KELOMPOK 1 :
Menurut kami cara kerja sama PT Waskita karya dengan pendugaan empat
perusahaan tersebut tidak melakukan pekerjaan sesuai yang tertuang dalam
kontrak. Atas subkontrak pekerjaan fiktif itu, PT Waskita Karya selanjutnya
melakukan pembayaran kepada perusahaan subkontraktor tersebut termasuk yang
diduga digunakan untuk kepentingan pribadi Fathor dan Ariandi. Namun
selanjutnya, perusahaan-perusahaan subkontraktor tersebut menyerahkan kembali
uang pembayaran dari PT Waskita Karya kepada sejumlah pihak termasuk yang
kemudian diduga digunakan untuk kepentingan pribadi Fathor Rachman dan Yuly
Ariandi Siregar. Dalam kasus ini, Fathor dan Ariandi diduga menunjuk sejumlah
perusahaan subkontraktor untuk melakukan pekerjaan fiktif pada 14 proyek yang
dikerjakan oleh PT Waskita Karya. Proyek-proyek tersebut tersebar di Sumatera
Utara, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Bali, Kalimantan Timur, hingga Papua.
Atas tindak pidana ini, keuangan negara ditaksir menderita kerugian hingga Rp
186 miliar. Perhitungan tersebut merupakan jumlah pembayaran dari PT Waskita
Karya kepada perusahaan-perusahaan subkontraktor pekerjaan fiktif tersebut.