PERLINDUNGAN HUKUM
TERHADAP NOTARIS MELALUI
MAJELIS PENGAWAS NOTARIS
DAN MAJELIS KEHORMATAN
NOTARIS
Oleh:
D r s . I m a m S u y u d i , B c . I P. , S . H . , M . H .
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Jawa
Barat
Disampaikan dalam
Web inar Nasio nal
“Kepastian Hukum Sertipikat Elektronik terhadap Akta Pejabat
U m u m y a n g B e r k a i t a n d e n g a n P e r a t u r a n M e n t e r i A g r a r i a d a n Ta t a
R u a n g / K e p a l a B a d a n P e r t a n a h a n N a s i o n a l N o m o r 1 Ta h u n 2 0 2 1
tentang Sertipikat Elektronik”
2
Bahwa terkait dengan mekanisme
pengamanan di dalam Sertifikat Jaminan
Fidusia yang dikeluarkan secara
elektronik, Kemenkumham telah
membubuhkan barcode pada sertifikat
tersebut, yang terhubung secara realtime
dengan database Ditjen AHU.
3
Dengan berubahnya media sertifikat jaminan
fidusia dari manual ke elektronik, tanggung
jawab koreksi dan verifikasi data yang
diinput pun berubah dari Kementerian
Hukum dan HAM RI menjadi ke Pemohon
(Notaris, Korporasi, Ritel).
Untuk itu, terkait dengan pengawasan dan
perlindungan hukum, akan dilakukan oleh
MPW dan MKNW sebagai badan yang
bertugas untuk melaksanakan pembinaan
dan pengawasan terhadap notaris.
4
Aturan terkait
1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris sebagaimana diubah
dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris.
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
sebagaimana diubah dengan UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pendaftaran Jaminan
Fidusia dan Biaya Pembuatan Akta Jaminan Fidusia.
4. Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 10 Tahun 2013 tentang Tata Cara
Pendaftaran Jaminan Fidusia secara elektronik.
5. Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 24 Tahun 2020 Tentang Susunan
organisasi dan tata kerja, tata cara pengangkatan dan pemberhentian, serta anggaran
majelis pengawas notaris.
6. Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 25 Tahun 2020 Tentang Tugas dan
fungsi, syarat dan tata cara pengangkatan dan pemberhentian, struktur organisasi,
tata kerja, dan anggaran majelis kehormatan notaris.
7. Surat Edaran Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Nomor AHU-06.OT.03.01
Tahun 2013 tentang Pemberlakuan Sistem Administrasi Pendaftaran Jaminan Fidusia
Secara Elektronik.
5
Pendaftaran Jaminan Fidusia/
Sertifikat Jaminan Fidusia
Fisik/
Manual
6
Sertifikat Jaminan Fidusia
Konsekuensi dari pendaftaran jaminan
fidusia secara elektronik adalah terbitnya
sertifikat jaminan fidusia yang
ditandatangani secara elektronik oleh
pejabat pada Kantor Pendaftaran Fidusia.
(Pasal 7 ayat (2) PP Nomor 21 Tahun
2015)
7
Akses
Saat ini akses untuk pendaftaran jaminan
fidusia telah dibuka tidak hanya untuk
notaris, tetapi juga untuk korporasi dan
ritel melalui situs fidusia.ahu.go.id.
8
SERTIFIKAT JAMINAN FIDUSIA
Manual >< Elektronik
• Pemohon harus hadir secara fisik di kantor • Pemohon cukup mengakses situs pendaftaran fidusia
pendaftaran fidusia secara online
• Ada potensi suap dan pungutan liar karena masih ada • Tidak ada potensi suap dan pungutan liar karena
proses tatap muka dengan petugas diiproses oleh sistem secara online dan realtime
• Penumpukan berkas di Kantor Pendaftaran Fidusia • Tidak ada berkas fisik, karena semua tersimpan secara
elektronik pada sistem
Manual Elektronik
9
MEKANISME PENGAMANAN SERTIFIKAT
YANG DIKELUARKAN SECARA ELEKTRONIK DI
KEMENKUMHAM
Sertifikat Jaminan Fidusia secara elektronik
dilengkapi dengan mekanisme pengamanan
barcode yang terhubung dengan database
Direktorat Jenderal AHU.
10
Mekanisme Koreksi dan Verifikasi
Manual Elektronik
Dilakukan oleh Kementerian Dilakukan oleh Pemohon
Hukum dan HAM RI (Notaris, Korporasi, Ritel)
11
Kewenangan dan Tanggung Jawab Notaris
terkait sertifikat yang dikeluarkan secara
elektronik
JUJUR
SEKSAMA
MEKANISME SELF
CORRECTION MANDIRI
TIDAK BERPIHAK
MAJELIS PENGAWAS
NOTARIS PENGAWASAN
12
Kewenangan dan Tanggung Jawab Notaris
terkait sertifikat yang dikeluarkan secara
elektronik
JUJUR
SEKSAMA
MEKANISME SELF
CORRECTION MANDIRI
TIDAK BERPIHAK
MAJELIS
KEHORMATAN PERLINDUNGAN HUKUM
NOTARIS
13
PEMALSUAN TERHADAP
DOKUMEN ELEKTRONIK
14
REKAPITULASI DATA
PENGADUAN KE MPWN JAWA
BARAT TAHUN 2020-2021*
*Hingga tanggal 5 Februari 2021
Dasar Hukum
Data Laporan Pelanggaran jabatan Notaris dari Masyarakat yang diteruskan dari MPD ke MPW
2018 22 13 3 3 3
2019 14 8 2 3 1
2020 6 4 1 1
Jumlah 42 25 6 6 3 2
Data MPWN
Data Laporan Masyarakat Terhadap Notaris Berdasarkan Tempat Kedudukan Notaris dari Tahun 2018 s/d sekarang
No Kabupaten/Kota Jumlah Laporan jumlah
2018 2019 2020
1 Kota Bandung 8 5 2 15
2 Kabupaten Bandung 1 1
3 Kabupaten Bandung Barat - 1 1
4 Kota Cimahi - 1 1
5 Kabupaten Subang - -
6 Kabupaten purwakarta 1 1
7 Kabupaten Karawang - 1 1
8 Kabupaten Bekasi 4 1 1 6
9 Kota Bekasi 3 2 5
10 Kabupaten Cianjur - -
11 Kabupaten Sukabumi - -
12 Kota Sukabumi - -
13 Kabupaten Bogor 3 3 1 7
14 Kota Bogor - -
15 Kota Depok 1 1 2
16 Kabupaten Sumedang - -
17 Kabupaten Majalengka - -
18 Kabupaten Indramayu - -
19 Kabupaten Kuningan - -
20 Kabupaten Cirebon 1 1
21 Kota Cirebon - 1 1
22 Kabupaten Garut - -
23 Kabupaten Tasikmalaya - -
24 Kota Tasikmalaya - -
25 Kabupaten Ciamis, Kota Banjar dan Kabupaten Pangandaran - -
Jumlah 22 14 6 42
Data MPWN
Data Permohonan Rekomendasi Perpanjangan Berdasarkan Tempat Kedudukan Notaris dari Tahun 2018 s/d sekarang
No Kabupaten/Kota Jumlah Laporan jumlah
2018 2019 2020
1 Kota Bandung 5 3 - 8
2 Kabupaten Bandung 1 1 1 3
3 Kabupaten Bandung Barat 1 - 1
4 Kota Cimahi - 2 2
5 Kabupaten Subang - - -
6 Kabupaten purwakarta - 2 2
7 Kabupaten Karawang - - -
8 Kabupaten Bekasi 1 2 2 5
9 Kota Bekasi - 3 4 7
10 Kabupaten Cianjur 2 1 3
11 Kabupaten Sukabumi - 1 1 2
12 Kota Sukabumi 1 1
13 Kabupaten Bogor 1 3 1 5
14 Kota Bogor - -
15 Kota Depok 2 3 1 6
16 Kabupaten Sumedang - -
17 Kabupaten Majalengka - 1 1
18 Kabupaten Indramayu - 1 1
19 Kabupaten Kuningan - -
20 Kabupaten Cirebon 1 1
21 Kota Cirebon - - -
22 Kabupaten Garut - -
23 Kabupaten Tasikmalaya - -
24 Kota Tasikmalaya - -
25 Kabupaten Ciamis, Kota Banjar dan Kabupaten Pangandaran 1 1
Jumlah 16 22 11 49
Data MPWN
Data Pemohon Surat Ket Kondite & Cuti Sebagai Syarat Pindah Notaris Tahun 2018 s/d sekarang
No Kabupaten/Kota Jumlah Laporan jumlah
2018 2019 2020
1 Kota Bandung - - - -
2 Kabupaten Bandung 2 1 3
3 Kabupaten Bandung Barat 1 1 2
4 Kota Cimahi - - 1 1
5 Kabupaten Subang 1 1 2 4
6 Kabupaten purwakarta 2 2 4
7 Kabupaten Karawang 3 2 1 6
8 Kabupaten Bekasi 2 2 - 4
9 Kota Bekasi 1 3 1 5
10 Kabupaten Cianjur 1 1
11 Kabupaten Sukabumi - 1 1 2
12 Kota Sukabumi 1 1
13 Kabupaten Bogor 2 8 5 15
14 Kota Bogor 2 1 1 4
15 Kota Depok 2 1 3
16 Kabupaten Sumedang - 1 1
17 Kabupaten Majalengka - -
18 Kabupaten Indramayu - 1 1
19 Kabupaten Kuningan - -
20 Kabupaten Cirebon - 3 3
21 Kota Cirebon - 2 2
22 Kabupaten Garut - -
23 Kabupaten Tasikmalaya - -
24 Kota Tasikmalaya - 1 1
25 Kabupaten Ciamis, Kota Banjar dan Kabupaten Pangandaran - -
Jumlah 20 22 21 63
DATA MPWN 2018-2019
REKAPITULASI DATA
PERMOHONAN KE MKNW JAWA
BARAT TAHUN 2020-2021*
Tidak dilanjutkan; 6
Ditolak, 101
Diterima, 134
Data Jumlah permohonan ke MKNW
berdasarkan Instansi APH
Pengadilan, 0 Kejaksaan, 3
Kepolisian, 242
Status Notaris dalam Surat Permohonan
300
250 245
200
150
100
50
0
0
Jumlah
Saksi Tersangka
Profesional
Akuntabel
Sinergi
Transparan
Inovatif