Anda di halaman 1dari 14

HUKUM DAGANG DAN KEPAILITAN

 SESI 1
SOAL DISKUSI
Menurut anda bagaimanakah urgensi pentingnya pengaturan khusus tentang Dagang? berikanlah
contoh perbuatan perniagaan sebagaimana diatur didalam KUHD yang dekat dengan kehidupan anda
sehari-hari!
JAWABAN DISKUSI
Menurut saya urgensi pentingnya pengaturan khusus tentang Dagang. Hukum dagang adalah hukum
yang mengatur tingkah laku manusia yang turut melakukan perdagangan dalam usahanya memperoleh
keuntungan. Hukum dagang terletak dalam hukum perdata yaitu dalam bidang hukum perikatan, yang
khusus muncul dari lapangan perusahaan, jenis perikatannya bersumber pada perjanjian dan undang-
undang. Hubungan keduanya antara KUHPerdata dan KUHD di pertegas dalam Pasal 1 KUHD yang
berbunyi :“ Kitab Undang-Undang Hukum Perdata(KUHPerdata), seberapa jauh dalam Kitab Undang-
UndangHukum Dagang (KUHD) ini tidak khusus diadakan penyimpangan-penyimpangan, berlaku
juga terhadap hal-hal yang disinggung dalam KItab Undang-Undang Hukum Dagang. ”Dari pengertian
diatas dapat terlihat bahwa KUHPerdata mengatur hukum perdata umum, dan KUHD mengatur hukum
perdata khusus perikatan di lapangan perusahaan. Hubungan keduanya bersifat khusus menghapuskan
hukum yang bersifat umum (lex spesialis derogate legi generale), kekhususan perdata ini karena
mengatur hubungan perniagaan di bidang pengangkutan, pertanggungan kerugian, perjanjiandengan
pihak ketiga. Seiring berkembangnya jaman serta kemajuan-kemajuan dalam perniagaan, maka
peraturan yang ada diKUHD memerlukan peraturan dari luar KUHD untuk mengikuti kemajuan jaman
dalam hal perniagaan. contoh perbuatan perniagaan sebagaimana diatur didalam KUHD yang dekat
dengan kehidupan kita sehari-hari. Bunyi Pasal 6 KUHD. “Setiap orang yang menyelenggarakan suatu
perusahaan, iapun tentang keadaan kekayannya dan tentang segala sesuatu berkenan dengan kebutuhan
perusahaan itu diwajibkan, sesuai dengan kebutuhan perusahaan, membuat catatan-catatan dengan cara
demikian, sehingga sewaktu-waktu dari catatan-catatan itu dapat diketahui segala hak dan
kwajibannya. Ia diwajibkan pula dari tahun ketahun dalam waktu enam bulan yang pertama dari tiap-
tiap tahunnya, membuat dan menandatangani dengan sendiri, akan sebuah neraca tersusun sesuai
dengan kebutuhan perusahaan itu. Ia pun diharuskan menyimpan selama tigapuluh tahun, akan segala
buku-buku dan surat yang bersangkutan, dalam mana menurut ayat kesatu catatan-catatan tadi dibuat
beserta neracanya.
TES FORMATIF 1
1. Sistem hukum perdata : Hukum tentang diri seseorang, hukum keluarga dan hukum kekayaan
2. Jika dilihat dari sudut sistematika yang terdapat dalam KUHPerdata, berikut ini adalah
sistematika Hukum Perdata adalah : Buku I, mengatur tentang orang termasuk Hukum Keluarga,
Buku II, mengatur tentang benda termasuk Hukum Waris, Buku III, tentang Perikatan dan Buku
IV, tentang bukti dan kadaluarsa
3. Memperhatikan permasalahan-permasalahan yang timbul dalam masyarakat yang berkaitan
dengan hubungan antara manusia di bidang Perdata, maka setiap masalah akan dapat
diselesaikan, yaitu dengan cara : Menganalisisnya secara ilmiah yang didasarkan pada peraturan
terkait, sebagaimana diatur dalam KUHPerdata Dan Menganalisisnya secara ilmiah yang
didasarkan pada peraturan diatur dalam KUHPerdata
4. Peraturan khusus untuk perdagangan sulit untuk diterapkan disebabkan oleh : Hukum pedagang
akan sulit diterapkan apabila tergugatnya pedagang dan penggugatnya bukan pedagang. Bila
diperselisihkan merupakan perbuatan perniagaan bagi salah satu pihak, dengan demikian
lenyaplah sifat kekhususan dari Hukum pedagang dan asas Hukum dagang bagi perlindungan
pedagang tidak berlaku dan tidak dapat dipertahankan
5. Untuk memenuhi pengertian perbuatan perusahaan harus memenuhi syarat antara lain : Perbuatan
dilakukan terus menerus, terang-terangan dalam kedudukan tertentu, memenuhi ketentuan
didalam KUHPerdata dan berdasarkan asas yang terdapat dalam KUHD

 SESI 2
SOAL DISKUSI
Sebagian besar bentuk-bentuk perusahaan yang ada, bentuk asalnya adalah perkumpulan. Perkumpulan
sebagaimana yang disebutkan lazimnya dilandasi dengan suatu perjanjian. Pada suatu waktu ada 3
orang yang sudah saling mengenal bersepakat untuk mendirikan usaha secara bersama dengan modal
yang terbatas dan prosedur pendirian yang sederhana, mereka adalah ahmad, amir dan zein. ketiganya
memasukkan sesuatu sesuai dengan porsi dan kemampuan yang mereka miliki masing-masing ke
dalam usaha perkumpulan tersebut. tujuan didirikan perkumpulan usaha ini tidak lain dalah untuk
mencari keuntungan. Dari kasus diatas apakah bentuk perkumpulan usaha yang dapat mereka didirikan
serta bagaimanakah prosedur pendiriannya? jelaskan jawaban saudara berikut alasan hukumnya!
JAWABAN DISKUSI
Dalam Hukum perjanjian dikenal 2 macam perjanjian:
Perjanjian bernama (nominat) adalah perjanjian yang diatur atau dikenal dalam KUHPerdata atau
KUHD. Baik pengertiannya maupun syarat-syaratnya dan tatacaranya sudah diatur dalam kedua
peraturan tersebut. Contohnya: Perjanjian jual-beli, sewa-menyewa, tukar-menukar dan pinjam-
meminjam. Perjanjian tidak bernama (innominat) adalah perjanjian yang tidak diatur dalam
KUHPerdata tetapi perjanjian itu tumbuh dan hidup serta dikenal dalam masyartakat, misalnya
perjanjian leasing atau sewaguna usaha dan perjanjian waralaba. Bentuk perkumpulan usaha yang
dapat mereka didirikan adalah Persekutuan Perdata. Menurut Pasal 1618 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata (KUHPerdata), Persekutuan Perdata merupakan perjanjian dua orang atau lebih yang
mengikat diri untuk memasukkan sesuatu (inbreng) ke dalam persekutuan dengan maksud membagi
keuntungan yang diperoleh karenanya. Dari Pasal tersebut, dapat diambil 3 poin utama dari
persekutuan perdata yaitu: Perjanjian antara 2 orang atau lebih, artinya persekutuan perdata didasari
oleh perjanjian yang harus memenuhi syarat sah perjanjian. Memasukkan sesuatu (inbreng), artinya
terdapat kontribusi dari masing-masing sekutu untuk persekutuan perdata, bisa berupa uang, barang,
maupun jasa. Pembagian keuntungan, artinya setiap sekutu yang telah berkontribusi berhak
mendapatkan keuntungan dari persekutuan perdata. untuk mendirikan badan usaha ini, ada beberapa
syarat persekutuan perdata yang Anda penuhi, antara lain:
Nama yang dipilih sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang terdapat dalam Permenkumham No.17 /
2018. Sebaiknya sediakan 3 pilihan nama.
NPWP masing-masing pendiri. Yang belum mempunyai NPWP.
KTP (Kartu Tanda Penduduk) masing-masing pendiri.
Surat pernyataan penyetoran modal dan ditandatangani oleh para pendiri.
Prosedur Pendirian Persekutuan Perdata, Berikut ini prosedur pendirian persukuan perdata, antara lain:
Penentuan Nama Persekutuan Perdata
Untuk pemilihan nama sesuai dengan ketentuan dalam Permenkumham No.17 / 2018, dengan
ketentuan:
ditulis dengan huruf lain.
belum pernah digunakan secara sah oleh persekutuan perdata lain dalam Sistem Administrasi Badan
Usaha (SABU).
tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan/atau kesusilaan.
tidak sama atau mirip dengan nama lembaga negara, pemerintah, internasional, terkecuali memperoleh
izin dari lembaga yang bersangkutan.
selain itu, tidak terdiri dari angka atau rangkaian angka, huruf, atau rangkaian huruf yang tidak
membentuk kata
Pembuatan Akta Pendirian
Kemudian, untuk membuat akta pendirian perusahaan, ada dokumen yang harus pelaku usaha siapkan,
antara lain:
Fotokopi kartu identitas atau KTP pendiri perusahaan, minimal 2 orang.
Pasfoto penanggung jawab.
Fotokopi PBB di tahun terakhir.
Surat domisili perusahaan.
Surat kontrak perusahaan.
Nama persekutuan perdata.
Struktur kepengurusan.
Maksud dan tujuan usaha (bidang usaha yang diinput harus sesuai KBLI 5 digit).
Dokumen terkait lainnya.
Selain itu, kondisi perusahaan harus memenuhi persyaratan agar akta tersebut dapat disahkan.
Persyaratan tersebut adalah kondisi fisik perusahaan harus berbentuk gedung. Bila tidak memenuhi
standar tersebut, maka tidak akan dapat membuat akta. Nah, Virtual Office ini bisa menjadi pilihan
yang tepat untuk mendapatkan domisili atau alamat perusahaan di zona komersial atau perkantoran.
Tentunya virtual office ini memangkas biaya sewa gedung dengan biaya yang terjangkau. Bahkan
memangkas biaya sampai 90% jika Anda bandingkan dengan sewa gedung konvensional.
Penandatanganan Akta di depan Notaris
Jika telah selesai melakukan pemesanan nama, selanjutnya penandatanganan akta pendirian dihadapan
notaris. Akta ini sebagai perjanjian antara para pendiri. Selain itu, bila ada yang berhalangan hadir
dalam proses penandatanganan, bisa dikuasakan pada salah satu pendiri dengan Surat Kuasa yang sah.
Permohonan Pendaftaran pada Instansi Berwenang
Setelah itu, notaris akan memproses pengesahan pendaftaran persekutuan perdata dan mengajukan SKT
(Surat Keterangan Terdaftar) melalui sistem Administrasi Hukum Umum (AHU) Kemenkumham untuk
memperoleh keabsahan. SKT ini menjadi tanda bukti pendaftaran Persekutuan Perdata secara sah.
TES FORMATIF 2
1. Tata cara pembukuan yang diatur sebelum tahun 1927 adalah setiap pedagang diwajibkan
melakukan pembukuan yang terdiri dari : Buku harian yang memuat tembusan surat-surat cermat,
Kopi yang memuat tembusan surat-surat dan Buku Gudang
2. Hubungan hukum antara pembantu-pembantu dalam perusahaan dengan pengusaha adalah :
Hubungan perburuhan yaitu hubungan yang bersifat atas bawah yaitu antara majikan dan buruh
dan hubungan pemberian kuasa adalah suatu hubungan Hukum yang diatur dalam Pasal 1792
KUHPerdata, hubungan antara perusahaan sebagai pemberi kuasa sedangkan si manajer
merupakan penerima kuasa/pemegang kuasa
3. Adapun syarat mendirikan persekutuan perdata adalah harus memenuhi sahnya perjanjian
sebagaimana diatur Pasal1320 KUHPerdata dan dapat ditambahkan pula syarat-syarat lainnya
yaitu : Tidak dilarang oleh hukum, tidak bertentangan dengan kesusilaan dan ketertiban umum
dan harus merupakan kepentingan bersama yang menjadi tujuan
4. Sebagaimana diatur di dalam Pasal 1646 KUHPerdata yang menyatakan persekutuan perdata
bubar disebabkan oleh : Lampaunya waktu untuk persekutuan perdata didirikan
5. Perseroan wajib mengadakan dan menyimpan daftar pemegang saham yang memuat : Nama dan
alamat pemegang saham dan Jumlah, nomor dan tanggal dari orang perseorangan atau badan
hukum

 SESI 3
SOAL DISKUSI
PT Indo Beras Unggul (IBU) merupakan anak perusahaan PT Tiga Pilar Sejahtera Food. Kasus yang
dialami PT. IBU beberapa waktu yang lalu begitu santer diberitakan di media cetak maupun elektronik
di tanah air, hal tersebut begitu menyita perhatian public selama beberapa pecan, hingga akhirnya kasus
tersebut perlaham redam. kasus tersebut mencuat setelah diketahui PT IBU membeli beras di atas HPP
(Harga Pembelian Pemerintah), dimana PT IBU membeli beras kepada petani seharga Rp. 7.300/Kg
dan menjual kembali dengan harga Rp. 20.000/Kg, pada saat pemeriksaan ditemukan 1.161 ton beras
sehingga ada kerugian Negara, begitu banyak dugaan yang dituduhkan terhadap PT. IBU
Pertanyaannya dari kasus uraian diatas, menurut analisis saudara bentuk perbuatan melanggara hukum
dalam kegiatan perdagangan yang dilakukan dilakukan oleh PT. IBU ? Jawaban saudara dilengkapi
dengan dasar hukumnya!
JAWABAN DISKUSI
Menurut saya point dari permasalahan PT IBU ini dari pembelian HPP dari PT IBU ke petani. Kalau
bicara keuntungan maka petani diuntungkan dari kasus ini. namun disisi lain, PT IBU ini telah
melanggar Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. namun dari penelusuran yang saya ikuti, malah
KPPU mengatakan PT IBU ini tidak melanggar. namun aturan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor
47/M-Dag/Per/7/2017 disebutkan harga acuan pembelian di petani sebesar Rp 3.700 per kilogram
untuk gabah panen, dan Rp 4.600 per kilogram untuk gabah kering giling.
kesalahan lainnya gabah jenis IR64 yang dibeli seharga Rp 4.900 dari petani dan menjadi beras
bermerek. Gabah itu diproduksi menjadi dua merek beras dengan harga jual berbeda, yakni
"Maknyuss" seharga Rp 13.700 per kilogram dan "Cap Ayam Jago" seharga Rp 20.400 per kilogram.
Beberapa hal peraturan yang bisa menjerat kasus PT IBU ini adalah:
1. UU no 5 tahun 1999 tentang larangan praktek monopoli:
pasal 2: Pelaku usaha di Indonesia dalam menjalankan kegiatan usahanyaberasaskan demokrasi
ekonomi dengan memperhatikan keseimbanganantara kepentingan pelaku usaha dan kepentingan
umum.
pasal 3
mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan persaingan usaha yang sehat sehingga
menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi pelaku usaha besar, pelaku usaha
menengah, dan pelaku usaha kecil;
dan pasal 6
2. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 47/M-Dag/Per/7/2017.
TES FORMATIF 3
1. Akibat hukum dari perbuatan melanggar hukum sebagaimana yang dinyatakan dalam pasal 1365
BW adalah : Mengakibatkan keguncangan dalam kehidupan bermasyarakat dan tiap perbuatan
melanggar hukum, yang membawa kerugian pada orang lain, mewajibkan orang yang karena
salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut.
2. Perjanjian yang dilarang dalam UU Nomor 5 Tahun 1999 adalah : Oligopoli, perjanjian penetapan
harga dan diskriminasi harga dan diskon
3. Dalam ratio perlindungan Hak kekayaan Intelektual, mengapa HAKI perlu dlindungi?? Ada dua
alasan yang dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan ini, antara lain : Pertama, didasarkan
pada alasan moral dan kedua adalah alasan ekonomi
4. Secara garis besar HAKI terbagi atas dua cabang, yaitu : Cabang pertama adalah hak cipta yang
terkait dengan hak cipta dan cabang kedua adalah hak milik intelektual
5. Bentuk-bentuk lain pelanggaran terhadap hak cipta yang diatur dalam UU No 19 Tahun 2002,
antara lain adalah : Memberikan kewenangan berupa penyerahan aset atau dukungan kepada
pihak lain untuk melanggar hak cipta

 SESI 4
SOAL DISKUSI
Menurut anda apakah urgensi perlunya penggunaan merek dalam usaha dagang? dan bagaimanakah
proses pendaftaran merek tersebut di Indonesia? Jelaskan!
JAWABAN DISKUSI
Merek memiliki peran yang sangat penting sering digunakan dalam bertransaksi baik barang maupun
jasa, dimana merek dapat mengidentifikasi barang maupun jasa dari seorang atau sekelompok penjual
untuk membedakan produk dari milik orang lain. Pemilik usaha menjalankan usahanya dalam kegiatan
perdagangan barang dan jasa, namun ternyata mereknya belum didaftarkan maka resiko terbesar adalah
bisa saja orang lain yang tanpa hak akan mendaftarkan merek tersebut, pendaftaran merek merupakan
langkah yang paling awal dan utama dalam kegiatan usaha. Berdasarkan Pasal 21 Undang-Undang
merek Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis, apabila terdapat unsur tiruan atau
menyerupai akan ditolak oleh sebab itu berdasarkan hal diatas perlu diketahui tentang bagaiamana
urgensi merek yang sebenarnya. Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf,
angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur berikut :
Fungsi Merek sendiri adalah
- Membedakan Produk/ Jasa dari suatu perusahaan dengan Produk/Jasa dari Perusahaaan Lain
- Menunjuk perusahaan tertentu yang menawarkan produk atau jasa dalam sebuah pasar
- Menjamin kualitas dari barang
- Sarana untuk mempromosikan penjuakan suatu produk/jasa
- Sarana pernyataan gaya hidup bagi konsumen.

Proses Pendaftaran Merek di Indonesia :


1. Mengecek terlebih dahulu keberadaan merek terdaftar. Sebelum melakukan pendaftaran merek,
langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengecek terlebih dahulu keberadaan merek
terdaftar. Yang dapat mencari terlebih dahulu melalui web https://pdki-indonesia.dgip.go.id/, apakah
merek yang akan di daftarkan telah didaftarkan oleh pihak lain atau belum. Hal ini perlu dilakukan
untuk menghindari penolakan permohonan pendaftaran merek yang akan di ajukan atau sengketa
merek lainnya apabila terdapat kesamaan dengan merek yang telah terdaftar.
2. Permohonan Pendaftaran dapat dilakukan secara elektronik atau non-elektronik Permohonan
Pendaftaran dapat dilakukan dengan dua cara, yakni secara elektronik dan non-elektronik. Permohonan
secara elektronik dapat dilakukan melalui laman resmi Direktorat Jenderal, sedangkan permohonan
secara non-elektronik dapat dilakukan melalui loket Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI)
di Jakarta maupun melalui kantor wilayah terdekat
3. Prosedur Permohonan Pendaftaran Merek Untuk dapat melakukan permohonan pendaftaran merek,
berikut beberapa persyaratan yang perlu di penuhi:
- Mengisi formulir rangkap dua dalam bahasa Indonesia oleh Pemohon atau kuasanya kepada Menteri
Hukum dan HAM. Ketentuan terkait formulir dapat diunggah melalui Fomulir Permohonan Merek
dengan memperhatikan keterangan klasifikasi kelas barang/jasa
- Harus melampirkan dokumen-dokumen, antara lain:
A) Bukti pembayaran biaya permohonan; Informasi mengenai biaya dapat dilihat pada
http://www.dgip.go.id/tarif-merek
B) Label merek sebanyak tiga lembar sesuai ketentuan dalam Fomulir Permohonan Merek Surat
pernyataan kepemilikan merek
C) Surat kuasa, apabila permohonan diajukan melalui kuasa;
D) Bukti prioritas, dalam hal menggunakan hak prioritas dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia.

4. Pengumuman dalam Berita Resmi Merek Apabila kelengkapan tersebut telah terpenuhi, maka
terhadap permohonan akan diberikan tanggal penerimaan dan Menteri Hukum dan HAM akan
mengumumkan permohonan merek dalam Berita Resmi Merek selama 2 (dua) bulan. Dalam jangka
waktu pengumuman, pihak ketiga dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada Menteri Hukum
dan HAM atas permohonan yang bersangkutan dengan dikenai biaya sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Merek tidak dapat didaftar apabila merek tersebut mengandung salah satu unsur berikut ini :
- Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, moralitas agama, kesusilaan atau
ketertiban umum.
- Tidak memiliki daya pembeda
- Telah menjadi milik umum
- Merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya.
TES FORMATIF 4
1. Secara garis besar, terdapat dua bentuk pendekatan yang digunakan oleh negara-negara untuk
memberikan perlindungan terhadap rahasia dagang, antara lain : Common law approach dan
statutory approach
2. Suatu informasi dianggap merupakan informasi yang dirahasiakan atau merupakan suatu rahasia
dagang jika informasi tersebut bersifat rahasia relatif atau mempunyai kualitas rahasia tanpa
memperhatikan atau membatasi substansi dari informasi yang dirahasiakan. Hal itu ada dalam
suatu bidang tertentu disebut : Common law approach
3. Dalam UU Nomor 30 Tahun 2000, diatur bahwa ruang lingkup perlindungan rahasia dagang
meliputi : Metode produksi, pengolahan, dan penjualan
4. Dua alat tukar dalam lalu lintas perdagangan adalah : Surat berharga dan surat yang berharga
5. Surat yang berharga yang dikeluarkann oleh sebuah bank yang mengandung nilai disebut : cek
perjalanan atau Traveller"s cheque
 SESI 5
SOAL DISKUSI
Asuransi kerugian adalah asuransi yang memberikan perlindungan kerugian finansial pada objek yang
diasuransikan akibat kejadian berbahaya. Biasanya objek yang diasuransikan ini adalah harta-benda
atau aset. Secara garis besar, asuransi kerugian bisa disebut juga dengan asuransi umum atau general
insurance. Asuransi kerugian merupakan suatu alat proteksi atau perlindungan terhadap harta benda
yang dimiliki dengan cara mengalihkan risiko kepada pihak lain, dalam hal ini perusahaan asuransi.
Pertanyaannya berikan analisis saudara seperti apa jenis-jenis resiko yang dapat di klaim di dalam
asuransi kerugian ?
JAWABAN DISKUSI
Hukum Dagang itu bagian Hukum Perdata umum yang mengatur tentang perjanjian dan perikatan yang
diatur di dalam Buku III KUHPerdata yang berjudul “tentang Perikatan”. Buku III KUHPerdata, antara
lain mengatur tentang asas-asas umum hukum perjanjian, maupun perjanjian khusus misalnya
perjanjian jual beli, pinjam meminjam, dan perbuatan melawan hukum. Namun demikian, dalam
perkembangannya ada perjanjian-perjanjian yang erat hubungannya dengan perniagaan, misalnya
perjanjian perantaraan, perjanjian menjalankan perdagangan secara perusahaan yang berbentuk Firma,
Perseroan Terbatas, perjanjian pengangkutan, perjanjian asuransi, perjanjian-perjanjian tersebut
termasuk perjanjian khusus, yang semua itu diatur dalam KUHD maupun di luar KUHD. yang dapat
ditanggung oleh pihak asuransi asalkan memenuhi beberapa persyaratan, antara lain yaitu bahwa
kebutuhan masyarakat perniagaan, sejajar dengan perkembangan suatu perniagaan, maka makin lama
peraturan Hukum Perdata umum yang ada yang diatur dalam KUHPerdata tidak mencukupinya,
sehingga dirasa perlu adanya peraturan hukum perikatan khusus yang diatur dalam KUHD. Perikatan
itu menyangkut, antara lain perikatan mengenai pengangkutan dan perjanjian asuransi. Perikatan
khusus mempunyai sifat sejenis dengan perikatan umum karena suatu perikatan, baik dalam lapangan
perdata umum, maupun dalam lapangan perdata khusus/ perniagaan, selalu membebankan pelaksanaan
prestasi yang berupa perbuatan, pemberian, atau penyerahan. Jelas hal tersebut diatur dalam Pasal 1
KUHD yang memelihara kesatuan Hukum Perdata umum dan Hukum Perdata khusus atau Hukum
Dagang. Pasal tersebut menyatakan bahwa KUHPerdata juga dipergunakan dalam halhal yang diatur
dalam KUHD, sekadar KUHD tidak khusus menyimpang dari KUHPerdata.
• Resiko yang terjadi karena adanya ketidaksengajaan serta tidak dapat diprediksi kejadiannya seperti
kecelakaan.
• Bersifat homogen dan sangat umum terjadi.
• Dampak yang ditimbulkan dari resiko tersebut dapat dikalkulasikan secara finansial atau nominal uan
seperti kehilangan mobil karena tindak pencurian.
• Harus ada objek yang diasuransikan baik itu harga, aset, kesehatan ataupun kerugian lainnya yang
diperbolehkan.
• Objek yang diasuransikan haruslah sesuai dengan regulasi yang berlaku dan sesuai dengan
kepentingan umum. Jadi, obat terlarang seperti narkoba bukanlah hal yang bisa dijadikan sebagai objek
asuransi.
• Premi yang dibayarkan harus sesuai dengan tingkat resiko yang diasuransikan
TES FORMATIF 5
1. Asuransi adalah perjanjian ketika penanggung mengikatkan diri terhadap tertanggung yang
berkewajiban membayar premi untuk mengganti kerugian/sejumlah uang sebagai akibat dari
kehilangan, kerugian, atau tiada keuntungan yang diharapkan mungkin diderita karena suatu
kejadian yang tidak tentu serta terdapat asas pengalihan resiko. Pengertian asuransi ini diatur
dalam : Pasal 246 KUHD
2. Objek pertanggungan adalah benda milik tertanggung yang didaftarkan kepada penanggung yang
dapat berwujud rumah, kendaraan, kapal dan lain-lain yang : Diancam yang tidak tentu/tidak
dapat dipastikan.
3. Tujuan asuransi adalah : Menjamin tersedianya dana bagi pemegang polis jika tertanggung masih
hidup pada waktu masa pembayaran premi berakhir
4. Undang-undang yang mengatur tentang lalu lintas jalan raya mengatur pengertian pengangkutan
darat dan perairan darat (transportasi), yaitu pengangkutan yang menghubungkan seluruh wilayah
Indonesia adalah : UU Nomor 14 Tahun 1992
5. Pengoperasian kereta api wajib dilakukan oleh awak yang telah mengikuti pendidikan, yang
diadakan pemerintah atau badan hukum yang ditunjuk, jadi awak harus memenuhi : persyaratan
sesuai peraturan

 SESI 6
SOAL DISKUSI
Terjadi sebuah kecelakaan kereta api menabrak sebuah mobil yang menerobos palang pintu rel kereta
api dan mengakibatkan pengemudi mobil tersebut meninggal. Akibat dari kecelakaan tersebut ada
sebagian penumpang kereta api yang menjadi korban, yaitu mengalami luka-luka. Pertanyaannya :
Bagaimana pertanggungjawaban dari pihak pengangkut terhadap pengemudi mobil yang tertabrak dan
Bagaimana pula pertanggungjawaban dari pihak pengangkut terhadap penumpang kereta api?
JAWABAN DISKUSI
1. Menurut analisis pendapat saya, mengenai pertanggungjawaban dari pihak pengangkut terhadap
pengemudi yang tertabrak yaitu, pihak pengangkut atau penyelenggara sarana perkeretaapian tidak
bertanggungjawab terhadap pengemudi mobil yang tertabrak karena, penyebab dari kecelakaan tersebut
akibat dari perbuatan kelalaian (culpa) atau kecerobohan dari pengemudi mobil tersebut yang dengan
sengaja menerebos palang perlintasan pintu kereta api, juga masinis kereta api tidak dapat dikenakkan
sanksi karena tidak terdapat unsur kesalahan, maupun kelalaian dari masinis kereta api tersebut, jelas
yang salah pengemudi mobil (dengan sengaja menerobos palang perlintasan pintu kereta api). Untuk
dasar hukumnya, sebagaimana ketentuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang
Perkeretaapian Pasal 181 ayat 1 huruf b menyatakan bahwasannya “ setiap orang dilarang menyeret,
menggerakkan, meletakkan, atau memindahkan barang di atas rel atau melintasi jalur kereta api”.
Sehingga, apabila terbukti akibat dari pengemudi yang menyerebot perlintasan kereta api, yang dapat
membahayakan perjalanan kereta api dan dari perbuatan itu mengakibatkan penumpang kereta api
meninggal, dan ada yang luka maka dapat dikenakkan sanksi sesuai UU Nomor 23 Tahun 2007 Pasal
199 bahwasannya “ setiap orang yang berada di ruang manfaat jalan kereta api, menyeret barang di atas
atau melintasi jalur kereta api tanpa hak, dan menggunakan jalur kereta api untuk kepentingan lain
selain angkutan kereta api yang dapat mengganggu perjalanan kereta api sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 181 ayat 1 dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 bulan atau denda paling banyak Rp.
15.000.000,00 (lima belas juta rupiah). Jadi kesimpulannya, menurut analisis pendapat saya, mengenai
pertanggungjawaban dari pihak pengangkut terhadap pengemudi yang tertabrak yaitu, pihak
pengangkut atau penyelenggara sarana perkeretaapian tidak bertanggungjawab terhadap pengemudi
mobil yang tertabrak karena, penyebab dari kecelakaan tersebut akibat dari perbuatan kelalaian (culpa)
atau kecerobohan dari pengemudi mobil tersebut yang dengan sengaja menerebos palang perlintasan
pintu kereta api (pengemudi tersebut melanggar Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang
Perkeretaapian Pasal 181 ayat 1 huruf b), sehingga apabila pengemudi mobil tersebut masih hidup
setelah kecelakaan tersebut, maka ia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya sebagaimana
ketentuan Pasal 199 UU Nomor 23 Tahun 2007.
2. Menurut analisis pendapat saya, mengenai pertanggungjawaban dari pihak pengangkut terhadap
penumpang kereta api yaitu, penumpang kereta api berhak meminta pertanggungjawaban kepada
penyelenggara sarana perkeretaapian atas kerugian materiil yang dialami yang diakibatkan dari
pengoperasian kereta api tersebut, hal tersebut sebagaimana ketentuan Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2007 Pasal 157 ayat 1 bahwasannya “ Penyelenggara Sarana Perkeretaapian bertanggung jawab
terhadap pengguna jasa yang mengalami kerugian, luka-luka atau meninggal dunia yang disebabkan
oleh pengoperasian angkutan kereta api” Jadi, jika berdasarkan pasal tersebut, secara jelas bahwa
semua pengguna jasa perkeretaapian dapat diberikan ganti kerugian dan biaya pengobatan bagi luka-
luka atau santunan bagi yang meninggal dunia diakibatkan oleh pengoperasian angkutan kereta api.
Kemudian, untuk meminimalisir resiko ganti rugi dan melaksanakan tanggung jawabnya, menurut
Pasal 167 ayat 1 dan 2 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 bahwasannya “ penyelenggara sarana
perkeretaapian wajib mengasuransikan tanggung jawabnya terhadap pengguna jasa dan besarnya nilai
pertanggungan paling sedikit harus sama dengan nilai ganti kerugian yang diberikan kepada pengguna
jasa yang menderita kerugian sebagai akibat pengoperasian kereta api”.
TES FORMATIF 6
1. Suatu keadaan ketika seseorang debitur tidak mampu lagi membayar hutang-hutangnya yang telah
jatuh tempo disebut : Pailit
2. Kriteria atau syarat pengajuan peninjauan kembali pada UU Kepailitan Tahun 2004 diatur
didalam : Pasal 295 ayat (2)
3. Hukum Kepailitan di Indonesia tidak membedakan antara kepailitan perseorangan dengan
kepailitan badan hukum. Hukum kepailitan sebagaimana dielaborasi ke dalam : UU No.37 Tahun
2004
4. Esensi kepailitan adalah : Telah berhenti dan tidak mampu lagi membayar utangnya
5. Pasal 222 KUHD hanya terbatas, memungkinkan kepada debitor untuk memperoleh dari kreditur
PKPU, dengan maksud untuk memungkinkan bagi debitor melakukan pembayaran seluruh atau
sebagian utangnya, namun pasal tersebut tidak menyebutkan tentang : Kemungkinan upaya-upaya
lain yang lazim ditempuh dalam rangka program restrukturisasi dan penyehatan perseroan

 SESI 7
SOAL DISKUSI
CV. JAYA ABADI berkantor di Jakarta Pusat bergerak di bidang kerajinan Rotan sedang mengerjakan
order furniture yang cukup besar, sehingga untuk menambah modal kerja telah mengambil kredit pada
Bank CBA. Kredit dijamin dengan Setifikat Tanah HM. Milik Bapak Setyawan salah seorang sekutu
Komanditer CV. JAYA ABADI. CV. JAYA ABADI juga mengambil bahan baku berupa berbagai bahan
dari beberapa toko. Karena kesalahan manajemen, maka pada akhir kontrak, CV. JAYA ABADI tidak
dapat membayar utangnya. Salah seorang kreditor konkuren (Toko S) telah mengajukan gugatan
melalui pengacaranya, terhadap CV. JAYA ABADI ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Selang 3 (tiga)
hari kreditor lainnya (Toko Kain NO) berniat untuk mengajukan permohonan pernyataan pailit atas CV.
JAYA ABADI ke Pengadilan Niaga. Pertanyaannya dari kasus diatas menurut pemahaman anda,
apakah terhadap CV Jaya Abadi dapat diajukan permohonan pailit?jelaskan analisis hukum saudara
disertai dengan dasar hukumnya ! dan Menurut anda dapatkah Toko Kain NO mengajukan
permohonnan pernyataan pailit atas CV. JAYA ABADI ? jelaskan analisis hukum saudara disertai
dengan dasar hukumnya !
JAWABAN DISKUSI
1. Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang menjelaskan bahwa “Kepailitan adalah sita umum atas
semua kekayaan Debitor pailit yang pengurusan dan pemberesannya dilakukan oleh Kurator di bawah
pengawasan Hakim Pengawas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini”. Dengan kata lain, suatu
keadaan ketika seseorang debitor tidak mampu lagi membayar hutang-hutangnya yang telah jatuh
tempo. Begitu halnya dengan CV. JAYA ABADI, yang dikarenakan kesalahan manajemen, maka pada
akhir kontrak, CV. JAYA ABADI tidak dapat membayar utangnya. Dengan keadaan yang telah dialami
oleh CV. JAYA ABADI, apakah dapat diajukan permohonan pailit. Menurut saya dapat. Akan tetapi,
sebelum di ajukannya permohonan pailit tersebut, sebaiknya dilakukan permohonan penundaan
kewajiban pembayaran utang (PKPU). Ini dikarenakan bahwa, setiap debitor yang mempunyai dugaan
bahwa ia tidak dapat membayar lunas utang-utang yang dapat ditagih, diperbolehkan untuk memohon
penangguhan pembayaran. Penundaan dimaksudkan bukan hanya untuk debitor saja, melainkan untuk
kepentingan para kreditornya, khususnya kreditor konkuren. Bertujuan menjaga jangan sampai CV.
JAYA ABADI yang karena suatu keadaan dinyatakan pailit, sedangkan bila CV. JAYA ABADI diberi
waktu maka besar harapan dapat melunasi utang-utangnya. Karena dengan memberikan waktu dan
kesempatan kepada CV. JAYA ABADI, diharapkan melalui reorganisasi usahanya dan atau
restrukturisasi utang-utangnya, dapat melanjutkan usahanya, dan dengan demikian dapat membayar
lunas utang-utangnya. Dan berdasarkan Pasal 222 ayat (1) UU KPKPU menyebutkan bahwa
“Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang diajukan oleh Debitor yang mempunyai lebih dari 1 (satu)
Kreditor atau oleh Kreditor”. Begitu halnya dengan CV. JAYA ABADI yang memiliki lebih dari satu
kreditor, maka dapat untuk mengajukan permohonan PKPU tersebut. Dalam hal permohonan diajukan
oleh Debitor, pengadilan dalam waktu paling lambat 3 (tiga) hari sejak tanggal didaftarkannya surat
permohonan harus mengabulkan penundaan kewajiban pembayaran utang sementara dan harus
menunjuk seorang hakim pengawas dari pengadilan serta mengangkat 1 (satu) atau lebih pengurus
yang bersama dengan Debitor mengurus harta debitor. Akan tetapi, dalam hal permohonan diajukan
oleh Kreditor, pengadilan dalam waktu paling lambat 20 (dua puluh) hari sejak tanggal didaftarkannya
surat permohonan, harus mengabulkan permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang
sementara dan harus menunjuk Hakim Pengawas dari hakim pengadilan serta mengangkat 1 (satu) atau
lebih pengurus yang bersama dengan Debitor mengurus harta debitor (UU KPKPU Pasal 225 ayat 2
dan 3). Putusan PKPU hanya boleh diberikan dalam hal putusan kepailitan belum diucapkan oleh
Pengadilan Niaga. Bila PKPU telah diberikan, PKPU itu dapat diakhiri atas permintaan pengurus,
kreditor, hakim pengawas, atau atas pengadilan dengan alasan-alasan seperti: Debitor selama waktu
penundaan pembayaran utang bertindak dengan itikad buruk dalam melakukan pengurusan terhadap
hartanya. Debitor mencoba merugikan para kreditornya. Debitor melakukan pelanggaran Pasal 226
ayat (1) UU KPKPU. Debitor lalai melakukan kewajiban yang ditentukan oleh pengadilan dan yang
diisyaratkan oleh pengurus. Dan keadaan harta debitor selama PKPU tidak memungkinkan lagi bagi
debitor untuk melaksanakan kewajibannya pada waktunya. Segera setelah putusan PKPU sementara di
ucapkan, pengadilan melalui pengurus wajib memanggil debitor dan kreditor untuk menghadap dalam
sidang yang diselenggarakan paling lama pada hari ke-45 terhitung sejak putusan PKPU sementara
diucapkan. Dalam hal debitor tidak hadir dalam sidang PKPU sementara berakhir dan pengadilan wajib
menyatakan debitor pailit dalam sidang yang sama. Selanjutnya, debitor yang memohon PKPU dapat
mengajukan rencana perdamaian melalui pengadilan. Perdamaian itu diajukan pada saat atau setelah
mengajukan permohonan PKPU. Syarat penerimaan perdamaian, pada PKPU haruslah disetujui oleh ½
jumlah kreditor konkuren yang diakui atau sementara diakui yang hadir pada rapat musyawarah hakim.
Perdamaian itu diajukan pada saat atau setelah mengajukan permohonann PKPU. Kekuatan
mengikatnya adalah bahwa perdamaian pada PKPU berlaku pada semua kreditor (baik konkuren
maupun preferen), sedangkan perdamian pada kepailitan hanya berlaku bagi kreditor konkuren. Akibat
hukum apabila perdamaian PKPU di tolak maka hakim dapat langsung menyatakan debitor dalam
keadaan pailit. Hal tersebut diatur di dalam pasal 269 ayat (3) UU KPKPU Sedangkan apabila
perdamaian diterima maka harus dimintakan pengesahan kepada hakim. Dengan tercapainya
penyelesaian melalui perdamaian yang telah di sahkan tadi maka berakhirlah PKPU. Dengan demikian,
menurut pemahaman saya terhadap CV. JAYA ABADI dapat diajukan permohonan pailit, akan tetapi
sebaiknya terlebih dahulu dilakukan pengajuan permohonan PKPU. Karena dengan memberikan waktu
dan kesempatan kepada CV. JAYA ABADI, diharapkan melalui reorganisasi usahanya dan atau
restrukturisasi utang-utangnya, dapat melanjutkan usahanya, dan dengan demikian dapat membayar
lunas utang-utangnya.
2. Berdasarkan Pasal 2 ayat (1) UU Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang menyebutkan bahwa “Debitor yang mempunyai dua atau lebih kreditur
dan tidak membayar lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih, dinyatakan
pailit dengan putusan pengadilan baik atas permohonannya sendiri maupun atas permohonan satu atau
lebih kreditornya.” dan menurut syarat substantif, yang wajib dipenuhi dan dibuktikan dalam
persidangan yaitu: Ada utang. Utang telah jatuh tempo dan dapat ditagih. Ada dua atau lebih kreditor;
dan debitor tidak membayar lunas sedikitnya satu utang. Selanjutnya, dalam Pasal 2 UU KPKPU 2004
juga menjelaskan bahwa pihak yang berhak mengajukan permohonan pailit salah satunya adalah
kreditor, baik kreditor konkuren, kreditor separatis, maupun kreditor preferan. Dikarenakan Toko kain
NO merupakan salah satu kreditor dari CV. JAYA ABADI, dan dengan adanya utang yang telah jatuh
tempo dan dapat ditagih, maka dalam hal ini, Toko Kain NO dapat mengajukan permohonan Pailit
untuk CV. JAYA ABADI dan pengajuan diajukan ke Pengadilan Niaga. Berdasarkan Pasal 3 ayat (1)
UU KPKPU Putusan atas permohonan pernyataan pailit dijatuhkan oleh Pengadilan Niaga yang daerah
hukumnya meliputi daerah tempat kedudukan hukum Debitor. Esensi kepailitan adalah debitor telah
berhenti dan tidak mampu lagi membayar utang-utangnya. Artinya debitor tidak melaksanakan
kewajiban membayar utang-utangnya yang telah jatuh tempo dan dapat di tagih (due and payable), lalu
oleh pengadilan, debitor dinyatakan pailit. Seluruh harta debitor pailit berada dalam sitaan umum untuk
dijual oleh kurator penjualan itu dibayarkan kepada kreditornya secara proporsional. Dan tujuan dari
kepailitan adalah pembagian kekayaan debitor oleh kurator kepada semua kreditor dengan
memperhatikan hak-hak mereka masing-masing.
TES FORMATIF 7
1. Tujuan usaha penyehatan perusahaan adalah : Tuntunan untuk mencari cara memenangkan
persaingan global, berusaha melakukan pembenahan internal untuk memastikan setiap komponen
terkait guna meningkatkan produktivitas perusahaan secara menyeluruh
2. Kegiatan penyehatan perusahaan dapat dilakukan dengan berbagai tujuan, antara lain :
Menciptakan sinergi dalam perusahaan
3. Beberapa peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan penyehatan perusahaan adalah :
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, khususnya buku ketiga
4. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan perbuatan pengembangan
perusahaan, antara lain : Kepentingan perseroan, pemegang dan karyawan
5. Yang termasuk macam-macam penggabungan adalah : Penggabungan Horizontal, Vertical Dan
Konglomerat

 SESI 8
SOAL DISKUSI
Pada tahun 1998 terjadi krisis moneter, sehingga banyak perusahaan yang mengalami pailit dan ada
juga perusahaan yang harus melakukan penyehatan perusahaan. Perusahaan yang melakukan
penyehatan perusahaan adalah PT Bank Bumi Daya (Persero), PT Bank Dagang Negara (Persero), PT
Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) dan PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) yang berubah
menjadi PT Bank Mandiri (Persero). Pertanyaannya jelaskan bentuk penyehatan perusahaan
berdasarkan kasus diatas dan pengaturannya! dan Jelaskan prosedur yang dilakukan oleh PT Bank
Bumi Daya (Persero), PT Bank Dagang Negara (Persero), PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero)
dan PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) yang berubah menjadi PT Bank Mandiri (Persero) !
JAWABAN DISKUSI
1. Penyehatan bank dapat dilakukan berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas .
kemudian apa yang dilakukan oleh bank diatas maka terjadi penggabungan (merger). Namun
berdasarkan Profil Bank Mandiri menyatakan bahwa "Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank
Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia dilebur menjadi Bank Mandiri". Hal ini
menunjukan bahwa keempat bank tersebut melakukan peleburan (konsilidasi).
2. Prosedur dalam melakukan penggabungan harus berpedoman pada Undang-Undang Nomor 40
Tahun 2007 dan setidaknya harus memenuhi syarat sebagaimana yang diatur dalam Pasal 123 ayat (2),
antara lain:
1). Nama dan tempat kedudukan dari setiap perusahaan yang akan digabungkan.
2). Alasan serta penjelasan direksi perusahaan yang akan digabungkan.
3). Tata cara penilaian dan konversi saham perusahaan akan bergabung dengan perusahaan yang
menerima.
4). Rancangan perubahan Anggaran Dasar (AD).
5). Laporan keuangan 3 tahun terakhir dari setiap perusahaan yang akan digabung.
6). Rencana kelanjutan atau pengakhiran usaha dari perusahaan yang akan bergabung.
7). Performa neraca perusahaan yang akan menerima penggabungan harus berpedoman pada prinsip
akutansi yang berlaku di Indonesia.
8). Cara penyelesaian status hak dan kewajiban para pegawai perusahaan.
9). Cara penyelesaian hak dan kewajiban perusahaan terhadap pihak ketiga.
10). Cara penyelesaian hak pemegang saham yang disetujui.
11). Nama dan besaran gaji dari anggota direksi dan dewan komisaris perusahaan yang akan dilakukan
penggabungan.
12). Estimasi pelaksanaan penggabungan perusahaan.
13). Laporan keadaan, perkembangan dan hasil dari setiap perusahaan yang akan bergabung.
14). Kegiatan utama setiap perusahaan yang akan digabung dan perubahan yang dialami selama tahun
buku yang berjalan.
15). Merincikan masalah yang terjadi selama tahun buku berjalan yang berdampak pada perusahaan
yang akan bergabung.
 TES SUMATIF
1. Hukum Perdata adalah hukum yang mengatur hubungan subjek hukum dengan : Subjek hukum
2. Franchise atau waralaba pada dasarnya suatu strategi sistem formil bisnis yang bertujuan :
Mengembangkan jaringan usaha mengemas produk
3. Hukum Dagang adalah Hukum Perdata karena mengatur : kepentingan subjek hukum khususnya
dalam lingkup pribadi
4. Hubungan Perdata umum dan Perdata khusus terdapat dalam ketentuan : Pasal 1 KUHD
5. Dalam kepailitan, pembagian kekayaan debitur antara para kreditur harus : Dilakukan pembagian
secara berimbang sesuai besarnya
6. Bank Indonesia dapat mengajukan pernyataan kepailitan terhadap : Debitur dalam perusahaan di
bidang perbankan
7. Pemisahan kodifikasi hukum Perdata dan hukum dagang disebabkan karena : Sejarah penyusunan
peraturan
8. Hubungan hukum antara hukum Perdata (BW) dan hukum dagang (WVK) adalah : Adanya
hubungan ketentuan umum dan ketentuan khusus
9. Indonesia memberlakukan hukum Perdata (BW) dan hukum dagang (WVK) adalah : Secara
keseluruhan untuk mengisi kekosongan
10. Ketentuan pada Pasal 2 sampai dengan Pasal 5 KUHD lama dicabut karena : Sudah tidak sesuai
lagi dengan perkembangan zaman
11. Setiap orang yang menjalankan perusahaan, membuat pembukuan yang diatur dan rapi.
Pembukuan harus dapt diketahui semua hak dan kewajibannya mengenai harta kekayaannya,
termasuk harta kekayaan yang dipakai dalam perusahaan, ini diatur dalam Pasal : Pasal 6 KUHD
12. Persekutuan Firma harus menjalankan perusahaan, kalau tidak maka persekutuan tersebut hanya
merupakan perserikatan perdata, hal ini dijelaskan didalam : Pasal 16 KUHD.
13. Kegiatan menjalankan pekerjaan diatur didalam Pasal 113 ayat (1) KUHPerdata tentang perbuatan
yang dilakukan oleh tenaga wanita dan Pasal 1976 KUHPerdata yang mengatur tentang :
Daluwarsa
14. Subyek hukum yang menjalankan perusahaan diwajibkan oleh Undang-Undang untuk membuat :
catatan laba rugi
15. Pembukuan merupakan rahasia perusahaan jadi hanya boleh dibuka oleh : pemegang saham
16. Untuk mendirikan persekutuan Perdata harus ada syarat salah satunya yakni : kesepakatan
17. Dalam mendirikan Perseroan, ketentuan pada Pasal 1619 KUHPerdata menyatakan : mewajibkan
sekutu memasukan uang/modal
18. Hubungan hukum tiap sekutu firma adalah bersifat : pribadi
19. Pihak yang bertanggung jawab terhadap jalannya Perseroan Terbatas adalah : Para pemegang
saham
20. Suatu pelanggaran yang dilakukan oleh salah satu pihak terhadap ketentuan yang telah disepakati
dalam sebuah Perjanjian, dalam ranah Hukum Perdata dikenal dengan : Perbuatan melawan
Hukum
21. Suatu pelanggaran yang dilakukan oleh salah satu pihak terhadap ketentuan yang telah disepakati
dalam sebuah Perjanjian, dalam ranah Hukum Perdata dikenal dengan : Onrechmatigedaad
22. Peranan Hukum dalam kegiatan perdagangan, salah satunya adalah menyelenggarakan suatu
kondisi persaingan usaha yang : Sehat dan adil
23. Dalam ranah hukum Perbuatan melanggar hukum , diatur dalam : Pasal 1365 BW
24. Persekongkolan didefenisikan sebagai kerja sama antar pelaku usaha untuk menguasai demi
kepentingan pelaku usaha-pelaku usaha tersebut, diatur didalam : UU Nomor 6 Tahun 1999
25. Hak kekayaan Intelektual (HKI) perlu dilindungi didasarkan pada alasan : ekonomi dan moral
26. Serangkaian hak yang berkenaan dengan karya intelektual yang dihasilkan seorang pencipta di
bidang kesusasteraan, keilmuan, dan kesenian apapun cara atau bentuk ekspresinya. Hal tersebut
merupakan definisi dari : Hak Cipta
27. Dua bentuk pendaftaran merek yang dikenal dalam praktik berbagai negara adalah : first to
produce and first to file
28. Pengaturan mengenai hak cipta telah ada sejak masa : Jepang
29. Indonesia telah meratifikasi persetujuan pembentukan WTO melalui : UU No.7 Tahun 1999
30. Unsur-unsur rahasia dagang yang diatur dalam UU Nomor 30 Tahun 2000 adalah : Adanya
perjanjian tertulis antara pemilik rahasia dagang dan pihak yang berkepentingan.
31. Arti dari suatu invensi haruslah mengandung langkah-langkah inventif untuk dapat dilindungi
dengan paten adalah : inventor memiliki keahlian tertentu di bidang teknik yang tidak dimiliki
orang lain untuk menciptakan invensinya
32. Ciri-ciri dari surat yang berharga adalah : memuat kata tidak kepada
33. Surat wesel adalah perintah membayar kepada orang yang : mengakseptasi wesel
34. Pemegang obligasi adalah : debitur obligasi
35. Penyerahan surat cek dengan cara cessi adalah : surat cek tidak kepada-pengganti
36. Tenggat berlakunya bilyet giro adalah : selama 40 hari sejak diterbitkan
37. Dalam Perseroan Terbatas, pada saham atas nama penyerahannya dengan : cara cessi
38. Perjanjian asuransi didasarkan/digantungkan pada peristiwa yang : mungkin terjadi
39. Kepentingan dalam perjanjian asuransi jumlah uang adalah : Bersifat kerugian materiil dan benda
imateriil
40. Asuransi unit link adalah gabungan antara asuransi : asuransi dan investasi

Anda mungkin juga menyukai