Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH IPA TERPADU II

SISTEM PENCERNAAN

OLEH

KELOMPOK V

NAMA KELOMPOK :

DOLFI BANOET
MARIA DAFROSA ASTRI
ELS YANI Y. KORNELIUS
NURAMALIA FEBRYANTI
TRIGONA G. SIKKI
JENITA LUAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERISTAS NUSA CENDANA
KUPANG
2020

1|Page
2|Page
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis mengucapakan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat, bimbingan, dan penyertaan – NYA, sehinggah penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Judul makalah ini ialah “ SISTEM PENCERNAAN”. Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mata IPA TERPADU II.

Penulis juga menyadari bahwa pembahasan hanya pada batasan permasalahan


makalah ini, sehinggah kritik dan saran sangat di butuhkan penulis untuk melengkapi
makalah ini baik dari segi teori, metode dan anlisis sehinggah dapat menjadi acuan refrensi
bagi peneliti selanjutnya.

Kupang, Maret 2020

Penulis

3|Page
DAFTAR ISI

KOVER--------------------------------------------------------------------------------------------1

KATA PENGANTAR--------------------------------------------------------------------------1

DAFTAR ISI-------------------------------------------------------------------------------------2

BAB I PENDAHULUAN----------------------------------------------------------------------3

1.1 Latar Belakang--------------------------------------------------------------------------3

1.2 Rumusan Masalah----------------------------------------------------------------------3

1.3 Tujuan-------------------------------------------------------------------------------------3

1.4 Manfat-------------------------------------------------------------------------------------4

BAB II PEMBAHASAN-----------------------------------------------------------------------5

A. Pengertian dan sistem pencernaan---------------------------------------------------5


B. Proses pencernaan makanan dalam sistem pencernaan-------------------------7
C. fungsi sistem pencernaan---------------------------------------------------------------8
D. Gambaran garis besar saluran pencernaan----------------------------------------9
E. Organ dan kelenjar – kelenjar dalam system pencernaan--------------------10
F. Gangguan pada sistem pencernaan-------------------------------------------------19
G. Kaitan ilmu lain( fisika) dengan sistem pencernaan---------------------------21

4|Page
BAB III PENUTUP----------------------------------------------------------------------------23

3.1 Simpulan------------------------------------------------------------------------------23

3.2 Saran---------------------------------------------------------------------------------23

DAFTAR PUSTAKA------------------------------------------------------------------------24

BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang Masalah


Fisiologi adalah mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan normal. Tubuh
terbentuk atas atas banyak jaringan dan organ, masing-masing dengan fungsinya yang khusus
untuk dilaksanankan. Fisiologi sistem pencernaan manusia terdiri dari beberapa organ. Rongga
mulut, esofagus, lambung, usus kecil, usus besar, rectum dan anus. Semua sistem pencernaan itu
akan bekerja sesuai dengan tugasnya, namun tetap saling berkaitan untuk mencernasemua
makanan yang masuk ke tubuh.

B.        Rumusan Masalah
Dari latarbelakang di atas, rumusan masalah dari makalah ini adalah:
A. Apa pengertian dari sistem pencernaan?
B. Bagaimana Proses Pencernaan Makanan Dalam Sistem Pencernaan Pada Manusia?
C. Apa fungsi sistem pencernaan?
D. Bagaimana gambaran garis besar dari saluran pencernaan?
E. Apa saja organ-organ dan kelenjar – kelenjar yang terdapat dalam system pencernaan?
F. Apa saja gangguan pada sistem pencernaan ?
G. Bagaiamana kaitan ilmu ( fisika) lain dengan sistem pencernaan?

5|Page
C.    Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah di atas tujuan darip enulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:
A. Untuk menjelaskan pengertian dari sistem pencernaan.
B. Untuk mendeskripsikan proses Pencernaan Makanan Dalam Sistem Pencernaan Pada
Manusia
C. Untuk mengetahui fungsi sistem pencernaan

D. Untuk mengetahui gambaran garis besar dari saluran pencernaan

E. Untuk menjelaskan organ-organ yang terdapat dalam system pencernaan

F. Untuk mengetahui gangguan pada sistem pencernaan

G. Untuk mengetahui kaitan ilmu ( fisika) lain dengan sistem pencernaan

D.    Manfaat Penulisan
Manfaat dari makalah ini adalah:
1.      Bagi siswa, hasil penulisan makalah ini dapat berfungsi sebagai pengetahuan yang  bisa
dijadikan pedoman dalam memahami tentang pencernaan manusia.
2.      Bagi masyarakat, hasil penulisan makalah ini dapat memberi pengetahuan tentang
pencernaan makanan

6|Page
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pencernaan


 Makhluk hidup membutuhkan makanan untuk tumbuh, mendapat kekuatan, dan
mengganti sel yang rusak. Makanan yang kita butuhkan tidak dapat seketika diresapi dan
dimanfaatkan oleh tubuh namun harus dipecah menjadi molekul kecil yang dapat larut. Proses
pemecahan makanan menjadi wujud yang dapat diresapi disebut pencernaan. Sistem pencernaan
pada makanan manusia terdiri dari 2 yaitu alat pencernaan dan kelenjar pencernaan. Kelenjar
pencernaan seperti halnya kelenjar ludah, hati dan juga pankreas yang akan menghasilkan enzim-
enzim yang ada pada pencernaan. Enzim-enzim tertentu berfungsi untuk mengubah makanan
menjadi zat yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh. Tanpa enzim yang dijadikan oleh pankreas,
kita akan mati kelaparan meskipun banyak makanan yang kita makan. Makanan yang dibutuhkan
oleh tubuh kita yakni makanan yang bergizi dalam jumlah yang cukup. Makanan yang bergizi
mengandung berbagai zat seperti karbohidrat, protein, lemak, garam mineral, vitamin, dan air.
Makanan yang mengalami progres pencernaan di dalam tubuh yakni karbohidrat, protein, dan
lemak. Vitamin, mineral, dan air tidak mengalami progres pencernaan. . 
Sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan proses makanan
sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika maupun secara kimia.
System pencernaan ini terdiri dari saluran pencernaan (alimentar), yaitu tuba muscular panjang
yang memrentang dari mulut sampai anus, dan organ-organ aksesoris, seperti gigi, lidah, kelenjar
saliva, hati, kandung empedu dan pancreas.Saluran pencernaan yang terletak di bawah area

7|Page
diafragma disebut saluran grastrointestinal.Sedangkan pengertian dari fisiologi pencernaan itu
sendiri adalah mempelajari fungsi atau kerja system pencernaan dalam keadaan normal. .

Gambar 1. Organ pencernaan manusia

Atau dengan kata lain, sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah
makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Sistem pencernaan juga akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang
sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh. Sistem pencernaan pada
manusia hampir sama dengan sistem pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut, lambung, usus,
dan mengeluarkan kotorannya melewati anus. Proses pencernaan pada manusia terbagi atas 5
macam yaitu:

 Injesti adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut. Biasanya


menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti sendok, garpu, sumpit, dan
lain sebagainya.
 Pencernaan Mekanik. Proses pencernaan mekanik yaitu proses mengubah makanan
menjadi kecil dan lembut. Pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain
seperti batu kerikil pada burung merpati. Proses ini bertujuan untuk membantu untuk
mempermudah proses pencernaan kimiawi. Proses ini dilakukan secara sadar atau sesuai
dengan keinginan kita..

8|Page
 Pencernaan Kimiawi. Proses pencernaan kimiawi yaitu proses mengubah molekul-
molekul zat makanan yang kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana
sehingga mudah dicerna. Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim, asam, ‘bile’, dan air.
Proses ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah enzim.
 Penyerapan. Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan ke sistem
sirkulator dan ‘lymphatic capallaries’ melalui osmosis, transport aktif, dan difusi.
 Penyingkiran , Yaitu penyingkiran/pembuangan material yang tidak dicerna dari ‘tract’
pencernaan melalui defekasi.
B. Proses Pencernaan Makanan Dalam Sistem Pencernaan Pada Manusia
Pertama-tama, pencernaan dilakukan oleh mulut. Disini dilakukan pencernaan mekanik yaitu
proses mengunyah makanan menggunakan gigi dan pencernaan kimiawi menggunakan enzim
ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung
zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ
pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu
37oC.Makanan selanjutnya dibawa menuju lambung dan melewati kerongkongan. Makanan bisa
turun ke lambung karena adanya kontraksi otot-otot di kerongkongan.
Di lambung, makanan akan melalui proses pencernaan kimiawi menggunakan zat/enzim sebagai
berikut:

 Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya
dimiliki oleh bayi.
 Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton.
 HCl (asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai
disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus
halus.
 Lipase, berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase
yang dihasilkan sangat sedikit.
Setelah makanan diproses di lambung yang membutuhkan waktu sekitar 3 – 4 jam, makanan
akan dibawa menuju usus dua belas jari. Pada usus dua belas jari terdapat enzim-enzim berikut
yang berasal dari pankreas:
a. Amilase. Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana
(maltosa).
b. Lipase. Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

9|Page
c. Tripsinogen. Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang
mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh
usus halus.

Selain itu, terdapat juga empedu. Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam
kantung empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari.
Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam empedu
berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan
cara merombak sel darah merah yang telah tua di hati. Empedu merupakan hasil ekskresi di
dalam hati.
Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses. Selanjutnya makanan dibawa
menuju usus halus. Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan
berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam
lemak dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari,
seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses
penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap.
Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol,
dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan
dan dapat langsung diserap oleh usus halus.Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya
selulosa, bersama dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar
terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan
menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K.
Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar
masuk banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap
kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar.
Selanjutnya sisa-sisa makanan akan dibuang melalui anus berupa feses.
Proses ini dinamakan defekasi dan dilakukan dengan sadar.

C.  Fungsi Sistem Pencernaan


Fungsi utama dari sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi
tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlangsung secara
mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
1. Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.

2. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi.

Makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan(menelan).


3. Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan

makanan tertelan melalui saluran pencernaan.

10 | P a g e
4.  Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil

sehingga absorpsi dapat berlangsung.


5. Absorpsi adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran

pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh
tubuh.
6.  Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga

bakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.

D. Saluran Pencernaan
 Dinding saluran terusun dari 4 lapisan jaringan dasar dari lumen (rongga sentral) ke arah
luar. Komponen lapisan pada setiap regia berfariasi sesuai fungsi regia.
a. Mukosa (membrane mukosa) tersusun dari tiga lapisan.
 Epithelium yang melapisi berfungsi untuk perlindungan, sekresi, dan absorpsi.

Di bagian ujung oral dan anal saluran, lapisannya tersusun dari dari epithelium
skuamosa bertingkat tidak terkeranisasi untuk perlinndungan. Lapisan ini terdiri
dari epithelium kolumnar simple dengan sel goblet di area tersebut yang
dikhususkan untuk sekresi dan absorpsi.
 Lamina propria adalah jaringan ikat areolar yang menopang epithelium. Lamina ini

mengandung pembuluh darah, limfatik, nodular limfe, dan bebrapa jenis lainnya.
 Muskularis mukosa terdiri dari lapisan sirkular dalam yang tipis dan lapisan otot
  

polos longitudinal luar.


b Submukosa, terdiri dari jaringan ikat areolar yang mengandung pembuluh darah, pembuluh
limfatik, beberapa kelenjar submukosal, dan pleksus serabut saraf, serta sel-sel ganglion yang
disebut pleksus meissner (pleksus submukosal). Submukosa mengikat mukosa ke muskularis
eksterna.
c. Muskularis eksterna, terdiri dari dua lapisan otot, satu lapisan sirkular dalam dan satu
lapisan longitudinal luar. Konstraksi lapisan sirkular mengkonstriksi lumen saluran dan
kontraksi lapisan longitudinal memperpendek dan memperlebar lumen saluran. Konstraksi ini
mengakibatkan gelombang peristalsis yang meenggerakkan isi saluran kea rah depan.

11 | P a g e
d. Serosa(adventisia), lapisan keempat dan paling luar yang disebut juga peritoneum viseral.
Lapisan ini terdiri dari membrane serosa jaringan ikat renggang yang dilapisi epithelium
skuamosa simple. Di bawah area diafragma dan dalam lokasi tempat epithelium skuamosa
dan menghilang dan jaringan ikat bersatu dengan jaringan ikat di sekitarna area tersebut
disebut sebagai adventisia. 
e. Organ yang tidak terbungkus peritoneum, tetapi hanya tertutup olehnya disebut
retroperitoneal (di belakang peritoneum). Yang termasuk retroperitoneal antara lain;
pankreas, duodenum, ginjal, rectum, kandung kemih, dan beberapa organ reproduksi
perempuan

E. Organ-Organ dan Kelenjar dalam Sistem Pencernaan


1. Organ-Organ sistem pencernaan

Terdapat 6 organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut, kerongkongan, lambung,
usus halus, usus besar, dan anus. Berikut adalah 6 organ pencernaan manusia beserta bagian-
bagiannya.

1. Rongga Mulut

Makanan masuk kedalam tubuh melalui mulut. Di dalam rongga mulut terdapat gigi,
lidah, dan air ludah (air liur).Ketiga komponen itu berperan untuk mencerna makanan di dalam
mulut. Gigi dan lidah mencerna makanan secaram ekanis.Air ludah mencerna makanan secara
kimiawi. Pencernaan secaramekanis merupakan pencernaan makanan dengan cara dikunyah oleh

12 | P a g e
gigi dan dibantu lidah. Sementaraitu, pencernaan kimiawi merupakan pencernaan makanan yang
dilakukan oleh enzim. Mulut merupakan saluran pertama yang dilalui makanan. Pada rongga
mulut, dilengkapi alat pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan
makanan. Pada Mulut terdapat:
a. Gigi

Memiliki fungsi memotong,  mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel yang


kecil-kecil. Gigi berfungsi menghancurkan makanan yang masuk dalam rongga mulut.
Berdasarkan bentuk dan fungsinya, gigi dibedakan menjad itiga. Ketiga gigi tersebut yaitu gigi
seri, gigi taring, dan gigi geraham.
b. Lidah

Lidah mempunyai beberapa fungsi seperti mengatur letak makanan saat dikunyah,
membantu menelan makanan, dan mengecap rasa makanan. Lidah peka terhadap panas, dingin,
dan adanya tekanan.Lidah dapat mengecap makanan karena pada permukaannya terdapat bintil-
bintil lidah.Pada bintil-bintil lidah terdapat saraf pengecap. Setiap permukaan lidah memiliki
fungsi kepekaan rasa yang berbeda. Rasa pahit terasa di bagian pangkal lidah, rasa manis terasa
di bagian ujung lidah, rasa asam terasa di bagian tepi kiri dan kanan lidah, dan rasa asin terasa di
bagian ujung dan dalam lidah.

c. KelenjarLudah

Saat makanan dikunyah dalam mulut, makanan dibasahi oleh air liur. Makanan menjadi
licin dan mudah ditelan.Selain itu, air liur mengandung enzim ptyalin atau amilase. Enzimini
berfungsi untuk mencerna zat tepung (amilum) secara kimiawi menjadi zat gula. Itulah sebabnya,
saat mengunyah nasi dalam waktu lama kita akan merasakan manis. Pencernaan seperti ini
merupakan contoh pencernaan kimiawi. Ada 3 kelenjar ludah pada rongga mulut, yaitu kelenjar
Parotis, kelenjar Subman dibularis, dan kelenjar sublingualis. Ketiga kelenjar ludah tersebut
menghasilkan ludah setiap harinya sekitar 1 sampai 2,5 liter ludah. Kandungan ludah pada
manusia adalah : air, mucus, enzim amilase, zat anti bakteri, dll. Fungsi ludah adalah melumasi
rongga mulut serta mencerna karbohidrat menjadi disakarida.

13 | P a g e
d. Esofagus (Kerongkongan)

Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung. Pada
ujung saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring. Pada faring
terdapatklep, yaituepiglotis yang mengatu rmakanan agar tidak masuk ketrakea (tenggorokan).
Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan kelambung. Agar makanan dapat berjalan
sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltic sehingga makanan dapat berjalan menuju
lambung. Di pangkal leher terdapat dua saluran, yaitu batang tenggorokan dan kerongkongan.
Batang tenggorokan merupakan saluran pernapasan, sedangkan kerongkongan merupakan
saluran penghubung antara rongga mulut dan lambung. Kedua saluran ini dipisahkan oleh sebuah
katup. Katupakan menutup ketika sedang makan, dan akan terbuka ketika sedang bernapas. Itu
sebabnya dianjurkan untuk tidak berbicara ketika sedang makan sebab dapat menimbulkan
tersedak. Panjang kerongkongan kira-kira 20 cm. Kerongkongan terdiri atas otot yang
lentur.Makanan yang berada di dalam kerongkongan akan didorong oleh dinding kerongkongan
menuju lambung. Gerakan seperti ini disebut gerak peristaltik. Gerak peristaltic dilakukan oleh
otot dinding kerongkongan.

2. Rongga Oral, Faring Dan Esofagus

Gambar 2. Faring dan esofagus

14 | P a g e
a.  Rongga oral
Rongga oral adalah jalan masuk menuju system pencernaan dan berisi organ asesoris
yangberfungsi dalam proses awal pencernaan. Rongga vestibulum (bukal) yang terletak di antara
gigi, dan bibir dan pipi sebagai batas luarnya. Rongga oral utama dibatasi gigi dan gusi di bagian
depan, palatum lunak dan keras di bagian atas, lidah dibagian bawah, dan orofaring di bagian
belakang.
b. Faring
Faring atau tekak terletak di belakang hidung, mulut, dan laring (tenggorokan). Faring
berupa saluran yang berbentuk kerucut dari bahan membrane berotot (muskulo membranosa)
dengan bagian terlebar di sebelah atas dan berjalan dari dasar tengkorak sampai diketinggian
vertebra servikal keenam, yaitu ketinggin tulang rawan krikoid, tempat faring bersambung
dengan usofagus. Dalam faring ini terjadi proses menelan (deglutisi) menggerakkan makanan
dari faring menuju esofagus.
c.    Esofagus(kerongkongan)
Esophagus adalah tuba muscular, panjangnya sekitar 25 cm dan berdiameter 2,54 cm.
esofagus berawal pada area laringofaring, melewati difragma dan hiatus esophagus (lubang) pada
area sekitar vertebra toraks kesepuluh, dan membuka kearah lambung.
Fungsi esophagus menggerakkan makanan dari faring ke lambung melalui gerak peristalsis.
Mukosa esophagus memproduksi sejumlah besar mukus untuk melumasi dan melindungi
esofagus.

15 | P a g e
3.  Lambung

Gambar 3. Lambung

Regia-regia lambung terdiri dari bagian jantung, fundus, badan organ, dan bagian pilorus.
Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfinter),
yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya
kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.
 Bagian jantung lambung adalah area di sekitar pertemuan esophagus dan

lambung.
 Fundus adalah bagian yang menonjol ke sisi kiri atas mulut esophagus.

 Badan lambung adalah bagian yang terilatasi di bawah fundus, yang membentuk

dua pertiga bagian lambung. Tepi meial badan lambung yang konkaf disebut
kurvatur kecil: tepi lateral badan lambung yang konveks disebut kurvatur besar.
 Bagian pylorus lambung menyempit di ujung bawah lambung dan membuka ke

duodenum. Antrum pylorus mengarah ke mulut pylorus yang dikelilingi sfinger


pylorus muscular tebal.

Lambung berfungsi diantaranya dalah sebagai gudang makanan, yang berkontraksi


secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim, memproduksi kimus dan mucus,
factor intrinsic (menghasilkan vitamin B12), disgesti protein, dan absorpsi.

16 | P a g e
4.  Usus Halus

Gambar 4. Usus halus

Gambaran umum mengenai usus halus adalah tuba terlilit yang merentang dari sfingter
pylorus sampai ke katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus besar. Diameter usus halus
kurang lebih 2,5 cm dan panjangnya 3-5 m. Secara umum proses pencernaan dalam tubuh adalah
dimulaidari lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang
merupakan bagian pertama dari usus halus.
Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di
cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk
berhenti mengalirkan makanan. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-
zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi
usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding
usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.

Usus halus terbagi menjadi tiga bagian seperti berikut:


a. Duodenum (usus 12 jari), panjangnya ± 25 cm,
Duodenum adalah bagian pertama usus halus, bagian usus ini merupakan tempat
bermuaranya saluran getah pankreas dan getah empedu. Saluran empedu dan saluran
pankreas masuk ke dalam usus dua belas jari pada suatu lobang yang disebut ampula

17 | P a g e
hepatopankreatika atau ampula pateri. Saluran empedu menghasilkan getah empedu
(bilus) yang dihasilkan oleh hati. Getah empedu berfungsi untuk mengemulsikan lemak.
Pankreas yang terdapat di bawah lambung menghasilkan getah pankreas, getah pankreas
menghasilkan enzim pencernaan seperti amilase, tritsin, dan lipase
b. Jejunum (usus kosong), panjangnya ± 7 m,
Pada bagian inilah pencernaan diselesaikan, pada usus ini juga terjadi pencernaan
secara kimiawi. Kelenjar-kelenjar ususnya menghasilkan enzim pencernaan, seperti yang
dihasilkan pankreas.
c. Ileum (usus penyerapan), panjangnya ± 1 m.
Pada bagian ini, sari-sari makanan hasil proses pencernaan diserap, makanan akan
diserap oleh jonjot usus. Asam amino dan glukosa, vitamin, garam mineral, akan
diangkut oleh kapiler darah, sedangkan asam lemak dan gliserol akan diangkut oleh
pembuluh kil (pembuluh getah bening). Pembuluh getah bening usus menuju ke
pembuluh balik besar bawah selangka.

Fungsi usus halus adalah diantaranya secara selektif mengabsorpsi produk digesti, usus
halus juga mengakhiri proses pencernaan makanan yang dimulai di mulut dan lambung. Proses
ini diselesaikan oleh enzim usus dan enzim pancreas serta dibantu empedu dalam hati.

5.  Usus Besar

Gambar 5. Usus besar

18 | P a g e
Begitu materi dalam saluran pencernaan masuk ke usus besar, sebagian nutrient telah
dicerna dan di absorpsi dan hanya menyisakan zat-zat yang tidak tercerna. Usus besar tidak
memiliki vili, plicae cilculares (lipatan sirkular) dan diameternya lebih lebar, panjantnya lebih
pendek, dan daya renggangnya lebih besar disbandingkan usus halus. Usus besar terdiri dari
sekum (kantong tertutup yang menggantung di bawah area katup ileosekal), kolon (kolon
asenden, kolon tranversa, kolon desenden), rectum (bagian saluran dengan panjang 12-13cm,
yang berakhir pada saluran anal dan membuka ke eksterior di anus.
Usus besar berfungsi diantaranya adalah:
1. Usus besar mengabsorpsi 80% sampai 90% air dan elektrolit dari kimus yang tersisa

danmengubah kimus dari cairan menjadi massa semi padat.


2. Usus besar hanya memproduksi mucus. Sekresinya tidak mengandung enzim atau
hormonepencernaan.
3. Sejumlah bakteri dalam kolon mampu mencerna sejumlah kecil selulosa dan
memproduksi sedikit kalori nutrient bagi tubuh dalam setiap hari. Bakteri juga
memproduksi vitamin (K, riboflavin, dan tiamin) dan berbagai gas.
4. Usus besar juga mengekskresi sisa dalam bentuk feses.

6.  Rektum dan Anus

Gambar 6. Rektum dan Anus

19 | P a g e
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon
sigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang
lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam
rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Orang dewasa dan anak yang lebih
tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan
dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda BAB.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh.

2. Kelenjar dalam Sistem Pencernaan


Kelenjar pencernaan ialah organ pada manusia yang menghasilkan enzim enzim untuk
membantu proses pencernaan makanan.
Bagian- bagian dalam kelenjar pencernaan :

a. Kelenjar ludah
Kelenjar ludah ialah kelenjar pencernaan yang pertama kali mencerna makanan ketika
makanan masuk ke dalam mulut. Kelenjar ludah menghasilkan enzim ptialin yang
berguna untuk mengubah zat tepung menjadi gula.
b. Kelenjar lambung
Kelenjar lambung ialah kelenjar pencernaan yang menghasilkan enzim asam klorida,
renin, pepsin. Enzim pada lambung dihasilkan oleh dinding lambung.
Asam klorida (HCL) dipengaruhi oleh hormon gastrin dan gerak refleks yang muncul
ketika makanan masuk ke dalam lambung.
Berikut enzim yang diroduksi oleh dinding lambung beserta fungsinya :
1. Asam klorida (HCL) untuk membunuh kuman penyakit dan bakteri yang masuk
bersama makanan.
2. Renin untuk mengendapkan protein susu pada air susu yang hanya terdapat pada asi.
3. Pepsin untuk untuk mengubah protein menjadi pepton.
 Kelenjar hati
Kelenjar hati ialah kelenjar pencernaan yang terletak pada rongga perut sebelah kanan.
Kelenjar hati ialah  kelenjar pencernaan terbesar pada manusia yang berwarna merah
kecoklatan. Pada bagian depan hati terdapat kantung empedu yang berguna untuk

20 | P a g e
menampung cairan empedu sebelum disalurkan untuk mencerna makanan. Empedu
dibuat dari perombakan sel sel darah merah yang telah mati atau rusak. Hati mampu
memproduksi 0.5 liter cairan empedu setiap harinya. Cairan empedu berguna untuk
mengelmusikan lemak yaitu mengubah ukuran lemak menjadi partikel partikel yang lebih
kecil agar lebih mudah diserap dan di edarkan oleh darah ke seluruh tubuh. 
d. Kelenjar pankreas
Kelenjar pankreas ialah kelenjar pencernaan yang terletak di dalam rongga perut dekat
lambung dan usus halus. Pankreas menghasilkan enzim pencernaan yang disalurkan ke
dalam usus. Enzim yang dihasilkan oleh pankreas dipengaruhi oleh hormon sekretin yang
diproduksi oleh usus duabelas jari.
Berikut enzim yang dihasikan oleh pankreas beserta fungsinya :
 Amilase untuk mengubah amilum menjadi glukosa
 Lipase untuk mengubah lemak menjadi asam lemak dan mengubah lemak
menjadi gliserol.
 Tripsin untuk mengubah protein menjadi senyawa asam amino.
e. Kelenjar usus
Kelenjar usus pada manusia dibedakan menjadi usus duabelas jari dan usus halus. Usus
duabelas jari berfungsi menyalurkan enzim yang dihasilkan oleh pankreas dan getah
empedu dari hati ke dalam usus halus untuk melakukan proses pencernaan.
Usus halus juga menghasilkan enzim pencernaan. 

Berikut enzim yang dihasilkan oleh usus halus beserta fungsinya :


1. Sukrase untuk mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
2. Maltase untuk mengubah maltose menjadi glukosa
3. Laktose untuk mengubah laktosa menjadi glukosa menjadi galaktosa
4. Peptidase untuk mengubah peptide menjaadi asam amino.

F. Gangguan Pada Sistem Pencernaan Manusia

Gangguan pada sistem pencernaan cukup beragam. Faktor penyebabnya-pun bermacam-


macam, di antaranya makanan yang kurang baik dari segi kebersihan dan kesehatan,

21 | P a g e
keseimbangan nutrisi, pola makan yang kurang tepat, adanya infeksi, dan kelainan pada organ
pencernaan.

Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada sistem pencernaan pada manusia.
Diantaranya:

 Gastritis. Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa (lender)
dinding lambung. Penyebabnya ialah penderita memakan yang mengandung kuman
penyakit. Kemungkinan juga karena kadar asam klorida (HCL) pada lambung terlalu
tinggi.
 Hepatitis. Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati.
Virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui air atau makanan.
 Diare. Diare terjadi karena adanya iritasi pada selaput dinding usus besar atau kolon.
Fases penderita diare berbentuk encer. Penyebabnya adalah penderita memakan makanan
yang mengandung bakteri atau kuman. Akibatnya gerakan peristaltic dalam usus tidak
terkontrol. Sehingga, laju makanan meningkat dan usus tidak dapat menyerap air.
Namun, apabila fases yang dikeluarkan bercampur dengan darah dan nanah, kemudian
perut terasa mulas, gejala tersebut menunjuk pada penyakit desentri. Penyebabnya yakni
infeksi bakteri Shigella pada dinding usus besar.
 Konstipasi. Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan sebutan “sembelit” adalah
keadaan yang dialami seseoang dengan gejala fases mengeras sehingga susah
dikeluarkan. Sembelit disebabkan oleh adanya penyerapan air pada sisia makanan.
Akibatnya, fases kekurangan air dan menjadi keras. Ini terjadi dari kebiasaan buruk yang
menunda-nunda buang besar. Selain itu, juga karenakurangnya penderita dalam
mengkonsumsi makanan berserat. Oleh karena itu, banyak memakan buah-buahan dan
sayur-sayuran berserat serta minum banyak air dapat mencegah gangguan ini.
 Apendisitis. Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan apendiks.
Penyebabnya ialah adanya infeksi bakteri pada umbai cacing (usus buntu). Akibatnya,
timbul rasa nyeri dan sakit.
 Hemeroid/Wasir/Ambeyen. Hemoroid/Wasir/Ambeyen merupakan gangguan
pembengkakan pada pembuluh vena disekitar anus. Orang yang sering duduk dalam
beraktivitas dan ibu hamil seringkali mengalami gangguan ini.
 Maag. Orang yang mengalami maag memiliki ciri-ciri rasa perih pada dinding lambung,
mual, muntah, dan perut kembung. Gangguan ini disebabkan meningkatnya kadar asam
lambung yang dipicu karena pikiran tegang, pola makan yang tak teratur, dan lain
sebagainya.
 Keracunan. Keracunan makanan dapat terjadi karena pengaruh beberapa bakteri semisal
bakteri Salmonela yang menyebabkan penyakit demam tipus dan paratipus.
 Tukak Lambung. Tukak lambung adalah salah satu kelainan sistem pencernaan yakni
kerusakan pada selaput lendir. Tukak lambung dapat disebabkan oleh factor-faktor
kuman, toksin, ataupun psikosomatis. Kecemasan, ketakutan, stress, dan kelelahan
22 | P a g e
merupakan faktor psikosomatis yang akhirnya dapat merangsang pengeluaran HCL di
lambung. Jika HCL berlebihan, selapu lendir lambung akan rusak.
 Malnutrisi (kurang gizi). Yakni penyakit yang disebabkan oleh terganggunya
pembentukan enzim pencernaan. Gangguan tersebut disebabkan oleh sel-sel pancreas
atropi yang kehilangan banyak reticulum endoplasma. Sebagai contoh adalah
kwashiorkor, yakni penyakit akibat kekurangan protein yang parah dan pada umumnya
menyerang anak-anak.

G. KAITAN FISIKA DALAM SISTEM PENCERNAAN

 Konsep Tekanan fisika Pada Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan memiliki pintu masukan, yaitu melalui mulut dan menuju ke
persambungan antara kerongkongan dan lambung (stomach-esophagus junction), dan pintu
pengeluaran melalui anus (anal sphincter). Panjang sistim pencernaan manusia dari mulut sampai
anus lebih kurang 6 m. Sistim pencernaan dilengkapi dengan katub-katub (valves) yang berperan
sebagai pembuka dan penutup sehingga sistim pencernaan berproses dengan sempurna. Katub di
dalam usus berperan untuk meratakan penyaluran (pengaliran) makanan di dalamnya. Katub-
katub terdapat pada antara lambung dan usus kecil (pylorus; yang berperan untuk menghidari
aliran makanan dari usus kecil kembali ke lambung) dan antara usus kecil dan usus besar (valve
between small and large intestine). Pada beberapa kejadian aliran penyaluran terbalik dapat saja
terjadi, seperti pada saat muntah, aliran makanan berbalik dari yang normalnya.

Tekanan di dalam lambung dan usus (bagian-bagian dari sistim pencernaan) lebih besar
dari pada tekanan atmosfer. Makanan yang dimakan (setelah kenyang) meningkatkan tekanan
pada sistim pencernaan. Pertambahan tekanan ini ditandai dengan semakin tegangnya kulit perut.
Di samping itu, pada saat makan biasanya udara yang sempat dihirup melalui pernafasan tertahan
dan terjebak di dalam tubuh. Udara yang terjebak ini menambah tekanan secara signifikan pada
sistim pencernaan. Tekanan di dalam sistim pencernaan dapat juga dibangkitkan oleh gas-gas
yang dihasilkan oleh bakteri-bakteri yang terdapat di dalam usus. Gas-gas ini umumnya
dikeluarkan dalam bentuk kentut (flatus).

Kadang-kadang suatu bentuk penyumbatan terjadi pada katub antara usus besar dan usus
kecil dan membangkitkan tekanan yang berlebihan sehingga menghalangi organ pembuluh darah
yang ada di perut untuk mengalirkan darah ke organ-organ penting di dalamnya. Jika tekanan
yang terjadi ini menjadi cukup besar akan menghentikan mekanisme sistim aliran darah di dalam
perut yang dapat berakibat pada kematian. Suatu teknik intubation (memasukkan pipa kecil
melalui hidung, lambung dan usus) biasanya dilakukan untuk mengurangi tekanan tersebut. Jika
usaha ini gagal, selanjutnya diatasi dengan melakukan pembedahan.

23 | P a g e
Penambahan tekanan yang besar di dalam usus akan menyebabkan resiko infeksi pada
dinding usus, karena tekanan yang besar akan menyebabkan dinding usus cenderung robek atau
retak-retak seperti teriris terluka kecil, dan gas-gas yang terjebak di dalam usus akan dengan cepat
menyebar dan memasuki lukaluka tersebut. Resiko ini dapat direduksi dengan melakukan
pembedahan di ruangan bertekanan tinggi, dimana tekanan ruangan lebih tinggi dari tekanan usus
penderita.

 Konsep gelombang
Peristaltic Polus dari ujung esofogus bergerak dengan gerakan peristaltik, yaitu
gerakan bergelombang yang di sebabkan oleh kontraksi otot pada dinding saluran cerna yang
mendorong makanan sepanjang saluran cerna. Gerakan ini di mungkinkan oleh otot-otot yang
melingkar dan memanjang (longitudinal). Setiap kali ototmelingkar berkontraksi dan
ototmemanjang mengendor/relaks saluran mengecil, sedangkan setiap kali otot melingkar
mengendor dan otot memanjang berkontraksi saluran membesar. Gelombang kontraksi pada
saluran cerna bergerak dengan kecepatan dan intensitas berbeda, bergantung pada bagian saluran
cerna bersangkutan dan ada tidaknya makanan. Misalnya, di dalam lambung gelombang terjadi
tiga kali per menit, sedangkan di dalam usus halus menjadi sepuluh kali per menit. Bila saluran
cernanya kosong, saluran cerna hampir tidak bergerak, tetapi secara periodic muncul gelombang
yang kuat. Zat-zat sisa di dalam usus besar ini didorong ke bagian belakang dengan gerakan
peristaltik. Zat-zat sisa ini masih mengandung banyak air dan garam mineral yang diperlukan oleh
tubuh. Air dan garam mineral kemudian diabsorpsi kembali oleh dinding kolon, yaitu kolon
ascendens. Zat-zat sisa berada dalam usus besar selama 1 sampai 4 hari. Pada saat itu terjadi
proses pembusukan terhadap zat-zat sisa dengan dibantu bakteri Escherichia coli, yang mampu
membentuk vitamin K dan B12. Selanjutnya dengan gerakan peristaltik, zat-zat sisa ini terdorong
sedikit demi sedikit ke saluran akhir dari pencernaan yaitu rektum dan akhirnya keluar dengan
proses defekasi melewati anus. Defekasi diawali dengan terjadinya penggelembungan bagian
rektum akibat suatu rangsang yang disebut refleks gastrokolik. Kemudian akibat adanya aktivitas
kontraksi rektum dan otot sfinkter yang berhubungan mengakibatkan terjadinya defekasi. Di
dalam usus besar ini semua proses pencernaan telah selesai dengan sempurna.

24 | P a g e
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan menyerap
sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga
akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan
bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh.

Proses pencernaan makanan berlangsung di dalam saluran pencernaan makanan. Proses


tersebut di mulai dari rongga mulut.  Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat

25 | P a g e
dibedakan menjadi dua macam seperti berikut: Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi
dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di lambung. Proses kimiawi, yaitu pelarutan
dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang ber-
molekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.

Alat-alat pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran
pencernaan terdiri atas mulut, pharynk, esophagus, lambung, usus halus, usus besar, dan berakhir
pada anus. Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri atas kelenjar ludah, kelenjar lambung, kelenjar
usus, hati, dan pankreas.

3.2.Saran
Sebaiknya kita memperbayak mengonsumsi makanan yang bergizi agar tubuh kita tidak
mengalami kekurangan asupan nutrisi (makanan yang mengandung karbohidrat, protein,
mineral,lemak dan vitamin), dan sebaiknya kita juga menjaga kesehatan sistem pencernaan
dengan mengontrol konsumsi makanan yang kita makan.

DAFTAR PUSTAKA

www. Scribe. Sistem pencernaan. Com id.


www. Academia. Sistem pencernaan serta konsepnya. Com id
www. Wikkipedia. Sistem pencernaan-10%. Com.id
Watson, Roger. Anatomi dan Fisiologi, Jakarta : EGC. 2002
Almatsier, sunita. Ipa terpadu-VIII-SEM-I. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,
2001

26 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai