Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI


“HUKUM PERUSAHAAN”

KELOMPOK 9
ACHMAD LABIB FAKHRUDDIN / 5552220057
RANDY YUST ARTHA BANGUN MULIA / 5552220106

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2022
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG......................................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................
C. TUJUAN PENULISAN ...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian dan Dasar Hukum Perusahaan .......................................................................
2. Azas dan Tujuan Hukum Perusahaan ..............................................................................
3. Kegiatan dan Sifat Perusahaan..........................................................................................
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN ............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa atas Rahmat dan karunia Nya,
sehingga kami selaku penulis dan penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Hukum
Perusahaan” tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Aspek Hukum dalam Ekonomi. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk memberikan pengetahuan atau menambah wawasan yang luas terkait judul
makalah bagi para pembaca maupun bagi penyusun.
Penyusun berterima kasih kepada Bapak Prof. Dr. H. Agus Ismaya Hasanudin, S.E., S.H.,
M.Si. selaku dosen mata kuliah Aspek hukum dalam Ekonomi yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah wawasan sesuai dengan mata kuliah yang sedang kami tekuni.
Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membagi pengetahuannya
sehingga membantu kami dalam menyusun makalah ini. Kami selaku penulis dan penyusun
menyadari akan segala kekurangan dan ketidaksempurnaan yang ada di makalah ini, baik dari
segi penulisan maupun dari cara penyajian. Oleh karena itu penulis menerima saran dan kritik
dari pembaca
BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar belakang
Perusahaan adalah segala bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat
tetap, terus menerus, bekerja, berada dan didirikan di wilayah Negara Indonesia dengan tujuan
untuk memperoleh keuntungan atau laba. Perusahaan atau badan usaha terdiri dari perusahaan
berbadan hukum dan tidak berbadan hukum. Sebuah perusahaan dapat dikatakan berbadan
hukum bila memiliki unsur-unsur seperti :

1. Adanya harta kekayaan yang dipisahkan;


2. Mempunyai tujuan tertentu;
3. Mempunyai kepentingan sendiri;
4. Adanya organisasi yang teratur;
5. Proses pendiriannya mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman.

Hukum perusahaan merupakan sebuah Hukum yang mengatur tentang seluk beluk bentuk
hukum perusahaan. Hukum Perusahaan adalah pengkhususan dari beberapa bab dalam KUH
Perdata dan KUHD (Kodifikasi) ditambah dengan sebuah peraturan perundangan lain yang
mengatur tentang perusahaan (hukum tertulis yang belum dikodifikasi). Sesuai dengan
perkembangan dunia perdagangan dewasa ini, maka sebagian dari hukum perusahaan adalah
peraturan-peraturan hukum yang masih baru. Jika hukum dagang (KUHD) adalah hukum khusus
(lex specialis) terhadap hukum perdata (KUH Perdata) yang sifatnya lex generalis, demikian pula
hukum perusahaan merupakan hukum khusus terhadap hukum dagang.

B. Rumusan Masalah

 Apa pengertian hukum perusahaan?


 Bagaimana kegiatan dan sifat perusahaan?
 Apa dasar dari hukum perusahaan?
 Apa saja azas dan tujuan hukum perusahaan?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas adapun tujuan yang akan tersampaikan dalam penulisan
makalah ini.
1. Mahasiswa dapat memahami pengertian dan dasar dari hukum perusahaan;
2. Mahasiswa dapat mengerti azas dan tujuan dari hukum perusahaan;
3. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja kegiatan dan sifat perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Hukum perusahaan
Hukum perusahaan adalah semua peraturan hukum yang mengatur mengenai segala jenis
usaha dan bentuk usaha. Pengertian mengenai perusahaan dapat ditemukan pada pasal 1 Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan, yang menyebutkan bahwa
Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat
tetap dan terus menerus didirikan, bekerja dan berkedudukan di Indonesia dengan tujuan
memperoleh keuntungan/laba.
Menurut Prof. Molengraff, perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara
terus menerus, bertindak keluar, untuk mendapatkan penghasilan, dengan cara memperniagakan
barang-barang, menyerahkan barang-barang, atau mengadakan perjanjian-perjanjian
perdagangan. Di sini Molengraff memandang perusahaan dari sudut “ekonomi”;
Hukum yang mengatur tentang seluk beluk bentuk hukum perusahaan ialah Hukum
Perusahaan. Hukum Perusahaan merupakan pengkhususan dari beberapa bab dalam KUH
Perdata dan KUHD (Kodifikasi) ditambah dengan peraturan perundangan lain yang mengatur
tentang perusahaan (hukum tertulis yang belum dikodifikasi). Sesuai dengan perkembangan
dunia perdagangan dewasa ini, maka sebagian dari hukum perusahaan merupakan peraturan-
peraturan hukum yang masih baru. Apabila hukum dagang (KUHD) merupakan hukum khusus
(lex specialis) terhadap hukum perdata (KUH Perdata) yang bersifat lex generalis, demikian pula
hukum perusahaan merupakan hukum khusus terhadap hukum dagang.

Dasar Hukum Perusahaan


Dasar Hukum Perusahaan adalah setiap pihak yang menciptakan kaidah atau ketentuan
Hukum Perusahaan. Pihak-pihak tersebut dapat berupa badan legislatif yang menciptakan
undang-undang, pihak-pihak yang mengadakan perjanjian yang menciptakan kontrak, hakim
yang memutus perkara yang menciptakan yurisprudensi, masyarakat pengusaha yang
menciptakan kebiasaan mengenai perusahaan. Dengan demikian, Hukum Perusahaan itu terdiri
dari kaidah atau ketentuan yang tersebar dalam perundang-undangan, kontrak, yurisprudensi, dan
kebiasaan mengenai perusahaan.
2. Azas Hukum Perusahaan
Asas Konsensualisme
Asas konsensualisme dapat diartikan sebagai ”Sepakat” yang berasal dari kata konsensus.
Pada hukum perusahaan kesepakatan ini adalah hal mutlak yang harus dipenuhi seperti halnya
yang tercantum dalam syarat sah perjanjian. Sepakat para pihak dan syarat lainnya merupakan
penentu untuk melanjutkan suatu perjanjian atau kontrak. Dengan adanya kesepakatan ini, para
pihak dapat membangun suatu perusahaan dengan ketentuan yang telah dicantumkan dalam
perjanjian tersebut.
Akibat hukum jika tidak adanya kesepakatan antar pihak yang melakukan perjanjian dalam
membuat suatu perusahaan maka perjanjian tersebut dapat dibatalkan. Asas ini merupakan dasar
yang harus menjadi acuan bagi setiap orang dalam membuat sebuah perjanjian yang berkaitan
dengan hukum perusahaan.
Asas kebebasan berkontrak
Asas kebebasan berkontrak merupakan asas yang mana setiap pihak bebas menentukan isi
dari perjanjian. Misalkan dalam mendirikan sebuah perusahaan. Tentunya banyak yang harus
diperhatikan agar isi dari kontrak tersebut bisa saling menguntungkan atau tidak hanya
menguntungkan salah satu pihak saja. Isi materi yang bebas ditentukan oleh para pihak dalam
melakukan perjanjian ini bukan bebas sebebasnya melainkan tidak boleh bertentangan dengan
hukum negara, jika bertentangan dengan hukum yang lebih tinggi dan terjadi sengketa, maka
yang dipakai untuk penyelasaiannya adalah hukum yang negara yang lebih tinggi.
Asas pacta sun servanda
Asas pacta sun servanda secara sederhananya adalah apa yang dimuat dalam kontrak atau
perjanjian yang dibuat merupakan undang-undang bagi para pihaknya. Dalam hal ini pada
hukum perusahaan, jika pihak yang satu ingin mendirikan perusahaan dengan menyepakati pasal
demi pasal perjanjian, maka hasil kesepakatannya itu adalah undang-undang bagi kedua belah
pihak yang mana harus dipatuhi secara bersama-sama.
Asas iktikad baik
Asas iktikad baik maksudnya adalah dalam suatu perjanjian harus memuat norma yang
mengandung nilai kepatutan dalam keadilan bagi para pihak dan lain sebagainya. Keadilan ini
diwujudkan dalam kesamaan hak dan kewajiban berdasarkan porsi yang disepakati. Pihak yang
satu tidak boleh lebih diuntungkan dari perjanjian tersebut dengan pihak yang satunya lagi.
Dalam hukum perusahaan semuanya harus terbuka. Ketelitian para pihak lah yang harus
diutamakan dengan menimbang antara keuntungan dengan resiko sehingga dikemudian hari
tidak terjadi sengketa dalam menjalankan usahanya tersebut.
Tujuan Hukum Perusahaan
Sebagaimana hukum yang ada tentunya hukum perusahaan memiliki tujuan untuk menjaga
ketertiban dan keadilan tetutama di lingkungan kerja perusahaan sebagaimana penyebab tindak
kriminal di indonesia . Selain hal tersebut tentunya terdapat 3 fungsi hukum perusahaan yaitu:
 Sumber Informasi yang Berguna pada Praktisi Bisnis
Fungsi hukum perusahaan yang pertama ialah menjadi sumber informasi yang berguna bagi
praktisi bisnis. Terutama bagi mereka yang baru pertama kali mencoba terjun kedunia bisnis.
Tentu saja hukum perusahaan akan membantu untuk bisa menerapkan berbagai aturan yang
mengikat, baik bagi karyawan, investor atau bahkan juga konsumen. Sebagaimana kita tahu
bahwa dalam hukum perusahaan terdapat aturan-aturan mengenai bagaimana menjalankan
sebuah perusahaan yang legal dan sesuai dengan aturan perundang-undangan tentu ber eda
dengan tujuan hukuman mati .
Terlebih lagi banyak kasus peeusahaan yang tidak menaati hukum perusahaan . Sehingga
kemudian dikenakan sanksi dan denda yang pastinya hitungannya tidak main-main. Bahkan juga
ada beberapa perusahaan yang bahkan harus ditutup izin operasinya karena tidak mampu
memenuhi hukum perusahaan yang berlaku. Jika sudah demikian maka tentu banyak pihak yang
akan dirugikan, apalagi jika perusahaan tersebut telah lama berdiri maka kerugian yang di
berikan nilainya akan lebih besar.
Karena itulah maka hukum perusahaan menjadi sumber utama bagi para pendiri perusahaan
sabagai bagian dari macam macam hukum di indonesia . Agar tentunya dapat menjalankan
operasionalnya sesuai dengan tatanan hukum yang ada di Indonesia. Tentu saja hal ini menjadi
bagian yang penting demi kelancaran jalannya usaha. Terlebih lagi, hukum perusahaan akan
menjadi penentu arah perkembangan perusahaan kedepannya. Maka dari itu, hukum perusahaan
memiliki peran yang krusial terutama sebagai dasar dan landasan dari pendirian sebuah
perusahaan.

 Memahami Hak-hak dan kewajiban Dalam Praktik Bisnis


Hak dan kewajiban menjadi sesuatu yang tentunya juga ada dalam etika bisnis. Hak meliputi
hal-hal yang biasa diberikan oleh perusahaan baik kepada karyawan ataupun konsumennya.
Sedangkan kewajiban meliputi apa yang harus dilakukan oleh karyawan terhadap
perusahaannya. Hak dan kewajiban selalu menjadi isu serius setiap kali dibahas dalam ranah
publik sebagaimana macam macam hukum publik . Tentu saja hal inilah yang kemudian akan
bisa menjadi kesalahpahaman atau juga menimbulkan masalah dalam praktik bisnis.
Oleh sebab itulah maka hukum perusahaan hadir dalm fungsinya untuk memahami hak-hak
dan kewajiban dalam praktik bisnis. Sehingga tidak ada aksi saling sikut menyikut atau juga
tindakan kotor yang bisa merugikan pihak lain. Pada dasarnya persaingan dalam bisnis
merupakan hal yang lumrah dan sudah dianggap biasa. Namun tentunya dengan memahami hak
dan kewajiban antara satu dan lainnya maka etika bisnis dan persaingan sehat dapat berjalan
dengan baik. Dengan demikian akan dapat meminimalisir praktik-praktik tindakan kotor dalam
persaingan bisnis. Hukum perusahaan dapat meminimalisir hal ini dengan cara penerapan aturan
yang ketat sebagai macam macam hukum positif . Serta menanamkan kesadaran yang kuat akan
hak dan kewajiban baik sebagai karyawan atau pemilik usaha. Dengan demikian maka tentu
perusahaan dapat menjalankan tugas dan fungsi serta mencapai tujuan yang ada dalam tujuan
perusahaan. Inilah mengapa hukum perusahaan begitu penting tidak hanya untuk diketahui tapi
juga di jalankan sesuai dengan fungsinya.

 Mewujudkan Aktivitas Perilaku Bisnis yang Berkeadilan, Wajar, Sehat dan Dinamis
Perilaku bisnis kadang melewati batas bahkan juga tak segan-segan menggunakan cara yang
kotor. Sehingga tentunya hal inilah yang kemudian membuat banyak pihak resah. Padahal dalam
bisnis seharusnya keadilan, perilaku sehat, wajar dan dinamis haruslah dikedepankan. Hal ini
merupakan tujuan yang harusnya dapat diwujudkan oleh sebuah perusahaan. Pada faktanya
banyak perusahaan yang tidak memperhatikan aspek ini dan bahkan cenderung
mengesampingkannya. Alih-alih berlaku adil dan bersaing sehat, mereka tidak segan-segan
menjatuhkan lawan pihak dengan berbagai cara dan dalih. Tujuannya tidak lain adalah untuk
menarik perhatian konsumen suapaya beralih dan memilih produk yang dikeluarkan oleh
perusahaan tersebut.
Hukum perusahaan sebagai salah satu sistem hukum yang berlaku di indonesia saat ini
memiliki fungsi antara lain untuk dapat menjembatani serta Mewujudkan Aktivitas Perilaku
Bisnis yang Berkeadilan, Wajar, Sehat dan Dinamis. Sehingga hal ini yang kemudian harusnya
dapat merubah perilaki para pebisnis yang kerap menggunakan cara-cara tidak etis dan juga
menghalalkan berbagai upaya untuk menjatuhkan lawan. Tindakan ini tentu samgat tidak patut
dicontoh dan jangan sampai menjadi budaya.

3. Kegiatan perusahaan
Kegiatan utama usaha/perusahaan adalah kegiatan usaha/perusahaan yang menghasilkan nilai
produksi paling besar. Jika nilai produk/jasa industri sama besar, maka kegiatan utama
ditentukan berdasarkan volume terbesar. Jika nilai dan volume produk/jasa industri sama besar,
maka kegiatan utama ditentukan berdasarkan produk/jasa industri dengan waktu produksi paling
lama. Jika nilai dan volume produk/jasa industri serta waktu produksi sama besar, maka kegiatan
utama ditentukan berdasarkan pengakuan responden.
Kegiatan perusahaan juga meliputi kegiatan seperti :
- Kegiatan konsumsi : Perusahaan membeli atau menyewa dan memakai faktor produksi
- Kegiatan distribusi : Perusahaan memasarkan hasil produknya baik berupa barang atapun jasa
- Kegiatan produksi : Perusahaan memproduksi barang atau jasa dengan cara membuat,
menambah nilai suatu benda atau bahkan menciptakan suatu produk baru.

Sifat perusahaan

 Saling bergantung

Pada umumnya perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, akan bergantung


pada perusahaan yang menjadi pemasok bahan bakunya. Begitu juga perusahaan yang hanya
menjalankan satu atau beberapa kegiatan saja (spesialisasi), maka dia sangat bergantung pada
perusahaan lainnya. Contohnya adalah perusahaan meubel akan bergantung pada pengrajin kayu

 Sifat dinamis

Kegiatan perusahaan selalu berubah, kekuatan kekuatan dinamis mengubah sistem


perusahaan, struktur, dan komponen komponennya. Perubahan ada yang berasal dari faktor
internal maupun eksternal, contoh perubahan yang berasal dari perusahaan itu sendiri adalah
seperti adanya metode baru, penerapan dan penemuan baru, serta penyesuaian kebijakan.
Sedangkan, perubahan yang berasal dari luar perusahaan contohnya adalah perubahan
pendapatan konsumen, perkembangan teknologi, dan berkembangnya sistem pendidikan.

 Sifat kompleks

Dalam perusahaan terdiri dari beberapa bagian yang dapat diperinci menjadi sub-sub bagian
yang saling bekerja sama dan saling mempengaruhi sehingga sifatnya kompleks misalnya bagian
pengadaan bahan baku, tenaga kerja, modal, keahlian (pendidikan).

 Sifat perusahaan sebagai satu unit/kesatuan

Sifat perusahaan ini tercermin pada kenyataan bahwa di dalam perusahaan ada banyak
aktivitas seperti aktivitas produksi, pemasaran, pembelanjaan dan sebagainya, tetapi aktivitas ini
tidak berjalan sendiri- sendiri melainkan satu dengan yang lain saling berhubungan dan saling
mengisi sehingga dari luar aktivitas itu tampak sebagai satu kesatuan.

 Sifat berjenis jenis


Tidak ada perusahaan yang sama persis, baik dalam ukuran, bentuk maupun jenis usahanya.
Selain itu perusahaan selalu berusaha untuk selalu adanya diversifikasi hasil produksinya dengan
tujuan jika terdapat kerugian dari produk yang satu dapat ditutup dengan keuntungan dari
penjualan produk lain.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Hukum perusahaan adalah semua peraturan hukum yang mengatur mengenai segala jenis
usaha dan bentuk usaha. Molengraff, perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan
secara terus menerus, bertindak keluar, untuk mendapatkan penghasilan, dengan cara
memperniagakan barang-barang, menyerahkan barang-barang, atau mengadakan perjanjian-
perjanjian perdagangan. Hukum yang mengatur tentang seluk beluk bentuk hukum perusahaan
ialah Hukum Perusahaan.
Dasar Hukum Perusahaan adalah setiap pihak yang menciptakan kaidah atau ketentuan
Hukum Perusahaan. Asas konsensualisme dapat diartikan sebagai ”Sepakat” yang berasal dari
kata konsensus. Pada hukum perusahaan kesepakatan ini adalah hal mutlak yang harus dipenuhi
seperti halnya yang tercantum dalam syarat sah perjanjian. Akibat hukum jika tidak adanya
kesepakatan antar pihak yang melakukan perjanjian dalam membuat suatu perusahaan maka
perjanjian tersebut dapat dibatalkan. Asas ini merupakan dasar yang harus menjadi acuan bagi
setiap orang dalam membuat sebuah perjanjian yang berkaitan dengan hukum perusahaan. Asas
kebebasan berkontrak merupakan asas yang mana setiap pihak bebas menentukan isi dari
perjanjian. Asas pacta sun servanda secara sederhananya adalah apa yang dimuat dalam kontrak
atau perjanjian yang dibuat merupakan undang-undang bagi para pihaknya. Asas iktikad baik
maksudnya adalah dalam suatu perjanjian harus memuat norma yang mengandung nilai
kepatutan dalam keadilan bagi para pihak dan lain sebagainya. Keadilan ini diwujudkan dalam
kesamaan hak dan kewajiban berdasarkan porsi yang disepakati. Sebagaimana hukum yang ada
tentunya hukum perusahaan memiliki tujuan untuk menjaga ketertiban dan keadilan tetutama di
lingkungan kerja perusahaan sebagaimana penyebab tindak kriminal di indonesia .
Tujuan hukum perusahaan yang pertama ialah menjadi sumber informasi yang berguna bagi
praktisi bisnis. Maka dari itu, hukum perusahaan memiliki peran yang krusial terutama sebagai
dasar dan landasan dari pendirian sebuah perusahaan. Hak meliputi hal-hal yang biasa diberikan
oleh perusahaan baik kepada karyawan ataupun konsumennya. Sedangkan kewajiban meliputi
apa yang harus dilakukan oleh karyawan terhadap perusahaannya. Sehingga tidak ada aksi saling
sikut menyikut atau juga tindakan kotor yang bisa merugikan pihak lain. Hukum perusahaan
dapat meminimalisir hal ini dengan cara penerapan aturan yang ketat sebagai macam macam
hukum positif . Hal ini merupakan tujuan yang harusnya dapat diwujudkan oleh sebuah
perusahaan.
Pada faktanya banyak perusahaan yang tidak memperhatikan aspek ini dan bahkan cenderung
mengesampingkannya. Hukum perusahaan sebagai salah satu sistem hukum yang berlaku di
indonesia saat ini memiliki fungsi antara lain untuk dapat menjembatani serta Mewujudkan
aktivitas perilaku bisnis yang berkeadilan, wajar, sehat dan dinamis.
Kegiatan utama usaha/perusahaan adalah kegiatan usaha/perusahaan yang menghasilkan nilai
produksi paling besar. Pada umumnya perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya,
akan bergantung pada perusahaan yang menjadi pemasok bahan bakunya. Begitu juga
perusahaan yang hanya menjalankan satu atau beberapa kegiatan saja (spesialisasi), maka dia
sangat bergantung pada perusahaan lainnya.

Daftar Pustaka
https://hasyimsoska.blogspot.com/2020/04/hukum-perusahaan-pengertian-unsur-unsur.html

https://www.terusberjuang.com/2021/04/asas-asas-dalam-hukum-perusahaan.html

https://sirusa.bps.go.id/sirusa/index.php/variabel/8464#:~:text=Kegiatan%20utama%20usaha
%2Fperusahaan%20adalah,utama%20ditentukan%20berdasarkan%20volume%20terbesar.

https://www.yrnrn.com/2015/02/sifat-dan-jenis-jenis-perusahaan.html

Anda mungkin juga menyukai