Disusun Oleh
Kelompok 4 :
Puji syukur tim penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas semua kehendaknya, tim
penulis berhasil menyelesaikan laporan penelitian dengan tepat waktu dengan penelitian berada
di kantor Notaris dan PPAT Dadang Koesboediwitjaksono, S.H yang berkedudukan di
Surabaya.
Penyusunan laporan penelitian ini ditulis berdasarkan pengamatan langsung saat melihat dan
meneliti mengenai sistem manajemen pada kantor Notaris dan PPAT tersebut. Tim penulis
berharap, pemaparan dalam isi penelitian sederhana ini bisa mempermudah pembaca untuk
memahami proses dari suatu manajemen kantor Notaris yang mungkin tidak akan sama antara
satu dengan yang lain.
Tim penulis menyadari bahwa hasil penelitian yang dibuat masih jauh dari kata sempurna, dan
memiliki kekurangan dari berbagai aspek. Untuk itu, tim penulis menerima kritik dan saran
yang bersifat membangun demi perbaikan laporan penelitian ini.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
tempat duduk dan meja, dan ada ruangan dari Notaris DADANG
KOESBOEDIWITJAKSONO, S.H itu sendiri. Serta pada lantai 2 (dua) di khususkan
untuk arsip dokumen Notaris.
1.3. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas
Notaris
Korektor/Pelayanan
Dalam hal berkas sudah diterima dengan baik oleh tim pelayanan/kolektor
(lengkap dan sesuai) maka terdapat pembagian wewenang dari staff Notaris
tersebut yaitu sebagai berikut :
Korektor/Pelayanan
Tugas Korektor dan Pelayanan dilakukan oleh satu orang yang sama, dimana saat
klien datang langsung berhadapan dengan pelayanan yang berada di bagian terdepan
dan akan membantu klien mengenai konsultasi, apa yang harus dibantu, mengecek
kelengkapan dokumen yang diperlukan serta bagian inilah yang akan memberikan
berkas kepada klien jika apa yang diminta klien telah selesai.
Staff Dalam Kantor :
1. Staff khusus membuat akta baik Notaris/PPAT.
2. Staff khusus melakukan pendaftaran pada sistem Ditjen AHU (Pendafataran
Pendirian.dan Perubahan PT atau CV).
3. Staff khusus melakukan pendaftaran Ditjen AHU khususnya fidusia online.
4. Staff khusus melakukan pendaftaran web Pertanahan (Balik Nama, Waris,
Hibah).
2
Staff Lapangan :
1. Staff ke Kantor Kelurahan.
2. Staff ke Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN).
3. Staff ke Kantor Dispenda.
4. Staff ke Pemerintah Kota.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
6. Pembuatan salinan akta.
7. Koreksi salinan akta oleh karyawan dan Notaris.
8. Input data di AHU secara online dan koreksi (jika diperlukan).
9. Penyerahan salinan akta beserta kelengkapannya kepada pemohon.
10. Meletakkan minuta akta pada berkas siap bendel.
11. Mengisi daftar akta bulan berjalan pada repertorium akta.
12. Mengisi klapper akta.
13. Mengisi buku daftar akta sesuai dengan perbuatan hukumnya.
14. Melakukan pelaporan secara online.
Sedangkan alur kerja pada berkas PPAT di Kantor Notaris dan PPAT DADANG
KOESBOEDIWITJAKSONO, S.H secara umum dilaksanakan dengan ketentuan dan
prosedur sebagai berikut :
1. Penerimaan berkas dari pemohon (tamu) beserta konsultasi dan penentuan alur.
2. Melakukan permohonan ceking sertipikat. Disamping itu dilakukan permohonan
validasi pajak.
3. Pembayaran pajak BPHTB dan PPH (jika ada).
4. Pembuatan akta PPAT sesuai peralihan haknya.
5. Penandatanganan akta dihadapan PPAT.
6. Penerbitan akta untuk keperluan pendaftaran ke Kantor Pertanahan.
7. Pendaftaran akta beserta kelengkapannya ke Kantor Pertanahan.
8. Sertipikat selesai.
9. Penyerahan sertipikat dan kelengkapannya kepada pemohon.
10. Melengkapi berkas arsip kemudian diletakkan pada almari.
11. Mengisi laporan atas akta yang dibuat setiap bulan.
12. Mengisi buku daftar akta PPAT pada bulan berjalan.
2.3. Standart Operational Procedure (SOP)
Kantor Notaris dan PPAT DADANG KOESBOEDIWITJAKSONO, S.H
selalu menerapkan prinsip dimana harus memberikan pelayanan yang prima kepada
konsumen. Agar pelayanan yang diberikan dapat memuaskan konsumen maka
karyawan diharapkan dapat melayani keinginan dan kebutuhan konsumennya. Setiap
perusahaan atau instansi selalu ingin dianggap terbaik dimata konsumennya. Sehingga
terdapat Standart Operational Procedure (SOP) guna tercapainya kepuasan konsumen
tersebut, antara lain :
5
1. Klien atau konsumen pada intinya ingin diberikan pelayanan yang terbaik sehingga
di kantor tersebut keinginan konsumen selalu berusaha diberikan secara maksimal
dengan cara berkomunikasi yang ramah, sopan, dan menarik, disamping itu
petugas harus cepat tanggap, pandai berbicara, menyenangkan serta pintar.
2. Mampu melayani secara cepat, tepat dan tanggap dalam melayani konsumen, apa
yang diinginkan konsumen, mengerti dan memahami keinginan serta kebutuhan
konsumen yang dilakukan sesuai prosudur.
3. Bertanggung jawab kepada konsumen sejak awal hingga selesai dalam
menjalankan kegiatan pelayanannya.
4. Mampu berkomunikasi adalah hal yang paling utama di Kantor Notaris dan PPAT
DADANG KOESBOEDIWITJAKSONO, S.H, karena harus mampu berbicara
kepada setiap konsumen dan memahami keinginan konsumen dengan bahasa yang
jelas dan mudah dimengerti, sehingga konsumen nantinya dapat memahami apa
yang telah dijelaskan.
5. Berusaha memahami kebutuhan konsumen dengan cara harus cepat tanggap apa
yang diinginkan konsumen, mengerti dan memahami keinginan dan kebutuhan
konsumen.
2.4. Manajemen Kearsipan
Dalam hal penyimpanan arsip atau berkas-berkas, pada Kantor Notaris
DADANG KOESBOEDIWITJAKSONO, S.H menjadi suatu hal yang benar-benar
harus diperhatikan sehingga memiliki seorang pegawai khusus dalam mengelola dan
mengecek setiap arsipnya serta terdapat ruangan khusus 1 (satu) lantai untuk tempat
penyimpanan arsip tersebut. Satu tempat untuk arsip tersebut di tata sangat teratur
dengan disediakannya rak-rak untuk menyusun setiap arsip berdasarkan tahun dan
bulannya. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam operasional kantor dimana
ketika arsip dibutuhkan sewaktu-waktu, maka tidak perlu membongkar tumpukan
arsip permanen yang sudah tersusun dengan rapi. Tempat arsip antara berkas notariil
dan PPAT diletakkan secara terpisah guna mengantisipasi pencampuran berkas. Selain
itu bertujuan untuk memudahkan dalam penyimpanan berkas baru. Diluar pengarsipan
manual, di kantor Notaris tersebut juga melakukan penyimpanan arsip yang disimpan
pada satu server yang yang menghubungkan komputer satu dengan yang lainnya,
sehingga terdapat double backup guna memudahkan dalam penyimpanan berkas baik
secara fisik maupun non-fisik.
2.5. Manajemen Keuangan
6
Menurut keterangannya tidak ada kendala terkait manajemen keuangan internal
karena semua pembiayaan baik secara cash maupun secara transfer dikirimkan
langsung ke Rekening Pak DADANG KOESBOEDIWITJAKSONO, S.H.
7
BAB III
PERMASALAHAN DAN PENYELESAIAN
Adapun permasalahan terkait berkas-berkas yang di lengkapi klien dalam hal ini
permasalahan by sistem oleh Kantor pertanahan misalkan saat ini semua warga
Indonesia sudah menggunakan E-KTP (elctronik-KTP) yang mana E-KTP saat ini
sudah ngelink pada aplikasi-aplikasi kantor pertanahan namun pernah terjadi suatu
kejadian dimana saat E-KTP tersebut tidak ngelink pada aplikasi pertanahan
dikarenakan kesalahan teknis pada aplikasi disdukcapil.
8
khususkan untuk mengelola arsip, ada juga karyawan yang di khususkan untuk
memfilter atau mengoreksi berkas jika ada kekurangan berkas serta adapun karyawan
yang khususkan dalam membuat akta selain itu karyawan yang khusus menginput
sistem Ditjen AHU untuk pendaftaran PT, CV dan lainnya maupun karyawan yang
khusus menginput pada aplikasi-aplikasi pertanahan. Bahkan untuk karyawan bagian
lapangan pun di fokuskan untuk mendatangi pada satu tempat instansi pada setiap
karyawannya seperti karyawan yang dikhsusukan untuk pergi ke Kelurahan, Kantor
Pertanahan serta dispenda.
Disisi lain terkait dengan adanya permasalahan pada proses berkas seperti yang
sudah di jelaskan pada point diatas maka upaya terbaik adalah dengan bersungguh-
sungguh mencari solusi serta akar permasalahan, ikhlas dalam menyelesaikan
permasalahan-permasalahan berkas klien tersebut agar ketika berkas selesai dan
kembali kepada klien tidak ada masalah-masalah yang tidak di inginkan timbul di
kemudian hari.
9
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis uraikan, maka dapat ditarik sebuah
kesimpulan bahwa:
1. Pelaksanaan kerja yang dilakukan di Kantor Notaris dan PPAT DADANG
KOESBOEDIWITJAKSONO, S.H. sesuai dengan prosedur dan tugas yang
telah ditentukan yaitu membuat dan mengurus akta pembebanan hak seperti
Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT), Akta Pembebanan
Hak Tanggungan (APHT) dan Akta Jual Beli.
2. Mampu melayani secara cepat, tepat dan tanggap dalam melayani konsumen,
apa yang diinginkan konsumen, mengerti dan memahami keinginan serta
kebutuhan konsumen yang dilakukan sesuai prosedur.
3. Diluar pengarsipan manual, di kantor Notaris juga melakukan penyimpanan
arstip yang disimpan pada satu server yang menghubungkan komputer satu
dengan yang lainnya, sehingga terdapat double back-up guna memudahkan
dalam penyimpanan berkas baik secara fisik maupun non-fisik.
4. Mampu berkomunikasi adalah hal yang paling utama di Kantor Notaris dan
PPAT DADANG KOESBOEDIWITJAKSONO, S.H. adalah harus mampu
berbicara kepada setiap konsumen dan memahami keinginan konsumen dengan
bahasa yang jelas dan mudah dimengerti, sehingga para orang yang
menggunakan jasanya dapat memahami apa yang telah dijelaskan.
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang didapat, para penulis mengajukan saran yaitu :
10
menyesuaikan dengan bahasa klien yang datang hal tersebut dilakukan agar dapat
memudahkan klien untuk memahami alur serta proses berkas-berkas yang di bawa
oleh klien tersebut.
11
LAMPIRAN