Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH TERMODINAMIKA

PENGERTIAN DASAR TERODINAMIKA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1 (SATU)
ANDARI YUTA PALWA

(061330400314)

LIA FITRI FUJIARSI

(061330400319)

NINI NADILA

(061330400326)

HASNI KESUMA RATIH

(061230400321)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TAHUN AKADEMIK 2014 - 2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Pengertian Dasar
Termodinamika.
Penulisan makalah merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah
Termodinamika di Jurusan Teknik kimia (DIII). Tugas ini dimulai dengan membahas apa itu
termodinamika, menjelaskan konsep dasar termodinamika, sistem dan keseimbangan
termodinamika, energi dalam, dan proses yang terjadi dalam termodinamika.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.Dan tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak
yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga tugas ini bermanfaat, dan dapat memberikan ilmu
yang baik bagi para pembaca. Terima kasih.

Palembang, 28 Januari 2015

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

ii

DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Termodinamika . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Istialah Istilah dalam Termodinamika . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

3
3

C.
D.
E.
F.
G.
H.

Sistem Termodinamika. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Keseimbangan Termodinamika . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Keadaan dan Proses. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Energi Dalam . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Konstanta Gas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Persamaan Keadaan Gas Ideal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

8
11
14
16
18
19

I. Persamaan Keadaan Gas Non Ideal. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

26

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

28

Termodinamika membahas tentang sistem keseimbangan (equilibrium), yang dapat


digunakan untuk mengetahui besarnya energi yang diperlukan untuk mengubah suatu sistem
keseimbangan, tetapi tidak dapat dipakai untuk mengetahui seberapa cepat (laju) perubahan
itu terjadi karena selama proses sistem tidak berada dalam keseimbangan. Suatu sistem
tersebut dapat berubah akibat dari lingkungan yang berada di sekitarnya. Sementara untuk
aplikasi dalam materialnya, termodinamika membahas material yang menerima energi panas
atau energi dalam bentuk yang berbeda-beda.
Seperti telah diketahui bahwa energi didalam alam dapat terwujud dalam berbagai
bentuk, selain energi panas dan kerja, yaitu energi kimia, energi listrik, energi nuklir, energi
gelombang elektromagnit, energi akibat gaya magnit, dan lain-lain . Energi dapat berubah
dari satu bentuk ke bentuk lain, baik secara alami maupun hasil rekayasa tehnologi. Selain itu
energi di alam semesta bersifat kekal, tidak dapat dibangkitkan atau dihilangkan, yang terjadi
adalah perubahan energi dari satu bentuk menjadi bentuk lain tanpa ada pengurangan atau
penambahan. Prinsip ini disebut sebagai prinsip konservasi atau kekekalan energi.
Prinsip thermodinamika tersebut sebenarnya telah terjadi secara alami dalam
kehidupan sehari-hari. Bumi setiap hari menerima energi gelombang elektromagnetik dari
matahari, dan dibumi energi tersebut berubah menjadi energi panas, energi angin, gelombang
laut, proses pertumbuhan berbagai tumbuh-tumbuhan dan banyak proses alam lainnya.
Proses didalam diri manusia juga merupakan proses konversi energi yang kompleks, dari
input energi kimia dalam maka nan menjadi energi gerak berupa segala kegiatan fisik
manusia, dan energi yang sangat bernilai yaitu energi pikiran kita.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka prinsip alamiah
dalam berbagai proses termodinamika direkayasa menjadi berbagai bentuk mekanisme untuk
membantu manusia dalam menjalankan kegiatannya. Mesin-mesin transportasi darat, laut,
maupun udara merupakan contoh yang sangat kita kenal dari mesin konversi energi, yang
merubah energi kimia dalam bahan bakar atau sumber energi lain menjadi energi mekanis
dalam bentuk gerak atau perpindahan diatas permukaan bumi, bahkan sampai di luar
angkasa. Pabrik-pabrik dapat memproduksi berbagai jenis barang, digerakkan oleh mesin
pembangkit energi listrik yang menggunakan prinsip konversi energi panas dan kerja. Untuk

kenyamanan hidup, kita memanfaatkan mesin airconditioning, mesin pemanas, dan


refrigerators yang menggunakan prinsip dasar thermodinamika.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Termodinamika
Termodinamika memiliki konsep dasar yang berupa istilah seperti sistem, lingkungan,
dan batas sistem. Sistem (system) merupakan suatu masa atau daerah yang dipilih, untuk
5

dijadikan objek analisis. Daerah sekitar sistem tersebutdisebut sebagai lingkungan


(surroundings). Batas antara sistem dengan lingkungannya disebut batas sistem (boundary).

Gambar 1. Sistem, lingkungan, dan batas sistem

B. Istialah Istilah dalam Termodinamika


1. Closed system (sistem tertutup)
Sistem yg pengkajiannya dilakukan untuk materi dalam jumlah tertentu saja dan
selalu berisi materi yang sama, dan perpindahan massa melalui batas system tidak di
mungkinkan
2. Isolated system (sistem terisolasi)
Merupakan jenis khusus dari system tertutup dimana system tidak dapat berinteraksi
dengan lingkungan dengan cara apapun.
3. Control volume (volume atur)
Merupakan suatu pengkajian yang dilakukan di suatu ruang tertentu dimana system
( massa) mengalir (atau dapat keluar masuk ruangan, Kajian ini dilakukan didalam suatu
ruangan yang telah ditetapkan
4. Property (sifat)
Merupakan karakteristik makroskopik system, dimana nilai numeriknya dapat
diberikan pada suatu waktu tertentu tanpa mengetahui sejarah system itu sendiri
5. State (keadaan)
Merupakan kondisi system yang dapat di tentukan oleh sifatnya
6. Process (proses)
6

Merupakan transformasi dari suatu keadaan ke keadaan yang lain, yang dapat terjadi
pada sebuah system apabila terdapat perubahan sifat sehingga terjadi perubahan keadaan
dari system tersebut.
7. Steady state (kondisi tunak)
Merupakan kondisi dimana tidak satupun sifatnya berubah terhadap waktu.
8.

Thermodynamic cycle (siklus termodinamika)


Merupakan suatu urutan proses yang berawal dan berakhir pada keadaan yang sama.

9.

Extensive property ( sifat ekstensif)


Termasuk dalam sifat ekstensif jik nilai dari keseluruhan system merupakan
penjumlahan nilai dari setiap bagian yang menyusun tersebut.

10. Intensive property (sifat intensif)


Sifat dimana nilainya tidak dipengaruhi oleh ukuran system dan dapat bervariasi di
setiap bagian system pada waktu yang berbeda.
11. Phase ( fase)
Menggambarkan sejumlah materi yang homogen dalam komposisi kimia maupun
struktur fisiknya.
12. Pure substance (Zat murni)
Adalah sesuatu yang memiliki komposisi kimia yang sama dan tetap.
13. Equilibrium (kesetimbangan)
Kondisi yang dicapai oleh gaya-gaya yang sama besar dan bekerja berlawanan
arah.
14. Equilibrium state (keadaan setimbang)
Keadaan yang terjadi pada suatu system terisolasi dimana tidak terjadi perubahan
sifat pada system tersebut.
15. Quasi equilibrium (or quasi static )process (proses kesetimbangan sesaat)
Merupakan proses yang penyimpangannya dari keadaan kesetimbangan
termodinamika sangatlah kecil
16. Base unit (satuan dasar)
Merupakan sejumlah tertentu dari besaran suatu dimensi utama seperti waktu,
panjang, arus listrik, intensitas cahaya, massa, dan lain-lain
17. SI base unit (satuan dasar SI)
7

Sistem satuan yang secara legal di terima oleh banyak Negara.


18. Specific volume (volume spesipik)
Merupakan kebalikan dari densitas, yaitu volume per satuan massa.
19. Molar basis (basis molar)
Merupakan satuan yang digunakan dalam bentuk molaritas atau system yang di
gunakan adalah system mol.
20. Pressure (tekanan)
Merupakan gaya yang diberikan per satuan luas
21. Absolute pressure (tekanan absolute)
Tekanan yang yang di berikan oleh system tanpa adanya tekana dari atmosfer.
22. Gage pressure (tekanan gage)
Merupakan besarnya perbedaan tekanan absolute dalam system dengan tekanan
absolute atmosfer
23. Vacuum pressure (tekanan vakum)
Merupakan tekanan yang sama dengan tekanan gage
24. Thermal (heat) interaction (interaksi termal (kalor))
Terjadi jika dua batang tembaga di hubungkan dan di isolasi dari lingkungannya,
dimana batang yang satu lebih panas dari pada batang yang lain.
25. Thermal equilibrium (kesetimbangan termal)
Kesetimbangan dimana perubahan sifat dan interaksi antar kedua batang yang di
hubungkan telah berakhir.
26. Temperature (temperatur)
Merupakan sifat fisik dari system yang menentukan apakah keduanya berada dalam
kesetimbangan termal
27. Adiabatic process (proses adiabatik)
Proses dimana tidak ada panas yang keluar dari system ke lingkungannya.
28. Isothermal process (proses isotermal)
Proses yang berlangsung pada temperature yang tetap
29. Thermometric property (sifat termometrik)
Merupakan suatu sifat yang di miliki oleh bahan yang digunakan sebagai
thermometer yaitu sifat yang berubah terhadap perubahan temperature
8

30. Kelvin Scale (skala Kelvin)


Merupakan skala temperature termodinamika absolute yang memberikan suatu
defenisi temperature yang kotinu dan sahih untuk seluruh daerah temperature.
31. Celsius scale (skala Celsius)
Merupakan skala yang menggunakan satuan derajat Celsius yang besarnya sama
dengan Kelvin.
32. Rankine scale ( Skala rankine)
Merupakan skala pengukur panas yang menggunakan satuan derajat rankine
33. Fahrenheit scale (skala Fahrenheit)
Merupakan skala pengukur panas (suhu) yang menggunakan satuan derajat
Fahrenheit
34. Design (perancangan)
Merupakan proses pengambilan keputusan menggunakan prinsip-prinsip ilmu teknik,
ekonomi, dan matematika yang berlangsung secara berulang dalam membuat suatu
system, komponen system atau proses.
35. constraint s (keterbatasan)
Merupakan keadaan yang berhubungan dengan keadaan ekonomi, keselamatan,
dampak lingkungan dan sebagainya, yang dapat harus disesuakan terhadap perancangan.
36. Engineering model (model teknik)
Model yang telah di sederhanakan namun memadai untuk dilakukannya analisis,
meskipun banyak aspek yang ada pada system actual telah di abaikan.

C. Sistem Termodinamika
Sementara itu, ada juga istilah lain yaitu sistem termodinamika. Sistem termodinamika
adalah sistem yang memungkinkan terjadinya interaksi energi atau pertukaran energi dengan
lingkungan yang berada disekitar sistem. Sistem termodinamika secara luas bisa didefinisikan
sebagai luas atau ruang tertentu dimana proses termodinamika terjadi. Atau adalah suatu
daerah dimana perhatian kita difokuskan dalam mempelajari proses termodinamika.
Sistem termodinamika memiliki klasifikasi tersendiri. Klasifikasi sistem termodinamika dibagi
menjadi 3 kelompok, yaitu :

1. Sistem Tertutup
Sistem tertutup merupakan sistem massa tetap dan identitas batas sistem
ditentukan oleh ruang zat yang menempatinya. Gas di dalam silinder dianggap sebagai
suatu sistem. Jika panas diberikan ke silinder dari sumber luar, temperatur gas akan naik
dan piston bergerak ke atas. Ketika piston naik, batas sistem bergerak. Dengan kata lain,
panas dan kerja melewati batas sistem selama proses, tetapi tidak ada terjadi penambahan
atau pengurangan massa zat.

Gambar 2. Sistem Termodinamika Tertutup


2. Sistem Terbuka
Pada sistem ini, zat melewati batas sistem. Panas dan kerja bisa juga melewati
batas

sistem.

Gambar

menunjukkan

diagram sebuah kompresor udara yang

menggambarkan sistem terbuka ini. Zat yang melewati batas sistem adalah udara
bertekanan rendah (L.P) yang memasuki kompresor dan udara bertekanan tinggi (H.P)
yang meninggalkan kompresor. Kerja melewati batas sistem melalui poros penggerak dan
panas ditransfer melewati batas sistem melalui dinding silinder.

10

Gambar 3. Sistem Termodinamika Terbuka

3. Sistem Terisolasi
Adalah sebuah sistem yang sama sekali tidak dipengaruhi oleh lingkungannya.
Sistem ini massanya tetap dan tidak ada panas atau kerja yang melewati batas sistem.

Gambar 4. Perbandingan Sistem Termodinamika


Sistem termodinamika memiliki beberapa istilah yang disebutkoordinat sistem.
Koordinat sistem merupakan setiap kuantitas makroskopik (yang dapat terukur secara
indra) yang berkaitan dengan kondisi internal suatu system. Ex : tekanan (P), volume (V),
suhu (T), dan komposisi zat. Koordinat sistem inilah yang dapat menentukan energi
internal sistem. Dalam termodinamika diturunkan persamaan dari hubungan antar
koordinat system sesuai hukum termodinamika.
Sistem termodinamika juga memiliki besaran tertentu. Besaran ini berhubungan
dengan koordinat sistem termodinamika, karena variabel dari besaran itupun ada di
koordinat sistem. Besaran disebut juga sifat termodinamika. Besaran termodinamika
dibagi menjadi 2, yaitu :
a) Besaran ekstensif
Besaran ekstensif yaitu besaran yang harganya tergantung pada ukuran
sistem. Besaran ekstensif memiliki beberapa variabel besaran yaitu volume (V),
massa (m), dan energi. Dari besaran ekstensif, dapat diperoleh harga jenis dan harga
molar. Harga jenis yaitu perbandingan antara besaran ekstensif dengan massa sistem.

11

Sedangkan harga molar yaitu perbandingan antara besaran ekstensif dengan jumlah
mol sistem.
Harga Jenis = besaran ekstensif / massa sistem
Harga Molar = besaran ekstensif / jumlah mol sistem
b) Besaran intensif
Besaran intensif yaitu besaran yang harganya tidak tergantung pada ukuran
sistem. Besaran intensif memiliki beberapa variabel besaran yaitu tekanan (P) dan
suhu (T)

Gambar 5. Tabel Besaran/Sifat Intensif dan Ekstensif

D. Keseimbangan Termodinamika
Keseimbangan termodinamika menjelaskan sistem yang propertinya tidak akan berubah
tanpa beberapa jenis campur tangan dari luar. Dengan kata lain, sebuah sistem dalam
kesetimbangan termodinamika tidak akan berubah kecuali ada sesuatu yang ditambahkan atau
dikurangi dari itu.
Bagi objek untuk mencapai kesetimbangan termodinamika, ada tiga kondisi yang harus
dipenuhi, yaitu : keseimbangan mekanik, keseimbangan kimia, dan keseimbangan termal.
1. Keseimbangan Mekanik
Menjelaskan apa yang terjadi ketika tidak ada gaya yang tidak seimbang
dalam sistem atau dengan sistem dan sekitarnya. Ini berarti bahwa gaya harus sama
dalam suatu sistem dan dalam sistem dan sekitarnya. Salah satu gaya tersebut adalah
tekanan. Jika tekanan adalah sama dalam sistem dan dengan sistem dan sekitarnya,
12

keseimbangan mekanik tercapai. Jika tidak ada keseimbangan mekanik, sistem akan
berusaha untuk mencapai keseimbangan.
2. Keseimbangan Kimia
Suatu objek akan mencapai keseimbangan kimia, dimana semua reaksi kimia
dalam sistem seperti difusi maupun pelarutan sudah berlangsung atau terjadi, walau
dalam kecepatan yang lambat sekalipun.
3. Keseimbangan Termal
Keseimbangan ini akan terjadi jika tidak ada perpindahan kalor dalam sistem
atau antara sistem dengan lingkungannya. Artinya semua temperatur dalam sistem
harus sama.

E. Keadaan dan Proses


Sistem termodinamika juga memiliki istilah yang disebut keadaan sistem dan proses.
Suatu sistem dapat berada pada suatu kondisi yang tidak berubah, apabila masing-masing
jenis property sistem tersebut dapat diukur pada semua bagiannya dan tidak berbeda nilainya.
Kondisi tersebut disebut sebagai keadaan (state) tertentu dari sistem. Keadaan sistem
bergantung pada koordinat sistem, karena koordinat sistem berfungsi sebagai variabel peubah
keadaan suatu sistem atau zat.
Sedangkan yang dinamakan proses yaitu ketika suatu sistem berubah dari satu keadaan
keseimbangan ke keadaan keseimbangan lainnya dan membentuk suatu lintasan yang dilalui
sistem tersebut. Lintasan inilah yang disebut proses. Proses berlangsung dengan cara sistem
akan mengalami kesetimbangan awal, lalu proses yang terjadi mengubah keadaan secara
lambat atau cepat untuk membawa sistem kepada tahap kesetimbangan yang selanjutnya.
Macam-macam bentuk proses ada 2, yaitu :
1. Proses Reversibel (Quasy-statis)
Suatu proses yang berlangsung sedemikian hingga setiap bagian yang
mengalami perubahan dikembalikan pada keadaan semula tanpa menyebabkan
suatu perubahan lain. Proses ini dapat dibalik. Keadaan awal, proses dan keadaan
akhir cenderung setimbang sehingga pertukaran energi dan kerja selama proses
cenderung lambat (Quasy-statis).

13

2. Proses Irreversibel
Proses yang berlangsung dalam satu tahap, arahnya tak dapat dibalik kecuali
dengan tambahan energi luar. Sistem hanya akan seimbang saat keadaan awal dan akhir
saja dikarenakan selama proses menuju keadaan akhir, terjadi pertukaran energi dan kerja
sehingga tidak setimbang (Quasy-dinamis).

Keadaan memiliki persamaan atau fungsi keadaan, begitu pula proses yang memiliki
persamaannya sendiri.
a) Persamaan Keadaan
Persamaan

keadaan

adalah

sebuah persamaan

konstitutif yang

menyediakan hubungan matematik antara dua atau lebih fungsi keadaan yang
berhubungan dengan materi.Proses tidak mempengaruhi persamaan keadaan.
Persamaan keadaan hanya bergantung pada saat keadaan awal dan akhir dari
proses yang terjadi
b) Persamaan Proses
Persamaan proses adalah suatu keadaan yang nilainya bergantung pada
proses (alur) antara dua keadaan setimbang, walaupun keadaan awal dan akhirnya
sama.

F. Energi Dalam
Energi dalam merupakan energi total yang dimiliki suatu sistem, sehingga dapat berubahubah nilainya dalam suatu proses termodinamika. Energi dalam merupakan suatu sifat
mikroskopik zat sehingga tak dapat diukur secara langsung. Dalam sistem gas ideal, energi
dalam merupakan jumlah energi kinetik yang tersimpan dalam sistem.
Secara umum, perubahan energi dalam dirumuskan sebagai berikut :

U = U2 U1,
U2 = keadaan akhir
U1 = keadaan awal
Energi dalam (U) dapat berniai positif atau negatif, tergantung dari :
1. Aliran kalor antara sistem dengan lingkungan
14

2. Kerja yang diterima atau dilakukan oleh sistem


3. Aliran materi yang berlangsung keluar atau masuk terhadap sistem
Menurut Hukum I Termodinamika, jumlah kalor yang diberikan suatu sistem sama
dengan besarnya usaha yang dilakukan sistem tersebut dan perubahan energi dalam sistem.

U = Q W
Q = U + W
Q = panas
W = kerja
Dalam rumus tersebut, terdapat panas dan kerja. Panas dapat terjadi karena adanya
pertukaran energi antara sistem dengan lingkungan, akibat adanya perubahan dan perbedaan
suhu. Sedangkan kerja merupakan energi yang dihasilkan selain panas.
Di dalam energi dalam, terdapat perubahan tanda panas dan kerja yang dihasilkan.
Berikut ini adalah syarat terjadinya perubahan tanda pada panas dan kerja yang terjadi.
1.
2.
3.
4.

Jika panas diberikan kepada system, maka panas tersebut bernilai positif (+Q)
Jika panas dikeluarkan dari system, maka panas tersebut bernilai negatif (-Q)
Jika kerja diterima oleh system, maka kerja tersebut bernilai positif (+W)
Jika kerja dilakukan oleh system, maka kerja tersebut bernilai negatif (-W)

Gambar 6. Syarat panas dan kerja pada sistem

Panas
Secara eksperimen panas yang ditransfer ke sebuah obyek Q berbanding lurus
dengan perubahan temperatur dari obyek tersebut T.

15

Q = C . T C = dQ/dT
Dimana C adalah kapasitas panas zat yang secara kuantitatif didefinisikan sebagai
besarnya energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu zat sebesar 1oC. Dengan
demikian kapasitas panas C memiliki satuan J/kal atau J/K. Sedangkan T tidak lain
adalah menyatakan selisih suhu pada keadaan sebelum dan sesudah diberi energi panas
atau Q.
Pengalaman sehari-hari menunjukkan pada kita bahwa untuk menaikkan suhu, air
misalnya, semakin banyak jumlah air yang kita panaskan maka semakin banyak jumlah
energi yang dibutuhkan. Dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa panas yang
dibutuhkan sebanding dengan massa zat yang ingin kita panaskan. Massa (m) zat
berhubungan dengan kapasitas panas (C) melalui persamaan

C = c.m
Dimana, c menyatakan panas jenis zat dan m adalah massa zat.

Kerja
Kerja adalah sebuah fungsi proses yang dapat dilakukan oleh suatu sistem.
Contohnya yaitu piston. Piston dapat menekan gas dalam silinder karena piston ditekan
dengan F. Gaya F bekerja pada luas permukaan A menghasilkan tekanan yang menekan
gas sejauh y. Besarnya kerja yang dilakukan oleh gaya F adalah:

dW = F dy F = pA
dW = P A dy A dy = dV
dW = P dV

16

Gambar 7. Kerja gas dalam silinder/piston


Jika awal mula volume awal V1 sedangkan volume akhir V2 , kerja total yang
dilakukan yaitu :

G. Konstanta Gas
Konstanta gas (disebut juga konstanta gas ideal, molar, semesta, atau universal, biasanya
dilambangkan dengan huruf R) adalah sebuah konstanta fisika yang sering muncul dalam
banyak persamaan fundamental fisika, seperti hukum gas ideal dan persamaan Nernst.
Konstanta ini ekuivalen dengan konstanta Boltzmann, tetapi dinyatakan dalam satuan energi
per kelvin per mol (daripada energi per kelvin per partikel).
Harganya adalah:
R = 8.314472(15) J K-1 mol-1
Dua digit di dalam kurung adalah ketidakpastian (deviasi standar) pada harga dua digit
terakhir.Konstanta gas didapatkan dari persamaan keadaan paling sederhana, hukum gas
ideal, sebagai berikut:

dengan:
adalah tekanan absolut
adalah temperatur absolut
adalah volume "ruang" yang ditempati
17

adalah jumlah gas (jumlah molekul gas, biasanya dalam mol)


adalah volume molar
Satuan

Harga R

(VPT-1n-1)
8.314472
JK-1mol-1
0.0820574587
LatmK-1mol-1
83.14472
cm3bar[mol]]-1K-1
8.20574587 10-5
m3atmK-1mol-1
8.314472
cm3MPaK-1mol-1
8.314472
LkPaK-1mol-1
8.314472
m3PaK-1mol-1
62.36367
LmmHgK-1mol-1
62.36367
LTorrK-1mol-1
83.14472
LmbarK-1mol-1
0.08314472
LbarK-1mol-1
1.987
kalK-1mol-1
6.132440
lbfftK-1mol-1
10.73159
ft3psi R-1lb-mol-1
0.7302413
ft3atmR-1lb-mol-1
998.9701
ft3mmHgK-1lb-mol-1
8.314472 107
ergK-1mol-1
1716 (Hanya Udara) ftlbR-1slug-1
286.9 (Hanya Udara) Nmkg-1K-1
286.9 (Hanya Udara) Jkg-1K-1

H. Persamaan Keadaan Gas Ideal


Gas sempurna (atau gas ideal) bisa didefinisikan sebagai suatu keadaan zat, yang
penguapannya dari kondisi cair berlangsung sempurna. Oksigen, nitrogen, hidrogen dan
udara, pada batas temperatur tertentu, bisa juga disebut sebagai gas sempurna. Gas ideal ini
tenaga ikat mplekul-molekulnya dapat diabaikan. Dalam termodinamika, umumnya gas yang
digunakan bersifat gas ideal.
Persamaan gas ideal dapat dituliskan sebagai berikut :

PV = nRT
n = jumlah mol gas
R = konstanta gas umum = 8,314 J/mol.K = 0,08206 L.atm/mol.K

18

Perubahan Keadaan Gas Ideal


Dalam termodinamika, pada gas ideal terdapat 4 jenis perubahan dengan proses
yang berbeda, yaitu :
1. Proses Isotermal
Proses isotermis dan isotermal adalah proses termodinamika yang
mana selama proses berjalan, suhu gas tetap.
Dari persamaan umum gas :

PV = nRT
Karena suhu konstan, maka usaha yang dilakukan oleh gas adalah :

dW = P.dV
dW =

dV

W= nRT

Gambar 8. Grafik Proses Isotermal


Proses Isotermal juga ada yang irreversible, rumusnya adalah :

19

Jika irreversible, maka tekanan ekspansinya konstan, sehingga :

2. Proses Isokhorik
Proses dimana volume sistem tidak mengalami perubahan. Proses ini
terjadi pada sistem yang mempunyai volume (wadah) yang kuat, tertutup, dan
tidak dapat berubah. Oleh karena volumenya tetap, maka kerja yang dilakukan
gas = 0.

W = P dV = P.0 = 0

Gambar 9. Grafik Proses Isokhorik


3. Proses Isobarik
Proses dimana tidak terjadi perubahan tekanan pada sistem. Pada
umumnya terjadi pada sistem yang mempunyai kontak langsung dengan
tekanan atmosfer bumi yang dianggap konstan (misal: reaksi biokimia).

P = konstan
PV = nRT

20

Usaha yang dilakukan gas adalah :

W = P dV = nR dT

Gambar 10. Grafik Proses Isobarik


4. Proses Adiabatik
Proses adiabatik adalah proses termodinamika dimana kerja yang
dilakukan oleh gas adalah murni berasal dari perubahan energi internalnya.
Tidak ada energi yang masuk maupun yang keluar (Q) selama proses itu
berjalan. (Hukum Termodinamika I menyatakan : Perubahan energi internal
gas (dU) adalah banyaknya energi kalor yang disuplai (Q) dikurangi kerja
yang dilakukan oleh gas (P.dV).
Kondisi proses adiabatik adalah :

dU = Q - P.dV = - P dV
P V = K (konstan)

Gambar 11. Grafik Proses Adiabatik

21

I. Gas Non Ideal

Persamaan keadaan Van der Waals


gas nyata, tidak secara ketat mengikuti hukum gas ideal. Semakin rendah
tekanan gas pada temperatur tetap, semakin kecil deviasinya dari perilaku ideal.
Semakin tinggi tekanan gas, atau dengan kata lain, semakin kecil jarak
intermolekulnya, semakin besar deviasinya.
Paling tidak ada dua alasan yang menjelaskan hal ini. Peratama, definisi
temperatur absolut didasarkan asumsi bahwa volume gas real sangat kecil sehingga
bisa diabaikan. Molekul gas pasti memiliki volume nyata walaupun mungkin sangat
kecil. Selain itu, ketika jarak antarmolekul semakin kecil, beberapa jenis interaksi
antarmolekul akan muncul.
Fisikawan Belanda

Johannes

Diderik

van

der

Waals

(1837-1923)

mengusulkan persamaan keadaan gas nyata, yang dinyatakan sebagai persamaan


keadaan van der Waals atau persamaan van der Waals. Ia memodifikasi persamaan
gas ideal (persamaaan 6.5) dengan cara sebagai berikut: dengan menambahkan
koreksi pada P untuk mengkompensasi interaksi antarmolekul; mengurango dari suku
V yang menjelaskan volume real molekul gas. Sehingga didapat:
[P + (n2a/V2)] (V nb) = nRT
Keterangan :
P = tekanan
V = volume
n = jumlah mol zat
Vm = V/n = volume molar, volume 1 mol gas atau cairan
T = temperatur (K)
R = tetapan gas ideal (8.314472 J/(molK))
[P + (n2a/V2)] (V nb) = nRT
a dan b adalah nilai yang ditentukan secara eksperimen untuk setiap gas
dan disebut dengan tetapan van der Waals Semakin kecil nilai a dan b
menunjukkan bahwa perilaku gas semakin mendekati perilaku gas ideal. Besarnya
nilai tetapan ini juga berhbungan denagn kemudahan gas tersebut dicairkan.
Nilai tetapan gas yang umum kita jumpai sehari-hari.
a

gas

(atm dm6 mol-2) (atm dm6 mol-2)

He

0,0341

0,0237

22

Ne

0,2107

0,0171

H2

0,244

0,0266

NH3 4,17

0,0371

N2

1,39

0,0391

C2H 4,47

0,0571

CO2 3,59

0,0427

H2O 5,46

0,0305

CO

1,49

0,0399

Hg

8,09

0,0170

O2

1,36

0,0318

Contoh :
Suatu sampel 10,0 mol karbon dioksida dimasukkan dalam wadah 20 dm3 dan
diuapkan pada temperatur 47 C. Hitung tekanan karbon dioksida (a) sebagai gas
ideal dan (b) sebagai gas nyata. Nilai hasil percobaan adalah 82 atm. Bandingkan
dengan nilai yang Anda dapat.
Jawab: Tekanan menurut anggapan gas ideal dan gas nyata adalah sbb:
P = nRT/V = [10,0 (mol) 0,082(dm3 atm mol-1 K-1) 320(K)]/(2,0 dm3) = 131 atm

J. Satuan
Pada dasarnya ada 2 sistem satuan , yaitu Satuan Internasional ( SI ) dan Satuan British.
Satuan Internasional banyak digunakan di negara asia salah satunya negara kita Indonesia .
Contoh Satuan Metric : meter, liter , km/jam , dll, berikuti ini merupakan beberapa konversi
Satuan Internasional Satuan British :
PANJANG
1 cm

0,3937 in

1m

3,2808 ft

1 in

2,54 cm
23

1 ft

0,3048 m

MASSA DAN DENSITAS


1 kg

2,2046 lb

1 g/cm3

1 g/cm3

62,428 lb/ft3

1 lb

0,4536 kg

1 lb/ft3

0,016018 g/cm3

1 lb/ft3

16,018 kg/m3

103 kg/m3

KECEPATAN
1 km/h

0,62137 mile/h

1 km/h

0,27778 m/s

1 km/h

0,91134 ft/s

1 km/h

0,53996 knots

1 mile/h

1,6093 km/h

1 m/s

3,6 km/h

1 ft/s

1,092728 km/h

1 knots

1,852 km/h

1 cm3

0,061024 in3

1 m3

35,315 ft3

1L

10-3 m3

1L

0,0353 ft3

1 in3

16,387 cm3

1 ft3

1 galon

0,13368 ft3

1 galon

3,7854 x 10-3 m3

VOLUME

0,028317 m3

GAYA
24

1N

1 kg.m/s2

1N

0,22481 lbf

1 lbf

32,174 lb.ft/s2

1 lbf

4,4482 N

1 Pa

1 N/m2

1 bar

105 N/m2

1 atm

1,01325 bar

1 lbf/in2

6894,8 Pa

1 lbf/in2

144 lbf/ft2

1 atm

14,696 lbf/in2

TEKANAN
1,4504 x 10-4 lbf/in2

ENERGI DAN ENERGI SPESIFIK


1J

1 N.m

1 kJ

737,56 ft.lbf

1 kJ

0,9478 Btu

1 kJ/kg

0,42992 Btu/lb

1 ft.lbf

1,35582 J

1 Btu

778,17 ft.lbf

1 Btu

1,0551 kJ

1 Btu/lb

2,326 kJ/kg

1 kcal

0,73756 ft.lbf

4,1868 kJ

LAJU PERPINDAHAN ENERGI


1W

1 J/s

1 Kw

1,341 hp

1 Btu/h

0,293 W

1 hp

2545 Btu/h

1 hp

550 ft.lbf/s

1 hp

0,7457 Kw

3,413 Btu/h

25

KALOR SPESIFIK
1 Kj/kg.K

0,238846 Btu/lb.R

1 kcal/kg.K

1 Btu/lb.R

1 Btu/lb.R

4,1868 Kj/kg.K

PERCEPATAN STANDAR DARI GRAVITASI


g

9,80665 m/s2

32,174 ft/s2

TEKANAN ATMOSFER STANDAR


1 atm

1,01325 bar

1 atm

14,696 lbf/in2

HUBUNGAN TEMPERATUR
T (R)

1,8 T (K)

T (C)

T (K) 273,15

T (F)

T (R 459,67)

26

DAFTAR PUSTAKA
http://www.sridianti.com/pengertian-kesetimbangan-termodinamika.html
http://www.slideshare.net/fauziahpieter/sistem-kerja-kalor-dan-energi-dalam
http://mirza.staff.ugm.ac.id/termo/TERMODINAMIKA.pdf
http://ft.unsada.ac.id/wp-content/uploads/2008/04/bab1-2-tm1.pdf
http://endwati.staff.fkip.uns.ac.id/files/2009/09/konsep-dasar-termodinamika-09.ppt
faculty.petra.ac.id/herisw/Fisika1/14-termo.doc
http://id.wikipedia.org/wiki/Konstanta_gas
http://albertomechanical11.blogspot.com/2013/02/istilah-istilah-dalam-pengenalan.html
http://checklist123.blogspot.com/2012/09/normal-0-false-false-false-in-ja-ar-sa.html
http://nurulatikahms.blogspot.com/2013/05/contoh-soal-hukum-1-termodinamika-gas.html

27

Anda mungkin juga menyukai