DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASARDENPASAR
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehinggamakalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupunpikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang..............................................................................................1
b. Rumusan Masalah..........................................................................................2
c. Tujuan............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASA
2.1 Pengaturan dan Bentuk-Bentuk...............................................................3
a. Ciri-Ciri Perseroan Firma...............................................................................4
b. Kebaikan dalam Perseroan Firma..................................................................5
c. Keburukan dalam Perseroan Firma...............................................................6
d. Hukum Dasar Perseroan Firma......................................................................6
e. Karakteristik perusahaan firma.....................................................................7
f. Hubungan Hukum dan Tanggung Jawab......................................................7
g. Hubungan Hukum antara sekutu Firma dengan Pihak Ketiga................................8
h. Proses Pembubaran Firma.............................................................................8
2.2 Pengaturan dan Bentuk-Bentuk Perusahaan CV..................................11
a. Unsur-unsur Persekutuan Komanditer (CV).................................................12
b. Sifat Persekutuan Komanditer (CV).............................................................13
c. Ciri-ciri Persekutuan Komanditer (CV)........................................................13
d. Tujuan Persekutuan Komanditer (CV).........................................................14
e. Kelebihan dan Kekurangan CV....................................................................14
BAB III PENUTUP
Kesimpulan.............................................................................................................16
Daftar Pustaka.........................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
Secara umum perusahaan artinya tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya
semua faktor produksi untuk digunakan dan dikoordinir demi memuaskan kebutuhan dengan
cara yang menguntungkan. Berdasarkan definisi diatas maka dapat dilihat adanya lima unsur
penting dalam sebuah perusahaan,yaitu organisasi, produksi, sumber ekonomi, kebutuhan dan
cara yang menguntungkan. Setiap perusahaan ada yang terdaftar di pemerintah dan ada pula
yang tidak. Bagi perusahaan yang terdaftar di pemerintah, mereka mempunyaibadan usaha
untuk perusahaannya. Badan usaha ini adalah status dari perusahaan tersebut yang terdaftar di
pemerintah secara resmi. Adapun perusahaan itu sendiri dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
Perusahaan perseorangan atau disebut juga Perusahaan Individu adalah badan usaha yang
kepemilikannya dimiliki oleh satu orang. Individu dapat membuat badan usaha perseorangan
tanpa izin dan tata cara tertentu. Semua orang bebas membuat bisnis personal tanpa adanya
batasan untuk mendirikannya. Pada umumnya perusahaan perseorangan bermodal kecil,
terbatasnya jenis serta jumlah produksi, memiliki tenaga kerja/buruh yang sedikit dan
penggunaan alat produksi teknologi sederhana. Perusahaan Perseorangan dapat berbentuk
Perusahaan Dagang/Jasa (Toko Swalayan, Biro Konsultan) dan Perusahaan Industri. Contoh
perusahaan perseorangan seperti toko kelontong, tukang bakso keliling, pedagang asongan, dan
lain sebagainya.
Perusahaan Persekutuan Badan Hukum yang dapat berbentuk Perseroan Terbatas (PT),
Koperasi, dan BUMN. Perseroan terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki badan hukum
resmi yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada
perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya. Di dalam
PT pemilik modal tidak harus memimpin perusahaan, karena dapat menunjuk orang lain di luar
pemilik modal untuk menjadi pimpinan. Untuk mendirikan PT / persoroan terbatas dibutuhkan
sejumlah modal minimal dalam jumlah tertentu dan berbagai persyaratan lainnya.
Perusahaan Persekutuan bukan Badan Hukum atau disebut juga Perusahaan persekutuan
yang artinya badan usaha yang dimiliki oleh dua orang atau lebih yang secara bersama-sama
bekerja sama untuk mencapai tujuan bisnis. Yang termasuk dalam badan usaha persekutuan
adalah Perusahaan Dagang/Usaha Dagang, Industri Rumah (home industri), dan Perseroan
1
(Firma dan CV). Untuk mendirikan badan usaha persekutuan membutuhkan izin khusus pada
instansi pemerintah yang terkait.
Banyak sekali bentuk-bentuk perusahaan yang dapat kita lihat dari penjelasan diatas. Tapi
yang akan kita bahas sekarang yaitu mengenai Firmayang merupakan salah satu contoh dari
Badan Persekutuan bukan Berbadan Hukum. Kita tahu sekarang ini banyak sekali
perusahaanperusahaan yang menggunakan bentuk Firma ini. Bahkan Firma bukanlah suatu
istilah yang asing lagi untuk kita dengar dan akan terus berkembang di masa sekarang ini.
Firma itu sendiri telah dibuat hukum nya (peraturannya) dalam Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang (KUHD) oleh pemerintah. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk mengetahui lebih
dalam lagi apa itu Firma sehingga kita dapat mempertimbangkan bentuk usaha apa yang ingin
kita gunakan jika kita ingin membuka suatu usaha.
Di dalam Perseroan Firma semua anggota adalah pemilik yang sekaligus merangkap
pengelola yang secara langsung, aktif melaksanakan usaha perusahaan, firma memiliki
beberapa karakteristik yang berbeda dengan bentuk organisasi perusahaan yang lain.
Menurut Drebin, krakteristik Perseroan Firma ada 5, yaitu :
1 Mutual Agency (saling mewakili), setiap anggota dalam menjalankan usaha Firma
merupakan wakil dari anggota Firma yang lain. Apabila ada salah seorang anggota
beroperasi dalam bidang usaha Firma, maka secara tidak langsung anggota tersebut
mewakili anggota Firma yang lain.
2 Limited Life (umur terbatas), Firma yang didirikan oleh beberapa anggota memiliki
umur yang terbatas. Artinya adalah jika ada anggota yang keluar berarti Firma tersebut
dinyatakan bubar secara hukum, dan apabila ada anggota baru yang bergabung, Firma
dinyatakan masihberoperasi.
3 Unlimited Liability (tanggung jawab terhadap kewajiban Firmatak terbatas),
maksudnya, tanggung jawab tak terbatas, tanggung jawab atas hutang tidak terbatas
pada kekayaan yang dimiliki Firma saja, tapi juga sampai harta milik pribadi para
anggota Firma. Jika dalam keadaan tertentu Firma memiliki hutang pada kreditur dan
Firma tersebut tidak mampu membayar karena jumlah kekayaan tidak mencukupi
maka kreditur berhak menagih kepada para anggota Firma sampai harta milik pribadi.
4 Ownership of an Interest in a Partnership yaitu, bahwa kekayaan setiap anggota yang
sudah ditanamkan dalam Firma merupakan kekayaan bersama dan tidak dapat
dipisahkan secara jelas, masing-masing anggota adalah sebagai pemilik bersama atas
kekayaan Firma, tanpa seijin anggota lain, anggota lain tidak boleh menggunakan
kekayaan Firma.
Hak anggota terhadap kekayaan Firma akan terlihat dalam saldo modal akhir
para anggota Firma yang terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut :
penanaman modal awal
penanaman modal tambahan
pengambilan prive
penambahan dari pembagian laba
pengurangan dari pembagian rugi.
5 Participating in Partnership Profit maksudnya, laba atau rugi sebagai hasil operasi Firma
akan dibagikan kepada setiap anggota Firma berdasarkan partisipasi para anggota
didalam Firma, jika ada seorang anggota yang aktif menjalankan usaha, maka anggota
tersebut berhak atas bagian laba yang lebih besar dari pada anggota yang lain meskipun
modal yang ditanamkan lebih kecil dari pada modal yang ditanam oleh anggota yang
lain, yang tidak aktif atau dapat ditentukan secara lain atas persetujuan anggota lainnya.
Ketentuan mengenai besarnya pembagian laba atau rugi ini harus dicantumkan secara
rinci dan jelas dalam akte pendirian firmatersebut.
Walaupun dalam Firma, tidak bisa dipisahkan antara pemilik dan manajemen,
namun pengelolaan akuntansi pada Firma harus tetap berpedoman pada prinsip
akuntansi yang biasa. Yaitu firma merupakan salah satu unit usaha yang berdiri sendiri
dan memiliki kedudukan yang terpisah dari pemiliknya (business entity).
B Kebaikan dalam Perseroan Firma
Adapun kebaikan dalam perseroan Firma, diantaranya :
1. Jumlah modalnya relatif besar dari usaha perseorangan sehingga lebihmudah
untuk memperluasusahanya
2. Lebih mudah memperoleh kredit karena mempunyai kemampuanfinansial yang
lebih besar yang merupakan gabungan modal yang dimiliki beberapa orang
3. Kemampuan manajemen lebih besar karena adanya pembagian kerja diantara para
anggota dan semua keputusan di ambil bersama-sama. Sehingga keputusan-
keputusan menjadi lebih baik.
4. Tergabung alasan-alasan rasional
5. Perhatian sekutu yang sungguh-sungguh pada perusahaan
6. Prosedur pendirian relative mudah
Setiap sekutu pasif atau sekutu komanditer yang tidak kerja adalah sekutu
yang hanya menyetorkan modal dalam perusahaan CV. Jadi, apabila perusahaan CV
menderita suatu kerugian, maka tanggung jawab mereka hanya sebatas modal yang
mereka setorkan saja. Pun sama halnya jika perusahaan mendapatkan keuntungan
laba, maka sekutu pasif akan mendapatkan keuntungan dana sebatas modal yang
mereka setorkan.
Sekutu komanditer juga memiliki status hukum yang sama seperti halnya
seorang yang menyetorkan modalnya pada suatu perusahaan, yang nantinya mereka
bisa mendapatkan keuntungan dari modal yang disetorkannya tersebut, serta tidak
turut serta atau ikut campur dalam sistem pengurusan, pengusahaan atau bentuk
kegiatan perusahaan lainnya. Berdasarkan pasal 21 Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang, sekutu tersebut sering juga disebut sebagai persero diam.
D. Tujuan Persekutuan Komanditer (CV)
Setiap perusahaan CV atau Persekutuan Komanditer tentunya dibentuk dengan
tujuan tertentu. Salah satu tujuan dibentuknya perusahaan CV adalah agar mampu
melakukan bentuk kegiatan usaha yang sama seperti bentuk perseroan lain atau
berbeda, yang bersifat umum atau khusus sesuai dengan tujuan atau keinginan para
pendiri perseroan tersebut.
Namun, terdapat beberapa bidang usaha tertentu yang hanya bisa dilakukan
dengan ketentuan khusus berbadan hukum Perseroan Terbatas atau PT. Selain itu,
tujuan pembentukan CV adalah untuk badan usaha agar suatu usaha tersebut memiliki
tempat yang resmi dan legal untuk mempermudahnya dalam menggerakan badan
usaha tersebut, seperti dalam hal pengadaan barang yang memerlukan sarana dalam
melakukan kerjasamanya.
Dalam pengadaan suatu barang, biasanya syarat yang dibutuhkan untuk
menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah atau instansi lain adalah dengan
pembentukan suatu badan usaha. Misalnya untuk pengadaan beberapa barang di
kantor atau instansi pemerintah dengan nilai hingga 300 juta, maka harus menjalin
kerjasama dengan CV atau PT yang memiliki klasifikasi kecil.
E. Kelebihan dan Kekurangan CV
Kelebihan Perusahaan CV:
Terdapat beberapa keuntungan yang bisa didapatkan oleh Anda jika Anda memilih
untuk membentuk perusahaan CV.
1. Kemampuan manajemen dalam perusahaan CV pastinya akan lebih besar.
2. Perusahaan CV akan lebih mudah dalam mendapatkan modal usaha, karena
pihak kreditur akan lebih mudah dalam mempercayai perusahaan CV.
3. Perusahaan CV juga akan lebih mudah dalam mendapatkan modal karena
badan usaha CV atau Persekutuan Komanditer ini sudah sangat terkenal di
Indonesia.
4. Perusahaan CV juga akan lebih mudah untuk berkembang dan pengelolaannya
pun bisa lebih baik, karena manajemen yang ada akan diduduki oleh mereka
yang sudah ahli atau sudah dipercaya oleh sekutu lain.
5. Setiap risiko kegagalan yang terjadi saat menjalankan usaha akan ditanggung
bersama-sama dengan sekutu lainnya.
Kekurangan Perusahaan CV
Perusahaan yang dibentuk dengan dasar Persekutuan Komanditer atau CV juga
memiliki kekurangan tertentu.
1. Pertama, setiap anggota aktif yang ada pada perusahaan CV mempunyai
tanggung jawab yang tidak terbatas.
2. Kedua, tidak menentunya kelangsungan hidup pada perusahaan CV.
3. Ketiga, sulitnya menarik modal atau dana yang sudah disetorkan. Terakhir,
rentan terjadi konflik antar tiap modal.
BAB III
PENUTU
P
3.1 Kesimpulan
https://www.terraveu.com/cv-commanditaire-vennootschap/
AbdulKadir Muhammad, Hukum Perdata Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bhakti, 1990.
------------------------------, Hukum Perusahaan Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2006.
------------------------------, Hukum Perusahaan Indonesia, Cetakan ke 4, Bandung: Citra Aditya Bakti,
2010.
Agus Budiarto, Kedudukan Hukum dan Tanggung Jawab Pendiri Perseroan Terbatas, Bandung: Ghalia
Indonesia Anggota IKAPI, 2009.
Agus Salim Andi Gadjong, Pemerintahan Daerah Kajian Politik dan Hukum, Bogor: Ghalia Indonesia,
2007. Ardian Sutedi, Hukum Ekspor Impor, Jakarta: Raih Asa Sukses (Penebar Swadaya Grup), 2014.
Azizah, Hukum Perseroan Terbatas, Malang: Intimedia, 2015.
Cornelius Simanjuntak dan Natalie Mulia, Organ Perseroan Terbatas, Jakarta: Sinar
Grafika, 2009.
Frans Satrio Wicaksono, Tanggung Jawab Pemegang Saham, Direksi, Komisaris
Perseroan Terbatas (PT), Jakarta: Visimedia, 2009.
H.M.N. Purwosutjipto, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia 2, Bentuk-bentuk
Perusahaan, Cetakan 12, Jakarta: Djambatan, 2008.
Hardijan Rusli, Perseroan Terbatas dan Aspek Hukumnya: Kajian Analitis UU
Perseroan Terbatas, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996.
I Nyoman Tjager, Corporate Governance Tantangan dan Kesempatan bagi Komunitas
Bisnis Indonesia, Jakarta: Prehilindo, 2003.