ELEKTROMAGNET
Disusun oleh :
TIM PRAKTIKUM ELEKTROMAGNET
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................iii
TOPIK 1: KUMPARAN INDUKSI ...........................................................................1
A. Tujuan .......................................................................................................1
B. Teori Dasar ................................................................................................1
C. Alat, Fungsi Dan Desain .............................................................................3
D. Prosedur....................................................................................................3
E. Lembar Data ..............................................................................................4
F. Tugas Dan Pembahasan.............................................................................4
TOPIK 2: GENERATOR AC/DC .............................................................................5
A. Tujuan .......................................................................................................5
B. Alat Dan Desain .........................................................................................5
C. Prosedur ....................................................................................................5
D. Tugas .........................................................................................................5
TOPIK 3: GAYA ELEKTROMAGNETIK ...................................................................6
A. Tujuan .......................................................................................................6
B. Alat Dan Desain .........................................................................................6
E. Prosedur ....................................................................................................6
F. Tugas..........................................................................................................7
TOPIK 4: TRANSFORMATOR ...............................................................................8
A. Tujuan .......................................................................................................8
B. Teori Dasar ................................................................................................8
D. Alat Dan Desain .........................................................................................9
E. Prosedur ....................................................................................................9
F. Lembar Data ..............................................................................................10
TOPIK 5: MEDAN MAGNET PUTAR .....................................................................11
A. Tujuan .......................................................................................................11
B. Teori Dasar ................................................................................................11
C. Alat Dan Desain .........................................................................................11
D. Prosedur....................................................................................................11
E. Tugas .........................................................................................................12
TOPIK 6: KAPASITOR PLAT PARALEL ...................................................................13
A. Tujuan .......................................................................................................13
B. Teori Dasar ................................................................................................13
A. TUJUAN
1. Mempelajari watak kumparan jika dialiri listrik searah (DC)
2. Mempelajari watak kumparan jika dialiri listrik bolak-balik (AC)
3. Menentukan resistansi kumparan dengan Wheatstone bridge
4. Menentukan induktansi diri suatu kumparan
5. Menentukan reaktansi induktif dari sebuah kumparan
B. TEORI DASAR
1. Pengantar
Jika suatu penghantar berbentuk kumparan dialiri listrik DC,
maka dia berperilaku seperti magnet batang. Dalam rangkaian
tertutup dengan sumber tegangan DC, nilai resistansi dari induktor
hanyalah resistansi ohmik.
Jika suatu penghantar berbentuk kumparan dialiri listrik AC,
maka yang berpengaruh pada rangkaian tersebut tidak hanya
hamabatan ohmik tetapi juga hambatan yang muncul dari kumparan
(reaktansi induktif). Nilai reaktansi induktif bergantung pada
besarnya induksi diri kumparan. Reaktansi suatu
induktor/kumparan, banyak difungsikan pada rangkaian-rangkaian
elektronik.
2. Prinsip Dasar dan Perumusan Formulasi
Jika suatu penghantar berbentuk kumparan dialiri listrik DC,
maka dia berperilaku seperti magnet batang. Dalam rangkaian
tertutup dengan sumber tegangan DC, nilai resistansi dari induktor
hanyalah resistansi ohmik.
1. Bagaimana penjelasan Saudara tentang watak magnet kumparan
ini?
2. Bagaimana cara menentukan kutub-kutub magnet kumparan?
3. Bagaimana arah garis gaya magnet yang dibangkitkan oleh
kumparan yang dialiri listrik DC?
(a) (b)
D. PROSEDUR
a. Susunlah peralatan seperti rangkaian pada gambar
b. Tentukan nilai V dan I sedikitnya 5 kali
c. Tentukan Resistansi kumparan dengan wheatstone bridge
Tim Praktikum Elektromagnetik Jurusan Fisika FMIPA UM - 3
MODUL PRAKTIKUM ELEKTROMAGNETIK
Catatan:
a. Ingat dan patuhi spesifikasi alat dan batas operasionalnya.
b. Konsultasikan pada pembimbing praktikum hal-hal yang masih
be-lum anda yakini mengenai praktikum yang anda lakukan.
E. LEMBAR DATA
Tabel 1. Data Pengamatan
No V I
1
2
3
4
5
G. Diskusi
Diskusikan perbedaan metode pengukuran reaktansi
induktor dengan menggunakan rangkaian 2a dan rangkaian 2b.
-------------------OOOOO------------------------
A. TUJUAN
1. Mempelajari cara kerja generator AC
2. Mempelajari cara kerja generator DC
C. PROSEDUR
1. Pasang beban (lampu) pada out put AC. Putar pelan-pelan
kemudian percepat putaran. Amati apa yang terjadi dengan nyala
lampu?
2. Lakukan hal yang sama seperti langkah No. 1 untuk output DC.
3. Variasikan posisi kedua magnet U.
D. TUGAS
Beri penjelasan (gambaran yang jelas) dari hasil percobaan
yang Saudara lakukan.
-------------------OOOOO------------------------
A. TUJUAN
1. Mempelajari pembangkitan GGL induksi dari energi mekanik
2. Mempelajari perubahan energi listrik menjadi energi mekanik
3. Mempelajari gaya Lorentz
E. PROSEDUR
a. Set peralatan seperti pada Gambar 2. Buat ayunan pada
kumparan kawat email. Amati apa yang terjadi pada jarum
Galvanometer.
b. Set peralatan seperti pada Gambar 3. Apa yang terjadi pada
kumparan kawat email jika baterai dihubungkan pada terminal-
terminal yang ada. Apa yang terjadi pada kumparan kawat email
jika polaritas baterai dibalik?
Gambar 2.
Gambar 3.
F. TUGAS
Jelaskan secara teori (beri gambaran yang jelas) hasil dari
percobaan yang Saudara lakukan.
-------------------OOOOO------------------------
TOPIK 4: TRANSFORMATOR
A. TUJUAN
1. Mempelajari asas kerja transformator
2. Menentukan efisiensi transformator.
B. TEORI DASAR
Asas kerja transformator (trafo) dapat dijelaskan sebagai
berikut.
Gambar 1. Transformator.
Pada dasarnya trafo terdiri dari dua jenis kumparan yaitu kumparan
primer dan kumparan sekunder yang dililitkan pada suatu plat besi
lunak yang disebut dengan teras trafo. Kumparan primer (dengan
jumlah lilitan Np ) adalah tempat daya listrik diberikan ke trafo,
sedangkan kumparan sekunder (dengan jumlah lilitan N s ) asalah
tempat daya listrik diambil dari trafo.
Jika kumparan primer dihubungkan dengan sumber arus bolak-
balik maka pada teras dibangkitkan fluk magnet yang berubah-ubah.
Karena kumparan sekunder juga meliliti teras ini maka kumparan
sekunder akan melingkupi fluks magnet yang dibangkitkan oleh
kumparan primer. Perubahan fluk pada teras ini sesuai dengan
perubahan arus primer sehingga pada kumparan sekunder akan
dibangkitkan GGL induksi.
Besar GGL induksi sebanding dengan jumlah lilitan sehinga
kalau tegangan kumparan primer Vp dan tegangan kumpran
sekunder Vs, maka secara ideal berlaku persamaan:
Vs Ns
=
Vp Np
E. PROSEDUR
a. Susunlah peralatan seperti gambar berikut:
F. LEMBAR DATA
Tabel 1. Data Pengamatan
No Vp (Volt) Ip (Ampere) VS (Volt) Ip (Ampere)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
-------------------OOOOO------------------------
A. TUJUAN
1. Mempelajari arus listrik induksi akibat medan magnet putar
2. Mempelajari terjadinya arus eddy
B. TEORI DASAR
Bila sebuah lempengan logam konduktor ditempatkan pada
medan magnet yang berubah maka elektron-elektron pada logam
tersebut akan bergerak, yang menghasilkan arus listrik induksi pada
lempengan tersebut.
D. PROSEDUR
1. Pasang peralatan seperti pada Gambar 2.Pasang plat konduktor
putar (aluminium). Putar magnet pelan-pelan, kemudian
percepatan putaran magnet, Amati plat konduktor aluminiumnya.
Gambar 2.
E. TUGAS
Jelaskan secara teori dan berikan gambaran yang jelas (gunakan
gambar) mengapa plat aluminium dan plat tembaga ikut berputar
ketika medan magnet diputar, sedangkan plat Barlow tidak ikut
berputar?
-------------------OOOOO------------------------
A. TUJUAN
1. Mengetahui hubungan antara luas permukaan dan kapasitansi
kondensator.
2. Mengetahui hubungan antara jarak antar plat dan kapasitansi
kondensator.
3. Mengetahui pengaruh bahan dielektrik pada kapasitansi
kondensator.
4. Mengetahui pengaruh bahan dielektrik yang dimasukkan secara
parsial pada kapasitansi kondensator.
5. Mengetahui pengaruh variasi jarak antar plat pada kapasitansi
kondensator yang disisipi bahan dielektrik.
6. Mengetahui karakteristik kapasitansi kondensator yang disisipi
dua bahan dielektrik berbeda.
B. TEORI DASAR
1. Pengantar
Setiap dua konduktor yang dipisahkan oleh isolator dikatakan
membentuk kapsitor. Untuk kebanyakan keperluan praktis, muatan
masing-masing konduktor sama besar dan berlawanan tanda,
sehingga muatan netto pada kapasitor secara keseluruhan sama
dengan nol. Beberapa sifat kapasitor yang diketahui antara lain
adalah dapat menyimpan muatan listrik, dapat menahan arus
searah, dan dapat meneruskan arus bolak-balik.
Kapasitor banyak penerapannya pada rangkaian listrik.
Kapasitor diguna-kan untuk menyetel rangkaian radio dalam usaha
menyamakan frekuensi antara radio penerima dan radio pemancar,
untuk perata arus searah yang berasal dari penyearah arus bolak-
balik. Dapat juga, kapasitor untuk mencegah bunga api pada waktu
sebuah rangkaian yang mengandung induktor tiba-tiba dibuka.
Sistem penyalaan semua mesin mobil memiliki kapasitor untuk
C = r C 0 (3)
Cx = {(r – 1) x + 1} C0 (5)
Dapat juga, bahan dielektrik disisipkan secara penuh di
antara kedua plat, tetapi jarak antar plat yang divariasi.
Perhatikanlah gambar berikut.
r
Cy = C (6)
r − ( r −1)y 0
Disamping dua hal di atas, dapat juga, dua bahan dielektrik
disisipkan sekaligus di antara kedua plat kondensator.
21 2 (7)
C1,2 = C
1 + 2 0
C. ALAT DAN DESAIN
1. Alat Lengkap
a. Kondensator plat paralel
1) Terdiri dari plat tetap (fixed plate) dan plat yang dapat digerakkan
(movable plate) untuk mevariasi luas permukaan plat.
2) Variasi jarak antara kedua plat dilakukan dengan menempatkan
movable plate pada lima alur yang berbeda, tetapi berjarak sama
satu sama lain.
3) Pengaruh bahan dielektrik dilakukan dengan memasukkan plat
dielektrik diantara kedua plat.
4) Spesifikasi kondensator palt sejajar:
Luas plat : 0,0625 m2 (25 cm2)
Jarak antar plat : 3 s/d 15 mm (terdiri atas 5 jarak
dengan 3 mm perjarak)
Kapasitansi : 200 pF (tanpa bahan dielektrik)
Plat dielektrik : 3 jenis, yaitu vinyl chlorida, glas dan
karton dengan tebal masing-masing 3
mm
Lapisan pelindung plat: acrylic resin
b. Kapasitansi meter
1) Jika kondensator dihubungan ke terminal kapasitansi meter,
maka nilai kapasitansinya langsung bisa terbaca setelah menekan
saklar ON.
2) Nilai kapasitansi terukur dapat diproyeksikan pada voltmeter DC
(maks 3 V), tetapi dengan mengkalibrasinya terlebih dahulu
dengan cara sebagai berikut.
2. Desain Percobaan
Dalam praktikum kondensator plat sejajar ini data yang diambil
hanya dua, yaitu data kapasitansi kondensator (pF) dan panjang (mm
dan cm). Data yang pertama dapat dibaca langsung kapasitansi
meter atau pada voltmeter proyeksi. Sedangkan data kedua, ada yang
tertentu (3, 6, 9, 12 dan 15 mm – jarak antar alur) dan kedalaman
dimasukkan-nya plat movable atau bahan dielektrik. Data
kapasitansi adalah variabel terikat, sedangan data panjang adalah
variabel bebas.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
Percobaan I : Hubungan Luas Penampang dan Kapasitansi
a. Susunlah peralatan seperti pada skema eksperimen.
b. Masukkan plat movable pada alur pertama (3 mm), tetapi tidak
penuh.
c. Ukurlah kedalaman plat movable pada alur pertama tersebut.
d. Ukurlah kapasitansi kondensator dengan cara membaca
langsung pada kapasitansi meter atau pada voltmeter proyeksi.
e. Ulangi langkah 2 s/d 4, tetapi untuk kedalaman plat movable
yang berbeda.
f. Ulangi langkah 5 untuk alur kedua s/d kelima (6 s/d 15 mm).
E. LEMBAR DATA
Tabel 1. Hubungan Luas Penampang dan Kapasitansi
Alur pertama (3 mm) Alur kedua (6 mm)
No x (cm) S (cm2) C (pF) No x (cm) S (cm2) C (pF)
F. ANALISIS DATA
1. Hubungan Luas Penampang dan Kapasitansi
a. Grafikkanlah data C dan S untuk tiap alur.
b. Berdasarkan grafik (1), bagaimanakah kecenderungan hubungan
C dan S.
c. Berdasarkan kecenderungan hubungan C dan S, simpulkanlah
hubungan kapasitas kondensator dengan luas penampang keping
kondensator.
Tim Praktikum Elektromagnetik Jurusan Fisika FMIPA UM - 24
MODUL PRAKTIKUM ELEKTROMAGNETIK
G. DISKUSI
1. Eksperimen Kondensator Buatan Tangan
Perhatikanlah skema kondensator buatan tangan pada
Gambar 7 berikut. Dua lembar aluminium foil, kira-kira 10 sampai
15 cm2 diletakkan di atas dan di antara lipatan polyethylene
(polyvinyl chlorida, kertas dan lain-lain) dapat membentuk
kondensator. Salah satu ujung diplester dengan cellophane untuk
memasang kawat utama (lead wire). Cara mengukur kapasitansinya
cukup dengan menghubungkan kawat utama ke kapasitansi meter.
Dengan menekan masuk ujung yang satu aluminium foil, akan
didapatkan naiknya kapasitansi hingga 1000 pF.
-------------------OOOOO------------------------
A. TUJUAN
1. Mengenali set peralatan penguji garis equipotensial.
2. Mengetahui garis / bidang equipotensial
3. Menentukan garis equipotensial dari sebuah permukaan pelat
kaca yang dilapisi bahan konduktif.
B. TEORI DASAR
1. Pengantar
Alat ini digunakan untuk menempatkan dan menggambar
sebuah garis equipotensial. Perbedaan potensial ditunjukkan oleh
sinyal audio dari sebuah speker. Sebuah sumber tegangan mendekati
1 kHz diguna-kan untuk membangkitkan sebuah medan elektrik
pada sebuah permuka-an pelat kaca yang dilapisi dengan sebuah
bahan konduktif.
Lebih mudah dengan menggunakan OHP jika pengamatan
dilaku-kan secara bersama-sama dalam sebuah eksperimen.
2. Prinsip Dasar dan Perumusan Formulasi
Setiap titik atau benda yang bermuatan listrik pasti
mempunyai medan listrik disekitarnya. Medan listrik itu
digambarkan oleh garis-garis gaya listrik.
1. Apakah medan listrikl itu? Jelaskan !
2. Apakah garis gaya listrik itu? Jelaskan !
3. Bagaimanakah persamaan matematis dari medan listrik di
sekitar sebuah titik bermuatan listrik ?
4. Bagaimanakah persamaan matematis dari medan listrik di
sekitar sebuah sistem titik bermuatan listrik ?
5. Bagaimanakah persamaan matematis dari medan listrik di
sekitar sebuah benda(sistem titik yang kontinu) bermuatan
listrik ?
E. PROSEDUR
1. Putar kembali ke empat sekrop pada unit alat dan
hubungkan/pasang tiga baterei aksesori (006P, 9V) pada kunci
006P .
2. Hubungkan penyumbat pisang(banana plug) dari kawat penunjuk
berwarna merah dengan batang penunjuk pada terminal masukan
(input) merah, dan penyumbat kawat merah dengan klip penjepit
pada terminal keluaran(output).
3. Tempatkan pelat kaca konduktiv pada bangku atau meja dengan
permukaan atas konduktif. Pasanglah knop volume dari unit
peralatan pada posisi pusat/tengah-tengah. Kemudian nyalakan
tombol power. Sebuah bunyi keras dihasilkan ketika batang
penunjuk dan klip penjepit diperkerkenankan kontak dengan dua
titik sebarang pada permukaan konduktif dari pelat kaca.
4. Hubungkan kawat penunjuk hitam dengan terminal masukan
hitam dan terminal-terminal keluaran dengan penyumbat dari
batang penunjuk yang disisipkan pada terminal masukan dan
dengan klip penjepit yang disisipkan pada terminal keluaran.
5. Gunakan kunci-kunci penjepit pada penunjuk keluaran untuk
menahan pembeban-pembeban tambahan agar tidak bergeser-
geser. Gunakan tes ini untuk menyentuh dua titik pada pelat kaca
sambil menjaga jarak antara kedua penunjuk.
6. Sentuhlah sebuah titik sebarang pada pelat antara dua pembeban
dengan ujung penunjuk tes hitam, kemudian gunakan penunjuk
tes merah untuk menempatkan titik-titik yang berbeda pada pelat
yang tidak membangkitkan bunyi ketika penunjuk ini kontak
dengan pelat. Tandai titik-titik yang kamu tempatkan.
7. Ulangi prosedur ini sambil menjaga agar penunjuk tes hitam tetap
pada satu titik.
8. Setelah penempatan titik-titik yang yang tidak membangkitkan
bunyi yang menyatakan sebuah garis equipotensial.
3. Apa yang terjadi jika pada pelat kaca yang terlapisi bahan
konduktif hanya dihubungkan dengan satu kutup keluaran saja?
(positip saja atau negatip saja). Bagaimana kedudukan garis-
garis equipoten-sialnya?
G. DISKUSI
Diskusikan proses dan hasil percobaan ini.
A. TUJUAN
Setelah melaksakan kegiatan praktikum ini mahasiswa
diharapkan dapat mengenal cara kerja Generator Van de Graff.
B. TEORI DASAR
1. Pengantar
Generator elektrostatik telah disusun oleh Lord Kelvin pada
tahun 1890 dan yang di dalam bentuk modernnya mulai digunakan
dalam praktek oleh R.J. Van de Graff pada tahun 1931. Generator
elektrostatik tersebut adalah sebuah alat untuk menghasilkan
perbedaan potensial litrik yang ordenya beberapa juta volt. Generator
Van de Graff untuk laboratorium sekolah adalah Generator
berukurran kecil yang mampu menghasilkan tegangan beberapa
puluh ribu volt. Penggunaan utamanya adalah untuk mendapatkan
muatan listrik yang besar.
2. Prinsip Dasar dan Perumusan Formulasi
Gambar 2. Elektroskop
D. PROSEDUR
1. Hidupkanlah set Generator Van de Graff
2. Setelah beberapa menit kemudian dekatkanlah elektroskop pada
bola Generator Van de Graff. Apa yang akan terjadi di
elektroskop? Amatilah!
-------------------OOOOO------------------------
A. TUJUAN
1. Mengamati fenomena medan listrik statis
2. Memahami gambaran medan listrik melalui pengamatan garis-
garis gaya listrik
B. TEORI DASAR
Banyak percobaan dalam fisika telah menunjukkan adanya gaya
tarik-menarik atau tolak menolak antara benda-benda atau partikel-
partikel yang bermuatan listrik yang bernama gaya Coulomb atau
gaya elektrostatik. Demikian pula antara partikel-partikel bermasa
bekerja gaya gravitasi, bahkan antara elemen-elemen aruspun
bekerja gaya elekromagnetik. Semua gaya tersebut tetep bekerja
meski tanpa tersentuh (action at a distance). Gaya demikian boleh
dinamakan gaya medan, yaitu gaya yang bekerja pada suatu benda
karena ia berada di dalam medan benda yang lain. Jelas bahwa bila
suatu benda bermasa m mengalami gaya gravitasi apabila berada di
dalam medan gravitasi benda lain bermasa M. Demikian pula suatu
benda bermuatan listrik Q akan mengalami gaya elektrostatik
apabila ia berada dalam pengaruh medan elektrostatik benda lain
yang bermuatan, misalkan, q.
Terkait dengan besarannya medan terpilah dalam dua macam
yakni medan skalar dan medan vektor. Medan skalar merupakan
daerah yang mengandung besaran medan skalar yang berubah
harganya pada setiap titik dengan posisi r , dan diungkapkan dengan
= (r ) . Contoh medan skalar adalah medan suhu, medan tekanan
(dalam fluida) atau medan potensial skalar.
Medan vektor merupakan daerah yang mengandung besaran
medan vektor yang berubah sekaligus arah dan besarnya pada setiap
titik ruang, ditulis sebagai fungsi v = v (r ) . Contoh medan vektor
adalah medan gaya, medan listrik, medan potensial vektor magnetik.
E(r ) =
1 q
rˆ (2)
4 0 r 2
E medan listrik, 0 adalah permitivitas dalam hampa dan r
merupakan posisi pengamatan. Dari persamaan (1) tampak bahwa
besar medan mengikuti nilai 1 , vektor-vektor memendek
r2
(besarnya menurun) seiring dengan menjauhnya r dari pusat, vektor-
vektor ini menjauh atau menuju titik pusat secara radial (gambar 1).
Cara termudah untuk mendiskripsikan medan listrik ini adalah
dengan menghubungkan vektor-vektor tersebut membentuk garis-
garis medan (Gambar 1).
Tim Praktikum Elektromagnetik Jurusan Fisika FMIPA UM - 37
MODUL PRAKTIKUM ELEKTROMAGNETIK
E. PROSEDUR
a. Pasang pelat elektrode berbentuk 2 titik bermuatan yang berbeda
muatan pada kotak penyangga dengan bagian logam menghadap
ke atas sedemikian hingga terjadi hubungan dengan pelat
elektrode yang terpasang pada kotak penyangga!
-------------------OOOOO------------------------
A. TUJUAN
1. Untuk mengetahui faktor kalibrasi medan magnet.
2. Untuk mengetahui komponen horisontal medan magnet bumi
dan menentukan/menghitung medan magnet bumi horisontal
B. DASAR TEORI
Konsep yang berkaitan
Inklinasi dan deklinasi magnet, garis isoklinik, garis isogonik,
inklinometer, rapat arus magnetik, pasangan kumparan
Helmholtz.
Prinsip
Besar dan arah konstanta medan magnet yang diperoleh
(diketahui) merupakan besar dan arah medan magnet dari benda
ditambah arah dan besar medan magnet bumi yang tidak
diketahui.
Permasalahan
1. Fluks magnet pasangan kumparan Helmholtz ditentukan dan
secara grafik diplot sebagai fungsi arus kumparan. Faktor
kalibrasi sistem Helmholtz dihitung dari slope garis.
hB E .
C. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Set peralatan seperti pada Gambar 1.
2. Hubungkan secara seri antara kumparan Helmholtz, generator
arus DC, hambatan geser, dan ampermeter.
3. Letakkan tempat penambatan yang menyangga batang besi
besi penopang dengan papan penunjuk dalam poros kumparan
pada pusat susunan kumparan Helmholtz (sebelum memulai
pengukuran teslameter harus menunjukkan posisi nol).
4. Mengukur B dan I (variasi harga)
5. Letakkan papan penunjuk, pipa penahan, dan pengamatan
optik, magnetometer di antara kumparan sehingga pusat
lingkaran kira-kira tepat sama dengan pusat pasangan
kumparan.
6. Mengukur sudut defleksi (dengan memvariasi I)
D. TUGAS
1. Uraikan persamaan matematis dalam pengukuran medan
magnet bumi yang Saudara lakukan.
2. Tentukan medan magnet bumi di tempat Saudara eksperimen.
-------------------OOOOO------------------------