Anda di halaman 1dari 6

BENTUK HUKUM PERUSAHAAN

MATA KULIAH HUKUM BISNIS

Nama Anggota Kelompok :

1. A
2. B
3. Daniar Pasha Prillia Prillia Adi N. (22080694121)
4. D
5. E
6. F

Akuntansi Kelas C

Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Negeri Surabaya

Semester Gasal 2022/2023


A. DEFINISI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia hukum adalah (1) aturan atau peraturan yang
mengikat secara resmi yang disetujui oleh lembaga atau pemerintah (2) undang-undang,
peraturan, dan lain-lain yang mengatur kehidupan bermasyarakat dan bermasyarakat (3)
standar (aturan dan regulasi) yang terkait dengan peristiwa tertentu (4) keputusan (penilaian)
ditentukan oleh hakim (di pengadilan). Sedangkan Arti kata perusahaan adalah suatu kegiatan
yang dilakukan dengan peralatan atau secara terorganisir untuk tujuan memperoleh
keuntungan (dengan memproduksi sesuatu, memproses atau memproduksi barang, bisnis,
menyediakan layanan, dll.). Arti lain dari perusahaan adalah organisasi badan hukum yang
melakukan transaksi atau kegiatan bisnis.

B. BENTUK HUKUM PERUSAHAAN

Badan Usaha yang berbentuk Badan Hukum

(Mulyana) Bentuk badan usaha yang berbadan hukum seperti Koperasi telah diatur dalam
Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 taun 1992, sedangkan yang berbentuk Perseroan
Terbatas telah diatur dalam Udang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 1995 yang
kemudian diganti dengan UU Nomor 40 tahun 2007

Perseroan Terbatas (PT)

(Sagoro) PT memiliki ketentuan minimal modal dasar, dalam UU 40/2007 minimum modal
dasar PT yaitu Rp50.000.000 (lima puluh juta rupiah). Minimal 25% dari modal dasar telah
disetorkan ke dalam PT. Di dalam PT, pemegang saham hanya bertanggung jawab sebatas
saham yang dimilikinya. Dan juga berdasarkan peraturan perundang-undangan tertentu
diwajibkan agar suatu badan usaha berbentuk PT.

Yayasan

Bergerak di bidang sosial, keagamaan dan kemanusian yang tidak mempunyai anggota dan
kekayaan yayasan dipisahkan dengan kekayaan pendiri yayasan

Koperasi

Beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan


kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasar
atas asas kekeluargaan.Sifat keanggotaan koperasi yaitu sukarela bahwa tidak ada paksaan
untuk menjadi anggota koperasi dan terbuka bahwa tidak ada pengecualian untuk menjadi
anggota koperasi.

Badan Usaha bukan berbentuk Badan Hukum

Perusahaan swasta yang didirikan dan dimiliki oleh beberapa orang pengusaha secara
kerja sama. Dapat menjalankan usaha di bidang perkonomian (perindustrian, perdagangan,
dan perjasaan). Berbeda dengan badan usaha yang berbentuk badan hukum, pada bentuk
badan usaha ini, tidak terdapat pemisahan antara kekayaan badan usaha dengan kekayaan
pemiliknya. Bentuk badan usaha yang tidak berbadan hukum atau yang disebut badan usaha
bukan hukum seperti Firma dan CV diatur dalam Kitab Udang Undang Hukum Dagang
(KUHD) pasal 15 sampai dengan pasal 35.

Persekutuan Perdata

MenurutPasal 1618 KUHPerdata, yang dimaksud dengan persekutuan perdata adalah


“Suatu perjanjian, dengan dua orang atau lebih mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu
ke dalam persekutuan dengan maksud untuk membagi keuntungan atau kemanfaatan yang
diperoleh karenanya.” Persekutuan Perdata adalah ” badan usaha bukan hukum yang setiap
sekutunya bertindak atas nama sendiri serta bertanggungjawab sendiri terhadap pihak
ketiga.”

Pendirian Persekutuan Perdata :

 Didiriksn berdasarkan perjanjian persekutuan perdata

 Dibuat dengan akta notaris dalam Bahasa Indonesia

 Persekutuan Perdata mulai berlaku sejak tanggal akta notaris atau tanggal kemudian
yang ditentukan dalam akta notaris tersebut.

 Akta perjanjian persekutuan perdata memuat paling sedikit (nama, tempat tinggal,
kewarganegaraan dan pekerjaan para sekutu, nama persekutuan, tempat kedudukan
persekutuan, jangka waktu perjanjian persekutuan, kegiatan usaha persekutuan,
pemasukan para sekutu, cara pembagian laba dan beban kerugian persekutuan)

 Akta perjanjian Persekutuan Perdata

Hak dan Kewajiban Sekutu :

 Setiap sekutu wajib memberikan pemasukan berupa uang, barang, tenaga, dan
keahlian lainnya.

Pembubaran Persekutuan dan Likuidasi

 Jangka waktu berdirinya persekutuan berakhir

 Diselesaikannya usaha yang menjadi tujuan

 Keluarnya seorang sekutu atau lebih


 Kesepakatan para sekutu atau putusan hakim yang telh mempunyai kekuatan hukum
tetap dan lainnya

Firma

Persekutuan firma adalah badan usaha bukan badan hukum yang setiap sekutunya berhak
bertindak untuk dan atas nama persekutuan firma serta bertanggung jawab terhadap pihak
ketiga secara tanggung rentang sampai harta kekayaan pribadi.

Hak dan Kewajiban Sekutu Firma

 Setiap suku firma berhak untuk mengurusi, mewakili, dan melakukan tindakan
hukum untuk dan atas nama persekutuan firma

 Setiap sekutu bertanggung jawab untuk semua perikatan persekutuan

 Setiap sekutu baru yang masuk harus mendapat persetujuan seluruh sekutu terlebih
dahulu

Pembubaran Persekutuan Firma dan Likuidasi

 Hal-hal yang diatur dalam perjanjian

 Diselesaikannya usaha yang menjadi tujuan

 Keluarnya satu orang atau lebih

 Putusan pengadilan yang membubarkan firma

 Pembubaran firma harus dibuat dengan akta authentik di hadpan notaris dan
diumumkan dalam surat kabar

Persekutuan Komanditer (CV)

Persekutuan Komanditer adalah badan usaha bukan badan hukum yang mempunyai:
1. satu atau lebih sekutu komplimenter yang masing-masing berhak bertindak untuk
dan atas nama bersama semua sekutu serta bertanggung jawab terhadap pihak
ketiga secara tanggung renteng, dan
2. satu atau lebih sekutu komanditer yang tidak boleh bertindak atas nama bersama
semua sekutu dan tidak bertanggung jawab terhadap pihak ketiga melebihi
pemasukannya
3. Nama persekutuan komanditer harus didahului dengan ”frase” Persekutuan
Komanditer atau disingkat ”PK” atau ”CV” (Commanditaire Vennootschap)
Hak dan Kewajiban Persekutuan Komanditer :
 Setiap sekutu baru yang masuk harus disetujui oleh semua sekutu yang ada dan
dinyatakan dalam akta perubahan dibuat secara notariil
Pembubaran dan Likuidasii :
 Persekutuan komanditer bubar karena hal-hal sebagaimana diatur dalam pasal 65
RUU yang pada prinsipnya sama dengan persekutuan firma, dengan catatan
kalimatnya perlu disinkronisasikan
 Seperti halnya dengan persekutuan firma maka apabila persekutuan komanditer
bubar harus dilakukan likuidasi

C. PERBEDAAN USAHA BADAN HUKUM DAN USAHA NON BDN HUKUM

Badan Usaha Yang Berbadan Hukum :

 Subjek hukumnya adalah badan usaha itu sendiri ,karena ia telah menjadi badann hukum
yang juga termasuk subyek hukum di samping manusia. Harta kekayaan perusahaan
terpisah dari harta kekayaan pribadi para pengurus/anggotanya.Akibatnya kalau
perusahaannya pailit, yang terkena sita hanyalah harta perusahaan saja (harta pribadi
pengurus /anggotanya tetap bebas dari sitaan). Badan usaha yang termasuk badan hukum
yaitu Perseroan Terbatas, Perusahaan Negara, Perusahaan Daerah, Koperasi, Perum,
Perjan, Persero dan Yayasan.
 Pada perusahaan bukan badan hukum, yang bertindak sebagai subjek hukum adalah
orang-orangnya dan bukan perkumpulannya sehingga yang dituntut adalah orang-
orangnya oleh pihak ketiga.
 Harta kekayaan dalam perusahaan yang berbadan hukum adalah terpisah, artinya
dipisahkan dari kekayaan anggotanya. Sehingga bila terjadi kerugian/penuntutan yang
berujung pembayaran ganti rugi/pelunasan utang hanya sebatas pada kekayaan
perusahaan.

Badan Usaha Yang Bukan Badan Hukum :


 Subjek hukumnya adalah orang-orang yang menjadi pengurusnya, jadi bukan badan
hukum itu sendiri karena ia bukanlah hukum sehingga tidak dapat menjadi subjek
hukum. Harta perusahan bersatu dengan harta pribadi para pengurus/anggotanya.
Akibatnya kalau perusahaannya pailit, maka harta pengurus/anggotanya ikut tersita juga.
Badan usaha yang bukan hukum adalah Persekutuan Perdata, Firma, dan CV.
 Pada perusahaan berbadan hukum, yang bertindak sebagai subjek hukum
adalahperkumpulannya artinya pihak ketiga dapat menuntut perkumpulannya namun
pihak ketiga tidak bisa menuntut masing-masing orangnya.
 Harta kekayaan dalam perusahaan yang tidak berbadan hukum adalah dicampur, artinya
bila terjadi kerugian/penuntutan yang berujung pembayaran ganti rugi /pelunasan utang
maka harta kekayaan pribadi dapat menjadi jaminannya. Dengan kata lain, pertanggung
jawabannya pribadi untuk keseluruhan.

D. DAFTAR PUSTAKA

Kamus Besar Bahasa Indonesia;.

Mulyana, A. (n.d.). Bentuk-Bentuk Perusahan. https://staffnew.uny.ac.id .

Sagoro, E. M. (t.thn.). Bentuk Badan Usaha. https://staffnew.uny.ac.id .

Anda mungkin juga menyukai