0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
120 tayangan11 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang persoalan-persoalan yang dihadapi dalam penerapan kode etik profesi notaris.
2. Persoalan-persoalan tersebut mencakup etika kepribadian notaris, pelaksanaan tugas jabatan notaris, dan perilaku kehidupan notaris yang dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas.
3. Diberikan jawaban atas setiap persoalan berdasarkan ketentuan kode etik
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang persoalan-persoalan yang dihadapi dalam penerapan kode etik profesi notaris.
2. Persoalan-persoalan tersebut mencakup etika kepribadian notaris, pelaksanaan tugas jabatan notaris, dan perilaku kehidupan notaris yang dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas.
3. Diberikan jawaban atas setiap persoalan berdasarkan ketentuan kode etik
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang persoalan-persoalan yang dihadapi dalam penerapan kode etik profesi notaris.
2. Persoalan-persoalan tersebut mencakup etika kepribadian notaris, pelaksanaan tugas jabatan notaris, dan perilaku kehidupan notaris yang dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas.
3. Diberikan jawaban atas setiap persoalan berdasarkan ketentuan kode etik
2016 Persoalan Disusun oleh Holly Putri / S3515020 / Kelas B
Membuat Persoalan Tentang Kode Etik:
1. Etika Kepribadiaan Notaris
a) Notaris Terbiasa Dengan Kerapian Dan Kesopanan Sehingga Notaris Memasang Pengumuman Bahwa Penghadap Harus Berpakaian Rapi Dan Tidak Menggunakan Sendal b) Notaris Sering Berlibur Dann Jalan-Jalan Sehingga Kantornya Sering Tutup Bahkan Hanya Membuka Kantornya Setengah Hari. c) Seringkali Notaris Menghalalkan Segala Cara Agar Pekerjaannya Cepat Selesai Dengan Cara Menyuap Penjabat Yang Berwenang. 2. Pelaksanaan Tugas Jabatan Notaris a) Notaris Memasang Papan Nama Melebihi Ukuran Yang Telah Ditetapkan Dalam Pasal 3 Ayat (9) Kode Etik Notaris. b) Notaris Merangkap Jabatan Baik Itu Sebagai Pengacara Ataupun Jabatan Lainnya Yang Dilarang Dalam Pasal 17 UU No. 2 Tahun 2014. c) Notaris Mombocorkan Atau Menceritakan Isi Dari Perjanjian Yang Dibuat Oleh Penghadap,Padahal Notaris Wajib Untuk Merahasiakannya Seperti Yang Termuat Dalam UUJN. 3. Perilaku Kehidupan Notaris Yang Dapat Mempengaruhi Pelaksanaan Tugas Jabatan Notaris a) Adanya Notaris Yang Menjanjikan Akan Menyelesaikan Akta Dalam Waktu 2 Hari Tetapi Kenyataan Akta Tersebut Selesai Lewat Waktu,Dalam Hal Ini Notaris Perkataannya Tidak Bisa Di Pegang. b) Notaris Tidak Tepat Waktu Padahal Sudah Ada Janji Pertemuan Dengan Penghadap Tetapi Notaris Datang Ke Kantor Lewat Jam Yang Telah Disepakati Dengan Penghadap. c) Notaris Lebih Mengedepankan Kepentingan Keluarganya Dari Pada Persoalan Yang Diajukan Oleh Penghadap,Dalam Hal Ini Notaris Sering Bertengkar Dalam Rumah Tangganya Yang Diakibatkan Dari Sikap Pemarah Notaris Tersebut.
4. Hubungan/Relasi Sesama Notaris
a) Notaris Menjelek-Jelekan Akta Yang Dibuat Oleh Sesama Rekan Notaris Kepada Penghadap Dengan Maksud Agar Penghadap Tersebut Berpindah Kepadanya. b) Notaris Menetapkan Harga Lebih Rendah Dari Harga Yang Telah Ditetapkan Perkumpulan. c) Adanya Notaris Yang Merebut Atau Membuat Gaji Yang Lebih Tinggi Agar Karyawan Notaris Yang Lain Pindah Ketempat Kerjanya Membatunya Dalam Pembuatan Akta,Padahal Karyawan Tersebut Masih Berstatus Aktif Di Kantor Notaris Lain.
JAWABAN PERSOALAN :
1. Etika Kepribadiaan Notaris
a) Menurut ketentuan Pasal 3 Tentang Kode Etik Notaris Notaris maupun orang lain yang mengaku menjalankan jabatan notaris memiliki kewajiban salah satunya yaitu memiliki moral dan akhlak serta berkepribadian baik hal ini tercantum pada ayat (3), sebagaimana contoh : Notaris Terbiasa Dengan Kerapian Dan Kesopanan Sehingga Notaris Memasang Pengumuman Bahwa Penghadap Harus Berpakaian Rapi Dan Tidak Menggunakan Sendal . b) Larangan jabatan notaris menurut UUJN Pasal 17 ayat 1 huruf (b) Notaris dilarang: Meninggalkan wilayah jabatannya lebih dari 7 hari kerja berturut-turut tanpa alasan yang sah. Sama halnya dalam kasus berikut Notaris Sering Berlibur Dan Jalan-Jalan Sehingga Kantornya Sering Tutup Bahkan Hanya Membuka Kantornya Setengah Hari, dalam hal ini prilaku notaris tersebut kurang pantas apabila ditinjau dengan Pasal 3 ayat 6 tentang Kode etik notaris yaitu mengutamakan pengabdian kepada kepentingan masyarakat dan negara. Karena selain dinilai tidak pantas seorang notaris meninggalkan tugas dan jabatanya digantikan dengan kegiatan yang tidak bermanfaat seperti jalan – jalan atau berlibur. c) Menurut ketentuan Pasal 4 ayat 9 Tentang kode etik notaris, dilarang ‘’Melakukan usaha-usaha, baik langsung maupun tidak langsung yang menjurus ke arah timbulnya persaingan yang tidak sehat dengan sesama rekan Notaris’’ salah satunya contoh persaingan tidak sehat yaitu Seringkali Notaris Menghalalkan Segala Cara Agar Pekerjaannya Cepat Selesai Dengan Cara Menyuap Penjabat Yang Berwenang. Hal tersebut dilarang karena dengan cara menyuap pejabat yang berwewenag sama halnya dapat merugikan pihak lain atau terjadinya persaingan tidak sehat terkait pembuatan akta outentik antar notaris, dengan begitu salah satu notaris kehilangan haknya terkait pembuatan akta. 2. Pelaksanaan tugas jabatan notaris a) Menurut ketentuan Pasal 3 ayat (9) Tentang kode Etik, mengatur tentang tata cara pemasangan papan nama yaitu : Memasang 1 (satu) buah papan nama di depan / di lingkungan kantornya dengan pilihan ukuran yaitu 100 cm x 40 cm, 150 cm x 60 cm atau 200 cm x 80 cm , yang memuat: a. Nama lengkap dan gelar yang sah; b. Tanggal dan nomor Surat Keputusan pengangkatan yang terakhir sebagai Notaris; c. Tempat kedudukan; d. Alamat kantor dan nomor telepon/fax. Dasar papan nama berwarna putih dengan huruf berwarna hitam dan tulisan di atas papan nama harus jelas dan mudah dibaca. Kecuali di lingkungan kantor tersebut tidak dimungkinkan untuk pemasangan papan nama dimaksud.
Apabila diketahui bahwa Notaris Memasang Papan
Nama Melebihi Ukuran Yang Telah Ditetapkan Dalam Pasal 3 Ayat (9) Kode Etik Notaris akan adanya sanksi berupa Teguran yang terdapat pada Pasal 6 ayat 1 huruf (a).
b) Dalam ketentuan Pasal 3 ayat 2 tentang kode etik
Notaris, bahwa seorang Notaris Wajib :”Menghormati dan menjunjung tinggi harkat dan martabat Jabatan Notaris” apabila ditemukan bahwa Notaris Merangkap Jabatan Baik Itu Sebagai Pengacara Ataupun Jabatan Lainnya Yang Dilarang Dalam Pasal 17 UU No. 2 Tahun 2014, diketahui bahwa notaris dapat dikatakan melanggar atau tidak mematuhi ketentuan Pasal 3 ayat 2 tentang kode etik Notaris dan melanggar ketentuan Pasal 17 ayat 1 huruf : c. Merangkap sebagai pegawai negeri; d. Merangkap jabatan sebagai pejabat negara; e. Merangkap jabatan sebagai advokat; f. Merangkap jabatan sebagai pemimpin atau pegawai Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah atau badan usaha swasta; g. Merangkap jabatan sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah/dan atau Lelang kelas II di luar tempat kedudukan Notaris; i. Menjadi notaris pengganti; Melakukan pekerjaan lain yang bertentangan dengan norma agama, kesusilaan, atau kepatutan yang dapat mempengaruhi kehormatan dan jabatan notaris. c) Notaris Mombocorkan Atau Menceritakan Isi Dari Perjanjian Yang Dibuat Oleh Penghadap,Padahal Notaris Wajib Untuk Merahasiakannya Seperti Yang Termuat Dalam UUJN, Hal tersebut melanggar ketentuan Pasal 16 ayat 1 huruf (e) Undang – Undang Nomor 2 tahun 2014 Perubahan atas undang – undang Nomor 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris. Seorang Notaris Berkewajiban ‘’Merahasiakan segala sesuatu mengenai akta yang dibuatnya dan segala keterangan yang diperoleh guna pembuatan akta sesuai dengan sumpah/janji jabatan, kecuali undang-undang menentukan lain’’ 3. Perilaku Kehidupan Notaris Yang Dapat Mempengaruhi Pelaksanaan Tugas Jabatan Notaris a) Dalam Ketentuan yang tercantum pada Pasal 3 ayat 4 Tentang Kode Etik Notaris, Seorang notaris berkewajiban untuk “Bertindak jujur, mandiri, tidak berpihak, penuh rasa tanggung jawab, berdasarkan peraturan perundang-undangan dan isi sumpah jabatan Notaris’’ Apabila terdapat, Seorang Notaris Yang Menjanjikan Akan Menyelesaikan Akta Dalam Waktu 2 Hari Tetapi Kenyataan Akta Tersebut Selesai Lewat Waktu,Dalam Hal Ini Notaris Perkataannya Tidak Bisa Di Pegang melanggar pasal tersebut karena notaris harus jujur dalam bertindak terlebih lagi terkait batas waktu yang dianjikan tetapi mengingkari hal tersebut dapat dikatakan bahwa notaris melanggar tanggung jawab terkait profesinya. b) Notaris Tidak Tepat Waktu Padahal Sudah Ada Janji Pertemuan Dengan Penghadap Tetapi Notaris Datang Ke Kantor Lewat Jam Yang Telah Disepakati Dengan Penghadap kasus ini sama dengan ketentuan diatas bahwa seorang notaris harus atau berkewajiban bertanggung jawab atas semua yang berhubungan/ terkait dengan profesi/jabatan notaris yang disandangnya. Apabila diketahui seorang notaris tidak menepati janji sama halnya notaris tersebut melanggar ketentuan yang tercantum pada Pasal 3 ayat 4 Tentang Kode Etik Notaris. c) Memiliki moral, akhlak dan kepribadian yang baik, merupakan Kewajiban seorang notaris dalam menjalankan jabatanya, hal tersebut tercantum dalam Pasal 3 Ayat 1 tentang Kode etik notaris. Apabila terdapat permasalalahan dimana Notaris Lebih Mengedepankan Kepentingan Keluarganya Dari Pada Persoalan Yang Diajukan Oleh Penghadap,Dalam Hal Ini Notaris Sering Bertengkar Dalam Rumah Tangganya Yang Diakibatkan Dari Sikap Pemarah Notaris Tersebut.
Dan hal tersebut juga melanggar sumpah jabatan
Notaris yang tercantum dalam Pasal 4 ayat 2 Undang – Undang Nomor 2 tahun 2014 Perubahan atas undang – undang Nomor 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris.
Sumpah/janji sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berbunyi sebagai berikut: "Saya bersumpah/berjanji: bahwa saya akan patuh dan setia kepada Negara Republik Indonesia, Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Undang- Undang tentang Jabatan Notaris seria peraturan perundang-undangan lainnya. bahwa saya akan menjalankan jabatan saya dengan amanah, jujur, saksama, mandiri, dan tidak berpihak. bahwa saya akan menjaga sikap, tingkah laku saya, dan akan menjalankan kewajiban saya sesuai dengan kode etik profesi, kehormatan, martabat, dan tanggung jawab saya sebagai Notaris. bahwa saya akan merahasiakan isi akta dan keterangan yang diperoleh dalam pelaksanaan jabatan saya. bahwa saya untuk dapat diangkat dalam jabatan ini, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan nama atau dalih apa pun, tidak pernah dan tidak akan memberikan atau menjanjikan sesuatu kepada siapa pun."
Didalam isi Pasal tersebut seorang notaris harus
‘’bahwa saya akan menjaga sikap, tingkah laku saya, dan akan menjalankan kewajiban saya sesuai dengan kode etik profesi’’.
4. Hubungan/Relasi Sesama Notaris
a) Notaris Menjelek-Jelekan Akta Yang Dibuat Oleh Sesama Rekan Notaris Kepada Penghadap Dengan Maksud Agar Penghadap Tersebut Berpindah Kepadanya, persoalan ini melanggar ketentuan Pasal 4 Ayat (7), (9) dan (12) Tentang Kode Etik Notaris, yaitu : Pasal 4 ayat 7 “Berusaha atau berupaya dengan jalan apapun, agar seseorang berpindah dari Notaris lain kepadanya, baik upaya itu ditujukan langsung kepada klien yang bersangkutan maupun melalui perantara orang lain” Pasal 4 ayat 9 ‘’Melakukan usaha-usaha, baik langsung maupun tidak langsung yang menjurus ke arah timbulnya persaingan yang tidak sehat dengan sesama rekan Notaris’’ Pasal 4 ayat 12 “Menjelekkan dan/atau mempersalahkan rekan Notaris atau akta yang dibuat olehnya. Dalam hal seorang Notaris menghadapi dan/atau menemukan suatu akta yang dibuat oleh rekan sejawat yang ternyata didalamnya terdapat kesalahan-kesalahan yang serius dan/atau membahayakan klien, make Notaris tersebut wajib memberitahukan kepada rekan sejawat yang bersangkutan etas kesalahan yang dibuatnya dengan cara yang tidak bersifat menggurui, melainkan untuk mencegah timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan terhadap klien yang bersangkutan ataupun rekan sejawat tersebut” b) Notaris Menetapkan Harga Lebih Rendah Dari Harga Yang Telah Ditetapkan Perkumpulan. Permasalahan ini jelas melanggar ketentuan tercantum dalam : Pasal 4 Ayat (10) Tentang Kode Etik Notaris yaitu: “Menetapkan honorarium yang harus dibayar oleh klien dalam jumlah yang lebih rendah dari honorarium yang telah ditetapkan Perkumpulan” Pasal 4 ayat (9)Tentang Kode Etik Notaris yaitu : ‘’Melakukan usaha-usaha, baik langsung maupun tidak langsung yang menjurus ke arah timbulnya persaingan yang tidak sehat dengan sesama rekan Notaris’’ dengan menurunkan honorium lebih rendah dari yang ditetapkan perkumpulan maka menimbulkan persaingan yang tidak sehat karena hal tersebut damat membuat klien berpindah kenotaris tersebut. c) Pasal 4 Ayat (11) Tentang Kode Etik Notaris “Mempekerjakan dengan sengaja orang yang masih berstatus karyawan kantor Notaris lain tanpa persetujuan terlebih dahulu dari Notaris yang bersangkutan” Persoalan berikut terdapat adanya pelanggaran terkait ketentuan pasal diatas karena dengan adanya Notaris Yang Merebut Atau Membuat Gaji Yang Lebih Tinggi Agar Karyawan Notaris Yang Lain Pindah Ketempat Kerjanya Membatunya Dalam Pembuatan Akta,Padahal Karyawan Tersebut Masih Berstatus Aktif Di Kantor Notaris Lain, adanya undur kesengajaan membuat karyawan yang berstatus pegawai notaris yang masih aktif pidah kekantor notaris yang memberikan Gaji yang lebih tinggi dibandingkan sebelumnya dan persoalan ini juga melanggar ketentuan Pasal 4 ayat (9)Tentang Kode Etik Notaris yaitu : ‘’Melakukan usaha-usaha, baik langsung maupun tidak langsung yang menjurus ke arah timbulnya persaingan yang tidak sehat dengan sesama rekan Notaris’’ karena dapat diketahui dengan menaikan gaji yang lebih tinggi dan menimbulkan karyawan notaris berpindah ke notaris lain, hal ini dapat menimbulkan persaingan yang tidak sehat antara rekan Notaris.
Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 4 Tahun 1999 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah
PUSTAKA Virtual Tata Ruang dan Pertanahan (Pusvir TRP)