Anda di halaman 1dari 15

URGENSI PENGATURAN

CYBER NOTARY
DALAM UNDANG-UNDANG
JABATAN NOTARIS
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
 Konsep cyber notary hanya disebutkan dalam Penjelasan Pasal 15 Ayat (3) Undang-Undang
Jabatan Notaris, masih belum adanya pengaturan mengenai cyber notary secara lebih jelas,
sehingga Notaris menjadi ragu untuk menggunakan konsep cyber notary, hal tersebut pun
berdampak pada hambatan perkembangan profesi kenotariatan dalam melayani kebutuhan
masyarakat.

 Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi


Elektronik (selanjutnya disebut Undang-Undang Informasi Dan Transaksi Elektronik),
penggunaan teknologi online memang memiliki manfaat yang menguntungkan Notaris karena
proses pembuatan Akta menjadi lebih cepat, mudah dan efisien.
LATAR BELAKANG
Sedangkan keabsahan suatu pembuatan akta dapat dilihat dari Empat aspek yakni,

 Pertama Akta dibuat dihadapan pejabat yang berwenang (Pasal 16 ayat (1) Undang-Undang
Jabatan Notaris).
 Kedua Akta harus dihadiri oleh para pihak baik klien maupun Notaris pembuat akta (Pasal 16 ayat
(1) Undang-Undang Jabatan Notaris)
 Ketiga, Kedua belah pihak dikenal dan dikenalkan kepada Notaris (Pasal 39 Undang-Undang
Jabatan Notaris);

 Keempat, Akta harus dihadiri oleh dua orang saksi (Pasal 40 Undang-Undang Jabatan Notaris).
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimakah kedudukan Akta Notaris yang dibuat

berdasarkan konsep Cyber Notary ditinjau dari

Undang-Undang Jabatan Notaris?

2. Bagaimakah perlindungan hukum bagi notaris

terhadap akta yang dibuat berdasarkan konsep cyber

notary?
6
Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai peneniliti dalam penelitian ini
Berdasarkan rumusan masalah yaitu :
Manfaat Teoritis
diatas, maka tujuan penulisan ini
Secara teoritis penelitin ini dapat bermanfaat untuk
adalah : memberikan kontribusi pemikiran dalam perkembangan ilmu
penegetahuan hukum keperdastaan pemikiran dalam
1. Untuk mengkaji dan menganalisa perkembangan ilmu pengetahuan hukum keperdataan
khususnya mengenai keabsahan akta notariil secara elektronik.
kedudukan akta yang dibuat
Manfaat Praktis
berdasarkan konsep cyber notary.
- Bagi Peneliti
2. Untuk mengkaji perlindungan Dengan adanya penelitian ini diharapkan menambah wawasan
hukum notaris terhadap akta yang ilmu pengetahuan peneliti dalam bidag akta notariil yang
dibuat secara elektronik.
dibuat berdasarkan konsep cyber - Bagi Masyarakat
notary. Melalui penelitian ini peneliti mengharapkan agar masyarakat
dapat memiliki wawasan dan pemahaman tentang akta notariil
yang dibuat secra elektronik.
7

TABEL ORISINALITAS
No. Judul Rumusan Masalah
1. Tesis 1. Bagaimana landasan hukum keberadaan
Keabsahan Akta Notaris Secara Elektronik akta notaris secara hukum?
dalam E-Commers 2. Apakah notaris dapat membuat akta secara
Oleh: elektronik?
Prayudicia Tantra Atmaja
NIM: S351702016
Universitas Sebelas Maret Surakarta 2019

2. Tesis 1. Bagaimana penyelesaian konflik norma


Keabsahan Akta Notaris yang Menggunakan antara Pasal 15 ayat (3) dengan Pasal 16
Cyber Notary Sebagai Akta Otentik ayat (1) huruf m Undang-undang Nomor
Oleh: 02 Tahun 2014?
ZAINATUN ROSALINA 2. Apakah sertifikasi transaksi yang
NIM: 136010200111109 dilakukan secara cyber notary sah sebagai
Universitas Brawijaya Malang 2016 akta otentik?
ORISINALITAS 8

PENELITIAN
Memiliki persamaan yakni terkait dengan konsep Cyber
Notary, terkait dengan novelty atau kebaharuan tesis ini yang
menjadi hal baru dari adanya penulisan ini adalah lebih
menekankan pada pentingnya pengaturan Cyber Notary dalam
Undang-Undang Jabatan Notaris serta terkait perlindungan
bagi notaris terhadap akta elektronik yang dibuatnya.
KERANGKA
TEORITIS

1. Teori Kepastian Hukum


2. Teori Perlindungan Hukum
3. Teori Keabsahan
KAJIAN PUSTAKA 10

CYBER NOTARY UNDANG-UNDANG JABATAN


Ungkapan cyber notary NOTARIS
mempunyai makna pemakaian
sebuah teknologi informasi UU No. 2 Tahun 2014 tentang
terhadap notaris dalam Perubahan atas Undang-Undang
melaksanakan penugasan Nomor 30 Tahun 2004 Tentang
kenotariatan, yakni pada upaya Jabatan Notaris.
digitalisasi dokumen,
penandatangan akta otentik
dengan elektronik, pemakaian
telekonferensi pada berjalannya
Rapat Umum Pemegang Saham
perusahaan (RUPS)
METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum normatif yaitu suatu


penelitian yang dan mengumpulkan bahan-bahan bacaan yang
berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam tesis ini seperti
Peraturan Perundang-Undangan, buku-buku, makalah-makalah, dan hasil-
hasil Penelitian yang relevan.

Penelitian ini bersifat preskriptif analisis yaitu mempelajari tujuan hukum,


nilai-nilai keadilan, validitas aturan hukum, konsep-konsep hukum dan
norma-norma hukum.
BAHAN HUKUM
Bahan hukum primer, yaitu:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945
b. Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Burgerlijk Wetboek voor Indonesie, (Staatsblad Tahun 1847
Nomor 23)
c. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris
d. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
e. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
f. Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2016 tentang Tata
Cara Penjatuhan Sanksi Administratif Terhadap Notaris

Bahan hukum sekunder Bahan hukum sekunder berupa karya-karya ilmiah buah pikiran para pakar hukum baik
dalam bentuk literatur-literatur, jurnal hukum, hasil Penelitian, bahan seminar, artikel-artikel hukum ataupun
bentuk karya-karya ilmiah lainnya termasuk yang dipublikasikan dalam internet yang berkaitan dengan pokok
permasalahan dalam penulisan ini.

Bahan hukum tersier Bahan hukum tersier yang terdiri dari kamus hukum, kamus Bahasa Indonesia, kamus
Bahasa Inggris dan ensiklopedia yang ada relevansinya dengan pokok bahasan dalam Penelitian ini.
DESAIN PENELITIAN
URGENSI PENGATURAN CYBER NOTARY
DALAM UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS

LT. BELAKANG RUMUSAN MASALAH KERANGKA TEORI DAN METODE PENELITIAN


KONSEPTUAL
Salah satu konsep elektronik yang dapat Bagaimanakah Kerangka Teori Jenis Penelitian
digunakan dalam pelayanan hukum kedudukan Akta Notaris Teori Kepastian Pendekatan
untuk membuat akta Notaris adalah yang dibuat berdasarkan Teori Perlindungan Data dan Sumber Data
dikenal dengan konsep cyber notary. konsep Cyber Notary Hukum Teknik Pengumpulan dan
Konsep cyber notary hanya disebutkan ditinjau dari Undang- Teori Keabsahan Pengolahan Data
dalam Penjelasan Pasal 15 Ayat (3) Undang Jabatan Notaris? Konseptual Teknik Analisa
Undang-Undang Jabatan Notaris, masih Cyber Notary
belum adanya pengaturan mengenai Bagaimanakah Akta Notariil
cyber notary secara lebih jelas, perlindungan hukum bagi Akta Elektronik
sehingga Notaris menjadi ragu untuk notaris yang membuat
menggunakan konsep cyber notary. akta berdasarkan konsep
Cyber Notary?

HASIL PENELITIAN

KESIMPULAN DAN SARAN


JADWAL PENELITIAN
No Uraian Kegiatan Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul

2023 2023 2023 2024 2024 2024 2024 2024 2024 2024

1. Penyusunan Proposal Tesis

2. Pengajuan Proposal

3. Pengajuan Surat Izin Penelitian

4. Pengumpulan Data

5. Pengolahan Data

6. Penyusunan Data

7. Sidang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai