Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia dalam mempertahankan hidupnya melakukan berbagai macam cara, salah

satunya adalah melakukan kegiatan atau aktivitas bisnis. Melalui kegiatan itu manusia dapat

memenuhi tuntutan hidupnya yang semakin hari semakin komplek. Kehidupan manusia di

jaman modern ini begitu cepat berputar. Setiap hari manusia bekerja demi mempertahankan

hidupnya. Kehidupan yang serba cepat memacu manusia untuk dapat memenuhi kebutuhan

hidupnya secara cepat pula. Pemenuhan kebutuhan hidup secara cepat telah mendorong dan

membuka peluang bagi manusia untuk melakukan kegiatan bisnis.

Aktivitas bisnis itu sendiri diwarnai oleh berbagai bentuk hubungan bisnis atau

kerjasama bisnis yang melibatkan para pelaku bisnis. Hubungan bisnis atau kerjasama bisnis

yang terjadi sangat beraneka ragam tergantung pada bidang bisnis apa yang sedang

dijalankan. Dengan semakin berkembangnya aktivitas bisnis sekarang ini maka keperluan

akan modal atau dana bagi pelaku usaha juga semakin meningkat. Oleh karena itu, sarana

penyediaan dana yang dibutuhkan oleh pelaku usaha atau masyarakat perlu diperluas.

Umumnya dana yang dibutuhkan tersebut dapat disediakan oleh lembaga perbankan melalui

fasilitas kredit. Namun, fasilitas kredit dari perbankan sangat terbatas dan tidak semua pelaku

usaha punya akses untuk mendapatkan bantuan pendanaan dari bank.

Lembaga Pembiayaan memuat dua unsur pokok, yaitu :

1. Melakukan kegiatan dalam bentuk penyediaan dana dan/ atau barang modal;

2. Tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat sehingga sering disebut Non -

Depository Financial Institution.

Munculnya lembaga pembiayaan ini turut memacu roda perekonomian masyarakat dan

turut membawa andil yang besar dalam pembangunan ekonomi masyarakat khususnya

1
masyarakat kecil. Namun sayangnya pertumbuhan institusi perekonomian tersebut tidak

ditopang oleh pembangunan hukum yang memadai, sehingga Pemerintah diharapkan selalu

memberi bimbingan dan pengarahan terhadap masyarakat tentang perekonomian.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah Pengertian Modal Ventura?

2. Bagaimana Sejarah Modal Ventura?

3. Apa Saja Manfaat Modal Ventura?

4. Apa Saja Jenis Dan Mekanisme Modal Ventura?

5. Apakah Pengertian Anjak Piutang?

6. Bagaimana Sejarah Anjak Piutang?

7. Apa saja Manfaat Anjak Piutang?

8. Apa Saja Jenis Dan Manfaat Anjak Piutang?

9. Apa Perbedaan Anjak Piutang Dan Kredit Bank?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui dan memberikan Informasi mengenai Modal Ventura dan Anjak Piutang.

2. memenuhi tugas mata kuliah “Lembaga Keuangan Lainnya”

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Modal Ventura

Pengertian modal ventura (venture capital) adalah suatu investasi dalam bentuk

pembiayaan berupa penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan swasta sebagai pasangan

usaha (investee company) untuk jangka waktu tertentu. Umumnya, investasi modal ventura

dilakukan dalam bentuk penyerahan modal secara tunai yang ditukar dengan sejumlah saham

pada perusahaan pasangan usaha. Biasanya investasi modal ventura ini memiliki risiko yang

tinggi tapi memberikan imbalan yang tinggi pula. Kapitalis ventura atau venture capitalist

(VC) adalah seorang investor yang berinvestasi pada perusahaan modal ventura.

Menurut KEPRES No. 61 Tahun 1998, Perusahaan Modal Ventura adalah suatu

badan usaha yang melakukan pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam

perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan. Menurut Peraturan Presiden Nomor 9

Tahun 2009, Perusahaan Modal Ventura (Venture Capital Company) adalah badan usaha

yang melakukan usaha pembiayaan / penyertaan modal ke dalam suatu Perusahaan yang

menerima bantuan pembiayaan (Investee Company) / Sebagai pasangan usahanya untuk

jangka waktu tertentu dalam bentuk penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian

obligasi konversi, dan/atau pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha. Investasi

modal ventura ini biasanya memiliki suatu resiko yang tinggi, meskipun resiko yang dihadapi

tinggi, pihak modal ventura mengharapkan suatu keuntungan yang tinggi pula dari

penyertaan modalnya berupa capital gain atau deviden. Penyertaan modal yang dilakukan

oleh modal ventura ini kebanyakan dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan baru berdiri

3
sehingga belum memiliki suatu riwayat operasionil yang dapat menjadi catatan guna

memperoleh suatu pinjaman.

2.2 Sejarah Modal Ventura

Georges Doriot dikenal sebagai penemu dari industri modal ventura. Pada tahun 1946,

Doriot mendirikan American Research and Development Corporation (AR&D), dimana

investasinya pada perusahaan Digital Equipment Corporation adalah sukses terbesar. Pada

Tahun 1968 sewaktu Digital Equipment melakukan penawaran sahamnya kepada publik, dan

ini memberikan imbal hasil investasi (return on investment-ROI) sebesar 101% kepada

AR&D .Investasi ARD’s yang senilai $70.000 USD pada Digital Equipment Corporation

pada tahun 1957 tersebut telah bertumbuh nilainya menjadi $355 juta USD.

Biasanya juga dianggap bahwa modal ventura yang pertama kali adalah investasi

yang dilakukan pada tahun 1959 oleh Venrock Associates pada perusahaan Fairchild

Semiconductor,

Awal mula tumbuhnya industri modal ventura dengan diterbitkannya Undang-undang

investasi usaha kecil (Small Business Investment Act) di Amerika pada tahun 1958 dimana

secara resmi diperbolehkannya Kantor Pendaftaran Usaha Kecil (Small Business

Administration (SBA)) untuk mendaftarkan perusahaan modal kecil untuk membantu

pembiayaan dan permodalan dari usaha wiraswasta di Amerika.

Perusahaan modal ventura di Indonesia diawali dengan pembentukan PT Bahana

Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI), sebuah badan usaha milik negara (BUMN) yang

sahamnya dimilki oleh Departemen Keuangan (82,2%) dan Bank Indonesia (17,8%).

4
Gema nama Bahana memang sempat menggetarkan “dunia keuangan” nusantara.

Ketika pada tahun 1993 salah satu anak usahanya, PT Bahana Artha Ventura (BAV), agresif

melebarkan usaha ke seluruh provinsi, membentuk Perusahaan Modal Ventura Daerah

(PMVD). Sasarannya, usaha kecil menengah (UKM) untuk dibiayai.

2.3 Karakteristik Modal Ventura

Adapun karakteristik atau ciri-ciri modal ventura diantaranya yaitu:

1. Pembiayaan Modal Ventura adalah Equity.

Bentuk pembiayaan yang dilakukan perusahaan modal ventura adalah dengan

penyertaan modal langsung pada perusahaan pasangan usaha.

2. Modal Ventura Merupakan Investai Jangka Panjang.

Perusahaan modal ventura tidak mengharapkan perolehan keuntungan dengan

memperdagangkan sahamnya dalam jangka pendek, tapi mengharapkan capital gain setelah

jangka waktu tertentu.

3. Modal Ventura Merupakan Pembiayaan yang Sifatnya Risk Capital.

Modal ventura beresiko tinggi karena pembiayaannya tidak disertai dengan jaminan

seperti kredit perbankan. Tapi risiko tinggi tersebut diimbangi dengan harapan mendapatkan

return yang lebih besar.

4. Modal Ventura Sifatnya Sementara.

Meski pembiayaan modal ventura berupa penyertaan saham, tapi ada prinsipnya tetap

bersifat sementara misalnya ketentuan jangka waktu penyertaan modal ventura di Indonesia

maksimum 10 tahun.

5. Keuntungan Berupa Capital Gain dan Deviden.

5
Keuntungan yang diharapkan perusahaan modal ventura disamping deviden yaitu

capital gain atau apresiasi nilai saham.

6. Rate Of Return yang tinggi.

Bidang usaha yang umumnya dibiayai modal ventura adalah bidang usaha yang

bersifat terobosan baru yang menjanjikan keuntungan tinggi.

2.4 Tujuan Modal Ventura

Adapun tujuan modal ventura diantaranya yaitu:

 Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan UMKM (baca: pengertian UMKM)

dengan mengupayakan bantuan secara finansial tanpa mengabaikan kaidah

perusahaan yang sehat.

 Membantu meningkatkan angka pertumbuhan UKM dengan mengupayakan modal

saham, dan memberikan jaminan jangka panjang dan menengah, serta membantu

usaha kecil dalam peningkatan keahlian dan manajemen.

 Membantu menciptakan situasi bisnis yang sehat bagi UKM agar dapat bertumbuh

menjadi usaha yang dapat diandalkan.

 Kemitraan dalam rangka pengentasan kemiskinan, dengan tujuan untuk membantu

para pengusaha yang kekurangan modal dan tidak punya jaminan materiil, sehingga

sulit memperoleh pinjaman dari bank. Dengan adanya penyertaan modal dari modal

ventura dapat membantu menghadapi kesulitan keuanganannya.

 Membantu perusahaan yang sedang kekurangan likuiditas.

 Membantu mendirikan perusahaan baru, dimana tingkat risiko kerugiannya sangat

besar.

6
2..5 Fungsi dan Manfaat Modal Ventura

Adapun manfaat atau fungsi modal ventura, diantaranya yaitu:

 Untuk membantu meningkatkan kegiatan usaha.

 Untuk meningkatkan potensi usaha.

 Dapat meningkatkan efisiensi pemasaran produk.

 Meningkatkan kepercayaan bank kepada perusahaan rintisan dalam pemberian modal

usaha.

 Meningkatkan likuiditas perusahaan.

 Membantu memperbaiki kemampuan untuk mendapatkan keuntungan (rentabilitas).

2.6 Jenis-Jenis Pembiayaan Modal Ventura

Berikut beberapa jenis pembiayaan modal ventura diantaranya yaitu:

1) Eguity Financing

Eguity Financing adalah jenis pembiayaan langsung yang dilakukan perusahaan

modal ventura dengan melakukan penyertaan dana secara langsung kepada perusahaan

pasangan usaha dan mengambil bagian dari jumlah saham milik perusahaan pasangan usaha.

2) Semi Equity Financial

Semi Equity Financial adalah jenis pembiayaan dengan cara membeli obligasi

konversi yang diterbitkan oleh perusahaan pasangan usaha.

3) Mendirikan Usaha Baru

7
Perusahaan modal ventura bekerjasama dengan perusahaan pasangan dalam

mendirikan sebuah usaha yang benar-benar baru.

4) Bagi Hasil

Bagi Hasil adalah jenis pembiayaan kepada usaha kecil yang belum punya badan

hukum atau yang telah berbadan hukum, dimana kedua belah pihak mendapatkan porsi dari

keuntungan yang dihasilkan usaha tersebut.

2.7 Mekanisme Operasional Modal Ventura

Di Indonesia, mekanisme modal ventura dengan konsep pemisahan antara venture

capital fund dengan management venture capital company tidak dikenal dalam aturan

perundangan modal ventura.

Pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan investasi modal ventura dalam mekanisme

modal ventura konvensional dilakukan sepenuhnya oleh perusahaan modal ventura itu sendiri

sebagai badan hukum. Atau dengan kata lain, suatu perusahaan modal ventura bisa sebagai

venture capital fund dan dalam waktu yang sama menjadi management venture capital

company. Untuk itu kebijakan dan analisis investasi meliputi pelaksanaan monitoring;

keterlibatan pada manajemen perusahaan pasangan usaha; serta pelaksanaan dalam proses

divestasi, dilakukan oleh perusahaan modal ventura yang bersangkutan.

Pada prinsipnya proses pembiayaan/pendanaan modal ventura ini bisa dikatagorikan kedalam

4 (empat) tahap yaitu:

 Tahap investasi oleh perusahaan modal ventura.

8
 Tahap transaksi modal ventura antara perusahaan modal ventura dengan perusahaan

pasangan usaha.

 Tahap pertumbuhan perusahaan pasangan usaha.

 Tahap pada saat dan setelah divestasi.

Kegiatan usaha perusahaan modal ventura meliputi:

 Penyertaan saham (equity participation).

 Penyertaan melalui pembelian obligasi konversi (quasi equity participation).

 Pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha (profit/revenue sharing).

2.8 Manfaat Modal Ventura

Berikut ini adalah beberapa manfaat modal ventura:

1. Peningkatan Kegiatan Usaha

Biasanya perusahaan pasangan adalah usaha kecil yang butuh dana untuk

meningkatkan usaha. Pembiayaan dari modal ventura dapat membantu peningkatan kegiatan

usaha.

2. Meningkatkan Potensi Usaha

Individu maupun kelompok yang berhasil menciptakan sesuatu yang baru umumnya

membutuhkan dukungan dana. Modal ventura dalam hal ini berperan sebagai rekan usaha

yang dapat membantu pengembangan produk atau bisnis menjadi lebih besar.

3. Pemasaran Produk Lebih Efisien

9
Proses pemasaran pada usaha rintisan umumnya tidak efisien karena jumlah

produksinya masih kecil. Dengan adanya bantuan dana dari modal ventura, maka perusahaan

pasangan usaha dapat meningkatkan efisiensi pemasaran produk.

4. Mendapat Kepercayaan dari Bank

Umumnya perusahaan rintisan sulit mendapatkan pendanaan dari bank karna

manajemennya yang masih belum efektif. Dengan masuknya dana dari modal ventura, maka

hal ini akan meningkatkan kepercayaan bank kepada perusahaan rintisan dalam pemberian

modal usaha.

5. Tingkat Likuiditas Membaik

Perusahaan rintisan yang mendapat dana dari modal ventura tidak harus membyar

beban bunga dan angsuran hutang. Dengan begitu, maka penambahan modal penyertaan

langsung akan meningkatkan likuiditas perusahaan. rintisan tersebut.

6. Rentabilitas Semakin Baik

Bantuan dana dan manajemen yang berisi tenaga profesional dan berpengalaman akan

membuat usaha rintisan semakin efektif dan efisien. Dengan begitu, maka biaya pemasaran

dan biaya produksi dapat diminimalisir dan akhirnya membantu memperbaiki kemampuan

untuk mendapatkan keuntungan (rentabilitas).

2.9 Jenis Pembiayaan Modal Ventura

Berikut ini adalah beberapa jenis pembiayaan modal ventura:

10
1. Eguity Financing

Ini merupakan jenis pembiayaan langsung yang dilakukan perusahaan modal ventura

dengan melakukan penyertaan dana secara langsung kepada perusahaan pasangan usaha dan

mengambil bagian dari jumlah sahammilik perusahaan pasangan usaha.

2. Semi Equity Financial

Ini adalah jenis pembiayaan dengan cara membeli obligasi konversi yang diterbitkan

oleh perusahaan pasangan usaha.

3. Mendirikan Usaha Baru

Perusahaan modal ventura bekerjasama dengan perusahaan pasangan dalam

mendirikan sebuah usaha yang benar-benar baru.

4. Bagi Hasil

Ini adalah jenis pembiayaan kepada usaha kecil yang belum punya badan hukum atau

yang telah berbadan hukum, dimana kedua belah pihak mendapatkan porsi dari keuntungan

yang dihasilkan usaha tersebut.

2.10 Pengertian Anjak Piutang

Anjak piutang berasal dari gabungan kata anjak yang berarti pindah atau alih

sedangkan piutang berarti tagihan sejumlah uang. Jadi dapat diartikan, Anjak Piutang adalah

pengalihan atau perpindahan piutang dari pemiliknya kepada pihak lain.

Factoring atau Anjak Piutang menurut Perpres No. 9 Tahun 2009 adalah Anjak

kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian piutang dagang jangka pendek suatu

11
Perusahaan berikut pengurusan atas piutang tersebut. Menurut Surat Keputusan Menteri

Keuangan No.448/KMK.017/2000, Anjak Piutang adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk

pembeliandan/atau pengalihan serta pengurusan piutang jangka pendek suatu perusahaan dari

transaksi perdagangan dalam atau luar negeri. Menurut Kasmir dalam "Bank dan Lembaga

Keuangan lainnya" (2002) menjelaskan bahwa anjak piutang atau yang lebih dikenal dengan

factoring adalah perusahaan yang kegiatannya melakukan penagihan atau pembelian atau

pengambilalihan atau pengelolaan hutang piutang suatu perusahaan dengan imbalan atau

pembayaran tertentu dari perusahaan (klien).

Anjak Piutang adalah suatu transaksi keuangan sewaktu suatu perusahaan menjual

piutangnya (misalnya tagihan) dengan memberikan suatu diskon. Perusahaan yang

melakukan Anjak Piutang disebut penganjak-piutang (Factoring). Penganjak-piutang adalah

pihak yang kegiatannya membeli piutang pihak lain dengan menanggung resiko tak terbayar

utang (Factor).

Ada tiga pihak yang terlibat dalam anjak piutang, diantaranya yaitu:

1. Kreditor atau Klien

Kreditor atau klien adalah perusahaan perusahaan pemilik piutang atau perusahaan

yang menjual piutang. Kreditor menjual tagihannya pada perusahaan factoring untuk bisa

diambil alih dengan cara dikelola atau dibeli sesuai dengan perjajian dan kesepakatan yang

sudah dibuat.

2. Factoring

Factoring atau perusahaan anjak piutang adalah perusahaan yang akan membeli atau

mengambil alih piutang atau menjual kredit debaturnya.

3. Debitur

12
Debitur adalah perusahaan atau naabah yang memiliki masalah dalam pembayaran

tagihan uang kreditor (klien).

. 2.11 Sejarah Anjak Piutang

Dalam sejarah umat manusia, kegiatan anjak piutang sudah dikenal sejak 2000 tahun

yang lalu dan pertama kali dipraktekkan di Mesopotamia. Tetapi pada saat itu kegiatan anjak

piutang dilakukan dengan cara sederhana, yaitu pihak factor biasanya bertindak sebagai agen

penjualan yang juga sekaligus berperan sebagai pemberi perlindungan kredit. Selanjutnya,

kegiatan anjak piutang diteruskan di wilayah Amerika Utara khususnya pada sektor industri

tekstil yang sampai saat ini masih merupakan salah satu bidang kegiatan usaha utama anjak

piutang. Di negara- negara lain usaha ini masih merupakan industri yang sangat baru, dimulai

sekitar dekade 1970-an.

Perusahaan Anjak Piutang di Eropa mengikuti pola perkembangan usaha Anjak

Piutang di Amerika. Pada akhir abad ke-19, perusahaan-perusahaan anjak piutang

meninggalkan profesi sebagai agen dan mengkonsenterasikan kegiatannya pada pengelolaan

kredit bagi klien yang meliputi menjamin kredit, menagih dan menyediakan dana. Bentuk

inilah yang menjadi embrio bisnis Anjak Piutang modern. Kegiatan Anjak Piutang pada

dasarnya merupakan bidang usaha yang relatif baru di Indonesia. Eksistensi Kelembagaan

Anjak Piutang dimulai sejak ditetapkan Paket Kebijaksanaan 20 Desember 1988 atau

PAKDES 20, 1988 yang diatur dengan KEPPRES No. 61 Tahun 1988 dan Keputusan

Menteri Keuangan NO.172/KMK.06/2002 ( sekarang sudah tidak berlaku lagi ). Pengenalan

usaha Anjak Piutang ditujukan untuk memperoleh sumber pembiayaan alternatif di luar

sektor perbankan.

Perusahaan Anjak Piutang bisa didirikan secara independen (berdiri sendiri) atau

dapat dilakukan oleh Multi Finance Company yaitu lembaga pembiayaan yang dapat

13
melakukan kegiatan usaha secara sekaligus di bidang Anjak Piutang (factoring), sewa guna

usaha (leasing), Modal Ventura (joint venture), kartu kredit (credit card), dan pembiayaan

konsumen. Bank pada prinsipnya dapat memberikan jasa anjak piutang sebagai bagian dari

produknya tanpa perlu membentuk badan usaha baru. Karena volume usaha anjak piutang ini

biasanya relatif besar, maka umumnya bank-bank cenderung memisahkan kegiatan anjak

piutang ini dari operasional sehari-hari dengan membentuk suatu badan hukum terpisah.

2.12 Manfaat Anjak Piutang

Ada beberapa manfaat anjak piutang diantaranya seperti:

a. Menurunkan biaya produksi perusahaan.

b. Memberikan fasilitas pembiayaan dalam bentuk pembayaran di muka atau advanced

payment sehingga meningkatkan credit standing perusahaan klien.

c. Meningkatkan kemampuan bersaing perusahaan klien, karena klien dapat mengadakan

transaksi dagang secara bebas atas dasar open account baik perdagangan dalam maupun luar

negeri.

d. Meningkatkan kemampuan klien memperoleh laba melalui peningkatan perputaran

modal kerja.

e. Menghilangkan ancaman kerugian akibat terjadinya kredit macet. Risiko kredit macet

dapat diambil alih oleh perusahaan anjak piutang.

f. Mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.

14
2.13 Jenis-Jenis Anjak Piutang

Ada beberapa pembagian jenis anjak piutang, diantaranya:

1. Berdasarkan Pelayanan

Berdasarkan pelayanannya, anjak piutang dibagi menjadi:

a. Full Service Factoring adalah anjak piutang yang memberikan jasa secara menyeluruh

baik jasa pembiayaan maupun nonpembiayaan.

b. Bulk Factoring adalah anjak piutang yang memberikan jasa pembiayaan dan

pemberitahuan saat jatuh tempo pada nasabah, tanpa memberikan jasa lain seperti resiko

piutang, administrasi penjualan, dan penagihan.

c. Maturity Factoring adalah pembiayaan pada dasarnya tidak diperlukan klien namun oleh

pengurusan penjualan dan penagihan piutang serta proteksi atas tagihan.

d. Finance Factoring adalah anjak piutang yang hanya menyediakan fasilitas pembiayaan saja

tanpa ikut menanggung risiko atas piutang tak tertagih.

2. Berdasarkan Penanggungan Resiko

Berdasarkan penanggungan risiko, anjak piutang dibagi menjadi:

a. With Recourse Factoring. With Recourse Factoring ini berkaitan dengan risiko debitur

yang tidak mampu memenuhi kewajibannya. Dalam perjanjian with recourse, klien akan

menanggung risiko kredit terhadap piutang yang dialihkan kepada perusahaan anjak piutang.

15
b. Without Recourse Factoring. Perusahaan anjak piutang menanggung risiko atas tidak

tertagihnya piutang yang telah dialihkan klien. Tetapi, dalam perjanjian anjak piutang

dicantumkan bahwa di luar keadaan macetnya tagihan bisa diberlakukan bentuk recourse.

3. Berdasarkan Perjanjian

Berdasarkan perjanjiannya, anjak piutang dibagi menjadi:

a. Disclosed Factoring adalah pengalihan piutang pada perusahaan anjar piutang dengan

sepengetahuan pihak debitur. Saat piutang jatuh tempo, perusahaan anjak piutang mempunyai

hak tagih kepada debitur yang bersangkutan.

b. Undisclosed Factoring adalah pengalihan piutang pada perusahaan anjak piutang oleh klien

tanpa pemberitahuan kepada debitur kecuali jika ada pelanggaran esepakaran pada pihak

klien atau secara sepihak perusahaan anjak piutang menganggap akan menghadapi risiko.

4. Berdasarkan Lingkup Kegiatan

Berdasarkan lingkup kegiatannya, anjak piutang dibagi menjadi:

a. Domestic Factoring adalah kegiatan trnasaksi anjak piutang dengan melibatkan perusahaan

anjak piutang, klien dan debitur yang berdomisili dalam negeri.

b. International Factoring adalah kegiatan anjak piutang untuk transaksi ekspor impor barang

yang melibatkan dua perusahaan factoring di masing-masing negara sebagai expor factor dan

import factor.

16
2.14 Mekanisme Anjak Piutang

Adapun mekanisme transaksi dalam anjak piutang, sebagai berikut:

 Kreditor menjual atau memberikan piutang yang dimilikinya kepada perusahaan anjak

piutang baik dengan cara memberitahukan kepada debitur ataupun tidak

 Perusahaan anjak piutang melakukan penagihan kepada debitur sebagai pihak yang

memliliki utang sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat dengan kreditor

 Debitur membayar kewajiban utangnya kepada perusahaan anjak piutang sesuai

dengan tanggal jatuh tempo yang disepakati

 Perusahaan anjak piutang memberikan atau membayar uang penjualan piutang dengan

diskonto kepada kreditor sesuai tanggung jawabnya sesudah semua permasalahan

utang piutang diselesaikan

17
2.15 Perbedaan Anjak Piutang dan Pinjaman Bank

Ada tiga perbedaan antara anjak piutang dan pinjaman bank, yaitu:

 Anjak piutang adalah pada nilai piutang, bukan kelayakan kredit perusahaan.

 Anjak piutang bukanlah suatu pinjaman, melainkan pembelian suatu aset (piutang).

 Pinjaman bank melibatkan dua pihak, sedangkan anjak piutang melibatkan tiga pihak.

18
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Modal ventura (venture capital) adalah suatu investasi dalam bentuk pembiayaan

berupa penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan swasta sebagai pasangan usaha

(investee company) untuk jangka waktu tertentu.

Anjak Piutang adalah suatu transaksi keuangan sewaktu suatu perusahaan menjual

piutangnya (misalnya tagihan) dengan memberikan suatu diskon. Perusahaan yang

melakukan Anjak Piutang disebut penganjak-piutang (Factoring).

3.2 SARAN

Setelah kami pelajari tentang anjak piutang dan modal ventura ini, menurut kami

pemerintah harus lebih giat mensosialisasi setiap perubahan peraturan yang dibuat,

khususnya dalam hal perusahaan pembiayaan infrastruktur karena pada kenyataanya

masyarakat masih banyak yang kurang mengetahui tentang peraturan mengenai Lembaga

Pembiayaan. Terutama dalam pengenaan pajaknya masih kurang jelas sehingga menimbulkan

persepsi yang berbeda, seharusnya pemerintah memberikan kemudahan dalam pengenaan

pajaknya.

19

Anda mungkin juga menyukai