Disusun Oleh :
ADITA DWI ANGGRAINI (2011140062)
SEPTI ANGGRAINI (2011140059)
MUHAMMAD TEDY GUNAWAN (2011140036)
ZONDRA WANTO (2011140038)
Kelas : PBS 3B
Tugas : Lembaga Keuangan Syariah
BAB I
PENDAHULUAN
2. Pengertian BPRS
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) adalah Bank yang melaksanakan
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran, sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang Nomor
21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. BPRS berdiri berdasarkan Undang-undang No
7 Tahun 1992 tentang Perbankan dan Peraturan Pemerintah (PP) No 72 tahun 1992
mengenai Bank Berdasarkan Prinsip Bagi Hasil. Namun setelah terjadi perubahan BPRS
diatur dalam Undang-undang No 10 Tahun 1998.
Kehadiran Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) memang untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi islam terutama masyarakat ekonomi yang menengah
ke bawah dimana lokasinya ada di pedesaan yang belum terjangkau secara maksimal oleh
layanan bank umum. Tidak hanya itu, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) tersebut
juga menambah lapangan kerja terutama di tingkat kecamatan sehingga arus urbanisasi ini
bisa dikurangi, dan yang tak kalah penting juga adalah membina ukhuwah islamiah
melalui kegiatan ekonomi untuk meningkatkan pendapatan perkapita sehingga kualitas
hidup akan lebih memadai.
2. Persamaan
BPR merupakan lembaga keuangan bank yang menerima simpanan sebatas
bentuk tabungan, deposito berjangka, atau bentuk fasilitas lain yang sederajat, kemudian
menyalurkan dana tersebut kepada nasabah sebagai kegiatan usaha dari BPR. BPR juga
menjalankan usahanya berdasarkan prinsip syariah sebagaimana BPRS menjalankan
usahanya. BPR dan BPRS sama-sama merupakan jenis bank yang tidak dapat
menyediakan jasa lalu lintas pembayaran.
Selain itu, fasilitas pada BPR dan BPRS juga tidak melingkupi pelayanan
kegiatan valuta asing, simpanan giro (seperti cek dan bilyet giro), dan perasuransian.
Jangkauan BPR dan BPRS terhadap nasabah juga minim (dibandingkan bank umum),
yakni terbatas pada tingkat provinsi, berdasarkan kebutuhan yang sederhana. Namun
karena hal tersebut, BPR dan BPRS juga cenderung lebih cepat dalam memproses
kredit/pembiayaan, karena seluruh pemegang keputusan berada di satu wilayah.
F. Produk dan Layanan BPR dan BPRS
Produk dan Layanan Yang Diberikan Oleh BPR adalah :
1. Tabungan
Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, Tabungan
adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu
yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan /atau alat
lainnya yang dipersamakan dengan itu
2. Deposito
Deposito atau yang sering juga disebut sebagai deposito berjangka,
merupakan produk bank sejenis jasa tabungan yang biasa ditawarkan kepada
masyarakat. Dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah melalui Lembaga
Penjamin Simpanan (LPS) dengan persyaratan tertentu
3. Kredit
Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang
atau badan usaha untuk meminjam uang untuk membeli produk dan membayarnya
kembali dalam jangka waktu yang ditentukan. UU No. 10 tahun 1998 menyebutkan
bahwa kredit adalah “penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan
itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan
pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka
waktu tertentu dengan pemberian bunga”. Jika seseorang menggunakan jasa kredit,
maka ia akan dikenakan bunga tagihan.
Prasetyo, Eko. 2019. Memiliki BPR itu Mudah. Seleman: Budi Utama.
Soemitra, A. (2016). Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Kencana.Kasmir. Bank dan
Lembaga Keuangan Lainnya.2002. Tujuan dan Fungsi Kredit. Jakarta: PT. Raja
Grafindo.
Herli, Ali Suyanto. 2013. Pengelolaan BPR dan Lembaga Keuangan dan Pembiayaan
Mikro. Yogyakarta : CV Andi Offset.