DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1 (SATU)
ANDARI YUTA PALWA
(061330400314)
(061330400319)
NINI NADILA
(061330400326)
(061230400321)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Pengertian Dasar
Termodinamika.
Penulisan makalah merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah
Termodinamika di Jurusan Teknik kimia (DIII). Tugas ini dimulai dengan membahas apa itu
termodinamika, menjelaskan konsep dasar termodinamika, sistem dan keseimbangan
termodinamika, energi dalam, dan proses yang terjadi dalam termodinamika.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.Dan tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak
yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga tugas ini bermanfaat, dan dapat memberikan ilmu
yang baik bagi para pembaca. Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
ii
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Termodinamika . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Istialah Istilah dalam Termodinamika . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3
3
C.
D.
E.
F.
G.
H.
Sistem Termodinamika. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Keseimbangan Termodinamika . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Keadaan dan Proses. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Energi Dalam . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Konstanta Gas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Persamaan Keadaan Gas Ideal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
8
11
14
16
18
19
26
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
28
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Termodinamika
Termodinamika memiliki konsep dasar yang berupa istilah seperti sistem, lingkungan,
dan batas sistem. Sistem (system) merupakan suatu masa atau daerah yang dipilih, untuk
5
Merupakan transformasi dari suatu keadaan ke keadaan yang lain, yang dapat terjadi
pada sebuah system apabila terdapat perubahan sifat sehingga terjadi perubahan keadaan
dari system tersebut.
7. Steady state (kondisi tunak)
Merupakan kondisi dimana tidak satupun sifatnya berubah terhadap waktu.
8.
9.
C. Sistem Termodinamika
Sementara itu, ada juga istilah lain yaitu sistem termodinamika. Sistem termodinamika
adalah sistem yang memungkinkan terjadinya interaksi energi atau pertukaran energi dengan
lingkungan yang berada disekitar sistem. Sistem termodinamika secara luas bisa didefinisikan
sebagai luas atau ruang tertentu dimana proses termodinamika terjadi. Atau adalah suatu
daerah dimana perhatian kita difokuskan dalam mempelajari proses termodinamika.
Sistem termodinamika memiliki klasifikasi tersendiri. Klasifikasi sistem termodinamika dibagi
menjadi 3 kelompok, yaitu :
1. Sistem Tertutup
Sistem tertutup merupakan sistem massa tetap dan identitas batas sistem
ditentukan oleh ruang zat yang menempatinya. Gas di dalam silinder dianggap sebagai
suatu sistem. Jika panas diberikan ke silinder dari sumber luar, temperatur gas akan naik
dan piston bergerak ke atas. Ketika piston naik, batas sistem bergerak. Dengan kata lain,
panas dan kerja melewati batas sistem selama proses, tetapi tidak ada terjadi penambahan
atau pengurangan massa zat.
sistem.
Gambar
menunjukkan
menggambarkan sistem terbuka ini. Zat yang melewati batas sistem adalah udara
bertekanan rendah (L.P) yang memasuki kompresor dan udara bertekanan tinggi (H.P)
yang meninggalkan kompresor. Kerja melewati batas sistem melalui poros penggerak dan
panas ditransfer melewati batas sistem melalui dinding silinder.
10
3. Sistem Terisolasi
Adalah sebuah sistem yang sama sekali tidak dipengaruhi oleh lingkungannya.
Sistem ini massanya tetap dan tidak ada panas atau kerja yang melewati batas sistem.
11
Sedangkan harga molar yaitu perbandingan antara besaran ekstensif dengan jumlah
mol sistem.
Harga Jenis = besaran ekstensif / massa sistem
Harga Molar = besaran ekstensif / jumlah mol sistem
b) Besaran intensif
Besaran intensif yaitu besaran yang harganya tidak tergantung pada ukuran
sistem. Besaran intensif memiliki beberapa variabel besaran yaitu tekanan (P) dan
suhu (T)
D. Keseimbangan Termodinamika
Keseimbangan termodinamika menjelaskan sistem yang propertinya tidak akan berubah
tanpa beberapa jenis campur tangan dari luar. Dengan kata lain, sebuah sistem dalam
kesetimbangan termodinamika tidak akan berubah kecuali ada sesuatu yang ditambahkan atau
dikurangi dari itu.
Bagi objek untuk mencapai kesetimbangan termodinamika, ada tiga kondisi yang harus
dipenuhi, yaitu : keseimbangan mekanik, keseimbangan kimia, dan keseimbangan termal.
1. Keseimbangan Mekanik
Menjelaskan apa yang terjadi ketika tidak ada gaya yang tidak seimbang
dalam sistem atau dengan sistem dan sekitarnya. Ini berarti bahwa gaya harus sama
dalam suatu sistem dan dalam sistem dan sekitarnya. Salah satu gaya tersebut adalah
tekanan. Jika tekanan adalah sama dalam sistem dan dengan sistem dan sekitarnya,
12
keseimbangan mekanik tercapai. Jika tidak ada keseimbangan mekanik, sistem akan
berusaha untuk mencapai keseimbangan.
2. Keseimbangan Kimia
Suatu objek akan mencapai keseimbangan kimia, dimana semua reaksi kimia
dalam sistem seperti difusi maupun pelarutan sudah berlangsung atau terjadi, walau
dalam kecepatan yang lambat sekalipun.
3. Keseimbangan Termal
Keseimbangan ini akan terjadi jika tidak ada perpindahan kalor dalam sistem
atau antara sistem dengan lingkungannya. Artinya semua temperatur dalam sistem
harus sama.
13
2. Proses Irreversibel
Proses yang berlangsung dalam satu tahap, arahnya tak dapat dibalik kecuali
dengan tambahan energi luar. Sistem hanya akan seimbang saat keadaan awal dan akhir
saja dikarenakan selama proses menuju keadaan akhir, terjadi pertukaran energi dan kerja
sehingga tidak setimbang (Quasy-dinamis).
Keadaan memiliki persamaan atau fungsi keadaan, begitu pula proses yang memiliki
persamaannya sendiri.
a) Persamaan Keadaan
Persamaan
keadaan
adalah
sebuah persamaan
konstitutif yang
menyediakan hubungan matematik antara dua atau lebih fungsi keadaan yang
berhubungan dengan materi.Proses tidak mempengaruhi persamaan keadaan.
Persamaan keadaan hanya bergantung pada saat keadaan awal dan akhir dari
proses yang terjadi
b) Persamaan Proses
Persamaan proses adalah suatu keadaan yang nilainya bergantung pada
proses (alur) antara dua keadaan setimbang, walaupun keadaan awal dan akhirnya
sama.
F. Energi Dalam
Energi dalam merupakan energi total yang dimiliki suatu sistem, sehingga dapat berubahubah nilainya dalam suatu proses termodinamika. Energi dalam merupakan suatu sifat
mikroskopik zat sehingga tak dapat diukur secara langsung. Dalam sistem gas ideal, energi
dalam merupakan jumlah energi kinetik yang tersimpan dalam sistem.
Secara umum, perubahan energi dalam dirumuskan sebagai berikut :
U = U2 U1,
U2 = keadaan akhir
U1 = keadaan awal
Energi dalam (U) dapat berniai positif atau negatif, tergantung dari :
1. Aliran kalor antara sistem dengan lingkungan
14
U = Q W
Q = U + W
Q = panas
W = kerja
Dalam rumus tersebut, terdapat panas dan kerja. Panas dapat terjadi karena adanya
pertukaran energi antara sistem dengan lingkungan, akibat adanya perubahan dan perbedaan
suhu. Sedangkan kerja merupakan energi yang dihasilkan selain panas.
Di dalam energi dalam, terdapat perubahan tanda panas dan kerja yang dihasilkan.
Berikut ini adalah syarat terjadinya perubahan tanda pada panas dan kerja yang terjadi.
1.
2.
3.
4.
Jika panas diberikan kepada system, maka panas tersebut bernilai positif (+Q)
Jika panas dikeluarkan dari system, maka panas tersebut bernilai negatif (-Q)
Jika kerja diterima oleh system, maka kerja tersebut bernilai positif (+W)
Jika kerja dilakukan oleh system, maka kerja tersebut bernilai negatif (-W)
Panas
Secara eksperimen panas yang ditransfer ke sebuah obyek Q berbanding lurus
dengan perubahan temperatur dari obyek tersebut T.
15
Q = C . T C = dQ/dT
Dimana C adalah kapasitas panas zat yang secara kuantitatif didefinisikan sebagai
besarnya energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu zat sebesar 1oC. Dengan
demikian kapasitas panas C memiliki satuan J/kal atau J/K. Sedangkan T tidak lain
adalah menyatakan selisih suhu pada keadaan sebelum dan sesudah diberi energi panas
atau Q.
Pengalaman sehari-hari menunjukkan pada kita bahwa untuk menaikkan suhu, air
misalnya, semakin banyak jumlah air yang kita panaskan maka semakin banyak jumlah
energi yang dibutuhkan. Dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa panas yang
dibutuhkan sebanding dengan massa zat yang ingin kita panaskan. Massa (m) zat
berhubungan dengan kapasitas panas (C) melalui persamaan
C = c.m
Dimana, c menyatakan panas jenis zat dan m adalah massa zat.
Kerja
Kerja adalah sebuah fungsi proses yang dapat dilakukan oleh suatu sistem.
Contohnya yaitu piston. Piston dapat menekan gas dalam silinder karena piston ditekan
dengan F. Gaya F bekerja pada luas permukaan A menghasilkan tekanan yang menekan
gas sejauh y. Besarnya kerja yang dilakukan oleh gaya F adalah:
dW = F dy F = pA
dW = P A dy A dy = dV
dW = P dV
16
G. Konstanta Gas
Konstanta gas (disebut juga konstanta gas ideal, molar, semesta, atau universal, biasanya
dilambangkan dengan huruf R) adalah sebuah konstanta fisika yang sering muncul dalam
banyak persamaan fundamental fisika, seperti hukum gas ideal dan persamaan Nernst.
Konstanta ini ekuivalen dengan konstanta Boltzmann, tetapi dinyatakan dalam satuan energi
per kelvin per mol (daripada energi per kelvin per partikel).
Harganya adalah:
R = 8.314472(15) J K-1 mol-1
Dua digit di dalam kurung adalah ketidakpastian (deviasi standar) pada harga dua digit
terakhir.Konstanta gas didapatkan dari persamaan keadaan paling sederhana, hukum gas
ideal, sebagai berikut:
dengan:
adalah tekanan absolut
adalah temperatur absolut
adalah volume "ruang" yang ditempati
17
Harga R
(VPT-1n-1)
8.314472
JK-1mol-1
0.0820574587
LatmK-1mol-1
83.14472
cm3bar[mol]]-1K-1
8.20574587 10-5
m3atmK-1mol-1
8.314472
cm3MPaK-1mol-1
8.314472
LkPaK-1mol-1
8.314472
m3PaK-1mol-1
62.36367
LmmHgK-1mol-1
62.36367
LTorrK-1mol-1
83.14472
LmbarK-1mol-1
0.08314472
LbarK-1mol-1
1.987
kalK-1mol-1
6.132440
lbfftK-1mol-1
10.73159
ft3psi R-1lb-mol-1
0.7302413
ft3atmR-1lb-mol-1
998.9701
ft3mmHgK-1lb-mol-1
8.314472 107
ergK-1mol-1
1716 (Hanya Udara) ftlbR-1slug-1
286.9 (Hanya Udara) Nmkg-1K-1
286.9 (Hanya Udara) Jkg-1K-1
PV = nRT
n = jumlah mol gas
R = konstanta gas umum = 8,314 J/mol.K = 0,08206 L.atm/mol.K
18
PV = nRT
Karena suhu konstan, maka usaha yang dilakukan oleh gas adalah :
dW = P.dV
dW =
dV
W= nRT
19
2. Proses Isokhorik
Proses dimana volume sistem tidak mengalami perubahan. Proses ini
terjadi pada sistem yang mempunyai volume (wadah) yang kuat, tertutup, dan
tidak dapat berubah. Oleh karena volumenya tetap, maka kerja yang dilakukan
gas = 0.
W = P dV = P.0 = 0
P = konstan
PV = nRT
20
W = P dV = nR dT
dU = Q - P.dV = - P dV
P V = K (konstan)
21
Johannes
Diderik
van
der
Waals
(1837-1923)
gas
He
0,0341
0,0237
22
Ne
0,2107
0,0171
H2
0,244
0,0266
NH3 4,17
0,0371
N2
1,39
0,0391
C2H 4,47
0,0571
CO2 3,59
0,0427
H2O 5,46
0,0305
CO
1,49
0,0399
Hg
8,09
0,0170
O2
1,36
0,0318
Contoh :
Suatu sampel 10,0 mol karbon dioksida dimasukkan dalam wadah 20 dm3 dan
diuapkan pada temperatur 47 C. Hitung tekanan karbon dioksida (a) sebagai gas
ideal dan (b) sebagai gas nyata. Nilai hasil percobaan adalah 82 atm. Bandingkan
dengan nilai yang Anda dapat.
Jawab: Tekanan menurut anggapan gas ideal dan gas nyata adalah sbb:
P = nRT/V = [10,0 (mol) 0,082(dm3 atm mol-1 K-1) 320(K)]/(2,0 dm3) = 131 atm
J. Satuan
Pada dasarnya ada 2 sistem satuan , yaitu Satuan Internasional ( SI ) dan Satuan British.
Satuan Internasional banyak digunakan di negara asia salah satunya negara kita Indonesia .
Contoh Satuan Metric : meter, liter , km/jam , dll, berikuti ini merupakan beberapa konversi
Satuan Internasional Satuan British :
PANJANG
1 cm
0,3937 in
1m
3,2808 ft
1 in
2,54 cm
23
1 ft
0,3048 m
2,2046 lb
1 g/cm3
1 g/cm3
62,428 lb/ft3
1 lb
0,4536 kg
1 lb/ft3
0,016018 g/cm3
1 lb/ft3
16,018 kg/m3
103 kg/m3
KECEPATAN
1 km/h
0,62137 mile/h
1 km/h
0,27778 m/s
1 km/h
0,91134 ft/s
1 km/h
0,53996 knots
1 mile/h
1,6093 km/h
1 m/s
3,6 km/h
1 ft/s
1,092728 km/h
1 knots
1,852 km/h
1 cm3
0,061024 in3
1 m3
35,315 ft3
1L
10-3 m3
1L
0,0353 ft3
1 in3
16,387 cm3
1 ft3
1 galon
0,13368 ft3
1 galon
3,7854 x 10-3 m3
VOLUME
0,028317 m3
GAYA
24
1N
1 kg.m/s2
1N
0,22481 lbf
1 lbf
32,174 lb.ft/s2
1 lbf
4,4482 N
1 Pa
1 N/m2
1 bar
105 N/m2
1 atm
1,01325 bar
1 lbf/in2
6894,8 Pa
1 lbf/in2
144 lbf/ft2
1 atm
14,696 lbf/in2
TEKANAN
1,4504 x 10-4 lbf/in2
1 N.m
1 kJ
737,56 ft.lbf
1 kJ
0,9478 Btu
1 kJ/kg
0,42992 Btu/lb
1 ft.lbf
1,35582 J
1 Btu
778,17 ft.lbf
1 Btu
1,0551 kJ
1 Btu/lb
2,326 kJ/kg
1 kcal
0,73756 ft.lbf
4,1868 kJ
1 J/s
1 Kw
1,341 hp
1 Btu/h
0,293 W
1 hp
2545 Btu/h
1 hp
550 ft.lbf/s
1 hp
0,7457 Kw
3,413 Btu/h
25
KALOR SPESIFIK
1 Kj/kg.K
0,238846 Btu/lb.R
1 kcal/kg.K
1 Btu/lb.R
1 Btu/lb.R
4,1868 Kj/kg.K
9,80665 m/s2
32,174 ft/s2
1,01325 bar
1 atm
14,696 lbf/in2
HUBUNGAN TEMPERATUR
T (R)
1,8 T (K)
T (C)
T (K) 273,15
T (F)
T (R 459,67)
26
DAFTAR PUSTAKA
http://www.sridianti.com/pengertian-kesetimbangan-termodinamika.html
http://www.slideshare.net/fauziahpieter/sistem-kerja-kalor-dan-energi-dalam
http://mirza.staff.ugm.ac.id/termo/TERMODINAMIKA.pdf
http://ft.unsada.ac.id/wp-content/uploads/2008/04/bab1-2-tm1.pdf
http://endwati.staff.fkip.uns.ac.id/files/2009/09/konsep-dasar-termodinamika-09.ppt
faculty.petra.ac.id/herisw/Fisika1/14-termo.doc
http://id.wikipedia.org/wiki/Konstanta_gas
http://albertomechanical11.blogspot.com/2013/02/istilah-istilah-dalam-pengenalan.html
http://checklist123.blogspot.com/2012/09/normal-0-false-false-false-in-ja-ar-sa.html
http://nurulatikahms.blogspot.com/2013/05/contoh-soal-hukum-1-termodinamika-gas.html
27