Anda di halaman 1dari 26

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya maka penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Hukum 1 Termodinamika”.
Penulisan makalah merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Ekonomi
moneter. Tugas ini membahas konsep bank umum
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu kritik dan saran
dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dan tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang
membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga tugas ini bermanfaat,
dan dapat memberikan ilmu yang baik bagi para pembaca.

Terima kasih.

Kupang, Maret 2020

Penulis
DATAR ISI

Kata pengantar ........................................................................................  


Daftar isi .................................................................................................. 
BAB I PENDAHULUA
A.  Latar belakang .....................................................................................  
B. Kata pengantar ......................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A.  Pengertiaan Bank umum ..................................................................... 
B.   Sejarah bank umum............................................................................  
C.   Usaha bank umum...............................................................................
D.  Kegiatan bank umum........................................................................... 
E.   Kelemhan bank umum .......................................................................
F.    Solusi .................................................................................................
PENUTUP
Kesimpulan ................................................................................................
Daftar pustaka ............................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1        LATAR BELAKANG

Sebagaimana telah diketahui bahwa bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan.


Umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan
uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai  banknote. Peranan bank ini sangat
dominan dalam  perekonomian masyarakat di Indonesia pada umumnya. Hampir setiap kegiatan perekonomian
masyarakat tidak terlepas dari peran bank maupun  lembaga  keuangan  lainya diluar bank.

Dalam menjalankan aktifitasnya, bank menawarkan berbagai produk yang berisi kegiatan pendukung
perekonomian masyarakat, mulai dari jasa menabungkan uang masyarakat pengiriman uang atau jasa-jasa
yang lainnya intinya mempermudah masyarakat melakukan aktifitas bisnis dan perekonomian sehari-
hari.
 Sebagian masyarakat sendiri secara tidak sadar telah merasa tergantung  dengan kegiatan
bank tersebut untuk melakukan aktifitas perekonomiannya, mulai dari berbelanja sehari-hari sampai
sekedar untuk pengisian pulsa bagi telepon  selularnya. Hal ini bukan hanya sekedar trend dalam
masyarakat, tetapi memang perkembangan jaman dan teknologi serta perkembangan kebutuhan
masyarakat sehingga menuntun peran besar perbankan dalam sendi-sendi kehidupan perekonomian pada
saat ini.

1.2   RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang tersebut, terdapat beberapa pernyataan yang perlu dijawab, yaitu:

A. Apa pengertian Bank Umum ?


B. Bagaimana Sejarah dan Perundang-undangan Bank Umum?
C. Apa saja Usaha Bank Umum?
D. Apa saja Kegiatan Bank Umum ?
E. Apa Kelemahan dan Permasalahan yang yang sering muncul pada Bank Umum ?
F. Bagaimana Solusinya ?

1.3   TUJUAN

1.   Untuk mengetahui pengertian Bank Umum


2.  Untuk mengetahui Sejarah dan Perundang-undangan Bank Umum

3. Untuk mengetahuin Usaha Bank Umum

4. Untuk mengetahui Kegiatan Bank Umum

5. Untuk mengetahui Kelemahan dan Permasalahan yang yang sering muncul pada Bank Umum

6. Untuk mengetahu solusinya.


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BANK UMUM


Bank Umum adalah institusi keuangan yang berorientasi laba. Untuk memperoleh laba tersebut
bank umum melaksanakan fungsi intermediasi. Karena diizikan mengumpulkan dana dalam bentuk
deposito, bank umum disebut juga sebagai lembaga keuangan depositori. Berdasarkan kemampuannya
menciptakan uang (giral), bank umum dapat juga disebut sebagai bank umum pencipta uang giral.
Pengertian bank umum menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 : “Bank Umum adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Fungsi-fungsi bank umum yang diuraikan di bawah ini menujukkan betapa pentingnya keberadaan
bank umum dalam perekonomian modern, yaitu :

a. Penciptaan uang Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat pembayaran lewat
mekanisme pemindahbukuan (kliring). Kemampuan bank umum menciptakan uang giral
menyebabkan possisi dan fungsinya dalam pelaksanaan kebijakan moneter. Bank sentral dapat
mengurangi atau menambah jumlah uang yang beredar dengan cara mempengaruhi kemampuan
bank umum menciptakan uang giral.
b. Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran Fungsi lain dari bank umum yang juga sangat
penting adalah mendukung kelancaran mekanisme pembayaran. Hal ini dimungkinkan karena salah
satu jasa yang ditawarkan bank umum adalah jasa-jasa yang berkaitan dengan mekanisme
pembayaran. Beberapa jasa yang amat dikenal adalah kliring, transfer uang, penerimaan setoran-
setoran, pemberian fasilitas pembayaran dengan tunai, kredit, fasilitas-fasilitas pembayaran yang
mudah dan nyaman, seperti kartu plastik dan sistem pembayaran elektronik.
c. Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat Dana yang paling banyak dihimpun oleh bank umum
adalah dana simpanan. Di Indonesia dana simpanan terdiri atas giro, deposito berjangka, sertifikat
deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. Kemampuan bank
umum menghimpun dana jauh lebih besar dibandingkan dengan lembagalembaga keuangan lainnya.
Dana-dana simpanan yang berhasil dihimpun akan disalurkan kepada pihak-pihak yang
membutuhkan, utamanya melalui penyaluran kredit.
d. Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional Bank umum juga sangat dibutuhkan untuk
memudahkan dan atau memperlancar transaksi internasional, baik transaksi barang/jasa maupun
transaksi modal. Kesulitan-kesulitan transaksi antara dua pihak yang berbeda negara selalu muncul
karena perbedaan geografis, jarak, budaya dan sistem moneter masing-masing negara. Kehadiran
bank umum yang beroperasi dalam skala internasional akan memudahkan penyelesaian transaksi-
transaksi tersebut. Dengan adanya bank umum, kepentingan pihak-pihak yang melakukan transaksi
internasional dapat ditangani dengan lebih mudah, cepat, dan murah.
e. Penyimpanan Barang-Barang Berharga Penyimpanan barang-barang berharga adalah satu satu jasa
yang paling awal yang ditawarkan oleh bank umum. Masyarakat dapat menyimpan barang-barang
berharga yang dimilikinya seperti perhiasan, uang, dan ijazah dalam kotak-kotak yang sengaja
disediakan oleh bank untuk disewa (safety box atau safe deposit box). Perkembangan ekonomi yang
semakin pesat menyebabkan bank memperluas jasa pelayanan dengan menyimpan sekuritas atau
surat-surat berharga.
f. Pemberian Jasa-Jasa Lainnya Di Indonesia pemberian jasa-jasa lainnya oleh bank umum juga
semakin banyak dan luas. Saat ini kita sudah dapat membayar listrik, telepon membeli pulsa telepon
seluler, mengirim uang melalui atm, membayar gaji pegawai dengan menggunakan jasajasa bank.

B. SEJARAH BANK UMUM DAN PERUNDANG-UNDANGANNYA

1.           SEJARAH BANK UMUM

Bank Umum pertama kali didirikan dalam bentuk seperti sebuah firma pada


umumnya pada tahun 1690, pada saat kerajaan Inggris berkemauan merencanakan membangun
kembali kekuatan armada lautnya untuk bersaing dengan kekuatan armada laut Perancis akan
tetapi pemerintahan Inggris saat itu tidak mempunyai kemampuan pendanaan kemudian
berdasarkan gagasan William Patersonyang kemudian oleh Charles Montagu direalisasikan
dengan membentuk sebuah lembaga intermediasi keuangan yang akhirnya dapat memenuhi
dana pembiayaan tersebut hanya dalam waktu duabelas hari. Sejarah mencatat asal mula
dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada zaman kerajaan tempo dulu di daratan Eropa.
Kemudian usaha perbankan ini berkembang ke Asia Barat oleh para pedagang. Perkembangan
perbankan di Asia, Afrika dan Amerikadibawa oleh bangsa Eropa pada saat melakukan
penjajahan ke negara jajahannya baik di Asia, Afrika maupun benua Amerika. Bila ditelusuri,
sejarah dikenalnya perbankan dimulai dari jasa penukaran uang. Sehingga dalam sejarah
perbankan, arti bank dikenal sebagai meja tempat penukaran uang.

Dalam perjalanan sejarah kerajaan pada masa dahulu penukaran uangnya dilakukan antar
kerajaan yang satu dnegan kerajaan yang lain. Kegiatan penukaran ini sekarang dikenal
dengan nama pedagang Valuta Asing (Money Changer).Kemudian dalam perkembangan
selanjutnya, kegiatan operasional perbankan berkembang lagi menjadi tempat penitipan uang
atau yang disebut sekarang ini kegiatan simpanan. Awal mulanya memang pekerjaan bank
sebagai pedagang uang, yaitu  menjual dan membeli mata uang logam (perak dan emas).
Lambat laun keberadaan bank dapat menjadi tempat penitipan logam mulia untuk menjaga
keamanan.
Sebagai bukti penyimpanan/penitipan logam mulia tersebut, pihak pedagang memberi
surat bukti atas penitipannya yang disebut nita emas smith(Gold Smith Note) atau uang
giral. Berikutnya kegiatan perbankan bertambah dengan kegiatan peminjaman uang. Uang
yang disimpan oleh masyarakat, oleh perbankan dipinjamkan kembali kepada masyarakatyang
membutuhkannya, Jasa-jasa bank lainnya menyusul sesuai dengan perkembangan zaman dan
kebutuhan masyarakat yang semakin beragam misalnya tabungan haji, pembayaran pajak,
pembayaran rekening listrik, air dan lain sebagainya.  Lama kelamaan meja2 tersebut berubah
menjadi bangunan yang bisa kita sebut dangan BANK. “ jadi pengertian bank adalah lembaga
keuangan yang usaha pokoknya adalah memberi kredit, dan jasa  lalu lintas keuangan dan
peredaran uang”. 

2.  PERUNDANG-UNDANGAN BANK UMUM

 Undang-undang RI Nomor 7 tahun 1992


 UU nomor 10 Tahun 1998

C. USAHA BANK UMUM


a. Usaha Bank Umum Konvensional
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, serta
sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu
2. Memberikan kredit
3. Menerbitkan surat pengakuan hutang, berjangka pendek dan berjangka panjang berupa obligasi
atau sekuritas kredit
4. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah
nasabahnya :
 Surat-surat wesel termasuk wesel diakseptasi oleh bank yang masa berlakunya tidal
lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan suratsurat dimaksud
 Surat pengakuan utang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidal lebih
lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud
 Kertas perbendaharaan Negara dan surat jaminan pemerintah
 Sertifikat Bank Indonesia (SBI) (v) obligasi
 surat dagang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun
 instrument surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun
5. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah.
6. Menempatkan dana pada, meminjam dana clan, atau meminjamkan dana kepada bank. lain, baik
dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana
lainnya.
7. Menerima pembayaran clan tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau
antarpihak ketiga.
8. Menyediakan tempat untuk memyimpan barang dan surat berharga (safety box).
9. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak.
10. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang
tidak tercatat di bursa efek.
11. Membeli melalui pelelangan agunan baik semua maupun sebagian dalam hal debitur tidak memenuhi
kewajibannya kepada bank dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan
secepatnya.
12. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat
13. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah.
14. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan UU
ini dan peraturan perundangundangan yang berlaku.

15. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia
16. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain dibidang keuangan, seperti
sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian
dan penyimpanan dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia
17. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit atau
kegagalan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, dengan syarat harus menarik kembali
penyertaannya dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia
18. Bertindak sebagai pendiri dana pension dan pengurus dana pensiun sesuai dengan ketentuan
dalam perundang-undangan dana pensiun yang berlaku.
b. Usaha Bank Umum Prinsip Syariah
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang meliputi :
 giro berdasarkan prinsip wadi’ah
 tabungan berdasarkan prinsip wadi’ah ataumudharabah
 deposito berjangka berdasarkan prinsip mudharabah,
 bentuk lain berdasarkan prinsip wadi’ah atau mudharabah.
2. Melakukan penyaluran dana melalui :
 transaksi jual beli berdasarkan prinsip murabahah, istishna, ijarah, salam, dan jual beli
lainnya.
 pembiayaan bagi hasil berdasarkan prinsip mudharabah, musyarakah, dan bagi hasil
lainnya.
 pembiayaan lainnya berdasarkan prinsip hiwalah, rahn, qardh, membeli, menjual dan/
atau menjamin atas risiko sendiri suratsurat berharga pihak ketiga yang diterbitkan atas
dasar transaksi nyata (underlying transaction) berdasarkan prinsip jual-beli atau
hiwalah.
 membeli surat-surat berharga pemerintah dan/ atau Bank Indonesia yang diterbitkan
atas dasar prinsip syariah.
3. Memberikan jasa-jasa :
 memindahkan uang untuk kepentingan sendiri dan/atau nasabah berdasarkan prinsip
wakalah.
 menerima pembayaran tagihan atas surat berharga yang diterbitkan dan melakukan
perhitungan dengan atau antarpihak ketiga berdasarkan prinsip wakalah.
 menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat -surat berharga berdasarkan
prinsip wadi’ah yad amanah.
 melakukan kegiatan penitipan termasuk penatausahaannya untuk kepentingan pihak lain
berdasarkan suatu kontrak dengan prinsip wakalah.
 melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lain dalam bentuk surat berharga
yang tidak tercatat di bursa efek berdasarkan prinsip ujr.
 memberikan fasilitas letter of credit (LC) berdasarkan prinsip wakalah, murabahah,
mudharabah, musyarakah, dan wadi’ah, serta memberikan fasilitas garansi bank
berdasarkan prinsip kafalah.
 melakukan kegiatan usaha kartu debet berdasarkan prinsip ujr.
 melakukan kegiatan wali amanat berdasarkan prinsip wakalah.
4. Melakukan kegiatan lain seperti :
 melakukan kegiatan dalam vahita asing berdasarkan prinsip sharf.
 melakukan kegiatan penyertaan modal berdasarkan prinsip musyarakah dan/atau
mudharabah pada bank atau perusahaan lain yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah.
 melakukan kegiatan penyertaan modal sementara berdasarkan prinsip musyarakah dan atau
mudharabah untuk mengatasi akibat kegagalan pembiayaan dengan syarat harus menarik
kembali penyertaannya.
 bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun berdasarkan prinsip
syariah sesuai dengan ketentuan dalam perundang-undangan dana pensiun yang berlaku.
 Bank dapat bertindak sebagai lembaga baitul mal yaitu menerima dana yang berasal dari
zakat, infaq, shadaqah, waqaf, hibah atau dana sosiallainnya dan menyalurkannya kepada
yang berhak dalam bentuk santunan dan/atau pinjaman kebajikan (qardhul hasan).
5. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan bank sepanjang disetujui oleh Dewan Syariah
Nasional. Dalam hal bank akan melakukan kegiatan usaha yang belum difatwakan oleh Dewan
Syariah Nasional, bank wajib meminta persetujuan Dewan Syariah Nasional sebelum
melaksanakan kegiatan usaha tersebut.

D. KEGIATAN BANK UMUM

1.      Menghimpun Dana (Funding).

Kegiatan menghimpun dana merupakan kegiatan membeli dana dari masyarakat. Kegiatan ini
dikenal juga dengan kegiatan funding. Kegiatan membeli dana dapat dilakukan dengan cara
menawarkan berbagai jenis simpanan. Simpanan sering disebut dengan nama rekening atauaccount.

Jenis-jenis simpanan :
a). Simpanan Giro (Demand Deposit).

Simpanan giro merupakan simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan dengan
menggunakan cek atau bilyet giro. Setiap pemegang rekening giro akan diberikan bunga dikenal
dengan jasa giro. Besarnya jasa giro tergantung dari bank yang bersangkutan. Rekening
giro biasa digunakan oleh para usahawan,

baik untuk perorangan maupun perusahaannya. Bagi bank jasa giro merupakan dana murah
karena bunga yang diberikan kepada nasabah relatif lebih rendah dari bunga simpanan lainnya.

b). Simpanan Tabungan (Saving Deposit).

Simpanan Tabungan adalah simpanan pada bank yang penarikan sesuai dengan persyaratan
yang sudah ditetapkan oleh bank. Penarikan tabungan di lakukan menggunakan buku tabungan, slip
penarikan, kuitansi atau kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Pemegang rekening tabungan akan
diberikan bunga tabungan yang merupakan jasa atas tabungannya.

Sama seperti halnya dengan rekening giro, besarnya bunga tabungan tergantung dari bank yang
bersangkutan. Dalam praktiknya bunga tabungan lebih besar dari jasa giro.

c)     Simpanan Deposito (Time Deposit).

Deposito merupakan simpanan yang memiliki jangka waktu tertentu (jatuh tempo).


Penarikannya dilakukan sesuai jangka waktu. Namun, sudah ada bank yang memberikan fasilitas
deposito yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat. jenis deposito beragam sesuai dengan
keinginan nasabah.

 Dalam praktiknya jenis deposito terdiri dari :       

 Deposito berjangka.
 Identitas atas nama.
 Bunga dibayar akhir bulan atau pada saat jatuh tempo.
 Sertifikat deposito.
 Identitas atas unjuk.
 Bunga dibayar pada waktu penempatan dana.
 Deposito on call.
 Jangka waktu minimal 7 hari maksimal 1 bulan.
 Penarikan dengan memberitahu bank 3 hari sebelumnya.

2.    Menyalurkan Dana (Lending)

Menyalurkan dana merupakan kegiatan menjual dana yang berhasil dihimpun dari


masyarakat, dikenal dengan nama Lending. Penyaluran dana yang dilakukan oleh bank melalui
pemberian pinjaman yang dalam masyarakat dikenal dengan kredit.  Kredit yang diberikan oleh
bank tergantung dari kemampuan bank yang menyalurkannya. Penerima kredit akan dikenakan
bunga kredit yang besarnya tergantung dari bank yang menyalurkannya. Besar kecilnya bunga
kredit sangat mempengaruhi keuntungan bank, mengingat keuntungan utama bank adalah dari
selisih bunga kredit dengan bunga simpanan.

Secara umum jenis-jenis kredit yang ditawarkan meliputi:

a.  Kredit Investasi : kredit yang diberikan kepada pengusaha yang melakukan investasi atau
penanaman modal. Biasanya memiliki jangka waktu yang relatif panjang yaitu di atas 1 tahun.
Contoh jenis kredit ini adalah kredit untuk membangun pabrik atau membeh peralatan pabrik seperti
mesin-mesin.

b.  Kedit Modal Kerja : kredit yang digunakan sebagai modal usaha. Biasanya kredit ini berjangka
waktu pendek yaitu tidak lebih dari 1 tahun. Contoh kredit ini adalah untuk membeli bahan baku,
membayar gaji karyawan dan modal kerja lainnya.

c.  Kredit Perdagangan : kredit yang diberikan kepada para pedagang dalam rangka memperlancar atau
memperluas atau memperbesar kegiatan perdagangannya.

Contoh jenis kredit ini adalah kredit untuk membeli barang dagangan yang diberikan kepada para
suplier atau agen.

d)    Kredit Produktif : kredit yang dapat berupa investasi, modal keda atau perdagangan.
e.  Kredit Konsumtif : kredit yang digunakan untuk keperluan pribadi misalnya keperluan konsumsi,
baik pangan, sandang maupun papan. Contoh jenis kredit ini adalah kredit perumahan, kredit
kendaraan bermotor yang kesemuanya untuk dipakai sendiri.

f. Kredit Profesi : kredit yang diberikan kepada para kalangan profesional seperti dosen, dokter atau
pengacara.

3.    Memberikan jasa- jasa Bank Lainnya (Services).

Jasa-jasa bank lainnya merupakan kegiatan penunjang untuk mendukung kelancaran kegiatan
menghimpun dan menyalurkan dana. Dalam praktiknya jasa-jasa bank yang ditawarkan meliputi:

1. Kiriman Uang (Transfer) : jasa pengiriman uang lewat bank


2.  Kliring (Clearing) : penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet giro) yang
berasal dari dalam kota. Proses penagihan lewat kliring hanya memakan waktu 1 (satu) hari.
Besarnya biaya penagihan tergantung dari bank yang bersangkutan.
3. Inkaso (Collection) : penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet giro) yang
berasal dari luar kota atau luar negeri. Proses penagihan lewat inkaso tergantung dari jarak
lokasi penagihan dan biasanya memakan waktu 1 (satu) minggu sampai 1 (satu) bulan.Besarnya
biaya penagihan tergantung dari bank yang bersangkutan dengan pertimbangan jarak serta
pertimbangan lainnya.
4. Safe Deposit Box ( safe loket ) : jasa yang memberikan layanan penyewaan box atau kotak
pengaman tempat menyimpan surat-surat berharga atau barang- barang berharga milik nasabah.
Biasanya surat-surat atau barang- barang berharga yang disimpan di dalam box tersebut aman
dari pencurian dan kebakaran. Kepada nasabah penyewa box di kenakan biaya sewa yang
besarnya tergantung dari ukuran box serta jangka waktu penyewaan.
5. Bank Card (Kartu kredit)
6. Bank Notes : jasa penukaran valuta asing. Dalam jual beli bank notes bank menggunakan kurs
(nilai tukar rupiah dengan mata uang asing).
7. Bank Garansi : jaminan bank yang diberikan kepada nasabah dalam rangka membiayai suatu
usaha.
8. Bank Draft : wesel yang dikeluarkan oleh bank kepada para nasabahnya. Wesel ini dapat
diperjualbelikan apabila nasabah membutuhkannya.
9. Letter of Credit (L/C) : surat kredit yang diberikan kepada para eksportir dan importir
yang digunakan untuk melakukan pembayaran atas transaksi ekspor-impor yang mereka
lakukan.

 Jenis dan Manfaat Letter of Credit :

Isi dari perjanjian LC mencakup : jangka waktu, pembatalan, cara pembayaran dan lain –
lain. Berdasarkan isi perjanjian tersebut, LC dapat dibedakan menjadi beberapa jenis:

1. Ruang Lingkup Transaksi :


 LC Impor : adalah LC yang digunakan untuk mengadakan transaksi jual beli
barang/jasa melewati batas – batas Negara.
 LC Dalam Negeri atau Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri
(SKBDN) : adalah LC yang digunakan untuk mengadakan transaksi di dalam
wilayah suatu Negara.

2. Saat Penyelesaian :

 Sight LC : adalah LC yang penangguhan pembayarannya sampai dengan


dokumen tiba.
  Usance LC : adalah LC yang penangguhan pembayarannya sampai wesel yang
diterbitkan jatuh tempo (tidak lebih lama dari 180 hari).

3. Pembatalan :

 Revocable LC : LC yang dapat dibatalkan atau diubah secara sepihak oleh issuing bank setiap saat
tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihak yang berhak menerima pembayaran
(beneficiary). LC ini biasanya digunakan sebagai bekal awal sebelum negosiasi antara importir dan
eksportir mencapai kesepakatan final.
 Irrevocable LC : LC yang tidak dapat dibatalkan atau diubah secara sepihak oleh issuing bank
setiap saat tanpa persetujuan beneficiary.

4. Pengalihan Hak :
 Transferable LC : LC yang diberikan hak kepada beneficiary untuk mengalihkan sebagian atau
seluruh hak penerimaan pembayaran kepada pihak lain. Pengalihan hak ini hanya dapat dilakukan
satu kali.
 Untransferable LC : LC yang tidak memberikan hak kepada beneficiary untuk mengalihkan
sebagian atau seluruh hak penerimaan pembayaran kepada pihak lain.

5. Pihak Advising Bank :

 General/Negotiating/Non-Restricted LC : LC yang tidak menyebutkan dengan bank yang akan


menjadi advising bank.
 Restricted/Straight LC : LC yang menyebutkan dengan tegas bank yang menjadi advising bank.

6. Cara Pembayaran kepada Beneficiary :

 Standby LC : surat pernyataan dari pihak bank yang menyatakan bahwa apabila pihak yang
dijamin (nasabah bank tersebut) cidera janji maka pihak bank akan menerbitkan Sight LC untuk
kepentingan yang menerima jaminan yaitu beneficiary.
 Red-Clause LC : LC yang memperkenankan penarikan sejumlah tertentu uang muka oleh
beneficiary. LC ini diterbitkan biasanya hanya apabila issuing bank benar – benar percaya pada
reputasi beneficiary.
 Clean LC : LC yang pembayarannya kepada beneficiary dapat dilakukan hanya atas dasar
kwitansi/wesel/cek tanpa harus
 menyerahkan dokumen pengiriman barang.

E. PRODUK-PRODUK BANK UMUM :

 Giro adalah simpanan di bank yang penarikannya di lakukan dengan menggunakan cek, kartu
ATM, surat peritah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.
 Cek adalah perintah kepada bank dari orang yang menandatangininya untuk pembayaran
sejumlah uang yang tertera pada lembaran cek tersebut kepada seseorang.
 Wesel adalah perintah tertulis dari penarik kepada seseorang untuk membayar sejumlah uang
kepadapenarik pada waktu/tanggal tertentu.
 Tabungan adalah simpanan seseorang kepada bank yang penarikannya hanya dapat di lakukan
menurut syarat-syarat tertentu.
 Deposito Berjangka adalah simpanan dalam rupiah atau valuta asingmilik seseorang yang
penarikannya di lakukan setelah jangka waktu tertentu menurut perjanjian bank dengan
penyimpan (deposan).
 Cek perjalanan adalah cek yang di jual untuk dipakai oleh orang yang tidak menghendaki
membawa uang tunai bilamana mereka berpergian.
 ATM adalah mesin untuk pengambilan uang tunai atau penyetoran uang tunai ketika nasabah
membutuhkan atau menyetorkan sejumlah uang tunai dengan segera dengan menggunakan kartu
ATM.
F. KELEMAHAN DAN PERMASALAHAN YANG SERING MUNCUL DI BANK UMUM.

 Faktor manajemen yang ditandai oleh inkonsistensi penyaluran kredit, campur tangan pemilik yang
berlebihan dan manager yang tidak profesional .
 Kredit bermasalah karena prosedur pemberian kredit tidak potensi dan penampakan pemberian
kredit pada grup sendiri dan kalangan tertentu.
 Praktik curang seperti bank dalam bank dan transaksi fiktif.
 Praktik spekulasi yang terlalu ambisius dan tanpa perhitungan.
 SOLUSI
 Harus menggunakan jaminan.
 Pengamanan sistem ATM.
 Sanksi hukum yang tegas.
 Lebih berhati-hati saat melakukan transaksi.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN :

Bank umum adalah bank yang hanya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak yang
berorientasi laba secara konvesional. Bank umum menurut kepemilikan modalnya dibedakan menjadi
bank umum milik negara, bank umum milik swasta, dan bank umum milik koperasi.
Fungsi dan peran bank umum dalam perekonomian sangat penting dan strategis. Bank umum
sangat penting dalam hal menopang kekuatan dan kelancaran sistem pembayaran. Fungsi – fungsi bank
umum meliputi, Penciptaan uang, mendukung kelancaran mekanisme pembayaran, penghimpunan dana
simpanan masyarakat, mendukung kelancaran transaksi internasional, penyimpanan barang-barang
berharga, pemberian jasa-jasa lainnya. Kegiatan yang dilakukan bank umum sebagai penghimpun dana,
menyalurkan dana dan juga memberikan jasa – jasa bank lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

www. Academia. Bank-umum. Com.id


www. Wikkipedia. Pengertian bank umum.co.id
file:///C:/Users/E203NAH%20RAM4GB/Documents/59922975-BANK-UMUM.pdf

Anda mungkin juga menyukai