Anda di halaman 1dari 9

TUGAS ASPEK HUKUM DALAM BISNIS

"Peranan Lembaga Pembiayaan Dalam Abad Ke -21"

Disusun oleh:
Nama : Novita Rosalina
Nim : 3160079
Mata Kuliah : Aspek Hukum Dalam Bisnis
Program Studi : Manajem SDM

Institut Bisnis dan Multimedia Asmi


Jl. Pacuan Kuda No. 1-5, Pulo Mas, Kayu Putih
Jakarta Timur
A. PENDAHULUAN
1. Pengertian lembaga pembiayaan
Dibandingkan dengan lembaga perbankan, lembaga pembiayaan termasuk yang
relatif lebih baru. Lembaga pembiayaan pada dasarnya adalah suatu lembaga yang
menyediakan pembiayaan atau dana untuk pembelian suatu barang yang
pembayarannya dilakukan oleh konsumen secara mencicil atau berkala.
Sebenarnya antara pembiayaan konsumen dengan kredit konsumsi memiliki
definisi yang sama, namun yang membedakan adalah pemberi pinjaman.
Pembiayaan konsumen oleh lembaga pembiayaan memiliki lebih banyak peminat
karena mereka bisa membayar barang yang mereka beli atau minati dengan cara
mencicil atau angsuran. Biasanya obyek pembiayaan konsumen biasanya adalah
barang-barang dengan nominal yang kecil hingga menengah seperti barang
elektronik, komputer, sepeda motor, dan alat-alat rumah tangga. Oleh karena jenis
barang yang dikredit, maka besaran pembiayaan yang diberikan kepada konsumen
juga relatif kecil dan lembaga pembiayaan juga memiliki resiko yang kecil pula.
Secara umum lembaga pembiayaan menyediakan modal atau dana untuk
masyarakat tanpa menarik dana kepada masyarakat secara langsung seperti
tabungan, giro, ataupun deposito.

2. Fungsi lembaga pembiayaan


Sebagaimana lembaga keuangan yang lain, lembaga pembiayaan juga memiliki
beberapa fungsi. Lembaga pembiayaan mempunyai tujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan juga kesempatan kerja. Oleh karena itu, pembiayaan
yang tersedia harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para pengusaha diberbagai
bidang. Lembaga lembiayaan juga mempunyai fungsi penting dalam
perekonomian. Berikut ini adalah beberapa fungsi lembaga pembiayaan :
Bagi masyarakat : fungsi lembaga pembiayaan yang paling utama ialah membantu
masyarakat dengan ekonomi lemah agar terbebas dari jeratan rentenir yang
memberikan pinjaman dengan bunga tinggi. Dengan adanya lembaga pembiayaan,
pengusaha kecil dengan modal terbatas bisa mendapatkan kredit dengan syarat
mudah dan bunga yang ringan.

3. Peran lembaga pembiayaan


Lembaga pembiayaan memiliki peran yang tidak kalah penting dengan lembaga
keuangan lainnya yaitu sebagai lembaga altenatif dalam hal pembiayaan yang juga
potensial dalam menunjang pertumbuhan ekonomi nasional. Disamping peran
tersebut, lembaga pembiayaan juga memegang peranan penting dalam bidang
pembangunan seperti menampung aspirasi dan minat masyarakat. Selain itu,
lembaga pembiayaan juga ikut serta dalam pembangunan dimana para pelaku
usaha dan masyarakat umum menharapkan lembaga ini bisa mengatasi masalah
yang vital yaitu masalah keuangan dan permodalan.

B. PEMBAHASAN
Lembaga pembiayaan mempunyai peranan yang lebih penting, yaitu sebagai salah
satu lembaga sumber pembiayaan alternatif yang potensial untuk menunjang
pertumbuhan perekonomian nasional disamping peran tersebut diatas, lembaga
pembiayaan juga mempunyai peran penting dalam hal pembangunan yaitu
menampung dan menyalurkan aspirasi dan minat masyarakat, berperan aktif dalam
pembangunan dimana lembaga pembiayaan ini diharapkan masyarakat atau pelaku
usaha dapat mengatasi salah satu faktor yang umum dialami yaitu faktor
permodalan.

Pembiayaan konsumen sebagai salah satu lembaga pembiayaan lebih banyak


diminati oleh konsumen ketika mereka memerlukan barang yang pembayarannya
dilakukan secara angsuran/cicilan. Barang yang menjadi obyek pembiayaan
konsumen umumnya adalah barang-barang seperti, alat-alat elektronik, sepeda
motor, komputer dan alat-alat kepentingan rumah tangga yang menjadi kebutuhan
konsumen. Besarnya pembiayaan yang diberikan kepada konsumen umumnya
relatif kecil, sehingga kandungan risiko yang mesti harus dipikul oleh perusahaan
pembiayaan konsumen juga relatif kecil.

Lembaga pembiayaan termasuk bagian dari lembaga keuangan. Dalam melakukan


kegiatan usahanya, lembaga pembiayaan lebih menekankan pada fungsi
pembiayaan. Istilah lembaga keuangan lebih luas dibandingkan dengan lembaga
pembiyaan. Lembaga keuangan meliputi:

1. badan usaha yang mempunyai kekayaan dalam bentuk aset keuangan yang
disediakan untuk menjalankan usaha dibidang jasa keuangan termasuk juga
pembiayaan.
2. badan usaha yang hanya menjalankan usaha dibidang jasa pembiayaan,
menyediakan dana dan barang modal tanpa menarik dana secara langsung dari
masyarakat. Neni Sri Imaniyati, Hukum Bisnis Telaah Tentang Pelaku dan
Kegiatan Ekonomi, Yogyakarta: Grafika Ilmu, 2009, hlm. 69

Menurut Abdulkadir Muhamad, yang dimaksud dengan lembaga keuangan


(financial institution) adalah badan usaha yang mempunyai kekayaan dalam bentuk
asset keuangan (financial assets). Kekayaan dalam bentuk aset keuangan ini
digunakan untuk menjalankan usaha dibidang jasa keuangan, baik penyediaan
dana untuk membiayai usaha productif dan kebutuhan konsumtif, maupun jasa
keuangan bukan pembiayaan. Abdul Kadir Muhamad, Lembaga Keuangan dan
Pembiayaan, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2004, hlm. 8

Perkembangan Perusahaan Pembiayaan Konsumen di Indonesia, di samping


karena banyak dibutuhkan oleh masyarakat, juga tidak lepas dari alasan-alasan
masih kurangnya sumber pembiayaan yang mampu mengatasi kebutuhan
konsumen berpenghasilan rendah. Berikut ini akan diuraikan alasan tersebut :

a. Keterbatasan Sumber Dana Formal

Terbatasnya sumber dana formal yang mampu mengatasi kebutuhan kredit


masyarakat lapisan bawah yang berpenghasilan rendah merupakan alasan
pendorong berkembangnya Perusahaan Pembiayaan Konsumen (Consumer
Finance Company). Perusahaan Pembiayaan Konsumen menjadi lembaga
penyelamat Konsumen dari kesulitan biaya pembelian barang dan cengkraman
lintah darat. Melalui sistem Pembiayaan Konsumen, masyarakat lapisan bawah
berpenghasilan rendah dapat memenuhi kebutuhan hidup layak yang sesuai dengan
tingkat kemampuannya.

b. Koperasi pembiayaan sulit berkembang

Kenyataan Koperasi Simpan Pinjam (Kredit) belum mampu berfungsi sebagai


Pembiayaan Konsumen. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai sebab antara lain :

1. Manajemen Koperasi ditangani oleh orang yang tidak profesional, kalaupun


profesional masih bermental individualis, tidak berorentasi kepada kepentingan
bersama untuk kesejahteraan bersama.
2. Pembinaan dan pengawasan Koperasi lebih menekankan pada keberadaannya,
tidak kepada pemanfaatan modal usaha dan budaya usaha (corporarate culture).

3. Apabila Koperasi mulai mampu menghimpun modal dalam jumlah yang cukup
besar, maka ada kecenderungan untuk korupsi, dengan memanfaatkan modal
Koperasi untuk kepentingan pribadi.

Melalui beberapa lembaga pembiayaan konsumen, masyarakat yang tadinya


kesulitan untuk membeli barang secara tunai akan dapat teratasi dengan mudah dan
cepat. Kemudahan yang diberikan melebihi kemudahan yang diberikan oleh bank.
Namun demikian, terdapat kekurangan-kekurangan misalnya aturan yang hanya
bersifat administratif, sedangkan yang bersifat substantif belum ada. Lembaga ini
juga tidak melalui tiga tahapan kontrak yaitu pra kontrak, kontrak, dan pasca
kontrak. Oleh karena itu lembaga pembiayaan yang lebih fleksibel dan moderat
tersebut memerlukan suatu payung hukum dalam menjalankan aktivitasnya,
sekaligus untuk mengatasi permasalahan apabila terjadi sengketa di antara pihak.
Aturan yang dirujuk untuk mengatur lembaga pembiayaan menimbulkan kesulitan
apabila terjadi pelanggaran dari salah satu pihak.

Di Indonesia sendiri, perusahaan pembiayaan menjadi sesuatu yang mudah Anda


jumpai. Biasanya model perusahaan ini telah bergabung kepada suatu merek
produk tertentu. Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan transaksi jual-beli
yang dilakukan secara kredit terhadap suatu produk. Berikut adalah beberapa
perusahaan pembiayaan:

1. Perusahaan Pembiayaan Kendaraan Bermotor

Seperti ilustrasi di atas, kendaraan bermotor kini bukan lagi menjadi barang
mewah yang dibeli berasaskan keinginan. Kendaraan bermotor kini sudah menjadi
suatu kebutuhan untuk mengatasi sulitnya akses transportasi di kota-kota yang
padat penduduknya.

Meskipun kerap dibutuhkan dan diperlukan, harga kendaraan bermotor masih


terbilang tinggi sehingga sulit didapati dengan pembayaran tunai. Karena itulah,
banyak perusahaan pembiayaan yang berkonsentrasi kepada pemberian kredit
untuk kendaraan bermotor, baik roda empat maupun roda dua. Berikut adalah
beberapa perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor yang jasanya sering dipakai
oleh masyarakat.

PT Federal International Finance (FIF)

PT Bussan Auto Finance (BAF)

PT Astra Sedaya Finance (ACC)

PT BCA Finance

PT Mega Central Finance (MCF)

PT Bima Multifinance

PT Trust Finance Indonesia

PT Bentara Sinergies Multifinance (Bess Finance)

2. Perusahaan Pembiayaan Mesin dan Alat Berat

Banyaknya industri dan usaha kecil menengah di Indonesia, membuat negeri ini
bergantung kepada keberadaan mesin dan alat berat. Mesin-mesin tersebut
tentunya menjadi alat untuk menghasilkan produk yang dibutuhkan dan diinginkan
masyarakat seperti, pakaian, makanan, rumah, dan lain-lain.

Tidak semua perusahaan memiliki dana cukup untuk membeli mesin dan alat berat
dengan cara tunai. Apalagi jika usahanya masih berskala kecil dan menengah,
pastinya sulit untuk membeli langsung mesin dan alat berat untuk proses
produksinya. Pilihan untuk melakukan pembelian secara kredit pun akhirnya
diambil guna tetap bisa menjalankan usahanya.

Banyaknya industri di Indonesia turut memicu banyaknya perusahaan pembiayaan


yang berkonsentrasi di mesin dan alat berat. Beberapa perusahaan pembiayaan
yang mengkhususkan pelayanan kepada pemberian alat berat dan mesin adalah
sebagai berikut:

PT Chandra Sakti Utama Leasing (CSUL Finance)

PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF)


3. Perusahaan Pembiayaan Peralatan Elektronik dan Rumah Tangga

Kebutuhan rumah tangga memang jumlahnya bisa sangat banyak. Tidak hanya
kebutuhan pokok yang menuntut untuk dipenuhi, melainkan juga kebutuhan-
kebutuhan sekunder yang menyangkut hiburan keluarga dan kelengkapan peralatan
dapur. Misalnya, ada keinginan mengganti televisi yang sudah Anda miliki dengan
produk layar datar terbaru merupakan pemenuhan kebutuhan rumah sekunder.

Segala keinginan tersebut pada akhirnya tidak jarang terbentur dengan masalah
keuangan, atau tidak adanya dana yang cukup untuk membeli semua barang
tersebut. Di lain pihak, Anda merasakan urgensi untuk memiliki benda-benda
tersebut yang cukup besar. Pada waktu inilah Anda dapat memanfaatkan layanan
jasa dari perusahaan pembiayaan.

Banyak perusahaan pembiayaan yang bergerak di jasa kredit pembelian alat


elektronik maupun peralatan rumah tangga. Hal ini dikarenakan jumlah rumah
tangga di Indonesia yang juga melimpah dan membutuhkan pelayanan keuangan
yang dapat memberikan kemudahan untuk membeli barang-barang kebutuhannya
dengan dicicil. Salah satu perusahaan pembiayaan yang fokus melayani kredit
barang elektronik maupun peralatan rumah tangga lainnya adalah PT Adira
Quantum Multifinance.
C. REFERENSI

Abdul Kadir Muhamad, Lembaga Keuangan dan Pembiayaan, Bandung: PT. Citra
Aditya Bakti, 2004, hlm. 8

Neni Sri Imaniyati, Hukum Bisnis Telaah Tentang Pelaku dan Kegiatan
Ekonomi, Yogyakarta: Grafika Ilmu, 2009, hlm. 69

https://www.google.com/amp/s/diniafifah.wordpress.com/2017/03/05/lembaga-
pembiayaan/amp/

irwanxlite.blogspot.co.id/2014/11/makalah-lembaga-pembiayaan.html?m

/amp/m.tribunnews.com/amp/bisnis/2015/03/17/ojk-kesadaran-masyarakat-soal-
keuangan-meningkat

https://www.beritatransparansi.com/sejarah-dan-pengertian-lembaga-pembiayaan/

Anda mungkin juga menyukai