Anda di halaman 1dari 7

Nama rivaneil Najla

Nim : 2110113001

Ujian : hukum perusaan 2.14

1).jelaskan tata cara pendirian persekutuan perdata,serta cara berakhirnya persekutuan perdata
berdasarkan psl 1646 kuh pdt.

Jawab : tata cara pendirian persekutuan perdata :

1. Menentukan nama Persekutuan Perdata yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang
terdapat dalam Permenkumham No.17/2018 antara lain :

a. Ditulis dengan huruf latin

b. Nama tersebut belum pernah digunakan secara sah oleh Persekutuan Perdata lain dalam
Sistem Administrasi Badan Usaha (SABU)

c. Nama tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan/atau kesusilaan

d. Tidak sama atau mirip dengan nama lembaga negara, pemerintah, internasional, terkecuali
memperoleh izin dari lembaga yang bersangkutan

e. Tidak terdiri dari angka atau rangkaian angka, huruf, atau rangkaian huruf yang tidak
membentuk kata

2. Membuat akta pendirian Persekutuan Perdata, yaitu dengan memenuhi dokumen persyaratan
pendirian agar akta tersebut dapat disahkan

3. Penandatanganan akta di hadapan Notaris sebagai perjanjian antara para sekutu persekutuan,
dan bilamana salah seorang sekutu ada yang berhalangan hadir dalam proses penandatanganan,
maka bisa dikuasakan kepada salah satu pendiri dengan menggunakan surat kuasa yang sah

4. Kemudian Notaris akan proses pengesahan pendaftaran persekutuan perdata dan mengajukan
SKT (Surat Keterangan Terdaftar) melalui sistem Administrasi Hukum Umum (AHU)
Kemenkumham untuk memperoleh keabsahan. SKT ini menjadi tanda bukti pendaftaran
Persekutuan Perdata secara sah

5. Setelah proses pendirian Persekutuan Perdata telah selesai maka bisa dengan melanjutkan
pengurusan perizinan lainnya seperti pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Badan dan
Pengurusan izin lainnya seperti perizinan di dalam NIB OSS.

Pasal 1646 KUHPerdata menentukan bahwa suatu persekutuan perdata akan berakhir
disebabkan oleh:

1. lampaunya waktu yang diperjanjikan

2. hancurnya benda yang menjadi objek persekutuan

3. selesainya perbuatan pokok persekutuan

4. pengakhiran oleh beberapa atau salah seorang sekutu

5. kematian salah satu sekutu atau kepailitan terhadap salah seorang sekutu
2).jelaskan apa akibatnya jika persekutuan perdata tidak didaftarkan secara Administratif
berdasarkan ketentuan permen kum ham no 17/2018.

Jawab :

dampaknya adalah tidak bisa mengurus dokumen legalitas lainnya seperti perizinan berusaha. Jika
tidak ada dokumen legalitas, akan sulit untuk mengembangkan bisnis persekutuan. Misalnya,
hambatan untuk membuka rekening bank atas nama persekutuan serta hambatan untuk bermitra
dengan perusahaan lain.Jika kita lihat Permenkumham No. 17/2018 juga memiliki satu kelemahan
yaitu tidak adanya pengaturan mengenai akibat hukum yang terjadi apabila suatu Badan Usaha
bukan badan hukum yang berbentuk CV, Firma dan Persekutuan Perdata yang telah berdiri sebelum
Permenkumham No. 17/2018 diundangkan tidak mendaftarkan dirinya dalam SABU. Ketentuan pasal
23 Permenkumham No. 17/2018 hanya menentukan bahwa bagi CV, Firma dan Persekutuan Perdata
yang telah terdaftar di Pengadilan Negeri, diberikan jangka waktu 1 (satu) tahun untuk melakukan
pencatatan pendaftaran dalam sistem SABU dan diperbolehkan menggunakan nama yang sudah
dipakai secara sah oleh CV, Firma dan Persekutuan Perdata yang sudah terdaftar dalam SABU.
Dengan tidak adanya sanksi yang tegas, maka akan menimbulkan resiko adanya ketidaktaatan
masyarakat terhadap Permenkumham No. 17/2018 ini. Sebagaimana ditentukan pada pasal 4
Permenkumham No. 17/2018 bahwa permohonan pendaftaran CV, Firma dan Persekutuan Perdata
ini diawali dengan pengajuan nama CV, Firma dan Persekutuan Perdata tersebut kepada Menteri.
Oleh karena itu apabila dalam jangka waktu 1 (satu) tahun suatu CV, Firma dan Persekutuan Perdata
yang telah berdiri tidak mendaftarkan dan mencatatkan CV, Firma dan Persekutuan Perdatanya
dalam SABU, maka dapat dianggap bahwa terdapat konsekuensi dikemudian hari bahwa nama CV,
Firma dan Persekutuan Perdata tersebut telah dipergunakan oleh CV, Firma dan Persekutuan
Perdata lainnya. Oleh karena tidak adanya sanksi hukum yang tegas terkait pendaftaran pendirian
CV, Firma dan Persekutuan Perdata dalam sistem SABU sesungguhnya telah membuktikan bahwa
Permenkumham No. 17/2018 tidak dapat menegakkan kepastian hukum dimasyarakat.

3).apa itu inbreng? Sebutkan bentuk2 inbreng dan dasar hukumnya.

Jawab : nbreng adalah transaksi yang memasukkan aset non tunai seperti tanah dari para
pemegang saham untuk dijadikan modal perusahaan. Ketentuan yang mengatur mengenai
penyetoran modal saham dalam bentuk Inbreng adalah Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas “UU PT”.

Menurut pasal 1619 ayat 2 kuhperdata menentukan bahwa para sekutu perdata wajib
memasukan ke dalam kas persekutuan yang didirikan tersebut. Ibneng itu dapat berupa

1.uang (geld)

2.benda-benda (goederen)

3.usaha atau tenaga kerja (nijveirheid)

4).Jelaskan apa itu CV,jenis jenis CV dan sebutkan dasar hukum pengaturan CV.

Jawab : CV adalah salah satu bentuk badan usaha yang dibentuk oleh dua orang atau lebih yang
kemudian mempercayakan modal yang dimiliki kepada dua orang atau lebih. Hal itu dilakukan
ntuk menjalankan perusahaan tersebut sekaligus dipercaya untuk memimpin perusahaan

Jenis jenis CV terbagi 3

1. CV Bersaham
CV jenis ini memiliki karakter yang khas karena CV ini mengeluarkan saham yang bisa diambil oleh
sekutu aktif maupun pasif. Masing-masing dapat mengambil satu saham atau lebih. Namun
demikian, saham tersebut tidak dapat diperjualbelikan karena tidak mudah untuk menarik
kembali modal yang telah disetorkan. Tujuan adanya saham untuk menghindari adanya modal
beku.

2. CV Murni

CV jenis ini merupakan persekutuan komanditer yang pertama kali ada dan paling sederhana. Di
dalam CV ini hanya terdapat satu sekutu komplementer sedangkan pihak-pihak lainnya berperan
sebagai sekutu komanditer.

3. CV Campuran

CV campuran biasanya berasal dari firma sebagai bentuk awal. Namun dalam operasionalnya,
firma tersebut memerlukan tambahan suntikan modal. Pihak yang berkenan memberikan
tambahan modal berperan sebagai sekutu komanditer, sehingga firma yang menerima modal dan
menjalankan usaha disebut sebagai sekutu komplementer.

Dasar hukum cv

Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 19, 20, dan 21 yang membahas tentang
pendirian, permodalan CV, dan pembahasan mengenai sekutu komplementer maupun
komanditer.

Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 17 Tahun 2018 yang membahas
pendaftaran persekutuan komanditer, persekutuan firma, dan persekutuan perdata.

KUHD pasal 31 yang membahas tentang pembubaran CV.

Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPer) pasal 1647 dan 1649 yang membahas tentang
pembubaran CV.

KUHPer pasal 1651 yang membahas tentang pewarisan sekutu.

5).Ceritakan perbedaan dan persamaan antara CV dg PT.

 Perbedaan Bentuk Perusahaan

Perbedaan pertama adalah dari bentuk perusahaannya. PT adalah usaha berbentuk badan
hukum, sementara CV adalah badan usaha non-hukum.

PT memiliki aturan khusus dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan
Terbatas. Sedangkan, CV hanya numpang diatur dalam aturan yang membahas Firma di
Kitab Undang-Undang Huium Dagang (KUHD) Pasal 19-25.

Karena status hukumnya berbeda, maka pendaftaran dan pengesahannya juga berbeda. PT
harus didaftarkan dan disahkan oleh Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham)
sebagai badan hukum. Sedangkan, CV hanya butuh didaftarkan pada Sistem Administrasi
Badan Usaha Kemenkumham.

 Proses Pendaftaran dan Nama Perusahaan


PT wajib untuk mencantumkan frasa Perseroan Terbatas atau singkatan PT dalam namanya
dan nama tersebut tak boleh sama dengan perusahaan lain. Beda halnya dengan CV, pendiri
tak harus mencantumkan CV dan terdapat kemungkinan kesamaan nama antara CV satu
dengan lainnya.

Dalam prosesnya, PT cenderung memakan waktu lebih lama karena harus mengikuti
prosedur Kemenkumham yang cukup panjang. Sementara CV tak membutuhkan pengesahan
khusus dari Kemenkumham sehingga prosesnya cukup singkat.

 Modal Minimum

Untuk mendirikan CV, pendiri tak dikenai aturan wajib terkait modal minimum. Sedangkan,
menurut UU Nomor 40 Tahun 2007, pendirian PT harus disertai modal dasar minimal Rp 50
juta dengan 25 persen atau 12,5 juta dari jumlah tersebut harus dialokasikan sebagai aset
perusahaan. Namun, Undang-Undang Cipta Kerja Tahun 2020 memberi keleluasaan bagi
pendiri untuk menentukan modal minimum pendirian PT.

 Pendiri dan Status Kepemilikan

Sesuai aturan, CV didirikan minimal oleh dua orang yang akan berperan sebagai sekutu aktif
dan sekutu pasif dan keduanya harus berkewarganegaraan Indonesia. Sebuah CV bisa
didirikan oleh pasangan suami istri, asal sebelumnya telah membuat perjanjian pemisahan
harta.

 Kepengurusan

Dalam CV, kamu tentu mengenal sekutu aktif dan sekutu pasif. Pengurusan perusahaan
sendiri merupakan tanggung jawab sekutu aktif sepenuhnya dan sekutu pasif tidak boleh
ikut campur.Sedangkan, pengurusan PT dilakukan oleh jajaran direksi yang ditentukan
melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Hanya pemegang saham yang ditunjuk
sebagai direksi lah yang berwenang mengurus PT, lainnya tidak.

 Tujuan Perusahaan

Perusahaan berbentuk CV memiliki tujuan yang terbatas pada bidang tertentu saja dibanding
PT. Bidang tersebut seperti perdagangan, pembangunan, perindustrian, perbengkelan,
pertanian, percetakan, dan jasa.

Sementara itu, PT dibolehkan untuk menjalankan usaha sesuai dengan tujuan pendiriannya,
dan tentunya lebih luas daripada yang sudah disebutkan dalam bidang CV. Misalnya seperti
PT non-fasilitas di bidang perdagangan, perbengkelan, pembangunan, jasa, dan sejenisnya.
Atau PT usaha khusus seperti forwarding, perusahaan pers, pariwisata, perusahaan bongkar
muat, dll.

 Pemungutan Pajak
Perbedaan CV dan PT yang terakhir adalah perbedaan dalam perpajakan. Secara umum, baik
PT maupun CV wajib membayar pajak dari gaji karyawan, tunjangan, dan pembayaran
lainnya. Hal yang sama juga berlaku jika PT atau CV menyewa tanah/bangunan objek pajak.

Namun, pengenaan pajak kepada PT dan CV berbeda dari segi keuntungan. Dalam CV,
kekayaan pribadi dihitung sebagai aset perusahaan yang juga menghasilkan keuntungan.
Maka dari itu, objek pajak dalam CV adalah laba usaha.

Sedangkan, dalam PT, aset perusahaan ada pada saham yang terbagi dalam masing-masing
pemilik saham yang nantinya mendapat keuntungan berupa dividen. Maka, objek pajak
dalam PT adalah dividen yang juga berupakan objek pajak.

Persamaan

adalah bentuk perusahaan yang diakui secara hukum dan diatur melalui peraturan
perundangan-undangan atau hukum positif, Ada pemodal untuk membentuk badan usaha,
Mencari laba, Ada izin usaha,Tanggung jawab terbatas, Penerimaan laba berbanding lurus
dengan modal yang disetorkan(semakin banyak modal maka semakin banyak laba yang
diperoleh dan sebaliknya)

6).jelaskan tata cara pendirian CV dan perbedaan antara sekutu Commanditer dan sekutu
Komplementer.

Jawab : 1. Tentukan Pendiri CV

Syarat yang paling utama dalam pendirian CV adalah pendiri dari CV itu sendiri. Pasalnya,
dalam mendirikan CV harus ada minimal 2 orang, yakni sekutu aktif dan sekutu
pasif.Mengapa harus menentukan dua pendiri CV tersebut? Hal ini karena menyangkut hak
dan kewajiban dari sekutu aktif dan sekutu pasif.Sebagai contoh, sekutu pasif hanya
memiliki tanggung jawab yang terbatas sebagai investor, sedangkan sekutu aktif memiliki
kewajiban yang tidak terbatas. Di samping itu, Anda juga harus menentukan pembagian
properti dengan jelas sejak awal pendirian CV.

2. Menyiapkan Data Pendirian CV

Selanjutnya, Anda harus menyiapkan seluruh data pendirian CV. Data atau dokumen untuk
pendirian CV sudah diatur dalam Pasal 19 KUHD Contoh dokumen yang diperlukan yaitu e-
KTP dari orang yang terlibat di pendirian CV, nama CV, tujuan dan sasaran pendirian CV,
domisili CV, nama sekutu yang berkuasa, pendaftaran tanggal akta pendirian ke pengadilan
negeri, dan masih banyak lainnya.

3. Mengajukan Nama CV Ke Kemenkumham

Langkah selanjutnya adalah mengajukan permohonan kepada Kemenkumham terkait


nama CV melalui SABU (Sistem Administrasi Badan Usaha).Syarat dan ketentuan yang perlu
Anda perhatikan dalam pengajuan nama CV adalah nama CV harus menggunakan huruf
latin, nama CV yang diajukan belum dipakai secara sah oleh CV lainnya, nama CV tidak
melawan kesusilaan dan ketertiban umum, tidak mengandung angka, karakter spesial, dan
tidak memiliki nama yang mirip atau sama dengan lembaga internasional, pemerintah,
atau negara.

4. Membuat Akta Pendirian CV


Selanjutnya yaitu membuat akta pendirian CV yang dilakukan di hadapan notaris.Anda
bebas memilih notaris dari wilayah manapun, meski berbeda dari wilayah domisili CV,
selama notaris tersebut telah tersumpah, terdaftar di Kemenkumham, dan memiliki SK
pengangkatan.

5. Penandatanganan Akta Pendirian CV

Poin selanjutnya berupa pendiri CV harus melakukan tanda tangan akta pendirian CV di
hadapan notaris. Lalu, bagaimana jika ternyata ada pendiri CV yang berhalangan untuk
hadir? Hal tersebut diberi solusi dengan cara memberi kuasa kepada orang lain untuk
melakukan tanda tangan akta pendirian CV.

6. Pengurusan SKDP

Apa itu SKDP? SKDP adalah singkatan dari Surat Keterangan Domisili Perusahaan.Surat ini
adalah syarat yang penting dalam pendirian sebuah CV karena menyangkut pembuatan
NPWP dan izin usaha. Pihak yang berwenang mengeluarkan SKDP adalah lurah atau kepala
desa dari domisili CV.

7. Pengurusan NPWP

Tahapan selanjutnya adalah pengajuan NPWP badan usaha ke Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) tempat domisili CV Anda berada.Tentunya NPWP ini akan penting untuk mengurus
kebutuhan pajak seperti menggunakan aplikasi efaktur pajak dan aplikasi ebupot kedalam
bisnis anda.

8. Pendaftaran CV ke PN

Langkah pembuatan CV yang selanjutnya adalah melakukan pendaftaran CV ke PN.


Langkah ini bisa Anda lakukan jika sudah mendapatkan akta notaris.Anda bisa
mendaftarkan notaris tersebut di wilayah hukum domisili CV Anda berada ke PN setempat.
Jangan lupa untuk membawa semua dokumen yang diperlukan, seperti SKDP, NPWP, dan
nama CV.Kurang lebih proses ini akan membutuhkan waktu sekitar 2 bulan sampai PN
memberikan persetujuan.

9. Pengurusan Nomor Izin Berusaha (NIB)

Tahap selanjutnya yaitu mengurus NIB atau nomor izin berusaha.Langkah ini bisa Anda
lakukan jika sudah mendapatkan persetujuan dari PN setempat. Anda dapat mengurus NIB
secara online melalui Online Single Submission.

10. Pengumuman Ikhtisar Resmi

Langkah terakhir dalam pembuatan CV yaitu pengumuman ikhtisar resmi. Pengumuman


ringkasan atau ikhtisar resmi ini diumumkan sesudah akta pendirian disetujui
PN.Kemudian, pendiri CV harus melakukan publikasi tersebut dengan tujuan sebagai
Lembaran Negara RI

7).jelaskan pembagian perusahaan Negara menurut UU no 9 th 1969 dan

perusahaan BUMN menurut UU no 19 th 2003.


8).sebutkan dan terangkan 4 prinsip GCG yg harus diterapkan oleh direksi BUMN

9).Berikan pengertian PT berdasarkan psl 1 uu no 40 th 2007 dan jelaskan unsur2nya.

10).terangkan struktur permodalan PT beserta landasan hukumnya.

11).Terangkan Hak hak pemegang saham dalam PT.

12).jelaskan hal penting menyangkut tugas dan wewenang Organ PT.

Anda mungkin juga menyukai