Di susun oleh :
1. Nur Kholidatul Aliyah (210302002)
2. Nur Afni Aprilia (210302003)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Perseroan
Terbatas ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Aspek Hukum dalam Bisnis dan Komersial. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang tanggung jawab sosial bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Rizky Kurniawan, S. H., M. Kn.,
selaku dosen mata kuliah Aspek Hukum dalam Bisnis dan Komersial yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Hukum adalah keseluruhan norma, yang oleh penguasa negara atau penguasa
masyarakat yang berwenang menetapkan hukum, dinyatakan atau dianggap sebagai
peraturan yang mengikat bagi sebagian atau seluruh anggota masyarakat, dengan
tujuan untuk mengadakan suatu tatanan yang dikehendaki oleh penguasa tersebut.
(HMN. Poerwosutjipto, 1998:1)
Istilah hukum dagang muncul karena adanya Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
(KUHD) atau yang dalam bahasa Belandanya disebut Wetboek van Koophandel.
KUHD merupakan lex specialis (Hukum Khusus) dari KUH Perdata, yang lahir dari
adanya Hukum Perikatan (Hukum Perjanjian) dalam KUH Perdata tersebut.
Sekarang istilah Hukum Dagang cenderung mulai ditinggalkan oleh para pakar
karena dalam KUHD itu istilah pedagang dan perdagangan sendiri sudah dicabut
sejak tanggal 17 Juli 1938 dengan staatsblad 1938 nomor 276, dengan diubahnya
Pasal 3 sampai dengan Pasal 5 KUHD. Dalam Pasal 3 sampai dengan Pasal 5
KUHD yang kita jumpai sekarang hanya ada istilah pengusaha dan perusahaan.
Oleh karena itu, para sarjana banyak yang condong memakai istilah Hukum
Perusahaan.
Hukum Bisnis lahir karena adanya istilah bisnis. Istilah “bisnis” sendiri diambil dari
kata business (bahasa Inggris) yang berarti kegiatan usaha. Oleh karena itu, secara
luas kegiatan bisnis diartikan sebagai kegiatan usaha yang dijalankan oleh orang
atau badan usaha (perusahaan) secara teratur dan terus-menerus, yaitu berubah
kegiatan mengadakan barang barang atau jasa maupun fasilitas-fasilitas untuk
diperjualbelikan, atau disewakan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan.
Dengan demikian, kegiatan atau usaha dalam bidang bisnis ini dapat dibedakan
dalam tiga bidang berikut ini (Richard Burton Simatupang, 1996:1).
1
Berkaitan dengan kegiatan diatas maka dicoba, untuk dirumuskan bahwa Hukum
Bisnis adalah “serangkaian peraturan yang berkaitan secara langsung maupun tidak
langsung dengan urusan-urusan perusahaan dalam menjalankan roda
perekonomian”
Dalam tatanan hukum bisnis di Indonesia, ada tiga jenis badan usaha yang ikut serta
dalam kegiatan bisnis. Tiga jenis badan usaha tersebut adalah Badan Usaha Milik
Swasta, Badan Usaha Milik Negara, dan Koperasi.
Pengertian perusahaan dalam Pasal 1 UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar
Perusahaan, yang menyatakan sebagai berikut.
“ Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha yang menjalankan setiap jenis
usaha yang bersifat tetap dan terus-menerus didirikan, bekerja, serta berkedudukan
dalam wilayah negara Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan atau laba”
Dari pengertian di atas ada dua unsur pokok yang terkandung dalam suatu
perusahaan, yaitu :
Perusahaan sebagai wahana atau pilar pembangunan perekonomian ini telah diatur
dalam KUH Perdata, KUH Dagang dan peraturan perundang-undangan Indonesia
dengan berbagai bentuk hukum. Bentuk-bentuk hukum badan usaha tersebut adalah
persekutuan perdata, firma, persekutuan komanditer, perseroan terbatas, koperasi,
dan Badan Usaha Milik Negara.
2
Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut perseroan, adalah badan hukum yang
merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan
kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan
pelaksanaannya.
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas,maka secara umum rumusan masalah
8. Apa Consolidasi?
9. Apa Acquisition?
11. Apa saja data-data administrasi pendukung pendirian (Anggaran dasar / Akta
(jika ada) , SK pencatatan pendaftaran SABU , NPWP , kartu NPWP dan surat
keterangan terdaftar pajak , ijin usaha dan NIB OSS , keterangan domisili usaha ?
1.3 Tujuan
Tujuan dalam pembahasan makalah ini, yang berjudul “Firma” berdasarkan rumusan
masalah di atas, adalah untuk membahas hal-hal yang sesuai dengan permasalahan
3
1. Untuk mengetahui pengertian dari PT yang dipilih dalam penulisan
makalah ?
4. Untuk mengetahui
PT?
surat keterangan terdaftar pajak , ijin usaha dan NIB OSS , keterangan
domisili usaha
1.4 Manfaat
Selain tujuan daripada penulisan makalah, perlu pula diketahui bersama bahwa
manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut :
a. Secara Teoritis
4
Secara toeritis, pembahasan terhadap masalah-masalah yang telah dirumuskan
b. Secara Praktis
dan pemahaman yang lebih mendalam bagi para Remaja, Mahasiswa, Pelajar
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
d. Struktur Permodalan PT
UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas mensyaratkan untuk
membuat PT, minimal Modal Dasar adalah Rp 50juta, dan minimal 25%
dari Modal Dasar harus ditempatkan dan disetor.
Dengan demikian seminim-minimnya syarat pendirian PT adalah Modal
Dasar Rp 50juta, Modal Disetor/Ditempatkan Rp12.5 juta.
e. Pengurus PT
Pengurus PT terdiri dari unsur Direktur dan Komisaris. Apabila terdapat
lebih dari 1 orang Direktur, maka salah satu diangkat sebagai Direktur
Utama. Terhadap Komisaris, juga berlaku hal yang sama.
Direktur bertugas menjalankan perusahaan sehari hari, termasuk tanda
tangan kontrak, tanda tangan giro dan cek atas nama perusahaan, dan
kegiatan lainnya.
Komisaris bertugas memberikan nasihat kepada Direktur. Dan Komisaris
tidak berhak bertindak atas nama perusahaan, akibatnya tidak berhak
tanda tangan kontrak dan lainnya.
7
Akibat PT telah menjadi badan hukum, maka PT dianggap sebagai suatu
subjek hukum baru, yang memiliki hak dan kewajiban yang melekat
selamanya.
Salah satu kewajiban tersebut diantaranya adalah harus memiliki nomor
pajak dan kewajiban untuk lapor pajak.
Dan karena telah menjadi badan hukum, PT telah bisa melakukan kontrak
dengan pihak ketiga serta melakukan perbuatan hukum lain atas nama
dirinya sendiri (atas nama PT).
8
SIUP adalah surat izin untuk bisa melaksanakan usaha perdagangan dan
jasa, dimana bidang-bidang usaha perdagangan dan jasa yang bisa dipilih
ditentukan oleh masing-masing pemerintah daerah.
Sesuai dengan Permendag No. 46 tahun 2009, ada 4 (empat) kategori SIUP
yang dapat dipilih dalam prosedur pembuatan PT dengan SIUP, yaitu SIUP
Mikro, SIUP Kecil, SIUP Menengah dan SIUP Besar.
Dalam SIUP akan diberikan izin usaha atas bidang usaha berupa 4 (empat)
digit KBLI.
KBLI adalah klasifikasi bidang usaha yang disusun oleh pemerintah yang
dikeluarkan oleh Badan Pusat Statitisk sesuai dengan Perban BPS No 2
tahun 2020 tentang Perubahan KBLI 2017.
9
Terbatas (UUPT) mengatur bahwa anggaran dasar Perseroan harus
sekurang-kurangnya memuat:
10
perlima) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau
diwakili dalam RUPS dan keputusan adalah sah jika disetujui paling sedikit
2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan.
Perubahan-perubahan anggaran dasar tertentu harus mendapatkan
persetujuan Menteri. Perubahan-perubahan yang harus mendapatkan
persetujuan Menteri meliputi perubahan atas:
11
2. isi perubahan bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, ketertiban umum, dan/atau kesusilaan;
3. terdapat keberatan dari kreditur atas keputusan RUPS mengenai
pengurangan modal.
Perubahan anggaran dasar Perseroan yang harus mendapatkan persetujuan
Menteri mulai berlaku sejak tanggal diterbitkannya Keputusan Menteri
mengenai persetujuan perubahan anggaran dasar Perseroan. Sedangkan
perubahan anggaran dasar Perseroan yang diberitahukan kepada Menteri
mulai berlaku sejak tanggal diterbitkannya surat penerimaan pemberitahuan
perubahan anggaran dasar oleh Menteri.
Perubahan anggaran dasar mengenai status Perseroan yang tertutup
menjadi Perseroan Terbuka mulai berlaku sejak tanggal:
1. persetujuan Menteri;
2. kemudian yang ditetapkan dalam persetujuan Menteri;
3. pemberitahuan perubahan anggaran dasar diterima Menteri atau tanggal
kemudian yang ditetapkan dalam akta penggabungan atau akta
pengambilalihan.
1. telah dipakai secara sah oleh perseroan lain atau mirip dengan nama
perseroan lain; atau
2. bertentangan dengan ketertiban umum, dan atau kesusilaan.
12
Dalam penulisan nama perseroan harus didahului dengan sebutan “Perseroan
Terbatas” yang disingkat dengan “PT”, misalnya PT Catur Putra. Begitu juga
halnya dengan PT Terbuka, tetapi pada akhir nama perseroan ditambah
singkatan “Tbk”, untuk membedakan dengan PT Biasa atau PT Tertutup,
misalnya PT Bank Artha Graha Tbk.
Ketentuan tentang Pemakaian Nama Perseroan Terbatas ini selanjutnya diatur
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1998. Pada bagian umum
peraturan tersebut antara lain menjelaskan bahwa secara hukum, pemakaian
nama perseroan tersebut tidak boleh merugikan sesama pengusaha di bidang
usaha dan perdagangan dan menimbulkan adanya persaingan tidak sehat.
Pemakaian nama PT harus memperhatikan juga ketentuan mengenai merek
terkenal, sebagaimana diatur dalam UU Nomor 19 Tahun 1992 tentang Merek.
Hal ini dimaksudkan untuk mencegah pihak yang beritikad buruk dengan jalan
pintas ingin memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dengan
menggunakan merek terkenal yang ada sebagai nama usahanya, tanpa seizin
pemilik merek terkenal yang bersangkutan.
Pada hakikatnya, pengaturan nama perseroan dilakukan untuk memberikan
perlindungan hukum kepada pemakai nama perseroan yang beritikad baik
yang sudah memakai nama tersebut sebagai nama perseroan dan secara
resmi dicantumkan dalam Akta Pendirian yang telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman atau kepada pihak yang terlebih dahulu mengajukan permohonan
persetujuan pemakaian nama tersebut kepada Menteri Kehakiman.
Beberapa pemakaian nama perseroan yang dapat ditolak permohonannya
oleh Menteri Kehakiman, apabila :
13
6. Nama tersebut hanya terdiri dari angka atau rangkaian angka, misal PT
99;
7. Nama tersebut menunjukkan maksud dan tujuan perseroan, kecuali ada
tambahan lain, misal PT Ekspor Impor;
8. Nama tersebut tidak sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan
perseroan, misal PT Dirgantara Teknik bergerak di bidang percetakan;
9. Nama tersebut hanya merupakan nama suatu tempat, antara lain daerah,
wilayah, atau negara, misal PT Jakarta atau PT Indonesia;
10. Nama tersebut ditambah kata dan atau singkatan kata yang
mempunyai arti sebagai perseroan terbatas, badan hukum lain atau
persekutuan perdata, misal PT Koperasi Usaha Dagang.
2.5 Modal Perseroan Terbatas
14
Modal yang disetorkan adalah saham yang telah dibayar penuh
kepada perseroan yang menjadi penyertaan atau penyetoran
modal riil yang telah dilakukan oleh pendiri maupun para
pemegang saham. Menurut ketentuan Pasal 26 ayat (2) UUPT,
setiap penempatan modal (modal yang ditempatkan), harus telah
disetor paling sedikit 50% dari nilai nominal setiap saham yang
dikeluarkan.
15
atau tempat perseroan melakukan kegiatan usahanya kecuali ditentukan lain
dalam Anggaran Dasar. RUPS terdiri dari : RUPS Tahunan yang diadakan
dalam waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku, pada RUPS
ini harus diajukan semua dokumen perseroan; dan RUPS lainnya (biasanya
RUPS Luar Biasa) yang diadakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan.
RUPS diselenggarakan oleh Direksi, RUPS dapat juga dilakukan atas
permintaan satu orang pemegang saham atau lebih yang bersama-sama
mewakili 1/10 (satu persepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham
denganhak suara yang sah, atau sustu jumlah yang lebih kecil sebagaimana
ditentukan dalam anggaran dasar perseroan. Permintaan tersebut diajukan
kepada Direksi atau Komisaris dengan surat tercatat disertai balasannya.
RUPS berhak memperoleh segala keterangan yang berkaitan dengan
kepentingan perseroan dari Direksi dan atau Komisaris. Ketentuan mengenai
RUPS dalam UUPT diatur dalam Bab V, mulai Pasal 63 sampai 78.
Direksi
Direksi adalah organ perseroan yang bertanggung jawab penuh atas
pengurusan perseroan untuk kepentingan dan tujuan perseroan serta
mewakili perseroan, baik di dalam maupun diluar pengadilan sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar. Berdasarkan Pasal 79 ayat (2) UUPT, suatu
perseroan diwajibkan mempunyai paling sedikit 2 (dua) orang anggota
Direksi apabila :
16
anggota dalam akta pendirian. Ketentuan mengenai Direksi dalam UUPT
diatur dalam Bab VI, mulai Pasal 79 sampai 93.
Komisaris
Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan
secara umum dan atau khusus serta memberikan nasihat kepada Direksi
dalam menjalankan perseroan, sebagai fungsi kontrol dan pemberian advis.
Berdasar Pasal 94 ayat (2) UUPT, untuk perseroan yang bidang usahanya
mengerahkan dana masyarakat, menerbitkan surat pengakuan hutang, atau
perseroan terbuka wajib memiliki dua orang Komisaris.
Komisaris diangkat oleh RUPS. Untuk pertama kali pengangkatannya
dilakukan dengan mencantumkan susunan dan nama Komisaris dalam akta
pendirian. Komisaris diangkat untuk jangka waktu tertentu dengan
kemungkinan diangkat kembali. Tata cara pencalonan, pengangkatan, dan
pemberhentian Komisaris diatur dalam Anggaran Dasar. Ketentuan mengenai
Komisaris dalam UUPT diatur dalam Bab VI, mulai Pasal 94 sampai 101.
17
Pemisahan wajib memperhatikan kepentingan:
a. Perseroan, pemegang saham minoritas, karyawan Perseroan;
b. kreditor dan mitra usaha lainnya dari Perseroan; dan
c. masyarakat dan persaingan sehat dalam melakukan usaha.
Berdasarkan Pasal 114 UUPT, perseroan bubar karena alasan-alasan
sebagai berikut :
Pembubaran perseroan berdasarkan keputusan RUPS;
Direksi selaku pengurus dan organ perseroan yang mengetahui seluk-beluk
perseroan, mempunyai hak untuk mengajukan usul pembubaran perseroan
kepada RUPS, dan RUPS kemudian berwenang memutuskan mengenai
pembubaran tersebut.
Untuk sahnya keputusan RUPS, maka keputusan harus diambil berdasarkan:
Dalam perseroan bubar karena jangka waktu berdiri yang ditetapkan dalam
Anggaran Dasar telah berakhir, maka Menteri Kehakiman atas permohonan
Direksi dapat memperpanjang jangka waktu tersebut. Permohonan
perpanjangan jangka waktu tersebut hanya dapat dilakukan berdasarkan
keputusan RUPS.
Dalam hal jangka waktu berdirinya perseroan berakhir dan RUPS
memutuskan tidak memperpanjang jangka waktu tersebut, maka proses
likuidasinya dilakukan berdasarkan ketentuan UUPT yaitu mengenai likuidasi
perseroan.
18
1. Permohonan dari kejaksaan berdasarkan alasan yang kuat bahwa
perseroan telah melanggar kepentingan umum;
2. Permohonan dari seorang pemegang saham atau lebih yang mewakili paling
sedikit 1/10 bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah;
3. Permohonan dari kreditor berdasarkan alasan : Pertama; perseroan tidak
mampu membayar utangnya setelah dinyatakan pailit. Atau Kedua; harta kekayaan
perseroan tidak cukup untuk melunasi seluruh utangnya setelah pernyataan pailit
dicabut. Pada permohonan ini, diperlukan permohonan dari kreditor tersebut karena
kepailitan tidak dengan sendirinya mengakibatkan perseroan bubar, melainkan harus
diajukan atau dimintakan.
4. Permohonan dari pihak yang berkepentingan berdasarkan alasan
terdapatnya cacat hukum dalam Akta Pendirian perseroan.
Apabila perseroan bubar, maka perseroan tidak dapat melakukan perbuatan
hukum kecuali diperlukan untuk membereskan kekayaannya dalam proses
likuidasi. Selama dalam proses likuidasi, anggaran dasar perseroan dengan
segala perubahannya yang berlaku pada saat perseroan berakhir tetap
berlaku sampai pada hari likuidator dibebaskan dari segala
tanggungjawabnya oleh RUPS.
Tindakan pemberesan (likuidator) itu meliputi :
1. Pencatatan dan pengumpulan kekayaan perseroan;
2. Penentuan tata cara pembagian kekayaan;
3. Pembayaran kepada kreditor;
4. Pembayaran sisa kekayaan hasil likuidasi kepada pemegang saham
dan tindakan-tindakan lain yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan
pemberesan kekayaan.
Dalam hal perseroan sedang dalam proses likuidasi, maka pada surat-surat
keluar dicantumkan kata-kata “dalam likuidasi” dibelakang nama perseroan.
Likuidator dari perseroan yang telah bubar wajib memberitahukan kepada
semua kreditornya dengan surat tercatat mengenai bubarnya perseroan, dan
pemberitahuan tersebut memuat :
19
atau atas permohonan kejaksaan, Ketua Pengadilan Negeri dapat
mengangkat likuidator baru dan memberhentikan likuidator lama karena tidak
dapat melaksanakan tugas sebagaimana mestinya atau dalam hal utang
perseroan melebihi kekayaan perseroan. Likuidator bertanggungjawab
kepada RUPS atas likuidasi yang dilakukan.
Likuidator wajib mendaftarkan dan mengumumkan hasil akhir proses likuidasi
sesuai dengan ketentuan Pasal 21 dan 22 UUPT serta mengumumkan dalam
dua surat kabar harian.
AKTA PENDIRIAN
Nomor : 520
Pada hari ini, hari Senin, tanggal dua puluh April dua
ribu sepuluh (20-4-2010 Pukul 11.00 WIB (Sebelas
Waktu Indonesia bagian Barat).
20
- menurut keterangannya dalam hal ini bertindak
dalam jabatannya selaku Direktur Utama yang mewakili
direksi dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama
Perseroan Terbatas PT. MEGARAYA ABADI Tbk
berkedudukan di Gresik, yang anggaran dasarnya
tertanggal tigapuluh satu Mei duaribu sepuluh (30-5-
2010) Nomor 262, yang dibuat dihadapan Akbar
Rosyid Al Hakim, Sarjana Hukum, Magister
Kenotariatan, Notaris di Gresik, yang telah mendapat
pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik
Indonesia sebagaimana ternyata dari Surat
Keputusannya tanggal empatbelas Desember seribu
sembilanratus sembilanpuluh (14-12-1990) Nomor :
C2-6498.HT.01.01.TH'90;
21
bertempat tinggal di Gresik, Jalan Veteran 15, Rukun
Tetangga 014, Rukun Warga 007, Kelurahan Singosari,
Kecamatan Kebomas, Gresik, pemegang Kartu Tanda
Penduduk Gresik Nomor 352576530864247, Warga
Negara Indonesia, yang turut hadir dihadapan saya,
Notaris dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang sama
serta menandatangani minuta akta ini sebagai tanda
persetujuan;
Pasal 1
22
ditetapkan oleh Direksi, dengan persetujuan dari 2
(dua) orang anggota Dewan Komisaris
Pasal 2
Pasal 3
MODAL
Pasal 4
23
1.000 (seribu) saham, masing-masing saham bernilai
nominal Rp. 1.000.000,- (satu juta Rupiah)
24
mengambil bagian seimbang dengan jumlah saham
yang mereka miliki (pro-porsional).
SAHAM
Pasal 5
25
5. Selama ketentuan dalam ayat 4 diatas belum
dilaksanakan, maka para pemegang saham tersebut
tidak berhak mengeluarkan suara dalam Rapat Umum
Pemegang Saham, sedangkan pembayaran deviden
untuk saham itu ditangguhkan
SURAT SAHAM
Pasal 6
26
b. Nomor surat kolektif saham;
e. Jumlah saham;
Pasal 7
27
6. Ketentuan dalam pasal 7 ini, mutatis-mutandis
juga berlaku bagi pengeluaran pengganti surat kolektif
saham
Pasal 8
28
- Selama pemberitahuan itu belum dilakukan,
maka segala panggilan dan pemberitahuan kepada
pemegang saham adalah sah jika dialamatkan pada
alamat pemegang saham yang paling akhir dicatat
dalam Daftar Pemegang Saham
Pasal 9
29
5. Perseroan wajib menjamin bahwa semua
saham yang ditawarkan sebagaimana dimaksud dalam
ayat 3 dibeli dengan harga yang wajar dan dibayar
tunai dalam 30 (tigapuluh) hari terhitung sejak
penawaran dilakukan
30
12.Selama ketentuan tersebut dalam ayat 11 pasal ini
belum dilaksanakan, maka suara yang dikeluarkan
dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk saham
itu dianggap tidak sah, sedangkan pembayaran dividen
atas saham itu ditunda
DIREKSI
Pasal 10
31
6. Apabila oleh suatu sebab apapun semua
jabatan anggota Direksi lowong maka dalam jangka
waktu paling lama 30 (tigapuluh) hari sejak terjadinya
lowongan tersebut harus diselenggarakan Rapat
Umum Pemegang Saham untuk mengangkat Direksi
baru, dan untuk sementara Perseroan diurus oleh
Komisaris
d. meninggal dunia;
Pasal 11
32
kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan
pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan
segala tindakan, baik yang menge-nai kepengurusan
maupun kepemilikan, akan tetapi dengan pembatasan
bahwa untuk:
33
(dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang
beredar di tempat kedudukan perseroan paling lambat
30 (tigapuluh) hari terhitung sejak dilakukan perbuatan
hukum tersebut
RAPAT DIREKSI
Pasal 12
34
1. Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu
bilamana dipandang perlu oleh seorang atau lebih
anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari
seorang atau lebih anggota Komisaris atau atas
permintaan tertulis 1 (satu) pemegang saham atau
lebih yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per
sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak
suara yang sah
35
7. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam
Rapat Direksi hanya oleh anggota Direksi lainnya
berdasarkan surat kuasa
36
dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan
mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta
menandatangani persetujuan tersebut
KOMISARIS
Pasal 13
37
tersebut kepada Perseroan sekurangnya 30 (tigapuluh)
hari sebelum tanggal pengunduran dirinya
d. meninggal dunia;
Pasal 14
38
bertentangan dengan Anggaran Dasar dan atau
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku
39
Dalam hal demikian Komisaris berhak untuk
memberikan kekuasaan sementara kepada seorang
atau lebih diantara mereka atas tanggungan mereka
bersama.
RAPAT KOMISARIS
Pasal 15
40
dan Rapat Komisaris dapat diadakan dimana-pun juga
dan berhak mengambil keputusan yang sah dan
mengikat
41
mengenai ketua Rapat menentukan lain tanpa ada
keberatan dari yang hadir
TAHUN-BUKU
Pasal 16
42
Komisaris untuk diajukan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham tahunan
Pasal 17
Pasal 18
43
a. Direksi mengajukan perhitungan tahunan yang
terdiri dari neraca dan perhitungan laba rugi dari tahun
buku yang bersangkutan serta penjelasan atas
dokumen tersebut untuk mendapat pengesahan rapat
44
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA
Pasal 19
45
TEMPAT DAN PEMANGGILAN RAPAT UMUM
PEMEGANG SAHAM
Pasal 20
46
PIMPINAN DAN BERITA ACARA
Pasal 21
47
Pasal 22
48
4. Dalam rapat, tiap saham memberikan hak
kepada pemiliknya untuk mengeluarkan 1 (satu) suara
49
- Keputusan yang diambil dengan cara demikian
mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan
yang diambil dengan sah dalam Rapat Umum
Pemegang Saham
PENGGUNAAN LABA
Pasal 23
50
- Dividen yang tidak diambil setelah lewat waktu
tersebut menjadi milik Perseroan
Pasal 24
Pasal 25
51
tiga) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan
sah dalam rapat
52
5. Keputusan mengenai pengurangan modal
harus diberitahukan secara tertulis kepada semua
kreditor Perseroan dan diumumkan oleh Direksi dalam
surat kabar harian berbahasa Indonesia yang terbit
dan/atau beredar secara luas ditempat kedudukan
Perseroan dan dalam Berita Negara paling lambat 7
(tujuh) hari sejak tanggal keputusan tentang
pengurangan modal tersebut.
Pasal 26
Pasal 27
53
sedikit 3/4 (tiga perempat ) dari jumlah seluruh saham
dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh paling
sedikit 3/4 (tiga per empat) dari jumlah suara yang sah
yang dikeluarkan dalam rapat
PERATURAN PENUTUP
Pasal 28
54
- Segala sesuatu yang tidak atau belum cukup
diatur dalam Anggaran Dasar ini, maka Rapat Umum
Pemegang Saham yang akan memutuskan
55
di Bandung, Jalan Rancabulan IV Nomor 4, Rukun
Tetangga 02, Rukun Warga 06, Kelurahan Cium-
buleut, Kecamatan Cidadap, Ban-dung, pemegang
Kartu Tanda Pen-duduk Daerah Tingkat II Bandung
Nomor 195310090079/ 0602065, Warga Negara
Indonesia;
56
- Segera, setelah akta ini dibacakan oleh saya, Notaris kepada para
penghadap dan saksi-saksi, maka ditandatanganilah akta ini oleh para penghadap
tersebut, saksi-saksi dan saya, Notaris
57
c. Izin Domisili Usaha
Yang bertanda tangan di bawah ini adalah Kepala Desa Sidokumpul, Kecamatan Gresik,
Kabupaten Gresik, dengan ini menyatakan bahwa ;
Orang tersebut berdasarkan surat pengantar dari ketua RT 02/03, Desa Sidokumpul,
memang benar menjalankan usaha sebagai berikut ;
Wawan Hendrawan
58
d. NPWP, Kartu NPWP dan Surat Terdaftar NPWP Badan
59
60
e. Surat Izin Usaha Perdagangan
61
f. NIB OSS
62
G. Laporan keuangan
Laporan posisi keuangan
Laporan laba rugi
h. Wajib Daftar Perusahaan
Perusahaan yang wajib daftar dalam Daftar Perusahaan adalah setiap perusahaan
(termasuk perusahaan asing) yang berkedudukan dan menjalankan usahanya di
wilayah Negara Republik Indonesia menurut ketentuan peraturan perundangan yang
berlaku (dan telah memiliki ijin), termasuk di dalamnya kantor cabang, kantor
pembantu, anak perusahaan serta agen dan perwakilan dari perusahaan.
1. Asli dan copy Akta Pendirian Perseroan serta Data Akta Pendirian
Perseroan yang telah diketahui oleh Departemen Kehakiman.
2. Asli dan copy Keputusan Perubahan Pendirian Perseroan (apabila
ada).
3. Asli dan copy Keputusan Pengesahan sebagai Badan Hukum.
4. Asli dan copy Kartu Tanda Penduduk atau Paspor Direktur Utama
atau Penanggungjawab.
5. Copy Ijin Usaha atau Surat Keterangan yang dipersamakan dengan
itu yang diterbitkan oleh Instansi yang berwenang.
63
i. Pemberitahuan Dalam Likuidasi di Surat Kabar
PENGUMUMAN LIKUIDASI
Tim Likuidatur
(dalam likuidasi)
64
j. Pemberitahuan RUPSLB di Surat Kabar
PANGGILAN
Dengan ini Direksi PT. MEGARAYA ABADI Tbk. (selanjutnya disebut "Perseroan')
mengundang pemegang saham Perseroan untuk meghadiri Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa (RUPSLB), Yang akan dilaksanakan pada-
- Persetujuan untuk menjual seluruh saham milik Nyonya Nabila Ikadianti, SE.
Kepada Tuan Achmad Ainul Yakhin.
Catatan:
2. Para Pemegang Saham Yang berhak hadir dalam RUPS Luar Biasa adalah
para pemegang saham Yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham
(DPS) Perseroan.
3. Para Pemegang Saham Yang tidak dapat hadir dalam Rapat tersebut, dapat
diwakili oleh kuasanya. Direksi, Komisaris dan Karyawan Perseroan dapat bertindak
selaku kuasa Pemegang Saham dalam Rapat, namun suara Yang dikeluarkan
selaku kuasa tidak dihitung dalam pemungutan suara_
65
Direksi
k. Akta Penggabungan
AKTA PENGGABUNGAN
Nomor : 129
-Pada hari ini, Selasa, tanggal tigapuluh November duaribu delapanbelas (30-11-
2020).
-Pukul 11.00 WIB (sebelas Waktu Indonesia Barat).
-Hadir di hadapan saya, Akbar Rosyid Al Hakim, Sarjana Hukum, Notaris
berkedudukan di Kota Administrasi Gresik, dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang
saya, Notaris, kenal dan yang nama-namanya akan disebutkan pada bagian akhir
akta ini:
66
Republik Indonesia sebagaimana ternyata dari Suratnya Nomor 129, tanggal
sembilanbelas Agustus duaribu enam (19-08-2006);
-(selanjutnya disebut “PT MEGARAYA ABADI Tbk.”).
67
akan menjadi perseroan yang dipertahankan sedangkan PT MEGARAYA
ABADI Tbk. akan bubar demi hukum tanpa likuidasi pada saat
Penggabungan berlaku efektif. Rancangan Penggabungan mana telah
disetujui oleh Dewan Komisaris kedua perseroan PT MEGARAYA ABADI
Tbk. dan PT SURYA CIPTA dengan cara turut menandatangani Rancangan
Penggabungan, asli Rancangan Penggabungan yang dibuat dibawah tangan
dan bermeterai cukup, diperlihatkan kepada saya, Notaris, sedangkan
fotokopinya dilekatkan pada minuta akta ini.
Sesuai dengan ketentuan Pasal 127 ayat 2 Undang-Undang Nomor 40
(empat puluh) tahun 2007 (dua ribu tujuh) tentang Perseroan Terbatas (“UU
No.40”), Direksi PT MEGARAYA ABADI Tbk. dan Direksi PT SURYA CIPTA
telah bersama-sama mengumumkan ringkasan Rancangan Penggabungan
tersebut dalam satu Surat Kabar harian, yaitu Jawa Pos yang diterbitkan
pada tanggal 19 September 2020 dan menyampaikan pemberitahuan kepada
para karyawan masing-masing perseroan pada tanggal 21 September 2020;
fotokopi Surat Kabar Jawa Pos dan surat pemberitahuan kepada para
karyawan PT MEGARAYA ABADI Tbk. dan PT SURYA CIPTA tersebut di
atas dijahitkan pada minuta akta ini.
Hingga tenggang waktu yang ditentukan dalam Pasal 127 ayat 4 UU No. 40
tidak ada keberatan terhadap rencana Penggabungan yang diajukan oleh
kreditur atau pihak yang berkepentingan lainnya kepada Direksi PT
MEGARAYA ABADI Tbk. dan Direksi PT SURYA CIPTA sebagaimana
ternyata ditegaskan dalam Surat Pernyataan Direksi PT MEGARAYA ABADI
Tbk. dan PT SURYA CIPTA yang dibuat dibawah tangan, bermeterai cukup,
keduanya tertanggal dan yang aslinya diperlihatkan kepada saya, Notaris,
sedangkan fotokopi Surat Pernyataan Direksi PT MEGARAYA ABADI Tbk.
dan Direksi PT SURYA CIPTA tersebut di atas dijahitkan pada minuta akta
ini.
Para pemegang saham PT MEGARAYA ABADI Tbk. sebagaimana ternyata
dalam Keputusan Pemegang Saham sebagai Pengganti Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa tertanggal 15 September 2020 dibuat dalam
bahasa Inggris, telah memberikan persetujuan untuk melakukan
penggabungan antara PT MEGARAYA ABADI Tbk. dan PT SURYA CIPTA
sebagaimana diuraikan dalam akta ini, yang asli Keputusan Pemegang
Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
tersebut, bermeterai cukup dijahitkan pada minuta akta saya, Notaris, Nomor
129, tanggal 13 November 2020
68
Para pemegang saham PT SURYA CIPTA sebagaimana ternyata dalam
Keputusan Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa tertanggal 18 September 2020 dibuat dalam bahasa
Inggris, telah memberikan perstujuan untuk melakukan penggabungan antara
PT SURYA CIPTA dan PT MEGARAYA ABADI Tbk. sebagaimana diuraikan
dalam akta ini, pengalihan saham oleh Nyonya Nabila Ikadianti kepada tuan
Achmad Ainul Yakhin, perubahan anggaran dasar dan perubahan susunan
Direksi dan Komisaris, asli Keputusan Pemegang Saham Sebagai Pengganti
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tersebut, bermeterai cukup,
dijahitkan pada minuta akta saya, Notaris, Nomor 129, tanggal 13 November
2020
Sebagaimana telah disetujui dalam Keputusan Pemegang Saham Sebagai
Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tertanggal 19 Oktober
2020, dibuat dalam bahasa Inggris. Nyonya Nabila Ikadianti telah
mengalihkan saham dalam PT MEGARAYA ABADI Tbk. sebanyak Rp.
100.000.000,- kepada tuan Achmad Ainul Yakhin yang akan berlaku efektif
pada Tanggal Efektif Penggabungan pada tanggal 13 November 2020, asli
pengalihan saham tersebut, bermeterai cukup, diperlihatkan kepada saya,
Notaris, dan fotokopinya dijahitkan pada minuta akta ini.
----------------------------------------------------Pasal 1------------------------------------------
--------------------------------------------------DEFINISI-------------------------------------------
Dalam Akta Penggabungan ini, istilah-istilah tersebut di bawah ini mempunyai arti
sebagai berikut: -
“Akta Penggabungan” berarti akta ini termasuk segala lampiran-lampiran dari akta
ini, dan setiap perubahan serta tambahannya;
“Aktiva dan Pasiva PT MEGARAYA ABADI Tbk.” berarti hak dan kewajiban PT
MEGARAYA ABADI Tbk., rincian dari aktiva dan pasiva tersebut dipaparkan dalam
neraca keuangan penutupan (closing balance sheet) PT [--] tertanggal Tanggal
Efektif Penggabungan;
“BKPM” berarti Badan Koordinasi Penanaman Modal;
“Menteri” berarti Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia; “Para
Pihak” berarti PT MEGARAYA ABADI Tbk. dan PT SURYA CIPTA;
“Rancangan Penggabungan” berarti Rancangan Penggabungan yang dibuat oleh
Direksi PT MEGARAYA ABADI Tbk. dan Direksi PT SURYA CIPTA dan disetujui
oleh Dewan Komisaris kedua perusahaan tersebut, tertanggal [--];
69
“Penggabungan” berarti penggabungan diartikan dalam Pasal 1 UU No. 40;
“RUPS” berarti Rapat Umum Pemegang Saham;
“PT MEGARAYA ABADI Tbk.” berarti PT MEGARAYA ABADI Tbk., perusahaan
yang digabungkan;
“PT SURYYA CIPTA” berarti PT SURYA CIPTA, perusahaan yang dipertahankan;
“Tanggal Efektif Penggabungan”, yaitu tanggal 13 November 2020
“Undang-Undang Perseroan Terbatas” atau “UU No. 40” berarti Undang-Undang
Nomor 40 (empat puluh) Tahun 2007 (dua ribu tujuh) tentang Perseroan Terbatas.
----------------------------------------------------Pasal 2------------------------------------------
---------------------------------------------PENGGABUNGAN---------------------------------
PT MEGARAYA ABADI Tbk. dan PT SURYA CIPTA dengan ini sepakat untuk
melakukan Penggabungan sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang
termaktub dalam Akta Penggabungan ini, yang telah disusun dengan mengacu pada
Rancangan Penggabungan yang telah disetujui oleh RUPS PT MEGARAYA ABADI
Tbk. dan RUPS PT SURYA CIPTA dan dengan tunduk pada ketentuan-ketentuan
dalam Anggaran Dasar masing-masing PT [
MEGARAYA ABADI Tbk. dan PT SURYA CIPTA serta peraturan perundang-
undangan Republik Indonesia yang berlaku, khususnya Undang-Undang Perseroan
Terbatas.
----------------------------------------------------Pasal 3------------------------------------------
----------------------------------------TUJUAN PENGGABUNGAN---------------------------
PT MEGARAYA ABADI Tbk. dan PT SURYA CIPTA sepakat bahwa tujuan dari
Penggabungan ini adalah untuk menggabungkan kegiatan usaha PT MEGARAYA
ABADI Tbk. dan PT SURYA CIPTA untuk kepentingan dan efisiensi kedua perseroan
dengan memperhatikan kepentingan para pemegang saham, karyawan, relasi usaha
dan pihak ketiga.
----------------------------------------------------Pasal 4------------------------------------------
---------------------------------------TATA CARA PENGGABUNGAN----------------------
PT MEGARAYA ABADI Tbk. dan PT SURYA CIPTA sepakat bahwa Penggabungan
dilakukan menurut ketentuan-ketentuan dalam Rancangan Penggabungan dan
Undang-Undang Perseroan Terbatas dimana PT MEGARAYA ABADI Tbk. akan
bergabung kedalam PT SURYA CIPTA dan pada Tanggal Efektif Penggabungan PT
MEGARAYA ABADI Tbk. akan bubar demi hukum tanpa mengadakan likuidasi.
----------------------------------------------------Pasal 5------------------------------------------
-----------------------------PENGALIHAN AKTIVA DAN PASIVA PT [--]-----------------
5.1 Sebagai akibat atas Penggabungan, sejak Tanggal Efektif Penggabungan:
70
(a) -semua aktiva dan pasiva, usaha dan kegiatan, serta segala hak dan kewajiban
PT MEGARAYA ABADI Tbk. demi hukum akan dilanjutkan oleh, dialihkan kepada,
diambil alih oleh dan menjadi aktiva dan pasiva, usaha dan kegiatan, serta hak dan
kewajiban PT SURYA CIPTA; segala tuntutan, kewajiban dan gugatan oleh atau
terhadap PT MEGARAYA ABADI Tbk. akan berlanjut dan menjadi tuntutan,
kewajiban dan gugatan oleh dan terhadap PT SURYA CIPTA
(b) -PT MEGARAYA ABADI Tbk. sebagai perseroan terbatas demi hukum menjadi
bubar tanpa memerlukan likuidasi dan jabatan seluruh anggota Direksi dan Dewan
Komisaris PT MEGARAYA ABADI Tbk. demi hukum akan berakhir; semua
pemegang saham PT MEGARAYA ABADI Tbk. demi hukum akan menjadi
pemegang saham PT SURYA CIPTA; dan
(c) -PT SURYA CIPTA akan tetap mempertahankan keberadaannya sebagai
perseroan terbatas dengan fasilitas penanaman modal dan dengan mengubah nama
menjadi “PT MEGASURYA ABADI”.
5.2 Berkaitan dengan pengalihan semua Aktiva dan Pasiva PT MEGARAYA ABADI
Tbk. kepada PT SURYA CIPTA sebagaimana tersebut di atas, PT SURYA CIPTA
dengan ini setuju dan menyatakan menerima segala hak dan kewajiban PT
[--] terhitung sejak Tanggal Efektif Penggabungan.
----------------------------------------------------Pasal 6------------------------------------------
------------------------------------------------KARYAWAN---------------------------------------
Sejak Tanggal Efektif Penggabungan, hubungan kerja antara PT SURYA CIPTA
dengan para karyawannya akan berlanjut dengan nama perusahaan PT
MEGASURYA ABADI tidak akan ada perubahan terhadap ketentuan dan
persyaratan kerja. Seluruh karyawan PT MEGARAYA ABADI Tbk. yang
berkewarganegaraan Indonesia akan menerima pembayaran pesangon yang
besarnya tidak dibawah minimum pesangon sesuai ketentuan undang-undang dan
peraturan yang berlaku; dan segera dengan terjadinya penggabungan, sebagaimana
disetujui oleh karyawan, karyawan yang bersangkutan akan dipekerjakan kembali
sebagai karyawan baru pada perusahaan yang dipertahankan dengan nama PT
MEGASURYA ABADI dengan cara menandatangani perjanjian kerja baru dan
dengan ketentuan dan persayaratan yang berlaku pada PT MEGASURYA ABADI.
----------------------------------------------------Pasal 7------------------------------------------
-----------------------------KONVERSI DAN PENGAMBILAN SAHAM-------------------
7.1 Penggabungan sebagaimana yang diuraikan dalam Akta Penggabungan ini
menggunakan nilai buku dan pengalihan Aktiva dan Pasiva PT MEGARAYA ABADI
Tbk. kepada PT SURYA CIPTA dilakukan berdasarkan nilai buku bersih (net book
71
value) yang tercatat dalam neraca keuangan penutupan (closing balance sheet) PT
MEGARAYA ABADI Tbk. pada saat Tanggal Efektif Penggabungan.
7.2 Dengan terjadinya Penggabungan antara PT MEGARAYA ABADI Tbk. dan PT
SURYA CIPTA, modal dasar dan modal ditempatkan PT SURYA CIPTA akan
meningkat dan seluruh pemegang saham PT MEGARAYA ABADI Tbk. akan menjadi
pemegang saham PT SURYA CIPTA sesuai dengan perhitungan pengalokasian
saham sebagaimana di atur dan disetujui dalam Rancangan Penggabungan, pada
Tanggal Efektif Penggabungan, modal dasar, modal ditempatkan serta modal
disetor, dan susunan pemegang saham PT SURYA CIPTA akan menjadi sebagai
berikut:
-Modal dasar Perseroan ini berjumlah Rp 3.000.000.000 yang terbagai atas 300
saham, masing-masing saham bernilai nominal sebesar Rp 30.000.000
(a) -Nyonya Anggraeni Rizky Rahmadani, sebanyak 40 saham, dengan jumlah nilai
nominal sebesar Rp. 1.200.000.000;
(b) -Nyonya Nabila Ikadianti, sebanyak 25 saham, dengan jumlah nilai nominal
sebesar Rp.750.000.000 ;
(c) Tuan Achmad Ainul Yakhin, sebanyak 10 saham, dengan jumlah nilai nominal
sebesar Rp. 300.000.000
----------------------------------------------------Pasal 8------------------------------------------
---------------------KEGIATAN USAHA PT SURYA CIPTA SETELAH
PENGGABUNGAN---------
Pada saat Tanggal Efektif Penggabungan, PT SURYA CIPTA akan melanjutkan
kegiatan usahanya sesuai dengan Anggaran Dasarnya serta kegiatan usaha
perusahaan yang digabungkan, PT MEGARAYA ABADI Tbk., yaitu: Restoran dan
Penyediaan Makanan Lainnya
-Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat
melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
a. memproduksi dan atau mengolah makanan menjadi makanan siap saji di dalam
kaleng;
----------------------------------------------------Pasal 9------------------------------------------
72
---------DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT SURYA CIPTA SETELAH
PENGGABUNGAN-
Terhitung sejak Tanggal Efektif Penggabungan, susunan anggota Direksi dan Dewan
Komisaris Perseroan untuk jangka waktu 5 tahun adalah sebagai berikut:
DEWAN KOMISARIS: Anggraeni Rizky Rahmadani
Presiden Komisaris : Nabila Ikadianti
Komisaris : Alexander Johansson
DIREKSI : Elisa Amelia Presiden Direktur : Achmad Ainul Yakhin
Wakil Presiden Direktur : Arnold Stephenson
Direktur : Leona AnisaPasal 10
73
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Cara mendirikan PT
1. Mempersiapkan Data Pendirian PT
a. Nama PT
74
meleburkan diri dan status badan hukum Perseroan yang meleburkan diri
berakhir karena hukum.
Pengambilalihan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan hukum
atau orang perseorangan untuk mengambil alih saham Perseroan yang
mengakibatkan beralihnya pengendalian atas Perseroan tersebut.
Berdasarkan Pasal 114 UUPT, perseroan bubar karena alasan-alasan
sebagai berikut :
Pembubaran perseroan berdasarkan keputusan RUPS;
Pembubaran perseroan karena jangka waktu berdirinya yang ditetapkan
dalam Anggaran Dasar telah berakhir;
Pembubaran perseroan karena penetapan Pengadilan.
3.2 Saran
Sebaiknya, dalam membangun suatu usaha, harus dibekali dengan kemantapan hati
dan kerja keras, juga selalu berusaha agar usaha yang dimiliki berjalan dengan
lancar. Sebagai sekutu, yang harus dibangun adalah kepercayaan dan kerja keras.
Tanpa itu, usaha akan sia-sia saja.
75
DAFTAR PUSTAKA
76