Disusun Oleh :
Nama : Havid Sulistio Gunawan
NIM : 41187003170004
NIM : 41187003170004
Fakultas : Teknik
Laporan akhir praktikum ini dibuat sebagai persyaratan mendapatkan nilai kelulusan dari mata
kuliah praktikum tersebut diatas.
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Akhir Praktikum
Rangkaian Listrik Dasar
Laporan Akhir Praktikum Rangkaian Listrik Dasar ini telah saya susun dengan maksimal
dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan
ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan laporan ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga laporanini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
Penyusun
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 1 Tata Tertib Laboratorium Teknik Elektro..................................... ……….. 74
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa rangkaian listrik merupakan
dasar dari teori rangkaian pada teknik elektro yang menjadi dasar atay fundamental bagi ilmu-
ilmu lainnya seperti elektronika, sistem daya, sistem computer, putaran mesin, dan teori
control.Elemen atau Komponen yang terkait pada rangkaian listrik dikelompokkan ke dalam
elemen atau komponen aktif dan komponen atau elemen pasif. Elemen aktif adalah elemen yang
menghasilkan energi (contoh sumber arus dan sumber tegangan). Sedangkan elemen pasif
merupakan elemen yang tidak dapat menghasilkan energi. Elemen pasif sendiri dapat
dikelompokkan menjadi 2, yakni elemen yang hanya dapat menyerap energi (contoh resistor)
dan elemen yang dapat menyimpan energi, baik berupa energi medan magnet (inductor) maupun
medan listrik (kapasitor).Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dikatakan untuk membentuk
suatu rangkaian listrik, setidak-tidaknya dibutuhkan 2 elemen, yakni elemen aktif (sumber
tegangan maupun sumber arus) dan elemen pasif (R, L, C). Selain itu, kedua elemen ini harus
berada dalam suatu rangkaian tertutu
Dalam merangkai resistor, dikenal dengan istilah seri dan parallel. Rangkaian seri adalah
rangkaian komponen yang susunannya adalah secara sejajar. Sedangkan untuk rangkaian
parallel adalah rangkaian komponen yang susunannya secara berderet.
Berikut adalah ilustrasi rangkaian resistor secara seri maupun parallel beserta rumus
menghitung hambatan total dalam rangkaian tersebut:
a. Rangkaian Seri
Rt= R1 + R2 + R3 + . . .
b. Rangkaian Paralel
1 1 1
Rt= + 𝑅2 + 𝑅3 + . . .
𝑅1
Pengukuran nilai resistor secara seri dengan Multimeter Digital Sanwa CD800a
1. Siapkan Trainer RL-T-UN 2016, Jack Banana dan Multimeter Digital Sanwa CD800a.
2. Posisikan selektor pada pengukuran hambatan yaitu Ω.
3. Tentukan pengukuran Resistor seri ke – 1 yang akan diukur nilainya(15Ω, 39Ω, dan 47Ω)
4.Tentukan pengukuran Resistor seri ke – 2 yang akan diukur nilainya(56Ω, 68Ω, dan 82Ω)
5. Rangkai resistor dengan skema seperti dibawah ini:
Pengukuran nilai resistor secara paralel dengan Multimeter Digital Sanwa CD800a
1. Siapkan Trainer RL-T-UN 2016, Jack Banana dan Multimeter Digital Sanwa CD800a.
2. Posisikan selektor pada pengukuran hambatan yaitu Ω.
3. Tentukan resistor yang akan diukur nilainya (15Ω, 39Ω, 47Ω, 56Ω, 68Ω, dan 82Ω)
4. Rangkai resistor dengan skema seperti dibawah ini:
a. Rangkaian Seri
Rs1 = R1 + R2 + R3 Rs2 = R4 + R5 + R6
Rs1 = ( 15 + 39 + 47 ) Ohm Rs2 = ( 56 + 68 + 82 ) Ohm
Rs1 = 101 Ohm Rs2 = 206 Ohm
Gambar 2.6 Hasil Pengukuran nilai rangkaian seri pertama dan kedua
3.1 Tujuan
Saat melakukan praktikum ini diharapkan dapat mengukur nilai arus dari tegangan serta
menghitung nilai tegangan dan arus berdasarkan rumus.
3.2Teori Dasar
Rangkaian Pembagi Tegangan
Rangkaian pembagi tegangan atau yang juga dikenal dengan sebutan voltage divider
adalah rangkaian elektronika sederhana yang dapat mengubah tegangan besar menjadi
tegangan yang lebih kecil dengan jumlah satu output atau lebih dalam suatu rangkaian
elektronika yang kompleks
(A) (B)
Gambar 3.3 (a)rangkaian pembagi arus (b) rangkaian pembagi tegangan
Rangkaian Pembagi Arus
1) Siapkan trainer RL-T-UN-2016, kabel penghubung (jack banana), analog dan digital
berupa multimeter
2) Pastikan kondisi trainer RL-T-UN-2016 dalam kondisi off.
3) Buatlah pengkabelan dengan mengacu pada skema rangkaian gambar 2.3 (b)
4) Pilihlah hambatan yang tertera pada papan trainer RL-T-UN-2016.
5) Konsultasikan rangkaian yang anda buat dengan dosen pengampu dan knob tegangan
supply dalam kondisi minimal, bila di ACC selanjutya.
a. kapasitor keramik
b. kapasitor film
c. kapasitor elektrolit
d. kapasitor tantalum
e. kapasitor kertas
Perdasarkan polaritas kutup pada elektroda kapsitor dapat dibedakan dalam 2 jenis yaitu :
a. Kapasitor Non-Polar, kapasitor yang tidak memiliki polaritas pada kedua elektroda dan
tidak perlu dibedakan kaki elektrodanya dalam pesangannya pada rangkaian
elektronika.
b. Kapasitor Bi-Polar, yaitu kapasitor yang memiliki polaritas positif dan negatif pada
elektrodanya, sehingga perlu diperhatikan pesangannya pada rangkaian elektronika dan
tidak boleh terbalik.
Kapasitor elektrolit dan kapasitor tantalum adalah kapasitor yang mempunyai kutub atau
polar, sering disebut juga dengan nama kapasitor polar. Kapasitor film terdiri dari beberapa
jenis yaitu polyester film, poly propylene film atau polysterene film.
Berikut adalah ilustrasi rangkaian kapasitor secara seri maupun paralel beserta rumus
menghitung hambatan total dalam rangkaian tersebut:
1 1 1 1
= + +
𝐶𝑡 𝐶1 𝐶2 𝐶3
1 1 1 1
= + +
𝐶𝑡 1900 3010 0.09
1
= 0.00052 + 0.00033 + 11.11
𝐶𝑡
1
= 11.11085
𝐶𝑡
1
𝐶𝑡 = 11.11085 𝐶𝑡 = 0.09
𝐶𝑡 = 𝐶1 + 𝐶2 + 𝐶3
𝐶𝑡 = 1900 + 3010 + 0.09
𝐶𝑡 = 4.910
Nilai Induktor
Nilai Induktor Pengukuran
berdasarkan rumus
No.
Terbaca Terukur Seri Paralel Seri Paralel
(µH) (µH) (µH) (µH) (µH) (µH)
1 4.7 4.8
2 10 10.3 27.2 3.9 26.8 3.9
3 12 12.7
6.1 Tujuan
Saat melakukan praktikum ini dapat menjelaskan
1. Pemakaian hukum Kirchoff 1
2. Aplikasi pembagi arus pada rangkaian listrik.
3. Menggunakan teori Kirchoff 1 pada analisa rangkaian listrik
“ Arus Total yang masuk melalui suatu titik percabangan dalam suatu rangkaian
listrik sama dengan arus total yang keluar dari titik percabangan tersebut.”
I = I1+I2 I3
Gambar 6.1 Rangkaian Hukum Kirchoff I
9
(Volt) 4,46V 4,46V 4,46V 10,69mA 13,5Ma 6,28mA 9mA 4,41mA 4,2mA
5.7 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum tersebut maka dapat disimpulkan bahwa:
a. Resistor yang dirangkai paralel akan berfungsi sebagai rangkaian pembagi
arus. Arus yang melewati rangkaian ini akan berubah dan terbagi menurut
besarnya nilai hambatan yang dirangkaikan. Pada rangkaian ini, besarnya
tegangan yang melewati tiap-tiap hambatan adalah sama besar.
b. Besarnya nilai pengukuran tidak sama dengan hasil perhitungan, karena
dipengaruhi oleh nilai resistor yang tidak sama persis dengan yang terbaca.
c. Besarnya arus total yang mengalir pada rangkaian adalah penjumlahan dari
arus yang mengalir pada R2 dan R3.
d. Keakuratan hasil pengukuran dipengaruhi oleh alat ukur, sudut pembacaan
(untuk model analog) dan factor luar.
9
(Volt) 2.47 2.38 6.2 0.035 0.030 0.063
I1 I2 I3
I1 I2 I3
8.1 Tujuan
Pada saat melakukan praktikum mahasiswa mampu mengukur arus dan tegangan
rangkaian analisis node dan mampu melakukan analisis pada rangkaian tersebut.
8.7 KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum tersebut maka dapat disimpulkan bahwa :
percobaan mengenaiteknik analisa node dan mesh yang telah dilakukan
adalah praktikan dapat mempelajari penggunaan analisa node danmesh pada suatu
rangkaian listrik serta dapat mengujivaliditas dari analisa node dan mesh melalui
percobaan dan perhitungan.
R9 R11
+88.8 +88.8
mA 326.4 1002 mA
+88.8
mA
V1 V2
10V +88.8 +88.8 10V
Volts Volts
R10
477
I1 = 5010/960699.6 : 5.21mA
10.1 Tujuan
Pada saat melakukan praktikum mahasiswa mampu mengukur besaran arus
dibeberapa titik pada saat sumber arus dalam kondisi open circuit dan
menghitungnya berdaarkan rumus sebagai pembuktian teori dan praktek.
V1 V2
R2
R1 R3
V1
R2
V2
R2
Arus yang mengalir pada R2 yaitu I merupakan jumlah dari I1 dan I2 karena
arahnya sama.
I = I1 + I2
10.3 Alat dan Bahan
No Nama Alat dan Bahan Jumlah
1 Trainer RL-T-UN 2016 1
2 Multimeter Analog Sanwa YX360TR 1
3 Multimeter Digital Sanwa CD800a 1
4 Jack Banana 20
7,7 7,7
V1 = 5 V 330 470 1K 6 mA 5,24mA - -
mA mA
𝑅2 𝑥 𝑅3 𝑅1 𝑥 𝑅2
= R1+ = 1000 +
𝑅1+𝑅3 𝑅1+𝑅2
470 𝑥 1000 330 𝑥 470
= 330 + = 1000 +
470+1000 330 + 470
= 330 + 319,7 Ω = 1000 + 194
= 649,8 Ω 650 Ω = 1194 Ω
ITOTAL = I1 = I2 + I3
ITOTAL = VSUMBER / RTOTAL ITOTAL = VSUMBER / RTOTAL
= 5V / 650 Ω = 5V / 1194 Ω
= 0,00769 A = 7.69mA = 0,0042 A= 4,2 mA
𝑅𝑃 𝑅𝑃
I2 = ITOTAL x ( ) I1 = ITOTAL x ( )
𝑅2 𝑅1
320 194
= 7,7 x ( ) = 4,2 x ( )
470 330
= 5,24 mA = 2,47 mA
𝑅𝑃 𝑅𝑃
I3 = ITOTAL x ( ) I2 = ITOTAL x ( )
𝑅2 𝑅2
320 194
= 7,7 x ( ) = 4,2 x ( )
470 470
= 2,46 mA = 1,73 mA
Jadi : ..... Jadi : .....
I1 - I2 + I3 = 0 I3 - I1 + I2= 0
7,7 – 5,24 + 2,46 = 0 4,2 - 2,47 + 1,73 = 0
10.7 Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa:
a. Teorema ini membuktikan bahwa arus yang mengalir pada suatu rangkaian
dengan sumber tegangan yang kompleks jumlahnya adalah sama.
b. Cara kerja pengukuran dengan teorema ini adalah, ketika akan menghitung
arus yang mengalir dari sumber tegangan satu maka sumber tegangan lain
akan dimatikan dan di-jumper. Sehingga, dapat diketahui berapa arus yang
mengalir pada rangkaian tersebut. Begitu pula sebaliknya, untuk tegangan
yang lain cara kerjanya adalah sama
c. Besarnya nilai pengukuran tidak sama dengan hasil perhitungan, karena
dipengaruhi oleh nilai resistor yang tidak sama persis dengan yang terbaca.
e. Besarnya arus total yang mengalir pada rangkaian adalah penjumlahan dari
arus yang mengalir pada R1, R2 dan R3.
f. Keakuratan hasil pengukuran dipengaruhi oleh alat ukur, sudut pembacaan
(untuk model analog) dan factor luar
Jika dalam suatu rangkaian terdapat N simpul maka terdapat ( N-1) simpul
tegangan yang akan dicari.Simpul referensi yang dipilih umumnya adalah suatu
tempat dimana paling banyak cabang bertemu.Simpul referensi mempunyai
tegangan nol (zero potential, ground potensial) dan simpul lainnya mempunyai
tegangan positif.Analisis simpul berprinsip pada Hukum Kirchhoff 1 dimana
jumlah arus yang masuk dan keluar dari titik percabangan akan sama dengan nol.
Tegangan Tegangan
Arus Terukur
Sumber Terukur
No.
V1 V2 V1 V2 I1 I2 I3
(V) (V) (V) (V) (mA) (mA) (mA)
1 5 5 5.04 4.98 5.3 7 1.7
2 4 4 3.99 4.12 4 5.5 1.32
Loop 1
∑V = 0
-V1 + I1(R1) + I2(R2) = 0
-5V + I1(330Ω) + [I1+I3(470Ω)] = 0
I1(330Ω) + I1(470Ω) + I3(470Ω) = 5V
I1 (800Ω) + I3(470Ω) = 5V ..... (persamaan I)
Loop 2
-V2 + I2(R2) + I3(R3) = 0
-5V + [I1+I3(470Ω)] + I3(1000Ω) = 0
I2 - I1 + I3 = 0
I2 = I1 + I3
I2 = (5,23 + 1,73) mA
I2 = 6,96 mA
I2 - I1 + I3 = 0
I2 = I1 + I3
I2 = (4,2 + 1,38) mA
I2 = 4,2 mA
12.1 Tujuan
Pada saat melakukan praktikum mahasiswa mampu mengukur besaran arus dibeberapa titik
dan menghitung tegangan VTH dan RTH
B
B
Gambar 12.2 Rangkaian dengan R pengganti
𝑹𝟐
VT= .𝑽
𝑹𝟏+𝑹𝟐
Gambar 12.3 Rangkaian untuk menghitung VT
Untuk menhitung VT beban RL dilepas, tegangan antara a dan b tanpa RL merupan tegangan
VT. (perhatikan gambar 12.3)
𝑅2.𝑅3
= 𝑅1 + (𝑅2+𝑅3)
100.180
= 100 + (100+180)
18000
= 100 + ( )
280
= 164,29 ohm
= 3 / 164,29
= 18,3mA
𝐼TOTAL 𝑋 𝑅𝑃
IR3 =
𝑅3
18,3 𝑋 64,29
=
180
= 6,5mA
2. Perhitungan Arus Thevenin (IR3) pada tegangan 5V
RTOTAL = R1 + RP
𝑅2.𝑅3
= 𝑅1 + (𝑅2+𝑅3)
100.180
= 100 + (100+180)
18000
= 100 + ( )
280
= 164,29 ohm
ITOTAL = V / RTOTAL
= 5 / 164,29
= 30,4mA
𝐼TOTAL 𝑋 𝑅𝑃
IR3 =
𝑅3
30,4 𝑋 64,29
=
180
= 10,9mA
= 7 / 164,29
= 42,6mA
𝐼TOTAL 𝑋 𝑅𝑃
IR3 =
𝑅3
42,6 𝑋 64,29
=
180
= 15,2mA
54,7 𝑋 64,29
=
180
= 19,5mA
5. Perhitungan VTH
𝑹𝟐
VT = .𝑽
𝑹𝟏+𝑹𝟐
𝑅𝑏 𝑅𝑐 𝑅1 𝑅1+𝑅2 𝑅3+𝑅1 𝑅3
R1 = Ra =
𝑅𝑎+𝑅𝑏+𝑅𝑐 𝑅1
𝑅𝑎 𝑅𝑐 𝑅1 𝑅1+𝑅2 𝑅3+𝑅1 𝑅3
R2 = Rb =
𝑅𝑎+𝑅𝑏+𝑅𝑐 𝑅2
𝑅𝑎 𝑅𝑐 𝑅1 𝑅1+𝑅2 𝑅3+𝑅1 𝑅3
R3 = Rc =
𝑅𝑎+𝑅𝑏+𝑅𝑐 𝑅3
C
R1 R2
327.1 458
R3 B
A
1k
R4 R5
4.64k 118.7
D
R
R1 R3
327.1 1k
R2
458
P
R4 R5 Q
4.64k 118.7
R7
80.9
R6 R8
99.7 69.1
S
Hasil Pengukuran
NilaiResistor
No. RPQ RRS
(Ω)
(Ω) (Ω)
1 327.1
2 458
3 1K
4 4.64K
127.6 194.2
5 118.7
6 99.7
7 80.9
8 69.1
R-CD
OHMMETER +88.888
332.42
Ohms
+88.888
92.555
Ohms
R13 C
R15
327.1 458
R14
1K
A B
R12 R16
D
4.64k 118.7
Delta
R-PQ R-RS
R
OHMMETER OHMMETER
R1 R3
+88.888
154.74 327.1 1K +88.888
221.66
Ohms R2 Ohms
458
P
R4 R5 Q
4.64k 118.7
R7
80.9
R6 R8
99.7 69.1
S
Star
Saran:
- Untuk melakukan pengukuran, sebaiknya kalibrasi benar-benar diperhatikan khususnya
untuk alat ukur analog.
- Posisi alat ukur akan mempengaruhi hasil pembacaan. Sebaiknya posisikan alat ukur
sedatar mungkin untuk menghindari kesalahan baca.
- Sebaiknya komponen yang digunakan untuk Trainer dipilih yang berkualitas lebih
bagus, untuk mengurangi kesalahan pembacaan pada saat praktikum.
TATA TERTIB
LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS ISLAM “45” (UNISMA)
BEKASI
A. Prosedur Kerja
1) Memasuki laboratorium, Praktikan wajib mengenakan pakaian yang rapi dan sopan
serta mengenakan sepatu (tidak diperkenankan memakai sandal di dalam
laboratorium).
2) Letakkan tas di tempat yang disediakan dan bawalah hanya buku penuntun
praktikum, buku kerja, alat tulis dan kalkulator.
3) Selama praktikum, Praktikan tidak boleh makan dan minum di dalam
laboratorium.
4) Tidak diperkenankan merokok di dalam laboratorium.
5) Tidak melakukan aktifitas yang dapat menyebabkan kotor, coretan, goresan pada
badan alat praktikum maupun fasilitas lainnya yang ada pada laboratorium.
6) Melakukan praktikum pada meja praktikum yang telah disediakan.
7) Kerjakan praktikum sesuai petunjuk dalam buku penuntun praktikum dan
berdasarkan keterangan dosen atau asisten.
8) Saat menggunakan peralatan laboratorium, ikutilah petunjuk penggunaan
laboratorium sesuai petunjuk masing-masing peralatan.
9) Praktikan bertanggung jawab penuh terhadap peralatan laboratorium yang
digunakan.
10) Praktikan harus mengajukan peminjaman peralatan praktikum kepada petugas laboran
laboratorium terhadap peralatan yang akan digunakan sebelum pelaksanaan praktikum.
11) Jika Praktikan merusakkan peralatan laboratorium, maka praktikan wajib
memperbaiki atau mengganti peralatan tersebut dengan peralatan yang baru yang jenis
dan fungsinya sama (tidak boleh diganti dengan peralatan bekas).
12) Selesai melakukan praktikum, praktikan meletakkan kembali peralatan praktikum
pada tempatnya danmerapikan kembali tempat yang digunakan seperti semula.
C. SANKSI
Pengabaian uraian panduan di atas dapat dikenakan sanksi teguran, tidak
diperkenankan mengikuti praktikum, pengurangan nilai hingga tidak lulus matakuliah
praktikum yang bersangkutan.