SEMESTER GENAP
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
0 0
DAFTAR ISI
ii
0 0
5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 14
LAMPIRAN ......................................................................................................... 16
iii
0 0
DAFTAR TABEL
iv
0 0
DAFTAR GAMBAR
0 0
BAB 1. PENDAHULUAN
0 0
2
1.4 Manfaat
Pada laporan praktikum induksi elektromagnetik kali ini terdapat dua
manfaat, yang pertama yaitu bagi penulis, laporan ini diharapkan dapat menambah
wawasan dan pengetahuan mengenai induksi elektromagnetik serta menambah
pemahaman tentang gaya magnet yang bekerja pada penghantar berarus. Kedua
yaitu bagi pembaca, laporan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan serta dapat digunakan sebagai referensi untuk pengembangan
penelitian selanjutnya.
0 0
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
0 0
4
0 0
BAB 3. METODE EKSPERIMEN
3.1.2 Bahan
a. Magnet batang
Berfungsi sebagai beban yang akan diamati dan diukur
b. Pegas Identik
Berfungsi untuk membuat magnet bergerak relatif terhadap penampang
kumparan
c. Kumparan
Berfungsi sebagai penghasil fluks magnet
0 0
6
0 0
7
2. Pada posisi tersebut, jumlah lilitan kumparan dan skala hasil penunjukan
jarum galvanometer dicatat.
7. Satu pegas dari sistem dilepaskan dan diatur kembali ketinggian magnet
batang sehingga tepat berada di atas penampang kumparan.
0 0
8
3. Kumparan diganti dengan kumparan lain yang jumlah lilitan 2N, di mana
N adalah jumlah lilitan kumparan pertama, dan dilakukan percobaan seperti
langkah 2 di atas
𝑁 𝐴
𝑁𝑜. 𝑡 (𝑠) 𝑛 𝑁 𝑉− 𝑉+ 𝑇 𝜔 𝑣 𝜀
𝑃𝑒𝑔𝑎𝑠 (𝑐𝑚)
1 2 30 30 250 125 125 1,00 6,28 12,56 3140,00
2 2 30 30 250 160 160 1,00 6,28 12,56 3140,00
3 3 buah 2 30 30 250 140 140 1,00 6,28 12,56 3140,00
4 2 30 30 250 120 120 1,00 6,28 12,56 3140,00
5 2 30 30 250 118 118 1,00 6,28 12,56 3140,00
6 2 30 40 250 160 160 0,75 8,37 16,75 4186,67
7 2 30 40 250 175 175 0,75 8,37 16,75 4186,67
8 2 buah 2 30 40 250 148 148 0,75 8,37 16,75 4186,67
9 2 30 40 250 159 159 0,75 8,37 16,75 4186,67
10 2 30 40 250 153 153 0,75 8,37 16,75 4186,67
0 0
9
𝑁 𝑝𝑒𝑔𝑎𝑠 𝜀 ∆𝜀 𝐼 𝐾 𝐴𝑃
3 buah 3140,00 0 0,00% 100,00% #NUM!
2 buah 4186,67 0 0,00% 100,00% #NUM!
1 buah 6282,55 1,42 0,02% 99,98% 5
3.3.2 Percobaan b
Tabel 3 Tabel Percobaan b
𝐴
𝑁𝑜. 𝑁 𝑡 (𝑠) 𝑛 𝑉− 𝑉+ 𝑇 𝜔 𝑣 𝜀
(𝑐𝑚)
1 2 30 60 30 30 0,50 12,57 25,13 12566,37
2 2 30 60 30 30 0,50 12,57 25,13 12566,37
3 2 30 60 30 30 0,50 12,57 25,13 12566,37
4 500 2 30 58 20 20 0,52 12,15 24,29 12147,49
5 2 30 59 30 30 0,51 12,36 24,71 12356,93
6 2 30 59 30 30 0,51 12,36 24,71 12356,93
7 2 30 58 30 30 0,52 12,15 24,29 12147,49
8 2 30 58 28 28 0,52 12,15 24,29 24294,98
9 2 30 58 40 40 0,52 12,15 24,29 24294,98
10 2 30 59 29 29 0,51 12,36 24,71 24713,86
11 1000 2 30 58 29 29 0,52 12,15 24,29 24294,98
12 2 30 58 28 28 0,52 12,15 24,29 24294,98
13 2 30 58 31 31 0,52 12,15 24,29 24294,98
14 2 30 58 27 27 0,52 12,15 24,29 24294,98
𝑁 𝜀 ∆𝜀 𝐼 𝐾 𝐴𝑃
500 12386,85 188,4 1,52% 98,48% 3
1000 24354,82 158,32 0,65% 99,35% 3
0 0
10
0 0
11
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa jika semakin banyak pegas maka GGL
induksi yang dihasilkan akan semakin besar pula.
4. Berdasarkan data pengamatan percobaan b yang ditunjukkan pada tabel 3
percobaan b, dapat dijelaskan bahwa semakin banyak lilitan pada suatu
kumparan yang digunakan maka GGL induksi yang dihasilkan juga akan
semakin besar.
𝜀 = 𝑁𝑣
Keterangan : 𝜀 = GGL induksi (V)
𝑁 = jumlah lilitan kumparan
𝑣 = kecepatan gerak magnet
5. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu GGL induksi berbanding lurus dengan
laju perubahan fluks juga dengan jumlah lilitan kumparan. Selain itu, GGL
induksi juga bergantung pada banyaknya pegas yang digunakan.
0 0
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 5 Tabel hasil percobaan a
𝑁𝑜. 𝑁 𝑝𝑒𝑔𝑎𝑠 𝑁 𝑇 𝑣 𝑉 𝜀 ± ∆𝜀
1 3 250 1,00 12,56 132,60 3140,00 ± 0,00
2 2 250 0,75 16,75 159,00 4186,67 ± 0,00
3 1 250 0,50 25,13 134,80 6282,55 ± 1,42
𝑁𝑜. 𝑁 𝑇 𝑣 𝑉 𝜀 ± ∆𝜀
1 500 0,51 24,77 28,57 12386,85 ± 188,44
2 1000 0,52 24,35 30,29 24354,82 ± 158,32
4.2 Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang ada serta hasil yang telah
diperoleh dari praktikum induksi elektromagnetik, maka dapat dijelaskan beberapa
bahasan.
4.2.1 Cara menunjukkan fenomena induksi elektromagnetik.
Induksi elektromagnetik adalah besarnya GGL induksi yang dihasilkan di
antara ujung-ujung suatu kumparan penghantar berbanding lurus dengan laju
perubahan fluks magnet yang menembus loop/kumparan penghantar tersebut.
Fenomena ini dikemukakan oleh Michael Faraday (1791-1867) bahwa ketika fluks
magnet yang menembus suatu kumparan mengalami perubahan maka akan muncul
GGL (Gaya Gerak Listrik) pada kumparan tersebut.
Cara menunjukkan fenomena induksi elektromagnetik adalah dengan
melakukan praktikum induksi elektromagnetik agar memahami secara praktik dan
tidak hanya teori. Dalam percobaan ini, induksi elektromagnetik diaplikasikan pada
sebuah sirkuit rangkaian dengan sistem pegas massa yang dihubungkan dengan
magnet batang. Ketika mekanisme pegas dilepaskan, magnet batang akan berosilasi
menekat dan menjauh dari kumparan. Gerakan osilasi tersebut dapat diamati
dengan melihat penyimpangan jarum galvanometer. Ketika magnet tidak berosilasi,
12
0 0
13
0 0
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada praktikum induksi elektromagnetik kali ini dapat diperoleh beberapa
kesimpulan, yaitu:
1. Fenomena induksi elektromagnetik ditunjukkan ketika besarnya GGL
induksi yang dihasilkan di antara ujung-ujung suatu kumparan penghantar
berbanding lurus dengan laju perubahan fluks magnet yang menembus
loop/kumparan penghantar tersebut.
2. Semakin besar kecepatan gerak magnet maka akan semakin besar pula GGL
induksi yang dihasilkan ( 𝜀 = 𝑁𝑣 ). Hubungannya yaitu berbanding lurus.
3. Hubungan antara jumlah lilitan kumparan dengan GGL induksi berbanding
lurus yang artinya semakin banyak jumlah lilitan kumparan maka akan
𝑑𝜙
menghasilkan GGL induksi yang besar pula (𝜀 = −𝑁 𝑑𝑡 ).
5.2 Saran
Sebelum diadakannya praktikum induksi elektromagnetik kali ini,
mahasiswa diharapkan sudah melakukan riset secara mandiri tentang materi yang
akan dipraktikkan, yaitu fluks magnet dan GGL induksi elektromagnetik. Dalam
melakukan pengukuran besar skala penyimpangan jarum galvanometer dan jumlah
osilasi magnet, sebaiknya menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang bekerja
dengan baik serta mengamati dengan teliti hasil atau angka serta respons yang
bekerja pada galvanometer dan magnet saat dilakukan pengukuran dan
pengamatan. Tujuannya adalah untuk meminimalkan adanya kesalahan.
14
0 0
DAFTAR PUSTAKA
Kartikawati, S., R. Antika, dan I. Prastyaningrum. 2020. Pengaruh media kit GGL
induksi elektromagnetik terhadap kemampuan pemahaman konsep GGL
induksi. Jurnal Teknologi Terapan: G-Tech. 3(2):208–213.
Murdani, E. 2020. Hakikat fisika dan keterampilan proses sains. Jurnal Filsafat
Indonesia. 3(3): 72-80.
0 0
8
3. Kumparan diganti dengan kumparan lain yang jumlah lilitan 2N, di mana
N adalah jumlah lilitan kumparan pertama, dan dilakukan percobaan seperti
langkah 2 di atas
𝑁 𝐴
𝑁𝑜. 𝑡 (𝑠) 𝑛 𝑁 𝑉− 𝑉+ 𝑇 𝜔 𝑣 𝜀
𝑃𝑒𝑔𝑎𝑠 (𝑐𝑚)
1 2 30 30 250 125 125 1,00 6,28 12,56 3140,00
2 2 30 30 250 160 160 1,00 6,28 12,56 3140,00
3 3 buah 2 30 30 250 140 140 1,00 6,28 12,56 3140,00
4 2 30 30 250 120 120 1,00 6,28 12,56 3140,00
5 2 30 30 250 118 118 1,00 6,28 12,56 3140,00
6 2 30 40 250 160 160 0,75 8,37 16,75 4186,67
7 2 30 40 250 175 175 0,75 8,37 16,75 4186,67
8 2 buah 2 30 40 250 148 148 0,75 8,37 16,75 4186,67
9 2 30 40 250 159 159 0,75 8,37 16,75 4186,67
10 2 30 40 250 153 153 0,75 8,37 16,75 4186,67
0 0
9
𝑁 𝑝𝑒𝑔𝑎𝑠 𝜀 ∆𝜀 𝐼 𝐾 𝐴𝑃
3 buah 3140,00 0 0,00% 100,00% #NUM!
2 buah 4186,67 0 0,00% 100,00% #NUM!
1 buah 6282,55 1,42 0,02% 99,98% 5
3.3.2 Percobaan b
Tabel 3 Tabel Percobaan b
𝐴
𝑁𝑜. 𝑁 𝑡 (𝑠) 𝑛 𝑉− 𝑉+ 𝑇 𝜔 𝑣 𝜀
(𝑐𝑚)
1 2 30 60 30 30 0,50 12,57 25,13 12566,37
2 2 30 60 30 30 0,50 12,57 25,13 12566,37
3 2 30 60 30 30 0,50 12,57 25,13 12566,37
4 500 2 30 580 200 20 0,52 12,15 24,29 12147,49
5 2 30 59 30 30 0,51 12,36 24,71 12356,93
6 2 30 59 30 30 0,51 12,36 24,71 12356,93
7 2 30 58 30 30 0,52 12,15 24,29 12147,49
8 2 30 58 28 28 0,52 12,15 24,29 24294,98
9 2 30 58 40 40 0,52 12,15 24,29 24294,98
10 2 30 59 29 29 0,51 12,36 24,71 24713,86
11 1000 2 30 58 29 29 0,52 12,15 24,29 24294,98
12 2 30 58 28 28 0,52 12,15 24,29 24294,98
13 2 30 58 31 31 0,52 12,15 24,29 24294,98
14 2 30 58 27 27 0,52 12,15 24,29 24294,98
𝑁 𝜀 ∆𝜀 𝐼 𝐾 𝐴𝑃
500 12386,85 188,4 1,52% 98,48% 3
1000 24354,82 158,32 0,65% 99,35% 3
0 0