Anda di halaman 1dari 27

LEGALISASI

DAN AKIBAT HUKUMNYA


LEGALISASI
BAGI NOTARIS
DAN AKIBAT HUKUMNYA
BAGI NOTARIS

S. ANGGRAENIEOlehHAPSARI,
: S.H., M.H
Ketua Ikatan Notaris Indonesia Jawa Timur
S. ANGGRAENIE HAPSARI, S.H., M.H.
Ketua Ikatan Notaris Indonesia Jawa Timur
Kewenangan Notaris
(Pasal 15 UUJN No 30 Tahun 2004
juncto No 2 Tahun 2014

1. Notaris berwenang membuat akta otentik mengenai


semua perbuatan, perjanjian, dan penetapan yang
diharuskan oleh peraturan perundang-undangan dan/
atau yang dikehendaki oleh yang berkepentingan
Untuk dinyatakan dalam akta otentik, menjamin
kepastian tanggal pembuatan akta, menyimpan akta, m
emberikan grosse, salinan dan kutipan akta,
semuanya itu sepanjang pembuatan akta itu tidak
juga ditugaskan atau dikecualikan kepada Pejabat lain
atau orang lain yang ditetapkan oleh Undang-undang.

1
2. Selain kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Notaris berwenang pula :

a. Mengesahkan tanda tangan dan menetapkan kepastian tanggal


surat dibawah tangan dengan mendaftar dalam buku khusus
b. Membukukan surat dibawah tangan dengan mendaftar dalam
buku khusus
c. Membuat copy dari asli surat dibawah tangan berupa salinan
yang membuat uraian sebagaimana ditulis dan digambarkan
dalam surat yang bersangkutan
d. Melakukan pengesahan kecocokan fotocopy dengan
surat aslinya
e. Memberikan penyuluhan hukum sehubungan dengan
pembuatan akta
f. Membuat akta yang berkaitan dengan pertanahan
g. Membuat akta risalah lelang

2
PENGERTIAN LEGALISASI

Proses peningkatan kekuatan pembuktian suatu surat dibawah tangan


yang mana surat/dokumen yang telah dibuat oleh Para Pihak,
Selanjutnya surat/dokumen dijelaskan atau dibacakan oleh pihak Notaris,
ditandatangani oleh para pihak dihadapan Notaris, mengesahkan tanda tangan
dan menetapkan kepastian tanggal surat dibawah tangan dengan mendaftar dalam
buku khusus.

Sehingga tanggal surat atau dokumen yang bersangkutan adalah SESUAI


dengan tanggal legalisasi oleh Notaris yang bersangkutan.

3
Perbedaan
Akta Notariil/Otentik, Legalisasi dan Waarmerking

Akta Notariil/Otentik Legalisasi Waarmerking

suatu akta yang dibuat Para pihak yang membuat akta di Waarmerking, dimana notaris
dalam bentuk yang bawah tangan tersebut hanya akan mendaftarkan
ditentukan oleh menandatanganinya di akta dibawah tangan yang
Undang-Undang oleh hadapan Notaris. sehingga sudah ditandatangani para
atau di hadapan pejabat tanggal penandatanganan pihak yang terlibat ke dalam
umum yang berwenang dokumen adalah Buku khusus. Dengan kata
untuk itu di tempat akta sama dengan tanggal legalisasi lain, akta di bawah tangan ini
itu dibuat.” Akta otentik dari Notaris. dengan adanya tidak ditandatangani
harus memenuhi apa legalisasi, notaris menjamin dihadapan notaris, namun
yang dipersyaratkan keabsahan tanda tangan para sudah ditandatangani
dalam Pasal 1868 pihak yang terlibat. sebelumnya sehingga tanggal
KUHPerdata, sifatnya Notaris juga dapat berkewajiban penandatanganan dan tanggal
kumulatif atau harus membacakan atau menjelaskan pendaftaran berbeda.
meliputi semuanya isi dari dokumen tersebut di Notaris hanya mendaftarkan
hadapan para pihak sebelum dibuku daftar yang dibuat
para pihak menandatanganinya. untuk itu .

4
Pasal 1867 KUHPerdata

“Pembuktian dengan tulisan dilakukan dengan tulisan-tulisan otentik


maupun dengan tulisan-tulisan di bawah tangan”.

Pasal 1868 KUHPerdata

Suatu akta otentik ialah suatu akta yang dibuat dalam bentuk yang
ditentukan undang-undang oleh atau dihadapan pegawai-pegawai
umum yang berkuasa untuk itu, di tempat di mana akta itu dibuatnya.

Pasal 1869 KUHPerdata

Suatu akta, yang karena tidak berkuasa atau tidak cakapnya pegawai
dimaksud diatas, atau karena suatu cacat dalam bentuknya, tidak
dapat diperlakukan sebagai akta otentik, namun demikian mempunyai
kekuatan sebagai tulisan di bawah tangan jika ia ditandatangani
oleh para pihak.
5
Pasal 1320 KUHPerdata
syarat sahnya suatu perjanjian, yakni:
1. Adanya kata sepakat bagi mereka
yang mengikatkan dirinya;
2. Kecakapan para pihak untuk
membuat suatu perikatan;
3. Suatu hal tertentu; dan
4. Suatu sebab (causa) yang halal.

Pasal 1338 KUHPerdata


Semua Perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai
undang-undang bagi mereka yang membuatnya.
- Suatu Perjanjian tidak dapat ditarik kembali selain dengan
sepakat kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan
yang oleh undang-undang dinyatakan cukup untuk itu.

6
DASAR HUKUM LEGALISASI

1 Pasal 15 UUJN

2 Pasal 1874 KUHPerdata

3 Pasal 1875 KUHPerdata

4 Pasal 1880 KUHPerdata

7
Pasal 1874 KUHPerdata

Sebagai tulisan-tulisan dibawah tangan dianggap akta-akta yang


ditandatangani di bawah tangan, surat-surat, register-register, surat-
surat urusan rumah tangga dan lain-lain tulisan yang dibuat tanpa
perantaraan seorang pegawai umum. Dengan pendatanganan sepucuk
tulisan dibawah tangan dipersamakan suatu cap jempol, dibubuhi
dengan suatu pernyataan yang tertanggal dari seorang notaris atau
seorang pegawai lain yang ditunjuk oleh undang-undang darimana
ternyata bahwa ia mengenal si pembubuh cap jempol, atau bahwa orang
ini telah diperkenalkan kepadanya, bahwa isinya akta telah dijelaskan
kepada orang itu, dan bahwa setelah itu jap jempol tersebut
dibubuhkan di hadapan pegawai tadi. Pegawai ini harus membukukan
tulisan tersebut. Dengan undang-undang dapat diadakan aturan-aturan
lebih lanjut tentang pernyataan dan pembukuan termaksud.

8
Pasal 1875 KUHPerdata

Suatu tulisan dibawah tangan yang diakui oleh orang terhadap siapa tulisan itu hendak
dipakai, atau yang dengan cara menurut undang-undang dianggap sebagai diakui,
memberikan terhadap orang-orang yang menandatanganinya serta para ahli warisnya
dan orang-orang yang mendapat hak dari pada mereka, bukti yang sempurna seperti
akta otentik, dan demikian pula berlakulah ketentuan pasal 1871 untuk tulisan itu.

Pasal 1880 KUHPerdata

Akta-akta dibawah tangan, sekadar tidak dibubuhi suatu pernyataan sebagaimana


dimaksud dalam ayat ke dua dari pasal 1874 dan dalam pasal 1874 a, tidak mempunyai
kekuatan terhadap orang-orang pihak ke tiga, mengenai tanggalnya, selain sejak hari
dibubuhinya pernyataan oleh seorang notaris atau seorang pegawai lain yang ditunjuk
oleh undang-undang dan dibukukannya menurut aturan-aturan yang diadakan oleh
undang-undang; atau sejak hari meninggalnya si penandatangannya maupun salah
seorang dari para penandatangannya; atau sejak hari dibuktikannya tentang adanya
akta akta dibawah tangan itu dari akta-akta yang dibuat oleh pegawai umum, atau pula
sejak hari diakuinya akta-akta dibawah tangan itu secara tertulis oleh orang-orang pihak
ketiga terhadap siapa akta-akta itu dipergunakan.

9
Contoh Legalisasi sebelum dan sesudah
UUJN No. 30 tahun 2004

SEBELUM
Nomor : 1702/L/2021
Saya, yang bertanda tangan dibawah ini :
Notaris RAUL, Sarjana Hukum, berkedudukan di Kabupaten Gresik
menerangkan bahwa isi surat ini telah saya jelaskan/ terangkan kepada Nyonya YANTI
Mengurus Rumah Tangga, bertempat tinggal di Gresik, Jalan Mangga Nomor 17, dan
Tuan ANANG, Karyawan Swasta, bertempat tinggal di Gresik, Jalan Bunga Nomor 71,
yang saya Notaris, kenal/diperkenalkan kepada saya, Notaris
sesudah itu maka Nyonya YANTI dan Tuan ANANG tersebut
membubuhkan tanda/cap jari-nya tangan kiri/kanannya diatas surat ini dihadapan saya,
Notaris.

Gresik, 17 Pebruari 2021


Tanda tangan & cap Notaris

(______________________)

10
SESUDAH

Nomor : 1702/L/2021

Melihat dan mengesahkan tanda tangan dari :

1. Tuan ANANG, tinggal di Jember, tanggal 17 Pebruari 1965


Pengusaha, bertempat tinggal di Gresik, Jalan Mawar Nomor 17, Rukun Tetangga 001,
Rukun Warga 002, Kelurahan Melati, Kecamatan Angrek, Propinsi Jawa Timur
Kabupaten Gresik, pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor : 1234567891011120

2. Nyonya YANTI, tinggal di Malang, tanggal 02 Pebruari 1971


Pengusaha, bertempat tinggal di Gresik, Jalan Nanas Nomor 20, Rukun Tetangga 002,
Rukun Warga 001, Kelurahan Rambutan, Kecamatan Durian, Propinsi Jawa Timur
Kabupaten Gresik, pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor : 0211198765432112

Pada tanggal 17-02-2021 (tujuhbelas Pebruari duaribu duapuluh satu)


oleh Saya, RAUL, Sarjana Hukum, Notaris di Kabupaten Gresik

Gresik, 17 Pebruari 2021


Tanda tangan & cap Notaris

(______________________)
11
Syarat Dan Prosedur Pembuatan Legalisasi Notaris

1. Penandatanganan disaksikan oleh


saksi-saksi dan Notaris sendiri

2. Notaris mengenal pihak-pihak

3. Para Pihak membuat suratnya,


selanjut isi surat dibawah-tangan tersebut
dijelaskan

4. Notaris membubuhkan stempel dan


tanda tangannya

5. Notaris membuat keterangan

6. Notaris mendaftarkan dan


mencatatkan dalam buku daftar
legalisasi surat dibawah tangan tersebut 12
Kewajiban Para Pihak Dalam Pembuatan Legalisasi Notaris

1. Penandatanganan harus dihadapan Notaris


2. Notaris hanya bertanggung jawab terhadap keabsahan
tanda tangan yang tercantum di dalam akta
3. Notaris mendaftarkan akta tersebut kedalam buku
khusus legalisasi
4. Notaris harus berwenang sepanjang menyangkut surat
yang dibuat itu
5. Notaris harus berwenang sepanjang mengenai orang-orang
untuk kepentingan siapa surat tersebut di buat
6. Notaris harus berwenang sepanjang mengenai tempat,
dimana surat tersebut dibuat
7. Notaris harus berwenang sepanjang mengenai waktu
pembuatan surat itu

13
Hak Para Pihak Dalam Pembuatan Legalisasi Notaris

1. Hak dan kewajiban antara para pihak lahir pada saat


membubuhkan tandatangan surat yang telah dilakukan
oleh para pihak, bukan saat pendaftaran kepada Notaris.

2. Pertanggungjawaban Notaris hanya membenarkan bahwa


pihak-pihak yang membuat kesepakatan /perjanjian dan
tanggal yang tercantum dalam surat yang dicantumkan ke
dalam Buku Pendaftaran Surat Di Bawah Tangan, adalah
menjamin kepastian tentang saat terjadinya suatu
kesepakatan secara sah dan mengikat.

14
Akibat hukum akta di bawah tangan yang
di legalisasi oleh Notaris dalam pembuktian
di pengadilan.
Legalisasi akta di bawah tangan oleh Notaris merupakan pengesahan
mengenai tanggal dibuatnya perjanjian oleh para pihak, sehingga akta
di bawah tangan tersebut yang telah mendapatkan pengesahan
legalisasi dari Notaris memberikan kepastian dan akibat hukumnya
bagi hakim dalam persidangan mengenai tanggal, identitas, maupun
tandatangan dari para pihak atas perjanjian tersebut

15
3) Akibat hukum akta di bawah tangan yang di legalisasi oleh Notaris dalam
pembuktian di pengadilan adalah suatu akta di bawah tangan pada dasarnya
tidak mempunyai akibat hukum pembuktian yang sempurna karena terletak
pada tandatangan semua pihak dalam perjanjian tersebut. Suatu akta di bawah
tangan hanyalah memberi akibat hukum pembuktian yang sempurna demi
keuntungan dari pihak kepada siapa sipenandatanganan hendak memberikan
suatu bukti, sedangkan buat pihak ketiga akibat hukum pembuktiannya
adalah bebas

Pasal 1340
Suatu perjanjian hanya berlaku antara pihak-pihak yang membuatnya.
Suatu perjanjian tidak dapat membawa rugi kepada pihak-pihak ke
tiga; tak dapat pihak-pihak ke tiga mendapat manfaat karenanya,
selain dalam hal yang diatur dalam pasal 1317.

16
LARANGAN DALAM PEMBUATAN LEGALISASI NOTARIS

1 Pihak Notaris tidak membacakan dan menjelaskan isi


dari surat/dokumen tersebut, yang terkadang
diakibatkan oleh beberapa hal, misalnya:
notaris tidak mengerti bahasa dari dokumen
tersebut (contohnya: Penulisan dokumen/surat yang
ditulis dalam bahasa mandarin atau bahasa lain yang
tidak dimengerti oleh Notaris tersebut).

2 Pihak Notaris tidak terlibat pada saat


pembahasan dalam surat atau dokumen di
antara para pihak yang bertanda-tangan.

17
PENTING
Sebelum Menerima Pekerjaan, Notaris Wajib :

1 Berpikir Logis

2 Hati-hati dan berfikir terhadap akibat hukumnya, baik untuk


para pihak dan diri sendiri

3 Bertindak sesuai dengan tugas dan kewenangan yang diberikan


oleh UU

4 Memahami Syarat Substatif dan Limitif dari Suatu perbuatan


hukum yang akan dilakukan

5 Mengetahui Situasi, Kondisi dan Tidak ada Toleransi

18
Surat Edaran Mahkamah Agung RI
tanggal 8 Mei 1991 No. MA/kumdil/171/V/K/1991.
Guna keseragaman dan berpokok pangkal dari penggolongan penduduk yang pernah
dikenal sejak sebelum merdeka hendaknya Surat Keterangan Hak Waris (SKHW) untuk
Warga Negara Indonesia itu:

Ada 3 (tiga) Golongan Penduduk :

1 Golongan Keturunan Eropa (Barat) dan keturunan Tionghoa


dibuat oleh Notaris;

Golongan penduduk asli Surat Keterangan oleh Ahli Waris,


2 disaksikan oleh Lurah/Desa dan diketahui oleh Camat.

Golongan Timur Asing bukan Tionghoa, oleh Balai Harta


3 Peninggalan (BHP)

19
SURAT KETERANGAN HAK WARIS
Berdasar Pada UUJN Pasal 15 ayat 3

“ Selain Kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan 2,


Notaris mempunyai kewenangan lain yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan”

Kewenangan membuat Surat Keterangan Waris oleh undang-undang


diserahkan kepada Notaris, karena Notaris dinilai sebagai pejabat ahli
hukum waris barat.

Surat keterangan Waris yang diterbitkan oleh Notaris bukan sebagai akta
Notaris tetapi merupakan surat biasa/surat keterangan Pejabat ahli
dalam bidang hukum waris barat.

Surat Keterangan Waris diberlakukan bagi golongan Barat dan Tionghoa


serta mereka yang tunduk secara diam-diam (Orang Indonesia
asli/Inlander terutama bagi beragama nasrani)
20
Mengapa Harus dibuat PPJB
(tidak langsung AJB)

Dikarenakan antara lain :

1. Pembayaran dilakukan secara bertahap


2. Objek yang diperjualbelikan terletak diluar wilayah kerja
PPAT yang membuat akta
3. Karena sesuatu hal, Pembeli tidak menghendaki lebih dahulu
pendaftaran peralihan haknya.
4. Karena Objek yang diperjualbelikan hendak diturunkan
haknya misal karena Pembeli adalah Badan Hukum
5. Menunggu Validasi Pajak yang belum selesai.

21
22
23
24
25
Terima Kasih!

“SEMOGA PROFESI NOTARIS


SEMAKIN BERMARTABAT
DAN MEMBANGGAKAN”

Anda mungkin juga menyukai