Anda di halaman 1dari 24

EKSPERIMEN TETES MINYAKMILIKAN

LAPORAN MINGGUAN EKSPERIMEN FISIKA 1

FUAD YUSUF EFENDI


NIM 221810201047
KELOMPOK B2
ASISTEN YUDHISTIRA AJI PRAYOGA

LABORATORIUM FISIKA MODERN DAN OPTOELEKTRONIKA


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2024

I
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.....................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................................v
RINGKASAN...........................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2
1.3 Tujuan..................................................................................................................2
1.4 Manfaat................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................3
2.1 Sejarah...................................................................................................................3
2.2 Definisi..................................................................................................................3
2.3 Gambar..................................................................................................................4
2.4 Formula.................................................................................................................5
2.5 Tabel......................................................................................................................6
BAB III METODE EKSPERIMEN..........................................................................................7
3.1 Rancangan Penelitian............................................................................................7
3.2 Jenis dan Sumber Data..........................................................................................7
3.3 Definisi Operasional Variabel..............................................................................8
3.4 Rumus...................................................................................................................8
3.5 Metode Analisis Data...........................................................................................9
3.6 Kerangka Pemecah Masalah.................................................................................10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................................11
4.1 Hasil......................................................................................................................11
4.2 Pembahasan...........................................................................................................11
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................................13
5.1 Kesimpulan...........................................................................................................13
5.2 Saran.....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................14
LAMPIRAN..............................................................................................................................15

II
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pengamatan Interferometer Michelson................................................6

III
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema alat interferometer Michelson...........................................5


Gambar 3.1 Rancangan Eksperimen.................................................................7
Gambar 4.1 Grafik hubungan antara nilai N frinji dengan nilai dr
perpindahan sekrup putar.................................................................................11

IV
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data..............................................................................................15
Lampiran 2. Dokumentasi Praktikum................................................................16
Lampiran 3. Data Pengamatan..........................................................................17

V
RINGKASAN

Eksperimen mengenai interferometer digunakan untuk mencari nilai k1 dan


k2 pada alat. Penelitian mengenai nilai k1 dan k2 ini merupakan nilai kalibrasi
alat yang hasil pengukurannya adalah hasil pengukuran dengan membandingkan
antara jarak pada pergerakan movable mirror dengan pergerakan sekrup putar.
Untuk menentukan sebuah nilai kalibrasi, maka pada alat ini digunakan dengan
memberikan seberkas cahaya laser yang akan ditransmisikan pada lensa dan
cermin. Pergerakan movable mirror akan mempengaruhi perubahan frinji dan
membentuk pola gelap terang. Tujuan pada praktikum kali ini adalah dengan
mencari tahu bagaimana nilai kalibrasi pada alat dengan data-data yang didapat.
Hasil pada praktikum ini adalah nilai k1 dan k2 yang mendekati 1, dan regresi
linear antara jumlah frinji dan besar putaran sekrup.

VI
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Eksperimen Tetes Minyak Milikan adalah sebuah penelitian yang
menunjukkan sifat diskrit muatan elektron, di mana gaya gravitasi yang bekerja
pada tetes minyak (menyebabkan percepatan ke bawah) diimbangi oleh gaya
hambat Stokes (gaya penghambat). Penelitian ini dilakukan dengan mencapai
keseimbangan antara gaya gravitasi dan gaya listrik pada sebuah tetes minyak
kecil yang ditempatkan di antara dua pelat konduktor (Krane, 1992).
Robert Millikan melakukan eksperimen dengan menyeimbangkan gaya
gravitasi dan gaya listrik pada tetes minyak yang ditempatkan di antara dua pelat
konduktor. Ketika tetes minyak jatuh di udara, ia mengalami percepatan ke bawah
akibat gaya gravitasi, tetapi geraknya dihambat oleh gaya hambat Stokes. Menurut
hukum Stokes, ketika suatu benda dilepaskan tanpa kecepatan awal di dalam fluida,
benda tersebut awalnya akan mendapatkan kecepatan (Sissom,1987).
Tahap pertama dalam eksperimen Tetes Minyak Milikan melibatkan
persiapan dan penyusunan alat-alat yang akan digunakan sesuai dengan fungsinya.
Setelah itu, minyak milikan disemprotkan di antara dua plat yang diberi tegangan
listrik sebesar 100 volt. Waktu yang dibutuhkan untuk tetes minyak turun dan naik
diamati, yang nantinya akan memberikan nilai kecepatan jatuh stasioner dan
kecepatan stasioner tetes minyak. Data yang terkumpul kemudian digunakan untuk
menentukan muatan tetes minyak dalam satuan elektron e serta bilangan Avogadro
N, sehingga memperlihatkan sifat diskrit muatan elektron. Eksperimen ini
memberikan pemahaman tentang terbentuknya tetes minyak milikan, yang
memiliki relevansi dalam kehidupan sehari-hari dan aplikasi teknologi, terutama
dalam bidang kelistrikan dan magnetisme. Konsep kelistrikan yang dipelajari
dalam eksperimen ini, terkait dengan nilai muatan satuan elektron dan sifat diskrit
muatan elektron di dalam atom, digunakan dalam pengembangan teknologi seperti
lampu dan televisi.

1
1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada eksperimen Tetes Minyak Milikan yaitu :


1. Bagaimana mahasiswa memperoleh pemahaman konsep dan pengalaman
eksperimen praktikum Tetes Minyak Milikan ?
2. Bagaimana pengaruh tegangan potensial pada kedua plat Tetes Minyak
Milikan?
3. Apa saja gaya-gaya yang bekerja saat Tetes Minyak Milikan dilakukan ?

1.3 Tujuan

Tujuan pada eksperimen Tetes Minyak Milikan yaitu :


1. Mahasiswa memperoleh pemahaman konsep dan pengalaman eksperimen
praktikum Tetes Minyak Milikan?
2. Mahasiswa memahami pengaruh tegangan potensial pada kedua plat Tetes
Minyak Milikan?
3. Mahasiswa memahami apa saja gaya-gaya yang bekerja saat Tetes Minyak
Milikan dilakukan ?

1.5 Manfaat

Eksperimen minyak Milikan memberikan manfaat dalam menentukan


muatan satuan elektron (e−) dan bilangan Avogadro (N) melalui persamaan
Faraday, sambil memahami sifat diskrit muatan elektron. Ini menjadi landasan
penting dalam mempelajari karakteristik atomik dan kelistrikan secara
mikroskopis. Kebutuhan akan listrik sangat vital dalam berbagai aspek kehidupan
sehari-hari, termasuk dalam industri, komunikasi, transportasi, dan rumah tangga.
Banyak peralatan dan perangkat elektronik dalam kehidupan modern yang
bergantung pada pasokan listrik untuk beroperasi. Oleh karena itu, pemahaman
tentang muatan elektron dan konsep kelistrikan menjadi kunci dalam memenuhi
kebutuhan listrik yang semakin meningkat.

2
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA

1.1 Sejarah

Tahun 1910, Milikan pertama kali mempublikasikan hasil


pengukuran yang dilakukannya bersama Fletcher. Tetes minyak diproduksi
menggunakan atomizer, sebuah alat yang dibuat oleh J.Y. Lee dua tahun
sebelumnya di laboratorium Ryerson untuk studi gerak Brownian. Dalam
laporan tersebut, Milikan menyatakan bahwa bersama dengan Harvey
Fletcher, mereka telah melakukan penelitian pada tetes minyak sejak
Desember 1909 hingga Mei, mengamati satu hingga dua ribu tetesan
minyak dengan muatan awal antara 1 dan 150. Mereka menguji berbagai
zat, termasuk minyak, raksa, dan gliserin, dan menemukan bahwa muatan
setiap tetesan sebenarnya adalah perkalian dari nilai muatan terkecil yang
mereka temukan, yang berasal dari udara yang menempel pada tetesan
(Beiser,1992).

1.2 Definisi

Percobaan Tetes Minyak Milikan menunjukkan sifat diskrit muatan


elektron, di mana gaya gravitasi pada tetes minyak (yang menyebabkan
percepatan ke bawah) diimbangi oleh gaya hambat Stokes. Robert Millikan
menyelidiki ini dengan menyeimbangkan gaya gravitasi dan gaya listrik
pada tetes minyak di antara dua pelat konduktor. Saat tetes minyak jatuh di
udara, ia mengalami percepatan ke bawah akibat gaya gravitasi, tetapi
geraknya dihambat oleh gaya hambat Stokes. Menurut hukum Stokes, saat
sebuah benda dilepaskan tanpa kecepatan awal di dalam fluida, benda
tersebut akan mendapatkan kecepatan (Bueche, 2006).

1.3 Formula

Robert Millikan melakukan eksperimen dengan menyeimbangkan


gaya gravitasi dan gaya listrik pada tetes minyak yang ditempatkan di antara
dua pelat konduktor. Ketika tetes minyak jatuh di udara, ia mengalami
percepatan ke bawah akibat gaya gravitasi, tetapi geraknya dihambat oleh
gaya hambat Stokes. Menurut hukum Stokes, saat sebuah benda dilepaskan
3
tanpa kecepatan awal di dalam fluida, benda tersebut awalnya akan
mendapatkan kecepatan. Karena mendapatkan kecepatan, benda tersebut
akan mengalami peningkatan ukuran hingga mencapai keadaan stasioner.
Pada kondisi ini, hubungan antara gaya Stokes dan gaya gravitasi dapat
dinyatakan berdasarkan persamaan sebagai berikut :

Fg=Fs
(2.1)
M . g=K .Vf
(2.2)
Keadaan stasioner menjadi:

Fc=Fg+ Fs
(2.3)
Een=mg+ KVr
(2.4)
Keterangan : Fg = gaya gravitas
Fs = gaya gesek (Hk. Stokes)
Vr = kecepatan naik stasioner tetes minyak
E = medan listrik oleh kedua plat
en = muatan tetes minyak

E merupakan kuat medan listrik. Secara umum didefinisikan bahwa kuat


medan listrik E di dalam ruang sebagai gaya elektrostatis yang bekerja pada
satu satuan muatan di dalam ruang tersebut (Soedojo, 1985).

1.4 Aplikasi

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak fenomena alam yang dipengaruhi oleh


pergerakan elektron. Aliran elektron sering terjadi dalam situasi sehari-hari, seperti
dalam arus listrik, lampu, dan baterai. Salah satu contoh gejala yang sering terjadi
adalah petir saat musim hujan. Petir terjadi ketika muatan listrik berpindah dari
awan ke permukaan bumi. Selain itu, ketika kita menggosokkan penggaris plastik
ke rambut, penggaris tersebut dapat menarik kertas kecil karena muatan pada
penggaris bergerak sehingga muatannya berlawanan dengan muatan pada kertas,
menyebabkan kertas-kertas kecil tersebut tertarik (Tipler, 1998).

4
5
BAB III METODE EKSPERIMEN

Metode eksperimen berisi bagian-bagian atau proses yang akan dilakukan


dalam memperoleh data pada eksperimen. Metode eksperimen yang akan dilakukan
pada percobaan tetes minyak malikan sebanyak 6 bagian. Bagian-bagian tersebut
antara lain yaitu sebagai berikut:

3.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang akan digunakan dalam eksperimen tetes minyak


milikan adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Rancangan eksperimen

3.2 Jenis dan Sumber Data

Eksperimen dilakukan bersifat kuantitatif, data dari pengukuran bersifat


objektif. Data yang dikumpulkan dalam Eksperimen Tetes Minyak Millikan ini
berupa data jarak dan waktu untuk mengetahui kecepatan naik dan kecepatan turun
tetes minyak yang diamati menggunakan mikroskop. Pengamatan ini dilakukan
pada tetes minyak yang sama untuk mendapatkan data kecepatan naik maupun
turunnya. Eksperimen tetes minyak millikan ini dilakukan dengan mendapatkan
delapan belas data kecepatan naik dan kecepatan turun.

6
3.3 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah faktor-faktor atau variabel yang


digunakan dalam eksperimen radiasi termal. Hal ini dapat diketahui bahwa
operasional variabel sangat diperlukan untuk menjabarkan pengertian dari konsep
yang digunakan dalam praktikum, sehingga indikator-indikator dari variabel
eksperimen dan skala pengukuran ini jelas. Adapun variabel dan skala pengukuran
yang digunakan dalam eksperimen ini adalah sebagai berikut:

3.3.1 Variabel Eksperimen


Variabel eksperimen yang terdapat dalam eksperimen tetes minyak
milikan adalah terdiri dari variable bebas, variable terikat, dan variabel kontrol.
Variable bebas merupakan suatu variable yang mampu berdiri sendiri dan tidak
terikat dengan variable lain, sehingga dapat diubah oleh peneliti atau praktikan.
Variable bebas pada eksperimen tetes minyak milikan adalah jarak dan waktu
tempuh tetes minyak pada skala utama. Variable terikat merupakan variable
pemelitian yang diukur untuk mengetahui tidak adanya pengaruh dari varibel lain.
Variable terikat pada eksperimen tetes minyak milikan adalah kecepatan naik dan
turun stasioner tetes minyak. Variable kontrol merupakan variable yang
dikendalikan agar pengaruh variable bebas dan variable terikat tidak terpengaruh
dengan factor luar yang tidak diteliti. Variable kontrol pada eksperimen tetes
minyak milikan adalah muatan elementer (satuan) elektron.

3.3.2 Skala Pengukuran


Skala pengukuran pada eksperimen tetes minyak milikan meliputi skala
pengukuran pada jarak yang ditempuh tetes minyak milikan saat turun dan naik, skala
pengukuran waktu tempuh tetes minyak milikan saat naik dan turun serta skala
pengukuran jarak antar plat konduktor. Skala pengukuran yang dilakukan pada
eksperimen tetes minyak milikan ini bersifat interval karena data-data yang diperoleh
berupa hasil pengukuran.
Menentukan nilai muatan e n

[( ] [ ]
1 /2 3 /2

)
9ƞ 3
1 1 vf + vr
e n=400 dπσ
2 ( σ −ρ ) g b ∆ V vf f
√v
1+
pa

7
a=

a. Menentukan bilangan Avogadro


√ 9 ƞ vf
2 g ( σ −ρ )

2,895 x 10 14 ( esu / gramberat ekivalen )


N=
e ( esu )
−19
1 , 60 x 10 C
1 esu= 10
4,803 x 10
en ( C )
e n ( esu ) =
4,803 x 1010
b. Deskripansi

D=
| eeksperimen−erefrensi
e refrensi |
x 100 %

Keterangan :
d ( cm )=0,767

σ
( cmgr )=0,886
3

η=0,00018 gram /s
2
b=0,000617 cm Hg
p=102391 cmHg
∆ V =100 volt
2
g=9800 cm/s
3
ρ=0,0013 g /cm

1.1 Rumus
Persamaan-persamaan yang digunakan pada Interferometer Michelson adalah
sebagai berikut.
1. Penentuan Nilai Panjang Gelombang
2𝑑𝑚
𝜆= 𝑁 (2.1)
2. Penentuan Nilai Kalibrasi Alat
𝑁𝜆
𝑘 = 2𝑑𝑚 (2.3)

1.2 Metode Analisis Data


Metode analisis data pada praktikum Interferometer Michelson yaitu
8
dilakukan dengan mengamati percobaan. Data hasil percobaan diperoleh dengan
memvariasikan nilai N sesuai dengan tabel pengamatan yang tersedia. Variasi
tersebut dilakukan pada Interferometer dengan menghitung perubahan dati frinji
terang ke terang berikutnya hingga sesuai dengan tabel pengamatan (kelipatan 5
tiap data. Pengaruh variasi tersebut akan mempengaruhi nilai yang ditunjukkan
oleh sekrup. Pengamatan nilai sekrup awal dan setelah diputar akan memiliki hasil
nilai sebagai jarak perpindahan movable mirror yang menyebabkan interferensi
atau pola frinji pada tiap pergeseran ½ panjang gelombang. Perhitungan nilai
kalibrasi dihitung seperti pada rumus yang telah dicantumkan. Nilai k yang bagus
adalah nilai k yang mendekati 1. Nilai k merupakan perbandingan antara
perbandingan dari

9
ukuran yang telah dihitung menggunakan sekrup pemutar dan dengan jarak
perpindahan movable mirror. Nilai kalibrasi sangat penting untuk pengambilan
nilai yang benar dan akurat.

1.3 Kerangka Pemecah Masalah


Kerangka pemecah masalah pada percobaan Interferometer Michelson adalah
sebagai berikut :
1) Waktu dan Tempat
Waktu : Senin, 13 Maret 2023
Tempat : Laboratorium Fisika Modern
2) Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam eksperimen Interferometer Michelson
yaitu :
a. Meja interferometer digunakan untuk memberikan tempat untuk alat
b. Sumber laser He-Ne digunakan untuk cahaya monokromatik
c. Bangku laser digunakan untuk memberikan tempat pada laser agar tidak
berpindah posisi
d. Perlengkapan interferometer Michelson yaitu diantaranya Beam Splitter,
Compensator, Movable Mirror, Adjustable Mirror, Convex Lens 18 nm yang
digunakan sebagai perlengkapan dalam pengambilan data pengamatan.

10
3) Flowchart
Langkah percobaan pada eksperimen ini disajikan dalam bentuk flowchart
sebagai berikut :

Aturlah posisi micrometer skrupMulai


pada setengah skala utama (dua kali
putaran = 2 x 25 skala). Amati perubahan frinji yang terjadi

Peralatan yang digunakan dapat disusun dan


dipersiapkan dengan baik

Nyalakan peralatan Interferometer dengan menyalakan laser terlebih


dahulu, lalu atur posisi mirror dan lensa sesuai dengan posisinya

Putar skrup micrometer berlawanan arah jarum jam dan hitung jumlah
N sesuai dengan tabel data pengamatan

Hitung selisih nilai skrup pemutar pada awal pemutaran dan akhir
pemutaran, hingga data terisi penuh

Selesai

11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Hasil percobaan pada Interferometer disajikan dalam bentuk grafik seperti
berikut ini.

Grafik Hubungan N dan dr


140
120
y = 3316.6x - 2.9772
100
R² = 0.987
80
Nilai N

60
40
20
0
0.000 0.005 0.010 0.015 0.020 0.025 0.030 0.035 0.040
Nilai dr

Gambar 4.1 Grafik hubungan antara nilai N frinji dengan nilai dr perpindahan
sekrup putar

4.2 Pembahasan
Praktikum kali ini adalah membahas mengenai Interferometer Michelson.
Percobaan ini adalah untuk mengetahui nilai k1 dan k2 sebagai nilai kalibrasi.
Nilai kalibrasi digunakan untuk membandingkan antara jarak perpindahan pada
movable mirror (M1) dengan jarak yang terukur pada sekrup putar pada alat.
Kalibrasi tersebut dilakukan agar saat pengambilan data menggunakan alat
tersebut mendapatkan nilai yang benar dengan akurasi yang tinggi. Pengambilan-
pengambilan data dilakukan dengan beberapa komponen alat pada Interferometer
Michelson, diantara komponen yang terpenting adalah laser He-Ne sebagai
sumber cahaya monokromatik. Cahaya monokromatik sangat dibutuhkan, karena
hanya memiliki jenis frekuensi atau panjang gelombang cahaya yang sama.
Cahaya sinar laser tersebut dilewatkan pada beam splitter untuk dapat
dipantulkan dan

12
ditrannsmisikan pada M1 dan M2. Hasil pantulan tersebut akan menyatu kembali
hingga dipantulkan pada view screen.
Cahaya yang tampak akan memiliki pola gelap terang atau frinji. Pola gelap
terang tersebut dibentuk oleh cahaya yang saling berinteferensi. Interferensi
cahaya dapat saling menguatkan dan saling melemahkan. Interferensi yang saling
menguatkan pasti kedua cahaya tersebut memiliki fase yang sama, namun jika
saling melemahkan memiliki fase yang berbeda. Perbedaan fase tersebut
disebabkan oleh pergeseran pada M1 (movable mirror) yang dapat menggeser
fase dari gelombang cahaya laser. Perubahan penggeseran M1 ditentukan nilainya
oleh sekrup pemutar dan nilai N didapat dari perhitungan perubahan frinji pada
view screen.
Hasil pengamatan adalah menghitung jumlah N sebanyak 20 hingga 115
perubahan frinji dari pola terang ke terang sebanyak 20 data. Pengukuran tersebut
sebenarnya mengukur jarak dari perubahan pergeseran fasa sepanjang ½ panjang
gelombang cahaya. Hasil yang didapatkan bahwa, semakin besar nilai N, maka
perpindahan M1 semakin jauh atau nilainya semakin besar. Hasil dari percobaan
ini adalah menghitung nilai k1 berdasarkan rumus yang tersedia di modul dengan
menghitung data yang didapat. Nilai k1 rata-rata adalah sebesar 0,995 dan
ralatnya cukup kecil senilai 0,062. Sedangkan pada pengukuran nilai k2 adalah
nilai kalibrasi ke-2 dengan menggunakan pengukuran regresi linear. Grafik yang
terdapat pada gambar di atas menjelaskan hubungan dari nilai N dan dr (besar
perpindahan M1 dengan micrometer sekrup). Nilai k2 merupakan sebuah gradien
dari regresi linear yang tampak pada gambar bernilai 1,049 dengan nilai ralat yang
kecil sebesar 0,028. Pengukuran nilai k2 semakin akurat karena menggunakan
data regresi linear dan dihitung berdasarkan gradien dari grafik. Nilai kalibrasi
yang bagus umumnya mendekati nilai 1 atau bernilai 1. Nilai 1 pada kalibrasi
menunjukkan bahwa perbandingan dari jarak perpindahan movable mirror dan
hasil pengukuran sekrup pemutar bernilai 1 atau sama.

13
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil eksperimen Interferometer Michelson dan analisis
pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Mahasiswa atau praktikan memperoleh pemahaman dari pengamatan
percobaan praktikum dan hasil analisa data yang dilakukan. Percobaan
praktikum dilakukan sesuai dengan prosedur yang terdapat pada modul
sehingga praktikan dapat memahami sebelum terjun ke laboratorium dan
memegang alat.
2. Sifat cahaya salah satunya adalah dapat berinteferensi. Interferensi tersebut
dapat bersifat membangun (konstruktif) dan melemahkan (destruktif). Hal
tersebut terjadi karena adanya persamaan dan perbedaan fase gelombang
cahaya pada laser. Efek interferensi dan pergeseran fase disebabkan oleh
pergeseran M1.
3. Semakin tinggi nilai N, maka nilai perpindahan M1 atau nilai sekrup pemutar
semakin besar. Hal ini dapat dibuktikan dengan grafik regresi linear.
Penentuan nilai k1 dan k2 bernilai mendekati 1 yang artinya pergerakan M1
dan sekrup pemutar adalah mendekati sama. Nilai k2 dihitung berdasarkan
nilai gradien dari regresi linear.

5.2 Saran
Saran pada eksperimen Interferometer Michelsin yaitu praktikan harus
memahami langkah-langkah atau prosedur percobaan sebelum memegang alat
pada laboratorium. Praktikan harus teliti dan sabar dalam memutar sekrup dan
menghitung jumlah N. Percobaan diulangi dengan perlakuan yang sama dengan
variasi nilai N yang berbeda sesuai dengan tabel pengamatan yang sudah
disediakan sebelumnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Amelia, R., Gurum, A.P., dan Warsito. 2015. Analisis Pola Interferometer
Michelson UNtuk Menentukan Indeks Bias Bahan Transparan Berbasis
Image Processing. Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika, 3(2), 130-136.

Darma, W.M. 2018. Pengolahan Citra Digital Frinji Pola Interferensi Untuk
Penentuan Ketebalan Bahan Mica Transparan Pada Orde Mikro. Skripsi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam : Yogyakarta.

Fitriana, N.H., Sri, Y., Tira, M.A., dan Widowati, M.S. 2017. Pengaruh Suhu
Terhadap Perubahan Pola Interferensi Pada Fiber Optik. Unnes Physics
Journal, 6(1), 45-49.

Hasanah, F. 2015. Penentuan Konstanta Kerr Minyak Kelapa Dengan Aplikasi


Medan Listrik Menggunakan Interferometer Michelson. Skripsi. Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam : Jember.

Setyahandana, B., Martano, Ronny, D.A., dan Agung, B.S.U. 2013. Sistem
Interferometer Michelson Untuk Mengukur Regangan Pada Mesin Uji
Tarik. Jurnal Teknik Mesin, 14(2), 64-70.

15
LAMPIRAN

 Analisis Data
m k1 k2
No N Frinji d0(mm) d1(mm) dr= d1-d0(mm) λ(mm) k1 Δk1 Δk2 k1 ± Δk1
grafik rata rata
1 20 0.050 0.058 0.008 0.000633 0.791 0,791±0,062
2 25 0.058 0.066 0.008 0.000633 0.989 0,989±0,062
3 30 0.066 0.075 0.009 0.000633 1.055 1,055±0,062
4 35 0.075 0.086 0.011 0.000633 1.007 1,007±0,062
5 40 0.086 0.099 0.013 0.000633 0.974 0,974±0,062
6 45 0.099 0.113 0.014 0.000633 1.017 1,017±0,062
7 50 0.113 0.130 0.017 0.000633 0.931 0,931±0,062
8 55 0.130 0.148 0.018 0.000633 0.967 0,967±0,062
9 60 0.148 0.167 0.019 0.000633 0.999 0,999±0,062
10 65 0.167 0.187 0.020 0.000633 3316.57 1.028 0.995 0.062 1.049 0.028 1,028±0,062
11 70 0.187 0.209 0.022 0.000633 1.007 1,007±0,062
12 75 0.209 0.233 0.024 0.000633 0.989 0,989±0,062
13 80 0.233 0.258 0.025 0.000633 1.012 1,012±0,062
14 85 0.258 0.285 0.027 0.000633 0.996 0,996±0,062
15 90 0.285 0.314 0.029 0.000633 0.982 0,982±0,062
16 95 0.314 0.344 0.030 0.000633 1.002 1,002±0,062
17 100 0.344 0.375 0.031 0.000633 1.021 1,021±0,062
18 105 0.375 0.408 0.033 0.000633 1.007 1,007±0,062

16
19 110 0.408 0.443 0.035 0.000633 0.994 0,994±0,062
20 115 0.443 0.475 0.032 0.000633 1.137 1,137±0,062

 Dokumentasi Praktikum

17
 Data Pengamatan

18

Anda mungkin juga menyukai