Anda di halaman 1dari 16

• MEGARIA

• MONIKA AGUSTINA
• ULFA NUR AZIZAH
Leverage
DUA MACAM LEVERAGE ??
• Tinggi untuk menghasilkan kuantitas dan kualitas output tinggi,
konsekuensinya melahirkan biaya tetap tinggi, seperti penyusutan,
pemeliharaan asset, asuransi, dsb. Leverage operasi dapat disajikan dalam
bentuk laporan laba rugi.
• Laverage keuangan(financial leverage), yaitu penggunaan utang tinggi untuk
menambah asset agar mampu menghasilkan output dan laba operasi tinggi,
konsekuensinya melahirkan beban bunga tinggi.
Leverage timbul ???
 Leverage timbul karena perusahaan dalam
operasinya menggunakan aktiva atau dana yang
menimbulkan beban tetap.
 Leverage yang timbul karena perusahaan
menggunakan dana dengan beban tetap (utang)
disebut financial leverage.
 Leverage yang timbul karena perusahaan
menggunakan aktiva yang menimbulkan beban
tetap (aktiva tetap) disebut operating leverage.
Modal yang digunakan untuk mencari keuntungan harus dibebani biaya,
yang lazim disebut biaya modal. Untuk rasio keuntungan terhadap modal
harus lebih besar daripada biaya modal. Untuk mewujudkan hal itu, suatu
organisasi bisnis harus mempunyai manajer yang professional, yang
mampu mengoptimalkan harta.

untuk mendapatkan keuntungan melalui dua dimensi, yaitu :

 Harta yang ideal untuk mendapatkan pendapatan maksimum, yang


dinyatakan dalam bentuk rasio pendapatan penjualan terhadap total harta
(atau disebut perputaran harta atau assets turnover)
 Laba bersih yang maksimum, melalui efisiensi biaya, yang dinyatakan
dalam bentuk rasio laba bersih terhadap pendapatan penjualan (atau
disebut net profit margin).
PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP RISIKO

Besar kecilnya risiko diukur


dengan range ROE
Leverage Factor Range ROE
0% 48%
20% 60%
50% 96%
80% 240%
Semakin besar utang
semakin besar risiko
Hubungan Financial Leverage
Dengan Operating Leverage

Operating Leverage (OL)


Operating leverage timbul jika perusahaan menggunakan
aktiva yang menimbulkan beban tetap (aktiva tetap) yang
berupa penyusutan.
• Besar kecilnya operating leverage diukur dengan degree of
operating leverage (DOL)

%ΔEBIT C
DOL = ---------------- atau ----------
%ΔSales X

C = contribution margin ( sales – variable cost)


X = EBIT
Financial Leverage
• Financial leverage timbul jika perusahaan menggunakan
dana yang menimbulkan beban tetap (utang) berupa
bunga.
• Financial leverage mempengaruhi laba setelah pajak,
return on equity dan earning per-share
• Besar kecilnya financial leverage diukur dengan degree of
financial leverage (DFL)

%ΔEAT EBIT
DFL = ------- atau ------------
%ΔEBIT EBIT – r.D

r = besarnya suku bunga


D = besarnya utang
Combination Leverage

• Combination leverage merupakan gabungan antara operating leverage


dengan financial leverage
• Besar kecilnya combination leverage diukur dengan degree of
combination leverage (DCL)

%ΔEBIT %ΔEAT
DCL = -------------- x -------------
%ΔSales %ΔEBIT

%ΔEAT
= ------------------
%ΔSales
Struktur capital terdiri dari struktur utang jangka panjang dan struktur modal
sendiri.
Struktur utang jangka panjang terdiri dari utang obligasi dan utang hipotek,
Struktur modal sendiri terdiri dari modal saham preferen, modal saham biasa,
agio saham, dan laba ditahan.
Modal dari utang jangka panjang lazim disebut debt capital, dan modal sendiri
lazim di sebut equity capital.
Debt capital ditambah equity capital disebut capital invested atau permanent
capital.
 Struktur capital menentukan nilai dan hasil diperlukan (required return-RR).
 Jika perusahaan menggunakan modal utang dan modal sendiri, nilai perusahaan adalah laba operasi
bersih dibagi biaya modal, atau net operating profit after tax (NOPAT) divided by weighted average cost
of capital (WACC), atau NOPAT divided by WACC).
 Jika perusahaan menggunakan seluruhnya modal sendiri, nilai perusahaan adalah earning after tax
dibagi required rate of return (RROR).

Kategori nilai adalah:


1) Nilai likuiditas (liquiditas value) ialah hasil penjualan asset perusahaan pada saat perusahaan
dinyatakan bangkrut.
2) Nilai kelangsungan hidup (going concern value) ialah hasil penjualan perusahaan yang sedang
beroperasi;
3) Nilai organisasi (organization value) ialah selisih antara nilai kelangsungan hidup dengan nilai-
nilail ikuidasi.
4) Nilai buku (book value) lazim disebut nilai akuntansi ialah total ekuitas yang terdiri dari saham
biasa (common stock), agio saham (paid in surplus), laba ditahan (retained earning) dibagi
saham yang beredar.
5) Nilai pasar (market value) ialah harga saham di pasar bursa, atau harga atas nilai buku
dipasar.
6) Nilai wajar (fair value) ialah penaksiran atas arus kas bersih atas aktiva operasi yang di
diskonto (dikapitalisasi) dengan tingkat diskon rate tertentu.
Diskon rate tertentu dapat diwujudkan dengan hasil dipelukan (required return) bagi perusahaan
yang seluruhnya dibiayai dengan modal sendiri (perusahaan tanpa debt capital) dan biaya modal
rata-rata (cost of capital) bagi perusahaan yang sebagian dibiayai oleh debt capital.
Rumusnya :
Model garis pasar surat berharga1 : Model pertumbuhan :
Rj = Rf + (Rm – Rf)βj ks = [(d1/P0) + g]
ks = Biaya modal saham biasa ks = Biaya modal saham biasa
Rj = Hasil yang diharapkan d1 = Dividen
Rf = (Risk Free Return), P0 = Nilai saham
Rm = (Retun on Market) g = Pertumbuhan laba yang diharapkan
βj = Koefisien resiko ruangan
Biaya modal rata-rata tertimbang :
k = kb(1-T)(B/V) + ks(S/V)
k = Simbol modal rata-rata tertimbang
kb = Biaya hutang
T = Tax
B = Jumlah Hutang
V = Value / Nilai perusahaan
ks = Biaya modal sendiri
S = Stock / Modal sendiri
Dampak struktur capital
terhadap ROE dan EPS

Makin tinggi leverage (Tingkat Hutang)


Makin tinggi EAT, EPS, dan ROE dalam
kondisi ekonomi baik. Dalam kondisi
ekonomi buruk,makin tinggi leverage
makin negative EAT, EPS, dan ROE.
Leverage atau tingkat utang boleh
tinggi dalam kondisi laba operasi
lebih besar daripada beban bunga;
kondisi yang demikian dapat menaikan
EPS dan ROE.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
STRUKTUR KEUANGAN PERUSAHAAN:
1. Tingkat pertumbuhan penjualan: besar kecilnya pertumbuhan penjualan
2. Stabilitas penjualan: apakah penjualan perusahaan berfluktuasi atau
stabil
3. Karakteristik Industri: apakah termasuk industri yang peka terhadap
gejolak ekonomi atau tidak
4. Struktur aktiva: komposisi aktiva lancar dan aktiva tetap
5. Sikap manajemen perusahaan: berani atau tidak berani mengambil
risiko
6. Sikap pemberi pinjaman
Struktur Modal
Dalam Praktik

1. Struktur modal berkaitan dengan pembelanjaan jangka panjang perusahaan,


yang terdiri dari utang jangka panjang dan modal
2. Struktur modal diukur dengan perbandingan antara utang jangka panjang dan
modal perusahaan
3. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, salah satu pendekatan yang banyak
dipergunakan adalah analisis EBIT-EPS
4. Masalah yang berkaitan dengan keputusan struktur modal adalah menentukan
berapa komposisi utang jangka panjang dan modal yang optimal ?
Analisis EBIT-EPS
Analisis EBIT-EPS menjelaskan bagaimana pengaruh berbagai alternatif
pembelanjaan jangka panjang terhadap besarnya EPS pada jumlah EBIT tertentu.

Misalkan, perusahaan mempunyai modal Rp 10 juta seluruhnya


berupa saham biasa dengan jumlah saham yang beredar 200.000
lembar. Perusahaan membutuhkan tambahan dana Rp 5 juta untuk
ekspansi, yang akan dibelanjai dengan alternatif sebagai berikut:
1. Seluruhnya dibelanjai saham biasa dijual
dengan
2. harga Rp 50 per lembar saham
3. Seluruhnya dibelanjai utang dengan bunga 12%
4. Seluruhnya dibelanjai saham preferen dengan
dividen 11%

Anda mungkin juga menyukai