Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KODE ETIK PROFESI NOTARIS

KONGRES LUAR BIASA IKATAN NOTARIS INDONESIA

Dosen pengampu

Habib Adjie, S,Hm,M.Hum.

Noor Saptanti,SH.MH

Disusun Oleh:

Farida Kusumastutik (S351502036)

PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2016
Persoalan Disusun oleh Holly Putri / S3515020 / Kelas B

Membuat Persoalan Tentang Kode Etik:

1. Etika Kepribadiaan Notaris


a) Notaris Terbiasa Dengan Kerapian Dan Kesopanan Sehingga
Notaris Memasang Pengumuman Bahwa Penghadap Harus
Berpakaian Rapi Dan Tidak Menggunakan Sendal
b) Notaris Sering Berlibur Dann Jalan-Jalan Sehingga Kantornya
Sering Tutup Bahkan Hanya Membuka Kantornya Setengah
Hari.
c) Seringkali Notaris Menghalalkan Segala Cara Agar
Pekerjaannya Cepat Selesai Dengan Cara Menyuap Penjabat
Yang Berwenang.
2. Pelaksanaan Tugas Jabatan Notaris
a) Notaris Memasang Papan Nama Melebihi Ukuran Yang Telah
Ditetapkan Dalam Pasal 3 Ayat (9) Kode Etik Notaris.
b) Notaris Merangkap Jabatan Baik Itu Sebagai Pengacara Ataupun
Jabatan Lainnya Yang Dilarang Dalam Pasal 17 UU No. 2
Tahun 2014.
c) Notaris Mombocorkan Atau Menceritakan Isi Dari Perjanjian
Yang Dibuat Oleh Penghadap,Padahal Notaris Wajib Untuk
Merahasiakannya Seperti Yang Termuat Dalam UUJN.
3. Perilaku Kehidupan Notaris Yang Dapat Mempengaruhi
Pelaksanaan Tugas Jabatan Notaris
a) Adanya Notaris Yang Menjanjikan Akan Menyelesaikan Akta
Dalam Waktu 2 Hari Tetapi Kenyataan Akta Tersebut Selesai
Lewat Waktu,Dalam Hal Ini Notaris Perkataannya Tidak Bisa
Di Pegang.
b) Notaris Tidak Tepat Waktu Padahal Sudah Ada Janji Pertemuan
Dengan Penghadap Tetapi Notaris Datang Ke Kantor Lewat
Jam Yang Telah Disepakati Dengan Penghadap.
c) Notaris Lebih Mengedepankan Kepentingan Keluarganya Dari
Pada Persoalan Yang Diajukan Oleh Penghadap,Dalam Hal Ini
Notaris Sering Bertengkar Dalam Rumah Tangganya Yang
Diakibatkan Dari Sikap Pemarah Notaris Tersebut.

4. Hubungan/Relasi Sesama Notaris


a) Notaris Menjelek-Jelekan Akta Yang Dibuat Oleh Sesama
Rekan Notaris Kepada Penghadap Dengan Maksud Agar
Penghadap Tersebut Berpindah Kepadanya.
b) Notaris Menetapkan Harga Lebih Rendah Dari Harga Yang
Telah Ditetapkan Perkumpulan.
c) Adanya Notaris Yang Merebut Atau Membuat Gaji Yang Lebih
Tinggi Agar Karyawan Notaris Yang Lain Pindah Ketempat
Kerjanya Membatunya Dalam Pembuatan Akta,Padahal
Karyawan Tersebut Masih Berstatus Aktif Di Kantor Notaris
Lain.

JAWABAN PERSOALAN :

1. Etika Kepribadiaan Notaris


a) Menurut ketentuan Pasal 3 Tentang Kode Etik Notaris
Notaris maupun orang lain yang mengaku menjalankan
jabatan notaris memiliki kewajiban salah satunya yaitu
memiliki moral dan akhlak serta berkepribadian baik hal ini
tercantum pada ayat (3), sebagaimana contoh :
Notaris Terbiasa Dengan Kerapian Dan Kesopanan
Sehingga Notaris Memasang Pengumuman Bahwa
Penghadap Harus Berpakaian Rapi Dan Tidak Menggunakan
Sendal .
b) Larangan jabatan notaris menurut UUJN Pasal 17 ayat 1
huruf (b) Notaris dilarang: Meninggalkan wilayah
jabatannya lebih dari 7 hari kerja berturut-turut tanpa alasan
yang sah. Sama halnya dalam kasus berikut Notaris Sering
Berlibur Dan Jalan-Jalan Sehingga Kantornya Sering Tutup
Bahkan Hanya Membuka Kantornya Setengah Hari, dalam
hal ini prilaku notaris tersebut kurang pantas apabila
ditinjau dengan Pasal 3 ayat 6 tentang Kode etik notaris
yaitu mengutamakan pengabdian kepada kepentingan
masyarakat dan negara. Karena selain dinilai tidak pantas
seorang notaris meninggalkan tugas dan jabatanya
digantikan dengan kegiatan yang tidak bermanfaat seperti
jalan – jalan atau berlibur.
c) Menurut ketentuan Pasal 4 ayat 9 Tentang kode etik
notaris, dilarang ‘’Melakukan usaha-usaha, baik langsung
maupun tidak langsung yang menjurus ke arah timbulnya
persaingan yang tidak sehat dengan sesama rekan Notaris’’
salah satunya contoh persaingan tidak sehat yaitu Seringkali
Notaris Menghalalkan Segala Cara Agar Pekerjaannya
Cepat Selesai Dengan Cara Menyuap Penjabat Yang
Berwenang. Hal tersebut dilarang karena dengan cara
menyuap pejabat yang berwewenag sama halnya dapat
merugikan pihak lain atau terjadinya persaingan tidak sehat
terkait pembuatan akta outentik antar notaris, dengan begitu
salah satu notaris kehilangan haknya terkait pembuatan
akta.
2. Pelaksanaan tugas jabatan notaris
a) Menurut ketentuan Pasal 3 ayat (9) Tentang kode Etik,
mengatur tentang tata cara pemasangan papan nama
yaitu :
Memasang 1 (satu) buah papan nama di depan / di
lingkungan kantornya dengan pilihan ukuran yaitu 100
cm x 40 cm, 150 cm x 60 cm atau 200 cm x 80 cm , yang
memuat:
a. Nama lengkap dan gelar yang sah;
b. Tanggal dan nomor Surat Keputusan
pengangkatan yang terakhir sebagai Notaris;
c. Tempat kedudukan;
d. Alamat kantor dan nomor telepon/fax. Dasar
papan nama berwarna putih dengan huruf
berwarna hitam dan tulisan di atas papan nama
harus jelas dan mudah dibaca. Kecuali di
lingkungan kantor tersebut tidak dimungkinkan
untuk pemasangan papan nama dimaksud.

Apabila diketahui bahwa Notaris Memasang Papan


Nama Melebihi Ukuran Yang Telah Ditetapkan Dalam
Pasal 3 Ayat (9) Kode Etik Notaris akan adanya sanksi
berupa Teguran yang terdapat pada Pasal 6 ayat 1 huruf
(a).

b) Dalam ketentuan Pasal 3 ayat 2 tentang kode etik


Notaris, bahwa seorang
Notaris Wajib :”Menghormati dan menjunjung tinggi
harkat dan martabat Jabatan Notaris” apabila ditemukan
bahwa Notaris Merangkap Jabatan Baik Itu Sebagai
Pengacara Ataupun Jabatan Lainnya Yang Dilarang
Dalam Pasal 17 UU No. 2 Tahun 2014, diketahui bahwa
notaris dapat dikatakan melanggar atau tidak mematuhi
ketentuan Pasal 3 ayat 2 tentang kode etik Notaris dan
melanggar ketentuan Pasal 17 ayat 1 huruf :
c. Merangkap sebagai pegawai negeri;
d. Merangkap jabatan sebagai pejabat negara;
e. Merangkap jabatan sebagai advokat;
f. Merangkap jabatan sebagai pemimpin atau pegawai
Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik
Daerah atau badan usaha swasta;
g. Merangkap jabatan sebagai Pejabat Pembuat Akta
Tanah/dan atau Lelang kelas II di luar tempat
kedudukan Notaris;
i. Menjadi notaris pengganti;
Melakukan pekerjaan lain yang bertentangan dengan
norma agama, kesusilaan, atau kepatutan yang dapat
mempengaruhi kehormatan dan jabatan notaris.
c) Notaris Mombocorkan Atau Menceritakan Isi Dari
Perjanjian Yang Dibuat Oleh Penghadap,Padahal Notaris
Wajib Untuk Merahasiakannya Seperti Yang Termuat
Dalam UUJN, Hal tersebut melanggar ketentuan Pasal
16 ayat 1 huruf (e) Undang – Undang Nomor 2 tahun
2014 Perubahan atas undang – undang Nomor 30 tahun
2004 tentang Jabatan Notaris. Seorang Notaris
Berkewajiban ‘’Merahasiakan segala sesuatu mengenai
akta yang dibuatnya dan segala keterangan yang
diperoleh guna pembuatan akta sesuai dengan
sumpah/janji jabatan, kecuali undang-undang
menentukan lain’’
3. Perilaku Kehidupan Notaris Yang Dapat Mempengaruhi
Pelaksanaan Tugas Jabatan Notaris
a) Dalam Ketentuan yang tercantum pada Pasal 3 ayat 4
Tentang Kode Etik Notaris, Seorang notaris
berkewajiban untuk “Bertindak jujur, mandiri, tidak
berpihak, penuh rasa tanggung jawab, berdasarkan
peraturan perundang-undangan dan isi sumpah jabatan
Notaris’’ Apabila terdapat, Seorang Notaris Yang
Menjanjikan Akan Menyelesaikan Akta Dalam Waktu 2
Hari Tetapi Kenyataan Akta Tersebut Selesai Lewat
Waktu,Dalam Hal Ini Notaris Perkataannya Tidak Bisa
Di Pegang melanggar pasal tersebut karena notaris harus
jujur dalam bertindak terlebih lagi terkait batas waktu
yang dianjikan tetapi mengingkari hal tersebut dapat
dikatakan bahwa notaris melanggar tanggung jawab
terkait profesinya.
b) Notaris Tidak Tepat Waktu Padahal Sudah Ada Janji
Pertemuan Dengan Penghadap Tetapi Notaris Datang
Ke Kantor Lewat Jam Yang Telah Disepakati Dengan
Penghadap kasus ini sama dengan ketentuan diatas
bahwa seorang notaris harus atau berkewajiban
bertanggung jawab atas semua yang berhubungan/
terkait dengan profesi/jabatan notaris yang
disandangnya. Apabila diketahui seorang notaris tidak
menepati janji sama halnya notaris tersebut melanggar
ketentuan yang tercantum pada Pasal 3 ayat 4 Tentang
Kode Etik Notaris.
c) Memiliki moral, akhlak dan kepribadian yang baik,
merupakan Kewajiban seorang notaris dalam
menjalankan jabatanya, hal tersebut tercantum dalam
Pasal 3 Ayat 1 tentang Kode etik notaris. Apabila
terdapat permasalalahan dimana Notaris Lebih
Mengedepankan Kepentingan Keluarganya Dari Pada
Persoalan Yang Diajukan Oleh Penghadap,Dalam Hal
Ini Notaris Sering Bertengkar Dalam Rumah
Tangganya Yang Diakibatkan Dari Sikap Pemarah
Notaris Tersebut.

Dan hal tersebut juga melanggar sumpah jabatan


Notaris yang tercantum dalam Pasal 4 ayat 2 Undang –
Undang Nomor 2 tahun 2014 Perubahan atas undang –
undang Nomor 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris.

Sumpah/janji sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


berbunyi sebagai berikut: "Saya bersumpah/berjanji:
bahwa saya akan patuh dan setia kepada Negara
Republik Indonesia, Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Undang-
Undang tentang Jabatan Notaris seria peraturan
perundang-undangan lainnya. bahwa saya akan
menjalankan jabatan saya dengan amanah, jujur,
saksama, mandiri, dan tidak berpihak. bahwa saya akan
menjaga sikap, tingkah laku saya, dan akan menjalankan
kewajiban saya sesuai dengan kode etik profesi,
kehormatan, martabat, dan tanggung jawab saya sebagai
Notaris. bahwa saya akan merahasiakan isi akta dan
keterangan yang diperoleh dalam pelaksanaan jabatan
saya. bahwa saya untuk dapat diangkat dalam jabatan ini,
baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan
nama atau dalih apa pun, tidak pernah dan tidak akan
memberikan atau menjanjikan sesuatu kepada siapa
pun."

Didalam isi Pasal tersebut seorang notaris harus


‘’bahwa saya akan menjaga sikap, tingkah laku saya, dan
akan menjalankan kewajiban saya sesuai dengan kode
etik profesi’’.

4. Hubungan/Relasi Sesama Notaris


a) Notaris Menjelek-Jelekan Akta Yang Dibuat Oleh
Sesama Rekan Notaris Kepada Penghadap Dengan
Maksud Agar Penghadap Tersebut Berpindah
Kepadanya, persoalan ini melanggar ketentuan Pasal 4
Ayat (7), (9) dan (12) Tentang Kode Etik Notaris,
yaitu :
Pasal 4 ayat 7
“Berusaha atau berupaya dengan jalan apapun, agar
seseorang berpindah dari Notaris lain kepadanya, baik
upaya itu ditujukan langsung kepada klien yang
bersangkutan maupun melalui perantara orang lain”
Pasal 4 ayat 9
‘’Melakukan usaha-usaha, baik langsung maupun tidak
langsung yang menjurus ke arah timbulnya persaingan
yang tidak sehat dengan sesama rekan Notaris’’
Pasal 4 ayat 12
“Menjelekkan dan/atau mempersalahkan rekan Notaris
atau akta yang dibuat olehnya. Dalam hal seorang
Notaris menghadapi dan/atau menemukan suatu akta
yang dibuat oleh rekan sejawat yang ternyata didalamnya
terdapat kesalahan-kesalahan yang serius dan/atau
membahayakan klien, make Notaris tersebut wajib
memberitahukan kepada rekan sejawat yang
bersangkutan etas kesalahan yang dibuatnya dengan cara
yang tidak bersifat menggurui, melainkan untuk
mencegah timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan
terhadap klien yang bersangkutan ataupun rekan sejawat
tersebut”
b) Notaris Menetapkan Harga Lebih Rendah Dari Harga
Yang Telah Ditetapkan Perkumpulan. Permasalahan ini
jelas melanggar ketentuan tercantum dalam :
Pasal 4 Ayat (10) Tentang Kode Etik Notaris yaitu:
“Menetapkan honorarium yang harus dibayar oleh klien
dalam jumlah yang lebih rendah dari honorarium yang
telah ditetapkan Perkumpulan”
Pasal 4 ayat (9)Tentang Kode Etik Notaris yaitu :
‘’Melakukan usaha-usaha, baik langsung maupun tidak
langsung yang menjurus ke arah timbulnya persaingan
yang tidak sehat dengan sesama rekan Notaris’’ dengan
menurunkan honorium lebih rendah dari yang ditetapkan
perkumpulan maka menimbulkan persaingan yang tidak
sehat karena hal tersebut damat membuat klien berpindah
kenotaris tersebut.
c) Pasal 4 Ayat (11) Tentang Kode Etik Notaris
“Mempekerjakan dengan sengaja orang yang masih
berstatus karyawan kantor Notaris lain tanpa persetujuan
terlebih dahulu dari Notaris yang bersangkutan”
Persoalan berikut terdapat adanya pelanggaran terkait
ketentuan pasal diatas karena dengan adanya Notaris
Yang Merebut Atau Membuat Gaji Yang Lebih Tinggi
Agar Karyawan Notaris Yang Lain Pindah Ketempat
Kerjanya Membatunya Dalam Pembuatan Akta,Padahal
Karyawan Tersebut Masih Berstatus Aktif Di Kantor
Notaris Lain, adanya undur kesengajaan membuat
karyawan yang berstatus pegawai notaris yang masih
aktif pidah kekantor notaris yang memberikan Gaji yang
lebih tinggi dibandingkan sebelumnya dan persoalan ini
juga melanggar ketentuan Pasal 4 ayat (9)Tentang Kode
Etik Notaris yaitu :
‘’Melakukan usaha-usaha, baik langsung maupun tidak
langsung yang menjurus ke arah timbulnya persaingan
yang tidak sehat dengan sesama rekan Notaris’’ karena
dapat diketahui dengan menaikan gaji yang lebih tinggi
dan menimbulkan karyawan notaris berpindah ke notaris
lain, hal ini dapat menimbulkan persaingan yang tidak
sehat antara rekan Notaris.

Anda mungkin juga menyukai