertanahan sesuai ketentuan yang berlaku dan kepada
PPAT yang bersangkutan diberitahukan tentang pelanggaran
ketentuan batas waktu penyerahan akta tersebut.
b. Pendaftaran peralihan hak tetap harus dilaksanakan oleh Kepala
Kantor Pertanahan setelah PPAT yang bersangkutan membuat
surat pernyataan keterlambatan
c. Pendaftaran peralihan hak tidak dapat dilakukan
d. Akta PPAT batal demi hukum

72. Pasal 111 Permen ATR/KBPN No. 16 Th. 2021 menentukan bahwa
permohonan pendaftaran peralihan hak atas tanah atau Hak Milik
Atas Satuan Rumah Susun karena pewarisan harus dilengkapi
dengan surat tanda bukti sebagai ahli waris. Berikut ini ketentuan
mengenai keterangan ahli waris yang benar, kecuali :

a. surat pernyataan ahli waris yang dibuat oleh para ahli waris
dengan disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi dan diketahui oleh
kepala desa/lurah dan camat tempat tinggal pewaris pada waktu
meninggal dunia;
b. akta keterangan hak mewaris dari Notaris yang berkedudukan di
tempat tinggal pewaris pada waktu meninggal dunia; atau
c. surat keterangan waris dari Balai Harta Peninggalan.
d. bagi warganegara Indonesia keturunan Tionghoa: akta keterangan
hak mewaris dari Notaris

73. Peraturan yang mengatur tentang Badan Pertanahan Nasional


adalah:
a. Perpres Nomor 47 Tahun 2020
b. Perpres Nomor 48 Tahun 2020
c. Permen ATR/Kepala BPN Nomor 16 Tahun 2020
d. Permen ATR/Kepala BPN Nomor 8 Tahun 2015

74. Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata


Ruang/Badan Pertanahan Nasional diatur melalui:
a. Perpres Nomor 47 Tahun 2020
b. Perpres Nomor 48 Tahun 2020
c. Permen ATR/Kepala BPN Nomor 16 Tahun 2020
d. Permen ATR/Kepala BPN Nomor 8 Tahun 2015

17
75. Sesuai yang diatur dalam Pasal 1 Peraturan Presiden Nomor 48
Tahun 2020, Badan Pertanahan Nasional adalah Lembaga
Pemerintah Non Kementerian yang dipimpin oleh Kepala dan
bertanggungjawab kepada :
a. Presiden
b. DPR
c. MPR
d. Presiden dan DPR

76. Peraturan yang mengatur tentang Kementerian Agraria dan Tata


Ruang adalah:
a. Perpres Nomor 47 Tahun 2020
b. Perpres Nomor 48 Tahun 2020
c. Permen ATR/Kepala BPN Nomor 16 Tahun 2020
d. Permen ATR/Kepala BPN Nomor 8 Tahun 2015

77. Ditjen III adalah:


a. Direktorat Jenderal Hubungan Hukum Keagrariaan
b. Direktorat Jenderal Hubungan Hukum Pertanahan
c. Direktorat Jenderal Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah
d. Direktorat Jenderal Penataan Agraria

78. Yang termasuk kedalam jabatan struktural eselon IIa adalah:


a. Sekretaris Jenderal, Direktur Jenderal, dan Inspektur Jenderal
b. Kepala Biro, Direktur, Inspektur, Kepala Pusat, Sekretaris
Direktorat Jenderal, dan Sekretaris Itjen
c. Kepala Bagian, Kepala Bidang, dan Kepala Subdirektorat
d. Kepala Subbagian, Kepala Subbidang, dan Kepala Seksi

79. Bagaimana kaitan tugas yang dilakukan oleh PPAT dengan tugas-
tugas yang dilaksanakan oleh BPN?
a. BPN menyelenggarakan pendaftaran tanah dan PPAT membuat
akta
b. Pendaftaran tanah diselenggarakan oleh BPN, yang
pelaksanaannya dilakukan oleh Kepala Kantor Pertanahan
dibantu oleh PPAT dan pejabat lain yang ditugaskan untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu
c. PPAT membuat akta tanah dan BPN mendaftarnya
d. BPN dan PPAT bersama-sama melaksanakan pendaftaran tanah

80. Sekretariat Jendral dalam Organisasi Kementerian Agraria dan Tata


Ruang/Badan Pertanahan Nasional memiliki tugas:
a. menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan,
dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit

18
organisasi di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
b. menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di
bidang perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
c. menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di
bidang survei, pengukuran, dan pemetaan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
d. menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di
bidang pengaturan, penetapan, dan pendaftaran hak tanah,
pembinaan Pejabat Pembuat Akta Tanah, serta pemberdayaan hak
atas tanah masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

81. Dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan


pertanahan, BPN telah menetapkan kebijakan layanan pertanahan
bergerak yang disebut:
a. PRONA
b. Redistribusi Tanah
c. Larasita
d. Konsolidasi Tanah

82. Lambang Kementerian ATR/BPN yang terbaru diatur dalam :


a. Keputusan Menteri ATR/KBPN No. 59/Kep-5.11/Iii/2017
b. Keputusan Menteri ATR/KBPN No.112/Kep4.1/IV/2017
c. Keputusan Menteri ATR/KBPN No. 69/Kep-2.11/IX/2016
d. Keputusan Menteri ATR/KBPN No. 31/Kep-3.11/II/2017

83. 4 (empat) butir padi dalam lambang Kementerian ATR BPN


memaknai atau melambangkan 4 (empat) tujuan Penataan
Pertanahan yang akan dan telah dilakukan Kementerian ATR/BPN
yaitu :
a. Kemakmuran, Keadilan, Keselarasan dan Kesejahteraan
b. Kemakmuran, Keadilan, Keberlanjutan dan Harmoni Sosial
c. Kejayaan, Kemakmuran, Keberlanjutan dan Harmoni Sosial
d. Kemakmuran, Kekayaan, Kejayaan dan Keberlanjutan

84. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Kementerian ATR/BPN


melakukan koordinasi dengan menteri yang mengurusi bidang:
a. Politik, Hukum, dan Keamanan
b. Perekonomian
c. Kesejahteraan
d. Pembangunan

19
85. Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Yang Mengatur Tentang Penanganan dan
Penyelesaian Kasus Pertanahan adalah:
a. Permen ATR/Ka.BPN No. 11 Th. 2016
b. Permen ATR/Ka.BPN No. 21 Th. 2020
c. Permen ATR/Ka.BPN No. 6 Th. 2018
d. Permen ATR/Ka.BPN No. 20 Th. 2018

86. Dibawah ini adalah peraturan yang menjadi ketentuan pelaksanaan


dari PP 37 Tahun 1998 :
a. Pasal 5 ayat (2) UUD NRI 1945
b. UU No. 4 Tahun 1996
c. Peraturan Kepala BPN No. 1 Tahun 2006
d. Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 1988

87. Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Th. 2016 tentang


Perubahan Peraturan Pemerintah No. 37 Th. 1998 tentang Peraturan
Jabatan PPAT, seorang PPAT dapat merangkap sebagai Notaris
dengan syarat di tempat kedudukan dan daerah kerja yang sama
dengan Kantor PPAT, dan dilarang merangkap jabatan atau profesi
sebagai:
a. Konsultan atau penasehat hukum, pengacara atau advokat
b. Pegawai Negeri, atau Pegawai Badan Usaha Milik Negara/Daerah,
Pegawai swasta
c. Pimpinan pada sekolah, perguruan tinggi negeri, atau perguruan
tinggi swasta;
d. Jawaban a, b dan c benar

88. Kewajiban PPAT setelah melaksanakan pengangkatan sumpah


jabatan PPAT adalah:
a. Menyampaikan alamat kantor, contoh tanda tangan, paraf dan
teraan cap/stempel jabatannya kepada Kepala wilayah BPN
Propinsi dan Kepala Kantor Pertanahan Kab/Kota di daerah
kerjanya
b. Melaksanakan Jabatan sebagai PPAT secara nyata sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
c. Membebaskan uang jasa kepada orang yang tidak mampu, yang
dibuktikan secara sah
d. Jawaban a dan b benar

89. Perbuatan Hukum tertentu yang menjadi tugas pokok dan


kewenangan Pejabat Pembuat Akta Tanah sebagaimana tersebut
dalam Peraturan Jabatan PPAT, adalah:
a. Jual beli, tukar menukar, hibah, pembagian hak bersama,
pemindahan kedalam perusahaan (inbreng), pemberian hak guna

20
bangunan/hak pakai atas tanah hak milik, pemberian hak
tanggungan dan pemberian kuasa membebankan hak tanggungan
b. Jual beli, tukar menukar, hibah, pembagian hak bersama,
pemasukan kedalam perusahaan (inbreng), pemberian hak guna
bangunan/hak pakai atas tanah hak milik, pembebanan hak
tanggungan dan pemberian kuasa membebankan hak tanggungan
c. Jual beli, tukar menukar, hibah, pembagian hak bersama,
pemasukan kedalam perusahaan (inbreng), pemberian hak guna
bangunan/hak pakai atas tanah hak milik, pemberian hak
tanggungan dan pemberian kuasa membebankan hak tanggungan
d. Jual beli, tukar menukar, hibah, pembagian harta bersama,
pemasukan kedalam perusahaan (inbreng), pemberian hak guna
bangunan/hak pakai atas tanah hak milik, pemberian hak
tanggungan dan pemberian kuasa membebankan hak tanggungan

90. Kewajiban dan larangan setelah diangkat sebagai PPAT, sebelum


menjalankan jabatan sebagai PPAT antara lain :
a. Wajib melapor mengenai pengangkatannya sebagai PPAT, kepada
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten /Kota dalam jangka waktu
3 (tiga ) bulan
b. Wajib mengangkat sumpah jabatan di hadapan Kepala Kantor
Pertanahan Kabupaten/Kota di daerah kerja PPAT yang
bersangkutan
c. Larangan bagi PPAT sebelum pengangkatan sumpah jabatan
adalah melaksanakan jabatan sebagai PPAT, karena akta yang
dibuat oleh PPAT yang belum mengangkat sumpah adalah tidak
sah
d. Jawaban a, b, dan c benar

91. Tugas pokok dan fungsi Pejabat Pembuat Akta Tanah adalah :
a. Membantu Kepala Kantor Pertanahan dalam melakukan sebagian
kegiatan pendaftaran tanah, mempunyai kewenangan membuat 6
akta perbuatan hukum
b. Membantu Kepala Kantor Pertanahan dalam melakukan sebagian
kegiatan pendaftaran tanah, mempunyai kewenangan membuat 8
akta perbuatan hukum
c. Membantu Kepala Kantor Wilayah BPN dalam melakukan
sebagian kegiatan pendaftaran tanah, mempunyai kewenangan
membuat 8 akta perbuatan hukum
d. Semua jawaban benar

92. Kewajiban PPAT sebelum pembuatan akta mengenai perbuatan


hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Peraturan Pemerintah
Nomor 37 Tahun 1998, adalah :

21
a. Melakukan pemeriksaan kesesuaian/keabsahan sertipikat dan
catatan lain pada Kantor Pertanahan setempat letak objek
perbuatan hukumnya
b. Tidak perlu melakukan pemeriksaan kesesuaian/keabsahan
sertipikat dan catatan lain apabila pada sertipikat tersebut sudah
dilakukan oleh PPAT lain pada hari yang sama
c. Melakukan pemeriksaan sertipikat khusus untuk tanah dengan
luasan tertentu
d. Melakukan pemeriksaan kesesuaian sertipikat hanya untuk
perbuatan hukum tertentu

93. PPAT diangkat dan diberhentikan oleh:


a. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
b. Menteri Agraria dan Tata Ruang
c. Kepala Kantor Wilayah BPN
d. Bupati/Walikota

94. Syarat untuk dapat diangkat sebagai PPAT adalah:


a. Kewarganegaraan Indonesia
b. Berusia sekurang-kurangnya 22 tahun
c. Belum pernah dihukum penjara karena melakukan kejahatan
berdasar keputusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap
d. Jawaban a, b dan c benar

95. Pengaturan mengenai Uang Jasa PPAT diatur dalam:


a. Permen ATR/KBPN No. 5 Th. 2020
b. Permen ATR/KBPN No. 9 Th. 2019
c. Permen ATR/KBPN No. 23 Th. 2021
d. Permen ATR/KBPN No. 33 Th. 2021

96. Uang Jasa PPAT didasarkan pada nilai ekonomis yang ditentukan
dari harga transaksi setiap akta. Untuk transaksi sebesar Rp.
750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah) maka uang jasa
PPAT adalah sebesar:
a. 1%
b. 0.75 %
c. 0.5 %
d. 0.25 %

97. PPAT dan PPAT Sementara yang memungut uang jasa melebihi
ketentuan yang berlaku dikenakan sanksi pelanggaran
pemberhentian sementara paling lama:
a. 1 (satu) bulan

22
b. 2 (dua) bulan
c. 3 (tiga) bulan
d. 6 (enam) bulan.

98. Akta PPAT dibuat dalam bentuk asli dalam 2 lembar, yaitu :
a. Lembar pertama sebanyak 2 rangkap disimpan oleh PPAT yang
bersangkutan
b. Lembar pertama atau lembar kedua sebanyak 2 rangkap disimpan
oleh PPAT yang bersangkutan
c. Lembar pertama 1 rangkap disimpan di kantor PPAT dan lembar
kedua sebanyak 1 rangkap disampaikan ke Kantor Pertanahan
d. Lembar pertama dan kedua sebanyak 2 rangkap disampaikan ke
Kantor Pertanahan

99. Bentuk dan ukuran papan nama jabatan PPAT dibuat dalam ukuran:
a. 100 x 40 cm atau 150 x 60 cm atau 200 x 80 cm
b. 100 x 45 cm atau 150 x 65 cm atau 200 x 85 cm
c. 100 x 50 cm atau 150 x 70 cm atau 200 x 90 cm
d. 100 x 55 cm atau 150 x 75 cm atau 200 x 95 cm

100. Stempel untuk PPAT Khusus dibuat dalam ukuran sebagai


berikut:
a. Bulatan luar dengan garis tengah 3 ½ cm, dibuat dalam garis
lingkar rangkap yang sebelah luar agak menebal sedangkan yang
di dalam dengan garis lebih tipis dan bergaris tengah lebih kecil.
Jarak antara kedua bulatan adalah 1 mm. bulatan dalam dengan
garis tengah 2 cm, dibuat dengan garis lingkar tunggal.
b. Di antara bulatan luar dan dalam, di bagian tengah bawah
terdapat 2 (dua) lukisan bintang bersudut 5 (lima) dengan ukuran
garis tengah 3 mm. Dalam ruang bulatan terdapat ruang yang
dibatasi oleh 2 (dua) garis lurus mendatar sejajar dengan jarak
satu sama lain 1½ cm yang ditulis dengan huruf kapital tulisan
PPAT Khusus
c. Menggunakan stempel Kantor Pertanahan
d. Jawaban a dan b benar

101. PPAT yang tidak membacakan akta yang dibuatnya dihadapan


para pihak, merupakan :
a. Pelanggaran berat
b. Pelanggaran ringan
c. Sanksi administrasi
d. Bukan pelanggaran

102. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2016 dan


penjelasannya, pelanggaran ringan dikenakan karena hal sebagai
berikut kecuali :

23
a. Memungut uang jasa melebihi ketentuan peraturan perundang-
undangan
b. Tidak menyampaikan laporan bulanan mengenai akta yang
dibuatnya
c. Merangkap jabatan
d. Membuat akta PPAT tanpa dihadiri oleh para pihak

103. Pasal 33 PP No. 24 Th. 2016 menyatakan bahwa Menteri


melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan
tugas PPAT. Mengenai tata cara pembinaan dan pengawasan diatur
lebih lanjut dengan Peraturan Menteri. Peraturan Menteri Tentang
Pembinaan dan Pengawasan PPAT yang dimaksud adalah:
a. Permen ATR/Ka.BPN No. 2 Th. 2018
b. Permen ATR/Ka.BPN No. 6 Th. 2018
c. Permen ATR/Ka.BPN No. 8 Th. 2018
d. Permen ATR/Ka.BPN No. 20 Th. 2018

104. Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap


PPAT, Menteri Agraria dan Tata Ruang dapat membentuk lembaga:
a. Dewan Pembina dan Pengawas PPAT
b. Dewan Kehormatan PPAT
c. Majelis Kehormatan PPAT
d. Majelis Pembina dan Pengawas PPAT

105. PPAT yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Wilayah Badan


Pertanahan Nasional untuk menerima protokol yang berhenti
menjabat sebagai PPAT tidak bersedia menerima protokol tersebut,
dikenakan sanksi:
a. Pemberhentian sementara paling lama 6 bulan
b. Pemberhentian sementara paling lama 3 bulan
c. Pemberhentian sementara paling lama 2 bulan
d. Pemberhentian sementara paling lama 1 Tahun

106. PPAT yang berhenti menjabat sebagai PPAT karena daerah pindah
daerah kerjanya dan tidak menyerahkan protokol PPAT kepada PPAT
lain di daerah kerjanya, sanksinya adalah:
a. Pemberhentian sementara paling lama 6 bulan
b. Pemberhentian sementara sampai berkantor di daerahnya pindah
c. Pemberhentian sementara sampai diserahkannya protokol
d. Pemberhentian sementara sampai sampai berkantor di daerah
kerjanya

107. Perbuatan lain yang menurut Menteri, Kepala Kantor Wilayah


BPN, Kepala Kantor Pertanahan, MPPP, MPW, MPPD yang dapat
dikualifikasikan sebagai pelanggaran aturan dan kode etik,
sanksinya berupa:

24
a. Teguran Tertulis
b. Sanksi administrasi
c. Sanksi dan Kode Etik
d. Sanksi Etika dan Profesi

108. Peraturan Menteri yang mengatur tentang Tata Cara Ujian,


Magang, Pengangkatan, Pengangkatan Kembali, Dan Perpanjangan
Masa Jabatan PPAT adalah:
a. Permen ATR/Ka.BPN No. 2 Th. 2018
b. Permen ATR/Ka.BPN No. 6 Th. 2018
c. Permen ATR/Ka.BPN No. 8 Th. 2018
d. Permen ATR/Ka.BPN No. 20 Th. 2018

109. Pejabat Pembuat Akta Tanah, selanjutnya disebut PPAT, adalah:


a. Pejabat umum yang diberi wewenang untuk membuat akta-akta
otentik mengenai perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas
tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun.
b. Pejabat umum yang diberi kewenangan untuk membuat akta-
akta otentik mengenai perbuatan hukum tertentu mengenai hak
atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun.
c. Pejabat umum yang memiliki wewenang untuk membuat akta-
akta otentik mengenai perbuatan hukum tertentu mengenai
mengenai hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah
Susun.
d. Pejabat umum yang diberi kewenangan untuk membuat akta-
akta otentik tertentu mengenai perbuatan hukum tertentu
mengenai hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah
Susun.

110. Dalam masa peralihan karena terjadi pemekaran wilayah yang


mengakibatkan terjadinya perubahan daerah kerja PPAT, maka :
(1) PPAT berwenang membuat akta mengenai hak atas tanah atau
hak milik atas satuan rumah susun di tempat kedudukan yang
lama
(2) PPAT berwenang membuat akta mengenai hak atas tanah atau
hak milik atas satuan rumah susun di tempat kedudukan yang
baru
(3) PPAT tidak berwenang membuat akta mengenai hak atas tanah
atau hak milik atas satuan rumah susun di tempat kedudukan
yang lama
(4) PPAT tidak berwenang membuat akta mengenai hak atas tanah
atau hak milik atas satuan rumah susun di tempat kedudukan
yang baru
Jawaban yang paling tepat adalah :
a. Jawaban (1) dan (2) benar
b. Jawaban (1) dan (3) benar
25
c. Jawaban (2) dan (4) benar
d. Semua jawaban benar

111. Salah satu syarat untuk dapat diangkat menjadi PPAT adalah telah
menjalani magang atau nyata-nyata telah bekerja sebagai
karyawan pada kantor PPAT paling sedikit 1 (satu) tahun, setelah
lulus pendidikan kenotariatan. Kriteria PPAT yang dapat menjadi
tempat magang adalah:
a. PPAT dengan masa kerja paling sedikit 5 (lima) tahun; atau telah
menerbitkan paling sedikit 100 (seratus) akta.
b. PPAT dengan masa kerja paling sedikit 5 (lima) tahun; atau telah
menerbitkan paling sedikit 80 (delapan puluh) akta.
c. PPAT dengan masa kerja paling sedikit 5 (lima) tahun; atau telah
menerbitkan paling sedikit 60 (enam puluh) akta.
d. PPAT dengan masa kerja paling sedikit (lima) tahun; atau telah
menerbitkan paling sedikit 50 (lima puluh) akta.

112. Organisasi PPAT dan PPAT serta Kode Etik Profesi PPAT, diatur
dalam:
a. Pasal 68 Peraturan Kepala BPN RI No. 1 Tahun 2006
b. Pasal 69 PP Nomor. 37 Tahun 1998
c. Pasal 69 Peraturan Kepala BPN RI No. 1 Tahun 2006
d. Pasal 69 Peraturan Kepala BPN RI No.3 Tahun 1997

113. Kode Etik PPAT ditetapkan berdasarkan :


a. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2016
b. Keputusan Menteri Agraria & Tata Ruang Kepala Badan
Pertanahan Nasional No.112/Kep4.1/IV/2017
c. Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 8 Tahun 2015
d. Keputusan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 59/Kep-
5.11/Iii/2017

114. Tidak membantu permufakatan jahat dan tidak membuat akta


sebagai permufakatan jahat serta memberikan keterangan yang
benar di dalam akta, merupakan peranan PPAT dalam:
a. Pemberdayaan Masyarakat.
b. Mencegah terjadinya sengketa, konflik dan perkara pertanahan.
c. Sosialisasi peraturan perundang-undangan pertanahan.
d. Pemeliharaan Data Pendaftaran Tanah.

115. Termasuk pelanggaran Kode Etik, kecuali:


(1)Menerima permintaan untuk membuat akta yang rancangannya
telah disiapkan PPAT lain. (Pelanggaran Pasal 4 huruf i Kode Etik)

26
(2) Menggunakan rumusan yang terdapat dalam akta yang telah
menjadi milik klien yang dibuat oleh atau dihadapan PPAT lain.
(Pengecualian Pasal 5 huruf d Kode Etik)
(3)Menjadi alat pihak lain untuk semata-mata menandatangani akt
buatan orang lain sebagai akta yang dibuat oleh atau di hadapan
PPAT yang bersangkutan. (Pelanggaran Pasal 4 huruf o Kode Etik)
(4)Menggunakan kalimat atau pasal yang terdapat dalam akta yang
telah menjadi milik klien yang dibuat oleh atau di hadapan PPAT
lain. (Pengecualian Pasal 5 huruf d Kode Etik)

a. hanya 1 dan 3 yang benar


b. hanya 2 dan 4 yang benar
c. hanya 4 yang benar
d. 1, 2, 3, 4 benar

116. Termasuk pelanggaran Kode Etik, kecuali:


(1) Pengiriman kartu pribadi yang berisi ucapan ikut berduka cita
yang bersifat pribadi
(2) Pengiriman kartu pribadi yang berisi ucapan selamat pada
kesempatan keagamaan yang bersifat pribadi
(3) Pengiriman kartu pribadi yang berisi ucapan selamat pada
kesempatan adat yang bersifat pribadi
(4) Pengiriman kartu pribadi yang berisi ucapan selamat ulang
tahun yang bersifat pribadi

a. hanya 1 dan 3 yang benar


b. hanya 1, 2 dan 3 yang benar
c. hanya 4 yang benar
d. 1, 2, 3, 4 benar

117. Penjatuhan sanksi-sanksi terhadap angota IPPAT yang melakukan


pelanggaran Kode Etik disesuaikan dengan:
(1) Kualitas pelanggaran
(2) Tingkat pendidikan pelanggar
(3) Kualitas pelanggaran
(4) Senioritas pelanggar

a. hanya 1 dan 3 yang benar


b. hanya 1, 2 dan 3 yang benar
c. hanya 4 yang benar
d. 1, 2, 3, 4 benar

118. Seorang PPAT marah kepada Pejabat BPN karena proses penerbitan
sertipikat yang diajukan berjalan sangat lambat dan dikenai biaya
tambahan yang belum jelas pertanggung jawabannya.

27
a. Bukan pelanggaran Kode Etik karena kesalahan ada pada pihak
BPN
b. Bukan pelanggaran Kode Etik karena Pejabat BPN diduga
melakukan pungli
c. Termasuk pelanggaran Kode Etik karena PPAT wajib bersikap
ramah terhadap setiap Pejabat
d. Bukan pelanggaran Kode Etik karena merupakan salah satu
kewajiban PPAT

119. Pelanggaran Kode Etik mencakup :


(1) Pelanggaran hal-hal yang tersurat dalam Kode Etik
(2) Pelanggaran hal-hal yang tersirat dalam Kode Etik
(3) Semua jenis perbuatan yang dapat menurunkan harkat dan
martabat jabatan PPAT
(4) Semua jenis perbuatan untuk menjaga dan memelihara cita dan
wibawa PPAT

a. hanya 1 dan 3 yang benar


b. hanya 3 yang benar
c. hanya 4 yang benar
d. hanya 1, 2 dan 3 benar

120. Seorang klien merasa tidak puas dengan biaya pembuatan akta dan
kemudian membawa rancangan akta yang sudah disiapkan
sebelumnya tetapi tidak jadi diselesaikan. Seorang PPAT kemudian
menerima permintaan dari klien tersebut untuk membuat akta yang
rancangannya telah disiapkan oleh PPAT lain. PPAT tersebut
kemudian meminta izin kepada PPAT yang menyiapkan akta
tersebut untuk digunaka sesuai kebutuhan klien.
(1) Tidak melanggar Kode Etik karena akta yang tidak jadi tersebut
adalah milik klien
(2) Tidak melanggar Kode Etik karena klien datang dengan
keinginan sendiri dan tidak dibujuk untuk berpindah PPAT
(3) Tidak melanggar Kode Etik apabila PPAT sebelumnya sudah
memberikan izin untuk menggunakan rancangan akta tersebut
(4) Tidak melanggar Kode Etik apabila PPAT tersebut berada pada
wilayah kerja yang sama

a. hanya 2 dan 3 yang benar


b. hanya 2 dan 4 yang benar
c. hanya 1, 2 dan 3 yang benar
d. 1, 2, 3, 4 benar

121. Seorang PPAT menemukan kesalahan substansial dalam akta yang


dibuat oleh PPAT yang lain yang dapat membahayakan baik PPAT
yang membuat dan juga kliennya. Yang wajib dilakukan PPAT yang
menemukan kesalahan tersebut adalah :
28
(1) Memberitahukan kesalahan dalam akta tersebut secara
menggurui
(2) Mempersalahkan akta yang dibuat oleh PPAT sejawat tersebut
(3) Memberikan penjelasan mengenai hal-hal yang salah tersebut
secara menggurui
(4) Memberikan penjelasan mengenai cara memperbaiki kesalahan-
kesalahan tersebut

a. hanya 1 dan 3 yang benar


b. hanya 2 dan 3 yang benar
c. hanya 1, 2 dan 3 yang benar
d. hanya 4 yang benar

122. Majelis Kehormatan adalah:


a. Suatu badan atau lembaga yang mewakili Menteri yang
mempunyai tugas dan/atau kewajiban untuk melakukan:
pembinaan, pengawasan dan penertiban maupun pembenahan,
serta mempunyai kewenangan untuk memanggil, memeriksa dan
menjatuhkan putusan, sanksi atau hukuman kepada anggota
perkumpulan IPPAT yang melakukan pelanggaran Kode Etik;
b. Suatu badan atau lembaga yang mandiri dan bebas dari
keberpihakan dalam perkumpulan INI yang mempunyai tugas
dan/atau kewajiban untuk melakukan: pembinaan, pengawasan
dan penertiban maupun pembenahan, serta mempunyai
kewenangan untuk memanggil, memeriksa dan menjatuhkan
putusan, sanksi atau hukuman kepada anggota perkumpulan INI
yang melakukan pelanggaran Kode Etik;
c. Suatu badan atau lembaga yang mandiri dan bebas dari
keberpihakan dalam perkumpulan IPPAT yang mempunyai tugas
dan/atau kewajiban untuk melakukan: pembinaan, pengawasan
dan penertiban maupun pembenahan, serta mempunyai
kewenangan untuk memanggil, memeriksa dan menjatuhkan
putusan, sanksi atau hukuman kepada anggota perkumpulan
IPPAT yang melakukan pelanggaran Kode Etik;
d. Majelis yang diberi kewenangan oleh Menteri untuk melakukan
pembinaan dan pengawasan terhadap PPAT.

123. Alat Kelengkapan Perkumpulan Yang Berwenang untuk melakukan


pemeriksaan dan penjatuhan sanksi kepada PPAT yang melakukan
pelanggaran adalah:
a. Majelis Kehormatan Daerah pada tingkat pertama
b. Majelis Kehoromatan Wilayah pada tingkat banding
c. Majelis Kehormatan Pusat pada tingkat banding dan terakhir
serta bersifat final
d. Jawaban a dan c benar

29
124. Pengenaan sanksi schorsing (pemecatan sementara), demikian juga
sanksi onzetting (pemecatan) maupun pemberhentian dengan tidak
hormat sebagai anggota perkumpulan IPPAT wajib diberitahukan
oleh Pengurus Pusat kepada:
a. Menteri/instansi yang berwenang dengan tembusan kepada
Mahkamah Agung
b. Pengadilan Tinggi sesuai wilayah jabatan PPAT
c. Pengadilan Negeri sesuai daerah kerja PPAT
d. Jawaban a, b dan c benar

125. Ruang yang berada di atas permukaan Tanah yang digunakan


untuk kegiatan tertentu yang penguasaan, pemilikan, penggurlaan
dan pemanfaatannya terpisah dari penguasaan, pemilikan,
penggunaan, dan pemanfaatan pada bidang Tanah adalah
pengertian dari:
a. Permukaan Bumi
b. Ruang Atas Tanah
c. Ruang Bawah Tanah
d. Tanah Terlantar

126. Tanah Telantar adalah:


a. Tanah hak, Tanah Hak Pengelolaan, atau Tanah yang diperoleh
berdasarkan dasar penguasaan atas Tanah yang sengaja tidak
diusahakan, tidak dipergunakan, tidak dimanfaatkan, atau tidak
dipelihara.
b. Tanah yang sudah berubah dari bentuk asalnya karena peristiwa
alam dan tidak dapat diidentifikasi lagi sehingga tidak dapat
difungsikan, digunakan, dan dimanfaatkan sebagaimana
mestinya.
c. Tanah yang Tanah yang tidak dilekati suatu hak atas tanah
d. Tanah yang berada di wilayah penguasaan masyarakat hukum
adat yang menurut kenyataannya masih ada dan tidak dilekati
dengan sesuatu Hak Atas Tanah.

127. Konversi hak atas tanah adalah:


a. penetapan Pemerintah yang memberikan suatu Hak Atas Tanah
di atas Tanah Negara atau di atas Hak Pengelolaan.
b. pemberian hak atas sebidang tanah kepada perorangan atau
badan hukum atau kepada beberapa orang atau badan hukum
secara bersama sebagai penerima hak bersama yang dilakukan
dengan 1 (satu) penetapan pemberian hak.
c. penyesuaian hak-hak atas tanah yang pernah tunduk kepada
sistem hukum lama yaitu: hak-hak tanah menurut kitab

30
undang-undang Hukum Perdata Barat dan tanah-tanah yang
tunduk kepada Hukum Adat untuk masuk dalam sistem hak-
hak tanah menurut ketentuan UUPA.
d. Semua jawaban benar

128. Dalam hal PPAT membuat akta berdasarkan perjanjian pengikatan


jual beli yang di buat di hadapan Notaris dengan tempat kedudukan
yang tidak sesuai dengan letak tanah yang diperjanjikan maka PPAT
wajib meneliti kelengkapan dokumen dengan menerapkan asas
kehati-hatian untuk:
a. Dijadikan dasar pendaftaran
b. melindungi pemilik sebenarnya
c. mengurangi konflik di bidang pertanahan.
d. Jawaban b dan c benar

129. Pada Pasal 96 PP No. 18 Th. 2021 ditentukan bahwa alat bukti
tertulis Tanah bekas milik adat yang dimiliki oleh perorangan wajib
didaftarkan dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun sejak
berlakunya Peraturan Pemerintah ini. Apabila jangka waktu
tersebut berakhir maka alat bukti tertulis tanah bekas milik adat
tersebut:
a. Dinyatakan tidak berlaku
b. Tidak dapat digunakan sebagai alat pembuktian Hak Atas
Tanah
c. Hanya sebagai petunjuk dalam rangka Pendaftaran Tanah.
d. Semua jawaban benar

130. Pada kegiatan pendaftaran tanah dimungkinkan untuk ditetapkan


adanya batas sementara. Adapun alasan ditetapkan batas
sementara adalah:
a. Tanah terlalu luas
b. Belum diperolehnya kesepakatan batas atau ketidakhadiran
pemegang hak atas tanah yang bersangkutan.
c. batas tanah hilang
d. Semua jawaban benar

131. UU No. 56 Prp. Th. 1960 menentukan bahwa kepemilikan tanah


absentee oleh PNS terbatas pada pemilikan tanah pertanian sampai
seluas …… dari luas maksimum yang ditentukan untuk daerah
yang bersangkutan.
a. 1/2
b. 1/4
c. 1/5
d. 2/5

31
132. Pada Pasal 4 PP No. 37 Th. 1998 ditentukan bahwa PPAT dapat
membuat akta mengenai beberapa hak atas tanah dan Hak Milik
Atas Satuan Rumah Susun yang tidak semuanya terletak di dalam
daerah kerjanya. Akta yang dimaksud tersebut adalah:
a. Akta Jual Beli, APHT dan SKMHT
b. Akta tukar menukar, akta pemasukan ke dalam perusahaan dan
akta pembagian hak bersama
c. Akta Inbreng dan APHT
d. Akta Hibah dan Akta Pembagian Hak Bersama

133. Yang bukan termasuk protokol PPAT adalah :


a. Akta asli lembar kedua PPAT yang bersangkutan
b. Akta asli lembar pertama yang dibuat oleh PPAT yang
bersangkutan
c. Daftar akta PPAT, warkah pendukung akta
d. Arsip laporan, agenda dan surat-surat lainnya

134. Hak seorang PPAT antara lain adalah cuti, apabila saudara telah
diangkat sebagai PPAT dan telah menjalankan jabatan secara nyata,
untuk dapat melaksanakan cuti sesuai ketentuan syaratnya
a. Untuk cuti tahunan dan karena alasan penting PPAT yang baru
diangkat dan diangkat kembali harus sudah membuka kantor
PPAT paling kurang 3 (tiga) tahun
b. Untuk cuti tahunan dan karena alasan penting PPAT yang baru
diangkat dan diangkat kembali harus sudah membuka kantor
PPAT paling kurang 1 (satu) tahun
c. Untuk sakit atau melahirkan untuk jangka waktu menurut
keterangan dari dokter yang berwenang
d. Jawaban a dan c benar

135. Permohonan cuti PPAT diajukan secara tertulis kepada pejabat yang
berwenang. Untuk permohonan cuti selama 8 (delapan) bulan
diajukan kepada:
a. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota setempat
b. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
c. Menteri
d. Semua jawaban benar

136. Pengaturan mengenai Hak Tanggungan Elektronik yang saat ini


berlaku diatur dalam
a. Permen ATR/KBPN No. 5 Th. 2020
b. Permen ATR/KBPN No. 9 Th. 2019
c. Permen ATR/KBPN No. 1 Th. 2021
d. Permen ATR/KBPN No. 23 Th. 2021

32
137. Pelayanan HT-el adalah:
a. serangkaian proses pelayanan hak tanggungan dalam rangka
pemeliharaan data pendaftaran tanah yang diselenggarakan
melalui sistem elektronik yang terpusat.
b. serangkaian proses pelayanan hak tanggungan dalam rangka
pemeliharaan data pendaftaran tanah yang diselenggarakan
melalui sistem elektronik yang terintegrasi.
c. serangkaian proses pelayanan hak tanggungan dalam rangka
pemeliharaan data fisik pendaftaran tanah yang diselenggarakan
melalui sistem elektronik yang terintegrasi.
d. serangkaian proses pelayanan hak tanggungan dalam rangka
pemeliharaan data yuridis pendaftaran tanah yang
diselenggarakan melalui sistem elektronik yang terintegrasi.

138. Jenis Pelayanan HT-el yang dapat diajukan melalui Sistem HT-el
meliputi sebagai berikut, kecuali:
a. Pendaftaran Hak Tanggungan
b. Pendaftaran Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan
c. Peralihan Hak Tanggungan dan perubahan nama Kreditor
d. Penghapusan Hak Tanggungan dan perbaikan data.

139. Hasil Pelayanan HT-el berupa Dokumen Elektronik yang diterbitkan


oleh Sistem HT-el, meliputi:
a. Sertipikat HT-el
b. catatan Hak Tanggungan pada buku tanah hak atastanah atau
Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun
c. catatan Hak Tanggungan pada Sertipikat Hak Atas Tanah atau
Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun
d. Semua jawaban benar

140. Pengaturan mengenai Badan Bank Tanah diatur dalam:


a. Peraturan Pemerintah No. 13 Th. 2021
b. Peraturan Pemerintah No. 16 Th. 2021
c. Peraturan Pemerintah No. 18 Th. 2021
d. Peraturan Pemerintah No. 64 Th. 2021

141. Badan Bank Tanah adalah:


a. Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Presiden.
b. Badan khusus (sui generis) yang merupakan badan hukum
Indonesia yang dibentuk oleh pemerintah pusat yang diberi
kewenangan khusus untuk mengelola tanah.
c. Panitia yang mempunyai tugas melaksanakan pemeriksaan,
penelitian dan pengkajian Data Fisik maupun Data Yuridis dalam
rangka penyelesaian permohonan Penetapan Hak Pengelolaan,

33
Pemberian Hak Milik, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai, serta
penegasan konversi/pengakuan Hak Atas Tanah.
d. Petugas yang mempunyai tugas melaksanakan pemeriksaan,
penelitian dan pengkajian Data Fisik maupun Data Yuridis dalam
rangka penyelesaian permohonan Pemberian Hak Atas Tanah yang
berasal dari tanah yang sudah pernah terdaftar termasuk Hak
Atas Tanah di atas tanah Hak Pengelolaan, serta Perpanjangan
dan Pembaruan Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai dengan
jangka waktu.

142. Susunan Badan Bank Tanah terdiri atas:


a. Direksi, Dewan Komisaris dan Rapat Umum Pemegang Saham
b. Komite, Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana
c. Pembina, Pengurus dan Pengawas
d. Rapat Anggota, Pengurus dan Pengawas

143. Untuk pemenuhan sifat otentik dari akta PPAT maka:


a. Pembacaan akta PPAT dapat diwakili oleh staff PPAT
b. Akta dapat dibaca sendiri oleh para pihak jika para pihak
menghendaki
c. Pembacaan akta dilakukan sendiri oleh PPAT, Penandatanganan
para pihak, saksi dan oleh PPAT, dilakukan segera setelah
pembacaan akta dimaksud.
d. Semua jawaban benar

144. Untuk keperluan pelantikan dan pengangkatan sumpah jabatan


PPAT, calon PPAT wajib melapor kepada Kepala Kantor Pertanahan
setempat paling lambat ….. setelah menerima keputusan
pengangkatan.
a. 1 (satu) bulan
b. 2 (dua) bulan
c. 3 (tiga) bulan
d. 6 (enam) bulan

145. PPAT dijatuhi sanksi Pemberhentian Sementara selama 6 (enam)


bulan karena:
a. PPAT tidak melakukan pemeriksaan pada Kantor Pertanahan
mengenai kesesuaian sertipikat hak atas tanah atau Hak Milik
Atas Satuan Rumah Susun dengan daftar-daftar yang ada di
Kantor Pertanahan sebelum pembuatan akta
b. Melanggar sumpah jabatan
c. PPAT yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional untuk menerima protokol yang berhenti
menjabat sebagai PPAT tidak bersedia menerima protokol PPAT
tersebut
d. Jawaban a dan c benar

34
146. Yang berhak dan berwenang untuk memberikan sosialisasi
seperlunya kepada masyarakat tentang seluk-beluk dan hal-ikhwal
Kode Etik PPAT adalah:
a. Pengurus Pusat
b. Majelis Kehormatan Pusat
c. Alat perlengkapan yang lain dari Perkumpulan IPPAT atau
anggota perkumpulan IPPAT yang ditunjuk dengan cara yang
dipandang baik oleh organisasi
d. Semua jawaban benar

147. Terhadap sanksi schorsing (pemberhentian sementara) atau


onzetting (pemecatan) dari keanggotaan perkumpulan IPPAT, maka
sebelum sanksi itu diputuskan, Majelis Kehormatan Daerah wajib
berkonsultasi terlebih dahulu dengan:
a. Pengurus Daerah
b. Pengurus Wilayah
c. Pengurus Pusat
d. Menteri

148. Tanah Ulayat adalah:


a. Tanah yang berada di wilayah penguasaan masyarakat hukum
adat yang menurut kenyataannya masih ada dan tidak dilekati
dengan sesuatu Hak Atas Tanah.
b. Tanah hak, Tanah Hak Pengelolaan, atau Tanah yang diperoleh
berdasarkan dasar penguasaan atas Tanah yang sengaja tidak
diusahakan, tidak dipergunakan, tidak dimanfaatkan, atau tidak
dipelihara.
c. Tanah yang sudah berubah dari bentuk asalnya karena peristiwa
alam dan tidak dapat diidentifikasi lagi sehingga tidak dapat
difungsikan, digunakan, dan dimanfaatkan sebagaimana
mestinya.
d. Tanah yang Tanah yang tidak dilekati suatu hak atas tanah

149. Apabila menurut hasil pembicaraan dalam sidang Majelis


Kehormatan Daerah ternyata ada dugaan kuat terhadap
pelanggaran Kode Etik, maka, Majelis Kehormatan Daerah
berkewajiban memanggil anggota perkumpulan IPPAT yang diduga
melanggar tersebut dengan surat tercatat untuk didengar
keterangannya dan diberi kesempatan untuk membela diri dalam
waktu:
a. 5 (lima) hari setelah tanggal sidang
b. 7 (tujuh) hari setelah tanggal sidang
c. 10 (sepuluh) hari setelah tanggal sidang
d. 14 (empat belas) hari setelah tanggal sidang

35
150. Dalam perkembangan pelaksanaan tugas jabatan PPAT, PPAT
diperbolehkan untuk menyiapkan dan membuat formulir akta
sendiri dengan ketentuan bentuknya harus sesuai dengan
ketentuan :
a. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun
1999
b. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 8 Tahun
2012
c. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun
2006
d. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun
2012

151. Akta yang telah ditandatangani dengan sempurna oleh para


penghadap, saksi-saksi dan PPAT wajib disampaikan oleh PPAT
kepada Kantor Pertanahan selambat-lambatnya :
a. 5 hari kerja
b. 5 hari kalender
c. 7 hari kerja
d. 7 hari kalender

152. SKMHT untuk tanah yang sudah bersertipikat tetapi belum


terdaftar atas nama pemberi Hak Tanggungan wajib diikuti dengan
pembuatan APHT selambat-lambatnya :
a. 1 bulan
b. 3 bulan
c. 4 bulan
d. Sampai dengan kredit lunas

153. Pada setiap halaman akta PPAT diberi paraf oleh PPAT, para pihak
dan para saksi di bagian :
a. Sebelah kiri halaman akta PPAT
b. Sebelah atas halaman akta PPAT
c. Pojok kanan bawah halaman akta PPAT
d. Pojok kiri bawah halaman akta PPAT

154. SKMHT adalah singkatan dari :


a. Surat Kuasa Menjaminkan Hak Tanggungan
b. Surat Kuasa Memberikan Hak Tanggungan
c. Surat Kuasa Mengalihkan Hak Tanggungan
d. Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan

155. APHT adalah singkatan dari :


a. Akta Pembebanan Hak Tanggungan

36
b. Akta Pemberian Hak Tanggungan
c. Akta Pendaftaran Hak Tanggungan
d. Akta Peralihan Hak Tanggungan

156. Usia dewasa dalam melakukan perbuatan hukum yang berkaitan


dengan tanah diatur dalam ........ adalah .......
a. SE Menteri ATR/BPN No. 4/SE/I/2015, 17 Tahun
b. SE Menteri ATR/BPN No. 4/SE/I/2015, 18 Tahun
c. SE Menteri ATR/BPN No. 9/SE/X/2017, 17 Tahun
d. SE Menteri ATR/BPN No. 9/SE/X/2017, 18 Tahun

157. Akta PPAT yang disampaikan kepada Kepala Kantor Pertanahan


dapat berupa Dokumen Elektronik. Dalam hal akta PPAT
disampaikan dalam bentuk Dokumen Elektronik maka:
a. asli lembar kedua disimpan di Kantor PPAT sebagai Warkah
b. asli lembar kedua disampaikan kepada Kepala Kantor
Pertanahan untuk keperluan pendaftaran
c. asli lembar kedua diberikan kepada para pihak
d. PPAT tidak membuat lembar kedua

158. Selain untuk penyampaian akta PPAT dalam bentuk Dokumen


Elektronik dan pembuatan surat pengantar akta, Sistem Elektronik
dapat digunakan untuk:
a. pelaksanaan jabatan PPAT lainnya;
b. pembinaan dan pengawasan atas pelaksanaan jabatan PPAT.
c. Informasi untuk masyarakat
d. Jawaban a dan b benar

159. Sampul akta PPAT dibuat dengan spesifikasi :


a. Kertas Karton berukuran 29.7 cm x 42 cm dengan berat 100 s/d
150 gram
b. Kertas Karton berukuran 29.7 cm x 42 cm dengan berat 150 s/d
250 gram
c. Kertas HVS berukuran 29.7 cm x 42 cm dengan berat 150 s/d
250 gram
d. Kertas HVS berukuran 29.7 cm x 42 cm dengan berat 150 s/d
250 gram

160. Formulir akta PPAT dibuat dengan spesifikasi :


a. Kertas HVS berwarna putih berukuran 29.7 cm x 42 cm dengan
berat 70 s/d 100 gram
b. Kertas HVS berwarna putih berukuran 29.7 cm x 42 cm dengan
berat 80 s/d 100 gram
c. Kertas HVS berwarna putih berukuran 21 cm x 29.7 cm dengan
berat 70 s/d 100 gram

37
d. Kertas HVS berwarna putih berukuran 21 cm x 29.7 cm dengan
berat 80 s/d 100 gram

161. Penulisan judul Akta pada sampul Akta PPAT diketik dengan huruf:
a. Times New Roman ukuran 12 warna hitam
b. Times New Roman ukuran 28 warna hitam
c. Bookman Old Style ukuran 12 warna hitam
d. Bookman Old Style ukuran 28 warna hitam

162. Setiap halaman formulir Akta PPAT diketik dengan huruf :


a. Times New Roman ukuran 12 warna hitam
b. Times New Roman ukuran 28 warna hitam
c. Bookman Old Style ukuran 12 warna hitam
d. Bookman Old Style ukuran 28 warna hitam

163. Sampul Akta PPAT berwarna :


a. Hitam
b. Putih
c. Hijau
d. Biru

164. Penulisan yang benar adalah :

a. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH


JANEETA ADIVA, S.H., M.Kn.
DAERAH KERJA KOTA SURABAYA

b. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH


(PPAT)
JANEETA ADIVA, S.H., M.Kn.
DAERAH KERJA KOTA SURABAYA

c. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH


JANEETA ADIVA, S.H., M.Kn.
KOTA SURABAYA

d. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH


(PPAT)
JANEETA ADIVA, S.H., M.Kn.
KOTA SURABAYA

165. Penulisan yang benar adalah :


a. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH
(PPAT)
JANEETA ADIVA, S.H., M.Kn.
KOTA SURABAYA

38
SK. Menteri Agraria Dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor : 212/KEP-17.3/X/2012
Tanggal 10 Oktober 2012

b. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH


(PPAT)
JANEETA ADIVA, S.H., M.Kn.
DAERAH KERJA KOTA SURABAYA
SK. Menteri Agraria Dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Tanggal 10 Oktober 2012
Nomor : 212/KEP-17.3/X/2012

c. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH


(PPAT)
JANEETA ADIVA, S.H., M.Kn.
DAERAH KERJA KOTA SURABAYA
SK. Menteri Agraria Dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor : 212/KEP-17.3/X/2012
Tanggal 10 Oktober 2012

d. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH


(PPAT)
DAERAH KERJA KOTA SURABAYA
JANEETA ADIVA, S.H., M.Kn.
SK. Menteri Agraria Dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor : 212/KEP-17.3/X/2012
Tanggal 10 Oktober 2012

166. Penulisan yang benar adalah :


a. AKTA JUAL BELI
Nomor 10/V/2017
Lembar Pertama

b. AKTA HIBAH
Nomor 10/V/2017
Lembar Pertama

c. AKTA PEMBEBANAN HAK TANGUNGAN


Nomor 10/2017
Lembar Kedua

d. AKTA TUKAR MENUKAR


Nomor 10/2017
Lembar Kedua

167. Penulisan yang benar adalah :

39
a. Pada hari ini, Kamis tanggal 27 (dua puluh tujuh) bulan
November tahun 2017 (dua ribu tujuh belas) ...
b. Pada hari ini, Kamis tanggal 27-11-2017 (dua puluh tujuh bulan
November tahun dua ribu tujuh belas) ...
c. Pada hari ini, tanggal 27 (dua puluh tujuh) bulan November
tahun 2017 (dua ribu tujuh belas) hari Kamis ...
d. Pada hari ini, Kamis tanggal 27 (dua puluh tujuh) bulan 11
(November) tahun 2017 (dua ribu tujuh belas)

168. Penulisan yang benar adalah :


a. ...hadir di hadapan saya JANEETA ADIVA, Sarjana Hukum,
Magister Kenotariatan, yang berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Agraria Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor : 212/KEP-17.3/X/2012 Tanggal 10 Oktober 2012
diangkat sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah, ...
b. ...hadir di hadapan saya JANEETA ADIVA, Sarjana Hukum,
Magister Kenotariatan, yang berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Agraria Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional
Tanggal 10 Oktober 2012 Nomor : 212/KEP-17.3/X/2012
diangkat sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah, ...
c. ...hadir di hadapan saya JANEETA ADIVA, Sarjana Hukum,
Magister Kenotariatan, yang diangkat sebagai Pejabat Pembuat
Akta Tanah, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agraria Tata
Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional Tanggal 10 Oktober
2012 Nomor : 212/KEP-17.3/X/2012, ...
d. ...hadir di hadapan saya JANEETA ADIVA, Sarjana Hukum,
Magister Kenotariatan, yang diangkat sebagai Pejabat Pembuat
Akta Tanah, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agraria Tata
Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor : 212/KEP-
17.3/X/2012 Tanggal 10 Oktober 2012, ...

169. Penulisan yang benar untuk PPAT Khusus adalah:


a. ...hadir di hadapan saya JANEETA ADIVA, Sarjana Hukum,
Magister Kenotariatan, yang berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Agraria Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional
Tanggal 10 Oktober 2012 Nomor : 212/KEP-17.3/X/2012
diangkat sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah, yang selanjutnya
disebut PPAT,...
b. ...hadir di hadapan saya JANEETA ADIVA, Sarjana Hukum,
Magister Kenotariatan, yang berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Agraria Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional
Tanggal 10 Oktober 2012Nomor : 212/KEP-17.3/X/2012
ditunjuk sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah, yang selanjutnya
disebut PPAT,...
c. ...hadir di hadapan saya JANEETA ADIVA, Sarjana Hukum,
Magister Kenotariatan, yang berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Agraria Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional

40
Tanggal 10 Oktober 2012 Nomor : 212/KEP-17.3/X/2012
diangkat sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah Khusus, yang
selanjutnya disebut PPAT KHUSUS,...
d. ...hadir di hadapan saya JANEETA ADIVA, Sarjana Hukum,
Magister Kenotariatan, yang berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Agraria Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional
Tanggal 10 Oktober 2012 Nomor : 212/KEP-17.3/X/2012
ditunjuk sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah Khusus, yang
selanjutnya disebut PPAT KHUSUS,...

170. Penulisan yang benar adalah :


a. ...dengan daerah kerja Kabupaten Gresik dan berkantor di Jalan
Veteran Nomor 69 Gresik ...
b. ...dengan daerah kerja Kabupaten Gresik dan berkantor di Jalan
Veteran Nomor 69 Surabaya ...
c. ...berkantor di Jalan Veteran Nomor 69 Gresik dan dengan
daerah kerja Kabupaten Gresik ...
d. ...berkantor di Jalan Veteran Nomor 69 Gresik dan dengan
daerah kerja Kabupaten Provinsi Jawa Timur...

171. Penulisan yang benar untuk PPAT Pengganti adalah :


a. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH
(PPAT)
MAIZADIRA ASHILLA, S.H., M.Kn.
PENGGANTI DARI JANEETA ADIVA, S.H., M.Kn.
DAERAH KERJA KOTA SURABAYA
SK. Menteri Agraria Dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor : 69/KEP-10.4/XI/2017
Tanggal 17 November 2017

b. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH PENGGANTI


(PPAT PENGGANTI)
MAIZADIRA ASHILLA, S.H., M.Kn.
DAERAH KERJA KOTA SURABAYA
SK. Menteri Agraria Dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor : 69/KEP-10.4/XI/2017
Tanggal 17 November 2017

c. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH PENGGANTI


(PPAT)
MAIZADIRA ASHILLA S.H., M.Kn.
DAERAH KERJA KOTA SURABAYA
SK. Menteri Agraria Dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor : 212/KEP-17.3/X/2012
Tanggal 10 Oktober 2012

d. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH PENGGANTI

41
(PPAT PENGGANTI)
MAIZADIRA ASHILLA, S.H., M.Kn.
PENGGANTI DARI JANEETA ADIVA, S.H., M.Kn.
DAERAH KERJA KOTA SURABAYA SK. Menteri Agraria Dan Tata
Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor
: 69/KEP-10.4/XI/2017
Tanggal 17 November 2017

172. Penulisan yang benar untuk PPAT Khusus adalah :


a. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH KHUSUS
(PPAT KHUSUS)
REYNALDI, S.H., M.Kn.
KABUPATEN YAHUKIMO
SK. Menteri Agraria Dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor : 55/KEP-12.1/I/2017
Tanggal 23 Januari 2017

b. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH KHUSUS


(PPAT KHUSUS)
KEPALA KANTOR PERTANAHAN
KABUPATEN YAHUKIMO
SK. Menteri Agraria Dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor : 55/KEP-12.1/I/2017
Tanggal 23 Januari 2017

c. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH KHUSUS


(PPAT KHUSUS)
REYNALDI, S.H., M.Kn.
KEPALA KANTOR PERTANAHAN
KABUPATEN YAHUKIMO
SK. Menteri Agraria Dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor : 55/KEP-12.1/I/2017
Tanggal 23 Januari 2017

d. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH KHUSUS


(PPAT KHUSUS)
REYNALDI, S.H., M.Kn.
DAERAH KERJA KABUPATEN YAHUKIMO
SK. Menteri Agraria Dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor : 55/KEP-12.1/1/2017
Tanggal 23 Januari 2017

173. Penulisan yang benar untuk PPAT Sementara :


a. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH SEMENTARA
(PPATS)
CAMAT
NGATINO, S.Pd.
42
KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG
SK. Menteri Agraria Dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor : 52/KEP-12.1/I/2017 Tanggal 22
Januari 2017

b. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH SEMENTARA


(PPATS)
CAMAT
KABUPATEN JOMBANG
SK. Menteri Agraria Dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor : 52/KEP-12.1/I/2017
Tanggal 22 Januari 2017

c. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH SEMENTARA


(PPATS)
KEPALA DESA
NGATINO, S.Pd.
DESA DIWEK KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG
SK. Menteri Agraria Dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor : 52/KEP-12.1/I/2017
Tanggal 22 Januari 2017

d. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH SEMENTARA


(PPATS)
KEPALA DESA
DESA DIWEK KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG
SK. Menteri Agraria Dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor : 52/KEP-12.1/I/2017
Tanggal 22 Januari 2017

174. Terdapat beberapa perbedaan bentuk dan format, spesifikasi jenis


dan ukuran kertas antara bentuk blangko akta yang disiapkan
sendiri oleh PPAT yang bersangkutan dengan Blanko yang dicetak
dan disediakan oleh Badan Pertanahan Nasional, antara lain:
a. Tidak ada perbedaan warna sampul akta untuk semua jenis
perbuatan hukum untuk blanko akta yang disediakan sendiri
oleh PPAT
b. Pada sampul dan halaman pertama formulir akta wajib diberi
Identitas masing masing PPAT yang bersangkutan
c. Jumlah halaman Formulir setiap Akta tetap, tidak dapat
disesuaikan dengan kondisi data para pihak dan isi akta
perbuatan hukumnya
d. Pernyataan a dan b benar
e. Pernyataan b dan c benar

43
175. Penulisan bagian bawah akta yang benar adalah :
a.
Akta Jual Beli Halaman 1 dari 8
halaman
Janeeta Adiva, S.H., M.Kn.
b.
Akta Hibah Halaman 1 dari 8 halaman
Janeeta Adiva, S.H., M.Kn.
Daerah Kerja Kota Surabaya
c.
Akta Tukar Menukar Halaman 1 dari 8
halaman
Janeeta Adiva, S.H., M.Kn.
Kota Surabaya
d.
Akta Pembebanan Hak Tanggungan Halaman 1 dari 8
halaman
Janeeta Adiva, S.H., M.Kn.
Daerah Kerja Kota Surabaya

SELAMAT MENGERJAKAN

SEMOGA SUKSES

44

Anda mungkin juga menyukai