Anda di halaman 1dari 31

HUKUM 1 TERMODINMIKA

SISTEM TERTUTUP

OLEH KELOMPOK VII

BRUNO PLATIN NITIT ( 1801050037)


MARIA DAFROSA ASTRI ( 1801050019)

PRODI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2020

1|Page
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,


atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul “Hukum 1 Termodinamika”.
Penulisan makalah merupakan salah satu tugas yang diberikan
dalam mata kuliahTermodinamika Tugas ini dimulai dengan membahas
apa itu termodinamika, menjelaskan Hukum 1 Termodinamika,proses
yang terjadi dalam termodinamika yang berkaitan dengan Hukum 1
Termodinamika, kapasitas panas kalor, entalpi, dan kalor dari proses
yang berhubungan dengan Hukum 1 Termmodinamika.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua
pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Dan tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini.Akhirnya penulis berharap semoga tugas ini bermanfaat,
dan dapat memberikan ilmu yang baik bagi para pembaca.

Terima kasih.

Kupang, februari 2020

Penulis

2|Page
DAFTAR ISI

Kata Pengantar -----------------------------------------------------

Daftar Isi ------------------------------------------------------------

Bab I Pendahuluan

1. Latar Belakang masalah


2. Rumusan masalah
3. Tujuan

Bab II ISI

A. Pengertian Hukum 1 Termodinamika


B. Proses Termodinamika Hukum 1 Termodinamika
C. Kapasitas Kalor Pada Gas Ideal ------------------------------------
D. Entalpi --------------------------------------------------------
E. Penerapan Hukum I Termodinamika Dalam kehidupan sehari –
hari ------------------------------------------------------------

Bab III PENUTUP

RANGKUMAN MATERI ----------------------------------

SARAN --------------------------------------------------------

EVALUASI ---------------------------------------------------

DAFTAR PUSTAKA --------------------------------------------

3|Page
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Termodinamika adalah satu cabang fisika teoritik yang berkaitan
dengan hukum - hukum pergerakan panas, dan perubahan dari panas
menjadi bentuk-bentuk energi yang lain. Istilah termodinamika
diturunkan dari bahasa yunani Therme (panas) dan dynamis (gaya).
Cabang ilmu ini berdasarkan pada dua prinsip dasar yang aslinya
diturunkan dari eksperimen, tetapi kini dianggap sebagai aksioma (suatu
pernyataan yang diterima sebagai kebenaran dan bersifat umum, tanpa
memerlukan pembuktian). Prinsip pertama adalah hukum kekekalan
energi, yang mengambil bentuk hukum kesetaraan panas dan kerja.
Prinsip yang kedua menyatakan bahwa panas itu sendiri tidak dapat
mengalir dari benda yang lebih dingin ke benda yang lebih panas tanpa
adanya perubahan dikedua benda tersebut.
Termodinamika berasal dari bahasa Yunani: thermos, yaitu panas
dan dynamic , yaitu perubahan, dengan kata lain termodinamika adalah
fisika energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses.
Termodinamika berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana
banyak hubungan termodinamika berasal. Jadi, secara kompleks
termodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesifik
membahas tentang hubungan antara energi panas dengan kerja. Energi
dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik secara alami maupun
hasil rekayasa teknologi. Selain itu, energi di alam semesta bersifat kekal,
tidak dapat dimusnahkan atau dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan
energi dari satu bentuk menjadi bentuk lain tanpa ada pengurangan atau
penambahan. Hal ini erat hubungannya dengan hukum–hukum dasar pada
termodinamika. Dalam makalah ini kami akan membahas tentang hukum
pertama termodinamika dan kapasitas kalor gas. Hukum termodinamika
kebenarannya sangat umum, dan hukum-hukum ini tidak bergantung
kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka
dapat diterapkan ke sistem di mana seseorang tidak tahu apa pun kecuali
perimbangan transfer energi dan wujud di antara mereka dan lingkungan.

Termodinamika membahas tentang sistem keseimbangan


(equilibrium), yang dapat digunakan untuk mengetahui besarnya energi
yang diperlukan untuk mengubah suatu sistem keseimbangan, tetapi tidak
dapat dipakai untuk mengetahui seberapa cepat (laju) perubahan itu
terjadi karena selama proses sistem tidak berada dalam keseimbangan.
Suatu sistem tersebut dapat berubah akibat dari lingkungan yang berada
disekitarnya. Sementara untuk aplikasi dalam materialnya, termodinamika

4|Page
membahas material yang menerima energi panas atau energi dalam
bentuk yang berbeda-beda.

Dalam termodinamika, terdapat hukum-hukum yang menjadi


syarat termodinamika. Di dalam hukum-hukum tersebut terdapat rumus-
rumus yang berbeda pula, sesuai dengan permasalahan yang ada. Ada
Hukum 0 Termodinamika atau biasa disebut sebagai Hukum awal
Termodinamika, lalu ada Hukum1 Termodinamika, Hukum 2
Termodinamika, dan Hukum 3 Termodinamika.

Di dalam Hukum 1 Termodinamika itu sendiri, menjelaskan


tentang energi yang ada dalam suatu sistem dalam termodinamika.
Hukum 1 Termodinamika mengenalkan hukum Kekekalan Energi.
Hukum Kekekalan Energi yaitu energi yang tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan, hanya dapat berubah bentuk energi dari bentuk satu ke
bentuk lainnya. Oleh karena itu, Hukum 1 Termodinamika sering disebut
Hukum Kekekalan Energi.

Ini berhubungan dengan beberapa proses termodinamika yaitu


proses isotermik, isokhorik, isobarik, dan adiabatik. Dari energi yang
ada pada proses tersebut, dapat pula dihitung berapa kapasitas panas
kalornya, entalpi, dan kalor yang dihasilkan dari proses tersebut.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai
berikut :
1. Apa pengertian dan konsep dari hukum 1 termodinamika sistem
tertutup ?
2. Apa saja proses – proses yang terdapat dalam hukum 1
termodinamika ?
3. Apa itu kapasitas kalor pada gas ideal ?
4. Apa itu Entalphi
5. Bagaiman penerapan hukum 1 termodinamika dalam kehidupan
manusia ssehari – hari

5|Page
C. Tujuan

Dari rumusun masalah , adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai
berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian dan konsep dari hukum 1


termodinamika sistem tertutup
2. Untuk menjelaskan proses – proses yang terdapat dalam
hukum 1 termodinamika
3. Untuk menjelaskan kapasitas kalor pada gas ideal
4. Untuk menejelaskan konsep Entalphi
5. Untuk menjelaskan penerapan hukum 1 termodinamika
dalam kehidupan manusia ssehari – hari.

6|Page
BAB II

ISI

A. Pengertian Hukum 1 Termodinamika


Fondasi hukum ini pertama kali diletakkan oleh james prescott jouleb
yang melalui eksperimen-eksperimennya berhasil menyimpulkan bahwa
panas dan kerja saling dapat dikonversikan. Pernyataan eksplisit pertama
diberikan oleh rudolf clausius pada 1850 . Terdapat suatu fungsi keadaan
E, yang disebut 'energi', yang diferensialnya sama dengan jumlah kerja
yang dipertukarkan dengan lingkungannya pada suatu proses adiabatik.
Hukum pertama termodinamika adalah suatu pernyataan mengenai
hukum universal dari kekekalan energi dan mengidentifikasikan
perpindahan panas sebagai suatu bentuk perpindahan energi. Pernyataan
paling umum dari hukum pertama termodinamika ini berbunyi:

“ Kenaikan energi internal dari suatu sistem


termodinamika sebanding dengan jumlah energi panas yang
ditambahkan ke dalam sistem dikurangi dengan kerja yang
dilakukan oleh sistem terhadap lingkungannya” . Atau
dengan kata lain, “Perubahan dari total energi bersih di
dalam sistem selama proses adalah sama dengan total energi
yang masuk ke sistem dikurangi total energi yang keluar
sistem selama proses”.
Dapat di deskripsikan sebagai berikut
( 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 𝐸𝑖𝑛 ) − ( 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖
𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 𝐸𝑜𝑢𝑡 ) = (𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚
∆𝐸𝑠𝑦𝑠𝑡𝑒𝑚 )
Atau 𝐸𝑖𝑛 − 𝐸𝑜𝑢𝑡 = ∆𝐸𝑠𝑦𝑠𝑡𝑒𝑚 (𝑘𝐽)
............................ (1)

Hukum ini berbunyi: “Kalor dan kerja mekanik adalah bisa


saling tukar”. Sesuai dengan hukum ini, maka sejumlah kerja mekanik
dibutuhkan untuk menghasilkan sejumlah kalor, dan sebaliknya.
Hukum ini bisa juga dinyatakan sebagai: “Energi tidak bisa
dibuat atau dimusnahkan, namun bisa dirubah dari satu bentuk ke
bentuk lainnya”. Sesuai dengan hukum ini, energi yang diberikan oleh

7|Page
kalor mesti sama dengan kerja eksternal yang dilakukan ditambah
dengan perolehan energi dalam karena kenaikan temperatur.
Jika kalor diberikan kepada sistem, volume dan suhu sistem
akan bertambah (sistem akan terlihat mengembang dan bertambah
panas). Sebaliknya, jika kalor diambil dari sistem, volume dan suhu
sistem akan berkurang (sistem tampak mengerut dan terasa lebih
dingin). Prinsip ini merupakan hukum alam yang penting dan salah satu
bentuk dari hukum kekekalan energi.
Hampir semua sistem tertutup yang ditemui dalam praktis
adalah sistem stationer, yang umumnya tidak melibatkan perubahan
kecepatan dan ketinggian selama proses. Untuk sistem tertutup yang
stasioner perubahan energi kinetik dan energi potensial dapat
diabaikan. Sehingga hukum termodinamika pertama dapar direduksi
menjadi :
∆𝐸 = ∆𝑈 (𝑘𝐽) ....................................................... (2)

Seperti yang dijelaskan diawal bahwa transfer energi yang terjadi


pada sistem tertutup adalah hanya panas dan kerja. Maka dapat
dirumuskan menjadi:
𝐸𝑖𝑛 − 𝐸𝑜𝑢𝑡 = (𝑄𝑖𝑛 − 𝑄𝑜𝑢𝑡) + (𝑊𝑖𝑛 − 𝑊𝑜𝑢𝑡) = ∆𝐸𝑠𝑦𝑠𝑡𝑒𝑚
(𝑘𝐽 .... (4)
Dimana 𝑖𝑛 menandakan nilai energi masuk dan 𝑜𝑢𝑡 adalah
energi keluar dari sistem. Dengan demikian apabila sistem dianggap
stasioner, maka kita akan mendapat persamaan energi adalah
𝑄 − 𝑊 = ∆𝑈 (𝑘𝐽) ....................................................................
(5)
Nilai Q terdiri dari kompenen in dan out, serta nilai W juga
demikian, namun nilai W diberikan tanda negatif karena menandakan
bahwa sitem dikenai kerja untuk melakukan transfer energi atau
istilahnya “terbalik”.
Sistem yang mengalami perubahan volume akan
melakukan usaha dan sistem yang mengalami perubahan suhu akan
mengalami perubahan energi dalam. Jadi, kalor yang diberikan kepada
sistem akan menyebabkan sistem melakukan usaha dan mengalami
perubahan energi dalam. Prinsip ini dikenal sebagai hukum kekekalan

8|Page
energi dalam termodinamika atau disebut Hukum I Termodinamika.
Untuk suatu proses dengan keadaan akhir (2) dan keadaan awal (1) yang
ddeskripsikan :

∆U = U2 – U1

Secara matematis, Hukum I Termodinamika dituliskan sebagai

Q = W + ∆U

Tapi rumus itu berlaku jika sistem menyerap kalor Q dari


lingkungannyadan melakukan kerja Wpada lingkungannya.

Dimana

Q = kalor yang masuk/keluarsistem

U = perubahan energi dalam

W = Usaha luar.

Perjanjian tanda yang berlaku untuk persamaan di atas tersebut


adalah sebagai berikut.
1. Jika sistem melakukan kerja maka nilai W berharga positif.
2. Jika sistem menerima kerja maka nilai W berharga negatif
3. Jika sistem melepas kalor maka nilai Q berharga negatif
4. Jika sistem menerima kalor maka nilai Q berharga positif

9|Page
Gambar 1. Sistem pada Termodinamika

Hukum I Termodinamika menyatakan hubungan antara energi dalam


(U), perpindahan panas (Q), dan kerja (W)

Jika dalam sistem mengalami proses perubahan yang sangat kecil,


maka

Pada Sistem tertutup terjadi pertukaran energi energi tetapi


tidak terjadi pertukaran massa sistem dengan dengan lingkungannya.
Perpindahan Energi Sistem Hukum termodinamika pertama
menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan
tetapi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Prinsip
tersebut juga dikenal dengan istilah konservasi energi Hukum pertama
dapat dinyatakan secara sederhana; selama interaksi antara sistem dan
lingkungan, jumlah energi yang diperoleh sistem harus sama dengan
energi yang dilepaskan oleh lingkungan. Energi dapat melintasi batas
dari suatu sistem dalam 3 bentuk yang berbeda: panas (heat), kerja
(work) dan Aliran massa (mass flow). Untuk sistem tertutup,

10 | P a g e
perpindahan energi hanya terjadi dalam bentuk massa . Tiga sistem
tersebut adalah :

a. Panas (Heat)

Panas (heat) didefinisikan sebagai bentuk energi yang dapat


berpindah antara dua sistem (atau dari sistem ke lingkungan) dengan
sifat perbedaan temperatur. Panas adalah sebuah energi dalam
keadaan transisi, dia dikenali jika hanya melewati batas sistem
sehingga dalam termodinamika panas (heat) sering diistilahkan
dengan tranfer panas (heat transfer). Suatu proses jika tidak terjadi
perpindahan panas disebut dengan proses adiabatis. Ada dua cara
suatu proses dapat dikatakan adiabatis. Pertama, sistem diisolasi
sempurna sehingga tidak ada energi panas yang keluar. Kedua, antara
sistem dan lingkungan berada pada temperatur yang sama sehingga
tidak terjadi aliran panas karna perbedaan temperatur. Dari pengertian
diatas, tidak harus disamakan pengertian proses adiabatis dengan
proses isotermal. Satuan energi panas adalah Joule, kJ (atau Btu).
Heat transfer per unit massa di simbolkan dengan “q”:

𝑞 = 𝑄 𝑚 (𝑘𝐽 𝑘𝑔 ) ......................................................... (6)

b. Keja (Work)

Kerja (work) seperti halnya panas adalah suatu bentuk interaksi


antara sistem dan lingkungan. Seperti pada penjelasan sebelumnya,
dapat disimpulkan bahwa jika suatu energi dapat melintasi batas sistem
adalah bukan panas dapat dipastikan bahwa bentuk energi tersebut
adalah kerja. Lebih spesifik kerja dapat diartikan sebagai transfer energi
yang berhubungan dengan gaya yang menempuh sebuah jarak. Kerja
juga merupakan bentuk energi, mempunyai satuan kJ. Kerja per unit
massa dinotasikan dengan

𝑤=𝑊𝑚 (𝑘𝐽 𝑘𝑔 ⁄ ) ........................................................... (7)

Kerja per unit waktu disebut power dan dinotasikan dengan 𝑊̇ ,


mempunyai satuan kJ/s, atau kW. Heat transfer dan kerja adalah
interaksi antara sistem dengan lingkungan dan terdapat beberapa
kesamaan antara keduanya:

11 | P a g e
 Keduanya merupakan fenomena batas sistem; hanya dikenali
ketika melintasi batas sistem.
 Keduanya merupakan fenomena transient artinya sebuah sistem
tidak bisa memiliki panas atau kalor.
 Keduanya selalu terkait dengan proses, bukan state.
 Keduanya merupakan “path function”, differensialnya disebut
differensial tidak eksak, 𝛿𝑄 dan 𝛿𝑊. berbeda dengan properti
yang merupakan point function, differensialnya disebut
differensial eksak, misalnya du, dh, dT, dP dan lain -lain).

c. Aliran Massa

Aliran massa dalam sebuah sistem berperan sebagai mekanisme


energi tambahan. Ketika massa masuk melalui sistem, maka
energi dalam sisitem akan bertambah karena massa membawa
energi di dalamnya dan begitu keluar pun akan membawa energi
dari dalam sistem.

B. Empat proses Hukum 1 Termodinamika


Dibagi sbb:

1.Proses Isotermis (suhu tetap)


Suatu sistem dapat mengalami proses termodinamika dimana
terjadi perubahan-perubahan di dalam sistem tersebut. Jika proses yang
terjadi berlangsung dalam suhu konstan, proses ini dinamakan proses
isotermik. Karena berlangsung dalam suhu konstan, tidak terjadi
perubahan energi dalam (∆U = 0) dan berdasarkan hukum I
termodinamika kalor yang diberikan sama dengan usaha yang dilakukan
sistem (Q = W).
Dari persamaan umum gas :
PV = nRT
Karena suhu konstan, maka usaha yang dilakukan oleh gas adalah :
dW = P.dV
𝒏.𝑹.𝑻
dW = dV
𝑽
𝑽 𝟏
W= nRT∫𝑽 𝒇 𝒅𝑽
𝒊 𝑽

12 | P a g e
Proses isotermik dapat digambarkan dalam grafik p – V di bawah ini.
Usaha yang dilakukan sistem dan kalor dapat dinyatakan sebagai

Dimana V2 dan V1 adalah volume akhir dan awal gas

Gambar 2. Grafik Proses Isotermal

Proses Isotermal juga ada yang irreversible, rumusnya adalah :

Jika irreversible, maka tekanan ekspansinya konstan, sehingga :

13 | P a g e
Isokhorik : proses pada volume tetap. Garisnya yang tegak lurus sumbu
V. Pada proses ini berlaku hukum Boyle.

2. Proses Isokhorik ((volume tetap)


` Proses isokhoris adalah proses perubahan gas dengan volume
tetap. Jika gas melakukan proses termodinamika dalam volume yang
konstan, gas dikatakan melakukan proses isokhorik.
Karena gas berada dalam volume konstan (∆V = 0), gas tidak
melakukan usaha (W = 0) dan kalor yang diberikan sama dengan
perubahan energi dalamnya. Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai
kalor gas pada volume konstan QV.

W = P dsV = P.0 = 0

Gambar 3. Grafik Proses Isokhorik

3. Proses Isobarik (tekanan tetap)

Jika gas melakukan proses termodinamika dengan menjaga


tekanan tetap konstan, gas dikatakan melakukan proses isobarik. Karena
gas berada dalam tekanan konstan, gas melakukan usaha (W = p∆V).
Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor gas pada tekanan ko
nstan Qp. Berdasarkan hukum I termodinamika, pada proses isobarik
berlaku

14 | P a g e
Proses isobarik adalah proses perubahan gas dengan tahanan tetap.

W = P dV = nR dT

Gambar 4. Grafik Proses Isobarik

Usaha proses isobarik dapat ditentukan dari luas kurva di bawah


grafik P – V.

4. Proses Adiabatik (kalor tetap)

Proses adiabatik adalah proses termodinamika dimana kerja


yang dilakukan oleh gas adalah murni berasal dari perubahan energi
internalnya. Tidak ada energi yang masuk maupun yang keluar (Q)
selama proses itu berjalan. (Hukum Termodinamika I menyatakan :
Perubahan energi internal gas (dU) adalah banyaknya energi kalor
yang disuplai (Q) dikurangi kerja yang dilakukan oleh gas (P.dV).

Kondisi proses adiabatik adalah :


dU = Q - P.dV = - P dV
P Vƴ = K (konstan)

15 | P a g e
Gambar 5. Grafik Proses Adiabatik

Berdasarkan hukum I Termodinamika maka proses adiabatis memiliki


sifat dibawah.

Adiabatis: proses dimana tidak ada kalor masuk atau keluar. Ciri
garisnya melengkung curam.

B. Kapasitas Kalor pada Gas Ideal


Kapasitas kalor merupakan kalor yang diperlukan untuk
menaikan suhu suatu sistem sebesar satu derajat. Apabila tidak ada
perubahan fasa, panas yang diberikan kepada sistem akan
mengakibatkan kenaikan temperatur. Ada 2 jenis kapasitas kalor, yaitu
ada kapasitas kalor saat volume tetap (CV) dan kapasitas kalor saat
tekanan tetap (CP). Sedangkan rumus kapasitas kalor itu sendiri adalah :
ΔQ = C . ΔT  C = dQ/dT
Dimana C adalah kapasitas panas zat yang secara kuantitatif
didefinisikan sebagai besarnya energi panas yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu zat sebesar 1oC. Dengan demikian kapasitas panas C
memiliki satuan J/kal atau J/K. Sedangkan ΔT tidak lain adalah
menyatakan selisih suhu pada keadaan sebelum dan sesudah diberi
energi panas Q.

 Kapasitas Kalor pada Volume Tetap

16 | P a g e
dQv = Cv dT

dQv = n Cv dT

Kapasitas panas pada kalor tetap juga memiliki perbedaan rumus,


tergantung pada gas idealnya itu sendiri. Apakah monoatomik,
diatomik, atau polyatomic.

Saat monoatomik , Cv = 3/2R

Saat diatomic, Cv = 5/2R

Saat polyatomic, Cv = 5/2R

 Kapasitas Kalor pada Tekanan Tetap

dQp = CP dT

dQp = n CP dT

Sedangkan untuk rasio kapasitas kalor adalah

1. Proses Isotermal

Kalor yang dihasilkan pada proses isotermal yaitu :


Vf
U  Q  W  Q  U  W  nCV T  nRT ln
Vi

17 | P a g e
Sementara perubahan energi dalamnya yaitu :

U  nCV T

2. Proses Isokhorik

Kalor yang dihasilkan pada proses isokhorik yaitu :

Q  nCV T  nCV (T f  Ti )

Sementara perubahan energi dalamnya yaitu :

U  Q  W  U  nCV T
3. Proses Isobarik
Kalor yang dihasilkan pada proses isobarik yaitu :

Q  nCP T  nCP (T f  Ti )
Sementara perubahan energi dalamnya yaitu :

U  Q  W  U  nCP T  pV
pV  nRT  pV  nRT
CP  CV  R  U  nCP T  nRT  nCV T

4. Proses Adiabatik
Pada proses adiabatik, tidak ada perubahan kalor yang terjadi
karena kalor yang diterima dan dikeluarkan sama besarnya,
sehingga Q = 0 . Maka kerja yang dihasilkan proses adiabatik.
Pada gas ideal, yaitu :

18 | P a g e

Adiabat ik : pV  k ons tan
C
p   CV 
V 
V f V f

W  
Vi
pdV   CV
Vi
dV

1
V  1
Vf
W  C
  1 Vi


C
1 

V f 1  Vi  1

pV   C  piVi   p f V f
W C

W
C
1 

V f 1  Vi  1 
pV   C  piVi   p f V f

W
1
1 

p f V f V f 1  piVi  Vi  1  1
1 
 p f V f  piVi 

Sementara perubahan energi dalamnya yaitu :

Q  0 U  Q  W  U  W 
1
 p f V f  piVi 
 1
D. Entalpi (H)
Entalpi adalah istilah dalam termodinamika yang menyatakan
jumlah energi internal dari suatu sistem termodinamika ditambah
energi yang digunakan untuk melakukan kerja. Entalpi juga
merupakan transfer panas antara sistem dan lingkungan yang

19 | P a g e
ditransfer dalam kondisi tekanan konstan (isobarik). Secara
matematis, entalpi dapat dirumuskan sebagai berikut:
H = U + PV
di mana:
H = entalpi sistem (joule)
U = energi internal (joule)
P = tekanan dari sistem (Pa)
V = volume sistem (m2)

PV hanya targantung kedaan awal dan akhir sistem. Besarnya


perubahan entalpi dari sistem :

H = H2 –H1

= (U2+P2V2) – (U1+P1V1)
= (U2-U1) + (P2V2-P1V1)
pada tekanan (P) tetap :

 H =  U + P(V2-V1)
 H=  U + P  V
Q = U + P V , maka
H = Q
dH = dQ

 Entalpi dan Kalor


Entalpi sebagai fungsi T dan p; H= f(T,P)

 H   H 
dH    dT    dP
 T  P  P T
 H 
dU  C P dT    dP
 P T
Pada tekanan tetap :

20 | P a g e
dH  C P dT
or  CP dT
dH
H  C P T
Pada volume tetap :

dU  CV dT
or  CV dT
dU
U  CV T

A. Penerapan Hukum I Termodinamika Dalam kehidupan


sehari – hari

Kita bisa menerapkan hukum pertama termodinamika pada


manusia : Agar bisa bertahan hidup, setiap makhluk hidup, baik
manusia, hewan atau tumbuhan tentu saja membutuhkan energi. Kita
tidak bisa belajar, jalan-jalan atau berolahraga kalau tubuh kita lemas
tak berdaya karena kekurangan energi. Biasanya tubuh memperoleh
energi dari makanan. Ketika menyantap makanan, kita membawa energi
potensial kimia yang terkandung dalam makanan ke dalam tubuh.
Adanya tambahan energi dari makanan menyebabkan energi potensial
kimia dalam tubuh kita bertambah ( U bertambah). Selanjutnya energi
tersebut dipakai untuk melakukan Kerja (W). Banyak sekali bentuk
kerja yang kita lakukan, olahraga, jalan-jalan, belajar dan lain
sebagainya. Energi yang kita peroleh dari makanan juga digunakan

21 | P a g e
tubuh untuk menghasilkan sel-sel yang baru, menggantikan sel-sel lama
yang rusak. Adanya sel-sel yang baru membuat dirimu bisa bertambah
tinggi, dan gemuk. Selain dipakai untuk melakukan kerja, sebagian
energi dibuang ke luar tubuh (udara dan sekitarnya) dalam bentuk kalor
alias panas. Setiap proses metabolisme dalam tubuh biasanya
menghasilkan kalor atau panas. Demikian juga ketika melakukan kerja,
tubuh terasa panas. Panas alias kalor tersebut dibuang melalui keringat
(melalui poses penguapan) dan lain-lain. Setelah melakukan kerja dan
membuang-buang kalor ke luar tubuh, kita akan merasa lapar lagi.
Ketika merasa lapar, tubuh memberi tahu kita bahwa stok energi dalam
berkurang. Dan kita akan menambah energi dengan makan

 Aplikasi Hukum I Termodinamika dalam Kehidupan


Selain pada proses termodinamika dan manusia, penerapan
hukum I termodinamika juga dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-
hari, misal:
 Termos Pada alat rumah tangga tersebut terdapat aplikasi hukum
I termodinamika dengan sistem terisolasi. Dimana tabung bagian
dalam termos yang digunakan sebagai wadah air, terisolasi dari
lingkungan luar karena adanya ruang hampa udara di antara
tabung bagian dalam dan luar. Maka dari itu, pada termos tidak
terjadi perpindahan kalor maupun benda dari sistem menuju
lingkungan maupun sebaliknya.
 Mesin kendaraan bermotor Pada mesin kendaraan bermotor
terdapat aplikasi termodinamika dengan sistem terbuka. Dimana
ruang didalam silinder mesin merupakan sistem, kemudian
campuran bahan bakar.

22 | P a g e
BAB III

PENUTUP

3.1 RANGKUMAN MATERI


Hukum pertama termodinamika adalah suatu pernyataan mengenai
hukum universal dari kekekalan energi dan mengidentifikasikan
perpindahan panas sebagai suatu bentuk perpindahan energi. Pernyataan
paling umum dari hukum pertama termodinamika ini berbunyi:

“Kenaikan energi internal dari suatu sistem termodinamika


sebanding dengan jumlah energi panas yang ditambahkan ke
dalam sistem dikurangi dengan kerja yang dilakukan oleh sistem
terhadap lingkungannya” . Atau dengan kata lain, “Perubahan dari
total energi bersih di dalam sistem selama proses adalah sama
dengan total energi yang masuk ke sistem dikurangi total energi
yang keluar sistem selama proses”. Dapat di deskripsikan sebagai
berikut:
( 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 𝐸𝑖𝑛 ) − ( 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 𝐸𝑜𝑢𝑡 ) = (𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 ∆𝐸𝑠𝑦𝑠𝑡𝑒𝑚 )
Atau 𝐸𝑖𝑛 − 𝐸𝑜𝑢𝑡 = ∆𝐸𝑠𝑦𝑠𝑡𝑒𝑚 (𝑘𝐽).
Pada Sistem tertutup terjadi pertukaran energi energi tetapi tidak
terjadi pertukaran massa sistem dengan dengan lingkungannya.
Perpindahan Energi Sistem Hukum termodinamika pertama menyatakan
bahwa energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan tetapi hanya dapat
diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Prinsip tersebut juga dikenal
dengan istilah konservasi energi Hukum pertama dapat dinyatakan secara
sederhana; selama interaksi antara sistem dan lingkungan, jumlah energi
yang diperoleh sistem harus sama dengan energi yang dilepaskan oleh
lingkungan. Energi dapat melintasi batas dari suatu sistem dalam 3
bentuk yang berbeda: panas (heat), kerja (work) dan Aliran massa (mass
flow). Untuk sistem tertutup, perpindahan energi hanya terjadi dalam
bentuk massa .
Empat proses Hukum 1 Termodinamika di bagi atas: Isotermis,
ishokorik, isobarik dan adiabatik. Kapasitas kalor merupakan kalor yang
diperlukan untuk menaikan suhu suatu sistem sebesar satu derajat.
Apabila tidak ada perubahan fasa, panas yang diberikan kepada sistem
akan mengakibatkan kenaikan temperatur. Ada 2 jenis kapasitas kalor,
yaitu ada kapasitas kalor saat volume tetap (CV) dan kapasitas kalor saat
tekanan tetap. Entalpi adalah istilah dalam termodinamika yang

23 | P a g e
menyatakan jumlah energi internal dari suatu sistem termodinamika
ditambah energi yang digunakan untuk melakukan kerja. Entalpi juga
merupakan transfer panas antara sistem dan lingkungan yang ditransfer
dalam kondisi tekanan konstan (isobarik). Secara matematis, entalpi dapat
dirumuskan dengan : H = U + PV.
Selain pada proses termodinamika dan manusia, penerapan
hukum I termodinamika juga dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-
hari, misal:
 Termos Pada alat rumah tangga tersebut terdapat aplikasi
hukum I termodinamika dengan sistem terisolasi. Dimana
tabung bagian dalam termos yang digunakan sebagai wadah
air, terisolasi dari lingkungan luar karena adanya ruang
hampa udara di antara tabung bagian dalam dan luar. Maka
dari itu, pada termos tidak terjadi perpindahan kalor
maupun benda dari sistem menuju lingkungan maupun
sebaliknya.
 Mesin kendaraan bermotor Pada mesin kendaraan bermotor
terdapat aplikasi termodinamika dengan sistem terbuka.
Dimana ruang didalam silinder mesin merupakan sistem,
kemudian campuran bahan bakar.

3.2 SARAN

24 | P a g e
EVALUASI
1. Kalor sebanyak 3000 Joule ditambahkan pada sistem
dan sistem melakukan usaha 2500 Joule pada
lingkungan. Perubahan energi dalam sistem adalah…
a. 200 joule c. 400 joule
b. 300 joule D. 500 joule
2. Kalor sebanyak 2000 Joule ditambahkan pada sistem dan
lingkungan melakukan usaha 2500 Joule pada sistem.
Perubahan energi dalam sistem adalah…

a. 1000 joule C. 4500 joule


b. 6500 joule D. 5000 joule
3. Kalor sebanyak 2000 Joule dilepaskan sistem dan
lingkungan melakukan usaha 3000 Joule pada
sistem. Perubahan energi dalam sistem adalah…

a. 1000 joule c. 100 joule


b. 500 joule D. 10000 joule
4. Sutu gas dalam ruang tertutup melepaskan kalor ke
lingkungan sebesar 1.000 kalori dan melakukan usaha
2.000 joule. perubahan energy dalam gas sebesar..............
(1 kalori = 4,2 J)

a. 6200 joule c. 62000 joule


b. 620 joule D. -6200 joule

25 | P a g e
5. Gas hydrogen dipanaskan dari suhu 300 K sampai 312
K dalam bejana yang bebas hingga memuai. Kalor
yang dibutuhkan dalam proses itu 24 kJ. kapasitas
kalor hydrogen sebesar.........

a. 200 J/K c. 20000 J/K


b. 2000 J/K D.2500 J/K
6. Suatu gas mempunyai volume awal 2,0 m3 dipanaskan
dengan kondisi isobaris hingga volume akhirnya
menjadi 4,5 m3. Bila tekanan gas yaitu 2 atm. usaha luar
gas tersebut adalah.....
(1 atm = 1,01 x 105 Pa)

a. 5 x 105 joule c. 5,05 x 105 joule


b. 5,5 x 105 joule D 6,05 x 105 joule

7. Suatu sistem mengalami proses isobarik. Pada sistem


dilakukan usaha sebesar 100 J. Jika perubahan energi
dalam sistem ΔU dan kalor yang diserap sistem = 300
joule, berapakah besarnya ΔU?

a. 5 joule c. 0,5 joule


b. 50 jou D 500 joule

8. Delapan mol gas ideal dipanaskan pada tekanan tetap


sebesar 4 × 105 N/m2 sehingga volumenya berubah
dari 0,06 m3 menjadi 0,08 m3. Jika gas mengalami
perubahan energi dalam gas sebesar 1.500 J, berapakah
kalor yang diterima gas tersebut.

26 | P a g e
a. 6500 joule c 8500 joule
b. 950 joule D 9500 joule

9. Delapan mol gas ideal dipanaskan pada tekanan tetap sebesar


2 × 105 N/m2 sehingga volumenya berubah dari
0,08 m3 menjadi 0,1 m3. Jika gas mengalami perubahan energi
dalam gas sebesar 1.500 J, Banyak kalor yang diterima gas
tersebut adalah......

a. 6500 joule c 550 joule


b. 4500 joule D 5500 joule

10. Suatu sistem mengalami proses isobarik. Pada sistem dilakukan


usaha sebesar 100 J. Jika perubahan energi dalam sistem ΔU dan
kalor yang diserap sistem = 150 joule, berapakah besarnya
ΔU..........?

a. 2500 joule c 25000 joule


b. 250 joule D 1500 joule

27 | P a g e
11. Sejumlah gas ideal mengalami proses seperti gambar berikut.

Proses yang menggambarkan adiabatis dan isokhorik berturut-


turut ditunjukkan pada nomor…....

a. 1- 2 c 5-4
b. 5-1 D 2-3

12. Suatu gas menerima kalor 1.500 kalori, menghasilkan


usaha sebesar 4.000 J. berapakah energy dalam pada gas? (1
kalori = 4,18 joule)

a. 2.270 joule c 1.270 joule


b. 170 joule D 2275 joule

13) Suatu gas yang menghasilkan usaha sebesar 200 joule,


dengan perubahan energy dalam pada ags adalah 70 J.
Tentukanlah kalor yang dapat diterima gas tersebut!

a. 270 joule b. 27 joule

28 | P a g e
b. 2.700 joule D 27000 joule

14. Jika kalor sebanyak 2000 Joule ditambahkan pada sistem,


sedangkan sistem melakukan kerja 1000 Joule, berapakah perubahan
energi dalam sistem ?

a. 10 joule c 100 joule


b. 1000 joule D 10.000 joule

15. Jika kalor sebanyak 2000 Joule meninggalkan sistem dan


sistem melakukan kerja 1000 Joule, berapakah perubahan
energi dalam sistem ?

a. – 30 joule c 300 joule


b. 3000 joule D -3000joule

16. Jika kalor sebanyak 5000 Joule ditambahkan pada sistem dan
kerja 1000 Joule dilakukan pada sistem, berapakah perubahan
energi dalam sistem ?

a. – 600 joule c 600 joule


b. 6000 joule D -6000joule

17. Kalor sebanyak 1000 J ditambahkan kesistem sementara


kerjadilakukan pada (terhadap) sistem sebesar 500 J. Berapa
perubahan energi dalam sistem?........

29 | P a g e
a. 150 joule c 15000 joule
b. 1500 joule D -15000 joule

18. Kalor sebanyak 2400 Joule dilepaskan sistem dan


lingkungan melakukan usaha 3000 Joule pada sistem.
Perubahan energi dalam sistem adalah…

a. 2700 joule c 600 joule


b. -2.700 joule D -600 joule

19. Gas hydrogen dipanaskan dari suhu 200 K sampai

250 K dalam bejana yang bebas hingga memuai. Kalor


yang dibutuhkan dalam proses itu 12 kJ. kapasitas kalor
hydrogen sebesar.........

a. 24 joule c 24000 joule


b. 2400 joule D 240 joule

20. Gas helium 0,0003 mol pada tekanan tetap. Suhunya


dinaikkan dari 10 oc menjadi 70 oc. diketahui R =
8,314 J/mol.K, jumlah kalor yang diperlukan
sebesar..........

a. 0,373 joule c 3730 joule


b. 373 joule D 3,73 joule

30 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

http://www.slideshare.net/BughisBerkata/hukum-i-
termodinamika

http://dosen.tf.itb.ac.id/~amoranto/ITENAS/Teknik%20El
ektro/f2el%20Termodinamika.ppt

http://ft.unsada.ac.id/wp-content/uploads/2008/04/bab1-2-
tm1.pdfhttp://endwati.staff.fkip.uns.ac.id/files/2009/09
/Hukum-Termod-nol-dan-pertama-09.ppt

file:///E:/semester%204/termodinamiaka/Termodinamika_Te
knik_I_full.pdf

file:///E:/semester%204/termodinamiaka/P09-
TERMODINAMIKA.pdf

http://www.msftconnecttest.com/redirect.
file:///C:/Users/E203NAH%20RAM4GB/Downloads/13960
8868-MAKALAH-termodinamika.pdf

31 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai