Anda di halaman 1dari 47

TUGAS ASPEK HUKUM

DALAM EKONOMI
Muhammad Taufiq
(1902110663)
ILMU EKONOMI
2. PENGERTIAN HUKUM DAN RUANG
LINGKUP EKONOMI
1.PENGERTIAN HUKUM

Menurut Utrech,dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Dalam Hukum


Indonesia” hukum adalah himpunan peraturan-peraturan (perintah-perintah dan
larangan) yang mengurus tata tertib suatu masyarakat dan oleh karena itu harus ditaati
masyarakat.
 C.M Amin
Dalam bukunya yang berjudul “Bertamasya ke Alam Hukum” hukum dirumuskan
sebagai kumpulan-kumpulan,peraturan-peraturan hukum yang terdiri dari norma dan
sanksi.Sanksi itu disebut hukum dan tujuan hukum itu adalah mengadakan
ketatatertiban dalam pergaulan manusia,sehingga keamanan dan ketertiban dapat
terpelihara.
 J.C.T.Simorangkir dan Woerjono Sastropranoto.Dalam buku “Pelajaran Hukum
Indonesia”
2.RUANG LINGKUP HUKUM EKONOMI
Ruang lingkup hukum ekonomi meliputi:
1. Hukum ekonomi pertanian, termasuk juga norma-norma mengenai pertanian,
perburuan, peternakan, perikanan, dan kehutanan.
2. Hukum ekonomi pertambangan.
3. Hukum ekonomi industri dan indistri pengolahan.
4. Hukum ekonomi bangunan.
5. Hukum ekonomi perdagangan, termasuk juga norma-norma menganai perhotelan
dan pariwisata.
6. Hukum ekonomi prasarana, termasuk juga gas, listerik, air, dan jalan.
7. Hukum ekonomi jasa-jasa, profesi dokter, advokat, asisten rumah tangga, dan
tenaga kerja.
8. Hukum ekonomi angkutan.
9. Hukum ekonomi pemerintahan, termasuk juga pertahanan dan keamanan.
3. BENTUK DAN BADAN USAHA
YANG TIDAK BERBADAN HUKUM
1.PENGERTIAN BADAN USAHA

Badan usaha adalah kesatuan yuridis ,teknis, dan ekonomis yang


bertujuan untuk mencari keuntungan,begitupun dalam referensi
lain mengatakan bahwa badan usaha adalah organisasi yang
terdiri atas modal dan tenaga kerja dan memiliki tujuan dalam
mencari keuntungan.
Khusus untuk perusahaan yang dijalankan lebih dari 1 orang yang
disebut juga badan usaha,maka secara khusus badan usaha
diartikan sebagai organisasi usaha yang didirikan lebih dari 1
orang melaksanakan tujuan usaha untuk meraih keuntungan
2.BADAN USAHA BUKAN BADAN HUKUM
Badan usaha bukan badan hukum adalah bentuk badan uaha bukan badan
hukum didirikan berdasarkan perjanjian persekutuan antara dua orang atau lebih
yang mengikat diri untuk bekerja sama secara terus menerus dengan
memberikan pemasasukan berupa uang ,barang,tenaga,keahlian atau
klien/pelanggan guna diusahakan bersama ,mempunyai nama dan tempat
kedudukan tetap dengan tujuan mencari dan membagi bersama keuntungan
yang diperoleh.
Beberapa bentuk badan usaha bukan badan hukum dalam pandangan hukum
dagang yang berlaku di Indonesia:
1.Persekutuan Perdata
2.Persekutuan Firma
3.Persekutuan Komanditer
4. FIRMA,CV, DAN PERDATA
USAHA DAGANG
A.Firma
a.Pengertian
Menurut pasal KUHD 16,Firma adalah persekutuan yang diadakan untuk
menjalankan perusahaan dengan memakai nama bersama.Persekutuan firma
merupakan persekutuan antara dua orang atau lebih dengan nama bersama untuk
melakukan usaha
Ciri-Ciri Firma
1. Menjalankan perusahaan yang merupakan syarat formal
2. Menggunakan nama bersama
3. Tanggung jawab sekutu bersifat pribadi secara keseluruhan,artinya
pertanggungjawaban sekutu firma tidak terbatas pada pemasukan yang
dimasukkan
Sesuai dengan pasal 22 KUHD anggaran dasar
persekutuan firma harus didirikan dengan fakta
autentik.Dalam pasal 26 KUHD anggaran dasar
persekutuan firma setidaknya memuat hal-hal antara lain:
1. Nama lengkap,pekerjaan,dan tempat tinggal para sekutu
2. Penetapan nama bersaama atau firma
3. Bersifat umum terbatas pada usaha menjalankan
perusahaan bidang tertentu
4. Nama-nama sekutu yang tidak diberi kuasa untuk
menandatangani perjanjian bagi sekutu firma
5. Saat mulai dan berakhirnya persekutusn firma
6. Ketentuan-ketentuan lain mengenai pihak ketiga
terhadap para sekutu.
B.Persekutuan Perdata
a.Pengertian
Persekutuan perdata adalah perserikatan perdata yang menjalankan
perusahaan.Menurut pasal 1618KUHperdata,perserikatan perdata
adalah suatu perjanjian dengan mana dua orang atau lebih mengikatkan
diri untuk memasukan sesuatu ke dalam persekutuan dengan maksud
untuk membagi keuntungan atau manfaat yang diperoleh .
Dasar hukum persekutuan perdata ada di dalam BAB KEDELAPAN
bagian kesatu sampai dengan bagian ketiga KUH perdata mulai pasal
1618 sampai dengan pasal 1646
b.Ciri-Ciri dan Sifat Persekutuan Perdata
1. Berdasarkan perjanjian para pihak (pasal 1320 kuhperdata)
2. Dapat dilakukan dengan sepakat para sekutu atau bisa pula secara
lisan (pasal 1624 KUH perdata)
3. Tiap sekutu wajib memasukan dalam kas persekutuan berupa
uang,benda,atau manajemen (pasal 1619 KUH perdata)
Persekutuan perdata ini merupakan bentuk permitraan yang paling sederhana
karena :
1. Dalam hal modal tidak ada ketentuan tentang besarnya modal
2. Dalam hal pemasukan sesuatu dalam persekutuan,selain terbentuknya uang
atau barang , boleh menyumbangkan hanya tenaga kerja
3. Lapangan pekerjanya tidak dibatasi
4. Tidak ada pengumuman kepada pihak ketiga seperti yang dilakukan dalam
firma
c. Pengurusan Persekutuan
Untuk mengangkat pengurus persekutuan perdata ada dua cara yang
ditentukan didalam KUH perdata yaitu:
1. Ditentukan pada waktu perjanjian pendirian persekutuan (pasal
1636 ayat(1) KUH perdata)
2. Dengan perjanjian tersendiri setelah perjanjian pendirian
persekutuan terbentuk (pasal 1636 ayat (2) KUH perdata)
d. Pembagian Keuntungan dan Kerugian Persekutuan Perdata
Ketentuan pasal 1633 ayat (1) KUH perdata memberikan kebebasan
kepada para sekutu tentang keuntungan dan kerugian persekutuan
dalam perjanjian sehingga ada pedoman yang tegas bagi
mereka.Namun jika tidak diperjanjikan sebelumnya,pasal tersebut
menkehendaki agar bagian masing-masing sekutu disesuaikan
dengan imbangan dengan modal yang telah dimasukan dalam
persekutua.
e.Berakhirnya Persekutuan Perdata
1. Setelah berakhirnya waktu yang telah ditetapkan dalam perjanjian
2. Dengan musnahnya barang atau diselesaikannya perbuatan yang menjadi
pokok
3. Atas kehendak semata-mata dari beberapa atau seorang sekutu
4. Jika salah satu seorang sekutu meninggal dunia ditaruh dibawah
pengampunan atau dinyatakan pailit
C.Persekutuan Komanditer (CV)
a.Pengertian
Sekutu komanditer (CV) adalah sekutu yang hanya menyerahkan
uang,barang,atau tenaga sebagai pemasukan pada persekutuan (sebagai
modal),namun dia tidak ikut campur dalam pengurusan atau penguasaan
persekutuan dan tanggung jawabnya terbatas sampai pada sejumlah uang
yang dimasukannya.
Dengan mengacu pada ketentuan pasal 19-21 KUHD,tampak bahwa
persekutuan komoditer adalah firma dengan bentuk
khusus.Kekhususannya adalah terletak pada eksistensi komanditeryang
tidak ada pada firma.
B. Dasar hukum Persekutuan Komanditer (CV)
Ketentuan tentang persekutuan komanditer sebagaimana diketahui
dalam membahas tentang persekutuan firma tersebut adalah dalam
bagian kedua BAB TIGA KUHD dari pasal 19 sampai dengan pasal
35.Disamping itu berlaku ketentuan umum dalam pasal 15 KUHD.

C. Macam-Macam Persekutuan Komanditer


1. Persekutuan komanditer diam-diam,yaitu persekutuan komanditer
yang belum menyatakan dirinya kepada pihak ketiga sebagai
persekutuan komanditer,
2. Persekutuan komanditer terang-terangan ,yaitu persekutuan
komanditer yang sudah menyatakan dirinya kepada pihak ketiga
sebagai persekutuan komanditer
3. Persekutuan komanditer dengan saham,yaitu persekutuan
komanditer terang-terangan yang modalnya terdiri dari saham-
saham
D. Prosedur Pendirian Persekutuan Komanditer (CV)
Dalam KUHD tidak diantur cara pendirian persekutuan
komanditer .Hal ini dikarenakan persekutuan komanditer adalah
firma,maka sesuai dengan ketentuan pasal 22 KUHD pendirian
persekutuan komanditer dengan pembuatan anggaran dasar yang
dituangkan dalam akta pendirian yang dibuat dihadapan notaris.
E. Berakhirnya Persekutuan Komanditer
Sesuai dengan pasal 31 KUHD:
1. Berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan dalam anggaran dasar
(akta pendirian)
2. Sebelum berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan dalam
anggaran dasar sebagai akibat pengunduran diri atau
pemberhentian sekutu
3. Akibat perubahan anggaran dasar (akta pendirian)
5.PERSEROAN TERBATAS
PENGERTIAN PT

 Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga Naamloze


Vennootschhap (NV), adalah suatu badan hukum untuk menjalankan
usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham yang pemiliknya
memiliki bagian sebanyak saham myang dimilikinya. Karena modalnya
terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan
kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan
perusahaan.
Syarat umum pendirian Perseroan Terbatas (PT)

 Fotokopi KTP para pemegang saham dan pengurus, minimal 2 orang


 Fotokopi KK penanggung jawab / Direktur
 Nomor NPWP Penanggung jawab
 Pas foto penanggung jawab ukuran 3X4 (2 lembar berwarna)
 Fotokopi PBB tahun terakhir sesuai domisili perusahaan
 Fotokopi surat kontrak/sewa kantor atau bukti kepemilikan tempat usaha
 Surat keterangan domisili dari pengelola gedung jika berdomisili di
Gedung Perkantoran
 Surat keterangan RT/RW (jika dibutuhkan, untuk perusahaan yang
berdomisili di lingkungan perumahan) khusus luar Jakarta
 Kantor berada di wilayah perkantoran/plaza, atau ruko, atau tidak berada di
wilayah pemukiman.
 Siap disurvei
MEKANISME PERSEROAN
TERBATAS
Untuk mendirikan PT, harus dengan menggunakan akta resmi (akta yang
dibuat oleh notaris) yang di dalamnya dicantumkan nama lain dari
perseroan terbatas, modal, bidang usaha, alamatperusahaan, dan lain-lain.
Akta ini harus disahkan oleh menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia (dahulu Menteri Kehakiman). Untuk mendapat izin dari
menteri kehakiman, harus memenuhi syarat sebagai berikut:
 Perseroan terbatas tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan
kesusilaan
 Akta pendirian memenuhi syarat yang ditetapkan Undang-Undang
 Paling sedikit modal yang ditempatkan dan disetor adalah 25% dari
modal dasar. (sesuai dengan UU No. 1 Tahun 1995 & UU No. 40 Tahun
2007, keduanya tentang perseroan terbatas)
PROSEDUR PENDIRIAN PT
 Pertama, para pendiri datang di kantor notaris untuk diminta
dibuatkan akta pendirian Perseroan Terbatas. Yang disebut akta
pendirian itu termasuk di dalamnya anggaran dasar dari
Perseroan Terbatas yang bersangkutan. Anggaran dasar ini
sendiri dibuat oleh para pendiri, sebagai hasil musyawarah
mereka. Kalau para pendiri merasa tidak sanggup untuk
membuat anggaran dasar tersebut, maka hal itu dapat
diserahkan pelaksanaannya kepada notaris yang bersangkutan.
 Kedua, setelah pembuatan akta pendirian itu selesai, maka notaris
mengirimkan akta tersebut kepada Kepala Direktorat Perdata,
Departemen Kehakiman. Akta pendirian tersebut juga dapat dibawa
sendiri oleh para pendiri untuk minta pengesahan dari Menteri
Kehakiman, tetapi dalam hal ini Kepala Direktorat Perdata tersebut harus
ada surat pengantar dari notaris yang bersangkutan.
 Ketiga, para pendiri atau salah seorang atau kuasanya, membawa akta
pendirian yang sudah mendapat pengesahan dari Departemen Kehakiman
beserta surat keputusan pengesahan dari Departemen Kehakiman tersebut
ke kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri yang mewilayahi domisili
Perseroan Terbatas untuk didaftarkan. Panitera yang berwenang
mengenai hal ini mengeluarkan surat pemberitahuan kepada notaris yang
bersangkutan bahwa akta pendirian PT sudah didaftar pada buku register
PT
 Keempat, para pendiri membawa akta pendirian PT beserta
surat keputusan tentang pengesahan dari Departemen
Kehakiman, serta pula surat dari Panitera Pengadilan negeri
tentang telah didaftarnya akta pendirian PT tersebut ke
kantor Percetakan Negara, yang menerbitkan Tambahan
Berita Negara RI. Sesudah akta pendirian PT tersebut
diumumkan dalam Tambahan Berita Negara RI,maka PT
yang bersangkutan sudah sah menjadi badan hukum.
STRUKTUR PEMODALAN
Perseroan mempunyai kekayaan sendiri terpisah dari kekayaan masing–
masing pemegang saham perseroan. Termasuk dalam harta kekayaan
perseroan terbatas adalah modal, yang terdiri dari:
Modal perseroan atau modal dasar, yaitu jumlah maksimum modal yang
disebut dalam akta pendirian.Ketentuan modal dasar diatur pada pasal 31-32
UU No.40 Tahun 2007. Modal dasar perseroan terdiri atas seluruh nilai
nominal saham.(Pasal 31 (1)).Modal dasar paling sedikit Rp.50.000.000,00
(Pasal 32 ayat 1).
Modal yang disanggupkan atau ditempatkan diatur pada pasal 33 UU No. 40
Tahun 2007. Paling sedikit 25% dari modal dasar sebagaimana dimaksud
dalam pasal 32 harus ditempatkan dan disetor penuh (Pasal 33 ayat 1).
JENIS SAHAM PT
Saham di dalam sebuah Perseroan Terbatas dapat terbagi atas :
 Saham/Sero Atas Nama, yaitu nama persero ditulis di atas surat sero setelah
didaftarkan dalam buku Perseroan Terbatas sebagai persero.
 Saham/Sero Pembawa, yaitu suatu saham yang di atas surat tidak disebutkan nama
perseronya.
Ditinjau dari hak-hak persero, saham/sero dapat pula dibagi sebagai berikut :
 Saham/Sero Biasa
Sero yang biasanya memperoleh keuntungan (dividen) yang sama sesuai dengan yang
ditetapkan oleh rapat umum pemegang saham.
 Saham/Sero Preferen
Sero preferen ini selain mempunyai hak dan dividen yang sama dengan sero biasa, juga
mendapat hak lebih dari sero biasa.
 Saham/Sero Kumulatif Preferen
Sero kumulatif preferen ini mempunyai hak lebih dari sero preferen. Bila hak tersebut
tidak bisa dibayarkan pada tahun sekarang, maka dibayarkan pada tahun berikutnya. [5]
JENIS PT

PT Terbuka
 Perseroan terbuka adalah perseroan terbatas yang menjual sahamnya kepada
masyarakat melalui pasar modal (go public). Jadi sahamnya ditawarkan kepada
umum, diperjualbelikan melalui bursa saham. 
PT Tertutup
 Perseroan terbatas tertutup adalah perseroan terbatas yang modalnya berasal dari
kalangan tertentu misalnya pemegang sahamnya hanya dari kerabat dan
keluarga saja atau orang kalangan terbatas dan tidak dijual kepada umum.
PT Kosong
 Perseroan terbatas kosong adalah perseroan yang sudah ada izin usaha dan izin
lainnya tapi tidak ada kegiatannya.
PEMBAGIAN WEWENANG

Dalam perseroan terbatas selain kekayaan perusahaan dan kekayaan pemilik


modal terpisah juga ada pemisahan antara pemilik perusahaan dan pengelola
perusahaan. Pengelolaan perusahaan dapat diserahkan kepada tenaga-tenaga
ahli dalam bidangnya ( profesional ). Struktur organisasi perseroan terbatas
terdiri dari pemegang saham, direksi, dan komisaris.
Komisaris memiliki fungsi sebagai pengawas kinerja jajaran direksi
perusahaan. Komisaris bisa memeriksa pembukuan, menegur direksi,
memberi petunjuk, bahkan bila perlu memberhentikan direksi dengan
menyelenggarakan RUPS untuk mengambil keputusan apakah direksi akan
diberhentikan atau tidak.
    Pemegang Perusahaan
1.  Komisaris
2.  Manajer operasional
3.  Direktur utama
Keuntungan utama membentuk perusahaan perseroan terbatas adalah:
1.     Kewajiban terbatas. Tidak seperti partnership,
pemegang saham sebuah perusahaan tidak memiliki kewajiban untuk
obligasi dan hutang perusahaan. Akibatnya kehilangan potensial yang
"terbatas" tidak dapat melebihi dari jumlah yang mereka bayarkan
terhadap saham. Tidak hanya ini mengijinkan perusahaan untuk
melaksanakan dalam usaha yang beresiko, tetapi kewajiban terbatas
juga membentuk dasar untuk perdagangan di saham perusahaan.
2.     Masa hidup abadi. Aset dan struktur perusahaan dapat melewati masa
hidup dari pemegang sahamnya, pejabat atau direktur. Ini menyebabkan
stabilitas modal, yang dapat menjadiinvestasi dalam proyek yang lebih
besar dan dalam jangka waktu yang lebih panjang daripada aset
perusahaan tetap dapat menjadi subyek disolusi dan penyebaran.
Kelebihan ini juga sangat penting dalam periode pertengahan,
Kekurangan dalam membentuk Perseroan Terbatas adalah
 Kerumitan perizinan dan organisasi. Untuk mendirikan sebuah PT tidaklah
mudah. Selain biayanya yang tidak sedikit, PT juga membutuhkan akta
notaris dan izin khusus untuk usaha tertentu. Lalu dengan besarnya
perusahaan tersebut, biaya pengorganisasian akan keluar sangat besar.
Belum lagi kerumitan dan kendala yang terjadi dalam tingkat personel.
Hubungan antar perorangan juga lebih formal dan berkesan kaku. Akan
tetapi, jauh lebih banyak kelebihannya, dibanding kelemahannya.
6. KOPERASI DAN
YAYASAN
DEFINISI KOPERASI
 Secara etimologi, koperasi berasal dari kata dalam bahasa inggris
yaitucooperative, merupakan gabungan dua kata co dan operative.
Dalam bahasa belanda disebut cooperatie, yang artinya kerja
bersama. secara terminologis, Nidyo Pramono mendefinisikan
koperasi sebagai suatu perkumpulan atau organisasi ekonomi
yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan yang
memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota
menurut peraturan yang ada, dengan bekerjasama secara
kekeluargaan menjalankan usaha dengan tujuan mempertinggi
kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.
UNSUR KOPERASI
 Dari definisi tersebut dapat diketahui unsur-unsur koperasi :
 a.    Badan Hukum
 b.    Didirikan oleh orang perorangan atau badan hukum koperasi. Koperasi
yang didirikan oleh perorangan disebut koperasi primer. Koperasi yang
didirikan oleh badan hukum koperasi disebut koperasi sekunder.
 c.    Pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan
usaha.
 d.    Tujuan pendiriannya untuk memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama
anggota dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
NILAI DAN PRINSIP KOPERASI
Nilai-nilai yang menjadi dasar koperasi adalah kemandirian, bertanggungjawab,
demokrasi, kesetaraan, keadilan, dan solidaritas. Nilai-nilai etika yang diyakini anggota
adalah kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab sosial, dan perhatian terhadap sesama.
Sedangkan prinsip-prinsip koperasi adalah :
a.         Sukarela dan terbuka. Koperasi adalah organisasi sukarela, terbuka kepada semua
orang untuk dapat menggunakan pelayanan yang diberikannya dan mau menerima
tanggung jawab keanggotaan, tanpa membedakan jenis kelamin, sosial, suku, politik, atau
agama.
b.        Kontrol Anggota Demokratis. Koperasi adalah organisasi yang demokratis yang
dikontrol oleh anggotanya, yang aktif berpartisipasi dalam merumuskan kebijakan dan
membuat keputusan.
c.         Partisipasi Ekonomi Anggota.[24]Anggota berkontribusi secara adil dan
pengawasan secara demokrasi atas modal koperasi.
d.        Otonomi dan Independen. Koperasi adalah organisasi mandiri yang dikendalikan
oleh anggota-anggotanya.
e.         Pendidikan, Pelatihan dan Informasi.
f.          Kerjasama Antar Koperasi.
g.        Perhatian terhadap komunitas.
PENDIRIAN KOPERASI
 Dasar hukum yang berkaitan dengan teknis pendirian koperasi adalah UU
Perkoperasian (UU. No. 17 Tahun 2012), Peraturan Pemerintah No. 4
Tahun 1994 Tentang persyaratan dan tata cara pengesahan akta pendirian
dan perubahann anggaran dasar koperasi, dan peraturan menteri no. 1
tahun 2006 tentang petunjuk pelaksanaan pembentukan, pengesahan akta
pendirian dan perubahan anggaran dasar koperasi.
 Pasal 7 UU perkoperasian menentukan bahwa koperasi primer didirikan
oleh paling sedikit 20 orang perseroan dengan memisahkan sebagian
kekayaan pendiri atau anggota sebagai modal awal koperasi. Untuk
koperasi sekunder harus didirikan oleh paling sedikit 3 koperasi primer.
Pendirian koperasi sesuai dengan ketentuan pasal 8 UU Koperasi harus
dilakukan dengan akta pendirian koperasi yang dibuat notaris dalam
bahasa Indonesia.
MODAL KOPERASI
Berdasarkan pasal 66 UU Perkoperasian dapat disimpulkan bahwa modal koperasi terdiri
atas modal awal dan modal lainnya. Modal awal koperasi terdiri :
a.    Setoran Pokok
b.    Sertifikat Modal Koperasi
Selain kedua jenis modal diatas, modal koperasi juga dapat berasal dari :
a.         Hibah
b.        Modal penyertaan
c.         Modal pinjaman yang berasal dari
1)        Anggota
2)        Koperasi lainnya dan atau anggotanya
3)        Bank atau lembaga keuangan lainnya
4)        Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya
5)        Pemerintah dan pemerintah daerah
d.        Sumber lain yang sah yang tidak bertentangan dengan AD dan ketentuan
perundang-undangan.
YAYASAN

Menurut UU No. 16 Tahun 2001, kemudian diubah


dengan UU No. 28 Tahun 2004, sebagai dasar hukum
positif Yayasan, pengertian yayasan adalah badan hukum
yang kekayaannya terdiri dari kekayaan yang dipisahkan
dan diperuntukan untuk mencapai tujuan tertentu
dibidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan. Yayasan
dapat melakukan kegiatan usaha untuik menunjang
pencapaian maksud dan tujuannya dengan cara
mendirikan badan usaha dan/atau ikut serta dalam suatu
badan usaha.
PENDIRIAN YAYASAN

Ketentuan tentang yayasan diatur dalam UU No. 16 Tahun 2001, kemudian diubah
dengan UU No. 28 Tahun 2004, pada dasarnya ada tiga tahapan dalam proses
pendirian yayasan, yaitu :
a.         Pendirian.
Proses pendiriannya sendiri dilakukan dengan akta notaris, kecuali untuk pendirian
yayasan oleh orang asing atau sama-sama dengan orang asing diatur lebih lanjut
dengan peraturan Pemerintah No. 63 tahun 2008 tentang Pelaksanaan UU Yayasan..
b.        Tahap Pengesahan.
Status badan hukum bagi yayasan baru timbul setelah akta pendirian yang dibuat
oleh notaris memperoleh pengesahan dari Menkum HAM dan pengesahan dari
pemerintah tersebut harus diberikan paling lambat 30 hari sejak tanggal
permohonan diterima secara lengkap.[34]
c.         Tahap Pengumuman.
Akta pendirian yayasan yang telah disahkan oleh menteri haruslah diumumkan
dalam tambahan berita negara Republik Indonesia.
ORGAN YAYASAN
Organ dari suatu yayasan adalah sebagai berikut :
a.         Pembina . Adapun yang menjadi kewenangan organ pembina
adalah : Membuat keputusan mengenai perubahan Anggaran Dasar,
Mengangkat dan memberhentikan anggota pengurus serta anggota
pengawas, Menetapkan kebijakan umum yayasan berdasarkan anggaran
dasar yayasan, Mengesahkan program kerja dan rancangan anggaran
tahunan yayasan dan Membuat keputusan mengenai penggabungan atau
pembubaran yayasan. [36]
b.        Pengurus. Yakni organ yang melaksanakan tugas kepengurusan dari
suatu yayasan. Susunan pengurus sekurang-kurangnya terdiri dari : Seorang
ketua, Seorang sekretaris dan Seorang bendahara.
c.         Pengawas. Organ yayasan yang bertugas melakukan pengawasan
serta dan memberi nasihat kepada pengurus dalam menjalankan kegiatan
yayasan
STATUS HUKUM YAYASAN

Peraturan mengenai yayasan terdapat dalam UU No. 16


Tahun 2001 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 28
Tahun 2004 tentang Yayasan. Pengaruh dari adanya
ketentuan mengenai yayasan tersebut adalah yayasan
yang telah didaftarkan di pengadilan negeri dan
diumumkan  dalam tambahan berita negara atau telah
didaftarkan  di  pengadilan negeri dan mempunyai izin
melakukan kegiatan dari Instansi terkait sebelum
berlakunya UU mengenai yayasan harus mengikuti
aturan-aturan yang telah ditentukan dalam UU yayasan 
HUKUM PERJANJIAN
(KONTRAK)
PENGERTIAN PERJANJIAN
Dalam Pasal 1313 KUHPerdata, perjanjian
adalah suatu perbuatan di mana satu orang atau
lebih mengikatkan diri terhadap satu orang lain
atau lebih. Secara sederhana perjanjian dapat
dirumuskan sebagai sebuah perbuatan dimana
kedua belah pihak sepakat untuk saling
mengikatkan diri satu sama lain
ASAS PERJANJIAN
Asas hukum dalam suatu kontrak adalah :
 Asas kontrak sebagai hukum mengatur;
Hukum mengatur adalah peraturan-peraturan hukum yang berlaku bagi subjek
hukum, misalnya para pihak dalam suatu kontrak.
 Asas sebagai Kebebasan Berkontrak;
Asas kebebasan berkontrak merupakan konsekuensi dari asas berkontrak sebagai
hukum mengatur; maksudnya bahwa para pihak dalam suatu kontrak pada prinsipnya
bebas untuk membuat atau tidak membuat kontrak, demikian juga kebebasan untuk
mengatur kontrak tersebut. Asas kebebasan berkontrak dibatasi oleh rambu-rambu;
 Harus memenuhi syarat sebagai suatu kontrak
 Tidak dilarang undang-undang
 Tidak bertentangan dengan kebiasaan yang berlaku
 Harus dilaksanakan dengan itikad baik
 Asas pacta sunt servanda;
Istilah “pacta sunt servanda” berrti janji itu mengikat, perjanjian adalah undang-
undang bagi para pihak. Mengikat secara penuh atas kontrak yang dibuat para pihak
tersebut kekuatannya dianggap sama dengan kekuatan mengikat dari suatu undang-
undang.
Asas Konsensual;
Asas konsensual dari suatu kontrak adalah
apabila suatu kontrak telah dibuat maka telah
dianggap sah dan mengikat secara penuh,
bahkan pada prinsipnya persayaratan tertulis
pun tidak disyaratkan hukum kecuali untuk
beberapajenis kontrak tertentu yang telah
disyaratkan tertulis.
SYARAT SAHNYA PERJANJIAN
 Persyaratan sahnya suatu kontrak meliputi :
 Syarat sah yang objektif berdasarkan Pasal 1320 KUH

Perdata,
Unsurnya adalah :
1. Perihal tertentu, dan
2. Kausa yang halal.
 Syarat sah yang subjektif berdasarkan Pasal 1320 KUH

Perdata,
Unsurnya adalah :
1. Adanya kesepakatan kehendak dan
2. Wewenang untuk berbuat
3. Kesepakatan kehendak dalam hal ini ada jika tidak
terjadi unsur paksaan (dwang, duress), penipuan
(bedrog, fraud), dan kesilapan (dwaling, mistake).
 Syarat sah yang umum diluar Pasal 1320 KUH Perdata,
Beberapa syarat dalam hal ini adalah :
1. Kontrak harus dilaksanakan dengan itikad baik
2. Kontrak tidak boleh bertentangan dengan kebiasaan yang berlaku
3. Kontrak harus dilakukan berdasarkan asas kepatuhan
4. Kontrak tidak boleh melanggar kepentingan umum
 Syarat sah yang Khusus,
Syarat tertulis untuk kontrak – kontrak tertentu
Syarat akta notaris untuk kontrak – kontrak tertentu
Syarat akta pejabat tertentu (Selain notaris) untuk kontrak-kontrak tertentu
Syarat ijin dari pejabat yag berwenang untuk suatu kontrak tertentu
BERAKHIRNYA PERJANJIAN
 Pembatalan Perjanjian Suatu perjanjian dapat dibatalkan oleh salah satu
pihak yang membuat perjanjian ataupun batal demi hokum. Perjanjian yang
dibatalkan oleh salah satu pihak biasanya terjadi karena;

1. Adanya suatu pelanggaran dan pelanggaran tersebut tidak diperbaiki


dalam jangka waktu yang ditentukan atau tidak dapat diperbaiki.

2. Pihak pertama melihat adanya kemungkinan pihak kedua mengalami


kebangkrutan atau secara financial tidak dapat memenuhi kewajibannya.

3. Terkait resolusi atau perintah pengadilan

4. Terlibat hokum

5. Tidak lagi memiliki lisensi, kecakapan, atau wewenang dalam


melaksanakan perjanjian
DAFTAR PUSTAKA
Advendi S. Hukum Dalam Ekonomi. Jakarta:
Grasindo. 2008
Dasrol, SH., MH Aspek Hukum Dalam Ekonomi
Dasrol, SH., MH Hukum Ekonomi
Shidarta, Abdul Rasyid, Ahmad Sofian Aspek
Hukum Ekonomi & Bisnis; Prenada Media,
2018
Muchamad Taufiq, SH., MH Aspek Hukum
dalam Ekonomi

Anda mungkin juga menyukai