Anda di halaman 1dari 5

PENGENALAN RANGKAIAN FISIK SEDERHANA DAN

PENGARUHNYA TERHADAP BESAR ARUS YANG


MENGALIR
Faris Abdurrasyid[1], Achmad Fauzy[1], Zulhan Arif[1]
1
Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, IPB
University, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680, Indonesia

ABSTRAK
Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang
saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu
lintasan tertutup. Rangkaian listrik dibedakan menjadi rangkaian seri dan paralel
yang tidak lepas dari pengaruh Hukum Kirchoff. Hukum Kirchoff pertama disebut
hukum titik cabang dan Hukum Kirchoff kedua disebuthukum loop. Komponen
listrik berdasarkan kebutuhannya terhadap energi dari luar dibagi menjadi dua,
yaitu komponen pasif dan komponen aktif. Komponen aktif merupakan
komponen yang tidak dapat bekerja tanpa adanya sumber tegangan seperti
semikonduktor, diode, transistor, integrated circuit (IC), peralatan optoelektronik,
teknologi tampilan (display), tabung vakum, peralatan lucutan, dan sumber daya.
Komponen pasif merupakan komponen yang dapat bekerja tanpa sumber tegangan
seperti resistor, kapasitor, induktor, memristor, komponen untuk jaringan,
tranduser/sensor/detektor, antena, dan modul. Pengamatan yang dilakukan
menghasilkan data pengukuran yang mendekati nilai teoritis pada hambatan dari
10 resistor. Pengamatan intensitas nyala lampu LED pada rangkaian seri dan
paralel yang tersusun atas resistor dan LDR pun menghasilkan data yang sesuai
dengan teori. Intensitas nyala lampu akan semakin redup ketika nilai hambatan
total pada rangkaian tersebut semakin besar. Identifikasi jenis dan ukuran resistans
pada kapasitor, transistor, dan diode dapat terlihat dari data yang tertulis pada
komponen tersebut.
Kata Kunci : Hukum  Kirchoff, Komponen Listrik, Rangkaian Lisktrik.

PENDAHULUAN

Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang
saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu
lintasan tertutup (Kholifudin 2014). Dasar dari teori rangkaian listrik pada teknik
elektro yang menjadi dasar atau fundamental bagi ilmu-ilmu lainnya seperti
elektronika, sistem daya, sistem komputer, putaran mesin, dan teori kontrol.
Rangkaian listrik dibedakan menjadi rangkaian seri dan paralel yang tidak lepas
dari pengaruh Hukum Kirchoff. Hukum Kirchoff digunakan untuk menganalisa
suatu rangkaian yang kompleks. Hukum Kirchoff pertama disebut hukum titik
cabang dan Hukum Kirchoff kedua disebuthukum loop. Suatu titik cabang dalam
suatu rangkaian adalah tempat bertemunya beberapa buah konduktor (Agom et al.
2018). Rangkaian seri memiliki suatu kelemahan, yaitu jika salah satu komponen
dicabut atau rusak maka komponen yang lain tidak akan berfungsi sebagaimana
mestinya. Rangkaian paralel membutuhkan daya yang lebih besar, tetapi jika salah
satu komponennya dicabut atau rusak maka komponen yang lain tetap berfungsi
semestinya (Jiang et al. 2018).
Rangkaian listrik terbatas pada elemen atau komponen dengan dua buah
terminal atau kutub pada kedua ujungnya yang dikelompokkan menjadi
komponen aktif dan pasif (Rizki dan Asto 2015). Komponen aktif merupakan
komponen yang tidak dapat bekerja tanpa adanya sumber tegangan seperti
semikonduktor, diode, transistor, integrated circuit (IC), peralatan optoelektronik,
teknologi tampilan (display), tabung vakum, peralatan lucutan, dan sumber daya.
Komponen pasif merupakan komponen yang dapat bekerja tanpa sumber tegangan
seperti resistor, kapasitor, induktor, memristor, komponen untuk jaringan,
tranduser/sensor/detektor, antena, dan modul (Daryanto 2011). Rangkaian listrik
mengalirkan listrik yang dibedakan menjadi dua berdasarkan sumbernya, yaitu
arus searah (Direct Current atau DC) dan arus bolak-balik (Alternating Current
atau AC). Arus DC menghasilkan pergerakan pada arah yang sama dan biasanya
bernilai tetap sesuai persamaan linear, sedangkan arus AC menghasilkan
pergerakan searah jarum jam dan terkadang bergerak berlawanan arah dengan
jarum jam sesuai persamaan sinus (Khalidi et al. 2014). Praktikum ini bertujuan
mengenal rangkaian listrik sederhana dan menentukan pengaruhnya terhadap
besar arus yang mengalir.

METODE
Alat dan Komponen
Alat yang digunakan yaitu multimeter dan catu daya (variasi tegangan
sampai 12 V). Komponen yang digunakan yaitu PCB bread, resistor, kapasitor,
transistor, dioda, lampu LED, dan LDR (Light Dependent Resistor),
Prosedur Percobaan
Pengamatan pertama dilakukan penentuan nilai resistans dari 10 resistor
dengan warna cincin berbeda dengan multimeter, kemudian dibandingkan dengan
nilai teoritis. Pengamatan ke dua dilakukan perangkaian dua resistor pada PCB.
Kedua resistor dikelompokkan menjadi 3 jenis rangkaian berdasarkan ukuran
resistans besar, sedang, dan kecil. Masing-masing perangkaian dibuat secara seri
dan paralel, kemudian dibandingkan dengan nilai teoritis. Pengamatan ke tiga
dilakukan perangkaian seperti pengamatan ke dua dengan ditambahkan lampu
LED pada setiap rangkaiannya, kemudian bandingkan intensitas masing-masing
nyala lamupu berdasarkan nilai resistans yang telah diukur. Pengamatan ke empat
dilakukan perangkaian seperti pengamatan ke tiga dengan ditambahkan LDR pada
setiap rangkaiannya, kemudian bandingkan intensitas masing-masing nyala lampu
berdasarkan LDR yang belum diberi perlakuan dan telah diberi perlakuan.
Pengamatan ke empat dilakukan identifikasi jenis dan ukuran resistans pada
kapasitor, transistor, dan diode.
PEMBAHASAN
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang memiliki prinsip kerja
mengatur elektron (arus listrik) yang mengalir melewatinya dengan menggunakan
jenis material konduktif tertentu yang dicampur dengan material lain sehingga
menimbulkan suatu hambatan pada aliran elektron (Kalsum dan Rosdiana 2011).
Fungsi dari resistor adalah sebagai penghambat arus listrik, memerkecil arus
listrik, dan membagi arus listrik dalam suatu rangkaian. Kemampuan resistor
dalam menghambat arus listrik sangat beragam disesuaikan dengan nilai resistansi
resistor tersebut. Nilai resistans yang beragam dibedakan oleh kode berupa 4 pita
warna pada masing-masing resistor. Warna pita arti masing-masing sehingga nilai
resistans akan berbeda jika urutan warna tersebut berbeda (Aribowo dan Desmira
2016).
Data pengamatan dari penentuan nilai hambatan pada resistor (lampiran 1)
menunjukkan bahwa hambatan terukur pada masing-masing resistor memiliki
nilai yang mendekati nilai teoritis. Hal tersebut mengartikan bahwa seluruh
resistor tersebut berkondisi baik. Rangkaian seri dan paralel memiliki perbedaan
pada penentuan nilai hambatan total. Nilai hambatan total dari rangkaian seri lebih
besar dari paralel. Pengamatan pada penentuan hambatan dari 2 buah resistor yang
disusun seri dan paralel menghasilkan data yang mendekati nilai teoritis.
Hubungan antara nilai hambatan dengan intensitas nyala lampu LED dapat terlihat
pada lampiran 2 – lampiran 4. Nilai hambatan besar akan menghasilkan intensitas
nyala lampu lebih redup karena arus listrik yang mengalir akan terhambat oleh
hambatan total dari suatu rangkaian listrik (Hamdani 2013). Hal tersebut terbukti
pada pengamatan yang dilakukan.
Dioda adalah suatu piranti dua elektroda dengan arah arus yang tertentu.
Prinsip kerja dari dioda yaitu sebagai merearahkan dan menjelaskan karakteristik
arus-tegangan. Identifikasi dari dioda yang dilakukan menunjukkan jenis 6A05
MIC. Transistor adalah komponen elektronika yang terdiri dari tiga lapisan
semikonduktor yang memiliki tiga kaki berupa emitor (E), basis (B), dan
koloektor (C). Transistor berfungsi sebagai penguat, sirkuit pemutus dan
penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi
lainnya (Zain et al. 2012). Identifikasi dari transistor yang dilakukan
menunjukkan dua jenis transistor, yaitu PNP dan NPN dengan perbedaan terletak
pada tiga kakinya. Kapasitor merupakan komponen elektronik yang berfungsi
menyimpan muatan listrik, medan listrik, dan energi potensial listrik. Kapasitor
terdiri dari dua konduktor yang berdekatan tetapi terisolasi satu dengan lainnya
dan membawa muatan yang sama besar namun berlawanan (Nurmasyitah 2017).
Identifikasi dari kapasitor yang dilakukan menunjukkan jenis kapasitor 220 X 10-6
F dan 6800 X 10-6 F. Data menunjukkan bahwa kapasitor terisi 0.5 V, sedangkan
kapasitas secara teori bernilai 25 V. Hal tersebut terjadi karena kapasitor tersebut
sudah terpakai sehingga daya didalamnya berkurang. Daya pada kapasitor dapat
diisi kembali dengan cara menyambungkannya ke sumber listrik.
Light Dependent Resistor (LDR) adalah satu jenis resistor yang nilai
hambatannya dipengaruhi oleh cahaya yang diterima (Suptami 2016). Nilai
hambatan dari LDR akan menurun seiring meningkatnya intensitas cahaya yang
diberikan. Data pengamatan dari pengaruh LDR terhadap nyala lampu (lampiran
4) menunjukkan bahwa hal tersebut tidak terbukti untuk rangkaian seri dan paralel
dengan resistor 105 Ω dan 106 Ω . Hambatan total yang terlalu besar dari resistor
mengakibatkan intensitas nyala lampu LED yang diberikan tinggi. Lampu yang
terang pada rangkaian dengan LDR sebelum dan setelah diberi perlakuan tidak
menunjukkan perbedaan yang kasat mata. Hal ini dikarenakan pengamatan
dilakukan di ruang terbuka sehingga perbedaannya tidak terlihat.

SIMPULAN
Rangkaian listrik berdasarkan hambatannnya dapat dibedakan dari
perangkaian secara seri dan paralel. Komponen-komponen rangkaian listrik
memiliki pengaruh yang berbeda terhadap hambatan yang diberikan. Hambatan
yang besar akan membatasi arus yang mengalir sehingga menghasilkan intensitas
nyala lampu yang rendah atau redup.

DAFTAR PUSTAKA
Agom EU, Ogunfiditimi FO, Esuabana IM, Eno BE. 2018. Exact solutions of
coupled parallel resonant circuits equations by decomposition method.
International journal of Chemistry, Mathematics and Physics. 2(2): 19-22.
ISSN: 2456-8660.
Aribowo D, Desmira. 2016. Implementasi prototype pembuatan alat pemanas air
berbasis mikrokontroler. PROSISKO. 3(2): 9-13. ISSN: 2406-7733.
Astri CA, Asto IG. 2015. Pengembangan modul elektronika dasar pada kompetisi
dasar-dasar elektronika terhadap siswa di SMKN 2 Bangkalan. Jurnal
Pendidikan Teknik Elektro. 4(2): 557-562.
Daryanto. 2011. Teknik Elektronika. Bandung (ID): PT. Sarana Tutoral Nurani
Sejahtera.
Hamdani. 2013. Deskripsi miskonsepsi siswa tentang konsep-konsep dalam
rangkaian listrik. Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA. 4(1): 1-12.
Jiang T, Wang S, Wang J, Ma Y. 2018. Effect of different instructional methods
on student conceptual change regarding electrical resistance as viewed from
a synthesized theoretical framework. Journal of Mathematics, Science and
Technology Education. 14(7): 2771-2786. ISSN: 1305-8223.
Kalsum TU, Rosdiana. 2011. Alat penghapus whiteboard otomatis menggunakan
motor stepper. Jurnal Media Infotama. 7(1): 38-56. ISSN: 1858-2680.
Khaldi O, Gonon P, Vallée C, Mannequin C, Kassmi M, Sylvestre A, Jomni F.
2014. Differences between direct current and alternating current capacitance
nonlinearities in high-k dielectrics and their relation to hopping conduction.
Journal of Applied Physics. 116(8): 332-341. DOI: 10.1063/1.4893583.
Kholifudin. 2014. Pembelajaran fisika pada materi listrik DC dan listrik AC di
SMA. Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika. 4(1): 26-30. ISSN: 2089-
6158.
Nurmasyitah. 2017. Penentuan konstanta dielektrik akrilik. Jurnal Jeumpa. 4(2):
50-54.
Suptami S. 2016. Pengaruh sensor LDR terhadap pengontrolan lampu. UNIKOM.
8(2): 175-180.
Zain RH, Kom S, Kom M, Yatra AR. 2012. Aplikasi pagar elektrik pada
keamanan fasilitas lembaga permasyarakatan dilengkapi alarm deteksi
pemutusan arus listrik dan sensor menggunakan jaringan komputer. Jurnal
Momentum. 13(2): 81-97. ISSN: 1693-7520.

Anda mungkin juga menyukai