Pengertian Perjanjian antara dua orang atau lebih Persekutuan perdata yang didirikan
yang mengikatkan diri untuk untuk menjalankan perusahaan
memasukkan diri untuk memasukkan dengan nama bersama.
sesuatu (inbreng) ke dalam
persekutuan dengan maksud membagi
keuntungan yang diperoleh karenanya.
Dasar Hukum Persekutuan Perdata diatur dalam Firma diatur dalam KUHD pada
Pasal 1618-1652 KUHPER. Pasal 16-35. Disamping itu,terdapat
beberapa ketentuan lain yang
berkaitan dan relevan dengan firma
didalam BW, yaitu ketentuan tentang
persekutuan perdata dan perikatan.
Pendirian Persekutuan Perdata dapat didirikan Menurut Pasal 22 KUHD, usaha itu
hanya dengan perjanjian, tanpa syarat harus didirikan dengan akta yang
tertulis. Artinya, pembentukannya dapat otentik namun ketiadaan akta yang
dilakukan secara lisan. Dengan demikian tidak dapat dikemukakan
demikian, pendirian Persekutuan untuk merugikan pihak ketiga.
Perdata tidak memerlukan formalitas
khusus. Menurut ayat 23 dan 28 KUHP, akta
pendirian tersebut selanjutnya harus
dicatat di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri dan diumumkan dalam berita
resmi.
Sekalipun perusahaan sudah berdiri,
namun tetap diperlukan izin lebih
lanjut, seperti izin pendaftaran
perusahaan (UU Nomor 3 Tahun 1982,
UKL-UPL/AMDAL (UU Nomor 32
Tahun 2009), dan lain-lain agar dapat
melakukan kegiatan komersial.
Modal Modal dalam Persektuan Perdata terdapat Tiap-tiap sekutu dalam firma diwajibkan
pengaturannya di dalam Pasal 1619 memasukkan dalam kas persekutuan
KUHPER, yaitu: modal berupa uang,benda atau tenaga.
1. Uang Pemasukan ini disebut dengan inbreng.
2. Barang Pengaturan mengenai hal ini juga
3. Tenaga / Kerajinan terdapat dalam pasal 1619 KUHPER.
Laba / Rugi Untuk memenuhi tujuan Persekutuan Pasal 1633–1635 KUHPER mengatur
Perdata, yaitu menghasilkan keuntungan, bagaimana laba dan rugi didistribusikan
keuntungan tersebut harus didistribusikan dalam perusahaan. Pasal-pasal tersebut
secara merata di antara para sekutu. mengatur bagaimana membagi laba dan
Pembagian ini didasarkan pada Anggaran rugi yang tidak disepakati bersama.
Dasar; namun, jika anggaran tidak Berikut batasan ketentuan pembagian
diperjanjikan, perhitungan anggaran keuntungan dan kerugian:
didasarkan pada pasal 1633 KUHPER.
Oleh karena itu, pembagian keuntungan 1. Tidak diperkenankan memberikan
dan kerugian harus diatur secara tegas seluruh penghasilan kepada satu
dalam perjanjian pendiriannya. Namun, sekutu.
KUHPER menyatakan bahwa perjanjian 2. Berbagi kerugian hanya dengan satu
tersebut harus didasarkan pada sebagai pasangan dapat diterima.
berikut: 3. Keputusan Tuan tentang pembagian
keuntungan ketiga tidak
1. Berdasarkan pasal 1635 KUHPER, diperbolehkan. Pembagiannya
ketentuan yang memberikan seluruh didasarkan pada pembagian
keuntungan kepada seorang sekutu pendapatan yang adil dan merata
saja tidak boleh digunakan. apabila mekanisme pembagian
2. Diperbolehkan membebankan keuntungan dan kerugian tidak dapat
seluruh kerugian pada satu orang disepakati. Pasangan yang
tertentu saja. memberikan kontribusi paling
3. Apabila cara pembagiannya tidak sedikit dalam bentuk uang atau
diatur secara jelas, maka barang akan menerima bagian yang
pembagiannya didasarkan pada sama dengan pasangan yang
pemasukan dari masing-masing memberikan kontribusi pekerjaan
sekutu. Hal ini didasarkan pada pasal paling banyak.
1633 ayat 1 KUHPER.
Ciri - Ciri ● Untuk mencari keuntungan. ● Jika ada tagihan yang belum
● Cara pendirian sederhana. dibayar, masing-masing pemilik
● Cara pembubaran tidak memerlukan harus membayarnya dengan uang
persyaratan formal. pribadinya.
● Cara pendirian persekutuan perdata ● Setiap karyawan dalam suatu
dimulai saat ditandatanganinya akta perusahaan mempunyai kewajiban
pendirian di notaris dan selanjutnya untuk berpartisipasi terlibat dalam
didaftarkan di Kepaniteraan setiap aktivitas perusahaan.
Pengadilan negeri. ● Tidak ada anggota kelompok yang
mempunyai wewenang untuk
memasukkan anggota baru ke
dalam kelompoknya tanpa
persetujuan anggota lainnya (harus
berdasarkan keputusan bersama)..
● Keanggotaan Firma Berlaku
Seumur Hidup Bersifat Permanen.
● Setiap anggota firma berhak
membubarkan firma.
● Pendirian firma tidak memerlukan
suatu akta pendirian
Jenis dan Macam Persekutuan perdata umum/ penuh: Menggunakan nama bersama (nama
anggota firma dijadikan nama firma)
● Dimana para sekutu memasukkan
seluruh hartanya atau bagian yang
sepadan dengannya tanpa adanya
suatu perincian apapun .