Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS ISLAM JAKARTA

FAKULTAS EKONOMI
Jl. Balai Rakyat, Utan Kayu, Jakarta 13120
Tel: (021) 8566451, 8504818 Pes. 24-26 Fax: (021) 8504818

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2019/2020

KETENTUAN : FILE JAWABAAN DIKETIK DAN FORMATNYA BERBENTUK


PDF
SIFAT UJIAN : TERBUKA
METODE PENGERJAAN : DIKERJAKAN YANG MUDAH TERLEBIH DAHULU (TIDAK
URUT TIDAK MASALAH)
FAKULTAS / PROGRAM STUDI : EKONOMI / MANAJEMEN KELAS C
MATA KULIAH : ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI
DOSEN PENGAMPU : M ANDIKA HARIZ HAMDALLAH, S.H, M.H, M.S.I.

1. Jelaskan menurut pendapat anda, Bagaimana peranan hukum bisnis dalam kegiatan perekonomian ?

2. Dalam Pranata Hukum Bisnis, ada bagian syarat dalam pembuatan suatu peraturan perundang-

undangan, sebut dan jelaskan syarat tersebut ?

3. Jelaskan asas-asas dalam membuat suatu perjanjian ?

4. Jelaskan Apa yang saudara ketahui mengenai, Persekutuan Komanditer, Persekutuan Firma, Perseroan

Terbatas, dan koperasi ?

5. Apa saja Syarat PT ya bisa melakukan Go Public ?

6. Jelaskan Perbedaan antara Kategori PT tertutup dengan Kategori PT Terbuka ?

7. Bagaimanakah Syarat Pendirian Suatu PT ?

8. Dilihat dari segi ketenagakaerjaannya, terdapat istilah Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai BUMN,

jelaskan menurut anda, apakah keduanya sama-sama dapat dikatakan sebagai Pegawai Negeri Sipil, atau

keduanya sama-sama berbeda ?


Jawaban :
1. Menjamin berfungsinya keamanan mekanisme pasar secara efesien dan lancar. Melindungi berbagai
suatu jenis usaha, khsusnya untuk jenis usaha kecil menengah (UKM). membantu memperbaiki sistem
keuangan dan perbankan. Hukum bisnis merupakan suau perangkat atau kaidah hukum termasuk upaya
penegakkannya yang mengatur mengenai tata cara pelaksanan urusan aau akivitas dagang, industri, atau
keuangan yang dibuhungkan dengan produksi atau pertukaran barang atau jasa dengan menepatkan
uang dari para enterpeneur dalam risiko tertentu dengan usa tertentu dengan motif untuk mendapatkan
keuntungan.
2. Dalam pranta hukum bisnis dalam undang - undang :
A. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) yang mengatur tentang hubungan, baik hubungan atas
kebendaan maupun antara perorangan dan badan hukum. Dalam KUHPerdata, terdapat aturan mengenai jual beli,
sewa menyewa, pinjam meminjam (termasuk kredit), dan sebagainya.
B. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang antara lain mengatur tentang tindak pidana dalam bisnis, seperti
penipuan.
C. Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) yang mengatur persoalan perdagangan secara khusus yang belum
diatur dalam KUHPerdata seperti bentuk badan usaha meliputi CV dan firma.
D. Peraturan lainnya di luar KUHPerdata, KUHP, dan KUHD, misalnya undang-undang yang mengatur tentang
perseroan terbatas yang diatur dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas atau undang-undang yang mengatur
tentang investasi yakni Undang-Undang Penanaman Modal.

3. Jelaskan asas - asas dalam membuat suatu perjanjian :

1. ASAS KONSENSUALISME (PERSESUAIAN KEHENDAK)


Asas Konsensualisme merupakan asensial dari Hukum Perjanjian. Sepakat mereka yang mengikatkan
diri telah dapat melahirkan Perjanjian.Asas Konsensualisme menentukan bahwa suatu perjanjian yang
dibuatdua orang atau lebih telah mengikat sehingga telah melahirkan kewajiban bagi salah satu atau lebih pihak
dalam perjanjian tersebut, segera setelah orang-orang tersebut mencapai kesepakatan,atau konsensus meskipun
kesepakatan tersebut telah dicapai secara lisan semata-mata.Asas konsensualisme mempunyai arti yang
terpenting,bahwa untuk melahirkan perjanjian cukup dengan sepakat saja dan bahwa perjanjian itu (dan
perikatan yang ditimbukanl karenanya) sudah dilahirkan pada saat atau detik tercapainya konsensus.
2. ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK(FREEDOM OF CONTRACT)
Asas Kebebasan Berkontrak dapat dianalisis dari ketentuan pasal 1338 ayat(1) KUH Perdata yang
berbunyi "semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang
membuatnya". Berdasarkan Asas Kebebasan Berkontrak,maka orang pada asasnya dapat membuat perjanjian
dengan isi yang bagaimanapun juga, asal tidak bertentangan dengan undang-undang, kesusilaan dan ketertiban
umum. yang dimaksud undang-undang disini adalah undang-undang yang bersifat memaksa.
3. ASAS KEKUATAN MENGIKAT PERJANJIAN
Asas ini juga disebut sebagai asas pengikatnya suatu perjanjian,yang berarti para pihak yang mambuat
perjanjian itu terikat pada kesepakatan perjanjian yang telah mereka perbuat.Dengan kata lain perjanjian yang
diperbuat secara sah berlaku seperti berlakunya undang-undang bagi para pihak yang membutnya.Asas Pacta
Sun Servanda ini terdapat dalam ketentuan pasal 1338 ayat(1) dan ayat (2) KUH Perdata yang
menyatakan"semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang
mambuatnya.Perjanjian tersebut tidak dapat ditarik kembali kecuali dengan sepakat kedua belah pihak atau
karena alasan yang oleh undang-undang sudah dinyatakan cukup untuk itu.
4. ASAS ITIKAD BAIK (GOOD FAITH)
Asas itikad baik dalam bahasa hukumnya disebut de goedetrow.Asas ini berkaitan dengan pelaksanaan
suatu perjanjian. Mengenai asa itikad baik ini terdapat dalam pasal 1338 ayat (3) KUH Perdata yang
menentukan"persetujuan-persetujuan harus dilaksanakan dengan itikad baik". Itikad baik dapat dibedakan
dalam pengertian subjektif dan objektif.Itikad baik dari segi subjektif berarti kejujuran.Hal ini berhubungan erat
dengan sikap batin seseorang pada saat membuat perjanjian. Itikad baik dalam segi objektif berarti kepatutan
yang berhubungan dengan pelaksanaan perjanjian atau pemenuhan prestasi dan cara melaksanakan hakdan
kewajiban haruslah mengindahkan norma-norma kepatutan dan kesusilaan.
5. ASAS KEPERCAYAAN(VETROUWENSBEGINSEL)
Seseorang yang mengadakan perjanjian dengan pihak lain,menumbuhkan kepercayaan diantara kedua
belah pihak itu bahwa satu sama lain akan memegang janjinya dengan kata lain akan memenuhi prestasinya
dibelakang hari. Tanpa adanya kepercayaan itu maka perjanjian itu tidak mungkin akan diadakan kedua belah
pihak, dengan kepercayaan ini kedua pihak mengikatkan dirinya untuk keduanya prrjanjian itu mempunyai
kekuatan mengikat sebagai undang-undang.
6. ASAS PERSAMAAN HUKUM
Asas ini menempatkan para pihak didalam persamaan derajat dan tidak dibedabedakan baik dari warna
kulitnya,bangsa.kekayaan,jabatan dan lain-lain. Masing-masing pihak wajib melihat adanya persamaan ini dan
mengharuskan kedua pihak untuk saling menghormati satu sama lain sebagai makhluk ciptaan Tuhan.

7. ASAS KESEIMBANGAN
Asas ini menghendaki kedua pihak memenuhi dan melaksanakan perjanjian itu. Asas keseimbangan ini
merupakan kelanjutan dari asas persamaan. Kreditur mempunyai kekuatan untuk menuntut prestasi jika
diperlukan dapat menuntut pelunasan prestasi melalui kekayaan debitur,namun kreditur memikul beban untuk
melaksanakan perjanjian itu dengan itikad baik, sehingga kedudukan kreditur dan debitur seimbang.

8. ASAS KEPASTIAN HUKUM


Perjanjian sebagai suatu figur hukum harus mengandung kepastian hukum.Kepastian ini terungkap dari
kekuatan mengikat perjanjian itu yaitu sebagai undang-undang bagi para pihak.

9. ASAS MORAL
Asas ini terlihat dalam perikatan wajar,dimana suatu perbuatan sukarela seseorang ddak menimbulkan
hak baginya untuk menggugat kontraprestasi dari pihak debitur.juga hal ini dapat terlihat dalam
Zaakwarneming, dimana seseorang yang melakukan perbuatan sulcxela(moral) yhang bersangkutan
mempunyai kewajiban (hukum) untuk meneruskan dan menyelesaikan perbuatannya juga asas ini terdapat
dalam pasal 1339 KUH Perdata. Faktor-faktor yang memberi motivasi pada yang bersangkutan melakukan
perbuatan hukum itu berdasarkan kesusilaan(moral), sebagai panggilan hati nuraninya.

10. ASAS KEPATUTAN


Asas ini dituangkan dalam pasal 1339 KUH Perdata.Asas kepatutan disini barkaitan dengan ketentuan
mengenai isi perjanjian.Asas ini merupakan ukuran tentang hubungan yang ditentukan juga oleh rasa keadilan
masyarakat.

4. Persekutuan Komanditer (commanditaire vennootschap) atau biasanya disingkat dengan CV adalah


merupakan suatu persekutuan yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang mempercayakan uang
atau barang kepada seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai
pemimpin.
Firma adalah suatu persekutuan antara dua aorang atau lebih yang menjalankan badan usaha dengan
nama bersama dengan tujuan untuk membagi hasil yang diperoleh dari persekutuan tersebut. Dalam
mendirikan firma memiliki anggota paling sedikit dua orang.
Hasil Telusur

Perseroan terbatas (PT) adalah suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki modal
terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya.

Koperasi adalah sebuah organisasi ekonomi yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi
kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan asas kekeluargaan.

5. Apa saja Syarat PT ya bisa melakukan Go Public :

a) Perusahaan merupakan badan hukum yang sah dan telah mentaati peraturan pemerintah selama ini,
termasuk memiliki izin usaha, izin domisili, dll.
b) Perusahaan sudah mencapai skala usaha tertentu yang menyangkut rotasi uang lebih dari ratusan miliar
rupiah.
c) Perusahaan menampilkan kinerja yang baik berdasarkan bukti-bukti positif yang diperlihatkan dalam
bentuk berbagai materi.
d) Perusahaan harus memiliki keuntungan.
e) Perusahaan tidak melanggar aturan Departemen Tenaga Kerja dalam pengelolaan sumber daya manusia.
f) Perusahaan taat membayar pajak.
g) Mempunyai reputasi baik, serta bermasa depan cemerlang.
h) Ada pihak yang memberi jaminan terhadap perusahaanyang akan go public, yaitu Bapepam ( Badan
Pengawas Pasar Modal).

6. Perbedaan antara kategori PT. Tertutup & kategori PT. Terbuka :


A. Pt terbuka yang menjual sahamnya kepada masyarakat lewat pasar modal. Sehingga sahamnya ditawarkan
kepada umum, atau iperjualbelikan melalui bursa saham.
B. Pt tertutup yang mempunyai modal hanya dari kalangan tertentu biasanya dari keluarga/kerabat.

7. PERSEROAN TERBATAS (PT)

PT atau Perseroan Terbatas adalah Badan Hukum yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung
jawab yang hanya berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi dari pengurus dan pemegang saham
perusahaan tersebut. Di dalam PT, Pemilik Modal (Pemegang Saham) tidak harus memimpin perusahaan
dengan cara menunjuk orang lain di untuk menjadi Direktur atau Komisaris.
Syarat umum pendirian perseroan terbatas (PT) adalah :

A. Fotokopi KTP, NPWP & KK para pemegang saham dan pengurus, minimal 2 orang
B. Foto Direktur ukuran 3x4 latar belakang merah
C. Copy PBB tahun terakhir sesuai domisili perusahaan
D. Copy Surat Kontrak/Sewa Kantor atau bukti kepemilikan tempat usaha
E. Surat Keterangan Domisili dari pengelola Gedung jika berdomisili di Gedung Perkantoran
F. Surat Keterangan RT / RW (jika dibutuhkan, untuk perusahaan yang berdomisili di lingkungan
perumahan) khusus luar jakarta
G. Kantor berada di Wilayah Perkantoran/Plaza, atau Ruko, atau tidak berada di wilayah pemukiman
H. Surat Keterangan Zonasi dari Kelurahan
I. Stempel Perusahaan

Anda mungkin juga menyukai