Anda di halaman 1dari 17

TUGAS BESAR

MATA KULIAH FISIKA LANJUT


PENGEMBANGAN MESIN STIRLING TIPE GAMMA SEDERHANA
SEBAGAI ALAT PRAKTIKUM TERMODINAMIKA KELAS XI

Dosen Pengampu :
Ir. Endang Pudji W., M.M.T
Disusun Oleh :
1. Abdillah Dziban Zuhdi (21032010075)
2. M Adnan Shalih Al Baharits (22032010058)
3. M Tamim Tsaqib (22032010064)
4. Dzakwan Arya Faalihah (22032010074)
5. Vindya Nova Nur Khumairo (22032010078)
6. Ela Kania Samosir (22032010090)

KELOMPOK 7
PARAREL B

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2023
KATA PENGANTAR

Dalam kesempatan ini, dengan senang hati mempersembahkan makalah kami dengan
topik termodinamika. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk menyajikan gambaran ringkas
tentang termodinamika dan menjelaskan beberapa poin penting yang relevan dengan topik ini.
Dalam makalah ini, kami berusaha untuk memberikan pemahaman awal yang cukup
tentang termodinamika. Kami mengulas beberapa konsep dasar dan prinsip-prinsip yang terkait
dengan topik ini, serta memberikan contoh-contoh yang dapat memperjelas pemahaman
pembaca.
Tujuan kami adalah untuk memberikan gambaran yang komprehensif namun singkat
tentang termodinamika, sehingga pembaca dapat memperoleh wawasan awal yang baik dan
mungkin memotivasi mereka untuk melanjutkan penelitian lebih lanjut dalam bidang ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini mungkin tidak mencakup semua aspek dan detail
yang relevan dengan termodinamika. Namun, kami berharap dapat memberikan gambaran
yang memadai dan memberikan dasar yang baik untuk memahami topik ini secara lebih
mendalam.
Terima kasih atas kesempatan ini dan semoga makalah singkat ini dapat memberikan
manfaat awal yang berarti bagi pembaca. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan dukungan dan inspirasi dalam penyusunan makalah ini.

Surabaya, 21 Mei 2023

Penulis, dkk

II
DAFTAR ISI

COVER.......................................................................................................................................I
KATA PENGANTAR...............................................................................................................II
DAFTAR ISI............................................................................................................................III
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................IV
DAFTAR TABEL.....................................................................................................................V
BAB I TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................1
1.1 Pengertian Termodinamika.................................................................... 1
1.2 Sistem Termodinamika..................................................................................1
1.3 Bunyi Hukum Termodinamika.....................................................................2
1.3.1 Hukum Termodinamika 0................................................................2
1.3.2 Hukum Termodinamika I.................................................................2
1.3.3 Hukum Termodinamika II................................................................4
1.4 Perpindahan Kalor..................................................................................4
1.4.1 Perpindahan Kalor Konduksi.......................................................4
1.4.2 Perpindahan Kalor Konveksi......................................................5
1.4.3 Perpindahan Kalor Radiasi.........................................................5
BAB II REVIEW ARTIKEL ILMIAH / JURNAL.........................................................6
BAB III CONTOH SOAL DAN PENYELESAIAN........................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................12

III
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik Isotermal......................................................................................................2


Gambar 1.2 Grafik Isokhorik......................................................................................................3
Gambar 1.3 Grafik Isobarik........................................................................................................3
Gambar 1.4 Grafik Adiabatik......................................................................................................3

IV
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Review Artikel Ilmiah / Jurnal....................................................................................6

V
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Pengertian Termodinamika


Termodinamika merupakan salah satu teori utama fisika yang membahas tentang
hubungan antara energi dan kerja dari suatu sistem.Istilah termodinamika memang berasal dari
Bahasa Yunani, yaitu “Therme” yang berarti ‘panas’ dan “dynamis” yang berarti
‘gaya’. Keberadaan termodinamika ini tidak akan lepas dari kalor.
Kalor (Q) adalah sebuah energi yang berpindah dari satu benda ke benda yang lain
akibat adanya perbedaan suhu. Apabila berkaitan dengan sistem dan lingkungan, maka dapat
dikatakan bahwa kalor menjadi energi yang berpindah dari sistem ke lingkungan atau energi
yang berpindah dari lingkungan ke sistem akibat adanya perbedaan suhu. Jika suhu sistem lebih
tinggi dari suhu lingkungan, maka kalor akan mengalir dari sistem menuju lingkungan.
Sebaliknya, apabila suhu lingkungan lebih tinggi dari suhu sistem, maka kalor akan mengalir
dari lingkungan menuju sistem.
1.2 Sistem Termodinamika
Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan sifat dari batasan dan arus benda, energi
dan materi yang melaluinya. Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi
antara sistem dan lingkungannya,yakni sebagai berikut:
 Sistem Terbuka
Sistem yang menyebabkan terjadinya pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda
(materi) dengan lingkungannya. Sistem terbuka ini meliputi peralatan yang melibatkan adanya
suatu aliran massa kedalam atau keluar sistem seperti pada kompresor, turbin, nozzle, dan
motor bakar.
 Sistem Tertutup
Sistem yang mengakibatkan terjadinya pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak
terjadi pertukaran zat dengan lingkungan. Sistem tertutup terdiri atas suatu jumlah massa yang
tertentu dimana massa ini tidak bisa melintasi lapis batas sistem. Tetapi, energi baik dalam
bentuk panas (heat) maupun usaha (work) bisa melintasi lapis batas sistem tersebut. Dalam
sistem tertutup, walaupun massa tidak bisa berubah selama proses berlangsung, tapi volume
bisa saja berubah disebabkan adanya lapis batas yang bisa bergerak (moving boundary) pada
salah satu bagian dari lapis batas sistem tersebut.

1
 Sistem Terisolasi
Sistem terisolasi ialah sistem yang menyebabkan tidak terjadinya pertukaran panas, zat
atau kerja dengan lingkungannya, contohnya: air yang disimpan dalam termos dan tabung gas
yang terisolasi. Dalam analisis sistem terisolasi, energi yang masuk kesistem sama dengan
energi yang keluar dari sistem.
1.3 Bunyi Hukum Termodinamika
1.3.1 Hukum Termodinamika 0
Hukum ini menyatakan bahwa dua benda berada dalam kesetimbangan panas jika tidak
ada pertukaran kalor antara dua benda tersebut saat keduanya disentuhkan. Kondisi ini hanya
dapat dicapai jika suhu kedua benda tersebut sama, sebab perpindahan kalor terjadi karena
adanya perbedaan suhu. Berkaitan dengan kesetimbangan panas, inilah inti dari hukum ke nol
termodinamika.
1.3.2 Hukum Termodinamika I
Hukum I Termodinamika menyatakan bahwa kalor dan kerja mekanik dapat saling
tukar antara sistem/zat dengan lingkungannya, maka sejumlah kerja mekanik dibutuhkan untuk
menghasilkan sejumlah kalor, dan sebaliknya. Dengan demikian, energi panas/kalor (Q) yang
diberikan oleh lingkungan ke sistem sama dengan kerja eksternal (W) yang dilakukan sistem
ditambah dengan perolehan energi dalam sistem (ΔU) karena kenaikan suhu. Ada 4 proses
dalam hukum termodinamika 1 yaitu sebagai berikut :
 Proses Isotermal ( Suhu Tetap )
Proses isotermal merupakan proses perubahan keadaan termodinamika yang terjadi
pada suhu konstan atau tetap. Suhu konstan tersebut menyebabkan tidak ada perubahan energi
dalam sistem atau ΔU = 0. Dalam hukum I, kita dapat merumuskan proses isotermal sebagai
berikut.
ΔQ = ΔW

Gambar 1.1 Grafik Isotermal


 Proses Isokhorik ( Volume Tetap )
Proses isokhorik adalah proses perubahan keadaan termodinamika yang terjadi pada
volume konstan atau tetap. Karena volumenya tetap, sistem tidak melakukan ataupun

2
menerima usaha dari lingkungannya. Kita dapat merumuskannya dengan W = 0. Dengan
begitu, kita memperoleh rumus untuk hukum I, sebagai berikut.
ΔQ = ΔU

Gambar 1.2 Grafik Isokhorik


 Proses Isobarik ( Tekanan Tetap )
Proses isobarik adalah perubahan keadaan termodinamika dalam tekanan konstan.
Usaha pada proses isobarik (W) dapat dirumuskan sebagai hasil kali antara tekanan (P) dan
perubahan volume (ΔV). Dalam rumus matematika, kita dapat menjabarkan proses isobarik
sebagai berikut.
W = P x ΔV

Gambar 1.3 Grafik Isobarik


 Proses Adiabatik ( Kalor Tetap )
Proses adiabatik adalah perubahan keadaan termodinamika yang berlangsung tanpa
disertai perpindahan kalor antara sistem dan lingkungannya. Kalor sistem yang konstan
menyebabkan tidak terdapat perubahan kalor di dalam sistem. Dalam matematika, kita dapat
merumuskannya sebagai ΔQ = 0. Dalam hukum I, proses adiabatik dapat dinyatakan sebagai
berikut.
ΔW = -ΔU

Gambar 1.4 Grafik Adiabatik

3
1.3.3 Hukum Termodinamika II
Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi, yang mengatakan bahwa entropi
dari setiap sistem yang terisolasi selalu meningkat seiring dengan meningkatnya waktu,
mendekati nilai maksimumnya. Sistem terisolasi secara spontan berevolusi menuju
kesetimbangan termal menuju keadaan entropi maksimum sistem, yaitu entropi alam semesta
(sistem terisolasi utama) hanya meningkat dan tidak pernah berkurang. Konsep Hukum II
Termodinamika bermula dari pendapat Kelvin-Planck, yang menyatakan tidak mungkin
membuat mesin yang menyerap kalor dari reservoir panas dan mengubah seluruhnya menjadi
kerja. Demikian juga dengan pernyataan Clausius, yang menyatakan bahwa tidak mungkin
membuat mesin pendingin yang menyerap kalor dari reservoir bersuhu rendah dan membuang
ke reservoir bersuhu tinggi tanpa bantuan kerja dari luar. Masih menurut menurut Clausius,
suatu sistem yang melakukan proses reversible (dapat dibalik arahnya) pada suhu konstan
disertai penyerapan kalor Q mengalami perubahan entropi.
1.4 Perpindahan Kalor
1.4.1 Perpindahan Kalor Konduksi
Konduksi adalah perpindahan kalor dari suatu bagian substansi ke suatu substansi tanpa
adanya perpindahan modul/ partikel secara permanen Berdasarkan kemampuan menghantar
kalor, zatdibagi menjadi dua golongan besar, yaitu konduktor dan isolator.Konduktor ialah zat
yang mudah menghantar kalor.Isolator adalah zat yang sukar menghantar kalor. Banyaknya
kalor (Q) yang melalui dinding selama selang waktu (t), dinyatakan sebagai berikut:

Keterangan rumus :
Q : kalor (J) atau (kal)
k : konduktivitas termal (W/mK)
A : luas penampang (m2)
ΔT : perubahan suhu (K)
L : panjang (m)
H : kalor yang merambat persatuan waktu (J/s atau watt)
t : waktu (sekon)

4
1.4.2 Perpindahan Kalor Konveksi
Adapun pada konveksi paksa, fluida yang telah dipanasi langsung diarahkan ke
tujuannya oleh sebuah peniup (blower) atau pompa. Laju kalor sebuah panas memindahkan
kalor ke fluida sekitarnya secara konveksi sebanding dengan luas permukaan benda yang
bersentuhan dengan fluida dan beda suhu di antara benda dan fluida. Hal tersebut dapat ditulis
sebagai berikut :

Keterangan rumus :
H : laju kalor (kal/s atau J/s)
Q : kalor (J) atau (kal)
A : luas penampang (m2)
ΔT : perubahan suhu (K)
t : waktu (sekon)
1.4.3 Perpindahan Kalor Radiasi
Perpindahan kalor radiasi adalah perpindahan energi kalor dalam bentuk gelombang
elektromagnetik yang tidak memerlukan zat/ molekul perantara atau perpindahan panas radiasi
adalah proses dimana panas mengalir dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu
rendah bila benda-benda itu terpisah di dalam ruang hampa diantara benda-benda tersebut.
Persamaan yang didapat sama dari hubungan ini dikenal sebagai hukum Stefan-Boltzmann
yang berbunyi “Energi yang dipancarkan oleh suhu permukaan (A) dan sebanding dengan
pangkat empat suhu mutlak permukaan itu (T4 )” dan ditulis sebagai berikut:

Keterangan rumus :
Q : kalor (J) atau (kal)
A : luas penampang (m2)
ΔT : perubahan suhu (K)
t : waktu (sekon)
σ :5,67x10-8 Wm-2K-4
e : emisivitas hitam sempurna (1)

5
BAB II
REVIEW ARTIKEL ILMIAH / JURNAL

Tabel 2.1 Review Artikel Ilmiah / Jurnal


Judul Pengembangan Mesin Stirling Tipe Gamma Sederhana
Sebagai Alat Praktikum Termodinamika Kelas XI
Jurnal Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, Program Studi Pendidikan
Fisika, Jurusan Pendidikan MIPA, FKIP, Universitas Mataram
Volume & Halaman Volume 8, Nomor 1b, Halaman 872-879
Tahun 2023
Penulis Dewi Sri Andayani, Syahrial Ayub, Jannatin ‘Ardhuha,
Susilawati
Reviewer 1. Abdillah Dziban Zuhdi (21032010075)
2. M. Adnan Shalih A. (22032010058)
3. M. Tamim Tsaqib (22032010064)
4. Dzakwan Arya Faalihah (22032010074)
5. Vindya Nova Nur K. (22032010078)
6. Ela Kania Samosir (22032010090)
Tanggal 20 Mei 2023
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk berupa
mesin stirling tipe gamma sederhana sebagai alat praktikum
termodinamika agar dapat digunakan sebagai pendukung
pembelajaran.
Subjek Penelitian Mesin stirling tipe gamma sederhana sebagai alat praktikum
layak dan praktis yang digunakan untuk mendukung
pembelajaran termodinamika peserta didik SMA.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan
pengembangan menurut Borg & Gall. Desain penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu model ADDIE (Analyze,
Design, Develop, Implement dan Evaluate). Tahap analyze
memuat analisis kebutuhan, analisis pengguna dan analisis
biaya. Tahap design memuat desain pemilihan alat dan bahan,
desain awal mesin stirling dan desain penyusunan alat evaluasi.

6
Tahap develop memuat validasi produk dan revisi produk.
Tahap implement dilakukan uji coba terbatas. Serta tahap
evaluate memuat evaluasi seluruh kegiatan yang dilakukan.
Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penilaian validator ahli yaitu dosen
Pendidikan Fisika Universitas Mataram dan 2 validator praktisi
yaitu pendidik fisika di SMAN 1 Lembar dan 1 pendidik fisika
di MAN 1 Lombok Barat, kelayakan mesin stirling tipe
gamma sederhana dihitung menggunakan content validity ratio
dan content validity index dengan perolehan sebesar 1 kategori
valid. Sedangkan, reliabilitas mesin stirling tipe gamma
sederhana dihitung menggunakan percentage of agreement
dengan perolehan 93,21% dengan kategori reliabel.
Perhitungan kepraktisan mesin stirling tipe gamma
sederhana didasarkan pada data yang diperoleh dari angket
respon peserta didik. Angket respon peserta didik diberikan
kepada 18 responden. Hasil analisis angket respon
menunjukkan rata-rata jumlah skor penilaian 73,89 dari nilai
maksimum 80,00 atau jika dipersentasekan bernilai 92,36%
sehingga dapat dikategorikan sangat praktis. Hal ini
menunjukkan bahwa mesin stirling tipe gamma sederhana
mendapat respon positif dari peserta didik.
Produk mesin stirling tipe gamma sederhana dapat
memberikan pengalaman baru dalam proses pembelajaran yang
sangat menyenangkan. Ketersediaan panduan praktikum pada
mesin stirling tipe gamma sederhana sangat membantu peserta
didik dalam menggunakan alat praktikum, oleh sebab itu pada
kegiatan eksperimen untuk setiap percobaan disediakan
petunjuk penggunaan. Berdasarkan hasil uji coba dari
penelitian dan pengembangan secara keseluruhan dapat
dikategorikan sangat layak dan sangat praktis yaitu terlihat
pada data yang diperoleh dari perhitungan semua aspek
penilaian. Dengan demikian penggunaan mesin stirling tipe
gamma sederhana sebagai alat praktikum layak dan praktis

7
digunakan untuk mendukung pembelajaran termodinamika
SMA.
Kesimpulan Mesin stirling tipe gamma sederhana yang dikembangkan
layak dan praktis digunakan sebagai alat praktikum dalam
pembelajaran materi termodinamika kelas XI SMA. Hal ini
dibuktikan dari hasil analisis angket respon menunjukkan rata-
rata jumlah skor penilaian 73,89 dari nilai maksimum 80,00
atau jika dipersentasekan bernilai 92,36% sehingga dapat
dikategorikan sangat praktis. Selain itu, terdapat panduan
praktikum pada mesin stirling tipe gamma sederhana yang
sangat membantu peserta didik dalam menggunakan alat
praktikum termodinamika ini.
Keunggulan Penelitian 1. Jurnal ini memiliki struktur penulisan yang jelas, dengan
pendahuluan, metode, hasil dan pembahasan, serta
kesimpulan yang tersusun dengan baik, hal ini
memudahkan pembaca untuk mengikuti dan memahami
alur penelitian.
2. Jurnal ini memberikan analisis mendalam tentang
kelayakan dan kepraktisan mesin stirling tipe gamma
sederhana sebagai alat praktikum termodinamika agar
dapat digunakan sebagai pendukung pembelajaran.
Sehingga, dapat memberikan pengalaman baru dalam
proses pembelajaran yang sangat menyenangkan.
Kelemahan Penelitian 1. Materi pada jurnal ini kurang lengkap, seperti tidak ada
penjelasan tentang teori maupun hukum-hukum
termodinamika, serta tidak dijelaskan letak perbedaan dari
tiga tipe mesin stirling secara detail.
2. Pada jurnal tidak memuat penggambaran implikasi praktis
dari temuan penelitian dan memberikan saran yang berguna
untuk peneliti masa depan atau yang terkait.

8
BAB III
CONTOH SOAL DAN PENYELESAIAN

1. Volume awal dari suatu gas adalah 3 m3 akan dipanaskan secara isobarik agar volume
nya berubah menjadi 6 m3. Jika diketahui tekanan gas adalah 2 atm, berpakah usaha
luar gas tersebut!
(1 atm = 1,01 x 105 Pa)
V2 = 6 m3
V1 = 3 m3
P = 2 atm = 2,02 × 105 Pa
Isobaris → Tekanan Tetap
W = P (ΔV)
W = P(V2 − V1)
W = 2,02 × 105 × (6 − 3)
W = 2,02 × 105 × 3
W = 6,06 × 105 Joule
Jadi, usaha luar gas tersebut adalah 6,06 × 105 Joule.
2. Suatu gas helium dengan volume 3,1 m3 bersuhu 37oC dipanaskan dengan kondisi
isobaris hingga volumenya berubah menjadi 77oC. Jika diketahui tekanan gas helium
2 ×105 N/m2 , tentukan usaha luar gas tersebut!
V1 = 3,1 m3
T1 = 37oC = 310 K
T2 = 77oC = 350 K
P = 2 × 105 N/m2
V2/T2 = V1/T1
V2 = ( V1/T1 ) × T2 = ( 3,1/310 ) × 350 = 3,5 m3
W = PΔV
W = 2 × 105 × (3,5 − 3,1)
W = 2 × 105 × 0,4
W = 0,8 × 105 J
W = 80 × 103 J
W = 80 kJ
Jadi, usaha luar gas tersebut adalah 80 kJ.

9
2000
3. /693 mol gas helium di suhu tetap 27oC mengakibatkan volumenya berubah dari 3,5
liter menjadi 7 liter. Jika diketahui R = 8,314 J/mol K dan berapakah usaha yang
dilakukan gas helium tersebut!
n = 2000/693 mol
V2 = 7 L
V1 = 3,5 L
T = 27oC = 300 K
Usaha yang dilakukan gas :
W = nRT ln (V2 / V1)
W = (2000/693 mol) × (8,314 J/mol K) × 300 K × ln ( 7 L / 3,5 L )
W = 2000/693 × 8,314 × 300 × 0,693 J
W = 4988,4 J
Jadi, usaha yang dilakukan gas helium tersebut adalah 4988,4 J.
4. 1 mol gas ideal monoatomik (Cp = 5/2 R) dalam kondisi isobarik mengalami perubahan
pada tekanan 105 pa sehingga volumenya menjadi 3 kali lipat dari volume awal. Jika
diketahui volume awalnya adalah 20 liter, maka kalor yang diserap gas adalah…
V1 = 20 l = 2 × 10-2 m3
V2 = 2 V1 = 2 × 2 × 10-2 m3 = 4 × 10-2 m3
p = 105 pa
Q = ΔU + W
Q = 3/2 nRΔT + pΔV
Q = 3/2 pΔV + pΔV
Q = 5/2 pΔV
Q = 5/2 × 105 pa × (4 × 10-2 m3 – 2 × 10-2 m3)
Q = 5/2 × 105 pa × 2 × 10-2 m3
Q = 5000 J
Jadi, kalor yang diserap gas adalah sebanyak 5000 Joule.
5. Volume awal dari suatu gas adalah 4 m3 akan dipanaskan secara isobarik dengan
usaha luar gas tersebut adalah 6,06 × 105 Joule . Jika diketahui tekanan gas adalah 2
atm, berpakah volume gas tersebut setelah dipanaskan?
(1 atm = 1,01 x 105 Pa)
V1 = 4 m3
W = 6,06 × 105 Joule
P = 2 atm = 2,02 × 105 Pa
10
Isobaris → Tekanan Tetap
W = P (ΔV)
W = P(V2 − V1)
6,06 × 105 = 2,02 × 105 × (V2 − 4)
V2 − 4 = (6,06 × 105) / (2,02 × 105)
V2 − 4 = 3
V2 = 3 + 4
V2 = 7
Jadi, volume gas tersebut setelah dipanaskan adalah 7 m3.

11
DAFTAR PUSTAKA

Andayani, D.S, dkk (2023). “Pengembangan Mesin Stirling Tipe Gamma Sederhana
Sebagai Alat Praktikum Termodinamika Kelas XI”. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan,
Vol. 8, No. 1b, hh. 872-879
Arini, S. (2022). Termodinamika dalam Kehidupan Sehari-hari, Punya 3 Sistem. Harapan
Rakyat. Diakses pada tanggal 19 Mei 2023
(https://www.harapanrakyat.com/2022/12/termodinamika-dalam-kehidupan-sehari-
hari/)
Kevin. (2021). √ Contoh Soal Termodinamika & Pembahasannya. Rumus Pintar. Diakses pada
20 Mei 2023
(https://rumuspintar.com/termodinamika/contoh-soal/)
Nadia Lula (2019). Modul 1 Termodinamika, Universitas Terbuka
Pintar, K. (2020). Memahami Proses-Proses dalam Termodinamika - Kelas Pintar. Kelas Pintar.
Diakses pada tanggal 19 Mei 2023
(https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/memahami-proses-proses-dalam-termodinamika-
2787/)
Sianturi, T (2020). ”Analisa Pipa Heat Exchanger (Cooling Tube) Bervariasi Pada Turbine
Guide Bearing Pembangkit Listrik Tenaga Air Siguragura”, Sprocket Journal Of
Mechanical Engineering, Vol. 2, No. 2, hh. 49-62
Utami, S.N (2022). Proses Termodinamika: Isotermal, Isobarik, Isokhorik, dan Adiabatik
Halaman all - Kompas.com. Kompas.com. diakses pada tanggal 19 Mei 2023
(https://www.kompas.com/skola/read/2022/09/17/090000669/proses-termodinamika--
isotermal-isobarik-isokhorik-dan-adiabatik?page=all)

12

Anda mungkin juga menyukai